PROTOTIPE KOMPRESI LOSSLESS AUDIO CODEC MENGGUNAKAN ENTROPY ENCODING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

REPRESENTASI DATA AUDIO dan VIDEO

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kompresi data merupakan salah satu aspek penting perkembangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core 1,66 Ghz

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. Kompresi data merupakan proses mengkonversi input data stream (aliran

APLIKASI KOMPRESI FILE AUDIO MENGGUNAKAN ALGORITMA ARITHMETIC CODING

Kompresi. Definisi Kompresi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI FILE AUDIO DENGAN ALGORITMA ARITMETIC CODING

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT

Jurnal SCRIPT Vol. 2 No. 2 Juni 2015 PEMBUATAN APLIKASI KOMPRESI FILE WAVE DENGAN METODE ALGORITMA HUFFMAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Algoritma Huffman dan Kompresi Data

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA

IMPLEMENTASI ALGORITMA ARITHMETIC CODING PADA KOMPRESI FILE AUDIO VIA FTP (FILE TRANSFER PROTOCOL)

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding.

Teknologi Multimedia. Suara dan Audio

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING PADA KOMPRESI FILE MP3

BAB I PENDAHULUAN I-1

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

KOMPRESI DATA DAN TEKS. By : Nurul Adhayanti

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

yaitu dalam ketepatan pengenalan pola berdasarkan kelas untuk menampilkan genre.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8

SKRIPSI KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA PPM (PREDICTION BY PARTIAL MATCHING)

APLIKASI PLAYER UNTUK MENJALANKAN FILE WAVE YANG TERKOMPRESI DENGAN METODE HUFFMAN

Analisis dan Implementasi Kompresi File Audio Dengan Menggunakan Algoritma Run Length Encoding (RLE)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. pemakai saja. Selain itu untuk berbagi data (data sharing) dengan ukuran data. yang besar akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

PEMBUATAN APLIKASI KOMPRESI FILE WAVE DENGAN METODE HUFFMAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kompresi Data

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN ALGORITMA ARITHMETIC CODING DALAM KOMPRESI FILE AUDIO SKRIPSI DEBI MAULINA SIREGAR

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

IMPLEMENTASI ALGORITMA HUFFMAN PADA KOMPRESI FILE WAVEDENGAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI ABSTRACT

DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM PENGAMANAN DAN KOMPRESI DATA TEKS DENGAN FIBONACCI ENCODING DAN ALGORITMA SHANNON-FANO SERTA ALGORITMA DEFLATE SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE ARITHMETIC CODING DALAM KAWASAN ENTROPY CODING

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik

Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman

Oleh : Page 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN RUN LENGTH ENCODING PADA KOMPRESI FILE AUDIO SKRIPSI HELBERT SINAGA

Kompresi Citra dan Video. Muhtadin, ST. MT.

KOMPRESI CITRA. lain. Proses mengubah citra ke bentuk digital bisa dilakukan dengan beberapa perangkat,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering

Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra

SUARA. Suara merupakan sinyal analog. Jenis Suara dalam Multimedia:

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

>>> Kompresi Data dan Teks <<<

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA. Kompresi. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA KOMPRESI ARITHMETIC CODING PADA FILE TEKS DAN CITRA DIGITAL SKRIPSI SARIFAH

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER

PENGANTAR KOMPRESI DATA

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data

1. Lossless Compression( data dapat diambil tanpa kehilangan informasi asli)

Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Transkripsi:

PROTOTIPE KOMPRESI LOSSLESS AUDIO CODEC MENGGUNAKAN ENTROPY ENCODING Andreas Soegandi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Bina Nusantara University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 soegandi@binus.edu ABSTRACT The purpose of this study was to perform lossless compression on the uncompress audio file audio to minimize file size without reducing the quality. The application is developed using the entropy encoding compression method with rice coding technique. For the result, the compression ratio is good enough and easy to be developed because the algorithm is quite simple. Keywords: compression, audio, entropy, lossless, encoding ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kompresi secara lossless pada file audio agar dapat memperkecil ukuran file tanpa mengurangi kualitas. Pembuatan aplikasi untuk melakukan kompresi didasarkan pada metode entropy encoding dengan teknik rice coding. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rasio kompresi cukup baik dan mudah untuk dikembangkan karena algoritma yang digunakan cukup sederhana. Kata kunci: Kompresi, audio, entropy, lossless, encoding Prototipe Kompresi Lossless (Andreas Soegandi) 749

PENDAHULUAN Pada masa informasi sekarang ini, bentuk bentuk data yang digunakan bukan hanya berupa teks, tetapi berupa elemen multimedia seperti gambar, animasi, suara dan video. Data dan informasi dalam bentuk multimedia memang lebih menarik dibandingkan data dan informasi dalam bentuk teks, namun ukuran file elemen multimedia ini jauh lebih besar dibandingkan dengan teks. Suara atau audio merupakan salah satu elemen multimedia yang mempunyai ukuran cukup besar pada kualitas terbaiknya. Ada 2 bentuk format file audio yang digunakan yaitu uncompressed audio file (.wav) dan compressed audio file. Besar file uncompressed audio file sama dengan besar kapasitas audio CD sedangkan besarnya file compressed audio file lebih kecil daripada audio CD namun biasanya kualitas suaranya jauh dibawah audio CD karena menggunakan metode kompresi lossy. Kebanyakan kompresi yang ada adalah kompresi lossy karena penurunan kualitas tidak terlalu dirasakan oleh orang awam, namun untuk sebagian orang, penurunan kualitas ini sangat terasa. Hal tersebut yang menjadi latar belakang penelitian ini yaitu mengembangkan suatu aplikasi yang mengimplementasikan algoritma kompresi dengan tidak mengurangi kualitas. Kompresi seperti ini dikenal sebagai lossless compression. Kompresi Data Dalam ilmu komputer, kompresi data adalah sebuah cara untuk mengubah data sehingga hanya memerlukan ruangan atau kurang waktu pertukaran lebih kecil. Kompresi data ada 2 macam, yaitu lossy dan lossless compression. Pada lossy compression akan ada penghapusan data sehingga rasio kompresi yang dihasilkan tinggi tetapi kualitasnya menjadi lebih rendah dibandingkan file aslinya, sedangkan pada lossless compression tidak ada penghapusan data sehingga hasil rasio kompresi yang dihasilkan tidak sebaik lossy compression, namun kualitasnya sama dengan file aslinya. Ada beberapa algoritma untuk mengkompresi dengan teknik lossless compression seperti rice coding dan huffman coding. Pada penelitian ini algoritma yang akan digunakan adalah rice coding karena rice coding tidak bergantung pada probabilitas data yang akan dikodekan berbeda dengan huffman coding yang bergantung pada probabilitas data yang akan dikodekan. Jika dihitung kemungkinan kombinasi angka yang akan muncul pada file audio.wav dengan bitrate 16-bit adalah 65.536 angka, dimana besar angka tersebut berkisar antara 0 65.535 (dalam hexadecimal antara 0000 FFFF). Banyaknya kombinasi angka yang dapat muncul pada perhitungan ini akan membuat algoritma huffman coding lebih buruk dalam mengkodekan data daripada algoritma rice coding (Morken, 2007:113-116). Format Data Audio Dalam menyimpan audio dalam media elektronik, digunakan standar format file audio milik Microsoft dan IBM yang disebut waveform audio format (.wav atau wave). File audio.wav kompatibel dengan sistem operasi Windows dan Macintosh. File audio.wav merupakan variasi metode format bitstream.riff untuk menyimpan data ke dalam potongan potongan data / chunks. Format bitstream.riff berfungsi sebagai pembungkus untuk berbagai macam audio compression codec. File audio.wav biasanya berisikan uncompressed audio dalam format PCM (Pulse Code Modulation) (McGloughlin, 2001:268,277). 750 ComTech Vol.1 No.2 Desember 2010: 749-757

Entropy Encoding Sebuah entropy encoding adalah sebuah skema coding yang memberikan kode-kode ke simbol-simbol untuk menyamakan dengan panjang kode dengan probabilitas dari simbol-simbol. Teknik entropy encoding yang umum adalah huffman coding, arithmetic coding, elias gamma coding, fibonacci coding, dan rice coding (Whiters, 1996:2). Rice Coding Rice coding ditemukan oleh Robert F. Rice dan merupakan salah satu teknik entropy encoding. Rice coding atau biasa disebut juga rice packing adalah suatu cara untuk mempresentasikan angka-angka kecil, sementara tetap mempertahankan kemampuan untuk mengetahui angka berikutnya (Ashland:2000). Urutan bit dalam rice coding adalah Sign bit, 1 untuk angka positif dan 0 untuk angka negatif Bit 0 sebanyak n / (2 k ) Terminating bit 1 Bit paling kanan sebanyak k dari integer n Dimana n adalah angka yang akan diproses, dan k adalah parameter. Untuk menghitung parameter bisa digunakan rumus log(n) / log(2). Pada kenyataannya parameter tidak bisa dihitung untuk satu angka saja melainkan satu parameter digunakan untuk beberapa angka. Contoh rice coding untuk angka 157 dengan parameter 6 : 1. sign bit [1] 2. n / (2 k ) = 157 / 2 5 = 2 [00] 3. Terminating bit [1] 4. 6 bit paling kanan [011101] 5. Gabungkan langkah 1-4 [1][00][1][011101] 6. Maka rice code untuk angka 157 adalah 1001011101 Untuk mengembalikan urutan bit ke dalam desimal digunakan langkah : 1. Baca sign bit, 1 untuk positif dan 0 untuk negatif 2. Baca bit 0 sampai menemukan bit 1, dan simpan banyaknya bit 0 yang dibaca 3. Baca bit dari kanan sebanyak nilai parameter 4. Gabungkan bit-bit yang didapat dari Langkah 3 dengan binary dari banyaknya bit 0 yang didapat dari Langkah 2. Ubah gabungan bit tersebut ke bentuk desimal dan kalikan dengan sign bit. Kalikan dengan satu untuk sign bit 1 dan kalikan dengan -1 untuk sign bit 0. Contoh rice decoding : Rice code : 1001011101, Parameter: 3 1. 1001011101, sign bit = 1 maka positif. 2. 1001011101, bit 0 yang terbaca sebanyak 2 [10] 3. 1001011101, terminating bit 4. 1001011101, baca 6 bit dari kanan [011101] 5. Gabungan bit [10][011101], desimalnya adalah 157 Prototipe Kompresi Lossless (Andreas Soegandi) 751

METODE Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan studi pustaka terhadap teori yang berkaitan dengan proses kompresi, encoding dan decoding. Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil kompresi dari teknik teknik yang ada. Perancangan dilakukan dengan menggunakan diagram blok dan diagram alir (flowchart) untuk menyusun algoritma yang akan digunakan. Pengujian dilakukan dengan membandingkan ukuran file hasil kompresi, rasio kompresi, waktu kompresi dan waktu dekompresi. Selain itu, juga dilakukan perbandingan hasil kompresi yang dilakukan oleh aplikasi lain yang memiliki fungsi sama untuk mengkompresi file audio.wav tanpa mengurangi kualitas suara (lossless). HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Proses dan Algoritma Dalam proses kompresi, file audio.wav yang akan dikompres akan divalidasi terlebih dahulu pada proses parsing (Gambar 1). Setelah melewati proses validasi, file tersebut akan dipecah menjadi dua sinyal mono dan diambil nilai sampelnya. Nilai sampel yang telah diambil tersebut menjadi input untuk proses filtering, dimana pada proses ini nilai sampel tersebut akan dikecilkan nilainya dengan menggunakan algoritma prediksi. Angka yang lebih kecil tersebut dinamakan residual error. Residual error tersebut akan dimasukkan ke proses entropy encoding dimana pada proses ini, nilai residual error akan dikodekan sehingga pemakaian bit menjadi lebih sedikit. Dalam melakukan pengkodean, digunakan algoritma rice coding. Gambar 1. Proses kompresi (encoding) Dalam proses dekompresi, file Lossless Audio Compression (LAC) yang akan didekompresi diambil datanya dan dimasukkan ke proses entropy decoding (Gambar 2). Keluaran dari proses tersebut adalah residual error. Nilai residual error kemudian dimasukkan ke proses pengembalian sinyal (signal restoring). Proses ini menggunakan residual error untuk merekonstruksi nilai sampel asli. 752 ComTech Vol.1 No.2 Desember 2010: 749-757

Gambar 2. Proses dekompresi (decoding) Perancangan Proses Encoding Parsing.wav file Di dalam proses ini, pada file input akan dilakukan validasi dan akan dilakukan parsing jika lolos dari validasi. Validasi dilakukan pada struktur file input. Jika struktur file input tidak sama dengan standar struktur file audio.wav, maka aplikasi akan selesai (tidak akan dilanjutkan ke tahap berikutnya). Jika struktur file input sesuai maka aplikasi akan melanjutkan ke proses parsing. Proses parsing akan membagi sinyal stereo yang ada di dalam file audio.wav menjadi sinyal mono. Setelah dibagi setiap sinyal mono itu akan diambil nilai-nilai sampelnya. Pembacaan pada file audio.wav memakai cara binary. Gambar 3. Proses parsing file audio.wav Filtering Proses filtering akan memproses nilai-nilai sampel yang telah didapatkan pada proses parsing. Nilai-nilai sampel tersebut mempunyai nilai angka yang besar, proses filtering akan mengolah nilai-nilai sampel menjadi nilai angka yang lebih kecil, sehingga proses entropy encoding bisa lebih efektif mengolah nilai-nilai tersebut. Teknik yang digunakan untuk melakukannya adalah Prototipe Kompresi Lossless (Andreas Soegandi) 753

prediksi. Algoritmanya adalah nilai sampel berikutnya diprediksi menggunakan nilai sampel sebelumnya. p n = x n 1 e n = x Dimana p adalah nilai prediksi, x adalah nilai sampel, e adalah nilai residual error, dan n adalah posisi sampel sekarang. Yang disimpan dalam proses filtering adalah nilai residual error untuk setiap nilai sampelnya. Pada Tabel 1 dapat dilihat contoh penghitungan residual error yang dijalankan pada filtering nilai sampel. n p n Tabel 1. Contoh Perhitungan Residual Error Pada Proses Filtering # Nilai Sampel Asli Nilai Prediksi ( x ) ( p ) Nilai Residual Error (e ) 1 1945 0 1945 2 1877 1945-68 3 1723 1877-154 4 1552 1723-171 5 1309 1552-243 6 1024 1309-285 7 814 1024-210 8 513 814-301 9 145 513-368 10 50 145-95 11-214 50-264 12-456 -214-242 13-354 -456 102 14-104 -354 250 15-34 -104 70 16 24-34 58 17 75 24 51 18 157 75 82 19 357 157 200 20 765 357 408 Entropy Encoding Keluaran dari proses filtering yaitu residual error, selanjutnya dimasukkan ke proses entropy encoding. Proses ini menggunakan algoritma rice coding. Proses entropy encoding dimulai dari perhitungan parameter optimal untuk setiap nilai residual error. Setelah perhitungan selesai maka nilai residual error tersebut akan dikelompokkan sebesar 50 nilai setiap kelompoknya secara urut. Untuk setiap kelompok tersebut dihitung nilai parameter yang paling optimal. Cara menghitung nilai parameter yang optimal untuk kelompok tersebut adalah dengan cara menghitung nilai parameter yang optimal untuk semua nilai residual error kemudian diambil nilai yang paling besar dan dikurangi satu. Setelah perhitungan parameter barulah untuk setiap nilai residual error itu diproses dengan algoritma rice coding. Keluaran dari proses entropy encoding ini adalah bitstream 754 ComTech Vol.1 No.2 Desember 2010: 749-757

dari nilai-nilai residual error yang telah dikodekan dengan menggunakan algoritma rice coding. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Contoh Rice Coding dengan Parameter 8 # Nilai Residual Error Rice Code 1 100 1101100100 2-68 0101000100 3-154 0110011010 4-171 0110101011 5-243 0111110011 6-285 00100011101 7-210 0111010010 8-301 00100101101 9-368 00101110000 10-95 0101011111 11-264 00100001000 12-242 0111110010 13 102 1101100110 14 250 1111111010 15 70 1101000110 16 58 1100111010 17 51 1110110011 18 82 1101010010 19 200 1111001000 20 520 100100001000 Dari tabel rice coding dengan Parameter 8 didapatkan bahwa bitstream yang dihasilkan adalah 1101100100010100010001100110100110101011011111001100100011101011101001000100101 1010010111000001010111110010000100001111100101101100110111111101011010001101100 111010111011001111010100101111001000100100001000. Writing Lossless Audio Compression (LAC) File Proses ini adalah proses penulisan file output. File output ini mempunyai struktur tersendiri yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Struktur File Lossless Audio Compression (LAC) Nama Field Panjang Keterangan (Byte) String SLAC' 4 String LAC String FRMT' 4 Panjang format Chunk 4 Tipe format Chunk 2 Jumlah Channel 2 Rata - rata Sampel 4 Format Chunk Rata - rata Byte 4 Blockalign 2 Nilai bits sampel 2 String METADATA' 8 Jumlah Sampel tiap channel 4 Jumlah Sampel channel kiri 4 Metadata Chunk Jumlah Sampel channel kanan 4 Besar blok 2 Prototipe Kompresi Lossless (Andreas Soegandi) 755

<kosong> 2 String PRMT' 4 Parameter X String DATA' 4 Data X String END' 4 Parameter Chunk Data Chunk Evaluasi Evaluasi yang dilakukan pada Lossless Audio Codec (LAC) ini difokuskan pada ukuran file hasil kompresi, rasio kompresi, waktu kompresi dan waktu dekompresi. Selain itu, juga dilakukan perbandingan hasil kompresi yang dilakukan oleh aplikasi lain yakni WavPack dan Free Lossless Audio Codec (FLAC) yang memiliki fungsi sama untuk mengkompresi file audio.wav tanpa mengurangi kualitas suara (lossless). Pada evaluasi dilakukan analisa terhadap 5 jenis musik (music genre) yaitu musik klasik, jazz, R n B, rock dan instrumental. Evaluasi pada musik klasik Dari hasil evaluasi pada musik klasik dapat diambil rata rata perkiraan rasio kompresi pada tiap o LAC : 55 % - 63 % o WavPack : 36 % - 47 % o FLAC : 39 % - 51 % Evaluasi pada musik jazz Dari hasil evaluasi pada musik jazz dapat diambil rata rata perkiraan rasio kompresi pada tiap o LAC : 67 % - 70 % o WavPack : 58 % - 61 % o FLAC : 60 % - 64 % Evaluasi pada musik R nb Dari hasil evaluasi pada musik R nb dapat diambil rata rata perkiraan rasio kompresi pada tiap o LAC : 72 % - 79 % o WavPack : 61 % - 67 % o FLAC : 65 % - 72 % Evaluasi pada musik rock Dari hasil evaluasi pada musik rock dapat diambil rata rata perkiraan rasio kompresi pada tiap o LAC : 79 % - 83 % o WavPack : 70 % - 75 % o FLAC : 74 % - 79 % Evaluasi pada musik instrumental Dari hasil evaluasi pada musik klasik dapat diambil rata rata perkiraan rasio kompresi pada tiap o LAC : 63 % - 68 % o WavPack : 45 % - 51 % o FLAC : 48 % - 55 % 756 ComTech Vol.1 No.2 Desember 2010: 749-757

Dari kelima contoh jenis musik yang di evaluasi tampak hasil yang berbeda pada tiap jenisnya. Dari hasil evaluasi ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis musik (musik genre) mempengaruhi besar kompresi. Sedangkan dari segi waktu kompresi dan dekompresi, LAC masih membutuhkan waktu yang lama jika dibandingkan WavPack dan FLAC. Hal tersebut menyatakan bahwa algoritma pada WavPack dan FLAC masih lebih baik. SIMPULAN Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa jenis musik (music genre) berpengaruh terhadapa rasio kompresi. Semakin lembut musik, akan menghasilkan rasio kompresi yang semakin baik, sebaliknya, semakin keras jenis musik, maka rasio kompresi akan semakin buruk. Hasil kompresi Lossless Audio Codec (LAC) belum optimal dan kecepatan kompresi dan dekompresi relatif lebih lambat dibandingkan dengan aplikasi komersial yang ada di pasaran, tetapi LAC mudah dikembangkan karena algoritma yang digunakan cukup sederhana. DAFTAR PUSTAKA McGloughlin, S. (2001). Multimedia: Concepts and Practice. New Jersey: Prentice Hall Morken, K. (2007). A Computational Perspective on Calculus. Oslo: University of Oslo Ashland, M. T. (2000). A Fast and Powerful Audio Compressor. Monkey s Audio Whiters, W. D. (1996). A Rapid Entropy Coding Algorithm. Annapolis: United States Naval Academy Prototipe Kompresi Lossless (Andreas Soegandi) 757