BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahunnya, terkumpul sekitar 92 juta donasi. darah dari seluruh dunia. Rata-rata, 50% dari total

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI... ABSTRAK... ABSTRACK... v KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat perdarahan pada pasien anak leukemia yang menjalani kemoterapi (Freireich,

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap tahun, berjuta-juta kehidupan manusia di bumi. terselamatkan oleh kegiatan transfusi darah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. preparasi platelet-rich plasma (PRP) antara Metode Matsui-Tabata (2011) dengan

BAB I. PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Transfusi packed red cells (PRC) adalah perawatan kritis, untuk menye- lamatkan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Trombosit merupakan salah satu komponen penyusun

BAB I PENDAHULUAN. diakses dan terjangkau oleh masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian darah yang berasal dari donor kepada seorang penderita (resipien).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasien-pasien dengan penyakit hematologi atau onkologi yang mengalami

TRANSFUSI DARAH SEJARAH & PERKEMBANGANNYA SAAT INI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

OUT LINE. Kontrol Kualitas Komponen darah. Dasar Kebijakan. Dasar Kebijakan. Dasar Kebijakan Kontrol kualitas komponen darah Spesifikasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Trombosit merupakan sel darah yang berperan penting

Pengolahan komponen darah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

9/12/2014. Aktivasi. yang teraktivasi akan mengekspresikan P-Selectin (CD62P) yaitu suatu protein membran 140 kd yang berasal dari granula alfa.

BAB I PENDAHULUAN. mengukur hemoglobin pada sejumlah volume darah. Kadar normal hemoglobin

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dalam sirkulasi darah resipien sebagai upaya pengobatan (WHO,2009). Terapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghantarkan hormon dan materi-materi pembekuan darah (Sadikin, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasien keganasan berisiko tinggi menderita anemia (Estrin, 1999). Penelitian

METABOLISME ENERGI PADA SEL OTOT INTRODUKSI. dr. Imas Damayanti ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK-UPI

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB 1 PENDAHULUAN. Intensive Care Unit (ICU) dengan rerata lima unit per pasien. Packed red cell

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk akhir metabolisme karbohidrat serta sumber energi utama pada

WALIKOTA KEDIRI NOMOR 31 TAHUN 2009 TE N TAN G

BAB 1 PENDAHULUAN. tetap terjadi perubahan dalam morfologi, biokimia, dan metabolik yang disebut

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Materi 1. Pengertian dan Tujuan Transfusi 2. Golongan Darah 3. Tes Combs 4. Syarat-syarat atau Standar Pelayanan Transfusi 5. Pelayanan Permintaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DARAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemberian transfusi darah yang aman. tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 83

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan hematologi. Pemeriksaan hematologi meliputi kadar hemoglobin,

Tabel Mengikhtisarkan reaksi glikolisis : 1. Glukosa Glukosa 6-fosfat. 2. Glukosa 6 Fosfat Fruktosa 6 fosfat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data dilakukan dengan menulis pada lembar-lembar buku. Jika sistem pencatatan data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam system sirkulasi darah merupakan bagian penting yaitu dalam

Perbandingan Efektivitas Metode Preparasi Platelet-Rich Plasma (PRP) Dalam Menghasilkan Konsentrasi Platelet Yang Besar

BAB I.PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Transfusi darah dilakukan dengan pemberian Whole Blood (WB) atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Donasi darah merupakan praktik klinis yang umum. dilakukan. Pada tahun 2012 World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Transfusi darah merupakan bagian penting yang turut. menunjang dinamika dunia kesehatan.

1 Universitas Kristen Maranatha

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Teori Dasar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METABOLISME HETEROTROF. Kelompok 8 : Mica Mirani ( ) Ulin Ni'mah Setiawati ( )

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

Metabolisme karbohidrat

Keamanan DARAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Anti Koagulansia, pengawet dan. Dr.Ozar Sanuddin, SpPK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin. pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. sumber energi yang dapat

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

oksaloasetat katabolisme anabolisme asetil-koa aerobik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DARAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

organel yang tersebar dalam sitosol organisme

BAB I PENDAHULUAN. seluruh rumah sakit di Indonesia dengan angka kematian 5,7%-50% dalam tahun

Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Darah merupakan salah satu komponen yang paling penting di dalam tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Menurut data World

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang

PERBEDAAN REAKSI PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH WHOOLE BLOOD (WB) DAN PACKED RED CELL (PRC) PADA PASIEN SECTIO CAESARE

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DARAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Penemunya adalah Dr. Hans Krebs; disebut juga sebagai siklus asam sitrat atau jalur asam trikarboksilik. Siklus yang merubah asetil-koa menjadi CO 2.

