BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bereaksi. Kesediaan itu datang dari dalam diri siswa dan juga berhubungan dengan. sudah ada kesiapan, maka hasilnya akan memuaskan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

BAB I PENDAHULUAN. itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

KONTRIBUSI PENGALAMAN PRAKERIN DAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK DI MALANG

PENGARUH POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN PEMILIHAN KARIER SISWA KELAS X DI SMK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI KRISTEN SALATIGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. saat tertentu juga seseorang bisa menyelesaikan masalahnya berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilannya (underemployed) dan tidak menggunakan keterampilannya

Volume 5 No. 2 Juni 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dalam pemilihan karir. Dengan adanya masalahmasalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan tertentu untuk tetap survive. Dunia kerja

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kerja dengan pemenuhan kompetensi diberbagai pengembangan. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi sendiri kesulitan-kesulitan dan ingin melakukan hal-hal untuk dan oleh

PENGARUH PEMINATAN TERHADAP PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS X MIA 1 DI SMA NEGERI 1 GURAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang pada umumnya memerlukan lapangan kerja untuk bertahan

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembentukan konsep diri anak menurut (Burns, 1993). bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya.

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan


KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMILIHAN KARIR MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK. KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... iv PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Lokasi Penelitian Subyek Populasi dan Sampel...

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... ii. PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii. PENGESAHAN TIM PENGUJI... iv

BAB I PENDAHULUAN. individu untuk menuju kedewasaan atau kematangan adalah masa remaja

BAB III METODE PENELITIAN

adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap siswa tentu mempunyai kebutuhan untuk berprestasi yang berbedabeda.

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INFORMASI KARIER DENGAN STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak sekali ditemukan permasalahan dalam belajar khususnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa dewasa awal adalah suatu masa dimana individu telah

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja, yakni masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. remaja, yakni masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, November 2015

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRACT...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 44,93% (26 orang). Ditinjau dari gender dapat disimpulkan bahwa baik SMK Negeri

PENDAHULUAN. dengan apa yang ia alami dan diterima pada masa kanak-kanak, juga. perkembangan yang berkesinambungan, memungkinkan individu

BAB III METODE PENELITIAN

Disusun Oleh: PRIYONO NPM : P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. remaja adalah memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan, dimana minat

BAB 1 PENDAHULUAN. di dunia ini, makin bertambah kompleks masalah-masalah kehidupan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Data Sebaran Responden

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah upaya untuk mengembangkan potensi

I. PENDAHULUAN. Konsepsi manusia seutuhnya merupakan konsepsi ideal kemanusiaan yang terletak pada

orang-orang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturanperaturan

BAB I PENDAHULUAN. individu tentang dirinya sendiri inilah yang disebut konsep diri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

Oleh: HESTI NUFRIDA A

BAB II KERANGKA TEORETIS...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 03 NGLEBAK TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga. Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya

2013 PROGRAM BIMBINGAN KARIR BERDASARKAN PROFIL PEMBUATAN KEPUTUSAN KARIR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan diri maka tidak dapat lepas dari kepribadian dan diri (self), karena

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PENELITIAN. Disusun oleh: AHMAD YUSRON IRSYADI

BAB III METODE PENELITIAN

2015 EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JOHARI WINDOW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI

BAB I PENDUHULUAN. masa depan bangsa, seperti tercantum dalam Undang-Undang RI. No 20 Tahun

HALAMAN PENGESAHAN...

Metoda dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif analisis, yang. bertujuan menjelaskan atau menguraikan gejala dan masalah dari objek

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

PENGARUH KINERJA GURU DAN SARANA PRAKTIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM PRAKTIK TUNE UP MOTOR BENSIN KELAS XI DI SMK JAKARTA 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PERSEPSI GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TERHADAP PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI KOTA KEDIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Pendidikan sudah dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karier merupakan pilihan dalam kehidupan setiap individu. Setiap individu dihadapkan dengan berbagai pilihan yang akan dijalani, dipertahankan, maupun ditingkatkan guna mencapai kesejahteraan hidupnya. Pilihan karier siswa pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu potensi individu seperti, kecerdasan, bakat dan minat, kecerdasan dan harapan yang akan dicapai. Faktor lain dari orang tua, guru, teman sebaya, media masa, atau masyarakat umum mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap pilihan karier (Dariyo, 2004). Oleh sebab itu, lembaga pendidikan sangat berperan serta dalam hal memfasilitasi berbagai hal yang berkaitan dengan arah masa depan tiap individu. Guru dan Konselor sebagai pendidik mempunyai andil yang cukup besar dalam membimbing siswa, untuk menentukan arah yang tepat dalam menentukan pilihan kariernya, melalui pemberian layanan informasi karier. Pemberian layanan informasi pada umumnya telah diterapkan oleh lembaga pendidikan dengan diadakannya program layanan bimbingan dan konseling bagi siswa, sehingga siswa dapat memahami 1

