PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN PERTANIAN SELAMA 100 HARI 1)

dokumen-dokumen yang mirip
Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

KETIKA HARGA BERAS TURUN, PUJIAN PUN TAK KUNJUNG DATANG Kamis, 27 September 2007

REVITALISASI PERTANIAN

Pelaksanaan Revitalisasi Pertanian

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PROGRES PELAKSANAAN REVITALISASI PERTANIAN

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015

STABILISASI HARGA PANGAN

I. PENDAHULUAN. sumber pangan utama penduduk Indonesia. Jumlah penduduk yang semakin

Pangan Nasional Tahun

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA DISKUSI REGULER EVALUASI POLITIK PANGAN PEMERINTAHAN SBY-KALLA. Yogyakarta, 6 Februari 2007

Ketahanan Pangan dan Pertanian. disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55

pertanian pada hakekatnya, adalah semua upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani menuju kehidupan yang lebih

KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA. Ketahanan Pangan. Dalam Kerangka Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

Perkiraan Ketersediaan Dan Kebutuhan Pangan Strategis Periode Hbkn Puasa Dan Idul Fithri 2017 (Mei-Juni)

Politik Pangan, Upaya Dalam Membentuk Sistem Ketahanan Pangan Nasional.

Bidang Tanaman Pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGAMANAN PRODUKSI BERAS NASIONAL DALAM MENGHADAPI KONDISI IKLIM EKSTRIM

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMANFAATAN DANA KUMK SUP-005 UNTUK MEMBIAYAI SEKTOR PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

LAMPIRAN: Surat No.: 0030/M.PPN/02/2011 tanggal 2 Februari 2011 B. PENJELASAN TENTANG KETAHANAN PANGAN

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

KUTUKAN FISKAL DARI NEGERI KANGGURU Oleh: Rendra Wasita, S.P. Abstrak

MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN NASIONAL

Matrik Keterkaitan Dukungan Kelembagaan Dalam Pembangunan Pertanian

I. PENDAHULUAN. kecukupan pangan bagi suatu bangsa merupakan hal yang sangat strategis untuk

SEKTOR PERTANIAN : Dari Stagnasi Menuju Pertumbuhan Tinggi Berkelanjutan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang

Ketahanan Pangan. Laporan Komisi ke Menko Perekonomian KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

INFLASI DAN KENAIKAN HARGA BERAS Selasa, 01 Pebruari 2011

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

inside front cover FA_PENAS book.indd 2 5/1/17 11:09 PM

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan peningkatan ketahanan pangan nasional. Hasil Sensus Pertanian 1993

HARGA BAHAN PANGAN POKOK DI TINGKAT KONSUMEN

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sangat diandalkan sebagai salah satu tumpuan. dalam memulihkan kondisi perekonomian masyarakat, bahkan secara

Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal

BAB I PENDAHULUAN. Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim

MATERI SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2010

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2010

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi tanaman bahan makanan di

Ekonomi Pertanian di Indonesia

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki

STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, mewujudkan ketahanan

Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

PERAN SEKTOR INDUSTRI DALAM MENDUKUNG KEANEKARAGAMAN PANGAN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

BAB 18 REVITALISASI PERTANIAN

HARGA SEMBAKO DAN PRODUKSI KEDELAI NASIONAL Kamis, 27 Agustus 2009

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang cenderung terus meningkat tampaknya akan menghadapi kendala yang cukup berat.

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

PEMERINTAH KABUPATEN

BAB. IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PRODUKSI PANGAN INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

KETAHANAN PANGAN: KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

SERIKAT PETANI INDONESIA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

BAGIAN I AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2002

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

KINERJA NILAI TAMBAH DAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN,

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Boks.1 UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I PENDAHULUAN. Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang selama ini

I. PENDAHULUAN. yang semakin meningkat menyebabkan konsumsi beras perkapita per tahun

Transkripsi:

PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN PERTANIAN SELAMA 100 HARI 1) Latar Belakang Dengan terbentuknya pemerintahan baru, masyarakat tentu menunggu langkah-langkah perbaikan yang dilaksanakan pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa. Oleh karena itu dalam waktu singkat (100 hari) pemerintah perlu melakukan program-program untuk mengatasi masalah-masalah mendesak dengan tingkat keberhasilan tinggi sehingga memberikan keyakinan kepada masyarakat tentang kredibilitas pemerintah baru. Program-program yang disusun hendaknya juga memberikan landasan atau langkah awal untuk melaksanakan program-program selanjutnya. Dalam pelaksanaan good government dan pemberantasan KKN diperlukan pula shock therapy sehingga dapat menyurutkan hasrat seseorang untuk melaksanakan perbuatan yang melawan hukum. Tujuan 1. Menyelesaikan masalah-masalah mendesak. 2. Melakukan kegiatan strategis yang berdampak langsung bagi masyarakat, dan 3. Memberikan shock therapy dalam mewujudkan pemerintah yang bersih. Program dan Kegiatan Prioritas 1. Mengamankan Ketersediaan Bahan Pangan Menghadapi Hari-Hari Besar Keagamaan. 2. Memfasilitasi Persiapan dan Pelaksanaan Musim Tanam 2004/2005. 3. Pencegahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam Rangka Penciptaan Tata Pemerintahan yang Baik. 4. Penanganan Impor Ilegal dan Pemalsuan Saprotan. 5. Perumusan Kebijakan Infrastruktur Pertanian dan Pedesaan. 6. Perumusan Kebijakan Kelembagaan Keuangan untuk Pertanian dan Pedesaan, dan 7. Perumusan Kebijakan Perdagangan dan Insentif. Uraian lebih rinci dari program tercantum dalam matriks berikut: 1 Bahan Sidang Kabinet 28 Oktober 2004, Departemen Pertanian PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN PERTANIAN SELAMA 100 HARI 303

AKP. Volume 2 No. 4, Desember 2004 : 303-308 304

PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN PERTANIAN SELAMA 100 HARI 305

AKP. Volume 2 No. 4, Desember 2004 : 303-308 306

PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN PERTANIAN SELAMA 100 HARI 307

AKP. Volume 2 No. 4, Desember 2004 : 303-308 308

AGENDA: PERTAHANAN, KEAMANAN, POLITIK DAN HARMONISASI SOSIAL UNTUK MENUJU INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI Prioritas pembangunan 5 tahun 1f. Pengamanan Lebaran dan Natal, Antisipasi Bencana Banjir dan Musim Tanam (padi) Oktober- Maret Program 100 hari pertama Tindakan Instansi pelaksana Keterangan 1. Mengamankan ketersediaan bahan pangan menghadapi hari-hari besar keagamaan - Pengamanan produksi/ ketersediaan - Menjaga pasokan bahan pokok - Menjaga kelancaran distribusi pangan pokok - Menjaga keamanan dan kehalalan pasokan pangan Departemen Pertanian Bahan pangan: beras, kacang tanah, terigu, gula, minyak goreng, sayuran, cabai merah, bawang merah, buah, daging ayam, daging sapi, telur. 2. Memfasilitasi persiapan dan pelaksanaan Musim Tanam 2004-2005 - Analisis situasi curah hujan - Monitoring waduk dan irigasi. - Kesiapan alsintan (traktor) - Kesiapan penyediaan dan distribusi benih, pupuk, pestisida. - Antisipasi dan penanggulangan banjir.

AGENDA : KEADILAN, HUKUM, HAM DAN DEMOKRASI UNTUK MASYARAKAT YANG ADIL DAN DEMOKRATIS Prioritas pembangunan 5 tahun 2a. Pemberantasan korupsi 2b. Penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa Program 100 hari pertama Tindakan Instansi pelaksana Keterangan 5. Penanganan impor ilegal dan pemalsuan saprotan Shock Therapy: - Penanganan kasus penyelundupan daging dan gula ilegal. - Penanganan kasus pemalsuan benih kelapa sawit. - Penanganan kasus pemalsuan pupuk dan pestisida. Departemen Pertanian Koordinasi dengan: - Bea Cukai - ASDP - Kepolisian - Dep.Perindustrian - Dep.Perdagangan - Kejaksaan Agung 3h. Pembangunan infrastruktur 6. Perumusan kebijakan infrastruktur pertanian dan pedesaan. - Penyusunan kebijakan dan program pengembangan infrastruktur pertanian dan pedesaan. - Pembahasan konsep kebijakan dengan seluruh stakeholders. - Koordinasi penyusunan kebijakan dengan instansi terkait. Departemen Pertanian Koordinasi dengan: - Dep.Pekerjaan Umum - Dep.Perhubungan - Dep.Keuangan

