EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs MUSLIMAT NU PALANGKARAYA

Evaluasi Program BK di Sekolah Oleh: Indiati (FKIP UMM)

CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL EVALUASI LAYANAN INFORMASI

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA

TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER DI SMK TUNAS HARAPAN JAKARTA

TANGGAPAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PELAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM BIMBINGAN PRIBADI

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA

PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, November 2015

Tyas Siti Syarifah ( ) Pembimbing :Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

PERSEPSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING MENGENAI PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

ARTIKEL ILMIAH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT

Oleh : ARIE KHURNIAWAN NPM SKRIPSI

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

KETERLAKSANAAN LAYANAN PEMBELAJARAN DALAM BIMBINGAN BELAJAR OLEH GURU KELAS BERDASARKAN TANGGAPAN SISWA DI SEKOLAH DASAR

STRATEGI BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PEMBIMBING

SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46)

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan itu sendiri. Untuk mencapai pelayanan yang optimal hanya

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

PERAN GURU BK DALAM PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 8 PADANG ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB III METODE PENELITIAN

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KARTU ARISAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

SILABUS MATA KULIAH. Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

ARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

BAB V ANALISIS DATA. a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah. dengan peserta didik yang diasuhnya.

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG ABSTRACT

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah*

BAB II KERANGKA TEORI. 1. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

Tri Hartanti UPTD Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN

Kata kunci: bimbingan kelompok, buzz group, komunikasi interpersonal.

PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI DAN SMP SWASTA SE-KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK. Nungky Dwi Noviyanti Dr.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha menggambarkan lapangan sebagaimana adanya. terjadi, atau kecenderungan yang tengah terjadi.

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PELAKSANAAN HIMPUNAN DATA OLEH GURU BK UNTUK KONSELING KARIR DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Junita SK Nanda NPM:

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

BAB VI PENUTUP. pelajaran di SMPN 1 Sumberrejo sudah berjalan cukup baik meskipun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMENT EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M. Pd & Dr. Ali Muhtadi, M. Pd.

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

TINGKAT PENGUASAAN APLIKASI INSTRUMENTASI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMP DI KOTA METRO

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA Oleh : Taufik Yusuf * dan M. Fatchurahman ** Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMP Negeri se Kota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif kuantitatif, populasi penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling SMP Negeri se Kota Palangka Raya yang berjumlah guru, dan penelitian ini adalah penelitian populasi, Teknik pengumpulan data menggunakan angket langsung jenis tertutup. Analisis data menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMP Negeri se Kota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014 yang meliputi layanan kepada peserta didik, layanan kepada guru mata pelajaran, layanan kepada kepala sekolah, serta layanan kepada orang tua peserta didik sebagai berikut : (1) 16 jenis program layanan bimbingan dan konseling atau (59,26%) program terlaksana sangat baik, (2) 8 jenis program bimbingan dan konseling atau (29,63%) program terlaksana dengan baik, (3) 1 jenis program layanan bimbingan dan konseling atau (3,70%) program terlaksana dengan cukup, dan (4) 2 jenis program bimbingan dan konseling atau (7,41%) program terlaksana dengan kurang. Kata Kunci : Evaluasi, Bimbingan dan Konseling PENDAHULUAN Bimbingan dan Konseling merupakan suatu proses layanan yang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan mengentaskan masalah yang dialami oleh peserta didik. Dalam penyelenggaraannya, bimbingan dan konseling dilakukan oleh seorang ahli atau biasa disebut konselor (guru bimbingan dan konseling). Di sekolah, peran guru bimbingan dan konseling sangat penting dalam membantu peserta didik, baik peningkatan potensi maupun menyelesaikan permasalahan yang tengah dihadapinya. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Sebutan untuk guru pembimbing dimantapkan menjadi konselor yang memiliki kesejajaran dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator dan instruktor. Sebagaimana halnya kegiatankegiatan pendidikan yang lain disekolah seperti kegiatan belajar mengajar pada waktu-waktu tertentu harus dievaluasi untuk mengetahui apakah tujuan dari kegiatan itu tercapai. Demikian pula hal dalam kegiatankegiatan bimbingan dan konseling di sekolah secara berkala harus dievaluasi. Layanan-layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling haruslah tepat guna baik yang secara individu, kelompok, maupun klasikal. Dalam pelaksanaan layanan didukung oleh program yang disusun sebagai dasar pelaksanaan layanan. Program bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen atau prosedur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. 90