akan dirinya sendiri dalam mempersiapkan kariernya. Untuk itu, peran berbagai komponen pendidikan untuk menjadi suatu sistem manajemen yang mengatur setiap proses siswa semenjak masuk sekolah sampai pada kelulusannya, menjadi dominan. (Arikunto, 2002). Berdasarkan pada hasil penelitian Kismunaji (2009) mengemukakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan layanan informasi karier dengan pilihan karier siswa. Namun, hasil penelitian Kismunaji (2009) bertolak belakang dengan hasil penelitian Triminingsih (2010) yang menyatakan bahwa, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara layanan informasi karier dengan pilihan karier siswa. Pilihan karier siswa juga dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dalam keluarganya sendiri. Pola asuh keluarga mempunyai andil dalam pemilihan karier pada anak yang sudah beranjak dewasa. Namun untuk menentukan karier, banyak anak yang masih bingung dalam pilihan karier bagi dirinya sendiri. Pola asuh keluarga berpengaruh terhadap pilihan karir anak tersebut, karena pola asuh yang berbeda-beda akan menghasilkan sikap, kepribadian, dan perilaku yang berbeda-beda juga, terutama dalam pengambilan keputusan. Ada anak yang bebas menentukan pilihannya sendiri, ada pula yang selalu harus mengikuti keputusan orang tua, hal ini tergantung pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Siswa SMK 2

berada pada masa remaja dimana mereka sudah harus mempersiapkan dan memilih karier untuk masa depannya. Sejalan dengan hasil penelitian Rasadi (2012) bahwa ada hubungan yang signifikan pola asuh demokratis orang tua dengan pilihan karier siswa. Hasil Penelitian Risadi (2012) bertolak belakang dengan penelitian Hartini (2007) yang menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan pola asuh demokratis dengan pilihan karier siswa. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Kismunaji (2009) tentang Hubungan antara kebutuhan informasi karier dan arah pilihan pendidikan lanjut dengan arah pilihan pekerjaan siswa kelas XI dengan jumlah Responden adalah 97, instrumen berupa kuesioner persepsi layanan informasi karir dengan persepsi pilihan karir dan hasilnya dianalisis menggunakan Korelasi produk moment bahwa ada hubungan yang signifikan r : 0,363 p(<0,05), namun bertolak belakang dengan hasil penelitian Triminingsih (2010) tentang Pengaruh Pemberian Bimbingan Karier sistem paket terhadap siswa kelas VIII dengan jumlah responden adalah 62, instrumen yang digunakan berupa angket ketercapaian perencanaan karir berbentuk skala likert dan dianalisis dengan menggunakan korelasi dan regresi menemukan tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemberian paket bimbingan karir dengan pilihan karir siswa, karena tidak pegaruh yang 3

signifikan berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian paket bimbingan karir (yang berisi informasi karir) dengan pilihan karir siswa dengan koefisien korelasi r : 0,240 p(<0,05). Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Risadi (2012) tentang Pengaruh bimbingan karier dan pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa dalam memilih karier kelas XI dengan responden adalah 96, instrumen yang digunakan berupa Kuesioner Persepsi Pola Asuh dan dianalasis dengan menggunakan korelasi dan Regresi bahwa ada hubungan yang signifikan dengan koefisien korelasi r : 0,427 p(<0,05), namun bertolak belakang dengan penelitian Hartini (2007) tentang Hubungan antara pola asuh dan persepsi gender dengan pemilihan karier siswa pada empat sekolah menegah atas di Jakarta, dengan responden adalah 188, instrumen yang digunakan yaitu KuesionerPersepsi Pola Asuh dan Pilihan Karir dengan skala likert dan dianalisis dengan menggunakan Korelasi Produk Moment dan Regresi. Hasilnya menemukan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan pilihan karir dengan koefisien korelasi r : 0,220 p(>0,05) Berdasarkan hasil penelitian kismunaji (2009)yang bertolak belakang dengan hasil penelitian Triminingsih (2010) bahwa layanan informasi karier dan pola asuh orang tua mempunyai hubungan yang 4

