BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. yang mengkaji bahasa sebagai bahasa, bukan sebagai disiplin ilmu yang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

PENDAHULUAN. dari pada makhluk lain dimuka bumi ini. Bahasa memegang peranan penting

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Baik dalam hal pelafalan, intonasi, kosakata, pola kalimat, maupun tata

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Kosakata, yang dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah goi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pratamawati, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

2015 UNGKAPAN ~NAKEREBANARANAI DAN ~NAKEREBAIKENAI DALAM BAHASA JEPANG (KAJIAN SEMANTIK)

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa asing dengan baik, salah satu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat luas dan dapat juga membantu seseorang untuk

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

BAB 2. Tinjauan Pustaka

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tentang makna. Makna, sebagai penghubung satu bahasa dengan bahasa lain di

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan suatu informasi dari pembicara sebagai pemberi informasi ke

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

KESALAHAN PENGGUNAAN KEIGO PADA MAHASISWA SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: AULIA ALFARABI ANESTYA NIM

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI

WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

REGISTER OTAKU IDOL GROUP 48 FAMILY DALAM KOMUNITAS RINGO 48 DI MALANG SKRIPSI OLEH: M. RIAN WIJAYANTO NIM

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

PENGGUNAAN KONJUNGSI SOSHITE, SOREKARA, DAN SORENI DALAM MAJALAH NIPPONIA SKRIPSI OLEH LINA SUSANTI NIM

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KONTRASTIF MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA ME (MATA) SKRIPSI OLEH DYAH RETNO WIGATI NIM

PENGGUNAAN SINONIM TAISETSU, JUUYOU DAN DAIJI SKRIPSI OLEH EDI ABDUL BASRI NIM

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

DEIKSIS WAKTU DALAM DRAMA CLEOPATRA NA ONNATACHI KARYA OOISHI SHIZUKA SKRIPSI OLEH DEASSA CHINTIA SERA NIM

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa di dunia yang memiliki ciri dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Oleh karena itu, memahami kosakata adalah hal yang terpenting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BANTU RASHII DAN MITAI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI

PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA YABAI BERDASAR GENDER DI KALANGAN ANAK MUDA JEPANG (STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS KANAZAWA) SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci : puisi, gaya bahasa, retorika, makna

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing. memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi. Dengan adanya bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan baik untuk menyampaikan suatu pemikiran, pendapat, perasaan dan keinginan, baik dengan orang lain atau pun berbicara dengan diri sendiri. Oleh karena itu dengan adanya bahasa, manusia dapat berinteraksi dengan baik dalam kehidupan sosial. Seperti yang dikemukakan oleh Chaedar Bahasa berfungsi sebagai lem perekat dalam menyatukan keluarga, masyarakat dan bangsa dalam kegiatan bersosialisasi. (1993:89). Karena itu, agar komunikasi dapat berlangsung dengan sebagaimana mestinya, bahasa yang disampaikan harus dapat dipahami oleh lawan bicara baik makna dan maksud, agar informasi yang disampaikan dapat dipahami satu sama lain sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Dalam penguasaan bahasa asing, dalam hal ini bahasa Jepang seringkali terjadi kesalahpahaman. Kesalahpahaman yang biasanya terjadi adalah kesalahpahaman dalam pemahaman makna. Hal ini bisa disebabkan karena adanya perbedaan dari bahasa ibu (bahasa Indonesia) dan bahasa asing (bahasa Jepang) seperti dari segi semantik (makna), sintaksis (struktur) atau pun morfologi (pembentukan kata). Salah satu kendala yang sering terjadi adalah

kesalahpahaman penggunaan kosakata. Dengan penggunaan kata yang tidak tepat maka mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam penyampaian informasi. Bahasa Jepang memiliki jumlah kata yang sangat banyak dan terkadang memiliki arti yang sama atau mirip. Tetapi jika diteliti lebih lagi, sebenarnya pada kata tersebut terdapat perbedaan meskipun sedikit. Terutama jika digunakan dalam kalimat ataupun percakapan. Kata yang memiliki arti yang sama atau mirip disebut dengan sinonim. sinonim atau sinonimi adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya. (Chaer, 2007:297). Misalnya, kata aku dan saya dalam bahasa Indonesia. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama yaitu sebagai kata ganti orang pertama. Tetapi terdapat perbedaan dari kedua kata tersebut yaitu dari segi penggunaan. Kata aku digunakan jika lawan bicara adalah teman sebaya atau orang yang dianggap dekat dan digunakan dalam kondisi non-formal. Sedangkan kata saya digunakan dalam kondisi formal. Dalam bahasa Jepang sinonim disebut dengan ruigo ( 類語 ) atau ruigigo ( 類義語 ). Ruigo ( 類語 ) adalah kata dengan arti yang hampir sama (Kenji Matsuura, 2004). Meskipun memiliki arti atau makna yang terkandung dari kata tersebut hampir sama. Tetapi jika diteliti lebih lagi maka akan muncul perbedaan meskipun sedikit. Kesulitan dalam ruigo ( 類語 ) terjadi karena kurangnya referensi mengenai sinonim dalam bahasa Jepang. Dalam kamus- kamus yang beredar di Indonesia belum ada yang menjelaskan secara mendalam tentang sinonim. Kalau pun ada,

kamus tersebut masih menggunakan bahasa Jepang yang sulit untuk dipahami oleh pelajar pemula. Dalam mempelajari bahasa Jepang, penulis menemukan banyak kata yang bersinonim. Misalnya, okoru ( 怒る ) dan shikaru ( 叱る ) yang berarti marah, agaru ( 上がる ) dan noboru ( 登る ) yang berarti naik, dan omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) yang berarti pikir dalam bahasa Indonesia. Dari sekian sinonim yang diberikan penulis tertarik pada verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ). Verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ), kedua verba ini memiliki kesamaan makna yang berarti pikir. Berikut adalah contoh kalimatnya : (1) 私は彼は来ないと考えている (Sakurei) Watashi wa kare wa konai to kangaeteiru. Saya pikir dia tidak akan datang. (2) 私は彼は来ないと思っている (Sakurei) watashi wa kare wa konai to omotteiru. Saya pikir (rasa) dia tidak akan datang. Pada kedua kalimat diatas sama-sama menyatakan suatu pemikiran. Dari 13 koresponden acak yang diberikan contoh kalimat diatas 69% menyatakan penggunaan verba kangaeteiru ( 考えている ) kalimat (1) tidak tepat. Padahal baik verba kangaeteiru ataupun verba omotteiru sama-sama dapat digunakan. Karena subjek yang digunakan dalam kalimat tersebut adalah orang pertama.

(3) 日本語の文法について もっと深く研究しなければならないと思っています (Sakurei) Nihongo no bunpou ni tsuite, motto fukaku kenkyuu shinakerebanaranai to omotteimasu. Harus meneliti lebih dalam tentang tata bahasa bahasa Jepang. (4) 日本語の文法について もっと深く研究しなければならないと考えています (Nihongo sakubun no houhou) Nihongo no bunpou ni tsuite, motto fukaku kenkyuu shinakerebanaranai to kangaeteimasu. Harus meneliti lebih dalam tentang tata bahasa bahasa Jepang. Pada kedua kalimat diatas masih menyatakan suatu pemikiran. Dari 13 koresponden acak menyatakan kalimat (3) merupakan padanan kata yang tepat. Tetapi kalimat (4) lah yang lebih tepat. Karena dalam kalimat (4) cenderung menggunakan pemikiran yang serius. Verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) sering digunakan dalam keseharian terutama pada buku teks yang digunakan dalam pembelajaran. Pada penelitian pendahulu 70% koresponden masih belum memahami perbedaan ataupun persamaan dari verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ). Untuk itu, penulis tertarik untuk meneliti tentang Analisis Makna Verba Omou ( 思う ) dan Kangaeru ( 考える ) sebagai Sinonim.