Dalam evaluasi pelaksanaan program di dalamnya terdapat suatu penilaian terhadap kegiatan dan layanan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif suatu kegiatan dan untuk menyusun layanan dikemudian hari. Program bimbingan dan konseling direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu; untuk mengetahui sampai seberapa jauh tujuantujuan itu tercapai, dibutuhkan usaha tersendiri mengumpulkan data yang dapat memberikan indikasi tentang hal itu dan menafsirkan data yang telah terkumpul. Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, evaluasi diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan layanan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan informasi ini dapat ditetapkan langkah-langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan program selanjutnya. Moh.Surya dan Rochman Natawidjaja (Tohirin 2007: 347) menyatakan bahwa : Evaluasi juga bisa bermakna upaya menelaah atau menganalisis program layanan bimbingan dan konseling yang telah dan sedang dilaksanakan untuk mengembangkan dan memperbaiki program secara khusus dan program pendidikan di sekolah secara umum. Hasil penelitian Setiawan (2012) tentang Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri Se-Kabupaten Semarang menyimpulkan bahwa rata-rata konselor telah baik dalam menyelenggarakan program BK, ditinjau dari perencanaan program, proses program dan hasil program. Sedangkan Nana Sudjana (Tohirin, 2007:347) menyatakan bahwa Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Kemudian W.S Winkel (Dewa Ketut Skardi, 2008:249) Evaluasi program bimbingn adalah usaha menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan. Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E Nila Kusmawati (2008:96) menyatakan bahwa Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dimaksudkan adalah segala upaya tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan. Demikian dapat dikatakan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling merupakan satu kegiatan yang sangat penting, karena berdasarkan hasil evaluasi itulah dapat diambil suatu kesimpulan apakah kegiatan yang telah dilakukan itu dapat mencapai sasaran yang diharapkan secara efektif dan efesien atau tidak, kegiatan itu perlu diteruskan atau tidak dan sebagainya. Badrujaman (2011:19) menyatakan bahwa tujuan evaluasi program bimbingan dan konseling ada dua, yaitu : (1) untuk memperbaiki praktik penyelenggaraan program bimbingan dan konseling itu sendiri, (2) merupakan alat untuk meningkatkan akuntabilitas program bimbingan dan konseling di mata stakeholder, seperti guru, kepala sekolah, oang tua, dan terutama peserta didik. Sedangkan Sukardi (2007) menyatakan bahwa secara umum evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling bertujuan untuk (1) mengetahui 91

kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling, (2) mengetahui tingkat efesiensi dan efektivitas strategi pelaksanaa program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling perlu dilakukan, sehingga diharapkan agar guru bimbingan dan konseling memiliki pemahaman mengenai berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan program bimbingan dan konseling. Lebih lanjut dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling, dituntut kepada pihak yang terlibat untuk melaksanakan program bimbingan dan konseling secara optimal. Hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri se Kota Palangka Raya, menunjukkan belum terlaksananya pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah tersebut, kurangnya guru dibidang bimbingan dan konseling, rendahnya pengetahuan tentang pelaksanaan evaluasi, dalam pelaksanaan program layanan tersebut hanya melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling dan pelaporan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling tersebut kepada kepala sekolah, sehingga pelaksanaan evaluasi program tidak berjalan dengan efektif karena tidak sesuai dengan program yang dibuat. Berkenaan dengan fenomena tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam layanan kepada peserta didik, layanan kepada guru mata pelajaran, layanan kepada kepala sekolah, dan layanan kepada orang tua peserta didik di SMP Negeri se Kota Palangka Raya. METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri se Kota Palangka Raya, yang terdiri dari 10 SMP Negeri, dengan populasi orang guru bimbingan dan konseling. Populasi tersebut sekaligus menjadi sampel. Adapun variabel penelitian ini adalah evaluasi program bimbingan konseling dengan indikator; layanan kepada peserta didik, layanan kepada guru, layanan kepada kepala sekolah dan layanan kepada orang tua pesarta didik. Teknik pengumpulan data berupa angket. Angket yang dijadikan instrumen dalam penelitian ini mengadaptasi dari Sukardi (2007). Teknik analisis data yang digunakan menggunakan rumus persentase (Soejoeti (1996) dengan kriteria pengolahan hasil data yang diperoleh berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto (2003 : 57) yaitu persentase 81-% kategori sangat baik, 61-80% kategori baik, 41-60% kategori cukup, 21-40% kategori kurang, dan 0-20 kategori kurang baik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMP Negeri Sekota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014, yang diperoleh dari hasil sebagai berikut : 1. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada peserta didik. 92

