BAB I PENDAHULUAN. sejak dipublikasikannya hasil penelitian dari Modigliani dan Miller (1958) 1.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sehingga setiap keputusan yang diambil harus dipertimbangkan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap resiko dan menentukan kekuatan pihak luar dalam keputusan bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan perusahaan, membutuhkan sejumlah dana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. perusahaan selain kegiatan investasi. Sumber pendanaan perusahaan dapat berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimumkan harga saham perusahaan (Brigham dan Houston, 2010: 45).

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dilakukan, terutama dalam memilih sumber dana yang akan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan keputusan keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK. Tabel 4.1 Populasi Perusahaan yang Melakukan IPO Tabel 4.2 Statistik Deskriptif... 29

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan strategi agar dapat mempertahankan posisi di tengah persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Pengelolaan fungsi keuangan ini terkait pengelolaan modal. Modal kerja

BAB I PENDAHULUAN. Selain saham, utang digunakan sebagai alternatif pendanaan perusahaan

Pengujian Trade-Off Theory: Apakah Perusahaan di Indonesia Melakukan Optimalisasi Hutang?

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan hubungan antara struktur modal dan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

TEORI STRUKTUR MODAL. A. Pengertian Modal dan Struktur Modal

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjalankan proses bisnis, setiap perusahaan memerlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitiandan orisinalitas penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur modal yang optimal merupakan keputusan keuangan yang penting karena mempengaruhi kinerja dan nilai

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pemilik, yang diterjemahkan sebagai nilai perusahaan. Salah satu

PENGUJIAN TRADE-OFF THEORY: APAKAH PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN OPTIMALISASI HUTANG?

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat meningkatkan harga saham. Perusahaan yang sudah listing pada bursa,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. didominasi oleh pencarian struktur modal yang optimal. Pecking order theory

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat.

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. Sejauh ini penelitian empiris mengenai struktur modal bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. karena meningkatkan nilai perusahaan (Abor, 2007). Pentingnya hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha dan memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan. Investasi

BAB I. Pendahuluan. perusahaan Indonesia mulai menunjukkan perbaikan dilihat dari nilai indek

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. minimal yang harus dikeluarkan perusahaan atas pengembalian terhadap investor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. keputusan, yaitu keputusan pendanaan dan keputusan investasi. Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasi. Pendanaan tersebut diperoleh dari suatu keputusan struktur modal

I. PENDAHULUAN. keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. melatarbelakanginya hingga saat ini masih menjadi bahan diskusi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk menyalurkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang didirikan untuk memperoleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Brigham dan Ehrhard (2011, p.392) menyatakan bahwa struktur modal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen, badan usaha dituntut untuk tumbuh. Growth dapat diwujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor yang menentukan nilai perusahaan. Sejak Modigliani dan

pembayarannya diatur menurut ketentuan yang berlaku pada tiap jenis saham mendorong dilakukannya peminjaman yang lebih besar dan mengarah pada rasio

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Modal dan Strukur Modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan atau

BAB I PENDAHULUAN. hendak melakukan operasi atau ekspansi usaha. Modal ini diperlukan karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis semakin meningkat disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. siklus hidup. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gup dan Agrrawal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar financial (financial market) terdiri dari pasar uang (money market) dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih dari 40% di BEI adalah industri manufaktur.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan menganalisis perpaduan dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang keuangan biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu investment decision

HALAMAN JUDULBAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang semakin ketat. Kinerja perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian global sekarang ini, perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. berdampak terhadap nilai perusahaan (Fama dan French, 1998).