B. Rumusan dan Batasan Masalah Sebelum penelitian ini dilaksanakan, penulis terlebih dahulu merumuskan masalah dan membatasi masalah dari penelitian ini agar terarah. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Apa persamaan verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) dari segi struktur? 2. Apa perbedaan verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) dari segi struktur? 3. Apa persamaan makna verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える )? 4. Apa perbedaan makna verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える )? 5. Apakah dalam penggunaanya verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) dapat saling menggantikan dalam kalimat? Batasan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini hanya akan meneliti tentang persamaan verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) dari segi struktur? 2. Penelitian ini hanya akan meneliti tentang perbedaan verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える )dari segi struktur? 3. Penelitian ini hanya akan meneliti tentang persamaan makna verba omou ( 思 う ) dan kangaeru ( 考える ). 4. Penelitian ini hanya akan meneliti tentang perbedaan makna verba omou ( 思 う ) dan kangaeru ( 考える ). 5. Penelitian ini hanya akan meneliti apakah dalam penggunaannya verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) dapat saling menggantikan dalam kalimat.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab seluruh permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu: 1. Untuk mengetahui persamaan verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) dari segi stuktur. 2. Untuk mengetahui perbedaan verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) dari segi stuktur. 3. Untuk mengetahui persamaan makna verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ). 4. Untuk mengetahui perbedaan makna verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ). 5. Untuk mengetahui apakah verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) dapat saling menggantikan dalam kalimat. Adapun manfaat yang ingin diperoleh berdasarkan tujuan penelitian ini adalah : 1. Dapat mengetahui lebih dalam mengenai penggunaan verba yang bersinonim khususnya omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ). 2. Dapat dijadikan pedoman bagi para mahasiswa mengenai verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) sehingga diharapkan dapat menghindari kesalahan

penggunaan baik dalam berkomunikasi lisan maupun tertulis, terutama pembelajar pemula. 3. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. D. Metode Penelitian 1. Metode penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2007:53). Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ). 2. Sumber data penelitian Sumber data penelitian ini diambil dari literatur yang relevan berupa contoh-contoh kalimat yang terdapat dari buku berbahasa Jepang, terutama buku yang digunakan sebagai buku pegangan mahasiswa. Selain itu, bukubuku seperti Kotoba no imi 2 ( 言葉の意味 2), Nihongo Gakushu Tsukai Wake Jiten ( 日本語学習使い分け辞典 ), Tsukai Wake no Wakaru Ruigo Reikai Jiten ( 使い分けの分かる類語例解辞典 ), beberapa sumber berupa situs internet, dan contoh kalimat yang dibuat oleh penulis sendiri. 3. Teknik Pengolahan Data a. Pengumpulan data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan referensi berupa literatur yang relevan. Dan mengumpulkan contoh-contoh kalimat yang berkaitan dengan verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) dengan mengumpulkan data sebanyak mungkin, melakukan pemilihan data dan mengklasifikasikannya sesuai dengan catatan yang dibuat oleh penulis sendiri. b. Analisis Data Pada tahap ini, penulis mengkaji data yang telah dikumpulkan, lalu menganalisis makna yang terkandung dalam verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ). Dan menganalisis verba omou ( 思う ) dan kangaeru ( 考える ) yang dilihat dari segi struktur dan makna. Setelah itu menganalisis apakah kedua verba tersebut dapat saling menggantikan dalam kalimat. c. Penyimpulan Data Pada tahap terakhir ini, penulis menyajikan kesimpulan dari hasil analisis data yang telah dilakukan sebelumnya. E. Sistematika Penelitian Sistematika yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah : BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I, menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian (pembahasan sekilas metode penelitian, sumber data penelitian dan teknik pengolahan data yaitu pengumpulan data, analisis data dan penyimpulan data) dan sistematika penelitian BAB II LANDASAN TEORI Pada bab II, menguraikan tentang tinjauan pustaka yang menyangkut teori, teknik Analisis Makna Verba Omou ( 思う ) dan Kangaeru ( 考える ) sebagai Sinonim. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III, menguraikan tentang jenis metode yang digunakan, objek penelitian, instrumen dan sumber data, teknik pengumpulan dan analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab IV, menguraikan secara terperinci hasil penelitian berupa persamaan dan perbedaan dari segi struktur, makna dan penggunaanya yang berasal dari referensi yang relevan berupa buku dan contoh kalimat. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, menguraikan kesimpulan dan saran yang berupa rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.