Tabel 1 Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam evaluasi program layanan kepada peserta didik No. Item 1. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada peserta didik Memberikan informasi tentang menyesuaikan diri di lingkungan baru. Jawaban Ya Persentase % Kategori 2. Peserta didik perlu diberikan informasi mengenai bidang bimbingan belajar. 3. Melakukan diskusi kelompok tentang kejadian-kejadian sosial di masyarakat yang aktual. 25 78,12 4. Perlu dibentuk kelompokkelompok belajar bagi peserta didik di sekolah. 5. Konseling dilaksanakan untuk membantu peserta didik secara pribadi guna mengenal lebih dalam diri dan lingkungannya sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat. 6. Perlu dilakukan tes minat bakat bagi peserta didik. 31 96,87 7. Bimbingan karir perlu diberikan dengan tujuan supaya peserta didik mengetahui jejang karir yang dipilihnya setelah lulus. 8. Untuk mengembangkan keterampilan peserta didik perlu diberikan bantuan untuk pemilihan kegiatan ekstrakurikuler. 28 87,5 93

9. Perlu memberikan konseling individual pada peserta didik dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami. Dari tabel 1 di atas dijelaskan sebagai berikut: 1) Guru bimbingan dan konseling memberikan informasi tentang menyesuaikan diri di lingkungan baru, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. 2) Peserta didik perlu diberikan informasi mengenai bidang bimbingan belajar, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. 3) Melakukan diskusi kelompok tentang kejadian-kejadian sosial di masyarakat yang aktual, terdapat 25 atau 78,12% dan termasuk kategori baik. 4) Guru bimbingan dan konseling membantu membentuk kelompokkelompok belajar bagi peserta didik di sekolah, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. 5) Guru bimbingan dan konseling melaksanakan konseling untuk membantu peserta didik secara pribadi guna mengenal lebih dalam diri dan lingkungannya sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. 6) Guru bimbingan dan konseling perlu melakukan tes minat bakat bagi peserta didik, terdapat 31 atau 96,87% dan termasuk kategori sangat baik. 7) Guru bimbingan dan konseling memberikan bimbingan karir dengan tujuan supaya peserta didik mengetahui jejang karir yang dipilihnya setelah lulus, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. 8) Untuk mengembangkan keterampilan peserta didik perlu diberikan bantuan oleh guru bimbingan dan konseling untuk pemilihan kegiatan ekstrakurikuler, terdapat 28 atau 87,5% dan termasuk kategori sangat baik. 9) Guru bimbingan dan konseling memberikan konseling individual pada peserta didik dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penjelasan di atas disimpulkan bahwa evaluasi program layanan kepada peserta didik dikategorikan sangat baik. 2. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada guru mata pelajaran. 94

Tabel 2 Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam evaluasi program layanan kepada guru mata pelajaran No. Item 10. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada guru mata pelajaran Perlu membagikan angket kepada guru Mata pelajaran untuk mengetahui perilaku peserta didik dalam kelas. Jawaban Ya 25 Persentase % 78,12 Kategori 11. 12. 13. 14. 15. 16. Guru bimbingan dan konseling memberikan bantuan kepada guru mata pelajaran dalam mengidentifikasi masalah kesulitan belajar peserta didik. Memberikan informasi kepada guru mata pelajaran terhadap peserta didik yang lemah dalam memahami materi pelajaran. Membantu dalam mendekatkan peserta didik yang sulit mengikuti materi pelajaran. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan pelayanan bimbingan, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Bekerjasama dengan guru mata pelajaran dalam rangka program pengajaran remedial dan pengayaan. Menjadi agen referal (alih tangan kasus) bagi guru mata pelajaran. 29 24 26 21 31 90,62 75 81,25 65,62 96,87 95

Dari tabel 2 tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1) Guru bimbingan dan konseling perlu membagikan angket kepada guru mata pelajaran untuk mengetahui perilaku peserta didik dalam kelas, terdapat 25 atau 78,12% termasuk kategori baik. 2) Guru bimbingan dan konseling memberikan bantuan kepada guru mata pelajaran dalam mengidentifikasi masalah kesulitan belajar peserta didik, terdapat 29 atau 90,62% dan termasuk kategori sangat baik. 3) Guru bimbingan dan konseling memberikan informasi kepada guru mata pelajaran terhadap peserta didik yang lemah dalam memahami materi pelajaran terdapat 24 atau 75% dan termasuk kategori baik. 4) Guru bimbingan dan konseling membantu guru mata pelajaran dalam mendekatkan peserta didik yang sulit mengikuti materi pelajaran, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. 5) Membantu guru mata pelajaran melaksanakan pelayanan bimbingan, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, terdapat 26 atau 81,25% dan termasuk kategori baik. 6) Guru bimbingan dan konseling bekerjasama dengan guru mata pelajaran dalam rangka program pengajaran remedial dan pengayaan, terdapat 21 atau 65,62% dan termasuk kategori baik. 7) Guru bimbingan dan konseling menjadi agen referal (alih tangan kasus) bagi guru mata pelajaran, terdapat 31 atau 96,87% dan termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa evaluasi program layanan kepada peserta didik dikategorikan baik. 3. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada kepala sekolah Tabel 3 Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam evaluasi program layanan kepada kepala sekolah No. Item 17. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada kepala sekolah Membuat laporan tiap akhir semester kepada kepala sekolah terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Jawaban Ya 31 Persentase % 96,87 Kategori 18. Membuat jadwal pertemuan dengan kepala sekolah setiap bulan tentang perkembangan 11 34,37 Kurang 96

pelaksanaan layanan-layanan yang telah diberikan. 19. Guna kelanjutan program bimbingan dan konseling perlu dibuat angket penilaian program bimbingan dan konseling yang diberikan kepada kepala sekolah untuk menilainya. 12 37,5 Kurang 20. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah. 31 96,87 21. Berpartisipasi dalam kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Dari tabel 3 di atas, dijelaskan sebagai berikut : 1) Guru bimbingan dan konseling membuat laporan tiap akhir semester kepada kepala sekolah terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling, terdapat 31 atau 96,87% dan termasuk kategori sangat baik. 2) Guru bimbingan dan konseling membuat jadwal pertemuan dengan kepala sekolah setiap bulan tentang perkembangan pelaksanaan layananlayanan yang telah diberikan, terdapat 11 atau 34,37% dan termasuk kategori kurang. 3) Guna kelanjutan program bimbingan dan konseling guru bimbingan dan konseling perlu membuat angket penilaian program bimbingan dan konseling yang diberikan kepada kepala sekolah untuk menilainya, terdapat 12 atau 37,5% dan termasuk kategori kurang. 4) Guru bimbingan dan konseling mempertanggung jawabkan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah, terdapat 31 atau 97,87% dan termasuk kategori sangat baik. 5) Guru bimbingan dan konseling berpartisipasi dalam kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran di sekolah, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa evaluasi program layanan kepada peserta didik dikategorikan sangat baik. 4. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada orang tua peserta didik. 97

5. Tabel 4 Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam evaluasi program layanan kepada orang tua peserta didik No. Item 22. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada orang tua peserta didik Memberi angket pada orang tua untuk mengetahui berbagai hal tentang kebiasaankebiasaan anak dirumah Jawaban Ya 18 Persentase % 56,25 Kategori Cukup 23. 24. 25. 26. 27. Bekerjasama dengan orang tua mendukung kelancaran program layanan bimbingan dan konseling yang diberikan untuk peserta didik di sekolah. Memberikan informasi kepada orang tua dalam pemilihan jurusan di sekolah lanjutan untuk anaknya sesuai dengan minat dan bakatnya. Melakukan kunjungan rumah bagi peserta didik yang mengalami masalah serius untuk mengetahui kehidupan peserta didik di keluarga. Mengundang orang tua dalam kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh sekolah. Mensosialisasikan atau memberikan pemahaman kepada orang tua tentang peran bimbingan dan konseling dalam memberikan pelayanan terhadap peserta didik. 21 20 31 22 23 65,62 62,5 96,87 68,75 71,87 Dari tabel 4 di atas, dijelaskan sebagai berikut : 1) Guru bimbingan dan konseling memberikan angket pada orang tua untuk mengetahui berbagai hal tentang 97

