HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK N 2 PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH. Oleh : FITRI NELDA NIM.

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL REGIONAL I SUMATERA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PARIAMAN

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PADANG TIMUR

PENGARUH ANTARA PENGELOLAAN KONFLIK DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU SD NEGERI GUGUS 03 KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SAWAHLUNTO ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN GENERAL MANAGER (GM) DENGAN PERILAKU KERJA KARYAWAN DI HOTEL BUMIMINANG PADANG SRIANDANI PASARIBU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK SWASTA KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KECAMATAN PADANG BARAT KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Karier saat ini bukanlah seperi yang terdahulu, dulu karier dipandang sebagai kemajuan

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BANTUL. Artikel Jurnal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasiorganisasi

baku, rentang kelas, distribusi frekuensi dan grafik histogram.

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

KOMITMEN GURU YANG DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

OLEH: NURUL HASMITA NIM.

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kerja yang dimilikinya (Djastuti, 2011). Handayani (2008) berpendapat bahwa

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. dilaporkan dalam tabel 4.1 ; 4.2 ; 4.3 berikut ini : Tabel 4.1 Disribusi responden menurut kelompok umur

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS I, II DAN III KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Keywords: teacher competence and performance; organizational culture

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI SE KECAMATAN BANTUL ARTIKEL E-JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU. Oleh Ida Efiana

KONTRIBUSI CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA BANGUNAN SISWA KELAS XI TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 1 TANJUNG RAYA

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Survey

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB III METODE PENELITIAN

KOMITMEN GURU SMP NEGERI KECAMATAN 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN MINAT KEJURUAN BIDANG TEKNOLOGI DAN BANGUNAN DENGAN NILAI MATA DIKLAT KEJURUAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PADANG

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB III METODE PENELITIAN. akan dicapai dalam penelitian ini. Pada penelitian ini tidak semua variabel

PERBEDAAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN DIRI SENDIRI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DI SMKN 1 PARIAMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

kepengurusan.untuk kegiatan kemahasiswaan itu sendiri menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB IV HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

ABSTRACT. Keywords: students satisfaction, picture studio, learning achievement. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Abstract

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II SD

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI I KECAMATAN AMPEK ANGKEK KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DILAKUKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PADANG

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

Transkripsi:

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK N 2 PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH Oleh : FITRI NELDA NIM.1100215 JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2016

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK N 2 PARIAMAN Fitri Nelda Jurusan Administrasi Pendidikan Abstrack This study aimed to describe the teachers 'commitment to implementing the tasks, school leadership and school leadership with teachers' commitment to carry out tasks in vocational high schools 2 pariaman country. The population is 102 people and the sample 87 using Table Kriecje with stratified random sampling technique. Instruments used a Likert scale. Statistical data analysis techniques using correlation techniques using SPSS 16.0 for Windows. The result showed that: (1) Leadership principals to be in either category 88.31%. (2) The commitment is in the category of High 89.29%, (3) there is a significant relationship between school leadership and teachers' commitment to carry out the task with correlation coefficient=0,288. keywords: leadership, commitment PENDAHULUAN Perkembangan pendidikan ditekankan pada peningkatan kualitas seluruh komponen sistem pendidikan baik yang bersifat sumberdaya manusia maupun sarana dan prasarana pendidikan. Berbagai upaya peningkatan kualitas komponen sistem pendidikan secara keseluruhan mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan. Diantara komponen sistem pendidikan yang bersifat sumberdaya manusia yang selama ini mendapat perhatian yang lebih banyak adalah guru. Besarnya perhatian pemerintah terhadap guru hal ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa ditangan gurulah mutu pendidikan kita tergantung. Hal ini dapat kita lihat dari kenyataan tidak berdayanya sekolah-sekolah apabila tidak ada guru. Guru dipandang sebagai faktor kunci, karena merekalah yang langsung berinteraksi dengan muridnya dalam proses belajar mengajar. Komitmen adalah suatu hal yang sangat mendasar yang perlu dimiliki seseorang guru agar tugas yang diberikan benar-benar berjalan seoptimal mungkin, memiliki rasa tanggung jawab, baik terhadap tugas maupun terhadap siswa, memiliki loyalitas, menyediakan waktu dan kesempatan untuk membina siswa dan tugas pokoknya dengan sepenuh hati.seseorang yang memiliki komitmen yang tinggi akan berguna bagi dirinya dan juga pada orang lain. Artinya komitmen merupakan suatu keputusan seseorang dengan dirinya sendiri, apakah ia akan melakukan atau tidak melakukan suatu kegiatan dan juga seseorang yang memiliki komitmen tidak akan ragu-ragu dalam menentukan sikap dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil tersebut. Halaman 1

