BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dikemukakan di muka, bahwa pengaturan tata cara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BUSINESS PLAN PDAM PROVINSI/KABUPATEN/KOTA PERIODE X sampai dengan. X+4

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

RASIO LAPORAN KEUANGAN

Shantylana Butar-butar

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, & Rentabilitas Pada PT. Lerindro Internasional

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

2016, No c. bahwa dalam rangka perbaikan kondisi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu meningkatkan e

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

30 Juni 31 Desember

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

JUMLAH AKTIVA

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional. Kas (0%) Sertifikat Bank Indonesia (0%) 0 0 0

III. METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah dikemukakan di muka, bahwa pengaturan tata cara restrukturisasi pinjaman PDAM / penyelesaian piutang negara pada PDAM telah ditetapkan dalam PMK nomor 120/PMK.05/2008 tentang Penyelesaian Piutang Negara Yang Bersumber Dari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi dan Rekening Pembangunan Daerah Pada Perusahaan Daerah Air Minum. Dalam peraturan tersebut di atas, disebutkan bahwa restrukturisasi Piutang Negara yang didasarkan pada hasil evaluasi terhadap kondisi keuangan PDAM dan hasil evaluasi Rencana Perbaikan Kinerja PDAM dalam rangka penyehatan PDAM dengan meminimalisasi berkurangnya penerimaan Negara. Oleh karena itu, pada bab ini evaluasi atau analisa untuk PDAM Kabupaten Wonosobo dilihat dari dua sisi yaitu evaluasi terhadap kinerja perusahaan dengan melihat laporan keuangan PDAM 3 (tiga) tahun terakhir dan evaluasi Business Plan yang telah dibuat oleh PDAM Kabupaten Wonosobo. A. Analisis Terhadap Kinerja PDAM Kabupaten Wonosobo sebelum pelaksanaan restrukturisasi Evaluasi terhadap kondisi kinerja PDAM dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan PDAM selama 3 (tiga) tahun terakhir serta menggunakan beberapa rasio keuangan yang mampu menggambarkan kemampuan PDAM dalam membayar utang kepada Pemerintah. 35

36 1. Analisis Laporan Laba / Rugi PDAM Kabupaten Wonosobo Ikhtisar laporan Laba Rugi PDAM Kabupaten Wonosobo selama 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Laporan Laba /Rugi PDAM Kabupaten Wonosobo 3 Tahun Terakhir (Dalam Ribu Rupiah)! " #$$ % & $'( ) * & $+,'-! " & $! ". $ )/,0) "1 " 2 ",. +, % )" ) 3 4 #. " % 1$ 4) %! ",. $ 5 +04(67. 04(6 & $.,& $. - +2'43 8 6*(00+3 9 0&:3(3 & 3& 8, $ % 0 +2'43 8 6*(00+3 9 3& 8, );- ;!# < +2'43 8 6*(00+3 9!1 '* '* '* '* # % 8 '* '* '* '* Sumber: Laporan Laba Rugi PDAM Kabupaten Wonosobo Dari laporan laba rugi PDAM Kabupaten Wonosobo tersebut di atas, dapat dilihat bahwa pada selama 3 tahun PDAM Kabupaten Wonosobo masih mengalami kerugian sebesar Rp5.635,64 juta untuk tahun 2005, sebesar Rp6.112,11 juta untuk tahun 2006 dan Rp4.622,04 juta untuk tahun 2007.