signifikan dan tidak signifikan dengan pilihan karier siswa. Untuk mengetahui kebenaran dari hubungan tersebut maka perlu dilakukan penelitian ulang Pra penelitian yang dilakukan pada bulan November 2012 yaitu berupa penyebaran kuesioner untuk mengetahui pemahaman tentang karier kepada 30 orang siswa kelas XI jurusan teknik otomotif, hasilnya menunjukkan bahwa, tingkat pemahaman layanan informasi karier dengan nilai rata-rata adalah 57,16, tingkat pemahaman pola asuh demokratis dengan nilai rata-rata adalah 40,96 sedangkan untuk tingkat pemahaman pilihan karier siswa diperoleh nilai rata-rata adalah 27,6. Ini berarti dapat disimpulkan, bahwa hasil pra penelitian pada ketiga aspek yang diberikan kepada siswa tersebut tergolong rendah, diasumsikan bahwa pemahaman siswa belum kompleks tentang ketiga aspek.selain itu, berdasarkan wawancara tahap pertama dengan guru Bimbingan dan konseling tanggal 12 Nopember 2012 bahwa ada beberapa siswa mengaku bingung untuk menentukan karier ke depan. Kebingungan mereka dikarenakan pilihan mereka tidak sama dengan kehendak orang tua. Orang tua mereka memaksakan untuk memilih sesuai pilihan orang tua. Orang tua berkeyakinan bahwa pilihannya adalah pilihan terbaik untuk anaknya. Hal ini akan menjadi gejolak pada diri anak antara memilih sesuai dengan keinginan diri sendiri atau orang tua 5

mereka. Mengingat bahwa salah satu dari beberapa tujuan SMK Negeri 2 Salatiga yaitu menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan menyiapkan tamatan dengan kompetensi bertaraf internasional. Selain itu, berdasarkan wawancara kedua dengan guru bimbingan dan konseling SMK Negeri 2 Salatiga pada tanggal 14 Nopember 2012 menyatakan bahwa biasanya guru selalu memberikan layanan informasi bagi siswa, berdasarkan pada apa yang menjadi kebutuhan siswa dalam hal ini mengenai peluang kerja yang diberikan oleh perusahaan yang bekerja sama dengan sekolah. Selain itu sebelum siswa naik ke kelas XI, ada beberapa siswa melakukan konseling berkenaan dengan kebingungan dalam pilihan karier. Kebingungan siswa itu dikarenakan beberapa hal, diantaranya belum tahu kemampuannya, bimbang antara yang dipilih dan prospek kedepannya dan masih tergantung orang tua, rata-rata ada 10-11 anak dari 33 siswa setiap kelas. Bertolak dari hasil penelitan awal di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Hubungan layanan informasi karier, pola asuh demokratif dengan Pilihan Karier Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013. 1.2 Rumusan Masalah 6

Masalahdalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Adakah hubungan signifikan layanan informasi karier dengan pilihan karier siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013? 2. Adakah hubungan signifikan pola asuh demokrasi orang tua dengan pilihan karier siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013? 3. Adakah hubungan signifkan layanan informasi karier dan pola asuh demokrasi orang tua dengan pilihan karier siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Signifikansi hubungan layanan informasi karier dengan pilihan karier siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Signifikansi hubungan pola asuh demokratif orang tua dengan pilihan karier siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013. 3. Signifikansi hubungan layanan informasi karier, pola asuh demokratif orang tua dengan pilihan 7

karier siswa SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritik Jika penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan antara layanan informasi karier dengan pilihan karier siswa maka hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kismunaji (2009) dan sebaliknya apabila hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat signifikansi hubungan layanan informasi karier dengan pilihan karier siswa maka penelitian ini mendukung penelitian Triminingsih (2010) dan dapat memberikan sumbangsi bagi penelitian sejenis. Apabila hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh demokrasi orang tua dengan pilihan karier maka hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Risadi (2012) dan sebaliknya, jika penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara layanan informasi karier dengan pilihan karier siswa, maka penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hartini (2007). 1.4.2 Manfaat Praktis 8

Hasil penelitian tentang hubungan layanan informasi karier, pola asuh demokratif orang tua dengan pilihan karier siswa SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013 dapat memberi masukan yang bersifat informatif kepada Sekolah dan guru untuk dapat merancang program layanan bimbingan karier yang memperhatikan faktor strategi layanan informasi karier dan faktor pola asuh orang tua terhadap siswa sehingga dapat memahami lebih dalam karakteristik anak berdasarkan pola asuh demokratis. 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan Tesis ini, terdiri dari lima bab, yaitu: Bab I Memuat Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Memuat Landasan teori yang berisikan, Pilihan Karier Siswa, faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan karier siswa, Unsurunsur Pilihan Karier, Teori Pilihan Karir, Pengertian Layanan Informasi Karier, faktor-faktor yang mempengaruhi Layanan Informasi Karier, Pengukuran Layanan Informasi karier, Mengukur Pola Asuh orang Tua, faktor-faktor yang 9

mempengaruhi pola asuh orang tua, dan Pengukuran Pola Asuh Orang Tua, kajian hubungan antar variabel, Hasil-hasil penelitian yang relevan, Kerangka Pikir Teoritik, Hipotesis penelitian. Bab III Menjelaskan tentang Metode Penelitian, yaitu Jenis penelitian dan lokasi penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik Analisis data. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan berisi tentang Deskripsi Subjek penelitian, Pengumpulan Data, Analisis Deskriptif, Uji Normalitas Data, Analisis Data, Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Hasil Penelitian. Bab V Penutup berisikan Kesimpulan dan Implikasi. 10