Dari hasil pengamatan penulis di SMKN 2 Pariaman diperoleh informasi bahwa komitmen guru dalam melaksanakan tugas masih kurang, ini dapat dilihat dari fenomenafenomena sebagai berikut: 1. Adanya sebagian guru yang terlambat masuk kelas pada jam pelajaran. Ini terlihat ketika, guru masuk dan keluar kelas tidak tepat waktu 2. Guru jarang memberikan waktu untuk melakukan bimbingan dan kurang peduli kepada siswa. 3. Masih adanya guru yang kurang bersungguh-sungguh dalam membuat program tahunan, program semester, silabus dan RPP. 4. Adanya sebagian guru yang kurang bertanggung jawab terhadap tugas. Penulis menduga salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya kepemimpinan kepala sekolah adalah rendahnya komitmen guru dalam melaksanakan. Komitmen guru terhadap organisasi dapat mendorong dalam melaksanakan tugasnya dengan teratur dan terarah, sehingga tujuan yang ditetapkan dalam proses kinerja dapat tercapai dengan baik, Komitmen guru terhadap organisasi menuntut guru harus lebih dari sekedar menjadi anggota organisasi sekolah secara formal, karena guru harus menunjukkan sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam komitmen guru dalam melaksanakan tugas tercakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi terhadap nilai-nilai dari tujuan organisasi. Menurut Muhith (2013:13) kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, mengarahkan, dan mengkoordinasikan segala kegiatan organisasi atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi dan kelompok. Dalam realitanya kepemimpinan sangatlah penting karena seorang pemimpin dapat mempengaruhi komitmen guru untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun fenomena-fenomena kepemimpinan sebagai berikut: 1. Belum terlaksananya kepemimpinan kepala sekolah dengan baik dan tidak sesuai dengan fungsi dan kepemimpinan. Misalnya kepala sekolah kurang mendengarkan dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh setiap permasalahan yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari karena kurangnya komunikasi dari atasan kepada bawahannya sehingga permasalahan-permasalahan yang muncul tidak dapat diatasi. 2. Kepala sekolah masih belum bisa menindak tegas guru yang sering meninggalkan kelas dan meja piket pada waktu-waktu tertentu. Sehingga ada guru yang melanggar aturan tetapi tidak mendapat peringatan atau hukuman. 3. Kepala sekolah masih jarang melihat bagaimana guru-guru melaksanakan pembelajaran di kelas, sehingga kepala sekolah sendiri tidak tahu apakah guru benar-benar mengajar sesuai dengan perangkat pembelajaran atau tidak. Berdasarkan fenomena tentang kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru dalam melaksanakan tugas di atas, menunjukkan bahwa belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terindikasi dari perilaku yang dimunculkan guru dalam melaksanakan tugasnya. Rendahnya komitmen guru dalam melaksanakan tugas salah satunya dipengaruhi Halaman 2

oleh kepemimpinan kepala sekolah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Komitmen Guru Dalam Melaksanakan Tugas DI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pariaman. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yaitu melihat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan komitmen guru dalam melaksanakan tugas. Populasi penelitian adalah seluruh guru di sekolah menengah kejuruan negeri 2 pariaman yang berjumlah 102 orang. Besarnya sampel penelitian berjumlah 87 orang yang ditentukan dengan menggunakan tabel kriecje dan menggunakan teknik Stratified random sampling. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket model skala Likert dengan hasil uji coba angket adalah valid dan reliabel baik pada variabel kepemimpinan kepala sekolah maupun pada variabel komitmen guru dalam melaksanakan tugas. Pengolahan data hasil penelitian dilakukan Uji Persyaratan Analisis, Uji hipotesis. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Data Variabel Komitmen Guru Dalam Melaksanakan Tugas Berdasarkan hasil pengolahan data variabel komitmen guru dalam melaksanakan tugas, maka diperoleh skor terendah 81 dan skor tertinggi 109. Berdasarkan distribusi skor variabel komitmen guru dalam melaksanakan tugas diperoleh skor rata-rata (mean) sebesar 97,33 nilai tengah (median) 98,00 nilai yang sering muncul (mode) 101 dan simpangan baku (standar deviation) 6.864. Untuk menginterpretasikan data secara kualitatif dilakukan dengan membandingkan skor rata-rata (mean) variabel komitmen dengan skor ideal maksimal dikali 100%, maka diperoleh hasil 89,29%. Hal ini berarti komitmen guru dalam melaksanakan tugas di Sekolah Menenngah Kejuruan Negeri 2 Pariaman berada pada kategori Tinggi yaitu sebesar 89,29%. dari skor ideal. Untuk memperoleh informasi yang lebih rinci tentang komitmen guru dalam melaksanakan tugas, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Skor Rata-Rata Indikator komitmen Guru Variabel Indikator Rata-rata %Tingkat Pencapaian Klasifikasi Komitmen Memiliki Kepedulian 4,31 86,2 Tinggi Guru Bertanggung Jawab 4,36 87,2 Tinggi Loyalitas 4,58 91,6 Sangat Tinggi Skor Rata-Rata 13,25 89,29% Tinggi 2. Deskripsi Data Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan hasil pengolahan data variabel kepemimpinan kepala sekolah, maka diperoleh skor terendah 99 dan skor tertinggi 121. Berdasarkan distribusi skor kepemimpinan kepala sekolah diperoleh skor rata-rata (mean) sebesar 106,86, nilai tengah (median) 107,00, nilai yang sering muncul (mode) 109, dan simpangan baku (standar deviation) 4641. Untuk menginterpretasikan data secara kualitatif dilakukan Halaman 3

dengan membandingkan skor rata-rata (mean) variabel kepemimpinan kepala sekolah dengan skor ideal maksimal dikali 100%, maka diperoleh hasil 88,31%. Hal ini berarti kepemimpinan kepala sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pariaman berada pada kategori cukup yaitu sebesar 88,31% dari skor ideal. Untuk memperoleh informasi yang lebih rinci tentang kepemimpinan, dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Skor Rata-rata Variabel Kepemimpinan % Tingkat Variabel Indikator Rata-Rata Klasifikasi Pencapaian 1. Mempengaruhi 3,53 70,6 Cukup Kepemimpinan 2. Mengarahkan 3,61 72,2 Cukup Kepala Sekolah 3.Menggerakan 3,54 70,8 Cukup Skor Rata-Rata 10,68 88,31 Cukup 3. Uji Persyaratan Analisis a.uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan lilliefors test. Taraf signifikansi yang digunakan sebagai dasar menolak atau menerima keputusan normal atau tidaknya suatu distribusi adalah 0,05. Siregar (2013:167) Untuk kriteria pengujian yang diambil berdasarkan nilai probabilitas. Jika probabilitas (sig) > 0,05, maka H0 diterima Jika probabilitas (sig) < 0,05, maka H0 ditolak Tabel 3.Rangkuman Uji Normalitas Variabel kepemimpinan dan Variabel komitmen guru dalam melaksanakan tugas Variabel Sig. Ket. Kepemimpinan.615 Normal Komitmen.591 Normal Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS 16 for windows di atas menunjukkan bahwa Sig > 0,05, maka H0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan berdistribusi normal yaitu 0,615 > 0,05 dan komitmen guru dalam melaksanakan tugas yaitu 0,591 > 0,05. b. Uji Korelasi Halaman 4

Hasil uji korelasi menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan komitmen guru dalam melaksanakan tugas di sekolah menengah kejuruan negeri 2 pariaman sebesar 0,288. Tabel 4.Rangkuman Uji Korelasi sebagai berikut: Variabel Kepemimpinan Komitmen Ket Analisis Pearson 0,288 0,288 0.288 > r table Correlation Sig. (2-tailed) 0,007 0,007 0,007 < nilai α Hasil perhitungan pada Tabel menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah dengan Komitmen guru dalam melaksanakan tugas adalah signifikan yaitu r hitung = 0,288 > r tabel = 0,2 pada taraf kepercayaan 95%. c.uji Keberartian Korelasi Untuk melihat keberartian hubungan maka dilakukan uji t dengan perolehan data t hitung = 2,768 > t tabel = 1,658 pada taraf kepercayaan 95%. Dengan demikian hipotesis yang diuji dapat diterima dalam taraf kepercayaan 95% dengan tingkat keeratan hubungan berada pada kategori sedang. Tabel 5.Uji Keberartian Korelasi antara Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Komitmen Guru Dalam Melaksanakan Tugas di SMK N 2 Pariaman dengantabel Uji t t Uji t > α = 0,05 t 2,768 1,658 4. Pengujian Hipotesis Untuk koefisien korelasi X dan variabel Y menggunakan SPSS 16 for windows.uji korelasi antara variabel kepemimpinan kepala sekolah (X) dengan variabel komitmen guru dalam melaksanakan tugas (Y) di peroleh r hitung 0,288 > r tabel 0,207 jad dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pada taraf kepercayaan 95%. Untuk melihat keberartian hubungan maka dilakukan uji t dengan perolehan data t hitung = 2,768> t tabel = 1,658 pada taraf kepercayaan 95%. Dengan demikian hipotesis yang diuji dapat diterima dalam taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan analisis diatas Halaman 5

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dengan komitmen guru dalam melaksanakan tugas. PEMBAHASAN 1. Komitmen Guru dalam melaksanakan tugas di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pariaman Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan komimen guru dalam melaksanakan tugas sebesar 89,29 dengan katagori tinggi. Komitmen guru dalam melaksanakan tugas perlu dipertahankan lagi agar guru dapat menyelesaikan tanggung jawab terhadap pekerjaan dengan maksimal. Kepala sekolah sangat perlu mempertahankan tingkat komitmen guru karena komitmen guru ini berdampak pada kinerja. Seperti yang dikemukakan Tampubolon (2001:103) bahwa komitmen harus ada pada semua pihak yang terkait terutama pada semua unsur pimpinan.unsur pimpinan dikatakan terutama karena dialah yang harus diteladani dan dialah yang mengendalikan. Menurut Martin dan Nicholls Mullins dalam Nur Hartati.(2012:13), salah satu faktor yang mempengaruhi komitmen adalah kepercayaan terhadap manajemen, rasa memiliki dan menyenangkan dapat terhalang jika para guru tidak menghormati aturanaturan dan rasa kepercayaan dalam manajemen kepemimpinan. Guru akan memiliki komitmen terhadap organisasi dalam melakukan pekerjaannya apabila ditunjang oleh kepemimpinan kepala sekolah yang baik yaitu pemimpinan kepala sekolah yang mampu mempengaruhi, memotivasi dan memperlakukan guru secara profesional serta mampu menginspirasi guru-guru, sehingga guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya lebih bertanggung jawab, dan bersedia mengusahakan yang terbaik bagi organisasi, dan pada akhirnya dapat menumbuhkan komitmen terhadap organisasi yang tinggi dikalangan guru Banyak cara yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk mempertahankan komitmen guru dalam melaksanakan tugas salah satunya dengan memperhatikan, faktorfaktor yang dapat mempengaruhi komitmen. David dalam Sopiah (2008:163) mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi yaitu :1) Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian. 2) Karakteristik pekerjaan misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran dalam pekerjaan,tingkat kesulitan dalam pekerjaan. 3) Karakteristik struktur misal besar atau kecilnya organisasi, bentuk organisasi seperti sentralisasi atau desentralisasi, kehadiran serikat pekerja dan tingkat pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan. 4) Pengalaman kerja, pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. 2. Kepemimpinan Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pariaman Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan kepemimpinan berada pada katagori baik dengan presentase 88,31 %. Hal ini mengungkapakan bahwa kepemimpinan yang berada pada katagori baik, akan menjadi lebih baik jika penerapannya dioptimalkan lagi. Banyak cara untuk meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah, salah satunya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinannya. Menurut, Kusman dan Rifma (2002:17) mengemukakan bahwa: Halaman 6

