ANALISIS PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. bank secara keseluruhan. Kredit berperan sebagai faktor pendorong dan

BAB I PENDAHULUAN. bank sebagai tambahan dana untuk modal usaha dengan pinjaman dana tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan

BAB I PENDAHULUAN I.1

ANALISIS PROSES PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK MANDIRI CABANG JALAN SUNDA JAKARTA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu bagian penting dalam suatu perekonomian. Bank

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan prinsip kehati-hatian. Penerapan prinsip kehati-hatian tersebut ada

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN PADA P.T. BINA ARTHA VENTURA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. atau kelebihan dana (surplus spending unit-ssu) dan menyalurkan kredit kepada

PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG. Ismiyati

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

KEBIJAKAN KREDIT YANG EFEKTIF UNTUK MENURUNKAN NPL (NON PERFORMING LOAN) DAN MENINGKATKAN PROFITABILITAS (Studi Pada BPR Agro Cipta Adiguna Pare)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB I PENDAHULUAN. nasabah merupakan kegiatan utama bagi perbankan selain usaha jasa-jasa

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Character terhadap Tingkat Pengembalian Angsuran. Pembiayaan Murabahah pada BMT As-Salam Kras-Kediri Tahun 2015

VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA

KEBIJAKAN ESTIMASI NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BOGOR ANGGANA CENDIKIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

EVALUASI PENGAWASAN KREDIT MODAL KERJA SEBAGAI UPAYA MENEKAN TUNGGAKAN KREDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, ada

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

KERANGKA PEMIKIRAN III.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA PADA PT. BPR CAHAYA BINA PUTRA TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini tengah. melakukan pembangunan di segala bidang. Salah satu bidang pembangunan

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Maka setiap perusahaan memerlukan

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang ekonomi terlihat dalam Undang-Undang Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Ira Yunitasari Dwi Atmanto Maria Goretti Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Hamdani Moch Dzulkirom AR Maria Goretti Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

III KERANGKA PEMIKIRAN

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

ANALISIS MANAJEMEN KREDIT GUNA MEMINIMALISIR KREDIT BERMASALAH (Studi pada Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Batu)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nadifatul Fuadiyah Dwiatmanto Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. bank. Kebijaksanaan tersebut tertuang dalam Undang-Undang No.7 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN KREDIT USAHA PADA PT BANK MEGA Tbk CABANG MAKASSAR

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. sangat fundamental dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. memang bidang utama usahanya adalah menyediakan fasilitas pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

MINIMALISASI RESIKO KREDIT MACET DI INDUSTRI REAL ESTATE (Studi pada PT Bank OCBC NISP, Tbk Cabang Pemuda Surabaya)

KAJIAN PEMBERIAN KREDIT MODAL DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SAMARINDA Aji Arie Wardhana Hakim 1

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah pada KSPPS Tunas. Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual

Transkripsi:

ANALISIS PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Sulaiman Hafid STIM Yapim Maros email: sulaiman.hafid@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur penyaluran kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Penelitian ini menggunakan metode analisis yang dapat membantu memberikan data dan informasi yang tepat dan akurat dalam penelitian ini, yaitu penelitian Deskriptif Kuantitatif merupakan data yang dijelaskan dalam bentuk uraian atau penjelasan dari angka-angka yang dianalisis mengenai Analisis Sistem Pengambilan Kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berdasarkan hasil Adanya prosedur umum yang mengatur tentang perkreditan pada Bank Mandiri, mulai dari tahap permohonan kredit sampai tahap penyelesaian kredit. Analisis kredit yang dilakukan oleh Bank Mandiri berdasarkan prinsip-prinsip perkreditan yaitu Prinsip 5C: Character, Capital, Capacity, Collateral dan Condition of economy. Tingkat pengembalian kredit pada PT. Mandiri (Persero) Tbk telah dilakukan dengan baik karena adanya pengawasan dan pembinaan kredit sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kredit macet. Kata Kunci: Prosedur Penyaluran Kredit. Abstract This study aims to determine the procedure of credit distribution at PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. This study uses analytical methods that can help provide precise and accurate data and information in this study, namely Descriptive Quantitative research is the data described in the form of description or explanation of the figures analyzed on "Analysis of Credit Taking System at PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk ". Based on the result of the existence of general procedures that regulate credit in Bank Mandiri, starting from the credit application stage until the credit settlement stage. Credit analysis conducted by Bank Mandiri based on credit principles that is Principle 5C: Character, Capital, Capacity, Collateral and Condition of economy. Credit repayment rate at PT. Mandiri (Persero) Tbk has done well because of the supervision and credit guidance so as to minimize the possibility of bad credit. Keywords: Credit Disbursement Procedure. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberian kredit merupakan kegiatan utama bank yang mengandung risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan dan kelangsungan usaha bank. Namun mengingat sebagai lembaga intermediasi, sebagian besar dana bank berasal dari dana masyarakat, maka pemberian kredit 420

