KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GADINGREJO. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 AMBARAWA PRINGSEWU. Oleh

KEMAHIRAN MENULIS CERPEN DITINJAU DARI UNSUR INTRINSIK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh

ANALISIS KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN E JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP

KEMAMPUAN MENULIS BUKU HARIAN PADA SISWA KELAS VII MTs AL-HIDAYAH SRI KUNCORO. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBUAT KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh

KEMAHIRAN MENULIS CERPEN MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 SENGGARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KETERAMPILAN MENULIS RESENSI KUMPULAN CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TIRU MODEL SISWA KELAS XII SMA N 2 KOTO BARU KAB. DHARMASRAYA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI CERITA PENDEK MELALUI PENERAPAN METODE CIRC SISWA KELAS V

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG MENGGUNAKAN TEKNIK AUTOBIOGRAFI ARTIKEL ILMIAH MIZA ELVAYANTI NIM.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2013

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 BINTAN TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SURYODININGRATAN 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE I AM THE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA MAS

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG ABSTRACT

KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 SUTERA

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XI SMAN 16 PADANG

PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

KEMAMPUAN MENULIS CERITA BERBAHASA JAWA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 CANDI SIDOARJO. Ayuningtiastutik 1 Roekhan 2 Heri Suwignyo 3

KEMAMPUAN MENULIS RESENSI CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BENGKUNAT LAMPUNG BARAT. Oleh

KORELASI ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA AKTIF-PRODUKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS ARTIKEL PENELITIAN

Oleh Delia Putri Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Rokania

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS X MAS RAUDHATUL ULUM ARTIKEL PENELITIAN OLEH HANINAH F

KETERAMPILAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK TEKS CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAP) SMA NEGERI 3 PONTIANAK

KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN ARUS SISWA KELAS X SMA PGRI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMPN 13 BANDARLAMPUNG

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX.4 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN

KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI KE DALAM BENTUK PROSA BEBAS. Oleh

ABILITY TO WRITE THE ESSAY DESCRIPTION CLASS X SMAN 2 SINGINGI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI TIGA KATA. Nurkanti SMP Negeri 4 Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Oleh. Septi Ria Ariani Mulyanto Widodo Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENILAIAN RANAH AFEKTIF DALAM MENULIS CERPEN MENYONGSONG KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DI SMPN 19 PADANG

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 MUKOMUKO ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL EXSAMPLES NON EXSAMPLES SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. benar. Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika pembacanya

RESEPSI SISWA TERHADAP PUISI CINTAKU JAUH DI PULAU KARYA CHAIRIL ANWAR. Oleh Buyung Munaris Kahfie Nazaruddin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan

KEMAMPUAN MENULIS SURAT PENGUMUMAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL

HUBUNGAN KOMPETENSI SEMANTIS DAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMAN 1 LENGAYANG

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 IV NAGARI BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

MORAL UNDERSTANDING OF SHORT STORY THROUGH INDUCTIVE STRATEGY FOR STUDENTS OF MAN. Eni Hastuti Muhammad Fuad Edi Suyanto

KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI CERITA ANAK SISWA KELAS VII SMP N 3 SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh ARTIKEL E-JOURNAL

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

PENERAPAN METODE PANGALIRAN IMAJI (IMAGE STREAMING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2015 KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMPN 1 SEPUTIH MATARAM.

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Keterampilan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Novel Populer Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI BERITA YANG DIPERDENGARKAN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP N 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 13 BATAM TAHUN PELAJARAN

Transkripsi:

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO Oleh Erwin Saputra Nurlaksana Eko R Muhammad Fuad Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Email: erwin.aja31@yahoo.com Abstract Issues discussed in this study was how the level of ability to write short stories in class X SMA Negeri 1 Gadingrejo second semester of academic year 2012/2013. Sample 10% of the total population as much as 253 students which are 24 students. The short story writing skills of students' a class X SMA Negeri 1 Gadingrejo school year 2012/2013, belong to the category of fairly with an average score of 70,67. Score per indicator 1) the theme score of 69,45 category enough; 2 a) the figures that were presented score of 85,58 excellent category, b) the presentation of the character figures score of 64,04 fair category; 3) background score of 65,5 category of pretty; 4 a) a series of events 71,66 category enough, b) the flow of the game score of 66.88, enough categories; and 5) style language score of 71,63 category enough. Keywords: Ability, writing, short story Abstrak Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kemampuan Gadingrejo semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013. Sample diambil 10% dari populasi yang berjumlah 253 siswa yakni 24 siswa. Hasil kemampuan menulis cerita pendek siswa Gadingrejo tahun pelajaran 2012/2013, tergolong dalam kategori cukup dengan skor rata-rata 70,67. Skor rata-rata kemampuan siswa perindikator adalah: 1) tema skor rata-rata 69,45 kategori cukup; 2 a) tokoh yang dihadirkan skor rata-rata yaitu 85,58 kategori sangatbaik, b) penyajian watak tokoh skor rata-rata 64,04 kategori cukup; 3) latar dengan rata-rata 65,5 kategori cukup; 4 a) rangkaian peristiwa ratarata 71,66 kategori cukup, b) permainan alur rata-rata 66,88 kategori cukup; dan 5) gaya bahasa skor rata-rata 71,63 kategori cukup. Kata kunci: Kemampuan, menulis, cerita pendek Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1

PENDAHULUAN Pada hakikatnya dalam proses pendidikan, pembelajaran bahasa dan berbahasa itu harus mampu meningkatkan kemampuan siswanya yang meliputi ketiga aspek utama ranah pendidikan, yaitu yang pertama meningkatkan pengetahuan dalam berbahasa, yang kedua meningkatkan keterampilan berbahasa dan yang terakhir bisa membangun sikap positif serta santun berbahasa pada siswa (Nurjamal, 2012:2). Bahasan kali ini membahas tentang keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menulis. Menulis merupakan suatu kegiatan menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya(suparno, 2003: 13). Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis seorang penulis haruslah terampil memanfaatkan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur (Tarigan, 1982:4). Pembelajaran sastra sebagai salah satu pelajaran di SMA juga memiliki keterkaitan dengan pembelajaran menulis. Menulis pada hakikatnya adalah penyajian gagasan, pendapat, perasaan atau sikap ke dalam bentuk tulisan untuk disampaikan kepada khalayak tertentu (Akhadiah, 1996:158). Menulis cerita pendek memerlukan pemikiran yang luar biasa dalam menuangkan ide pikiran siswa. Cerita pendek sesuai dengan namanya, memperlihatkan sifat yang serba pendek (Priyatni, 2010: 126). Faktor penyebab utama siswa belum mampu menulis cerpen dengan baik, yaitu siswa sering kesulitan dalam menentukan alur, membuat tokoh menjadi hidup atau benar-benar nyata, sulit mencari diksi yang tepat, dan kesulitan menentukan tema yang tepat dalam cerpen. Oleh sebab itu, kemampuan menulis cerita pendek yang dimiliki siswa satu dengan yang lain tidaklah sama. Keterampilan menulis tidak mudah dimiliki dan memerlukan waktu yang lama untuk memperolehnya (Suriamiharja, 1985: 2). Dalam KTSP 2006 mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas X semester dua terdapat pokok bahasan menulis cerita pendek dengan kompetensi dasar mengidentifikasi unsur cerita pendek yang disampaikan secara langsung atau secara tidak langsung. Indikator yang harus dicapai adalah unsur intrinsik dalam cerpen. Unsur intrinsik itu sendiri yaitu tema, tokoh, latar, sudut pandang, alur, gaya bahasa (Rohmanto, 2011:17). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X SMA 1 Gadingrejo bulan Juni 2012, keterampilan menulis cerpen telah diajarkan, tetapi belum mencapai ketuntasan.hal ini dapat dilihat dari kesesuaian isi cerpen dengan tema, pengembangan topik, dan diksi yang belum mendapat perhatian dari siswa. Siswa biasa mengalami kesulitan dalam mencari ide dan imajinasi untuk mengungkapkan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2

inspirasi menulis dan belum terbiasa menulis karangan secara terperinci padahal menulis cerpen dapat dijadikan pembelajaran disekolah sebagai pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek pada kelas X di SMA 1 Gadingrejo. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kemampuan siswa menulis cerita pendek dalam pengungkapan tema, penulisan tokoh, penyajian alur, dan penggunaan gaya bahasa cerpen pada siswa kelas X SMA 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan kemampuan siswa kelas X SMA N 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2012/2013 dalam menulis cerita pendek (Usman, 2008: 4). Hal yang dideskripsikan adalah kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas X SMA N 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2012/2013. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah teknik tes. Teknik tes dilakukan selama waktu yang disediakan untuk menulis cerita tersebut yaitu 90 menit. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk tugas, yaitu semua siswa dari berbagai kelas yang telah dipilih dikumpulkan menjadi satu kelas, kemudian siswa membuat cerpen berdasarkan pengalaman diri sendiri dengan memperhatikan unsur-unsur yang akan dinilai. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian kemampuan menulis cerita pendek siswa 2012/2013, diperoleh tingkat kemampuan siswa menulis cerita pendek termasuk kedalam kategori cukup, dengan skor keseluruhan mencapai 1705 dengan nilai rata-rata 70,67. Tema dengan skor rata-rata 69,45 termasuk dalam kategori cukup, tokoh atas dua sub indikator meliputi: a) tokoh yang dihadirkan dengan skor rata-rata, yaitu 85,58 termasuk dalam kategori sangat baik, b) penyajian watak tokoh dengan skor rata-rata 64,04 termasuk dalam kategori cukup, latar dengan rata-rata 65,5 termasuk dalam kategori cukup, alur atas dua subindikator meliputi: a) rangkaian peristiwa dengan ratarata 71,66 termasukdalam kategori cukup, b) permainan alur dengan rata-rata 66,88 termasuk dalam kategori cukup, dan gaya bahasa dengan skor rata-rata 71,63 termasuk dalam kategori cukup. Hasil tes kemampuan menulis cerita pendek pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2012/2013 berdasarkan indikator unsur intrinsik cerita pendek dilakukan dengan cara mengoreksi hasil pekerjaan siswa, berdasarkan deskripsi penelitian yang telah dibuat. Dalam penelitian ini pengoreksi dilakuakan oleh dua penskor. Bahasan yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana cara menyajikan tema, tokoh, latar, alur, gaya bahasa dengan baik, cukup, dan kurang. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3

Berikut ini akan disajikan contoh bahasan mengenai indikator kemampuan menyajikan tema dalam cerita pendek. Berdasarkan data yang diperoleh, berikut contoh-contoh penyajian tema. 1. Di bawah ini merupakan contoh bahasan mengenai indikator kemampuan menyajikan sebuah tema dalam kategori baik, berikut kutipannya. Sejenak teringat pada peristiwa 8 tahun yang lalu, saat aku seorang remaja yang berusia 16 tahun harus memikul beratnya menjadi tulang punggung keluarga dengan keadaan ayah yang telah tiada dan ibuku yang hanya dapat terbaring lemah diatas tempat tidur, dengan dua saudara yang harus tetap mengenyam bangku sekolah. Akyu sebagai anak sulung laki-laki harus dapat bertanggung jawab. Dengan tekat yang bulat aku memutuskan untuk mencari pekerjaan, siang hari sepulang sekolah aku harus pergi bekerja sebagai pelayan rumah makan dan malam harinya aku harus tetap bekerja walau terkadang aku mencuri-curi waktu untuk mengarjakan pekerjaan rumah yang kudapat disekolah. ( kebahagiaan dan duka oleh RSS) Cerita pendek di atas mendapat skor 86 yang termasuk dalam kategori baik karena cerita di atas keseluruhan isi cerita sesuai dengan tema yang diangkat, keseluruhan isi cerita itu meliputi 6 unsur intrinsik yaitu tokoh, alur, latar, sudut pandang, ketegangan dan gaya bahasa. Cerita diatas memiliki kesesuaian 5 unsur intrinsik dari 6 unsur yang ada, maka keseluruhan tema di atas dianggap baik. Tema yang diangkat dalam cerita pendek tersebut adalah cobaan dari tuhan, di dalam isi cerita pendek tersebut penulis benar-benar menceritakan kisah kehidupan yang benar-benar bisa dirasakan dan diterima sebagai persoalan kemanusiaan dan tokoh, alur, latar, sudut pandang dan gaya bahasa sesuai dengan tema yang di angkat sehingga terlihat jelas cerita di atas menyajikan tema cobaan dari tuhan. pemilihan diksi juga tepat sehingga alur, tokoh, latar tergambar jelas. 2. Di bawah ini merupakan contoh bahasan mengenai indikator kemampuan menyajikan sebuah tema dalam kategori cukup, berikut kutipannya. Satu, dua, tiga... ku hitung berapa lama aku terakhir bertemu melihat rupanya, mungkin sekitar 6 bulan yang lalu aku bertemu. Sembari duduk disebuah kursi jati coklat bermotif bunga-bunga. Aku melaun saat terakhir bertemu enda. Orang yang telah menjadi bingkai dihatiku. Kini ku rindu karena tak pernah bertemu. Bulatan cahaya raksasa yang bersinar terik, menyorot kami berada di depan rumah saat itu. Kami berdiri tepat 5 langkah dari teras rumahlku yang serba hijau. Tidak banyak kata yang ia ucapkan padaku, hanya kata-kata singkat tanda perpisahan tertuang dari bibirnya yang tipis merah muda dan manis itu. ( kangen oleh AKW) Cerita pendek di atas mendapat skor 73 termasuk dalam kategori cukup. Cerita di atas hanya terdapat 3 unsur Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4

