ALTERNATIF PERENCANAAN PERKUATAN LERENG VILLA BUKIT STANGI

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN PERKUATAN TANGGUL UNTUK PROYEK NORMALISASI ALIRAN KALI PORONG. Muhammad Taufik

Alternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km

PERENCANAAN PERKUATAN TANAH PADA LERENG GUNUNG WILIS, DESA BODAG, KECAMATAN KARE, KABUPATEN MADIUN

4 BAB VIII STABILITAS LERENG

BAB 4 PEMBAHASAN. memiliki tampilan input seperti pada gambar 4.1 berikut.

BAB IV KRITERIA DESAIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

ANALISA PERENCANAAN PERBAIKAN KELONGSORAN LERENG DI DESA TANJUNG REDEB KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR (STA S/D STA 0+250)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE SLICE (METODE JANBU) (Studi Kasus: Jalan Manado By Pass I)

BAB 9. B ANGUNAN PELENGKAP JALAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

PERENCANAAN KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH UNDERPASS JEMURSARI SURABAYA

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VIII PERENCANAAN PONDASI SUMURAN

PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANK JATIM KEDIRI

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE FELLENIUS (Studi Kasus: Kawasan Citraland)

STABILITAS LERENG (SLOPE STABILITY)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (STUDI KASUS: SEKITAR AREAL PT. TRAKINDO, DESA MAUMBI, KABUPATEN MINAHASA UTARA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

Ronald Adi Saputro Dosen Pembimbing : Ir. Suwarno, Meng Musta in Arif, ST., MT.

PERENCANAAN SISTEM PERBAIKAN TANAH DASAR TIMBUNAN pada JEMBATAN KERETA API DOUBLE TRACK BOJONEGORO SURABAYA (STA )

Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan Masalah Stabilitas Tanah Lunak pada Areal Reklamasi di Terminal Peti Kemas Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2

PERENCANAAN STRUKTUR TANGGUL KOLAM RETENSI KACANG PEDANG PANGKAL PINANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE OASYS GEO 18.1 DAN 18.2

ANALISA PERENCANAAN PERBAIKAN KELONGSORAN LERENG DI DESA TANJUNG REDEB KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR (STA S/D STA 0+250)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B A B II D A S A R T E O R I

Bab IV STABILITAS LERENG

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

LAMPIRAN A PETA KEMIRINGAN LERENG WADUK MANIKIN, NTT

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print D-44

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPIS DAN JARAK ANTARLAPIS VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

ANALISIS STABILITAS LERENG TEBING SUNGAI GAJAHWONG DENGAN MEMANFAATKAN KURVA TAYLOR

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ATAU TANPA PERKUATAN GEOTEXTILE DENGAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

ABSTRAK Kali Porong merupakan saluran buatan yang dibuat sebagai kanal banjir (floodway) dari DAS Kali Brantas untuk mengendalikan banjir di kota

ANALISA STABILITAS LERENG DENGAN METODE COUNTER WEIGHT LOKASI STA RUAS JALAN Sp.PERDAU-BATU AMPAR

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang melandasi setiap

PENGGUNAAN BETON MATRAS SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF UNTUK PENANGGULANGAN BOCORAN PADA TANGGUL SALURAN IRIGASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dan Stabilitas Lereng Dengan Struktur Counter Weight Menggunakan program

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

MEKANIKA TANAH 2. TEKANAN TANAH LATERAL At Rest...Rankine and Coulomb

ALTERNATIF PERKUATAN LERENG PADA RUAS JALAN TRENGGALEK-PONOROGO KM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 6.1 Gaya-gaya yang Bekerja pada Tembok Penahan Tanah Pintu Pengambilan

PERMODELAN TIMBUNAN PADA TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS. Rosmiyati A. Bella *) ABSTRACT

Analisis Stabilitas Pada Tanah Timbunan Dengan Perkuatan Geotekstil Dikombinasikan Dengan Dinding Penahan Tanah Di Ruas Jalan Tol Cisumdawu

Estimasi Odds Ratio Model-1

Perencanaan Pondasi Jembatan dan Perbaikan Tanah untuk Oprit Jembatan Overpass Mungkung di Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono STA

I.Pendahuluan: II.Tinjauan Pustaka III. Metodologi IV. Analisa Data V. Perencanaan Perkerasaan dan Metode Perbaikan Tanah. VI.Penutup (Kesimpulan dan