Bab 1 Pendahuluan. Peristiwa yang terjadi pada dunia global membawa perubahan-perubahan baik

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. yang dikaitkan dengan pembiayaan hutang dan ekuitas. Keputusan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. informasi antara pihak manajemen dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL ( STUDI PADA EMITEN SYARIAH DI BEI TAHUN ) Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. untuk setiap aktivitasnya agar nilai dari perusahaan menjadi maksimal. Proporsi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas memiliki biaya tersendiri. Pendanaan untuk kegiatan dan operasional perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

yang berasal dari dalam (internal) maupun luar (eksternal) pemsahaan, akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI STRUKTUR MODAL. Muniya Alteza

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kajian mengenai struktur modal perusahaan dewasa ini terus berkembang sejak dipublikasikannya hasil penelitian dari Modigliani dan Miller (1958) 1. Modigliani dan Miller memperkenalkan sebuah teori, dikenal sebagai irrelevance theory yang pada prinsipnya menyatakan bahwa komposisi keputusan pendanaan pada perusahaan tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan 2. Teori tersebut bertentangan dengan pendekatan tradisional pada saat itu, yang meyakini bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan. Mereka yang menganut pendekatan tradisional berpendapat bahwa dalam pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak, nilai perusahaan (atau biaya modal perusahaan) bisa diubah dengan cara mengubah struktur modalnya. 3 Sejak saat itu banyak berkembang penelitian-penelitian yang berusaha menguji teori yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller. Disamping itu timbul pula penelitian-penelitian yang berusaha menemukan teori-teori struktur modal lain, baik untuk menyempurnakan teori struktur modal Modigliani-Miller, maupun untuk mematahkan atau membantah teori tersebut. 1 Penelitian berjudul the cost of capital, corporation finance and the theory of investment telah menjadi dasar perkembangan teori struktur modal modern hingga saat ini. 2 Keputusan pendanaan berupa komposisi penggunaan hutang dan ekuitas. 3 Husnan (1996) hal.302

2 Seiring perkembangan dunia usaha dan pesatnya penelitian-penelitian mengenai struktur modal, saat ini telah dikenal 3 (tiga) teori struktur modal yang berkembang dengan pesat, yang berusaha mengakomodasi dan menjembatani antara dinamika dunia usaha dan akademik. Teori pertama adalah trade-off theory (TOT) yang merupakan pengayaan dari teori yang dikemukakan Modigliani dan Miller. Teori ini menyempurnakan proposisi Modigliani dan Miller dengan menambahkan faktor pajak, costs of financial distress, bankruptcy costs, agency costs, dan transaction costs (Myers, 1977, 1984; Jensen dan Mekling, 1976). Akhirakhir ini para peneliti telah mencoba membahas mengenai kecepatan pencapaian struktur modal yang optimal. Penelitian-penelitian yang dilakukan didasarkan pada estimasi kecepatan penyesuaian target struktur modal yang lebih dikenal sebagai dynamic trade-off theory. Beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian mengenai dynamic trade-off theory diantaranya adalah Jalilvand dan Harris (1984), Fama dan French (2002), Flannery dan Rangan (2006), Huang dan Ritter (2009). Teori kedua adalah pecking order theory (POT). awalnya teori yang dikemukakan oleh Donaldson (1961) ini kurang mendapat dukungan teoritis dan bukti empiris. Selanjutnya setelah Myers (1984), Myers dan Majluf (1984) mengemukakan dukungan teori dengan memasukkan argumentasi asymmetric information, keuntungan pajak, dan signifikansi biaya transaksi, POT mulai dikenal secara lebih luas. Pengujian-pengujian selanjutnya seperti yang dilakukan oleh Baskin (1989) yang melakukan pengujian di Amerika, lebih memberi dukungan empiris terhadap pecking order theory.

3 Teori ketiga adalah market timing theory, yang akhir-akhir ini mulai sering dibicarakan. Teori ini dikembangkan oleh Baker dan Wurgler (2002), dengan pendapat bahwa perusahaan akan menerbitkan saham baru jika saham perusahaan tersebut yang beredar dipersepsikan oleh pasar secara overvalue. Selanjutnya perusahaan akan membeli kembali saham tersebut jika harga saham tersebut dipersepsikan menjadi undervalue. Akibatnya, fluktuasi harga saham dipasar akan menentukan struktur modal perusahaan. Berdasarkan literatur-literatur trade-off theory (TOT), penggunaan pendanaan dengan hutang dapat memberi keuntungan. Namun para pakar keuangan banyak membicarakan financial distress sebagai implikasi negatif penggunaan hutang. Oleh karena itu menurut TOT, hutang harus dipergunakan secara optimal sampai batasan yang tidak akan menurunkan nilai perusahaan. Perbedaan antara TOT dan POT adalah, POT lebih menekankan pada hirarki pendanaan. Klaim urutan pendanaan didasari atas mahal atau tidaknya biaya modal, sedangkan TOT didasarkan pada optimalitas pendanaan. Meskipun terdapat perbedaan mencolok, namun inti kedua teori tersebut setidaknya mirip yaitu tetap fokus pada cost of capital (COC). POT memfokuskan pada COC murah sedangkan TOT bertitik berat pada COC minimum. Sebagian besar studi empiris terhadap struktur modal, menyajikan kedua teori saling eksklusif satu sama lain dan telah diuji secara terpisah dengan menggunakan metodologi yang berbeda pada berbagai sampel di berbagai negara. Shyam-Sunder dan Myers (1999) menemukan bukti lebih mendukung kepada Pecking Order Theory (POT) dibandingkan Trade-off Theory (TOT). Hasil yang

