PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN NILAI KARAKTER BANGSA PADA PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERJUANGAN KEMERDEKAAN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENGGUNAAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI

INTAN PURNAMA SARI K

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MEDIA INFOGRAFIS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPS PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYANYI TEMBANG DOLANAN MELALUI MODEL QUANTUM BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

2) 3)

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL KETERHUBUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KOPERASI

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING Diyana Kusuma Wardani 1), Kartono 2), Hadiyah 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No.449, Surakarta 57126 e-mail: diyana.ku20@gmail.com Abstract: The purpose of this research was to improve the social skill through Quantum Teaching model to 4 th grade students of Dadapsari No 129 Surakarta Elementary School in the academic year of 2015/2016. This research was a Classroom Action Research (CAR) with cycles model. This research was conducted in two cycles, each cycle consisting of planning, action, observation, and reflection. The subjects of this research are the teacher and students of 4 th grade in Dadapsari No 129 Surakarta Elementary School. The data collecting techniques of this research are observation, interview, and documentation. The data validity of this research is tested using source triangulation and technique triangulation. The data analysis technique used is interactive analysis model. The result of this research was shown that implementation of Quantum Teaching model can improve social skill (responsibility and communicative). This evidenced by increasing the result of observation social skill in each cycle. On the precycle, frequency attainment of social skill in begin to develop and cultured categories as much as 9 students (28,13%). On the first cycle, increased to 18 students (56,25%). On the second cycle, increased to 28 students (87,5%). Based on the analysis of result, it can be concluded that implementation of Quantum Teaching model can improve the social skill of the 4 th grade students of Dadapsari No 129 Surakarta Elementary School in the academic year of 2015/2016. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial melalui model Quantum Teaching pada siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model Quantum Teaching dapat meningkatkan keterampilan sosial (tanggung jawab dan komunikatif). Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil observasi keterampilan sosial pada setiap siklus. Pada prasiklus frekuensi siswa yang mencapai keterampilan sosial kategori mulai berkembang dan membudaya sebanyak 9 siswa (28,13%). Pada siklus I meningkat menjadi 18 siswa (56,25%). Pada siklus II meningkat menjadi 28 siswa (87,5%). Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan model Quantum Teaching dapat meningkatkan keterampilan sosial pada siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Kata Kunci: keterampilan sosial, model Quantum Teaching Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, di mana guru membelajarkan siswanya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Dalam kegiatan pembelajaran siswa akan memperoleh hasil belajar baik dari aspek psikomotor, aspek kognitif, dan aspek afektif. Aspek afektif yang merupakan hasil dari kegiatan pembelajaran adalah keterampilan sosial. Isjoni (2010: 110) yang mengungkapkan bahwa Salah satu sikap yang dimiliki siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran, yaitu setiap siswa memiliki sikap keterampilan sosial. 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS 1 Salah satu mata pelajaran yang di dalamnya mengembangkan keterampilan sosial adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Menurut Jarolimek Pada dasarnya pendidikan IPS berhubungan erat dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang memungkinkan siswa berperan serta dalam kelompok masyarakat di mana ia tinggal (Susanto, 2013: 141). Tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-

2 hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat (Susanto, 2013: 145). Keterampilan sosial perlu dimiliki siswa karena keterampilan sosial dapat mempermudah siswa berinteraksi, bersosialisasi dan mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran. Thalib (2010: 159) mengungkapkan bahwa keterampilan sosial meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan orang lain, memberi atau menerima umpan balik (feedback), memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan sebagainya. Suwandi (2009: 24-25) mengemukakan bahwa keterampilan sosial mencakup keterampilan berkomunikasi lisan/tertulis, keterampilan bekerja sama, kolaborasi, lobi, keterampilan berpartisipasi, keterampilan mengelola konflik, keterampilan mempengaruhi orang lain. Keterampilan sosial merupakan salah satu unsur dari kecakapan sosial. Goleman (2001: 514) berpendapat bahwa keterampilan sosial berarti menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan-keterampilan ini untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan, dan untuk bekerja sama dan bekerja dalam tim. Jenis-jenis keterampilan sosial menurut Gresham & Elliott pada Social Skills Rating System terbagi menjadi cooperation, assertion, responsibility, dan self control, sedangkan pada Social Skills Intervention System Rating System terbagi menjadi cooperation, assertion, responsibility, self control, communication, empathy, dan engagement (Gresham, et al. 2011). Jenis keterampilan sosial pada penelitian ini fokus pada sikap tanggung jawab dan komunikatif. Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa (Wibowo, 2012: 44). Bersahabat/komunikatif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain (Wibowo, 2012: 43). Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta diketahui bahwa keterampilan sosial yaitu sikap tanggung jawab dan komunikatif siswa masih tergolong rendah. Fakta rendahnya keterampilan sosial siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta diperkuat dengan hasil observasi pratindakan. Hasil pratindakan menunjukkan bahwa sebanyak 9 siswa (28,13%) masuk dalam kategori mulai berkembang dan membudaya dan 23 siswa (71,88%) dari 32 siswa masuk dalam kategori belum terlihat dan mulai terlihat. Rendahnya keterampilan sosial siswa disebabkan kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru, belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif, sehingga pembelajaran masih bersifat satu arah dan siswa belum berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran cenderung membosankan dan berdampak pada rendahnya keterampilan sosial siswa. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang ditemui pada siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta perlu diatasi melalui penerapan model pembelajaran inovatif yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat berdampak pada meningkatnya keterampilan sosial siswa. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan model Quantum Teaching untuk mengatasi masalah tersebut. Elmubarok (2009: 22) berpendapat bahwa Quantum Teaching berusaha mengubah suasana belajar yang monoton dan membosankan ke dalam suasana belajar yang meriah dan gembira dengan memadukan potensi fisik, psikis, dan emosi siswa menjadi suatu kesatuan kekuatan yang integral. Pembelajaran Quantum Teaching yang menekankan asas Bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka

3 dalam pembelajarannya dapat melibatkan semua aspek kepribadian manusia pikiran, perasaan, bahasa tubuh, pengetahuan, sikap, keyakinan, dan persepsi masa datang (A la, 2012: 27). Pelibatan semua aspek yang ada pada diri siswa dapat membuat siswa menjadi aktif, pembelajaran berlangsung lebih menyenangkan dan hasilnya lebih optimal. Hal ini sesuai pendapat Kosasih dan Sumarna (2013: 89) menyatakan bahwa model pembelajaran Quantum merupakan salah satu model pembelajaran yang inovatif yang berorientasi pada siswa, dan sangat efektif karena memungkinkan siswa dapat belajar secara optimal, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara signifikan. Menurut A la (2012: 34-40) dalam pelaksanaannya Quantum Teaching melakukan enam langkah pembelajaran yang dikenal dengan istilah TANDUR, yaitu tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan. Berdasarkan uraian tersebut, dirumuskan permasalahan yaitu: apakah penggunaan model Quantum Teaching dapat meningkatkan keterampilan sosial pada siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial melalui model Quantum Teaching pada siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta yang terletak di Jalan Indragiri No.6 Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasarkliwon. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan yaitu mulai dari bulan November 2015 sampai Juni 2016. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV yang berjumlah 32 siswa yang terdiri atas 18 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa dan guru kelas IV SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta, dokumentasi seperti silabus, RPP, foto, video, dan hasil observasi siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Model analisis interaktif ini terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila pencapaian keterampilan sosial siswa dalam kategori mulai berkembang dan membudaya sebesar 85% atau sebanyak 27 siswa dari 32 siswa. HASIL Berdasarkan hasil observasi, wawancara dengan guru dan siswa kelas IV, serta hasil observasi pratindakan, dapat diketahui bahwa keterampilan sosial siswa masih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan data yang menunjukkan sebanyak 1 siswa atau 3,13% masuk kategori belum terlihat, 22 siswa atau 68,75% masuk kategori mulai terlihat, 8 siswa atau 25% masuk kategori mulai berkembang, dan 1 siswa atau 3,13% masuk kategori membudaya. Persentase ketuntasan siswa terlihat dari siswa yang mencapai kategori mulai berkembang dan membudaya yaitu 28,13% atau sebanyak 9 siswa. Data hasil observasi pratindakan dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Pratindakan Skor Frekuensi siswa 1,00-1,75 1,76-2,50 2,51-3,25 3,26-4,00 Kategori Persen -tase (%) Ket Belum 1 3,13 Tidak Mulai 22 68,75 Tidak Mulai 8 25 Membudaya 1 3,13 Jumlah 32 100