ALTERNATIF PERENCANAAN ULANG DINDING PENAHAN TANAH PADA OPRIT FLYOVER TARUM BARAT CIKARANG. Mahasiswa : Harmansyah

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB VI ANALISIS HIROLIKA DAN PERENCANAAN KONSTRUKSI

ANALISA PERKUATAN GEOTEKSTIL PADA TIMBUNAN KONSTRUKSI JALAN DENGAN PLAXIS 2D

1. Pendahuluan 2. Metodologi 3. Konstruksi Oprit dengan Pile Slab 4. Metode Pelaksanaan 5. Analisa Biaya 6. Penutup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Stabilitas dan Penurunan pada Timbunan Mortar Busa Ringan Menggunakan Metode Elemen Hingga

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE LOWE-KARAFIATH (STUDI KASUS : GLORY HILL CITRALAND)

BAB III LANDASAN TEORI

Nila Sutra ( )

PERENCANAAN PERKUATAN TANAH DASAR DI BAWAH KONSTRUKSI TANGGUL WADUK JABUNG, LAMONGAN


BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan tanah yang memiliki elevasi lebih tinggi dibandingkan tanah di

PERENCANAAN PERKUATAN TANGGUL UNTUK MENANGGULANGI LONGSOR DI TEBING SUNGAI SEGAH JALAN BUJANGGA, BERAU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

II. METODOLOGI Metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini ialah sebagai berikut :

DESAIN PENULANGAN TANAH DENGAN TULANGAN LEMBARAN BERUPA GEOTEKSTIL UNTUK PERKUATAN TANAH

PERENCANAAN ABUTMEN DAN ALTERNATIF JALAN PENDEKAT JEMBATAN BRAWIJAYA KEDIRI. Wilman Firmansyah

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN SHEET PILE

MODUL 7 TAHANAN FONDASI TERHADAP GAYA ANGKAT KE ATAS

PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

Analisa Alternatif Penanggulangan Kelongsoran Lereng

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pulau-pulau : Kalimantan, Sumatera dan Irian Jaya. Gambut adalah tanah lunak,

ALTERNATIF PERENCANAAN ULANG DINDING PENAHAN TANAH PADA OPRIT FLYOVER TARUM BARAT CIKARANG

BAB 4 HASIL ANALISA PENGARUH GEMPA TERHADAP KONSTRUKSI LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL WOVEN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. disampaikan dalam sub bab ini. Perhitungan dan analisa Retaining Wall adalah

PERENCANAAN OPRIT FLY OVER PADA PROYEK BANYU URIP MOBIL CEPU LTD

Stabilitas Lereng Menggunakan Cerucuk Kayu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebutuhan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada baik sarana dan

Analisa Kestabilan Tower SUTT PLN Dan Perencanaan Perkuatan Talud Di Sekitar Tower (Studi Kasus Tower SUTT T.09 PLTU Waru Gresik)

ANALISIS STABILITAS LERENG BERTINGKAT DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB IV PERENCANAAN LERENG GALIAN

BAB I PENDAHULUAN. daerah laut seluas kira-kira 1400 ha (kirakira

BAB III DATA PERENCANAAN

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

Transkripsi:

ALTERNATIF PERENCANAAN PERKUATAN LERENG VILLA BUKIT STANGI A J I A D I L P R A N O T O 3 1 0 6 1 0 0 0 3 6

PENDAHULUAN

Latar belakang Bukit Stangi merupakan bukit alam yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat tepatnya di Pulau Lombok. Bukit tersebut memilikilereng dengan tinggi sekitar 50 meter. Karena memiliki pemandangan yang indah maka pada Bukit Stangi akan direncanakan pembangunan sebuah resort villa. Resort tersebut rencananya akan terdiri dari beberapa blok. Pembangunan di atas lereng beresiko untuk terjadinya kelongsoran apalagi dengan ketinggian sekitar 50 meter

Perkuatan lereng dibutuhkan agar tidak terjadi failure ataupun kelongsoran akibat pembangunan diatas bukit tersebut. Apabila tidak dilakukan perkuatan maka kelongsoran dapat menyebabkan pengurangan lahan pembangunan resort di atas bukit. Selain itu, dapat juga menyebabkan hilangnya mata pencaharian penduduk di sekitar lereng.

Kondisi tanah di daerah tersebut merupakan tanah lepas atau berpasir dimana kondisi tanah seperti itu rawan terjadi longsor bila mendapatkan beban yang besar diatasnya. Sampai saat ini belum ada perkuatan yang dilakukan pada lereng tersebut sehingga akan lebih membahayakan lagi jika nantinya akan dibangun resort villa diatas lereng tersebut

Rencana villa dibangun seluas 9145 m 2 Plot 4 Plot 5 Plot 3 Plot 2 Plot 1 Plot 0

Permasalahan Bagaimana stabilitas lereng yang ada tanpa perkuatan Untuk perkuatan dengan geotextile wall, berapa panjang geotextile harus diletakan dibelakan bidang longsor dan berapa jarak vertical (Sv) geotextile harus direncanakan Untuk perkuatan tyresoil, bagaimana kemiringan dari talud harus diletakkan dan berapa tebal ban harus disusun. Untuk perkuatan dengan system websol, perlu direncanakan berapa ukuran dan panjang geolinier elemen harus dipasang dibelakang panel. Jenis perkuatan apa yang akan digunakan ditinjau dari kemudahan pelaksanaan serta ketersediaan material.

Tujuan Mengetahui stabilitas lereng Bukit Stangi sebelum adanya perkuatan dan merencanakan alternatif perkuatannya sehingga didapat jenis perkuatan yang paling efisien ditinjau dari kemudahan pelaksanaan serta ketersediaan material agar tidak terjadi kelongsoran pada Bukit Stangi.

Batasan masalah Tidak membahas sistem drainase lahan. Pola penempatan bangunan villa mengikuti lay-out yang telah direncanakan. Lereng yang diperkuat adalah lereng yang akan dibangun villa diatasnya Perbaikan lereng direncanakan terletak di sebelah Barat Desa Malaka Stangi, Senggigi, Mataram. Tidak membahas aspek biaya

Lokasi Perencanaan Lokasi Bukit Stangi

Lokasi Perencanaan P lo t 4 P lo t 5 P lo t 3 P lo t 2 P lo t 1 P lo t 0

Metodologi I Mulai Perencanaan Perkuatan Studi Literatur Pengumpulan Data: Data Tanah Websoll Tyresoil Geotextile Wall Spesifikasi Material Perkuatan Identifikasi sifat tanah Perhitungan Beban Cek Effisiensi : -Kemudahan Pelaksanaan & Material Analisa Stabilitas Lereng Alternatif Yang Dipilih Kesimpulan Perancangan I Selesai

ANALISA DATA PERENCANAAN

Lokasi titik penyelidikan tanah (Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan Teknik Sipil FTSP-ITS, 2010) X6 X5 X7 X4 X3 X2 X1 1

Hasil Penyelidikan Tanah Kedalaman Parameter Tanah (m) γ G s e S r (%) t W c γ d γ sat LL PL C φ (gr/cc) (%) (gr/cc) (gr/cc) (%) (%) (kg/cm 2 ) 0-1 2,67 1,356 100 1,709 55,09 0,725 1,709 NP NP 33,14 0 Kedalaman Parameter Tanah (m) γ G s e S r (%) t W c γ d γ sat LL PL C φ (gr/cc) (%) (gr/cc) (gr/cc) (%) (%) (kg/cm 2 ) 0-1 2,608 1,195 100 1,733 45,82 0,789 1,733 NP NP 27,81 0 Kedalaman Parameter Tanah (m) γ G s e S r (%) t W c γ d γ sat LL PL c φ u (gr/cc) (%) (gr/cc) (gr/cc) (%) (%) (kg/cm 2 ) 0-1 2,701 1,114 100 1,805 41,24 0,854 1,805 NP NP 30,1 0 Kedalaman Parameter Tanah (m) γ G s e S r (%) t W c γ d γ sat LL PL c φ u (gr/cc) (%) (gr/cc) (gr/cc) (%) (%) (kg/cm 2 ) 0-1 2,681 1,281 100 1,729 48,14 0,758 1,729 NP NP 31,12 0

