Anti Koagulansia, pengawet dan. Dr.Ozar Sanuddin, SpPK

Transkripsi

1 Anti Koagulansia, pengawet dan sampling Dr.Ozar Sanuddin, SpPK

2 Anti KoagAulansia Adalah suatu bahan kimia/substansi yang dapat menekan, menunda atau mencegah pembekuan darah.

3 Jenis- jenis anti koagulansia 1. Etilen Diamin Tetra Asetat, 2. Natrium Oxalat. 3. Natrium Citrat. 4. Heparin. 5. CPD-A. 6. Na F

4 1. Etilen Diamin Tetra Asetat Bentuk garam di, tri atau tetra sodium,potasium dan lithium Garam dipotasium > baik dari Garam dipotasium > baik dari garam sodium ok daya larut lebih tinggi

5 Ada dalam 2 bentuk : a. larutan 10% Pengenceran. b. kering lambat larut dalam b. kering lambat larut dalam darah goyang (1-2) menit.

6 Tidak untuk pemeriksaan hemoragik tes ( aptt,pt,tt dan fungsi thrombosit). Tidak mempengaruhi pemeriksaan glukosa, kreatinin dan urea. Untuk pemeriksaan darah lengkap ( Hb, Ht,LED,retikulosit,eritrosit,leukosit, thrombosit,nilai MC),Hapusan/morfologi DT.

7 Cara kerja : Menyangga/memisahkan Ca ++ Chelating agent. Dosis : 1 mg/ml darah.

8 Dosis >1 mg/ml (refreegerator) morfologi eritrosit tetap Dosis > 2 mg/ml Ht turun, big trombosit.

9 Natrium sitrat Bentuk larutan 3,8 %, isotonik dengan darah. Prinsip: mengikat Ca ++ yang berperan dalam proses koagulasi.

10 Dosis mencegah pembekuan rasio anti koagulansi : darah rasio anti koagulansi : darah = 1 : 9.

11 Untuk pemeriksaan : - Hemoragik tes, - Faktor pembekuan - Fungsi trombosit. - Fibrinogen/Fibrin Degradation Products(FDP) - LED Westergen( 1 : 4 )

12 Natrium Oxalat Biasanya dalam bentuk campuran antara ammonium dan kalium oxalat ( 3 : 2 ) Disebut campuran seimbang (Heler dan Paul).

13 Bentuk tunggal, - Ammonium oxalat MCV. - Kalium oxalat eritrosit - Kalium oxalat eritrosit mengerut.

14 Larutan oxalat seimbang: - Ammonium oxalat 12 gr - Kalium oxalat 8 gr - Aquadest ad 1000 ml

15 0,2 ml larutan untuk 2 ml darah Bisa dikeringkan pada 70 0 C)

16 Citrate Phosphate and Dextrose Adenine (CPD-A) Untuk transfusi darah. 1 unit darah(450 ml darah + 63 ml CPD-A) Cara kerja :Sitrat mengikat Ca ++ plasma, mencegah aktivasi kaskade koagulasi.

17 Pospat sebagai substrat membantu mempertahankan kadar 2,3 DPG. Adenin (Nucleotide) substrat untuk proses metabolisme dan komponen seluler

18 Heparin Anti koagulansia alamiah dalam tubuh. Kadar rendah dapat mencegah pembekuan. Merupakan mukopolisakarida sulfat.

19 Dengan bantuan protein kofaktor bertindak sebagai anti protrombin dan anti trombin. Melindungi dan mencegah aglutinasi platelet.

20 Heparin komersil mengandung pospat sebaiknya jangan digunakan untuk menentukan parameter yang mengandung pospat. Efek cytotoxic terhadap sel imposit anti koagulansia lain untuk uji liposit

21 Dalam bentuk garam Na,K,Li Bentuk vacunteiner heparine tube mahal. Pemeriksaan AGDA dan elektrolit

22 Dosis : 0,2 mg/ml darah. Bentuk cair kering, higroskopis (100 C), tidak mempengaruhi bentuk eritrosit

23 Natrium Florida Digunakan untuk pemeriksaan kadar glukosa

24 Pengawet Suatu bahan yang digunakan untuk mencegah penguraian komponen yang terdapat dalam urine (kecuali elektrolit), cairan tubuh lain oleh bakteri dan jamur.

25 Dilakukan a. Secara fisik. b. Secara kimia

26 Pengawet Secara Fisik Sampel dalam refrigerator ( 4 0 C) < 20 0 C tahan 3 bulan

27 Secara Kimia Toluen. Formalin 40 % Timol Timol 10 % dalam propanol

28 Asam klorida 10 N Asam sulfat pekat Natrium karbonat 10 Asam asetat glasial 10 dan 25 ml

29 Pemilihan pengawet Sangat tergantung pada jenis spesimen /materi yang akan diperiksa. Pengawet urin yang sering digunakan pada laboratorium : - Toluen dan - Timol

30 Toluen Dalam bentuk larutan. Dosis : 3 ml/liter urine Pengawet yang paling banyak dipakai. Bersifat all round.

31 Dalam kondisi dingin dapat menahan perombakan komponen-komponen urine oleh kuman. Biasa dipakai untuk pemeriksaan urine 24 jam Setiap penambahan urine,harus dikocok.

32 Thymol Dosis : tablet/liter urine. - larutan 10 % Thymol dalam propanol Dosis: 5ml /urine 24 jam. Sifat hampir = toluen.

33 Tidak mengganggu pemeriksaan protein, elektrolit, glukosa, kreatinin, keton dan bilirubin. Over dosis false positive proteinuria pada pemanasan dengan asam asetat.

34 Formaldehide 40 %. Tidak dianjurkan untuk pemeriksaan gula (menggangu reaksi reduksi ) Pengawet sedimen khusus pada penilaian kuantitatif.

35 Dosis 1-2 ml formaldehid + urine 24 jam. Campur dan kocok dengan baik pada setiap penambahan urine. Over dosis mengganggu reaksi reduksi.

36 H2SO 4 pekat Untuk penentuan : Calsium,kandungan nitrogen & bahan inorganik lain secara kuantitatip. Dosis ditentukan dengan cara mengusahakan ph urine tetap 4.5 (pakai kertas nitrazin)

37 Reaksi asam akan mencegah : - Pelepasan gugus nitrogen dalam bentuk amoniak - Pengendapan calsium fosfat

38 HCl 10 N. Untuk pemeriksaan: Steroid Cathecolamin Adrenalin dan noradrenalin Dosis 10 ml.

39 Asam asetat glasial Dosis 10 ml (ph 4.5) Aldosteron 25 ml (ph 2.0) Serotinin.

40 Na 2 CO 3 10 gr Biasanya dalam bentuk campuran 5 gr Na 2 CO ml toluen. Harus menggunakan botol berwarna.

41 Pengawet urine khusus Untuk menentukan: = kadar dan fungsi exkresi urobilinogen dalam 24 jam. = kadar porfirin.