BAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak

dokumen-dokumen yang mirip
IV. ANALISA RANCANGAN

SAMBUNGAN PASAK ( KEYS )


2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur

Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

TUJUAN PEMBELAJARAN. 3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi. mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton )

MACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA

BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR. 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1.

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

BAB II LANDASAN TEORI

ELEMEN MESIN (E124305)

BAB IV PERHITUNGAN DAN HASIL PEMBAHASAN

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Tujuan Pembelajaran:

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

PERANCANGAN MESIN PENGGILING DAGING. Azwar Fathoni D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

PANJANG PENYALURAN TULANGAN

PERANCANGAN MESIN R. AAM HAMDANI

BAB VI PERENCANAAN TEKNIS

Perhitungan Pneumatik

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SAMBUNGAN BAUT

Oleh : FERLY ARDIANSYAH Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Baja : Tipe 6 x Fibre Core

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Mesin pencacah daging merupakan sebuah alat yang berfungsi. menjadi bahan utama pembuatan abon.

METODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

PERILAKU KOMPONEN STRUKTUR LENTUR PROFIL I BERDASARKAN FORMULA AISC

BAB VI POROS DAN PASAK

RANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M

TRANSMISI RANTAI ROL

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian

SABUK ELEMEN MESIN FLEKSIBEL 10/20/2011. Keuntungan Trasmisi sabuk

TEKNIK PEMBESIAN PELAT FONDASI

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB 6 P E G A S M E K A N I S

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

Praktikum Total Quality Management

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT TALI TAMPAR DARI BAHAN LIMBAH PLASTIK. Oleh:

PASAK DAN SPLINE PASAK

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga pengerak di mana

Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan. sumbu poros yang terdiri atas: c. Kopling karet bintang

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Perencanaan Roda Gigi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

Pengaruh Perubahan Sisi Elektrode Sangkar Delta pada Nilai Resistans Satu Batang Pentanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INFO TEKNIK Volume 14 No. 1 Juli 2013 (15-25)

PERANCANGAN SISTEM PENGGERAK KROMATOGRAFI ANULAR

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

Tipe Constant Mesh Dengan Tipe Constant Mesh memungkinkan ukuran konstruksi Transmisi menjadi lebih kecil, sehingga kebanyakan sepeda motor

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM

BAB I PENDAHULUAN. sebuah sistem kerja pada suatu instalasi mesin. Getaran yang berlebih

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

BAB III PERHITUNGAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB 7 P A S A K Pasak atau keys merupakan elemen mesin yang igunakan untuk menetapkan atau mengunci bagian-bagian mesin seperti : roa gigi, puli, kopling an sprocket paa poros, sehingga bagian-bagian tersebut ikut berputar engan poros. Fungsi yang sama juga ilakukan oleh poros bintang (spline). 1. Desain Pasak Jenis-jenis pasak yang biasa igunakan alam suatu mesin : Pasak pelana Pasak rata Pasak benam Pasak singgung Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak Hal-hal penting yang harus iperhatikan alam menesain sebuah pasak sebagai berikut : a. Bahan pasak ipilih lebih lemah aripaa bahan poros atau bahan elemen mesin yang harus itahan oleh pasak. b. Gaya tangensial yang bekerja : T = F t. engan T : torsi (N mm) F t : gaya tangensial (N) : iameter poros (mm) c. Tegangan geser yang timbul : Fs As F s : gaya geser A s : luas biang geser yang tergantung paa jenis pasak 56

Misalnya untuk : pasak benam segi empat berikut : b : lebar (mm) L : panjang (mm) A s = b. L Fs Fs Maka : A b.l s. Jika tegangan geser bahan pasak () an angka keamanan (SF), maka e. Untuk keamanan : act < SF. Panjang Pasak t : tebal = / 3 b b : lebar = / 4 L : panjang (mm) : iameter poros : tegangan geser pasak Gaya tangensial (F t ) = gaya geser (F s ) F t = L. b. Torsi yang itransmisikan oleh poros : T Ft. L.b.. Gambar. Dimensi Pasak Gaya tangensial akibat crushing (terjai kerusakan) c : tegangan crushing t Ft L x x c t T Ft x L x c x Torsi akibat gaya geser = torsi akibat crushing. t L xb x x Lx cx b c t Torsi vs tegangan geser paa pasak. T L x b x k x, engan k tegangan geserbahan pasak Torsi vs torsional shear strength paa pasak. 3 T, engan s tegangan geserbahan poros 57

maka : L.b. k. s. L. 8 b.. k.. s., jika b k 4 a. Panjang pasak, L 1,571. s 3 s : bahan poros, k : bahan pasak Jika bahan pasak sama bahan poros atau s = k =. Maka L = 1,57 (untuk b : lebar = / 4 ) 8.b s k b. Jika lebar pasak hasil perhitungan terlalu kecil an tiak aa i tabel pasak, maka lebar pasak ihitung menggunakan hubungan : b mm, engan : iameter poros alam mm. 4 Dalam esain pasak harus icari panjang pasak berasarkan tegangan geser yang terjai (shearing stress) an tegangan crushing (crushing stress) kemuian iambil panjang terbesarnya. Panjang pasak yang irekomenasikan alam satuan mm aalah 6, 8, 10, 14,, 0,, 5, 8, 3, 36, 40, 45, 50, 56, 63, 70, 80, 90, 100, 110, 15, 140, 0, 180, 00, 0, 50, 80, 30, 360, 400 Tabel Pasak Stanar 58

3. Contoh soal 1. Pasak persegi panjang ipasang paa poros engan iameter 50 mm, tegangan geser yang iijinkan tiak melebihi : 400 N/cm an crushing stress tiak melebihi : 7000 N/cm. Carilah panjang pasak yang paling aman. Jawab : = 50 mm = 5 cm = 400 N/cm c = 7000 N/cm Untuk = 50 mm berasarkan tabel pasak iperoleh : = 10 mm = 1 cm b = mm = 1,6 cm an t Torsi akibat tegangan geser (pasak): T Lxbx k. Torsi akibat tegangan geser torsional (poros): 3 T. s. Jika iasumsikan bahan pasak sama engan bahan poros maka panjang pasak akibat geseran : 3 T L.b. k. s...5 L 6,14 cm 8.b 8.1,6 Panjang pasak akibat crushing stress. t 3 T L.. c.. s.. s..400.(5) L 11,8 cm 1 4.t. 4.1.7000 c cm Dimensi pasak yang iperoleh : b = mm t = 10 mm L = 1 mm. Sebuah motor listrik engan aya 0 hp an putaran 960 r/min, mempunyai poros yang terbuat ari mil steel engan iameter 4 cm an panjang bentangan 7,5 cm. Tegangan ijin bahan = 5 600 N/cm an c = 11 00 N/cm. Hitung imensi pasak yang iperlukan an periksa apakah kekuatan geser pasak an kekuatan normal poros masih memenuhi c persamaan : Jawab : P = 0 hp = 15 kw = 15000 W n = 960 r/min = 4 cm 59

L = 7,5 cm k = 5 600 N/cm c = 11 00 N/cm P.60 15000.60 T 149,Nm = 14 90 Ncm..n..960 Torsi akibat gaya geser T = L. b. k. / 14 90 = 7,5. b. 5 600. 4 / 1490. b = 7,5x5600.4 b = 1,7 mm 0,17cm Hasil perhitungan iperoleh lebar pasak (b) = 1,7 mm. Harga ini sangat kecil. Jika ilihat paa tabel pasak, maka harga b terkecil yang irekomenasikan aalah mm untuk iameter poros 6 mm. Oleh karena itu, untuk iameter poros = 40 mm, tiak mungkin menggunakan lebar pasak b = 1,7 mm. 4 Maka igunakan hubungan : b 1cm 10mm, sehingga lebar pasak yang 4 4 iambil aalah : 10 mm. Pengecekan kekuatan geser an kekuatan normal. L.b. k Kekuatan geser engan k s Kekuatan normal 3 s. 8.L.b 8.7,5.1 1,.(4) c Syarat keamanan, maka esain pasak aman Soal Latihan 1. Sebuah poros engan iameter 30 mm meneruskan aya paa tegangan geser maksimum 80 MPa. Sebuah pulley ipasang paa poros tersebut engan bantuan pasak. Hitung imensi pasak jika tegangan paa pasak tiak boleh melebihi 50 MPa an panjang pasang iesain 4 x lebar pasak (L = 4b). ******* 60

BAB 8 KOPLING TETAP (COUPLING) Kopling merupakan komponen mesin yang igunakan untuk meneruskan an memutuskan putaran ari input ke output. Kopling ibeakan alam ua kelompok besar yaitu : Kopling tetap (coupling). Kopling tiak tetap/kopling gesek (clutch) Kopling tetap merupakan komponen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran an aya ari poros penggerak ke poros yang igerakkan secara tetap, imana sumbu keua poros terletak paa satu garis lurus. Kopling tetap membuat keua poros selalu terhubung satu engan yang lain. Kopling tetap teriri berbagai jenis yaitu : kopling kaku / kopling bus, kopling flens, kopling karet, kopling gigi kopling rantai. Beberapa hal yang menyebabkan kopling tetap banyak igunakan untuk meneruskan putaran antara lain : Pemasangan muah an cepat Ringkas an ringan Aman paa putaran tinggi, getaran an tumbukan kecil Seikit tak aa bagian yang menjorok Dapat mencegah pembebanan lebih Gerakan aksial sekecil mungkin akibat pemuaian paa kopling akibat panas Pembahasan kopling tetap ifokuskan paa kopling flens 61