4 ditemukan oleh Hovakimian, Opler dan Titman (2001) juga konsisten dengan model Pecking Order Theory dalam jangka pendek dan berbalik mendukung target leverage pada jangka panjang. Frank dan Goyal (2003) menemukan bukti yang konsisten dengan Pecking Order Theory terutama untuk perusahaan kecil. Jong et al (2008) melakukan pengujian POT dengan mengembangkan model dari Shyam- Sunder Myers (1999) dan Frank dan Goyal (2003). Penelitian tersebut menemukan bahwa perusahaan kecil meskipun berpotensi mengalami assymmetric information yang cukup tinggi, hanya berperilaku mengikuti POT pada jangka pendek, dan selanjutnya menurun seiring berjalannya waktu. Penelitian-penelitian mengenai perlunya kedua teori tersebut (POT dan TOT) diuji secara bersama-sama dengan sebuah model dinamis untuk melihat perilaku pendanaan secara menyeluruh belum banyak dilakukan. Sejauh pengamatan, baru beberapa peneliti melakukannya, diantaranya adalah Ozkan (2001), Bontempi (2002), Serrasqueiro dan Nunes (2010) Mukherjee dan Mahakud (2012), dan Dang (2013). Bontempi (2002) melakukan pengujian POT dengan menggunakan Model POT yang dimodifikasi (Modified Pecking Order/MPO) atau model bersarang dengan menggunakan data perusahaan-perusahaan di Italia. Hasil penelitian menunjukkan MPO mampu menjelaskan perilaku perusahaan-perusahaan tersebut mengikuti kedua teori baik POT maupun TOT. Perusahaan yang relatif baru cenderung melakukan pendanaan dengan menggunakan dana internal untuk tujuan investasi mereka.

5 Serrasqueiro dan Nunes (2010) meneliti dengan menggunakan model panel berbagai estimator, dan menemukan secara empiris bahwa TOT dan POT tidak saling eksklusif dalam menjelaskan keputusan struktur modal pada perusahaanperusahaan publik di Portugal. Namun, perilaku keuangan perusahaan tersebut mendekati perkiraan POT: (i) besarnya dampak defisit keuangan terhadap hutang melebihi besarnya penyesuaian tingkat aktual hutang terhadap tingkat optimal hutang, (ii) asimetri informasi tampaknya memiliki penekanan khusus dalam keputusan struktur modal perusahaan. Sebaliknya, upaya untuk "trade-off" antara perlindungan pajak hutang dan biaya kebangkrutan memiliki sedikit relevansi dalam menjelaskan struktur modal perusahaan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kecenderungan perusahaan adalah menggunakan dana internal daripada hutang. Namun, ketika dana internal tidak cukup, perusahaan menggunakan hutang untuk membiayai peluang pertumbuhan yang tinggi dan kebutuhan yang berkaitan dengan pembayaran dividen. Mukherjee dan Mahakud (2012) melakukan penelitian untuk mengetahui apakah POT dan TOT yang saling eksklusif atau saling melengkapi satu sama lain dalam menentukan struktur modal yang optimal dari perusahaan manufaktur di India selama periode 1993-94 sampai 2007-08. Peneliti tersebut menemukan bahwa POT dan TOT saling melengkapi dalam menentukan struktur permodalan berdasarkan perilaku pembiayaan perusahaan menggunakan pemodelan Modified Pecking Order (MPO). Peneliti tersebut juga menemukan bahwa perusahaan manufaktur India memiliki rasio target leverage dan kecepatan penyesuaian terhadap target sekitar 40 persen.

