Modul ke: 01 ETIKA Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Fakultas: Teknik DR. Rais Hidayat Program studi: Teknik Industri
Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian Memahami pengertian pendidikan kewaganegaraan. Memahami dan mejelaskan tujuan pendidikan kewargenegaraan. Menemukan dan memahami landasan pendidikan kewarganegaraan. Memahami metode pembelajaran kewarganegaraan.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan tujuan umum Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan prilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan pilsafat bangsa Pancasila
Menurut Juliardi (2014:2-4), ada dua alasan yang melatar belakangi pentingnya pendidikan kewarganegaraan diperguruan tinggi, yaitu: Eksternal, didasarkan atas kuatnya pengaruh globalisasi dan modernisasi dewasa ini. Globalisasi menjadi realitas yang tak terelakan yang membawa pengaruh terhadap struktur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti bercermin pada pola pikir, sikap dan tindakan masyarakat. Internal, di dasarkan atas perjalanan bangsa indonesia yang telah mengalami beberapa masa sejak era pra penjajahan, masa penjajahan, era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan, era pengisian kemerdekaan, reformasi dan pasca reformasi saat ini. Setiap perubahan membawa tantangan yang berbeda-beda sehingga perlu disikapi dengan nilai-nilai yang dilandasai oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
objek studi civic education Kesadaran, patriotisme, nasionalisme, pengertian internasional, moral pancasila Potensi yang ada dalam setiap diri warga negara Tipe pertumbuhan berpikir Cita-cita dan ispirasi Hak dan kewajiban Tingkah laku Usaha, Kegiatan, Partisipasi, Tangung jawab
Pengertian Warganegaraan Arwiyah dan Runik Machproh (2014:2-6) menjelaskan beberapa istilah sebagai berikut: Kewarganegaraan/Civic Civic Education Sedangkan secara spesifik, objek studi civic education mencangkup: Tingkah laku Tipe pertumbuhan berpikir Potensi yang ada dalam setiap diri warga negara Hak dan kewajiban Cita-cita dan ispirasi Kesadaran, patriotisme, nasionalisme, pengertian internasional, moral pancasila Usaha, kegiatan, partipasi, tanggung jawab. Citizenship Education
Arwiyah dan Runik Machproh (2014:11) merumuskan tujuan pendidikan kewarganegaraan sebagai berikut: Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewaarganegaraan Berpatisipasi secara aktif dan bertangung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermsyarakat, berbangsa dan benegara dan anti korupsi. Berkembang secara kritis dan demoktaris untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dan bangsa-bangsa lain. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi infrmasi dan komunikasi
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan 1. LANDASAN ILMIAH Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No. 43/DIKTI/KEP/2006 dijabarkan lebih rinci yang meliputi pokok-pokok bahasa substansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan mencangkup: 1. Filsafat Pancasila 2. Identitas Nasional 3. Negara dan Konstitusi 4. Demokrasi Indonesia 5. Rule of Law dan Hak Asasi Manusia 6. Hak dan Kewajiban Warga Negara serta Negara 7. Geopolitik Indonesia 8. Geostrategi Indonesia
2. LANDASAN HUKUM 1. UU 1945 2. Ketetapan MPR No. II/MPR/1999 Tentang Gearis-garis Besar Haluan Negara. 3. Ketetapan MPR No. 6/MPR/2001 tetang Etika Kehidupan Berbangsa dan bernegara. 4. Undang-undang No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia (Jo. UU No. 1 Tahun 1988) 5. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 6. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 7. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 8. Adapun pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemnen Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/Kep/2006.
Metode Pembelajaran Kewarganegaraan 1. Menggunakan pendekatan berorientasi kepada kepentingan peserta didik dan menempatkan mahasiswa sebagai subjek pendidikan. 2. Metode proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pembahasan secara kritis analitis, induktif, deduktif dan rebektif melalui dialog kreatif yang bersifat partisipatoris untuk menyakini kebenaran subtansi dasar kajian dan motivasi sepanjang hayat. 3. Bentuk aktivitas proses pembelajaran: kuliah tatap muka, ceramah, dialog (diskusi) interaktif, studi kasus, penugasan mandiri, tugas baca, seminar kelasa (Prsentasi) dan evaluasi proses belajar, stadium generale. 4. Motivasi: menumbuhkan kesadaran bahwa pembelajaran pengembangan kepribadian merupakan kebutuhan hidup untuk eksis dalam masyarakat global.
Daftar Pusaka Arwiyah, Yahya dan Runik Machproh, 2014. Sivic Education di Perguruan Tinggi Indonesia. Bandung: Alfabeta. Dwiyatmi, sri Harini, (ed), 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ghazali,A. Muchtar dan Abdul Majid, 2014. Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila. Bandung: Interes Media Foundation. Juliardi, Budi, 2014. Pendidikan Kewarganegran untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: aradigma. Nugroho Arissetyanto, Dkk, 2015, Etika Berwarganegaraan, Graha Ilmu.
TERIMAKASIH