BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Sejarah kompresi Kompresi data merupakan cabang ilmu komputer yang bersumber dari Teori Informasi. Teori Informasi sendiri adalah salah satu cabang Matematika yang berkembang sekitar akhir dekade 1940-an. Tokoh utama dari teori informasi adalah Claude Shannon dari Bell Laboratory. Teori Informasi memfokuskan pada berbagai metode tentang informasi termasuk penyimpanan dan pemrosesan pesan. Teori informasi mempelajari pula tentang redundancy (informasi tak berguna) pada pesan. Semakin banyak redundancy semakin besar pula ukuran pesan, upaya mengurangi redundancy inilah yang akhirnya melahirkan subyek ilmu tentang kompresi data. Teori Informasi menggunakan terminologi entropi sebagai pengukur berapa banyak informasi yang dapat diambil dari sebuah pesan. Kata entropi berasal dari ilmu termodinamika. Semakin tinggi entropi dari sebuah pesan semakin banyak informasi yang terdapat di dalamnya (Widhiartha, 2008) Definisi kompresi Proses kompresi merupakan proses mereduksi ukuran suatu data untuk menghasilkan representasi digital yang padat atau mampat (compact) namun tetap dapat mewakili kuantitas informasi yang terkandung pada data tersebut. Pada citra, video, dan audio, kompresi mengarah pada minimisasi jumlah bit rate untuk representasi digital. Pada

2 6 beberapa literatur, istilah kompresi sering disebut juga source coding, data compression, bandwidth compression, dan signal compression (Putra, 2009). Beberapa defenisi kompresi yaitu, kompresi adalah proses pengolahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk untuk menghemat kebutuhan tempat penyimpanan data waktu untuk transmisi data (Utami, 2013). Sedangkan menurut Sukiman dan Chandra (2013) kompresi data atau juga dikenal sebagai pemadatan data adalah teknik yang dipakai untuk mengurangi data atau memperkecil data menjadi bentuk data lain dimana data tersebut diubah menjadi simbol yang lebih sederhana. Kompresi data dilakukan untuk mereduksi ukuran data atau file. Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa kompresi dapat digunakan untuk meminimalisasi ukuran dari data yang akan disimpan sehingga menghemat ukuran penyimpanan. Data yang telah dikompresi akan mengalami penyusutan ukuran tanpa mempengaruhi informasi yang ada didalamnya. Data dan informasi adalah dua hal yang berbeda. Pada data terkandung suatu informasi. Namun tidak semua bagian data terkait dengan informasi tersebut atau pada suatu data terdapat bagian-bagian data yang berulang untuk mewakili informasi yang sama. Bagian data yang tidak terkait atau bagian data yangg berulang tersebut disebut dengan data yang berlebihan (redundancy data) (Putra, 2009) Tujuan kompresi Tujuan daripada kompresi data tidak lain adalah untuk mengurangi data berlebihan tersebut sehingga ukuran data menjadi lebih kecil dan lebih ringan dalam proses transmisi (Putra, 2009). Menurut Pu (2006) Tujuan dari kompresi data adalah untuk mewakili sumber data yang berbentuk digital dengan beberapa bit yang mungkin dapat memenuhi persyaratan minimum untuk rekonstruksi file aslinya.

3 Metode Kompresi Berdasarkan teknik pengkodean / pengubahan simbol yang digunakan, metode kompresi dapat dibagi kedalam tiga kategori, yaitu: 1. Metode Symbolwise : menghitung peluang kemunculan dari tiap simbol dalam file input, lalu mengkodekan satu simbol dalam satu waktu, dimana simbol yang lebih sering muncul diberi kode lebih pendek dibandingkan simbol yang lebih jarang muncul. Contoh algoritma Huffman. 2. Metode Dictionary : Menggantikan karakter/fragmen dalam file input dengan indeks lokasi dari karakter/fragmen tersebut dalam sebuah kamus (dictionary), contoh algoritma LZW. 3. Metode Predictive : Menggunakan model finite-context atau finite state untuk memprediksi distribusi probabilitas dari simbol-simbol selanjutnya, contoh : algoritma DMC (Utami, 2013). 2.2 Dekompresi Pengertian dekompresi Menurut Sukiman dan Chandra (2013), Proses dekompresi secara harfiah merupakan proses yang dilakukan bila data hasil kompresi ingin dikembalikan ke ukuran dan bentuknya semula. Jika hasil yang ditampilkan sama persis dengan data yang dikompresi maka teknik kompresi yang digunakan adalah kompresi lossless sedangkan jika hasil dekompresi berbeda dengan data yang dikompresi maka teknik yang digunakan adalah kompresi lossless.