perbankan banyak dibatasi oleh ketentuan Undang-undang dan ketentuan Bank Indonesia. Kredit dapat diperoleh baik dari bank umum atau bank konvensional maupun bank perkreditan rakyat. Kredit merupakan salah satu cara bagi bank untuk media penyaluran dana kepada masyarakat. Namun, bank harus memberikan perhatian khusus dalam pemberian kredit terhadap calon debitur. Karena bank memiliki tanggung jawab atas dana nasabah yang diberikan kepadanya. Seperti diketahui, bahwa sumber dana bank yang digunakan untuk disalurkan sebagai kredit sebagian besar diperoleh dari masyarakat yang diantaranya berasal dari tabungan, deposito, dan giro. Keputusan pemberian kredit memiliki risiko tinggi atas ketidakmampuan debitur dalam membayar kewajiban kreditnya pada saat jatuh tempo. Jadi untuk menjaga dan meminimalisir risiko tersebut dan demi keamanan, bank harus mampu melakukan penilaian dan pertimbangan yang sangat teliti. Ada beberapa hal yang akan dinilai dan diperhatikan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. terhadap suatu perusahaan yang akan menjadi debiturnya sebelum memberikan persetujuan suatu permintaan kredit. Salah satunya adalah analisis laporan keuangan perusahaan. Dengan melihat laporan keuangan yang akan menjadi debitur, bank dapat melakukan penilaian terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan, apakah dalam keadaan baik atau buruk, dan apakah layak untuk mendapatkan kredit atau tidak. Selain memperhatikan dan melakukan penilaian terhadap laporan keuangan calon debitur, pihak bank juga harus memperhatikan prinsip 5C dari calon debitur tersebut. Prinsip 5C tersebut adalah Character, Capital, Collateral, Capacity, dan Condition of Economy. Kelima prinsip tersebut sangat penting untuk menjadi penilaian sebelum bank memberikan persetujuan pemberian kredit. Bagi bank, debitur yang memenuhi semua prinsip 5C adalah nasabah yang layak untuk mendapatkan kredit. Dimana ketika bank melihat adanya calon debitur yang memiliki karakter yang kuat, memiliki kemampuan untuk mengembalikan pinjaman, memiliki jaminan, modal yang kuat, dan kondisi perekonomian yang aman bagaikan mutiara bagi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Prinsip 5C ini juga digunakan untuk melihat bagaimana kredibilitas calon debitur ke depannya. Namun yang paling penting disini perlu adanya peranan analisis kredit untuk membantu meminimalisir risiko dan mencegah terjadinya kredit macet. Bagi bank, analisis kredit ini merupakan proses yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dengan pengelolaan kredit. Hal ini dapat disebabkan karena analisis kredit mempunyai tujuan agar risiko dalam pengelolaan kredit dapat diminimalisir, sehingga tujuan kredit dapat tercapai baik dari segi keamanan (safety) maupun dari segi keuntungan (profitability) yang didapat dengan adanya pemberian kredit tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah prosedur penyaluran kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia?. 421