Seorang pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: a. Pengertian pemimpin tentang kepemimpinannya. b. Nilai yang dikejar dalam kepemimpinannya. c. Cara seseorang memperoleh / menduduki posisi pemimpin d. Pengalaman dalam memimpin e. Pandangan pemimpin tentang manusia. Kepala sekolah merupakan orang yang bertanggung jawab penuh akan keberhasilan sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan. Dalam realitanya. Kepemimpinan ini sangatlah penting dalam mewujudkan tujuan dalam organisasi karena seorang pemimpin itu dapat mempengaruhi dan mengarahkan perilaku organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Bedasarkan uraian diatas pentingnya kepemimpinan kepala sekolah ini sangat berpengaruh terhadap komitmen guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga pendidik di sekolah. 3. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Komitmen Guru Dalam Melaksanakan Tugas Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pariaman Hasil perhitungan menunjukan bahwa antara kepemimpinan kepala sekolah dengan komitmen guru dalam melaksanakan tugas terdapat korelasi dengan r hitung = 0,288 > r tabel = 0,207 pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diartikan terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan komitmen guru dalam melaksanakan tugas yaitu t hitung = 2,768> t tabel = 1,658 pada taraf kepercayaan 95%.Dengan demikian hipotesis yang diuji dapat diterima pada taraf kepercayaan 95%. Adanya hubungan yang dignifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan komitmen guru dalam melaksanakan tugas. Hal ini menunjukan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi komitmen guru adalah kepemimpinan kepala sekolah. Komitmen guru dalam melaksanakan tugas yang dapat dipengaruhi juga oleh kepemimpinan kepala sekolah.menurut Steer dan Porter dalam Sopiah (2008:164) mengemukakan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan dalam organisasi yakni : 1) faktor personal yang meliputi job expectation, psychological contract, job choice factors, karakteristik personal. Keseluruhan faktor ini akan membentuk komitmen awal, 2) faktor organisasi meliputi initial works experiences, job scope,supervision,goal consistency organizational. Semua faktor itu akan membentuk atau memunculkan tanggung jawab, dan 3) non organizational faktor meliputi availability of alternative jobs. Faktor yang bukan berasal dari dalam organisasi misalnya, ada atau tidaknya alternatif pekerjaan lain. Jika ada dan lebih baik baik, tentu karyawan akan meninggalkannya. Sedangkan menurut Sopiah (2008:164) mengemukakan ada 8 faktor yang secara positif berpengaruh terhadap komitmen organisasional yakni: a) Kepuasan terhadap promosi, b) Karakteristik pekerjaan, c) Komunikasi, d) Kepuasan terhadap kepemimpinan, e) Pertukaran ekstrinsik, f) Pertukaran intrisik, g) Imbalan intrinsik, h) Imbalan ekstrinsik. Selain itu Beberapa pakar (Gibson, Invancevich, dan Donnely:1990) mengemukakan bahwa pimpinan dapat mempengaruhi sikap dan Halaman 7

harapan yang meningkatkan ataupun menurunkan upaya untuk berprestasi dan pimpinan juga dapat mempengaruhi komitmen Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dipengaruhi oleh komitmen guru dalam melaksanakan tugas. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa adanya hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan komitmen guru dalam melaksanakan tugas, yang artinya semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik komitmen guru dalam melaksanakan tugas, namun, jika kepemimpinan kepala sekolah kurang baik maka komitmen guru dalam melaksanakan tugas akan kurang baik. Oleh sebab itu maka kedua variabel harus sama-sama dipertahankan dan ditingkatkan agar menjadi lebih baik lagi. KESIMPULAN DAN SARAN Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Kepemimpinan berada pada kategori baik dengan persentase 88,31%. 2) Komitmen Guru Dalam Melaksanakan Tugas berada pada kategori tinggi dengan persentase 89,91%. 3) ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dengan komitmen guru dalam melaksanakan tugas sebesar 82%.Berdasarkan kesimpulan diatas dapat dikemukakan beberapa saran yakni:1) Berdasarkan hasil penelitian komitmen guru dalam melaksanakan tugas di SMK N 2 Pariaman berada pada kategori Tinggi. Maka penulis menyarankan agar guru dapat mempertahankan komitmennya supaya guru dapat menyelesaikan pekerjaannya secara maksimal.2) Karena ada hubungan yang signfikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap komitmen guru dalam melaksanakan tugas di SMKN 2 Pariaman maka diharapkan kepala sekolah untuk dapat mempertahankan kepemimpinannya agar komitmen guru dalam melaksanakan tugas.tetap baik. 3) Bagi pembaca dan peneliti selanjutnya,semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti selanjutnya dan bisa dijadikan sebaga panduan dalam meneliti dua variabel yang sama untuk penelitian lanjutan yang relevan dengan tempat yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Kusman,Rifma. 2002. Kepemimpinan Pendidikan.Padang Nur hartati,wahban.2012.hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kepuasan Kerja Guru dengan Komitmen Guru terhadap Organisasi SMA Negeri Kota Sukabumi.Jurnal.Sukabumi. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional.Yogyakarta: Andi. Tampubolon, Daulat Purnama. 2001. Perguruan Tinggi Bermutu. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 8