4 Tujuan dekompresi Tujuan dari dekompresi data yaitu mengembalikan data yang telah dikompresi ke bentuk semula, karena data yang telah dikompresi tidak dapat dibaca begitu saja tanpa dikembalikan kebentuk semula. 2.3 Rasio Kompresi Pengertian rasio kompresi Menurut Sayood (2006), rasio kompresi adalah perbandingan antara jumlah bit yang diperlukan untuk merepresentasikan data sebelum dikompresi dengan jumlah bit yang diperlukan untuk merepresentasikan data setelah dikompresi. Compression rate atau laju kompresi adalah laju dari data yang dikompresi. Secara tipikal, satuannya adalah bits/sample, bits/character, bits/pixel, atau bits/ second (Sukiman & Chandra, 2013) Rumus rasio kompresi Rasio kompresi secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : Rasio Kompresi = Uncompress bit Compress bit 2.4 Data Berlebihan (Data Redundancy) Menurut Kadir (2008), istilah duplikasi data seringkali juga disebut redudansi data. Duplikasi data yang berlebihan memberikan konsekuensi yang tidak bagus. Sedangkan menurut Putra (2009) data berlebihan adalah data yang tidak terkait ataupun data yang berulang.

5 9 Data berlebihan adalah suatu faktor penting yang harus diperhatikan dalam kompresi data. Karena semakin banyak data berlebihan yang terdapat pada data yang dikompresi maka semakin lambat proses kompresi yang terjadi. Data berlebihan dapat dinyatakan secara matematis. Jika n1 adalah jumlah bit sebelum dikompresi dan n2 menyatakan jumlah bit setelah dikompresi, maka data berlebihan relatif (relative data redundancy) R D dapat dinyatakan sebagai berikut. = 1 - x 100%...(1) Dimana C R merupakan rasio kompresi (compression ratio) yang dinyatakan sebagai berikut : C R =...(2) Dari persamaan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Bila n1 = n2 maka C R = 1 dan R D = 0, berarti bahwa data n1 tidak mengandung data berlebihan. 2. Bila n2 << n1 maka C R mendekati tidak berhingga, sehingga R D mendekati 1, berarti terjadi kandungan data berlebihan yang sangat tinggi. 3. Bila n2 >> n1 maka C R mendekati nol, sehingga R D mendekati minus tak berhingga, berarti n2 mengandung informasi jauh lebih banyak dibandingkan n1 (Putra, 2009). 2.5 Teknik Kompresi Ada beberapa faktor yang sering menjadi pertimbangan dalam memilih suatu metode kompresi yang tepat, yaitu kecepatan kompresi, sumber daya yang dibutuhkan (memori, kecepatan PC), ukuran file hasil kompresi, besarnya redudansi, dan kompleksitas algoritma. Pada teknik kompresi terbagi menjadi dua bagian yaitu kompresi lossy dan kompresi lossless.

6 Kompresi lossy (lossy compression) Kompresi data yang bersifat lossy mengijinkan terjadinya kehilangan sebagian data tertentu dari pesan tersebut, sehingga dapat menghasilkan rasio kompresi yang tinggi (Putra, 2009). Sedangkan menurut Wiryadinata (2007) Lossy compression memiliki perubahan antara stream data masukan dan stream data keluaran, pada proses secara lossy ini banyak digunakan pada kompresi jenis citra dan audio. Alasan mengapa kompresi lossy banyak digunakan pada kompresi jenis citra dan audio, karena hasil kompresi dengan data aslinya terlihat hampir sama meskipun dengan menggunakan kompresi lossy ada data yang hilang dari file aslinya. Ilustrasi kompresi lossy ditunjukkan pada gambar Algoritma Kompresi Algoritma Dekompresi 3.12 Gambar 2.1. Ilustrasi Kompresi Lossy Kompresi lossless (lossless compression) Lossless compression tidak terjadi perubahan antara stream data masukan dan stream data keluaran, proses kompresi secara lossless ini merupakan salah satu klasifikasi yang sering ditemukan pada kompresi jenis text, executable file, dan beberapa data citra (.gif,.png,.bmp,.pcx dan lain-lain) (Wiryadinata, 2007). Ada banyak algoritma yang digunakan pada kompresi lossless ini beberapa diantaranya adalah algoritma Huffman, Shannon-Fano, RLE, LZ77, LZW, LZSS, Elias Gamma Code dan lain sebagainya. Ilustrasi kompresi lossless dapat dilihat pada gambar 2.2.

7 11 ABBAAB Algoritma Kompresi Algoritma Dekompresi ABBAAB Gambar 2.2 Ilustrasi Kompresi Lossless 2.6 Algoritma Elias Gamma Code Algoritma Elias Gamma Code adalah sistem pemampatan yang dikembangkan oleh Peter Elias yang digunakan untuk membuat kode dalam bentuk bilangan bulat positif (Bagherzandi & Oktay, 2014). Contoh bilangan bulat yang dimaksud adalah 2 M n < 2 M+1. Algoritma kompresi ini telah lama ditemukan, cara kerja kompresi data yang digunakan dalam kompresi ini dibuat berdasarkan urutan dari posisi karakter yang akan dikompresi. Pada kode Elias Gamma, suatu integer positif x direpresentasikan oleh 1 + dalam bentuk unary (sehingga 0 bit diikuti oleh 1-bit), diikuti oleh representasi bit dari x tanpa mengandung most significant bit. Sehingga 9 direpresentasikan sebagai , karena 1 + = 4, atau 0001 dalam unary, dan 9 adalah 001 dalam bentuk biner dengan most significant bit yang dihilangkan. Dengan cara ini, 1 direpresentasikan oleh 1, yang mewakili 1 bit. Proses kompresi sendiri didasarkan pada bahwa isi file akan dibaca secara per byte (8 bit) sehingga menghasilkan nilai pembacaan antara 0 hingga 255. Dimana jika pembacaan mendapatkan nilai antara 1 7 maka akan diproses dengan menggunakan Elias Gamma dan bila tidak akan dipertahankan dalam dalam bentuk 8 bit. Pengkodean atas nilai antara 1 7 inilah yang menghasilkan efisiensi artinya semakin banyak data redundansi dalam rentang nilai 1 7 ini maka rasio kompresi yang didapat akan semakin besar (Sukiman & Chandra, 2013).

8 12 Jika kode dari sebuah karakter bernilai n maka diandaikan n = 2 M + L, dimana M adalah pangkat tertinggi yang menghasilkan angka terdekat dengan nilai n yang dicari disimbolkan dengan β(n) dan L adalah sisa dari (n - 2 M ) disimbolkan dengan α(n). Algoritma Elias Gamma Code dapat digunakan untuk pemampatan (kompresi) juga dapat digunakan untuk penirmampatan (dekompresi) Langkah-langkah kompresi algoritma elias gamma code 1. Tentukan nilai M untuk pangkat yang paling mendekati nilai n yang dituliskan sebagai β(n). Nilai ini disebut sebagai unary code, dimana jumlah nilai M ditulis menjadi angka 0 dan diakhiri dengan angka Dapatkan nilai L dengan mengurangi nilai n dengan nilai 2 M, nilai yang didapat diubah menjadi bilangan biner. Contoh : n = 13 Nilai M yang tertinggi yang mendekati 13 adalah 3 karena 2 M = 2 3 = 8, ubah menjadi bilangan unary menjadi Sehingga dihasilkan L = 13 8 = 5, ubah nilai L menjadi nilai biner menjadi 101. Sehingga kode elias gamma dari 13 adalah Agar lebih jelas berikut hasil pengkodean elias gamma code dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3. Daftar Elias Gamma Code (Salomon, 2007) Langkah-langkah dekompresi algoritma elias gamma code 1. Baca angka 0 dalam daftar kode yang ada hingga ditemukan angka 1. Jadikan jumlah angka 0 menjadi N.

9 13 2. Selanjutnya baca nilai setelah N dan jadikan sebagai bilangan bulat L. Hitung n = 2 N + L. Contoh : Jumlah angka 0 didepan sebelum angka 1 adalah 3, sehingga N = 3. Angka 101 adalah L dan diubah menjadi bilangan biner L = 5 Sehingga Nilai n = = Algoritma Shannon-Fano Algoritma Shannon-Fano coding ditemukan oleh Claude Shannon (bapak teori informasi) dan Robert Fano pada tahun Pada saat itu metode ini merupakan metode yang paling baik tetapi hampir tidak pernah digunakan dan dikembangkan lagi setelah kemunculan algoritma Huffman. Pada dasarnya metode ini menggantikan setiap simbol dengan sebuah alternatif kode biner yang panjangnya ditentukan berdasarkan probabilitas dari simbol tersebut (Wiryadinata, 2007). Menurut Putra (2009) berdasarkan probabilitas tersebut kemudian dibentuk daftar kode untuk setiap simbol dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Setiap simbol berbeda memiliki kode berbeda. 2. Simbol dengan probabilitas kehadiran yang lebih rendah memiliki kode jumlah bit yang lebih panjang dan simbol dengan probabilitas yang lebih tinggi memiliki jumlah bit yang lebih pendek. 3. Meskipun memiliki panjang kode yang berbeda, simbol tetap dikodekan secara unik Langkah-langkah kompresi algoritma shannon-fano 1. Buatlah daftar peluang atau frekuensi kehadiran setiap simbol dari data (pesan) yang akan dikodekan. 2. Urutkanlah daftar tersebut menurut frekuensi kehadiran simbol secara menurun (dari simbol frekuensi kemunculannya paling banyak sampai simbol dengan frekuensi kemunculan paling sedikit).