6 Dang (2013) melakukan pengujian empiris trade-off dan pecking order theory pada perusahaan-perusahaan publik di tiga negara yaitu Inggris, Jerman, dan Perancis. Untuk menguji kedua teori tersebut digunakan adjustment partial model, dan error correction model. Cara tersebut memungkinkan memasukkan variabel defisit arus kas secara bersarang untuk menguji kedua teori tersebut. Temuan menunjukkan bahwa TOT berperan dengan baik dan konsisten melebihi POT dalam keputusan pendanaan. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan pengujian yang serupa dengan menggunakan perusahaan-perusahaan publik di Indonesia yang memenuhi persyaratan. Dengan demikian diharapkan dapat diketahui kecenderungan teori yang melatarbelakangi perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dalam menentukan struktur modalnya. Secara lebih sistematis, perumusan masalah dapat dinyatakan dengan pertanyaan berikut: 1. Teori manakah yang mendasari kecenderungan penentuan struktur modal pada perusahaan di Indonesia, trade-off theory, atau pecking order theory secara individual (mutually exclusive) atau keduanya memegang peranan secara bersama-sama pada porsi masing-masing? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah: 1. Menguji secara empiris pecking order theory dan trade-off theory pada perusahaan-perusahaan go publik di Indonesia.

7 2. Meneliti dinamika perilaku pengambilan keputusan pendanaan pada perusahaan-perusahaan tersebut diatas. 1.4. Lingkup Penelitian Lingkup penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Obyek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2. Tahun pengamatan adalah tahun 2002 sampai dengan tahun 2011 (10 tahun), dengan pertimbangan ketersediaan data yang konsisten lebih banyak pada kurun waktu tersebut. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut: 1. Dapat memberi dukungan empiris bagi kajian-kajian ilmiah maupun praktik, mengenai kecenderungan perilaku perusahaan-perusahaan go publik di Indonesia dalam menentukan struktur modalnya. 2. Dapat memberikan tambahan pengetahuan dan menguji pengetahuan penulis terhadap materi pengetahuan yang telah didapatkan selama ini. 3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengambilan keputusan investasi dan pendanaan bagi para investor dan manajer perusahaan.

8 1.6. Sistematika Penelitian Penulisan penelitian ini disajikan dalam lima bab. Bab satu, pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah yang secara garis besar membahas mengenai landasan pemikiran baik dalam teori maupun fakta yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Dalam bab ini juga di bahas perumusan masalah yang berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena, dan atau konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Selain itu juga dibahas mengenai tujuan dan manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian. Bab dua adalah kajian pustaka, membahas mengenai landasan teori yang menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta digunakan dalam analisis hasil penelitian. Dalam bab ini dibahas pula mengenai penelitian terdahulu, yaitu penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Pada bagian akhir bab ini dibuat pernyataan hipotesis yaitu pernyataan mengenai kebenaran yang akan diuji sebagai kesimpulan dari kajian pustaka, serta merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian. Selanjutnya adalah bab tiga, yaitu metode penelitian, didalamnya menguraikan mengenai variabel penelitian dan definisi operasional dimana variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian akan dibahas sekaligus dilakukan pendefinisian secara operasional, dan selanjutnya dibahas mengenai gambaran tentang jenis dan sumber data yang digunakan sebagai variabel penelitian, populasi dan sampel yang diambil, metode pengumpulan data, dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian. Bab empat adalah analisis hasil penelitian yang menjelaskan tentang hasil pengolahan data, analisis dan interpretasi hasil pengolahan data, serta implikasi temuan yang diperoleh dari

9 penelitian tersebut. Bab terakhir adalah Bab lima,yaitu penutup, yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari pembahasan. Saran yang diajukan berkaitan dengan penelitian dan merupakan anjuran yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap hasil penelitian ini.