Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SNMPTN Bagi Siswa SMAN 7 Purworejo

dokumen-dokumen yang mirip
Afrina Program Magister Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

Afrina, Rusdianto Roestam STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MEMBANTU PENJURUSAN CALON SISWA BARU PADA SMK NU MA ARIF KUDUS

PERBANDINGAN METODE PROFILE MATCHING DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PENENTUAN JURUSAN SISWA KELAS X SMA N 2 NGAGLIK

Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Penilaian Kinerja Kepala Sekolah SMP Berprestasi

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN

PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TOPIK TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA STIE BANK BPD JATENG. Puspita Retno Purwasih

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PEMILIHAN ATLET SEPAK BOLA DALAM MENGIKUTI KEJUARAN POPNAS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA KOPERTIS UNTUK MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI STMIK DCI KOTA TASIKMALAYA ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN SISWA PENERIMA BEASISWA

JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

DESAIN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. (2015). Pada penelitiannya, Sutran (2015) menggunkan metode Fuzzy Simple

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN DOSEN FAVORIT PILIHAN MAHASISWA

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

ANALISA METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS YAYASAN PERGURUAN AL-AZHAR MEDAN)

P10 Model Pencocokan Profil. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

DSS - Wiji Setiyaningsih, M.Kom

APLIKASI BANTU PENERIMAAN KARYAWAN DI MCDONALD'S JAVA SUPERMALL SEMARANG DENGAN METODE PROFIL MATCHING

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching di Politeknik Negeri Malang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian serupa pernah dibahas oleh asfan Muqtadir dan

PEMILIHAN BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK WIDYA PRATAMA DENGAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM REKOMENDASI PENERIMAAN BEASISWA PRESTASI DAN MISKIN MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING HALAMAN JUDUL

PENENTUAN DOSEN PEMBIMBIMBING DAN LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SEBAGAI CALON PENJABAT PERANGKAT KELAS MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DI SMA NEGERI 1 PARE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON SISWA YANG MENGIKUTI OSN (OLIMPIADE SAINS NASIONAL) PADA SMA 1 PARE MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN (STUDI KASUS: PT. SANGHYANG SERI PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Kepala Sekolah Dasar. Menggunakan Metode Profile Matching. Tugas Akhir

Pemanfaatan Algoritma FCM Dalam Pengelompokan Kinerja Akademik Mahasiswa

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA CV. SANGGAR PUNOKAWAN BERBASIS DESKTOP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN BERPRESTASI (Studi Kasus KPP Pratama Bandung - Cicadas)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

PEMANFAATAN MODEL PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN MUSTAHIK

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Suku Cadang Mobil Pabrikan Eropa Dalam Konteks Interaksi Manusia Komputer

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN KARYAWAN BERDASARKAN TEST DOMINANT-INFLUENCE-STEADY-COMPLIANCE (DISC) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Promosi Kenaikan Jabatan Berdasarkan Evaluasi Kinerja Pegawai

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA PNPM MANDIRI KOTA BANJARMASIN

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI PT SUARA MERDEKA

Richard Victor G., S.T. 1. Gian Ferdiansyah 2

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 2, Oktober 2013

IMPLEMENTASI DECISION SUPPORT SYSTEM

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA BERPRESTASI PADA SMA INSTITUT INDONESIA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

MODUL 6 (SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN) (PROFILE MATCHING) PENCOCOKAN PROFIL

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Struktural Dengan Metode Profile Matching Pada Karyawan Universitas Negeri Semarang

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Menggunakan Metode Profile Matching

PENERAPAN PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA SMP PENERIMA BEASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA PENERIMA BEASISWA KURANG MAMPU DAN BERPRESTASI ( Studi Kasus : SMK Negeri 2 Palembang )

Penerapan Metode Profile Matching Dalam Pemberian Penghargaan Berdasarkan Kinerja Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. SYSMEX MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI SPESIALISASI PEMAIN PADA OLAHRAGA BOLA VOLI MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA PADA SMA NEGERI 1 JOGONALAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

JURNAL APLIKASI PENENTUAN POSISI KERJA KARYAWAN SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN JAYA SAKTI CARWASH KEDIRI DENGAN ALGORITMA PROFILE MATCHING

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi Perguruan Tinggi Menggunakan metode Profile Matching pada SMA Negeri 9 Semarang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahapan dari. perancangan sistem yang telah dibuat, serta menguji dan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SERTIFIKASI GURU SD/MI OLEH KANWIL KEMENAG PROPINSI JATIM MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING SKRIPSI

PENGGUNAAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA INSTANSI PEMERINTAH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN DESA MANDIRI BERBASIS POSDAYA DI KECAMTAN MAYONG KAB.JEPARA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SISWA PADA SMAN 5 KEDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFIL MATCHING

Jl. Kramat Raya No.18, Jakarta Selatan Jl. Cemerlang No. 8, Sukabumi

SISTEM REKOMENDASI PEMILIHAN KANDIDAT CALON TENAGA KERJA MENGGUNAKAN MODEL PROFILE MATCHING

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI OBJEK WISATA DI KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING ABSTRAK

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Penilaian kategori Tabel 2.2 Bobot nilai gap Tabel 3.1 Range Penilaian...44

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM PENENTUAN LOKASI PENANAMAN CABAI MERAH Afijal 1, Riyadhul Fajri 2, Sriwinar 3, Dasril Azmi 4 ABSTRAK

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA IPNU/IPPNU MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM BANTU KELAYAKAN KAPAL PELAYARAN PADA PT. ASDP KAB. KOLAKA


BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PROFILE MATCHING UNTUK APLIKASI PEMILIHAN BIDANG EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SESUAI DENGAN MINAT BAKAT SISWA SKRIPSI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA SAM BENGKEL SABLON

BAB II LANDASAN TEORI Sejarah dan Perkembangan Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROMOSI KARYAWAN DENGAN METODE "MATCHING PROFILE"

BAB II LANDASAN TEORI

Abstract. Keywords: Decision Support System, Profile Matching

RANCANG BANGUN REKOMENDASI PENGISIAN BORANG PROGRAM STUDI SARJANA DENGAN OBJECTIVE MATRIX

JURNAL PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING

BAB II LANDASAN TEORI. yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan

Pemberian Kredit Pada Koperasi Menggunakan Metode Profile Matching

SISTEM INFORMASI PENILAIAN DOSEN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

Auliya Azam Bakhtiar 1, Dwi Puspitasari 2, Rudy Ariyanto 3 1,2. Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Oleh: Yohanis Malelak STIKOM Uyelindo

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SELEKSI PEMILIHAN PEGAWAI UNTUK SUATU JABATAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING. Manfaat

Transkripsi:

Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SNMPTN Bagi Siswa SMAN 7 Purworejo Yohanes Setyo Prabowo 1), Kusrini 2), Andi Sunyoto 3) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jalan Ring Road Utara Condong Catur Depok-Sleman Telpon : 0274 884201 e-mail: 1) ysprabowo@yahoo.com, 2) kusrini@amikom.ac.id, 3) andi@amikom.ac.id Abstrak Proses seleksi mahasiswa baru melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri adalah dengan menggunakan nilai rapor. Proses ini diminati siswa karena kemudahan dalam pendaftaran dan tidak perlu mengikuti tes. Pilihan jurusan yang tepat sesuai dengan nilai yang dimiliki siswa sangat berpengaruh terhadap peluang lulus seleksi. Sistem Pendukung Keputusan dengan profile matching digunakan dalam penelitian ini karena dalam metode profile matching terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati. Profil siswa berupa nilai mata pelajaran ujian nasional dibandingkan dengan profil perguruan tinggi untuk menentukan ranking yang dimiliki siswa. Model sistem pendukung keputusan yang dibuat dapat dimanfaatkan untuk menilai ranking siswa dengan akurasi model sebesar 72.6%. Kata kunci: sistem pendukung keputusan, profile matching, seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri 1. Pendahuluan Siswa kelas XII di SMA Negeri 7 Purworejo yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi harus memutuskan kemana akan melanjutkan pendidikannya. Banyak pilihan perguruan tinggi negeri dan swasta, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan sekolah kedinasan dengan bermacam cara pendaftaran yang dapat dipilih oleh siswa. Siswa yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) dapat memilih cara pendaftaran melalui ujian mandiri oleh PTN, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). SNMPTN merupakan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri berdasarkan nilai rapor dan prestasi-prestasi lain. Kemudahan ini menyebabkan SNMPTN menjadi jalur yang banyak diminati oleh siswa, tetapi daya tampung yang terbatas menyebabkan siswa harus menentukan pilihan jurusan dan universitas dengan tepat agar dapat diterima melalui jalur SNMPTN. Pada saat penentuan pilihan ini siswa berkonsultasi dengan guru BK untuk mempertimbangkan pilihan-pilihan jurusan yang ada sesuai dengan minat dan prestasi siswa. Siswa dapat meminta masukan dan pertimbangan dari guru BK yang dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya dapat menentukan kemanakah siswa sebaiknya mendaftar untuk memperbesar kemungkinan diterima melalui jalur SNMPTN. Pada saat pendaftaran SNMPTN dibuka beban guru BK menjadi sangat berat karena banyaknya siswa yang berkonsultasi, seringkali siswa yang sama melakukan konsultasi berulang kali sebelum akhirnya mantap menentukan pilihan jurusan SNMPTN. Guru BK memberikan masukan bagi siswa secara manual yaitu membandingkan nilai siswa dengan jurusan yang diminati. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui permodelan pengetahuan guru BK dalam pemilihan jurusan SNMPTN bagi siswa SMA di SMA Negeri 7 Purworejo dan 2) untuk mengetahui akurasi model spk pemilihan jurusan SNMPTN bagi siswa. Penelitian terdahulu mengenai sistem pendukung keputusan untuk penentuan jurusan kelanjutan studi bagi siswa SMA menggunakan metode yang berbeda yaitu logika Fuzzy[1] dan disimpulkan bahwa logika Fuzzy dapat digunakan untuk menentukan pilihan program studi dengan baik. Peneliti lain menggunakan algoritma K-Nearest Neighbour untuk menentukan jurusan bagi calon peserta didik di perguruan tinggi. Hasil penelitan menyimpulkan bahwa algoritma K-Nearest Neighbour dapat memberikan nilai yang sama dengan perhitungan secara manual [2]. Metode AHP digunakan pada penelitian sejenis dengan hasil mampu menyediakan informasi yang berguna untuk membantu pihak guru 180