4 Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 23 siswa (71,88%) memiliki keterampilan sosial dalam kategori belum terlihat dan mulai terlihat, dan sebanyak 9 siswa (28,13%) memiliki keterampilan sosial dalam kategori mulai berkembang dan membudaya. Persentase ketuntasan siswa terlihat dari siswa yang mencapai kategori mulai berkembang dan membudaya, yaitu sebesar 28,13% atau sebanyak 9 siswa dari 32 siswa. Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh pada pratindakan, perlu dilaksanakan tindakan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta dengan menerapkan model Quantum Teaching. Data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siklus I Skor Frekuensi siswa 1,00-1,75 1,76-2,50 2,51-3,25 3,26-4,00 Kategori Persen -tase (%) Ket Belum 0 0 Tidak Mulai 14 43,75 Tidak Mulai 15 46,88 Membudaya 3 9,38 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 18 siswa (56,25%) dalam kategori mulai berkembang dan membudaya. Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki keterampilan sosial kategori mulai berkembang dan membudaya mengalami peningkatan. Namun, peningkatan tersebut belum mencapai target indikator kinerja yaitu 85% atau 27 siswa dari 32 siswa, sehingga penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II dilakukan setelah diadakannya refleksi pada siklus I. Refleksi digunakan untuk mengetahui kekurangan pelaksanaan tindakan pada siklus I yang kemudian diperbaiki pada siklus II. Hasil observasi keterampilan sosial pada siklus II dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siklus II Skor Frekuensi siswa 1,00-1,75 1,76-2,50 2,51-3,25 3,26-4,00 Kategori Persen -tase (%) Ket Belum 0 0 Tidak Mulai 4 12,5 Tidak Mulai 21 65,63 Membudaya 7 21,88 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa sebanyak 28 siswa atau 87,5% dalam kategori mulai berkembang dan membudaya dan 4 siswa atau 12,5% dari 32 siswa masih memiliki keterampilan sosial dalam kategori mulai terlihat. Perolehan persentase hasil observasi keterampilan sosial pada sikus II yang mencapai 87,5% menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan sosial pada siklus II telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 85% atau 27 siswa dari 32 siswa. Berdasarkan hasil tersebut, maka peningkatan keterampilan sosial melalui model Quantum Teaching pada siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta dinyatakan berhasil dan penelitian dihentikan pada siklus II. PEMBAHASAN Hasil analisis dari pelaksanaan tindakan menunjukkan adanya peningkatan keterampilan sosial. Pada pratindakan, persentase pencapaian siswa yang memiliki keterampilan sosial kategori mulai berkembang dan membudaya hanya mencapai 28,13% atau sebanyak 9 siswa dari 32 siswa. Pada siklus I persentase pencapaian siswa yang memiliki keterampilan sosial kategori mulai berkembang dan membudaya mencapai 56,25% atau sebanyak 18 siswa. Hasil pada siklus I menunjukkan persentase pencapaian keterampilan sosial belum memenuhi indikator kinerja penelitian yang telah ditetapkan yaitu 85% atau sebanyak 27 siswa maka pelaksanaan tindakan siklus I dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II

5 meningkat sebanyak 28 siswa (87,5 %) yang memiliki keterampilan sosial kategori mulai berkembang dan membudaya. Siswa yang memiliki keterampilan sosial kategori mulai terlihat sebanyak 4 anak. Keempat siswa yang memiliki keterampilan sosial kategori mulai terlihat disebabkan masih ragu-ragu dalam menyampaikan pendapat saat diskusi kelas maupun kerja kelompok, sering tidak melaksanakan keputusan yang telah dibuat seperti melanggar batas waktu menyelesaikan tugas, sering membuat gaduh saat teman menyampaikan pendapat, masih saling tunjuk saat diminta menyampaikan hasil diskusi kelompok. Berdasarkan hasil tersebut, maka penerapan model Quantum Teaching dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No.129 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Data perbandingan hasil observasi keterampilan sosial siswa pada pratindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini: Tabel 4. Perbandingan Hasil Observasi Keterampilan Sosial pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II Kondisi Kategori Pra tindakan Siklus I Siklus II Belum 1 0 0 Mulai 22 14 4 Mulai 8 15 21 Membudaya 1 3 7 Tidak 23 14 4 9 18 28 Persentase Ketuntasan 28,13% 56,25% 87,5% Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa keterampilan sosial meningkat dari pratindakan sampai siklus II, hal ini dikarenakan kegiatan pembelajaran Quantum menekankan pada penciptaan lingkungan belajar yang menyenangkan dengan prinsip kebermaknaan, sehingga dapat membuat siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan, menunjukkan bahwa penerapan model Quantum Teaching dapat meningkatkan keterampilan sosial pada siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No 129 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal ini dilihat dengan meningkatnya hasil observasi keterampilan sosial pada setiap siklus. Pada pratindakan siswa yang memiliki keterampilan sosial kategori mulai berkembang dan membudaya sebanyak 9 siswa (28,13%), pada siklus I meningkat menjadi 18 siswa (56,25%), dan pada siklus II meningkat menjadi 28 siswa (87,5%). Hal ini menunjukkan peningkatan dari pratindakan ke siklus I sebesar 28,12%, dan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 31,25%, maka ketercapaian keterampilan sosial pada siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No 129 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 telah mencapai bahkan melebihi indikator kinerja yang ditetapkan, yaitu sebesar 85%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model Quantum Teaching dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari No 129 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. DAFTAR PUSTAKA A la, Miftahul. (2012). Quantum Teaching. Yogyakarta: Diva Press Elmubarok, Zaim. (2009). Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta Goleman, Daniel. (2001). Working Emotional Intelligence: Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: Gramedia

6 Gresham, F.M., Elliott, S.N., Vance, M.J., Cook, C.R. (2011). Comparability of the Social Skills Rating System to the Social Skill Improvement System: Content and Psychometric Comparisons Across Elementary and Secondary Age Levels. School Psychology Quartely, 26 (1), 27-44. Diperoleh pada 31 Mei 2016, dari https://www.researchgate.net/profile/stephen_elliott6/publication/232488945_compa raility_of_the_social_skllis_rating_system_to_the_social_skills_improvement_syst em_content_and_psychometric_comparisons_across_elementary_and_secondary_a ge_levels/links/54099c1b0cf2187a6a702b6d.pdf Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group Suwandi. (2009). Model Asessmen Dalam Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikat Guru Rayon 13 FKIP UNS Thalib, Syamsul Bachri. (2010). Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup Wibowo, Agus. (2012). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar