-- PEMBANGUNAN KOPERASI -- SUATU METODE PERINTISAN DAN PENGORGANISASIAN KOPERASI PERTANIAN DI NEGARA BERKEMBANG Folke Dubell

dokumen-dokumen yang mirip
Governance Brief. Bagaimana masyarakat dapat dilibatkan dalam perencanaan tata ruang kabupaten? Penglaman dari Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 Tanggal 5 Juni Presiden Republik Indonesia,

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan

K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER

MENULIS ITU BERCERITA!

BAB I PENDAHULUAN. investasi. Dengan demikian nilai modal ( human capital ) suatu bangsa tidak hanya

5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluh Pertanian Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 menyatakan bahwa penyuluhan pertanian dalam melaksanakan tugasnya

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 10 Membeli Rumah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan prilaku sosial dan penanaman dasar keilmuan. Tentu saja, kemampuan numerik maupun kemampuan-kemampuan sosio-kultural.

BAB I. Pendahuluan. Sarana transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial

KUESIONER PENELITIAN

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pelaku

MEKANISME KELUHAN PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan yang memiliki daya saing, mengembangkan sistem ekonomi

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

AgroinovasI. Badan Litbang Pertanian. Edisi Desember 2011 No.3436 Tahun XLII

BAB I PENDAHULUAN. yang membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi hubungan pemerintah

Pencarian Bilangan Pecahan

Pembentukan koperasi menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 padal 6 ayat (1) dan (2) adalah sebagai berikut : Koperasi Primer.

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN KUESIONER 1: ( Diisi oleh karyawan)

BAB VI PENUTUP. kemarau.kebutuhan ini baik untuk mengairi ladang atau untuk mencukupi

K150 Konvensi mengenai Administrasi Ketenagakerjaan: Peranan, Fungsi dan Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. tombak) dalam pelayanan kepada masyarakat serta tombak strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Golongan Termiskin di Dua Desa

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan suatu bangsa adalah mengembangkan ilmu. Diperlukan strategi maupun model pembelajaran yang tepat agar proses

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV ANALISA DATA. 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota. Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memiliki lebih banyak konsumen. Perusahaan yang mampu bersaing

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

LAMPIRAN 4 Petunjuk untuk Rapid Rural Appraisal Sederhana

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan matematika sangat penting untuk di ungkapkan. Dalam. Gambaran anak anak dalam mengikuti pelajaran mempunyai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abdurrahman Fathoni (2006:127)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun daerah. Salah satunya adalah pelayanan publik di bidang

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas

Alang-alang dan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini kinerja instansi pemerintah banyak menjadi sorotan,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik

BAB I PENDAHULUAN. modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan pelayanan

MODUL 9 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK; PEMBERDAYAAN KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH. Dosen : M. Tasrifin,SH,MH,MM.

Dari beberapa pengalaman yang telah dilakukan oleh penyuluh terhadap kegiatan penyuluhan, ternyata yang memberikan dampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. ( /30621/4/chapter%20i.pdf)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan latar belakang. Perorangan, perusahaan, negara atau bangsa di dunia ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Pembangun Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

DEFINISI DAN FUNGSI ADMINISTRASI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. penerus suatu bangsa terlahir dari kaum terpelajar. Apabila suatu negara memiliki

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. dari sekian banyak koperasi yang terdapat dipropinsi Riau.Koperasi ini bergerak

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)

merasa perlu untuk menawar kembali

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. keterbukaan sosial dan ruang bagi debat publik yang jauh lebih besar. Untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1993 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam

Konferensi Pers Presiden RI Mengenai Penurunan Nilai Tukar Rupiah, Tgl. 21 Agt 2013, di Jakarta Rabu, 21 Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan

Mengelola Rapat (Handling Meeting) By: Evada El ummah Khoiro, S.AB., M.AB Prodi Administrasi Niaga 2

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA DI SEKOLAH

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan BAPEPAM Nomor Kep-36/PM/2003 dan Peraturan Bursa Efek

NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

-- PEMBANGUNAN KOPERASI -- SUATU METODE PERINTISAN DAN PENGORGANISASIAN KOPERASI PERTANIAN DI NEGARA BERKEMBANG Folke Dubell 1. PENDAHULUAN Jika anda seorang petugas koperasi yang bekerja pada koperasi pertanian, maka buku ini khusus di tulis untuk anda. Anda mungkin bekerja untuk pemerintah di kementerian dan departemen yang bertanggung jawab atas perkembangan koperasi atau bekerja untuk organisasi yang mempromosikan dan memberikan penyuluhan. Dalam rangka pengembangan koperasi di wilayah tertentu. Alasan mengapa saya memilih anda petugas koperasi, ialah karena pada tingkatan anda: propinsi, kabupaten, atau kecamatan, anda berada pada posisi yang unik sebagai ujung tombak dalam tugas membimbing perkembangan koperasi secara nyata; anda berhubungan secara terus-menerus dengan wawasan nasional dan pada waktu yang sama anda berhubungan langsung dengan masalah-masalah setampat. Pada posisi ini terdapat titik temu antara teori dan praktek, yang menempatkan anda pada kesempatan yang khusus untuk mempengaruhi perkembangan gerakan koperasi pertanian. Seperti yang mungkin sudah anda alami, posisi tingkat menengah di propinsi maupun di wilayah kabupaten juga memberikan banyak kesulitan: dengan selalu munculnya tuntutan bagi dan dari kedua belah pihak; dari tingkat nasional maupun dari tingkat lokal (kecamatan/desa). Tuntutan ini kadang-kadang menimbulkan konflik. Pada keadaan seperti itu, baiklah anda belajar dari pengalaman orang lain, dan mudahmudahan buku pegangan ini akan memberi anda gagasan-gagasan yang berguna bagi anda dalam memecahkan masalah anda yang khusus. Saya coba sepraktis mungkin. Buku pegangan haruslah sepraktis mungkin. Meskipun demikian menulis buku pegangan untuk bagai mana memasang sepeda atau sepeda motor, sangat jauh berbeda dengan menyusun buku pegangan tentang bagai mana memulai dan mengembangkan koperasi pertanian. Di balik kesulitan yang ditemui, mudah-mudahan buku ini akan memberi anda beberapa alat yang anda butuhkan di dalam kerja sehari-hari. Buku ini didasarkan pada model pengembangan yang mencakup beberapa tahapan. Dimulai dari prakarsa dan diakhiri dengan siap menerapkan rencana. Model ini tidak disusun secara teoritis, tetapi disusun berdasarkan pengalaman praktis di lapangan. Seperti yang akan anda lihat dari daftar isi buku, saya tekankan terutama pada studi kelayakan. Saya kira ini sangat perlu. Sampai sekarang kita belum cukup hati-hati dalam menghadapi kenyataan-kenyataan yang keras dalam upaya mengkondisikan prospek perkembangan dari kelompok tani. Hasilnya sangat bermacam-macam, di

antara banyak kelompok yang tidak dapat berlangsung terus di sekitar kita. Jika kita ingin benar-benar merubah keadaan pada tahun 1980-an kita harus melakukan pendekatan yang lebih tangguh dan penekanan pada aspek usaha, serta berusaha mengurangi pendekatan laisse faire sampai sekecil-kecilnya. Saya yakin kita dapat melakukannya! Separti yang sudah saya katakan di atas, peranan anda di sini sangat penting. Ini tidak dapat terlaksana tanpa anda! Dan ini tidak bisa terlaksana dengan alat yang anda punya saat ini, separti: metode-metode, pendekatan-pendekatan. Pengetahuan dan keahlian. Anda harus mencari hal-hal baru: metode baru, pendekatan baru, sikap baru, pengetahuan baru, dan keterampilan baru. Hal yang menjadi masalah ialah bahwa berada dalam keadaan tergasa-gesa! Rendahnya produksi bahan makanan di berbagai bagian di dunia. Ini adalah tugas kita sebagai orang-orang koperasi untuk membantu para petani dalam membantu dirinya sendiri. Menurut buku koperasi di tahun 2000 yang ditulis oleh Alex F. Laidlaw, organisasi-organisasi koperasi nampaknya akan mengalami kesulitan-kesulitan yang bertambah di masa depan. Meskipun nampaknya hal tersebut benar koperasi-koperasi industri dan usaha besar, tetapi koperasi pertanian yang kecil juga nampaknya akan mengalami pukulan, antara lain karena tingginya harga minyak dan inflasi di dunia industri. Gerakan Koperasi Dunia sekarang harus mempunyai prakarsa untuk menentukan ukuran-ukuran melalui organisasi koperasi nasional untuk menghadapi keadaan di masa yang akan datang. Pertama-tama, produksi di semua tingkatan harus bertambah, petani-petani harus mendapatkan rangsangan yang jelas dengan meningkatnya produksi. Karyawan dan fungsionaris koperasi juga harus meningkatkan produksi mereka dalam organisasi koperasi, dan pada pelayanan terhadap masyarakat secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam bukunya Getting Agriculture Moving oleh Mosher (1966), yang dikutip dari Norman Long (1977) tentang lima syarat dalam pembangunan pertanian: (1) transportasi, (2) pasar untuk hasil produksi, (3) teknologi pertanian yang baru, (4) masukan-masukan untuk produksi pertanian yang murah (saprotan), dan (5) rangsangan/insentif. Dia juga menyebutkan 5 pemacu seperti faktor-faktor yang tidak mutlak perlu untuk pertumbuhan pertanian, tetapi dapat memberikan kontribusi untuk mempercepat perkembangan setelah syarat-syarat pokok dipenuhi. Kelima pemacu itu adalah: (1) pendidikan, (2) kredit untuk produksi, (3) kelompok tani, (4) memperbaiki dan memperluas tanah pertanian, dan (5) perencanaan. Jika kita sudah menerima bahwa sangat mungkin membagi faktor-faktor perkembangan ke dalam syarat-syarat utama dan pemacu, kita dapat melihat aktifitas koperasi dalam kedua katagori tersebut. Oleh karena itu sumbangan anda akan sangat berharga terhadap perkembangan sektor pertanian. Tetapi sangat ditekankan

sekali, bahwa anda harus mencapai derajat profesionalisme yang tinggi. Singkatnya tidak perlu ada perbaikan dalam pandangan anda tentang perkembangan koperasi. Buku ini mungkin tidak akan memberikan banyak jawaban bagi anda menyangkut halhal baru yang anda harapkan seperti metode, pendekatan, sikap, pengetahuan dan keterampilan, tetapi ini harus diarahkan untuk menggantikan dan menajamkan beberapa alat pada kotak alat anda untuk meningkatkan standard penampilan dari koperasi pertanian suatu hasil dari profesionalisme anda yang baru. 1.1 Prakarsa. Darimana asalnya prakarsa untuk memulai membangun koperasi? Salah satu jawaban yang pasti ialah dari mereka yang membutuhkan koperasi, seperti: petanipetani, tukang-tukang kayu, tukang-tukang cat atau kelompok lainnya. Tapi cukup wajar juga apabila kelompok lainnya yang justru ingin membentuk koperasi tersebut. Pada kenyataannya, di beberapa Negara berkembang, justru petugas pemerintah yang sering-sering mempunyai inisiatif untuk memulai membentuk koperasi. Kadang-kadang ini merupakan bagian dari tugas mereka. Karyawan-karyawan koperasi atau koperasi sekunder, atau organisasi koperasi lainnya dapat juga bertindak sebagai perintis terbentuknya suatu koperasi baru. Organisasi keagamaan atau lembaga sosial lainnya, sekolah-sekolah, perguruan-perguruan tinggi, dapat juga memulai tumbuhnya koperasi. Bukanlah masalah yang pokok siapa yang mengambil inisiatif untuk berdirinya koperasi sepanjang keputusan untuk membentuk koperasi didasarkan pada kebutuhan mereka yang akan mendapatkan pelayanan dan didasarkan pada penilaian ekonomis dan cermat. Banyak sekali koperasi di dunia yang seharusnya tidak dibentuk karena belum mempertimbangkan dua persyaratan di atas. Misalnya anda sekarang mempunyai gagasan untuk membentuk koperasi di pedesaan untuk para petani. Pada tahap ini anda belum tahu koperasi jenis apa yang seharusnya dibentuk, apakah koperasi pasar, koperasi dengan tujuan tunggal, ataukah koperasi serba usaha. 1.2 Prakarsa Selanjutnya Apa? Apa yang akan anda lakukan dengan gagasan anda? Apakah sekedar memberi petunjuk para petani? Apakah mereka akan menangkap gagasan tersebut dan selanjutnya dapat berjalan sendiri? Bisa jadi. Tetapi dalam banyak kasus anda sendiri yang harus bekerja keras, misalnya: untuk mengetahui apakah mungkin mendirikan

koperasi menurut kelayakan ekonomis atau aspek-aspek lainnya. Itu semua akan timbul nanti. Apa yang anda butuhkan sekarang adalah seseorang yang dapat diajak bicara secara organisatoris. Seseorang yang dapat menyokong gagasan anda dan membantu anda untuk lebih mengetahui keadaan yang ada. Apapun kedudukan anda, anda tidak akan dapat membentuk koperasi sendirian, dan anda tidak boleh mencoba hal tersebut. Begitu anda yakin bahwa ini gagasan yang baik, dan anda yakin hal tersebut, anda harus mencoba melibatkan orang lain. Tidak hanya satu, tetapi beberapa orang. Anda harus membentuk sekelompok orang. 1.3 Bentuk Kelompok Pemula. Kelompok pemula adalah sekelompok orang yang memahami gagasan anda dan anda yakin akan membantu dan bekerja untuk terwujudnya gagasan anda tersebut. Pertanyaan pertama yang harus anda pikirkan adalah: siapa yang harus ada dalam kelompok tersebut? Beberapa orang bisa saja diambil, seperti halnya anda sendiri. Tetapi beberapa orang lagi harus ada dalam kelompok karena memiliki kualifikasi tertentu untuk pekerjaan promosi seperti ini. Barangkali anda dapat mempertimbangkan orang-orang seperti berikut ini: Orang yang sudah memahami gagasan dan cara bekerjanya koperasi. Tokoh masyarakat yang mempunyai reputasi yang baik, Petani setempat Seseorang yang mempunyai hubungan dengan kaum wanita di wilayah pedesaan tersebut, misalnya: petugas pembinaan masyarakat, guru SD dan sebagainya. Pekerja teknis yang berhubungan erat dengan petani, seperti: petugas penyuluhan pertanian, penyuluh peternakan dan sebagainya. Orang-orang tersebut setidak-tidaknya memiliki satu atau dua hal yang sama, yaitu: Mereka harus anda kenal atau diusulkan oleh orang yang anda percayai, dan mereka harus siap untuk membantu gagasan anda dan membantu mewujudkannya. Kelompok pemula adalah kelompok yang penting. Mereka tidak saja membantu anda dan memberikan nasehat kepada anda pada tahap ini, tetapi juga untuk tahap berikutnya apabila koperasi sudah terbentuk dan berjalan. Beberapa dari mereka

bahkan mungkin terpilih sebagai pengurus. Karakteristik khusus dari kelompok ini adalah adanya hubungan yang erat dan baik dengan masyarakat petani di wilayah dimana koperasi akan didirikan. Melalui pertemuan dan diskusi dengan kelompok pemula anda juga mempunyai banyak kemungkinan untuk melaksanakan pendidikan koperasi. Kelompok ini dapat menjadi saluran penting untuk pendidikan koperasi di masa yang akan datang dan anda dapat yakin bahwa kelompok ini akan sangat berminat terhadap perkembangan koperasi. 1.4 Informasikan dan Ujilah Gagasan Anda. 1.4.1 Jelaskan kepada orang-orang di wilayah yang akan didirikan koperasi, dan cobalah untuk mengetahui bagaimana pendapat mereka tentang gagasan anda. Sekaranglah waktu untuk menguji gagasan anda. Ini akan merupakan waktu yang menarik bagi anda! Jika anda belum pernah melakukan pekerjaan seperti ini sebelumnya, anda akan banyak mendapatkan pelajaran. Anda akan belajar tentang orang lain, dan jika anda seorang pengamat anda juga akan belajar tentang diri anda sendiri. Inilah gagasan anda. Anda bertanggung jawab terhadap gagasan tersebut. Anda sudah menetapkan suatu proses untuk mulai bergerak yang akan berpengaruh terhadap kehidupan orang lain, terhadap banyak orang, terhadap orang-orang miskin. Anda akan menyuntikkan harapan dan kepercayaan pada diri sendiri pada mereka. Barangkali andalah satu-satunya yang akan melakukan hal tersebut, dan dari sekarang mereka akan datang kepada anda untuk meminta nasehat bantuan, dan pertolongan. Sekali anda memulai proses ini anda harus sadar sepenuhnya dan anda harus mengikuti perkembangannya. Maksudnya adalah merupakan tanggung jawab anda untuk membawa masyarakat mencapai keberhasilan, dan apabila dipandang perlu menghentikan proses pembentukan, serta menjelaskan kepada orang-orang secara terperinci apabila proses pembentukan tidak mungkin dilanjutkan. Andalah yang bertanggung jawab dan anda tidak bisa melarikan diri dari tanggung jawab tersebut.

1.4.2 Bagaimana Menyebarkan Informasi dan Mengetahui Tanggapan Orangorang Terhadap Informasi Tersebut? Pada tahap ini anda harus ingat bahwa anda tidak perlu menyebarkan informasi kepada semua anggota masyarakat yang potensil pada suatu wilayah, melainkan hanya beberapa saja sebagai contoh. Contoh tersebut hendaknya cukup besar sehingga memungkinkan anda mengambil beberapa kesimpulan awal, misalnya anda harus dapat merasakan sikap orang-orang terhadap saran anda. Andaikata pada tahap ini anda sudah menghadapi sikap yang benar-benar negatif, anda perlu berhenti dan mulai berpikir. Khususnya anda harus memikirkan bersama-sama dengan kelompok contoh. Anda mungkin perlu mencabut gagasan tersebut. Tetapi jangan terlalu mudah berputus asa! Pertama-tama anda harus yakin dulu. Jika ada kira-kira 500 keluarga petani pada wilayah yang diusulkan, anda dan kelompok contoh harus menghubungi setidak-tidaknya 50 keluarga untuk melakukan diskusi pribadi. Jangan mencatat selama berbicara dengan orang-orang tersebut pada tahap ini! Dan jangan mengikuti formulir wawancara yang dituliskan! Biarlah orang-orang berbicara secara bebas! Janganlah mengikat mereka dengan kuesioner! Ini merupakan sikap yang spontan yang sangat menarik pada tahap ini. 1.4.3 Pertemuan Dengan Kelompok Pemula dan Diskusikanlah Hasilnya. Jika anda dan kelompok pemula telah mengadakan hubungan dengan 50 keluarga petani di dalam contoh saudara, selanjutnya anda semua yang ada dalam kelompok pemula perlu melakukan diskusi tentang usaha yang akan dilakukan. Pertanyaan umum yang harus anda jawab adalah: Bagaimana tanggapan para petani tersebut? Positif atau negatifkah? Anggaplah bahwa hal tersebut positif. Anda harus melanjutkan dan menganalisis jawaban-jawaban mereka secara lebih terperinci.tanyakanlah beberapa pertanyaan lagi seperti: Mengapa mereka menganggap bahwa hal tersebut gagasan yang baik? Apa yang mereka keluhkan? Pertanyaan apa saja yang mereka ajukan? Apakah mereka mengemukakan masalah-masalah tertentu? Apakah mereka mengidentifikasikan jenis-jenis pelayanan yang mereka harapkan? Sudahkah mereka mencoba usaha koperasi sebelumnya? Jika pernah, mengapa tidak berhasil? (Carilah informasi apakah jawaban mereka benar. Jika tidak, yang benar harus dicari untuk mencegah terjadinya kesalahan yang sama). Bagaimana pendapat anda tentang pengetahuan mereka tentang koperasi? Dapatkah mereka mengikuti diskusi anda?

Apakah anda menemukan adanya kerjasama diantara mereka? Misalnya, beberapa petani saling bantu membantu pada musim panen, dengan sarana, peralatan dan sebagainya? Apakah ada perbedaan pembagian wilayah di dalam wilayah yang diusulkan? Misalnya petani di sekitar tempat tersebut mempunyai ternak yang bagus dibanding di wilayah lainnya; petani-petani ditempat yang semua memiliki sapi dan kereta untuk menunjang kegiatan transportasi dan sebagainya? Jika anda sudah mendiskusikan dan menganalisis hubungan anda dengan petani-petani dengan cara tersebut, anda harus dapat merasakan apakah gagasan anda didukung atau tidak. Jika secara kebetulan anda tidak dapat mengemukakan secara jelas bahwa usulan anda mendapatkan dukungan, maka anda perlu mendatangi dan berdiskusi dengan lebih banyak petani di wilayah tersebut. Anda harus berjalan terus sampai anda yakin. Begitu anda yakin, tibalah waktunya pengambilan keputusan oleh kelompok pemula. 1.4.4 Keputusan dari Kelompok Pemula Anda harus ingat bahwa kelompok pemula bukanlah badan pengambil keputusan yang formal (kecuali jika mendapatkan kekuatan/dorongan dari pihak pemerintah). Oleh karena itu secara formal,kelompok ini tidak harus bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil. Jika anda sudah menetapkan anggota kelompok seperti pada 1.3 anda tidak perlu terlalu khawatir tentang tanggungjawab formal, anda perlu yakin bahwa mereka merasa bertanggungjawab untuk nasehat-nasehat yang mereka berikan. Bagaimanapun juga anda perlu ingat untuk memberikan laporan kepada atasan anda di departemen atau organisasi koperasi. Anda harus memberikan laporan kepada mereka secara tepat sehingga mereka benar-benar sadar tentang apa yang sebenarnya terjadi. Mereka harus terlibat dan tahu perkembangan dari pekerjaan anda, sehingga mereka mempunyai kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan komentar-komentar mereka. Biasanya hal ini dilaksanakan dengan salah satu atau kombinasi dari cara-cara berikut, yaitu: hubungan informal di kantor pusat, pertemuan staff formal di kantor pusat, laporan kemajuan secara tertulis, laporan rutin bulanan atau tiga bulanan, Dari sudut informasi, pembentukan koperasi bukanlah hal yang mudah. Apa yang anda usahakan sebenarnya mengkoordinasikan gagasan, aspirasi, pandangan, pendapat, perasaan, sikap, harapan, dan keinginan dari sejumlah orang. Anda

mencoba memusatkan perhatian mereka disekitar satu hal: gagasan koperasi. Koordinasi tersebut menuntut anda akan berbagai informasi, baik horizontal maupun vertikal. Jangan mencoba mendapatkan jalan keluar! Tidak ada jalan keluar. Sebaliknya, cobalah untuk menyampaikan informasi yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada saat yang tepat. Seperti telah saya katakan, hal ini tidak mudah. Tetapi anda harus mencoba! Tidak ada yang hilang. Anda hanya akan mendapatkan sesuatu. 1.5 Ringkasan Siapa yang mengambil prakarsa? - siapa saja dapat mengambil prakarsa, misalnya para petani itu sendiri, pemerintah, dan karyawan-karyawan koperasi. Bentuklah kelompok pemula. - pilihlah 5-6 orang yang anda kenal baik dan siapa yang mempunyai hubungan rutin sehari-hari dengan petani. Jelaskan kepada orang-orang di wilayah tersebut dan coba ketahui pendapat mereka tentang gagasan anda. - kunjungi para petani sendiri di sawah ladang mereka dan lakukanlah diskusi secara informal. Lakukanlah evaluasi dengan kelompok pemula. - diskusikanlah dengan anggota kelompok pemula dan lakukan analisis terhadap apa yang sudah anda alami. Sampaikanlah laporan kepada atasan anda di kantor pusat. - usahakan supaya atasan anda tetap memperoleh informasi, misalnya dengan: hubungan informal di kantor, rapat staff resmi, laporan tertulis, atau laporan bulanan.

Model Untuk Memulai dan Mengorganisasikan Kembali Koperasi Pertanian prakarsa Penetapan kelompok Kelompok pemula Pemula Berikan Informasi kepada anggota-anggota yang potensial di wilayah yang bersangkutan Ketahui keinginan dan sikap mereka terhadap koperasi STUDY KELAYAKAN Konsultasi dengan kelompok pemula 1) aspek hukum dan perijinan 2) studi wilayah 3) analisis ekonomi 4) pendidikan dan latihan 5) survey lapangan Kelompok pemula merekomendasikan apakah jalan terus atau dibatalkan. Keputusan atasan anda MOBILISASI kesadaran informasi motivasi menggerakkan RAPAT KHUSUS Keputusan formal untuk pertanyaan yang terbentuk Pemilihan pengurus sementara Mempersiapkan dan melaksanakan pendaftaran Pendaftaran diterima/ditolak atau ditunda PERENCANAAN DAN KEBIJAKAN KOPERASI tujuan dan sasaran kebijakan penentuan anggaran sumber informasi perencanaan PENERAPAN RENCANA (IMPLEMENTASI)