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN TRANSFUSI DARAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKAMARA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.

Pertemuan III: Cara Kerja Sel dan Respirasi Seluler. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

SISTEM PEREDARAN DARAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DARAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TRANSFUSI DARAH. Maimun ZA. Laboratorium Patologi Klinik FKUB-RSSA Malang

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Trifosfat (ATP) secara normal. ATP adalah sumber bahan bakar untuk sel agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat dalam darah (Baron, 1984). diubah menjadi glikogen (glikogenesis) dan disimpan di dalam hati

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

BAB I PENDAHULUAN. dan dipantau dengan peraturan yang ketat (Stranger, et al 2012), selain itu darah

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DARAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DARAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

GOLONGAN DARAH Sejarah : Landsteiner (1900) : gol darah A, B, AB, O gol darah lain : Lewis, Duffi, rhesus, Kidd, Lutheran Yang terpenting ; ABO dan rh

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI

HASIL DAN PEMBAHASAN. ternak. Darah terdiri dari dua komponen berupa plasma darah dan bagian padat yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahunnya, terkumpul sekitar 92 juta donasi darah dari seluruh dunia. Rata-rata, 50% dari total donasi darah tersebut terkumpul dari negara yang memiliki pendapatan yang tinggi, dimana negara-negara ini mendominasi 15% dari total populasi seluruh dunia. (WHO, 2011). Transfusi darah sebaiknya dilakukan secara efisien dan rasional, dimana artinya darah yang ditransfusikan kepada pasien hanya mengandung komponen yang dibutuhkan oleh pasien tersebut dan komponen lainnya dapat disumbangkan ke pasien lain yang lebih membutuhkan. Sehingga, hanya komponen darah atau derivat plasma tertentu saja yang diberikan kepada pasien, karena darah terdiri dari komponen elemen-elemen seluler dan bermacam-macam protein plasma yang memiliki fungsi yang berbeda-beda, dimana masing-masing bagian tersebut dapat dipisahkan. Meskipun demikian, ada keadaan dimana kita lebih baik mentransfusikan darah dengan komponen lengkap, seperti pada pasien dengan perdarahan hebat 1

2 atau jika komponen darah yang diperlukan tidak dapat diberikan secara terpisah (Sudoyo; Setiyohadi, 2007). Pada pasien yang mengalami trombositopenia, biasanya akan ditransfusikan darah yang hanya berisi komponen trombosit saja. Hal ini dilakukan untuk membantu proses pembekuan darah pada tubuh agar tidak terjadi perdarahan yang hebat. Proses transfusi yang sering digunakan untuk mentransfusikan komponen trombosit adalah Apheresis. Dengan proses Apheresis ini, maka pendonor akan memberikan hanya komponen tertentu dari darahnya yang dibutuhkan oleh resipien, misalnya hanya bagian trombositnya saja, dimana setelah trombosit tersebut diseleksi secara khusus oleh mesin Apheresis, maka sisa darahnya akan dikembalikan kedalam tubuh pendonor. Darah yang telah didonorkan, kemudian akan diproses dan diolah komponen-komponennya agar dapat dipisahkan sesuai dengan kebutuhan. Pengolahan komponen darah ini sangat penting dilakukan agar transfusi darah yang dilakukan bisa berjalan dengan rasional dan sesuai dengan yang dibutuhkan pasien. Umumnya, pengolahan darah segar utuh (whole blood) menjadi komponen yang dibutuhkan, misalnya menjadi trombosit konsentrat, dilakukan sesegera mungkin setelah whole blood