C. Tujuan Penelitian Sehubungan dengan oleh pihak PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, maka digunakan metode analisis permasalahan yang menjadi pokok yang dapat membantu memberikan data bahasan, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan informasi yang tepat dan akurat dalam penelitian ini, yaitu penelitian apakah apakah prosedur penyaluran Deskriptif Kuantitatif merupakan data kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. METODE ANALISIS yang dijelaskan dalam bentuk uraian atau penjelasan dari angka-angka yang dianalisis mengenai Analisis Sistem Pengambilan Kredit pada PT. Bank Untuk mengetahui sistem Mandiri (Persero) Tbk. pengambilan kredit yang diterapkan HASIL PENELITIAN DAN meningkatkan taraf hidup rakyat PEMBAHASAN banyak. Pemberian suatu fasilitas kredit A. Kredit Yang Diberikan pada PT. mempunyai beberapa tujuan yang Bank Mandiri (Persero) Tbk. hendak dicapai yang tentunya KCP. Mandiri Mitra Usaha tergantung dari tujuan bank itu sendiri. Maros Berdasarkan hasil penelitian PT. Bank Mandiri (Persero) yang dilakukan oleh peneliti, maka Tbk. merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dapat diketahui besaran jumlah kredit yang diberikan oleh PT. Bank Mandiri dalam bentuk simpanan dan (Persero) Tbk. selama lima tahun yaitu menyalurkannya kepada masyarakat dari tahun 2012 sampai dengan tahun dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk 2016 pada tabel berikut ini: lainnya dalam rangka Tabel 1. Jumlah Kredit yang Diberikan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 2012-2016 (Dalam Ribuan Rupiah) Tahun Jumlah Kredit yang Diberikan (Rp) 2012 298.988.258 2013 370.570.356 2014 450.634.798 2015 505.394.870 2016 564.393.595 Sumber: PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2016 Berdasarkan tabel tersebut, 370.570.356, pada tahun 2014 jumlah dapat diketahui jumlah kredit yang kredit yang diberikan naik sebesar Rp. diberikan mengalami peningkatan 450.634.798, pada tahun 2015 jumlah selama lima tahun dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada kredit yang diberikan juga naik sebesar Rp. 505.394.870, dan pada tahun 2016 jumlah kredit yang diberikan sebesar tahun 2012 jumlah kredit yang Rp. 564.393.595. diberikan sebesar Rp. 298.988.258, Dari hasil penelitian tersebut, kemudian pada tahun 2013 jumlah jumlah kredit yang diberikan kepada kredit yang diberikan sebesar Rp. para nasabah selama lima tahun yaitu 422