37 Kerugian perusahaan tersebut disebabkan pendapatan operasi tidak mampu mencover (menutup) biaya operasi yang terlalu tinggi terutama disebabkan beban bunga dan denda pinjaman kepada Departemen Keuangan dalam jumlah yang cukup signifikan. 2. Analisis Laporan Arus Kas PDAM Kabupaten Wonosobo Ikhtisar Laporan Arus Kas PDAM Kabupaten Wonosobo Selama 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut : No. Tabel 4.2 Laporan Arus Kas PDAM Kabupaten Wonosobo 2 Tahun Terakhir (Dalam Ribu Rupiah) Uraian Tahun 2006 2007 Rata-rata I PENERIMAAN KAS 15.087.435 18.100.484 16.593.960 1. Penerimaan Operasi 13.633.169 16.779.765 15.206.467 2. Penerimaan Non operasi 1.454.266 1.320.719 1.387.493 II PENGELUARAN KAS 18.730.441 17.468.723 18.099.582 1. Pengeluaran Operasi 11.371.187 13.264.494 12.317.841 2. Pengeluaran Non operasi 7.359.254 4.204.229 5.781.742 Kenaikan/ (penurunan) kas (3.643.006) 631,761 (1.505.623) Saldo Awal Kas 5.111.181 1.468.175 3.289.678 Saldo Akhir Kas 1.468.175 2.099.936 1.784.056 Sumber: Laporan Arus Kas PDAM Kabupaten Wonosobo Laporan arus kas PDAM Kabupaten Wonosobo menggunakan sistem tidak langsung, sehingga yang lebih menonjol adalah besarnya kenaikan/penurunan kas yang terjadi akibat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh PDAM Kabupaten Wonosobo selama 1 tahun. Dilihat dari laporan arus kas PDAM Kabupaten Wonosobo selama 2 (dua) tahun terakhir, kondisi kas PDAM Kabupaten Wonosobo sebenarnya sudah cukup baik dengan adanya surplus di akhir periode. Namun demikian, karena kebutuhan investasi yang semakin tahun semakin besar, maka surplus dari kegiatan operasional belum cukup mampu untuk memenuhi

38 kebutuhan kas PDAM Kabupaten Wonosobo. Sehingga PDAM Kabupaten Wonosobo masih sangat bergantung pada pendanaan dari luar PDAM Kabupaten Wonosobo. 3. Analisis Neraca PDAM Kabupaten Wonosobo Ikhtisar Neraca PDAM Kabupaten Wonosobo Selama 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Neraca PDAM Kabupaten Wonosobo 3 Tahun Terakhir (Dalam Ribu Rupiah) No. Uraian 2005 2006 2007 AUDIT AUDIT Actual Rata-rata A. ASSETS 1. AKTIVA LANCAR a. Kas 5,111,181 1,468,175 2,099,936 2,893,097 b. Deposito 970,000 5,620,000 6,370,000 4,320,000 c. Piutang Air - Bersih 935,554 1,098,311 1,484,671 1,172,846 d. Piutang Non Air - Bersih 5,012 10,652 8,168 7,944 e. Piutang Lain-lain 233,333 141,667 91,667 155,556 f. Uang Muka 39,162 68,412 97,083 68,219 g. Persediaan 28,459 20,858 24,432 24,583 Jumlah Aktiva Lancar 7,322,701 8,428,074 10,175,957 8,642,244 2. AKTIVA TETAP a. Tanah 593,262 631,927 631,927 619,039 b. Aktiva tetap air minum diluar Tanah 33,361,983 34,558,294 36,742,151 34,887,476 c. Akumulasi Penyusutan aktiva tetap air minum (24,480,545) (25,805,423) (27,133,245) (25,806,404) d. Aktiva Tetap air limbah/kotor diluar tanah - - - - e. Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap air limbah - - - - f. Nilai Buku Aktiva Tetap 9,474,700 9,384,798 10,240,833 9,700,111 g. Aktiva Dalam Penyelesaian 165,845 173,546 16,831 118,741 h. Aktiva Lain-lain 1,608,991 2,075,307 2,356,734 2,013,677 JUMLAH AKTIVA 18,572,237 20,061,725 22,790,355 20,474,772 B. KEWAJIBAN & MODAL 1. KEWAJIBAN LANCAR a. Hutang Usaha 8,255 140-2,798 b. Hutang Lancar Lain-lain 84,951 59,171 43,299 62,473 c. Hutang Pajak - - - - d. Hutang Pajak Ps.25 - - - - e. Hutang Bunga Pinjaman jatuh tempo 14,885,230 17,273,337 19,661,445 17,273,337 f. Hutang Denda (Bunga, Pokok & Komitmen) 13,231,707 17,243,746 21,804,356 17,426,603 g. Hutang Biaya Komitmen - - - 0 h. Hutang Jasa Bank - - - 0 i. Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo 12,508,285 14,036,012 15,563,739 14,036,012 j. Hutang yang akan Jatuh Tempo 1,527,727 1,527,727 1,527,727 1,527,727 JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 42,246,154 50,140,133 58,600,566 50,328,951