3 diterima. Namun kadang, terjadi penundaan pengolahan yang bisa disebabkan oleh karena berbagai hal, misalnya kekurangan tenaga, masalah teknis seperti kerusakan alat atau kurangnya jumlah alat, atau bisa juga disebabkan karena penumpukan darah yang masuk ke dalam Unit Pengolahan Darah Transfusi. Umumnya di RSUP Dr. Sardjito, penundaan pengolahan hanya dilakukan apabila sangat terpaksa dan tidak pernah lebih dari 6 jam. Penundaan ini sangat dihindari karena dapat menyebabkan timbulnya Platelet Storage Lession (PSL). Whole blood yang didapat dari donor selanjutnya akan diolah untuk memisahkan komponen-komponennya menggunakan alat refrigerator centrifuge, sehingga terpisah menjadi komponen darah merah padat (packed red cells), trombosit, plasma, dan faktor anti hemofili. Kemudian, komponen-komponen inilah yang akan ditransfusikan ke pasien sesuai dengan kebutuhannya. Whole blood yang telah diproses agar hanya mengandung kandungan trombosit saja biasa disebut Trombosit Concentrate (TC) atau Platelet Concentrate (PC). TC terdiri dari trombosit, beberapa leukosit, dan plasma. Bentukan TC termasuk bentukan yang sering dibuat di bagian donor darah rumah sakit karena banyak pasien yang membutuhkan, seperti misalnya pasien yang

4 sedang melakukan chemotherapy untuk leukimia, aplastic anemia, AIDS, transplantasi organ dan lainnya. TC bisa didapatkan dari donor darah whole blood, dimana darah whole blood dari pendonor akan dimasukkan ke dalam kantong yang berisi citrate-phosphate-dextrose (CPD) atau CPD-adenine (CPD-A), yang berfungsi sebagai antikoagulan agar darah yang telah terkumpul tidak akan menggumpal. Setelah itu darah akan dipisahkan komponenkomponennya menggunakan metode tertentu, seperti metode sentrifugasi atau prosedur Buffy-Coat (BC Procedure). Hal yang harus diperhatikan mengenai trombosit konsentrat selama penyimpanannya adalah Platelet Storage Lession atau PSL seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Cara penyimpanan dan lingkungan tempat penyimpanan dapat menentukan kualitas trombosit yang akan ditransfusikan ke pasien yang membutuhkan. Paparan secara mekanis maupun kimiawi juga dapat mengakibatkan perubahan kualitas trombosit. Lebih jauh lagi, selama penyimpanan dari TC tersebut, bisa terjadi apoptosis dari sel-sel trombosit yang disimpan. Sebagai contoh, trombosit konsentrat yang disimpan pada suhu 22 o c menunjukkan penumpukkan asam laktat dan penurunan drastis glikogen trombosit (Hoffbrand, et. Al., 2001). Penelitian lain menunjukkan bahwa trombosit

5 konsentrat yang disimpan pada suhu 20 o -24 o C selama 72 jam dalam kemasan 3-days containers mengalami penurunan nilai ph, dimana penurunan nilai ph ini apabila terjadi hingga mencapai kadar dibawah 6.0 maka akan menurunkan kualitas trombosit konsentrat yang akan ditransfusikan (Murphy, et al., 1970, Slichter, et al., 1976). Penurunan nilai ph yang terjadi selama proses penyimpanan trombosit konsentrat dapat disebabkan karena pembentukan asam laktat sebagai produk akhir dari proses glikolisis yang dilakukan oleh trombosit untuk mendapatkan sumber energi (Murphy, et al., 1976). Teori lain juga menyebutkan penurunan ph bisa disebabkan karena kontaminasi dari bakteri atau bisa karena produksi CO 2 selama proses anaerob terjadi. Sehingga lebih lanjut lagi, ph bisa dijadikan pertimbangan untuk menentukan kualitas trombosit konsentrat. Selama penyimpanan, trombosit akan membutuhkan adenosine triphosphate (ATP) untuk sumber energi. ATP tersebut bisa didapatkan melalui dua jalur, glikolisis dan fosforilasi oksidatif. Pada kondisi dimana persediaan oksigen terbatas, maka proses glikolisis akan membutuhkan enzim LDH untuk mengubah piruvat menjadi asam laktat. Sehingga, seiring dengan

6 penumpukan asam laktat yang terjadi pada trombosit konsenstrat yang kekurangan oksigen, kondisi trombosit konsentrat akan menjadi asam dan hal ini menyebabkan turunnya nilai ph. Penurunan nilai ph yang mengiringi perubahan trombosit konsentrat menjadi asam akan menurunkan kemampuan hidup dari sel trombosit itu sendiri. Hancurnya trombosit ini juga akan semakin meningkatkan kadar LDH pada trombosit konsentrat, karena enzim LDH merupakan enzim yang dilepaskan sel pada saat sel mengalami kerusakan. Penelitian ini menitik-beratkan pada korelasi antara ph dengan kadar LDH pada trombosit konsentrat selama penyimpanan yang diolah dalam waktu berbeda, yaitu pada trombosit konsentrat kelompok 1 dengan pengolahan pada 0 jam, kelompok 2 dengan pengolahan setelah 6 jam, dan kelompok 3 dengan pengolahan setelah 16 jam untuk melihat waktu pengolahan mana yang memiliki korelasi antara nilai ph dan kadar LDH yang paling erat.

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana korelasi antara ph dengan kadar LDH pada trombosit konsentrat yang diolah pada 0 jam, 6 jam, dan 16 jam selama masa penyimpanan? C. Tujuan Penelitian Mengetahui korelasi antara ph dengan kadar LDH pada trombosit konsentrat yang diolah pada 0 jam, 6 jam, dan 16 jam selama masa penyimpanan. D. Keaslian Penelitian Sebelumnya pernah ada penelitian oleh Singh H, Chaudhary R, dan Ray V, dimana mereka mengevaluasi Platelet Storage Lessions pada trombosit konsentrat yang disimpan selama 7 hari. Perubahan morfologi platelet yang terjadi dimonitor dengan menggunakan automated heamatological cell counter untuk menghitung jumlah platelet dan Mean Platelet Volume (MPV). Parameter metabolik seperti ph, p0 2, pco 2 dan ATP juga turut dihitung. Pada tahun 2010, Mohammad Hakimi bin Abdul Azis juga melakukan penelitian yang serupa mengenai

8 hubungan antara kadar ph dan LDH pada trombosit konsentrat selama masa penyimpanan. Penelitian ini menitik-beratkan pada perbedaan lamanya masa penyimpanan trombosit konsentrat, tanpa memperhitungkan perbedaan waktu pengolahannya. Murphy dan Gardner juga pernah melakukan penelitian serupa yang membahas tentang metabolis, morfologis dan fungsional trombosit konsentrat selama penyimpanan pada suhu 22 O C. Penelitian ini mengamati jumlah penumpukan laktat, jumlah platelet, ph, dan glukosa dalam plasma, dll. Pengamatan dilakukan pada Platelet-Rich Plasma (PRP) yang disimpan selama 3-4 hari dan TC yang disimpan selama 24 jam. Kemudian, pengamatan juga dilakukan kembali setelah ditransfusikan ke pasien yang mengalami trombositopenia. Penelitian mengenai Platelet Storage Lession (PSL) sebelumnya pernah dilakukan oleh Teguh Triyono pada tahun 2007. Penelitian yang menggunakan rancangan cross-sectional ini menganalisis perubahan profil PSL serta korelasi antar parameter PSL pada produk TC selama penyimpanan. Analisis perbedaan profil PSL selama penyimpanan dilakukan menggunakan uji ANOVA,

9 sedangkan korelasi antar parameter PSL dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Penelitian mengenai korelasi antara ph dengan kadar LDH pada trombosit konsentrat yang diolah pada 0 jam, 6 jam, dan 16 jam selama masa penyimpanan belum pernah dilakukan, dimana hal yang dititik-beratkan pada penelitian ini adalah perbedaan waktu pengolahan trombosit konsentrat pada masing-masing kelompok. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Memenuhi persyaratan pendidikan di Fakultas Kedokteran UGM. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peneliti tentang hubungan antara nilai ph dan kadar LDH trombosit konsentrat selama penyimpanan. Mampu mengetahui mekanisme transfusi darah terutama transfusi trombosit

10 2. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan peneliti selanjutnya. Dapat pula digunakan sebagai referensi, data dan sumber bacaan untuk peneliti selanjutnya. 3. Bagi Masyarakat Data dapat digunakan untuk aplikasi pelayanan transfusi trombosit agar masyarakat yang menderita penyakit keganansan hematologi dan oncologi yang mengalami kondisi trombocytopenia dapat menerima transfusi trombosit secara efektif.