kebiasaan- kebiasaan anak dirumah, terdapat 18 atau 56,25% dan termasuk kategori cukup. 2) Guru bimbingan dan konseling bekerjasama dengan orang tua guna mendukung kelancaran program layanan bimbingan dan konseling yang diberikan untuk peserta didik di sekolah, terdapat 21 atau 65,62% dan termasuk kategori baik. 3) Guru bimbingan dan konseling memberikan informasi kepada orang tua dalam pemilihan jurusan di sekolah lanjutan untuk anaknya sesuai dengan minat dan bakatnya, terdapat 20 atau 62,5% dan termasuk kategori baik. 4) Guru bimbingan dan konseling melakukan kunjungan rumah bagi peserta didik yang mengalami masalah serius dan untuk mengetahui kegiatannya di keluarga, terdapat 31 atau 96,87% dan termasuk kategori sangat baik. 5) Guru bimbingan dan konseling mengundang orang tua dalam kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh sekolah, terdapat 22 atau 68,75% dan termasuk kategori baik. 6) Guru bimbingan dan konseling mensosialisasikan atau memberikan pemahaman kepada orang tua tentang peran bimbingan dan konseling dalam memberikan pelayanan terhadap peserta didik, terdapat 23 atau 71,87% dan termasuk kategori baik. Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa evaluasi program layanan kepada peserta didik dikategorikan baik. Dari keseluruhan indikator yang dievaluasi dalam pelaksaan program bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama se Kota Palangka Raya, disimpulkan sebagai berikut: 1) 9 jenis program layanan kepada peserta didik, 8 jenis program terlaksana dengan sangat baik atau 88,89%, dan 1 jenis program terlaksana dengan baik atau 11,11%. 2) 7 jenis program layanan kepada guru mata pelajaran, 4 jenis program terlaksana dengan sangat baik atau 57,15%, dan 3 jenis program terlaksana dengan baik atau 42,85%. 3) 5 jenis program layanan kepada kepala sekolah, 3 jenis program terlaksana dengan sangat baik atau 60%, dan 2 jenis program terlaksana dengan kurang atau 40%. 4) 6 jenis program layanan kepada orang tua peserta didik, 1 jenis program terlaksana dengan sangat baik atau 16,67%, 4 jenis program terlaksana dengan baik 66,66%, dan 1 program terlaksana dengan cukup atau 16,67% Ini berararti bahwa pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah tersebut berjalan dengan baik. Hasil penelitian Setiawan (2012) tentang Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri Se-Kabupaten Semarang menyimpulkan bahwa sebagian besar konselor menunjukkan persentase rata-rata 77% dengan kriteria baik. Adapun untuk observasi diperoleh persentase rata-rata 82% dalam kriteria baik. Sedangkan angket untuk responden siswa menunjukkan persentase rata-rata 69% dalam kriteria baik. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa rata-rata konselor telah baik dalam menyelenggarakan program BK, ditinjau dari perencanaan program, proses program dan hasil program. Demikian pula penelitian Sukoco (2010) tentang keefektifan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling sekolah menengah 99

umum kota Tegal menyimpulkan bahwa hasil evaluasi input memberi gambaran bahwa kesiapan guru BK dengan perolehan skor 108 (,35%) kategori tinggi, tanggapan persepsi siswa dengan perolehan skor 95 (31,05%) kategori tinggi. Layanan BK dengan perolehan skor 141 (46,08%) dan perilaku siswa memperoleh skor 109 (35,62%) dalam tingkatan cukup. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kesiapan guru BK, tanggapan siswa, layanan BK, dan perilaku siswa layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Dengan adanya evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan dapat memberikan dampak yang baik dan bermanfaat dalam pelaksaan layanan bimbingan dan konseling sehingga program yang dibuat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak sekolah khususnya bagi guru bimbingan dan konseling. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa secara keseluruhan dari evaluasi program dalam layanan tersebut adalah sebagai berikut : Program bimbingan dan konseling ada 16 jenis atau (59,26%), program terlaksana dengan kategori sangat baik, ada 8 jenis atau (29,63%), program terlaksana dengan kategori baik, ada 1 jenis atau (3,70%), program terlaksana dengan kategori cukup, dan ada 4 jenis atau (7,41%), program terlaksana dengan kategori kurang. Dengan demikian bahwa pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah tersebut berjalan dengan sangat baik. Dari temuan hasil penelitian tersebut, disarankan kepada : (1) Kepala Sekolah untuk melakukan supervisi terhadap evaluasi pelaksanaan program bimbingan konseling yang diprogramkan, (2) Guru bimbingan dan konseling; dalam melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling agar berkelanjutan khususnya pelaksanaan layanan kepada kepala sekolah dan layanan kepada orang tua peserta didik, (3) Guru Bidang Studi dan Wali Kelas untuk meningkatkan kerjasamanya dengan petugas bimbingan dan konseling dan personil sekolah lainnya, guna mendukung evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Setiawan, A. R. 2012. Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri Se-Kabupaten Semarang Tahun 2011/2012. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Badrujaman, A. 2011. Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Indeks. Departemen Pendidikan Nasional RI. 2003. Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Prayitno, dkk.1997. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Padang: IPBI Zanzawi. S. 1996. Metode Statistik. Surabaya : Karunia Sukardi, D. K..2007. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta

Stufflebeam, D. L etal. (2000). Educational Evaluation and Decision Making. Itasca, IL: FE Peacock. Stufflebeam, D. L. (1985). Systematic Evaluation: A Self-Instructional Guidance to Theory and Practice. New York: Kluwer Nijhon Publishing. Sukoco, (2010). Keefektifan Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Umum Kota Tegal. Tesis. Semarang :Prodi Bimbingan dan Konseling, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia 101