39 2. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG a. Hutang Jangka Panjang - Blm Jatuh Tempo 9,640,135 8,112,408 6,584,681 8,112,408 b. Hutang Jangka Panjang - Tunggakan c. Hutang Jangka Panjang Lainnya - - - - d. Hutang Jasa Bank e. Hutang Tunggakan Biaya Komitmen f. Hutang Tunggakan Bunga & BMT Pinjaman g. Hutang Tunggakan Denda(Bunga+Pokok) JUMLAH HUTANG JANGKA PANJANG 9,640,135 8,112,408 6,584,681 8,112,408 3. KEWAJIBAN LAIN-LAIN a. Jaminan Langganan - - - - b. Cadangan Dana Meter 3,359,424 4,594,773 5,012,741 4,322,313 c. Kewajiban Lain-lain 22,120 22,120 22,120 22,120 Jumlah Kewajiban Lain-lain 3,381,544 4,616,893 5,034,861 4,344,433 4. MODAL a. Revaluasi Aset - - - - b. Penyertaan Pemerintah Daerah 641,303 641,303 641,303 641,303 c. Penyertaan Pemerintah Pusat/Hibah 371,532 371,532 371,532 371,532 d. Keuntungan (Kerugian) Luar Biasa e. Cadangan Dana 341,133 341,133 341,133 341,133 f. Akumulasi Rugi/Laba (32,413,920) (38,049,565) (44,161,678) (38,208,388) g. Rugi/Laba Tahun Berjalan (5,635,646) (6,112,112) (4,622,044) (5,456,600) Jumlah Modal (36,695,597) (42,807,709) (47,429,753) (42,311,020) JUMLAH KEWAJIBAN & MODAL 18,572,237 20,061,725 22,790,355 20,474,772 Sumber: Neraca PDAM Kabupaten Wonosobo Dari neraca PDAM Kabupaten Wonosobo di atas, kita dapat melihat beberapa informasi penting sebagai berikut : a. Tingkat likuiditas PDAM Kabupaten Wonosobo Kemampuan keuangan jangka pendek PDAM Kabupaten Wonosobo dalam memenuhi kewajibannya terlihat dalam beberapa rasio berikut : 1. Current ratio Nilai kekayaan lancar PDAM Kabupaten Wonosobo untuk membayar kewajiban jangka pendek adalah sebagai berikut : Tahun 2005 : 7.322,701 (jumlah aktiva lancar dlm ribu Rp) 42.246,154 (jumlah kewajiban lancar dlm ribu Rp) X 100% = 17,33%

40 Tahun 2006 : 8.428,074 (jumlah aktiva lancar dlm ribu Rp) 50.140,133 (jumlah kewajiban lancar dlm ribu Rp) X 100% = 16,81% Tahun 2007 : 10.175,957 (jumlah aktiva lancar dlm ribu Rp) 58.600,566 (jumlah kewajiban lancar dlm ribu Rp) Rata-rata current ratio selama 3 tahun sebesar 17.17% X 100% = 17.36% Dari kondisi current ratio selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat kita lihat bahwa nilai kekayaan lancar perusahaan masih belum mampu digunakan untuk membayar kewajiban jatuh tempo pada tahun bersangkutan. 2. Quick ratio Nilai kekayaan lancar diluar persediaan PDAM Kabupaten Wonosobo untuk membayar kewajiban jangka pendek adalah sebagai berikut : Tahun 2005 : 7.322,701 (jml aktiva lancar) - 28,459 (persediaan) 42.246,154 (jumlah kewajiban lancar) X 100% = 17.27% Tahun 2006 : 8.428,074 (jml aktiva lancar) - 20,858 (persediaan) 50.140,133 (jumlah kewajiban lancar) X 100% = 16.77% Tahun 2007 : 10.175,957 (jml aktiva lancar) - 24,432 (persediaan) X 100% = 17.32% 58.600,566 (jumlah kewajiban lancar dlm ribu Rp) Rata-rata quick ratio selama 3 tahun sebesar 17.12% Kondisi PDAM Kabupaten Wonosobo dilihat dari quick ratio tidak berbeda jauh dengan current ratio-nya. Selama 3 (tiga) tahun terakhir

41 menunjukkan ketidakmampuan PDAM Kabupaten Wonosobo untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. b. Tingkat solvabilitas PDAM Kabupaten Wonosobo Analisis rasio solvabilitas dilakukan guna mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut di likuidasi. Tahun 2005 : (36,695,597) (jumlah modal sendiri dlm ribu Rp) 42.246,154 (jumlah hutang dlm ribu Rp) X 100% = (86.86)% Tahun 2006 : (42.807,709) (jumlah modal sendiri dlm ribu Rp) 50.140,133 (jumlah hutang dlm ribu Rp) X 100% = (85.38)% Tahun 2007 : (47.429,753) (jumlah modal sendiri dlm ribu Rp) 58.600,566 (jumlah hutang dlm ribu Rp) Rata-rata solvabilitas selama 3 tahun sebesar (84.39)% X 100% = (80.94)% Solvabilitas PDAM Kabupaten Wonosobo 3 (tiga) tahun terakhir menunjukkan kecenderungan nilai negatif yang semakin besar karena modal sendiri telah bersaldo negatif. Hal tersebut disebabkan perusahaan mengalami kerugian terus menerus sejak tahun 1994 hingga 2007 sebagai akibat beban keuangan yang tidak diimbangi kenaikan pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan kesulitan dalam membayar hutang. c. Tingkat profitabilitas PDAM Kabupaten Wonosobo Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan

42 perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Tahun 2005 : (5.635,646) (laba/rugi setelah pajak dlm ribu Rp) (36,695,597) (jumlah modal sendiri dlm ribu Rp) X 100% = 15.36% Tahun 2006 : (6.112,112) (laba/rugi setelah pajak dlm ribu Rp) (42.807,709) (jumlah modal sendiri dlm ribu Rp) X 100% = 14.28% Tahun 2007 : (4.622,044) (laba/rugi setelah pajak dlm ribu Rp) (47.429,753) (jumlah modal sendiri dlm ribu Rp) Rata-rata profitabilitas selama 3 tahun sebesar 13.13% X 100% = 9.75% Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam 3 (tiga) tahun terakhir menunjukkan kecenderungan merugi. B. Analisis faktor yang menyebabkan PDAM Kabupaten Wonosobo mempunyai tunggakan kepada Pemerintah Pusat Dari Business Plan yang diajukan oleh PDAM Kabupaten Wonosobo, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang menyebabkan tunggakan pinjaman PDAM Kabupaten Wonosobo kepada pemerintah pusat. Permasalahan tersebut sebagai berikut : 1. Aspek Teknis a. Turunnya debit mata air setiap tahunnya cukup tinggi

43 Tahun 2008 dibanding tahun 2007 sebesar 4,6% yang disebabkan oleh rusaknya daerah resapan air karena penggundulan hutan dan penambangan pasir yang tidak terkendali. b. Sistem jaringan transmisi distribusi belum sesuai kaedah teknis dari panjang pipa trans distribusi 1.248 KM Disebabkan perencanaan awal yang kurang baik dan terbatasnya dana dalam pembangunan jaringan awal. c. Sebagian jaringan transmisi distribusi sudah tua (di wilayah perkotaan) sehingga berakibat tingkat kehilangan air masih tinggi yaitu sebesar 46,2%. d. Tekanan air di jaringan kurang merata (0,7 bar s.d 1,5 bar) disuatu tempat tekanan sangat tinggi mencapai 17 bar sedangkan di lain tempat sangat rendah mencapai 0,5 bar yang berakibat sering terjadi kerusakan jaringan yang disebabkan kondisi topografi wilayah pelayanan sangat ekstrim. e. Beberapa wilayah pelayanan kapasitas pipa transmisi distribusi kurang yang disebabkan jauhnya daerah pelayanan dari sumber air dan keterbatasan dana. 2. Aspek Manajemen a. Tingkat kehilangan air masih tinggi 46,2% Disebabkan oleh kemampuan untuk memasang water meter sumber dan water meter pelanggan sangat terbatas dan sering terjadi kerusakan jaringan transmisi distribusi karena tekanan air dalam pipa kuat.

44 b. Tarif dasar A rendah yaitu sebesar Rp475/m 3 Disebabkan oleh sulit dan lambatnya kenaikan tarif dari rencana studi yang dibuat dan kenaikan tarif masih sangat dipengaruhi oleh stakeholder. c. Cakupan pelayanan yang masih rendah yaitu sebesar 35% Berdasarkan penduduk administrasi yang disebabkan terbatasnya dana untuk membuka daerah pelayanan baru dan banyaknya program air bersih yang dikelola langsung oleh masyarakat yang berada di wilayah pelayanan PDAM Kabupaten Wonosobo. 3. Aspek keuangan a. Pendapatan rendah karena tarif dasar sebesar Rp.475/m 3. b. Nilai ekuitas perusahaan mengalami minus Pada tahun 2007 telah minus sebesar Rp.(47,429) juta yang disebabkan akumulasi kerugian sejak tahun 1994 akibat dari beban bunga dan denda pinjaman yang tidak mampu bayar serta kecilnya modal penyertaan dari Pemda. c. Banyaknya tunggakan pokok, bunga dan denda pinjaman yang terus membengkak per cut off date (19 Agustus 2008) sebesar Rp.62.759 juta serta hutang pokok yang belum jatuh tempo per cut off date (19 Agustus 2008) sebesar Rp.6.729 juta yang disebabkan kurangnya kemampuan keuangan untuk membayar hutang jatuh tempo.

45 C. Analisis restrukturisasi pinjaman yang diajukan dalam Business Plan PDAM Kabupaten Wonosobo Restrukturisasi pinjaman PDAM kepada Pemerintah yang tengah dilakukan oleh Departemen Keuangan tidak hanya bertujuan untuk mengoptimalkan penerimaan negara. Namun juga untuk memperbaiki kinerja PDAM dalam menyediakan fasilitas air bersih kepada masyarakat. Oleh karena itu, dalam menilai suatu usulan restrukturisasi pinjaman yang diusulkan oleh PDAM tidak lepas dari penilaian terhadap evaluasi rencana perbaikan kinerja PDAM. Dalam mengevaluasi efektivitas rencana perbaikan kinerja PDAM, tidak lepas dari analisa terhadap proyeksi keuangan yang disusun oleh PDAM. Adapun proyeksi keuangan yang harus dibuat oleh PDAM adalah selama masa pembayaran kembali pinjaman. Dalam kasus PDAM Kabupaten Wonosobo, proyeksi keuangan yang dibuat oleh PDAM adalah selama 5 tahun. Hal ini mengingat PDAM Kabupaten Wonosobo mengajukan permohonan penghapusan tunggakan non pokok sebesar Rp.47.918.205.171,01 dan penjadualan kembali tunggakan pokok sebesar Rp.14.841.549.266,85 melalui surat Nomor 690/249/PDAM/XII/2008 tanggal 17 Desember 2008. Dari proyeksi keuangan yang dibuat oleh PDAM adalah selama 5 tahun dapat kita peroleh beberapa informasi sebagai berikut : 1. Analisis Proyeksi Laporan Laba / Rugi PDAM Kabupaten Wonosobo Ikhtisar Proyeksi Laporan Laba / Rugi PDAM Kabupaten Wonosobo selama 5 tahun adalah sebagai berikut :