dari tahun 2012 2016 mengalami peningkatan karena banyaknya nasabah yang melakukan pengambilan kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. B. Prosedur Umum Pemberian Kredit PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk KCP. Mandiri Mitra Usaha Maros Prosedur umum perkreditan merupakan ketentuan, syarat atau petunjuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan sejak diajukannya permohonan kredit oleh nasabah sampai dengan lunasnya suatu kredit yang diberikan oleh bank. Pada Bank Mandiri suatu prosedur umum perkreditan ini sangat dibutuhkan karena dengan adanya suatu prosedur umum perkreditan, diharapkan kegiatan perkreditan pada Bank Mandiri dapat berjalan lancar sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai dengan risiko yang sangat kecil. Organisasi Perkreditan pada Bank Mandiri terdiri dari dua unit yang bertanggung jawab, yaitu Business Unit (BU) dan Credit Operation Unit (CO), dimana Business Unit (BU) berperan sebagai front office yang berhubungan langsung dengan konsumen dan Credit Operation Unit (CO) berperan sebagai back office yang tidak berhadapan langsung dengan konsumen. Prosedur umum perkreditan pada Bank Mandiri adalah sebagai berikut: 1. Tahap permohonan kredit, pada tahap ini Business Unit (BU) yang menjadi penanggung jawab. Jadi pertama kali nasabah mengajukan permohonan kredit akan ditangani oleh Business Unit (BU) ini. 2. Tahap analisis kredit, kemudian selanjutnya Business Unit (BU) akan melakukan analisis terhadap permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah. Pada tahap ini Business Unit (BU) akan memeriksa pemohon kredit dari segala aspek, baik aspek keuangan, maupun aspek non keuangan untuk mengetahui suatu pertimbangan mengenai diterima atau ditolakkah permohonan kredit yang diajukan. 3. Tahap keputusan kredit, setiap keputusan permohonan kredit harus memperlihatkan penilaian syaratsyarat umum yang telah dilakukan sebelumnya. Pada tahap putusan yang mengambil keputusan adalah Business Unit (BU), kemudian apabila permohonan kredit tersebut diterima maka selanjutnya yang akan mejadi penanggung jawab tahap ini adalah Credit Operation Unit (CO) untuk selanjutnya menyusun suatu perjanjian kredit. 4. Tahap perjanjian kredit, setelah permohonan kredit disetujui oleh pejabat yang berwenang maka selanjutnya Credit Operation Unit (CO) akan bertanggung jawab dalam melakukan perjanjian kredit. 5. Tahap pengikatan Notaris dan penulisan asuransi, setelah perjanjian kredit selesai disepakati selanjutnya adalah pengikatan notaris dan penulisan asuransi, pada tahap ini yang menjadi penanggung jawab adalah Credit Operation Unit (CO). 6. Tahap pencairan kredit, Bank Mandiri hanya akan menyetujui pencairan kredit apabila syaratsyarat yang harus dipenuhi oleh nasabah telah dilaksanakan. Pengikatan secara sempurna dan penandatanganan serta perjanjian kredit mutlak harus telah selesai sebelum pencairan kredit ini dilakukan. Dan yang bertanggung 423

jawab pada tahap pencairan ini adalah Credit Operation Unit (CO). 7. Tahap monitoring dan pembinaan kredit, setelah kredit yang diajukan dicairkan maka pihak Bank Mandiri akan selalu melakukan pengawasan dan pembinaan kepada debitur hingga masa perkreditannya selesai atau juga hampir semua kewajiban debitur kepada bank dapat dipenuhi, adapun yang melakukan proses monitoring selama masa kredit dilakukan oleh Business Unit (BU). 8. Tahap penyelesaian kredit, dengan dipenuhinya semua kewajiban nasabah kepada Bank Mandiri maka ikatan perjanjian kredit telah berakhir Business Unit (BU) dan Credit Operation Unit (CO) samasama bertanggung jawab dalam proses penyelesaian ini. C. Penerapan Prinsip 5C terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Dalam pengambilan keputusan kredit, bank akan terlebih dahulu menganalisis calon nasabahnya. Untuk menganalisa calon nasabah layak atau tidak untuk diberikan kredit oleh pihak bank, Bank Mandiri menggunakan prinsip 5C yaitu: Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of economy 1. Character Dasar dari pemberian kredit adalah kepercayaan. Jadi yang mendasari suatu kepercayaan yaitu adanya keyakinan dari pihak bank bahwa si peminjam memiliki watak, moral ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga mempunyai rasa tanggung jawab, baik dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, masyarakat, atau dalam menjalankan kegiatan usahanya. Manfaat dari penilaian character ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kejujuran dan integritas serta tekad yaitu kemauan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari calon debitur. Character ini sangat penting sebab walaupun debitur tersebut mampu membayar hutang-hutangnya namun tidak ada niat baik tentu akan membawa berbagai masalah bagi bank di kemudian hari. 2. Capacity Yang dimaksud capacity disini adalah kemampuan debitur dalam melunasi kewajibankewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukan atau yang akan dilakukan yang dibiayai oleh bank. Contoh dari capacitydapat dilihat dari pendidikannya, pengalaman mengelola usahanya (business record), sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan). Jadi sampai sejauh mana usaha yang akan diperolehnya akan mampu melunasi tepat waktu sesuai perjanjian yang telah disepakati. 3. Capital Pihak bank menilai dari jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur. Sebagai contoh hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugilaba, struktur permodalan, rasiorasio keuntungan yang diperoleh seperti return on equity dan return on investment. Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah layak calon pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar plafon pembiayaan yang layak diberikan. 4. Collateral Collateral adalah barang-barang jaminan yang diberikan oleh peminjam sebagai jaminan atas kredit yang diterima. Manfaat collateralsebagai alat pengamanan apabila usaha yang 424

dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab lain dimana debitur tidak mampu melunasi hutangnya. Jaminan juga sebagai alat pengaman dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakpastian pada kurun waktu yang akan datang pada saatnya kredit tersebut harus dilunasi. Jaminan ini sifatnya sebagai pelengkap dari kelayakan keterlaksanaan dari proyek nasabah. 5. Condition of economy Condition of economy yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lainlain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari debitur yang memperoleh kredit. Kondisi ini sangat penting untuk diketahui apabila kredit tersebut diberikan untuk perubahan-perubahan yang bergerak diluar negeri sendiri. Faktor-faktor makro ekonomis ini termasuk pula peraturan-peraturan pemerintah setempat akan sangat berpengaruh terhadap suksesnya suatu perusahaan. D. Pengawasan dan Pembinaan Kredit Bank Mandiri KCP. Mandiri Mitra Usaha Maros Pengawasan dan pembinaan kredit diperlukan sebagai sebagai upaya peringatan dini (Early Warning) yang mampu mengantisipasi tanda-tanda penyimpangan dari syarat-syarat yang telah disepakati antara debitur dengan bank sebagai kreditur yang dapat mengakibatkan menurunya kualitas kredit serta untuk menentukan tingkat kolektibilitas kredit yang bersangkutan.pada Bank Mandiri sistem pengawasan dan pembinaan kredit dilakukan oleh Business Unit sebagai penganggung jawab. Setiap bulannya Bussiness Unit melakukan monitoring ke lapangan secara langsung. menyusun Call Report serta melakukan pembinaan ke nasabah setiap bulannya. SIMPULAN Pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah dilaksanakan secara efektif, hal ini didukung oleh: 1. Adanya prosedur umum yang mengatur tentang perkreditan pada Bank Mandiri, mulai dari tahap permohonan kredit sampai tahap penyelesaian kredit. 2. Analisis kredit yang dilakukan oleh Bank Mandiri berdasarkan prinsipprinsip perkreditan yaitu Prinsip 5C: Character, Capital, Capacity, Collateral dan Condition of economy. 3. Tingkat pengembalian kredit pada PT. Mandiri (Persero) Tbk telah dilakukan dengan baik karena adanya pengawasan dan pembinaan kredit sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kredit macet. DAFTAR PUSTAKA Anwar, 2000. Praktek Perbankan, BPFE Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Baridwan, Zaki. 2002. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta : BPFE. Dendawijaya Lukman, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Ghalia Indonesia. Hasibuan, Malayu. 2000. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 425

, 2006, Dasar- Dasar Perbankan, Cetakan Ketiga, Jakarta, PT. Bumi Aksara. Kasmir, 2003. Manajemen Perbankan, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.. Edisi Revisi 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Penerbit PT RajaGrafindo Persada.. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Muljono, 2001. Manajemen Perkreditan Bagi Bank-Bank Komersil. Edisi Keempat, Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE. Mulyadi. 2002. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal. 2006. Credit Management Handbook: Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi panduan Praktis Mahasiswa, banker, dan Nasabah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Siamat, Dahlan, 2004 Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: LPFE-UI. Simorangkir, OP, 2003. Seluk Beluk Bank, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 Pasal 1 angka (2) tentang Perbankan. 426