AGENDA : KEADILAN, HUKUM, HAM DAN DEMOKRASI UNTUK MASYARAKAT YANG ADIL DAN DEMOKRATIS Prioritas pembangunan 5 tahun 2a. Pemberantasan korupsi 2b. Penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa Program 100 hari pertama Tindakan Instansi pelaksana Keterangan 4. Pencegahan KKN dalam rangka penciptaan tata pemerintahan yang baik TindakanPreventif: - Mengintensifkan waskat, pengawasan fungsional dan struktural. - Menegaskan kembali ketentuan Keppres 80/2003 tentang pengadaan barang dan jasa. - Sosialisasi berbagai peraturan perundangan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan. - Pemeriksaan terhadap adanya pengaduan/ sanggahan dalam proses pengadaan barang/jasa. Departemen Pertanian Tindakan Represif: - Menindaklanjuti pemberian sanksi/ proses hukum terhadap pegawai yang melanggar ketentuan

AGENDA : EKONOMI UNTUK MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA Prioritas pembangunan 5 tahun 3a. Penciptaan lapangan kerja dan perlindungan terhadap tenaga kerja 3c. Penanggulangan kemiskinan Program 100 hari pertama 3. Perluasan kesempatan kerja dan penanggulangan kemiskinan di sektor pertanian Tindakan - Penyusunan program pengembangan usaha pertanian jangka menengah dan tahunan yang terkait dengan penciptaan kesempatan kerja dan penanggulangan kemiskinan. - Pemantapan rancangan program berjalan: BPLM, P4K, KUM, PIDRA, LM3, LKM Program Aksi: - Menyelesaikan pembangunan dan rehabilitasi jalan usahatani sepanjang 37.100 m - Pemanfaatan lahan rawa dan lebak seluas 124.625 ha - Penanganan konflik di NAD melalui pengembangan kelapa sawit seluas 1500 ha - Akselerasi penyaluran KKP untuk pangan 20% dari plafon, tebu 75%, peternakan 40% dari plafon (termasuk untuk flu burung). - Bantuan benih tanaman pangan sejumlah 5,3 ton; 1,4 juta batang bibit tanaman; 1,4 ton pupuk dan 23,5 ribu kg obat-obatan untuk petani yang mengalami bencana alam Instansi pelaksana Departemen Pertanian Keterangan

AGENDA : EKONOMI UNTUK MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA (Lanjutan) Prioritas pembangunan 5 tahun 3g. Perbaikan iklim investasi dan kepastian usaha. Program 100 hari pertama 7. Perumusan kebijakan kelembagaan keuangan untuk pertanian dan pedesaan. Tindakan Instansi pelaksana Keterangan - Penyusunan kebijakan pengembangan kelembagaan keuangan bagi pertanian dan pedesaan. - Pembahasan konsep kebijakan dengan seluruh stakeholders. Departemen Pertanian Koordinasi dengan: - Menko Perekonomian - Dep. Keuangan - Perbankan 8. Perumusan kebijakan perdagangan dan insentif - Koordinasi penyusunan kebijakan dengan instansi terkait. - Penyusunan modalitas yang tepat untuk Special Product (SP) yang akan diusulkan pada perundingan WTO bulan November. - Perumusan kebijakan harga, tarif dan subsidi komoditi pertanian tertentu. - Pembahasan konsep kebijakan dengan seluruh stakeholders. - Koordinasi penyusunan kebijakan dengan instansi terkait. Departemen Pertanian Koordinasi dengan: - Menko Perekonomian - Dep. Perdagangan - Dep. Keuangan