46 Tabel 4.4 Proyeksi Laporan Laba /Rugi PDAM Kabupaten Wonosobo 5 Tahun (Dalam Ribu Rupiah)! ". $! ",. $ 5 +04(67. 04(6 - +2'43 8 6*(00+3 9 0&:3(3&3&8, +2'43 8 6*(00+3 9 0 3&8 +2'43 8 6*(00+3 9 <!1 # 8 *untuk tabel proyeksi laba rugi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1 a. Pergerakan laba bersih PDAM Kabupaten Wonosobo dapat terlihat dalam grafik berikut ini : Grafik 4.1 Rencana Pencapaian Target tahun 2010 s.d 2014

47 Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa laba bersih selama 5 tahun mengalami penurunan hal ini disebabkan kenaikan biaya operasi tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan operasi. b. Perbandingan pergerakan pendapatan operasional dengan biaya operasional adalah sebagai berikut : Grafik 4.2 Perbandingan Pendapatan Operasional Dan Biaya Operasional PDAM Kabupaten Wonosobo tahun 2010 s.d.2014 Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa pergerakan pendapatan operasional mengalami peningkatan yang sebanding dengan peningkatan biaya operasional. Namun demikian, pada tahun 2011 kenaikan pendapatan operasional tidak sebesar kenaikan biaya opeasional, hal ini mengakibatkan pada tahun 2011 PDAM Kabupaten Wonosobo mengalami penurunan laba. 2. Analisis Proyeksi Laporan Arus Kas PDAM Kabupaten Wonosobo Ikhtisar Proyeksi Laporan Arus Kas PDAM Kabupaten Wonosobo selama 5 tahun adalah sebagai berikut :

48 Tabel 4.5 Proyeksi Laporan Arus Kas PDAM Kabupaten Wonosobo tahun 2010 s.d 2014 (Dalam Ribu Rupiah) No. Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata A Arus Kas dari Aktivitas Operasi B Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi C Arus Kas Bersih yang digunakan untuk aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas D Pendanaan Kenaikan/ (penurunan) kas Saldo Awal Kas Saldo Akhir Kas *untuk tabel proyeksi arus kas secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2 Dilihat dari proyeksi arus kas PDAM Kabupaten Wonosobo selama 5 tahun, kondisi kas PDAM Kabupaten Wonosobo cukup baik meningkat sampai dengan akhir periode. Namun demikian, PDAM Kabupaten Wonosobo masih sangat bergantung pada pendanaan dari luar PDAM Kabupaten Wonosobo. 3. Analisis Proyeksi neraca PDAM Kabupaten Wonosobo Dari proyeksi neraca PDAM Kabupaten Wonosobo (Lampiran 3) dapat diketahui tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas dan tingkat profitabilitas sebagai berikut: a. Tingkat likuiditas Tabel 4.6 Tingkat Likuiditas PDAM Kabupaten Wonosobo Tahun 2010-2014 Rasio 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata Current Ratio 341.51% 423.21% 389.91% 472,23% 1065,61% 538.49% Quick ratio 340.81% 422.13% 388.73% 469,96% 1062,32% 536.79%

49 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa nilai kekayaan lancar perusahaan tahun 2010 s.d 2014 diatas 300%. Hal ini disebabkan pada tahun 2010-2014 PDAM Kabupaten Wonosobo sudah tidak membayar hutangnya. b. Tingkat solvabilitas Tabel 4.7 Tingkat Solvabilitas PDAM Kabupaten Wonosobo Tahun 2010-2014 Rasio 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata Total debt to total assets ratio 143.6% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 28.72% Total Debt To Total Equity Ratio (223.4)% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% (44.69)% Times Interest Earned Ratio 515% - - - - 102.99% Solvabilitas PDAM Kabupaten Wonosobo tahun 2010-2014 menunjukkan kecenderungan nilai positif. Hal tersebut disebabkan perusahaan mengalami keuntungan sebagai akibat beban keuangan yang semakin menurun apabila hutang PDAM Kabupaten Wonosobo dihapus. c. Tingkat Profitabilitas Tabel 4.8 Tingkat Profitabilitas PDAM Kabupaten Wonosobo Tahun 2010-2014 Rasio 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata Net Profit Margin 33,36% 26,50% 27,74% 17,84% 13,69% 23.83% Return on assets 24,22% 12,07% 14,44% 11,85% 9,01% 14.32% Return on equity -41.1% 22.8% 22.6% 13,2% 10,2% 5.54%

50 Rasio profitabilitas merupakan perbandingan antara laba perusahaan dengan investasi atau ekuitas yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Rasio profitabilitas PDAM Kabupaten Wonosobo menunjukkan angka yang semakin meningkat yang disebabkan efisiensi perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan. D. Pembahasan Dari analisis yang telah dilakukan penulis, restrukturisasi piutang pada PDAM Kabupaten Wonosobo telah sesuai dengan teori yang penulis kemukanan pada Bab II sebelumnya, antara lain: 1) Analisa Rasio keuangan PDAM Kabupaten Wonosobo pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 menunjukkan kinerja keuangan PDAM Kabupaten Wonosobo cukup buruk ini terlihat pada rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas menunjukkan angka yang cukup kecil. Sehingga PDAM Kabupaten Wonosobo tidak mampu membayar kewajibannya dan menghasilkan laba dari kegiatan usaha yang dilakukan. Sedangkan dalam Business Plan yang diajukan PDAM Kabupaten Wonosobo menunjukkan angka yang membaik. Hal ini dapat ditunjukkan pada perbandingan angka rata-rata nilai laporan keuangan PDAM Kabupaten Wonosobo dan nilai kinerja sebelum dan setelah restrukturisasi sebagai berikut:

51 Tabel 4.9 Perbandingan Laporan Keuangan dan Nilai Kinerja Sebelum dan Setelah Restrukturisasi No. Uraian Rata-rata sebelum Rata-rata setelah restrukturisasi restrukturisasi A. Laporan Keuangan 1. Laporan Laba/rugi -laba/rugi bersih (5,456,601) 4.821.987 2. Laporan Arus Kas -saldo akhir kas 1.784.056 2.416.622 3. Neraca -jumlah aktiva 20,474,772 42,197,488 B. Nilai Kinerja 1. current ratio 17.17% 538.49% 2. quick ratio 17.12% 536.79% 3. solvabilitas (84.39)% 28.72% 4. profitabilitas 13.13% 23.83% Sumber: Data Laporan Keuangan dan Business Plan PDAM Kabupaten Wonosobo 2) Analisa Kualitatif a) Analisa terhadap usaha debitur menunjukkan bahwa PDAM Kabupaten Wonosobo tidak membayarkan kewajibannya dikarenakan buruknya kinerja perusahaan dan bukan dari kesengajaan manajemen untuk tidak membayarkan kewajibannya. Hal ini menjadikan dasar pertimbangan penting bagi pengambil keputusan di Departemen Keuangan bahwa permohonan penyelesaian piutang negara pada PDAM Kabupaten Wonosobo dapat disetujui. b) Analisis Itikad Baik Debitur PDAM Kabupaten Wonosobo bersifat kooperatif yang antara lain ditunjukkan dengan secara aktif berusaha menyelesaikan hutang dengan mengajukan permohonan penyelesaian piutang negara pada PDAM Kabupaten Wonosobo melalui surat Nomor 690/249/PDAM/XII/2008

52 tanggal 17 Desember 2008. Dengan melampirkan business plan yang mengungkapkan permasalahan, penyebab masalah dan rencana tindak perbaikan yang realitis.