intrinsik yang sesuai dengan tema, Cerita di atas hanya terdapat 2 unsur maka tema dianggap cukup. intrinsik di dalamnya, sehingga Keseluruhan isi cerita cukup sesuai keseluruhan dari tema dianggap dengan tema yang diangkat, kurang baik. Gaya bahasa yang keseluruhan isi cerita itu meliputi 6 digunakan penulis tidak menarik unsur intrinsik yaitu tokoh, alur, sehingga alur, latar, tokoh dan latar, sudut pandang, ketegangan dan lainnya kurang tergambar secara gaya bahasa. Tema yang diangkat jelas. Contohnya dalam kalimat adalah merindukan seseorang. beliau menjadi pacarku yang sudah Walaupun gaya bahasa kurang tepat 9 bulan lamanya. Keseluruhan isi sehingga alur, latar dan tokoh kurang cerita kurang sesuai dengan tema jelas, tetapi Keseluruhan isi cerita yang diangkat, keseluruhan isi cerita cukup sesuai dengan tema yang itu meliputi 6 unsur intrinsik yaitu diangkat. Tema yang diangkat dalam tokoh, alur, latar, sudut pandang, cerita pendek tersebut adalah ketegangan dan gaya bahasa. Tema merindukan seseorang. yang diangkat tentang hari indah bersamanya. 3. Di bawah ini merupakan contoh bahasan mengenai indikator kemampuan menyajikan sebuah tema dalam kategori kurang, berikut kutipannya. Saya adalah seorang pelajar SMA yang bernama Ramdani. Saya masih duduk dibangku kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo. Saya mempunyai seorang teman perempuan yang bernama Ara. Beliau menjadi pacarku yang sudah 9 bulan lamanya. Sekitar 4 bulan yang lalu, pada hari minggu Ara memintaku untuk mengantarkannya keekolahnya untuk menghias kelasnya. Ram besok anterin aku kesekolah ya, jam 9 aku tunggu di gang rumahku. ucapnya kepadaku. ( hari yang cemerlang bersamanya oleh MR) Cerita pendek di atas mendapat skor 58 termasuk dalam kategori kurang. Dalam pengungkapan tema termasuk kategori kurang, karena tema yang diangkat tidak sesuai dengan cerita pendek yang diceritakan penulis. SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Jumlah skor rata-rata keseluruhan hasil tes kemampuan menulis cerita pendek pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2012/2013, yaitu 70,67. Jika disandingkan dengan tolak ukur penilaian, tingkat kemampuan menulis cerita pendek pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2012/2013 termasuk dalam kategori cukup. 2. Skor rata-rata kemampuan 2012/2013 untuk indikator tema adalah 69,45 yang termasuk kategori cukup. 3. Skor rata-rata kemampuan 2012/2013 untuk indikator tokoh, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5

meliputi a) tokoh yang bimbingan, dan menyajikan dihadirkan dengan nilai rata-rata evaluasi terhadap pekerjaan 87,58 termasuk dalam kategori siswa, khususnya pembelajaran sangat baik, b) penyajian watak menulis cerita pendek agar dapat tokoh dengan nilai rata-rata 64,04 mengevaluasi hasil tulisan yang termasuk dalam kategori cukup. telah dibuatnya, sehingga akan 4. Skor rata-rata kemampuan mendapatkan hasil yang baik. Sebaiknya guru dan siswa juga harus bekerja sama dalam proses pembelajaran agar apa yang akan 2012/2013 untuk indikator latar dicapai mudah terlaksana. adalah 65,5 yang termasuk kategori cukup. 5. Skor rata-rata kemampuan 2012/2013 untuk indikator alur, meliputi a) rangkaian peristiwa dengan nilai rata-rata 71,66 termasuk dalam kategori cukup, b) permainan alur dengan nilai rata-rata 66,88 termasuk dalam kategori cukup. 6. Skor rata-rata kemampuan 2012/2013 untuk indikator gaya bahasa adalah 71,63 yang termasuk kategori cukup. SARAN Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian tersebut, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Siswa SMA Negeri 1 Gadingrejo hendaknya lebih sering berlatih menulis cerita pendek karena hasil skor yang diperoleh secara keseluruhan masih tergolong cukup. 2. Dalam proses pembelajaran, guru sebaiknya memberikan arahan, DAFTAR RUJUKAN Akhadiah, Sabarti, dkk. 1996. Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan. Nurgiantoro, Burhan. 1994. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada. Nurjamal, Daeng, dkk. 2009. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta. Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Lierasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara. Rohmanto, Dwi. 2012. Teknik Menulis Kebahasaan dan Kesusastraan Indonesia. Bandarlampung: Perpustakaan Nasional RI. Suriamiharja, Agus, dkk. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan. Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Usman, Husaini. 2008. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Sinar Grafika. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6