Hasil Penyelidikan Tanah Kedalaman Parameter Tanah (m) γ G s e S r (%) t W c γ d γ sat LL PL c φ u (gr/cc) (%) (gr/cc) (gr/cc) (%) (%) (kg/cm 2 ) 0-1 2,625 1,148 100 1,757 43,73 0,818 1,757 NP NP 32,13 0 Kedalaman Parameter Tanah (m) γ G s e S r (%) t W c γ d γ sat LL PL c φ u (gr/cc) (%) (gr/cc) (gr/cc) (%) (%) (kg/cm 2 ) 0-1 2,711 0,925 100 1,889 34,12 0,981 1,889 NP NP 31,63 0 Kedalaman Parameter Tanah (m) γ G s e S r (%) t W c γ d γ sat LL PL c φ u (gr/cc) (%) (gr/cc) (gr/cc) (%) (%) (kg/cm 2 ) 0-1 2,682 1,224 100 1,756 45,64 0,79 1,756 NP NP 33,11 0

Koreksi Parameter Tanah Karena terdapat 7 parameter tanah maka dilakukan Sort untuk mendapatkan hasil parameter tanah yang akan digunakan

Koreksi Parameter Tanah 1.7000 1.7500 1.8000 1.8500 1.9000 0 0.2 0.4 0.6 0.8 Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 Series7 1 1.2 γ a b c d e f g 1 1.7090 1.733 1.805 1.757 1.889 1.729 1.756 Mean S2 S B.Atas B.Bawah 1.74375 0.000659 0.010478 1.757195 1.730305

0 2.6 2.62 2.64 2.66 2.68 2.7 2.72 0.2 0.4 0.6 0.8 Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 Series7 1 1.2 Gs a b c d e f g 1 2.67 2.608 2.701 2.681 2.625 2.711 2.682 Mean S2 S B.Atas B.Bawah 2.6835 0.000497 0.009101 2.695178 2.671822

0 27 28 29 30 31 32 33 34 0.2 0.4 0.6 0.8 Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 Series7 1 1.2 φ a b c d e f g 1 33.14 27.81 30.1 31.12 32.13 31.63 33.11 Mean S2 S B.Atas B.Bawah 32.226 3.20452 0.730812 33.16372 31.28828

0 0 10 20 30 40 50 60 0.2 0.4 0.6 0.8 Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 Series7 1 1.2 W c a b c d e f g 1 55.09 45.82 41.24 48.14 43.73 34.12 45.64 Mean S2 S B.Atas B.Bawah 32.226 3.20452 0.730812 33.16372 31.28828

Koreksi Parameter Tanah Maka didapatkan parameter tanah hasil SORT seperti berikut SORT Kedalaman Parameter Tanah (m) G s e S r (%) γ t W c γ d γ sat LL PL φ c u (gr/cc) (%) (gr/cc) (gr/cc) (%) (%) (kg/cm 2 ) 0-1 2,67 1,148 100 1,729 41,24 0,758 1,756 NP NP 31,63 0

Analisa Stabilitas Lereng Tak Terbatas Section β sin β cos β tan β γs H B φ tan φ W σ τ τf S.F A 23.8 0.403 0.915 0.441 1.729 3 1 31.63 0.61554 4.746336 4.34311 1.914447 2.673358 1.396413 B 23.8 0.403 0.915 0.441 1.729 3 1 31.63 0.61554 4.746336 4.34311 1.914447 2.673358 1.396413 C 22.6 0.384 0.923 0.416 1.729 3 1 31.63 0.61554 4.78909 4.421705 1.839541 2.721737 1.479574 D 22.6 0.384 0.923 0.416 1.729 3 1 31.63 0.61554 4.78909 4.421705 1.839541 2.721737 1.479574 E 22.4 0.381 0.925 0.412 1.729 3 1 31.63 0.61554 4.796012 4.434496 1.826739 2.72961 1.494253 F 22.6 0.384 0.923 0.416 1.729 3 1 31.63 0.61554 4.78909 4.421705 1.839541 2.721737 1.479574 H 23 0.391 0.921 0.424 1.729 3 1 31.63 0.61554 4.775071 4.395856 1.864874 2.705826 1.450943 I 22.8 0.387 0.922 0.420 1.729 3 1 31.63 0.61554 4.78211 4.408824 1.852253 2.713808 1.465139 J 22.8 0.387 0.922 0.420 1.729 3 1 31.63 0.61554 4.78211 4.408824 1.852253 2.713808 1.465139 K 22.6 0.384 0.923 0.416 1.729 3 1 31.63 0.61554 4.78909 4.421705 1.839541 2.721737 1.479574 L 23.8 0.403 0.915 0.441 1.729 3 1 31.63 0.61554 4.746336 4.34311 1.914447 2.673358 1.396413 M 22.8 0.387 0.922 0.420 1.729 3 1 31.63 0.61554 4.78211 4.408824 1.852253 2.713808 1.465139

Analisa Stabilitas Lereng Terbatas Pemodelan tanggul dalam program STABLE 5.202 tahun 1997 Input parameter tanah Hasil analisa

Analisa Stabilitas Lereng Terbatas Lereng MR MD Koordinat Pusat Lingkaran Jari-Jari Lereng Safety (Section) (Kn-m) (Kn-m) X Y (m) (Section) Factor A 3818 4228.128 8.18 12.73 10.45 A 0.903 B 4743 5287.625 9.06 13.3 10.75 B 0.897 C 589 644.4201 5.66 8.54 5.62 C 0.914 D 589 644.4201 5.66 8.54 5.62 D 0.914 E 651 703.7838 4.82 8.88 6.12 E 0.925 F 1500 1689.189 8.52 10.54 7.69 F 0.888 H 3.587 3.740355 0.52 11.88 5.35 H 0.959 I 12.22 12.83613 2.24 11.25 7.59 I 0.952 J 3.587 4.132488 4.45 8.73 6 J 0.868 K 25.3 28.49099 8.52 10.54 7.69 K 0.888 L 4743 5287.625 9.06 13.3 10.75 L 0.897 M 157.6 181.5668 4.45 8.73 6 M 0.868

Alternatif Perkuatan 1 (Geotextile) Ka = tan2 (45 - f/2) = tan2 (45 31.63/2) = 0.311586 sh = shs + shq = Ka. g. z + Ka.q = ( 0.311586 ) ( 18.89 ) (z) + ( 0.311586 ) ( 30 ) = 5.885z + 9.3476 (5.1) Kemudian menghitung Tallow, dimana Tallow adalah keuatan Geotextile untuk perencanaan, perhitunganya sebagai berikut: = 24.24 Kn/m.

Alternatif Perkuatan 1 (Geotextile) Depth z Spasi Le (m.) L e min L Layer Sv Asli R L (m.) (m.) Sv (m.) (m.) top 22 1.1 1.52 1.1 1.037 1 6.520 7.520 8 21 2 1.08 0.9 0.654 1 6.340 7.340 8 20 2.6 0.91 0.6 0.398 1 6.170 7.170 8 19 3.2 0.79 0.6 0.375 1 5.960 6.960 8 18 3.8 0.69 0.6 0.358 1 5.710 6.710 8 17 4.4 0.62 0.3 0.173 1 5.410 6.410 8 16 4.7 0.59 0.3 0.171 1 5.250 6.250 8 15 5 0.56 0.3 0.169 1 5.070 6.070 8 14 5.3 0.54 0.3 0.167 1 4.870 5.870 6 13 5.6 0.51 0.3 0.165 1 4.660 5.660 6 12 5.9 0.49 0.3 0.164 1 4.440 5.440 6 11 6.2 0.47 0.3 0.162 1 4.190 5.190 6 10 6.5 0.45 0.3 0.161 1 3.930 4.930 6 9 6.8 0.43 0.3 0.160 1 3.650 4.650 6 8 7.1 0.42 0.3 0.159 1 3.340 4.340 6 7 7.4 0.40 0.3 0.158 1 3.000 4.000 4 6 7.7 0.39 0.3 0.157 1 2.640 3.640 4 5 8 0.38 0.3 0.156 1 2.240 3.240 4 4 8.3 0.37 0.3 0.156 1 1.790 2.790 4 3 8.6 0.35 0.3 0.155 1 1.280 2.280 4 2 8.9 0.34 0.3 0.154 1 0.7 1.700 2 1 9.2 0.33 0.3 0.154 1 0 1 2

Alternatif Perkuatan 1 (Geotextile) Lereng H SF OT SF S SF BC A 9.2 4.199 2.56 4.63 B 9.1 4.18 2.59 4.68 C 4 8.939 3.97 6.2 D 4 8.939 3.97 6.2 E 4.8 6.605 3.42 5.37 F 6.6 4.601 2.95 4.12 H 4.1 8.839 3.83 6.08 I 4.6 7.065 3.42 5.56 J 5.2 5.443 4.28 5.03 K 6.6 4.601 2.95 4.12 M 5.2 5.443 4.28 5.03

Alternatif Perkuatan 2 (Tyresoil) Perhitungan gaya akibat beban dalam pias-pias No. Pias W α Ln W Sin α W Cos α Sin α Cos α (n) (t/m) (deg) (m) (t/m) (t/m) 1 3.623 79 0.981 0.191 3.105 3.555951 0.693787 2 10.736 63 0.891 0.454 2.624 9.563128 4.879374 3 14.73 50 0.766 0.643 1.883 11.27964 9.473253 4 17.52 41 0.656 0.755 1.587 11.48936 13.22668 5 16.96 33 0.544 0.839 1.425 9.232924 14.22655 6 16.18 25 0.422 0.906 1.326 6.83472 14.66557 7 14.1 18 0.309 0.951 1.261 4.355004 13.41059 8 10.37 11 0.191 0.982 1.223 1.977699 10.17967 9 9.67 5 0.087 0.996 1.204 0.84237 9.63324 10 4.1-2 -0.035 0.999 1.201-0.14302 4.097505 11 1.63-9 -0.156 0.988 1.214-0.25486 1.609952 12 0.7-15 -0.259 0.966 1.704-0.18108 0.676172 19.757 58.55184 96.77234

Jumlah rangkaian tyresoil untuk gaya tahanan(internal Stability) z As Jumlah φ γ As Pa P (m) Dibutuhkan Tyresoil 0.4 31.63 1.729 0.495 0.351 0.787 0.580 1 0.8 31.63 1.729 0.495 0.454 1.026 0.575 1 1.2 31.63 1.729 0.495 0.558 0.539 1.345 2 1.6 31.63 1.729 0.495 0.661 1.318 0.652 2 2 31.63 1.729 0.495 0.765 1.318 0.754 2 2.4 31.63 1.729 0.495 0.868 1.318 0.856 2 2.8 31.63 1.729 0.495 0.971 1.318 0.958 2 3.2 31.63 1.729 0.495 1.075 1.318 1.060 2 3.6 31.63 1.729 0.495 1.178 3.359 0.456 3 4 31.63 1.729 0.495 1.282 3.359 0.496 3 4.4 31.63 1.729 0.495 1.385 3.359 0.536 3 4.8 31.63 1.729 0.495 1.489 3.359 0.576 3 5.2 31.63 1.729 0.495 1.592 3.359 0.616 3 5.6 31.63 1.729 0.495 1.696 3.359 0.656 3 6 31.63 1.729 0.495 1.799 3.359 0.696 3 6.4 31.63 1.729 0.495 1.902 3.359 0.736 3 6.8 31.63 1.729 0.495 2.006 3.359 0.776 3 7.2 31.63 1.729 0.495 2.109 3.359 0.816 3 7.6 31.63 1.729 0.495 2.213 3.359 0.856 3 8 31.63 1.729 0.495 2.316 3.359 0.896 3 8.4 31.63 1.729 0.495 2.420 3.359 0.936 3 8.8 31.63 1.729 0.495 2.523 3.359 0.976 3 9.2 31.63 1.729 0.495 2.626 3.359 1.016 4

SF tyresoil Lereng SF Slide SF Guling SF Bearing A 1.304256 6.238233 6.399664 B 1.304256 6.238233 6.399664 E 1.61086 5.324132 3.199832 H 1.337969 6.964978 3.199832 I 2.566481 5.66705 3.199832 F 1.338535 5.09512 3.99979 K 1.338535 5.09512 3.99979 J 1.371664 7.610061 3.99979 M 1.371664 7.610061 3.99979

Websol Panjang Geostrip z geostrip Ld z pias φ (m) Ka γ Pa Pr l L L lap. la 0.2 6.72 0.6 31.63 0.31159 1.729 0.9417 0.8317 1.4720 7.9606 9 2.2753 1 6.7 1.2 31.63 0.31159 1.729 1.3296 1.3221 1.3074 7.7760 9 2.2952 1.6 6.51 2 31.63 0.31159 1.729 2.3762 1.6899 1.8279 8.1071 9 2.4847 2.4 6.31 2.8 31.63 0.31159 1.729 3.0658 2.1803 1.8279 7.9077 9 2.6841 3.2 6 3.6 31.63 0.31159 1.729 3.7554 2.6708 1.8279 7.5987 8 1.9948 4 5.7 4.4 31.63 0.31159 1.729 4.4450 3.1612 1.8279 7.2998 8 2.2937 4.8 5.27 5.2 31.63 0.31159 1.729 5.1345 3.6516 1.8279 6.8716 7 1.7242 5.6 4.74 6 31.63 0.31159 1.729 5.8241 4.1420 1.8279 6.3442 7 2.2515 6.4 4.1 6.8 31.63 0.31159 1.729 6.5137 4.6324 1.8279 5.7083 6 1.8904 7.2 3.31 7.6 31.63 0.31159 1.729 7.2033 5.1228 1.8279 4.9255 6 2.6732 8 2.32 8.4 31.63 0.31159 1.729 7.8928 5.6133 1.8279 3.9512 4 1.6579 8.8 0.9 9.2 31.63 0.31159 1.729 8.5824 6.1037 1.8279 2.6075 4 4.0311

Websol SF Websol Lereng SF Slide SF Guling SF Bearing A 2.510 5.951 5.392 B 2.852 7.684 6.626 C 2.621 6.646 5.612 D 2.621 6.646 5.612 E 3.359 10.836 8.283 F 2.116 4.256 3.970 K 2.116 4.256 3.970 H 2.566 6.364 5.430 I 2.324 5.193 4.624 L 2.852 7.684 6.626 J 3.133 9.398 7.513 M 3.133 9.398 7.513

METODE PELAKSANAAN

Langkah pengerjaan Pemasangan patok/bowplank Pengadaan material konstruksi Pengadaan alat konstruksi Penggalian dan penimbunan badan tanggul Pemasangan Pemadatan Dan pemasangan kembali hingga mencapai tinggi lereng yang diperkuat

Kesimpulan Dalam perencanaan Tugas Akhir ini dapat diperoleh kesimpulan yaitu: Dari hasil penyelidikan tanah yang dilakukan oleh Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan Teknik Sipil FTSP ITS diketahui bahwa tanah dasar di lokasi merupakan tanah pasir lanau. Perkuatan menggunakan Websol lebih efisen dengan mempertimbangkan kecepatan pelaksanaan dilihat dari cara pemasangan yang hanya dipasangkan pada panel saja setelah pemadatan pada tanah dibawahnya Perkuatan menggunakan Tyresoil kurang cocok untuk digunakan sebagai perkuatan Villa Bukit Stangi, karena Dengan menggunakan perkuatan tyresoil mengurangi luas lahan yang dapat dibangun untuk Villa itu

Perkuatan menggunakan Geotextile mampu dan baik untuk digunakan dalam perkuatan lereng Villa akan tetapi pemasangan material Geotextile membutuhkan waktu lebih daripada pemasangan material-material untuk perkuatan Websol Beban - beban yang diasumsikan akan mempengaruhi stabilitas lereng adalah beban alat berat yang akan digunakan untuk memperbaiki lereng, diasumsikan sebagai beban merata sebesar 2 t/m 2, dan juga akibat dari beban titik akibat alat berat yang menumpu pada tepi Lereng Bukit Stangi. Sebelum diberikan perkuatan, pada titik-titik lereng terdapat nilai SF. Rincian untuk masing masing titik lerang adalah sebagai berikut :

Pada tugas akhir ini direncanakan tiga alternatif perkuatan lereng. Pada alternatif pertama perkuatan mengandalkan kekuatan gesek dari material perkuatan yang dikhususkan untuk menahan bidang longsor lengser,. Alternatif kedua, selain digunakan untuk mengantisipasi untuk menahan bidang longsor dari lereng juga untuk memanfaatkan ban bekas yang tidak dapat terurai. Alternatif ketiga mengandalkan kekuatan bahan geosintesis yang diikat pada wall. Rincian untuk masing masing alternatif perkuatan adalah sebagai berikut

Tidak terdapat perbedaan mendasar pada ketiga alternatif, seluruh alternatif mengandalkan kekuatan gesek antara material perkuatan dengan lapisan tanah

TERIMA KASIH