BK dalam mengarahkankelanjutan pendidikan siswa[3]. Penulis menggunakan metode profile matching dengan pertimbangan bahwa metode ini mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati [7]. Penelitian terdahulu menggunakan metode profile matching adalah dalam penelitian yang bertujuan untuk membuat sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan rekomendasi program studi dengan menentukan persamaan antara kriteria dengan nilai siswa. Pada penelitian ini aplikasi sistem pendukung keputusan telah dibuat dan dapat bekerja sesuai rancangan, tetapi tidak dilakukan uji akurasi terhadap saran/usulan yang diberikan oleh aplikasi tersebut [5]. 2. Metode Penelitian Untuk membuat model SPK digunakan model Profile Matching merupakan suatu metode penelitian yang dapat digunakan pada sistem pendukung keputusan dimana proses penilaian kompetensi dilakukan dengan membandingkan antara satu profil nilai dengan beberapa profil nilai kompetensi lain sehingga dapat diketahui hasil dari selisih kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan. Selisih dari kompetensi tersebut disebut gap, dimana gap yang semakin kecil memiliki nilai yang semakin tinggi. Menurut Kusrini [7] metode profile matching atau pencocokan profil adalah metode yang sering digunakan sebagai mekanisme dalam pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati. Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara nilai data aktual dari suatu profil yang akan dinilai dengan nilai profil yang diharapkan, sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar. Tahapan metode profile matching [7] adalah sebagai berikut : A. Pembobotan Pada tahap ini, akan ditentukan bobot nilai masing-masing aspek dengan menggunakan bobot nilai yang telah ditentukan bagi masing-masing aspek itu sendiri. B. Pengelompokan Core dan Secondary Factor Setelah menentukan bobot nilai gap kriteria yang dibutuhkan, kemudian tiap kriteria dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok yaitu core factor dan secondary factor. a. Core Factor (Faktor Utama) Core factor merupakan aspek (kompetensi) yang menonjol/paling dibutuhkan oleh suatu jabatan yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja optimal. Untuk menghitung core factor digunakan rumus: (1) Keterangan: NCF = Nilai rata-rata core factor NC = Jumlah total nilai core factor IC = Jumlah item core factor b. Secondary Factor (Faktor Pendukung) Secondary factor adalah item-item selain aspek yang ada pada core factor. Untuk menghitung secondary factor digunakan rumus: (2) Keterangan : NSF = Nilai rata-rata secondary factor NS = Jumlah total nilai secondary factor IS = Jumlah item secondary factor c. Perhitungan Nilai Total Dari perhitungan core factor dan secondary factor dari tiap-tiap aspek, kemudian dihitung nilai total dari tiap-tiap aspek yang diperkirakan berpengaruh pada kinerja tiap-tiap profile. Untuk menghitung nilai total dari masing-masing aspek, digunakan rumus: (3) Keterangan : N = Nilai total tiap aspek NCF = Nilai rata-rata core factor 181

NSF = Nilai rata-rata secondary factor (X)% = Nilai persentase yang diinputkan C. Perankingan Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu jabatan/posisi tertentu. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Pemodelan Sistem 1. Penentuan gap kompetensi profil siswa dan profil jurusan pada tabel 1 di bawah ini : Tabel 1. Pemetaan gap kompetensi No Profil Siswa Profil Jurusan PTN 1. Rata-rata nilai mata pelajaran UN per semester dari semester 1-5 dan rata-rata nilai tes uji coba Rata-rata nilai mata pelajaran UN kakak kelas yang diterima ujian nasional. (RUN 1 RUN 5 dan R TUC) 2. Peringkat sekolah Peringkat Universitas/Jurusan 3. Daya saing : bobot rata-rata nilai mata pelajaran ujian nasional semua semester Daya saing : bobot persentase pendaftar yang diterima tahun sebelumnya. 4. Jurusan SMA siswa Jurusan yang diijinkan 5. Urutan pilihan jurusan pada perguruan tinggi Urutan pilihan jurusan pada perguruan tinggi 2. Perhitungan Gap Perhitungan gap untuk siswa X dengan pilihan jurusan 471071 (Ilmu Keperawatan Universitas Gadjah Mada) dan 441193 (Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret) adalah sebagai berikut : Tabel 2. Perhitungan Gap Nilai Mapel UN SISWA RUN 1 R UN 2 R UN 3 R UN 4 R. UN 5 R TUC X 83,1 85,6 89,3 90,2 92,3 73,4 Profil Jur 1 82,3 83,4 86 87,5 91,3 88,9 GAP 1 0,8 2,2 3,3 2,7 1-15,1 Profil Jur 2 80,6 79,9 78,3 80,7 81,3 78,2 GAP 2 2,5 5,7 11 9,5 11-4,8 Tabel 3. Perhitungan Gap Persaingan Siswa Peringkat Sekolah Daya Saing Jurusan Urutan X 3 9 5 5 Profil Jur 1 3 10 5 5 GAP 1 0-1 0 0 Profil Jur 2 3 9 5 4 GAP 2 0 0 0 1 3. Pembobotan Setelah setiap gap aspek diketahui, langkah berikutnya adalah melakukan pembobotan pada gap, dengan hasil pembobotan pada tabel berikut : Tabel 4. Pembobotan Semua Aspek Jurusan RUN R UN R UN R UN R. UN R Peringkat Daya Jurusa Urutan Sekolah 1 2 3 4 5 TUC Saing n Jur 1 5 5 5 5 5 0 5 4 5 5 Jur 2 5 4 3 4 3 3 5 5 5 3 182

3. Perhitungan dan pengelompokan Core Factor dan Secondary Factor Dalam aspek nilai mapel UN sub aspek rata-rata nilai UN semester 1 dan 2 adalah secondary factor, sub faktor lainnya adalay core factor. Sedangkan pada aspek persaingan core factor adalah peringkat sekolah dan daya saing, sedangkan jurusan dan urutan pilihan sebagai secondary factor. Untuk menghitung core factor dan secondary factor digunakan rumus (1) dan(2), dengan hasil perhitungan : Tabel 5. Core Factor dan Secondary Factor Jurusan Aspek Nilai Mapel UN Aspek Persaingan CF SF CF SF Jur 1 5 5 4,5 5 Jur 2 5 3 5 4 Ranking dihitung dengan rumus (3), yaitu berdasarkan persentase dari core dan secondary yang diperkirakan berpengaruh terhadap profil. Perhitungan Ranking dengan persentase 60% core dan 40% secondary adalah sebagai berikut : a. Aspek Nilai Mapel UN Nnilai 1= (60% x 3,75 + 40% x 5) = 4,25 Nnilai 2= (60% x 3,25 + 40% x 4,5) = 3,75 b. Aspek Persaingan Nsaing 1= (60%x 4,5 + 40% x 5) = 4,7 Nsaing 2= (60%x 5 + 40% x 4) = 4,6 Ranking dari siswa dihitung dengan bobot 60% untuk nilai mapel UN dan 40% untuk daya saing, sehingga diperoleh hasil : Ranking1 = (60% x 4,25) + ( 40% x 4,7) = 4,43 Ranking2 = (60% x 3,75) + ( 40% x 4,6) = 4,09 Ranking menentukan seberapa tepat pilihan siswa pada jurusan, dimana semakin besar Ranking semakin tepat pilihannya. 3.2 Pengolahan Data Model SPK diimplementasikan pada data siswa angkatan 2013/2014 dan angkatan 2014/2015 dengan jumlah siswa yang memenuhi batasan variabel penelitian masing-masing sebanyak 251 siswa dan 241 siswa. Tabel 6. Hasil Implementasi Model SPK Tahun Jumlah Peserta Lulus Nilai Terendah Nilai Tertinggi Siswa 2013/2014 282 251 63 3.89 4.82 2014/2015 286 241 58 3.21 4.65 Ranking terendah pada tahun 2013/2014 sebesar 3,89 digunakan sebagai acuan batas bawah pada implementasi model SPK tahun 2014/2015. 3.4. Akurasi Confusion Matrix[6] digunakan untuk menghitung akurasi model SPK seperti ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Confusion Matrix 2013/2014 Klasifikasi Benar Diklasifikasikan sebagai Lulus SNMPTN Gagal SNMPTN Lulus SNMPTN True Positive : 63 siswa False Negative : 0 siswa Gagal SNMPTN False Positive : 61 siswa True Negative : 127 siswa Tabel 8. Confusion Matrix 2015/2016 Klasifikasi Benar Diklasifikasikan sebagai Lulus SNMPTN Gagal SNMPTN Lulus SNMPTN True Positive : 52 siswa False Negative :6 siswa Gagal SNMPTN False Positive : 60 siswa True Negative : 123 siswa 183

Gambar 1. Diagram Prosentase Confusion Matrix Akurasi model pada implementasi tahun 2013/2014 adalah : Akurasi model pada implementasi tahun 204/2015 Hasil perhitungan akurasi menunjukkan bahwa akurasi model untuk tahun 2013/2014 adalah sebesar 75.7% dan tahun 2014/2015 sebesar 72.6%. Penurunan akurasi dari data tahun 2013/2014 dan 2014/2015 kemungkinan disebabkan karena semakin banyaknya peserta yang mengikuti SNMPTN sehingga menambah ketat persaingan. 4. Simpulan Model sistem pendukung keputusan Profile Matching pemilihan jurusan perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN pada SMA Negeri 7 Purworejo mampu menyediakan informasi berupa ranking siswa yang berguna untuk membantu pihak guru BK dalam mengarahkan kelanjutan pendidikan siswa. Akurasi model Profile Matching yang digunakan untuk sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan SNMPTN siswa di SMA Negeri 7 Purworejo pada tahun pelajaran 2013/2014 memiliki tingkat akurasi model sebesar 75.6% dan pada tahun pelajaran 2014/2015 memiliki tingkat akurasi model 72.6%. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan akurasi dengan menambah detail profil siswa dan perguruan tinggi, termasuk di dalamnya adalah minat dan bakat siswa. Penelitian lanjutan juga diperlukan untuk mengetahui dampak perubahan prosentase core factor dan secondary factor terhadap akurasi. Daftar Pustaka [1] Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Pilihan Program Studi Pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Jurnal Sistem Informasi (JSI). Vol.1(1) [2] Rohayani, Hetty. Analisis Sistem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Program Studi Menggunakan Metode Logika Fuzzy, Jurnal Sistem Informasi (JSI). Vol. 5 (1) [3] Nufus, Wirastama. Sistem pendukung keputusan pemilihan program studi pada perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN pada SMA N 16 Semarang. Skripsi. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro; 2013. [4] Octa Vinanda, Lisna. Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Programstudi di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JustIN). Vol. 3 (1) 184

[5] Bania, Noviana Aldias. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi Perguruan Tinggi Menggunakan metode Profile Matching pada SMA Negeri 9 Semarang. Skripsi. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro; 2014. [6] Diana, W.T. Prediksi Hasil Pemilu Legislatif DKI Jakarta menggunakan Algoritma Naive Bayes dengan Algoritma Genetika sebagai Fitur Seleksi. Skripsi. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro; 2014. [7] Kusrini. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi Offset. 2007. 185