10 14 3. Bagilah daftar tersebut menjadi dua bagian dengan pembagian didasari pada jumlah total frekuensi suatu bagian (disebuat bagian atas) sedekat mungkin dengan jumlah total frekuensi dengan bagian yang lain (disebut bagian bawah). 4. Daftar bagian atas dinyatakan dengan digit 0 dan bagian bawah dinyatakan dengan digit 1. Hal tersebut berarti kode untuk simbol-simbol pada bagian atas akan dimulai dengan 0 dan kode untuk simbol-simbol pada bagian bawah akan dimulai dengan Lakukanlah proses secara rekursif langkah 3 dan 4 pada bagian atas dan bawah. Bagilah menjadi kelompok-kelompok dan tambahkan bit-bit pada kode sampai setiap simbol mempunyai kode yang bersesuaian pada pohon tersebut (Putra, 2009). Berikut disajikan suatu contoh pengkodean Shannon-Fano. Pesan yang akan dikodekan adalah : KUKU KAKI KAKEK KAKU Berikut adalah daftar frekuensi kemunculan simbol pada pesan, karena kemunculan pesan telah terurut secara menurun maka tidak perlu diurutkan lagi. Tabel 2.1 Frekuensi kemunculan simbol Simbol Frekuensi K 9 U 3 Spasi 3 A 3 I 1 E 1 Tabel 2.1 dibagi menjadi dua bagian didasari pada total frekuensi terdekat yaitu 9 untuk frekuensi bagian atas dan 11 untuk frekuensi bagian bawah. Pembagian tabel menghasilkan simbol K dibagian atas sehingga diberikan digit 0 dan simbol U, Spasi, A, I, dan E dibagian bawah diberikan digit 1.

11 15 Tabel 2.2 Pembagian Pertama Karakter Frekuensi Digit K 9 0 U 3 1 Pembagian pertama Spasi 3 1 A 3 1 I 1 1 E 1 1 Proses diatas dilakukan secara rekursif terhadap bagian bawah saja karena bagian atas tidak dapat dibagi lagi. Sehingga pembagiannya dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Pembagian rekursif Karakter Frekuensi Digit K 9 0 U Spasi A I Pembagian pertama Pembagian ketiga Pembagian kedua Pembagian keempat Pembagian kelima E Setelah langkah-langkah diatas dilakukan maka didapatkan kode dan panjang Shannon-Fano seperti pada tabel 2.4.

12 16 Tabel 2.4 Kode dan Panjang Kode Shannon-Fano Karakter Frekuensi Kode Panjang Kode Total bit K U Spasi A I E Langkah-langkah dekompresi algoritma shannon-fano 1. Baca bit pertama dari kode Shannon-Fano yang telah dihasilkan. 2. Jika bit terdapat pada tabel, maka bit diterjemahkan menjadi karakter sesuai dengan bit yang ada pada kode. 3. Jika bit yang dicari tidak ditemukan pada tabel kode, gabungkan bit tersebut dengan bit selanjutnya dalam rangkaian kode, cocokkan dengan tabel hasil pengkodean. 4. Ulangi langkah 3 hingga ada rangkaian bit yang sesuai dengan kode yang ada ditabel sehingga dapat diterjemahkan menjadi karakter yang ada. 5. Baca bit selanjutnya dan ulangi langkah 2, 3, dan 4 hingga rangkaian kode habis diterjemahkan. 2.8 Penelitian yang Relevan Berikut ini beberapa penelitian yang terkait dengan algoritma Elias Gamma Code dan Shannon-Fano : 1. Firdaus & Bulali (2010) dalam jurnal yang berjudul Penentuan Kombinasi Teknik Kompresi untuk Mendukung Penyimpanan Data Akademik pada Smartcard. Menyatakan bahwa Elias gamma merupakan salah satu metode kompresi integer yang mengasumsikan bahwa nilai integer terkecil lebih sering muncul.

13 17 Suatu nilai yang menggunakan n bit diusahakan dua kali kemungkinan kemunculannya, dibandingkan nilai lain yang menggunakan n + 1 bit. 2. Luca (2014) dalam skripsi yang berjudul Implementasi Metode Kuantisati Pada Kompresi dan Dekompresi Citra Bitmap dan JPEG. Menyatakan kompresi citra merupakan suatu proses pengolahan citra yang bisa mengurangi ukuran dari sebuah citra agar lebih mempermudah dalam proses penyimpanan dan pengiriman. Metode yang digunakan adalah metode kuantisasi untuk melakukan kompresi citra. Metode kuantisasi adalah jenis lossy compression, karena pada proses kompresi ada bagian citra yang hilang. Pada pengujian format.jpeg menghasilkan rasio kompresi citra rata-rata 58.9% dan rata-rata rasio dekompresi citra adalah 39.4%. 3. Solihin (2013) dalam skripsi yang berjudul Perancangan Sistem Pengamanan dan Kompresi Data Teks dengan Fibonacci Encoding dan Algoritma Shannon-Fano serta Algoritma Deflate. Penelitian yang dibuat bertujuan untuk merancang sebuah aplikasi komputer yang dapat mengamankan sekaligus mengkompresi ukuran teks. Pengamanan teks dilakukan dengan menggunakan Fibonacci Encoding, kemudian hasil pengkodean dikompresi menggunakan algoritma Shannon-Fano, setelah itu dikompresikan lagi dengan algoritma Deflate. Hasil kompresi algoritma deflate adalah hasil akhir proses pengkodean dan kompresi data. 4. Sukiman dan Chandra (2013) Jumlah data yang disimpan pada file berbanding lurus dengan ukuran file itu sendiri. Ukuran file yang terlalu besar akan menjadi masalah bila file tersebut akan ditransfer atau dipertukarkan. Cara lain adalah file tersebut dimampatkan sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dari ukuran semula sehingga mempersingkat waktu ketika ditransmisi. Metode yang dipakai untuk memperkecil ukuran file adalah dengan algoritma Elias Gamma yang bekerja berdasarkan teknik pengkodean bilangan bulat menjadi bentuk biner yang lebih sederhana. Hasil adalah suatu perangkat lunak yang dapat melakukan kompresi dan dekompresi balik berdasarkan pada algoritma Elias Gamma pada semua jenis file yang belum dikompresi. Program juga dapat menampilkan besarnya rasio kompresi yang telah dikerjakan pada file.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini dan sebagai dasar pengembangan sistem

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Dalam ilmu komputer, pemampatan data atau kompresi data adalah sebuah cara untuk memadatkan data sehingga hanya memerlukan ruangan penyimpanan lebih kecil sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompresi data adalah suatu proses untuk mengubah sebuah input data stream (stream sumber atau data mentah asli) ke dalam aliran data yang lain yang berupa output

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kompresi data merupakan proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan space data dan waktu untuk melakukan transmisi data. Berdasarkan

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA Perbandingan Algoritma Terhadap Objek Menggunakan JAVA Maria Roslin Apriani Neta Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari no 43 55281 Yogyakarta Telp (0274)-487711

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu berhubungan dengan dokumentasi atau data. Data-data yang ada haruslah tersimpan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi adalah mengecilkan/ memampatkan ukuran. Kompresi Data adalah teknik untuk mengecilkan data sehingga dapat diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan data-data penting dalam media kertas kini sudah mulai ditinggalkan dan beralih pada media lainnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemampatan data (data compression) merupakan salah satu kajian di dalam ilmu komputer yang bertujuan untuk mengurangi ukuran file sebelum menyimpan atau memindahkan

Lebih terperinci

PEMAMPATAN CITRA (IMA

PEMAMPATAN CITRA (IMA PEMAMPATAN CITRA (IMAGE COMPRESSION) PENGERTIAN Kompresi Citra adalah aplikasi kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data-data yang terdapat

Lebih terperinci

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding.

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding. ALGORITMA HUFFMAN KANONIK UNTUK KOMPRESI TEKS SMS Moch Ginanjar Busiri 13513041 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian File Teks File teks merupakan file yang berisi informasi-informasi dalam bentuk teks. Data yang berasal dari dokumen pengolah kata, angka yang digunakan dalam perhitungan,

Lebih terperinci

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION 3.1 Kompresi Data Definisi 3.1 Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP Syahfitri Kartika Lidya 1) Mohammad Andri Budiman 2) Romi Fadillah Rahmat 3) Jurusan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi memicu kebutuhan informasi yang semakin besar. Sayangnya kebutuhan informasi yang besar ini berdampak pada kebutuhan storage (media penyimpanan)

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE I. Pendahuluan Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Keterbatasan komputer

Lebih terperinci

DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM

DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM Media Informatika, Vol. 5, No. 2, Desember 2007, 129-139 ISSN: 0854-4743 DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM Romi Wiryadinata Mahasiswa Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPRESI DATA

PENGANTAR KOMPRESI DATA PENGANTAR KOMPRESI DATA PUTU WIDHIARTHA widhiartha@yahoo.com http://widhiartha.multiply.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2008 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kompresi data merupakan suatu proses pengubahan ukuran suatu file atau dokumen menjadi lebih kecil secara ukuran. Berkembangnya teknologi hardware dan software

Lebih terperinci

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series MULTIMEDIA system Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Kompresi data teks (Huffman coding, RLE coding, LZW coding, arithmetic coding Representasi dan kompresi data suara dan audio Representasi dan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL

PENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL PENERPN MEODE HUFFMN DLM PEMMPN CIR DIGIL Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama, Jl. K.L. os Sudarso Km. 6,5 No. 3 j Mulia Medan edy@potensi-utama.ac.id, edyvictor@gmail.com abstrak Citra adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, metodologi tugas akhir dan sistematika penulisan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip

Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip Amelia Natalie (13509004) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS METODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA CITRA DAN TEKS PADA APLIKASI KOMPRESI DATA Shelly Arysanti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan representasi digital dari objek gambar, yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Pada umumnya representasi citra membutuhkan memori yang cukup besar,

Lebih terperinci

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING Pandi Barita Simangunsong Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT Sutardi Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridarma

Lebih terperinci

Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman

Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 26 A-5 Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman Tri Rahmah Silviani, Ayu Arfiana Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Email:

Lebih terperinci

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Asrianda Dosen Teknik Informatika Universitas Malikussaleh ABSTRAK Algoritma Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Algoritma huffman merupakan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah pengguna komputer semakin meningkat. Peningkatan jumlah pengguna komputer mengakibatkan penggunaan data digital juga semakin meningkat. Salah satu media

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file

Lebih terperinci

Kompresi. Definisi Kompresi

Kompresi. Definisi Kompresi 1 Kompresi Bahan Kuliah : Sistem Multimedia PS TI Undip Gasal 2011/2012 2 Definisi Kompresi Memampatkan/mengecilkan ukuran Proses mengkodekan informasi menggunakan bit yang lain yang lebih rendah daripada

Lebih terperinci

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Aditya Rizkiadi Chernadi - 13506049 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Pemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan

Pemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan Pemampatan Citra Esther Wibowo esther.visual@gmail.com Erick Kurniawan erick.kurniawan@gmail.com Mengapa? MEMORI Citra memerlukan memori besar. Mis. Citra 512x512 pixel 256 warna perlu 32 KB (1 pixel =

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT Teknik Elektro Unibraw Kompresi Memampatkan / mengecilkan raw data Kompresi Multimedia: memampatan raw data multimedia Kompresi multimedia adalah mutlak mengingat ukuran raw

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. foto, bersifat analog berupa sinyal sinyal video seperti gambar pada monitor

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. foto, bersifat analog berupa sinyal sinyal video seperti gambar pada monitor BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Pendahuluan Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Alvin Andhika Zulen (3507037) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No 0 Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering dilakukan. Komunikasi data ini berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem transmisi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang terdiri dari sinyal-sinyal frekuensi elektromagnetis yang sudah di-sampling sehingga dapat ditentukan ukuran titik gambar tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer semakin pesat dewasa ini, sehingga sangat membantu manusia dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi. Aktivitas yang dulunya dilakukan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA PENGKODEAN LZ78 DAN SHANNON FANO PADA KOMPRESI DATA TEKS

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA PENGKODEAN LZ78 DAN SHANNON FANO PADA KOMPRESI DATA TEKS IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA PENGKODEAN LZ78 DAN SHANNON FANO PADA KOMPRESI DATA TEKS Nita Christina Saputro, Sri Suwarno, R.Gunawan Santosa Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Data adalah bentuk jamak dari datum yang berarti sesuatu yang diberikan. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat, sangat berperan penting dalam pertukaran informasi yang cepat. Pada pengiriman informasi dalam bentuk citra masih mengalami kendala,

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Azanuddin Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id//email:azanuddin@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI Tri Yoga Septianto 1, Waru Djuiatno, S.T., M.T. 2, dan Adharul Muttaqin S.T. M.T. 1 Mahasisawa Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda dan sebagainya (Supriyanto

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS

ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS Indra Sahputra Harahap (12110809) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Huffman Algortima Huffman adalah algoritma yang dikembangkan oleh David A. Huffman pada jurnal yang ditulisnya sebagai prasyarat kelulusannya di MIT. Konsep dasar dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan dari

Lebih terperinci

KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA LZW DAN HUFFMAN

KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA LZW DAN HUFFMAN KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN HUFFMAN Muhammad Maulana Abdullah / 13508053 Program Studi Teknik Informatika 2008 Bandung e-mail: if18053@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Saat ini kompresi file

Lebih terperinci

KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL

KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL Aditya Wijaya, Suryarini Widodo Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Univesitas Gunadarma Jl. Margonda Raya

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman

Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman Indra Kelana Jaya Universitas Methodist Indonesia Medan, Indonesia indrakj_sagala@yahoo.com Resianta Perangin-angin

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital

Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital Muhammad Khoiruddin Harahap Politeknik Ganesha Medan choir.harahap@yahoo.com Abstrak Algoritma kompresi Shannon-Fano merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Data Kompresi data sudah ada dalam 20 tahun terakhir ini. Kompresi data memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap berbagai bidang studi sekarang ini. Hal ini terbukti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi ternyata berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan yang lain. Semuanya merupakan informasi yang sangat penting. Oleh karena

Lebih terperinci

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM :

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM : KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN Nama : Irfan Hanif NIM : 13505049 Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No 10 Bandung E-mail : if15049@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 50 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba dilakukan terhadap beberapa file dengan ektensi dan ukuran berbeda untuk melihat hasil kompresi dari aplikasi yang telah selesai dirancang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam bentuk

Lebih terperinci

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8 Kompresi Data Contoh : (1) Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : Data Teks 1 karakter = 2 bytes (termasuk karakter ASCII Extended) Setiap karakter ditampilkan dalam 8 x

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra (image) adalah kombinasi antara titik, garis, bidang, dan warna untuk menciptakan suatu imitasi dari suatu obyek, biasanya obyek fisik atau manusia. Citra dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dan informasi dapat disajikan bukan hanya dalam bentuk teks semata, melainkan dalam bentuk gambar (image), audio dan video. Apalagi dilihat sekarang perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam

Lebih terperinci

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Patrick Lumban Tobing NIM 13510013 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra KOMPRESI CITRA Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra PEMAMPATAN CITRA Semakin besar ukuran citra semakin besar memori yang dibutuhkan. Namun kebanyakan citra mengandung duplikasi data, yaitu : Suatu piksel

Lebih terperinci

Kinerja Dan Performa Algoritma Kompressi Lossless Terhadap Objek Citra Digital

Kinerja Dan Performa Algoritma Kompressi Lossless Terhadap Objek Citra Digital The 12th Industrial Electronics Seminar 2010 (IES 2010) Electronics Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, Nopember 3, 2010 Image, Acoustic, Speech And Signal Processing Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori.

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era informasi seperti sekarang ini, siapa yang tak kenal yang namanya tempat penyimpanan data atau yang sering disebut memori. Di mana kita dapat menyimpan berbagai

Lebih terperinci

JURNAL IT STMIK HANDAYANI

JURNAL IT STMIK HANDAYANI VOLUME 5, DESEMBER 04 Sitti Zuhriyah Sistem Komputer, STMIK Handayani Makassar zuhriyahsompa@yahoo.com Abstrak Di dalam dunia komputer, semua informasi, baik berupa tulisan, gambar ataupun suara semuanya

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin pesat membuat komputerisasi pada kehidupan sehari-hari semakin wajar. Data-data yang dahulu hanya disimpan dalam bentuk tercetak, saat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori ilmiah untuk mendukung penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, kompresi citra, algoritma dan jenisnya,

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Teoritis

BAB 2 Tinjauan Teoritis BAB 2 Tinjauan Teoritis 2.1 Tinjauan Kepustakaan Topik kompresi data ini pernah dikerjakan oleh salah satu mahasiswa Politeknik Negeri Bandung angkatan 2007 yaitu Andini Ramika Sari [4]. Proses kompresi

Lebih terperinci

Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC

Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC Emil Fahmi Yakhya - 13509069 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding

Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding Aris Feryanto (NIM: 357) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 432, email: aris_feryanto@yahoo.com Abstract Banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, metodologi tugas akhir dan sistematika penulisan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Compression 2.1.1 Data Menurut Oxford ( 2010 ),Data dapat diartikan suatu kumpulan angka, karakter, gambar yang sebelumnya tidak memiliki arti apa-apa hingga diproses

Lebih terperinci

SKRIPSI KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA PPM (PREDICTION BY PARTIAL MATCHING)

SKRIPSI KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA PPM (PREDICTION BY PARTIAL MATCHING) 11 SKRIPSI KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA PPM (PREDICTION BY PARTIAL MATCHING) Disusun oleh : Gilang Himawan Widya Putra 0735010026 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya

Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya I.Y.B. Aditya Eka Prabawa W. Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, Bandung 40116, email: aditya_eka@students.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori ilmiah untuk mendukung penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, kompresi citra, algoritma dan jenisnya,

Lebih terperinci

Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding

Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding Wisnu Adityo NIM:13506029 Program Studi Teknik Informatika ITB, Jalan Ganesha no 10 Bandung, email : raydex@students.itb.ac.id Abstrak Pada

Lebih terperinci

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS A. Thoriq Abrowi Bastari (13508025) Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung email: if18025@students.itb.ac.id ABSTRAK Dalam makalah ini, akan dibahas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi merupakan sebuah seni penyandian pesan dalam rangka mencapai tujuan keamanan dalam pertukaran informasi. 2.1.1. Definisi Kriptografi Kriptografi berasal

Lebih terperinci

SOLUSI QUIZ#2. Soal: Untuk nomor 1-3, diketahui pesan string jaya berjaya

SOLUSI QUIZ#2. Soal: Untuk nomor 1-3, diketahui pesan string jaya berjaya Untuk nomor -3, diketahui pesan string jaya berjaya. Dengan menggunakan Standard Huffman coding, codeword untuk simbol spasi adalah 0 2. Redundancy yang diperoleh hasil pengkodean huffman untuk string

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini teknologi sudah beralih dari teknologi yang berbasiskan teks

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini teknologi sudah beralih dari teknologi yang berbasiskan teks 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sekarang ini teknologi sudah beralih dari teknologi yang berbasiskan teks menjadi teknologi yang berbasiskan multimedia, dimana tampilan akan lebih menarik, dan

Lebih terperinci

Pemampatan Citra Pemampatan Citra versus Pengkodean Citra

Pemampatan Citra Pemampatan Citra versus Pengkodean Citra Bab 10 Pemampatan Citra P ada umumnya, representasi citra digital membutuhkan memori yang besar. Sebagai contoh, citra Lena dalam format bitmap yang berukuran 512 512 pixel membutuhkan memori sebesar 32

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan besarnya data yang digunakan pada teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat yang sangat mempengaruhi media penyimpanan dan transmisi data. Hal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital dapat didefenisikan sebagai fungsi f(x,y), berukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial dan amplitudo f di titik kordinat

Lebih terperinci

Teknik Kompresi Citra Digital untuk Penyimpanan File menggunakan Format Data XML

Teknik Kompresi Citra Digital untuk Penyimpanan File menggunakan Format Data XML Teknik Kompresi Citra Digital untuk Penyimpanan File menggunakan Format Data XML Veronica Lusiana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang email: verolusiana@yahoo.com Abstrak Berkas

Lebih terperinci

Image Compression. Kompresi untuk apa?

Image Compression. Kompresi untuk apa? Image Compression Kompresi untuk apa? Volume data yang besar Bit rate tinggi bandwidth yang tinggi Bayangkan sebuah video dengan resolusi 640x480 dengan 30 fps, dimana menggunakan penyimpanan 24-bit. Bila

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian File Teks Teks adalah kumpulan dari karakter karakter atau string yang menjadi satu kesatuan. Teks yang memuat banyak karakter didalamnya selalu menimbulkan masalah pada

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER Dwi Indah Sari (12110425) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas landasan teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, jenis-jenis citra digital, metode

Lebih terperinci

Entropy Naskah Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Untuk Kompresi Teks Menggunakan Algoritma Binary Huffman Code

Entropy Naskah Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Untuk Kompresi Teks Menggunakan Algoritma Binary Huffman Code Entropy Naskah Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Untuk Kompresi Teks Menggunakan Algoritma Binary Huffman Code Syura Fauzan, Muhammad Saepulloh 2, Nanang Ismail 3, Eki Ahmad Zaki Hamidi 4,2,3,4 Teknik Elektro

Lebih terperinci

Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC

Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC Roy Indra Haryanto - 13508026 Fakultas Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Program Studi Teknik Informatika Institut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Rozzi Kesuma Dinata (1), Muhammad Al hafizh Hasmar (2) (1)Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci