BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Organisasi. 1.2 Tugas dan Fungsi Organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI

LAPORAN KINERJA (LK) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB III PROFILE PERUSAHAAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN KABUPATEN BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN 1 RENSTRA DISBUDPAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

Presentasi SAKIP. Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

B A B BAB 1 PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Organisasi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2013

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

User [Pick the date]

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

BUPATI SIAK KEPUTUSAN BUPATI SIAK NOMOR : /HK/KPTS/2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

PROFILE DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANTUL TAHUN 2011

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

INDIKATOR KINERJA UTAMA/KUNCI TAHUN 2017 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota Bekasi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

Renja ( Rencana kerja ) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasaman Barat Tahun Indikator Kegiatan

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

B A B P E N D A H U L U A N

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung. 1.2 Tugas dan Fungsi Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung diatur didalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 1339 Tahun 2014 tentang Rincian tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan pariwisata berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Dinas mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis lingkup kesekretariatan, kebudayaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran pariwisata; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum lingkup kesekretariatan, kebudayaaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran pariwisata; Page 1

3. Penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan lingkup kesekretariatan, kebudayaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran wisata; dan 4. Penyelenggaraan pengkoordinasian, monitoring, pengawasan dan pengendalian, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan Dinas. Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah satuan organisasi yang terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Sub. Bagian, Kepala Seksi, Kepala UPTD, Kepala Sub Bag TU UPTD Kota Bandung yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung. Page 2

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Page 3

Kepegawaian Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung memiliki pegawai sebanyak 58 orang. Sesuai dengan Susunan Organisasi (Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2013), jabatan struktural yang ada pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebanyak 18 jabatan, 2 jabatan belum terisi yaitu Kepala Seksi Kebudayaan dan Kasubag TU UPT Padepokan. Keuangan Alokasi APBD dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung telah ditetapkan anggaran Tahun 2015 sebagaimana tabel berikut : Tabel 1.2.1 Anggaran Tahun 2015 Uraian P agu Anggaran (Rp) TOTAL ANGGARAN DINAS 63.703.618.194,00 BTL 5.400.027.872,00 BL 58.303.590.322,00 NON URUSAN 9.438.038.713,00 TOTAL URUSAN 48.865.551.609,00 URUSAN KEBUDAYAAN 26.901.088.772,00 URUSAN PARIWISATA 21.964.462.837,00 Anggaran keuangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung selama Tahun Anggaran 2015 untuk belanja sebesar Rp.63.703.618.194,00 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp.5.400.027.872,00 dengan penggunaan untuk belanja Gaji Pegawai dan Tunjangan Perbaikan Penghasilan. Belanja langsung sebesar Rp. Page 4

58.303.590.322,00,- dengan penggunaan untuk belanja Urusan Wajib, Urusan Pilihan serta Non Urusan. 1.3 Isu Strategis Yang Dihadapi Organisasi Kota Bandung merupakan pusat aktifitas rakyat Jawa Barat. Sebagai ibukota propinsi, Kota Bandung adalah pintu gerbang ekonomi Jawa Barat. Sehingga terlihat perbedaan yang sangat mencolok dari jumlah orang yang ada pada siang dibandingkan dengan malam hari. Kota Bandung sudah menjadi tujuan wisata mancanegara sejak era kolonialisme Belanda. Pusat-pusat keramaian seperti Braga, Dago Tea House, Museum Geologi, dan Lapangan Pacuan Kuda Tegallega sudah dikenal dan ramai dikunjungi sejak dahulu. Bandung juga merupakan salah satu kota dengan bangunan berarsitektur Art Deco terbanyak di dunia. Kota Bandung yang memiliki berbagai kelebihan, mulai dari alamnya yang masih sejuk, seni dan budaya, kreativitas masyarakatnya, serta fashionnya, akhirnya ditetapkan sebagai Kota Wisata Dunia oleh Unesco. Penetapan Kota Bandung sebagai kota wisata dunia dilakukan kota Beijing, China pada 25 September 2013, setelah ditetapkannya Kota Bandung sebagai kota wisata dunia oleh Unesco, Kota Bandung harus mulai dan terus membenahi berbagai infrastruktur, keamanan dan kenyamanan berbagai tempat tujuan wisata, termasuk dalam pengembangan kebudayaan. Beberapa isu strategis yang perlu mendapatkan perhatian kaitannya dengan bidang kebudayaan dan pariwisata di Kota Bandung ialah: - Globalisasi yang semakin tidak terbatas akan menghilangkan jejak kebudayaan dan kesenian lokal apabila tidak adanya inovasi dan kreatifitas dalam pelestariannya. Page 5

- Meningkatnya kebutuhan wisatawan untuk mendapatkan sambutan yang baik, pelayanan yang cepat dan tepat waktu serta kenyamanan dan keamanan ketika berwisata. - Cepatnya kemajuan dunia IT menuntut sektor kebudayaan dan pariwisata untuk bisa lebih beradaptasi dan dapat memanfaatkan fasilitas IT sehingga akan semakin memberikan informasi yang lebih tersebar dan massal. - Kebutuhan yang tinggi atas fasilitas daya dukung pariwisata yang memiliki kualitas dan kuantitas yang mampu menampung wisatawan. - Tingginya kebutuhan akan SDM pariwisata yang berkompetensi internasional dan memiliki wawasan yang luas. - Peningkatan penataan infrastruktur penunjang pariwisata sebagai bagian dari penguatan Sapta Pesona, mengingat begitu besarnya minat wisatawan yang masuk ke Kota Bandung. - Pergeseran fokus pembangunan Kota Bandung yang awalnya berada di kawasan Bandung Utara menjadi kawasan Bandung Timur untuk tujuan menciptakan pemerataan pembangunan dan penguraian kepadatan aktivitas di Kota Bandung. - Promosi kebudayaan dan pariwisata melalui penyelenggaraan eventevent internasional yang dapat menarik wisatawan untuk datang ke Kota Bandung. - Peningkatan pelayanan investasi serta pembinaan pengelolaan sektor kepariwisataan. - Penguatan pemasaran wisata secara integral melalui koordinasi dengan Kabupaten/Kota yang berada disekitar Kota Bandung dalam lingkup Wilayah Bandung Raya. Termasuk promosi wisata melalui pameran di dalam maupun luar negeri. Page 6

1.4 Sistematika Penulisan Laporan Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2015 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut : BAB I Pendahuluan BAB II Perencanaan Kinerja BAB III Akuntabilitas Kinerja Menjelaskan tentang Organisasi dengan penekanan pada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic isues) yang sedang dihadapi organisasi; Menguraikan ringkasan/ikhtiar Rencana Strategis yang diawali dari Rencana Strategis, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja; Menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai hasil pengukuran yang disertai dengan evaluasi dan analisis yang memadai Menyajikan akuntabilitas keuangan berupa anggaran dan realisasinya, dan tingkat efektifitas anggaran terhadap pencapaian sasaran. BAB I Penutup Mengemukakan tinjauan secara umum mengenai keberhasilan/ kegagalan, permasalahan/ kendala yang berkaitan dengan kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, dan strategi pemecahan masalah untuk meningkatkan kinerja periode berikutnya. Lampiran Berisi lampiran hasil pengukuran kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014, dan lampiran lainnya Page 7

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung berdasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung; 6. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025; 7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya; 8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2012 tentang Pelestarian Seni Tradisional; 9. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan; 10. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 01 Tahun 2013 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah; 11. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung. Page 8

12. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018; Page 9

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 Kesinambungan RENSTRA dalam tujuan /sasaran RPJMD Kota Bandung dengan tugas dan fungsi SKPD Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2005-2025 serta dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013-2018 yang menjadi acuan bagi SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) sebagai pedoman pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama lima tahun kedepan. Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung 2013-2018 merupakan penjabaran visi, misi, sasaran, tujuan, strategi, kebijakan serta program kegiatan dan perkiraan kebutuhan pendanaan Dinas selama periode 5 tahun kedepan (2013-2018) yang telah mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), isi dan Misi serta agenda pembangunan Walikota dalam penyelenggaraan pembangunan di Kota Bandung. Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung khususnya pada Misi 3 dengan sasaran Meningkatnya pelestarian seni budaya dan Prestasi Olahraga dan Misi 4 dengan sasaran Berkembangnya Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata. Page 10

2.2 Rencana Strategis Hasil Reviu Dalam rangka mewujudkan SAKIP KOTA BANDUNG JUARA dimana Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) menjadi salah satu kriteria dalam mewujudkan hal tersebut, maka dilakukan Revisi RENSTRA dengan menggandeng Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPANRB) yang mana menghasilkan beberapa perubahan terkait Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja dan Target RENSTRA. Begitupula dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dimana terdapat beberapa point target RENSTRA yang direvisi dalam rangka perbaikan menuju SAKIP JUARA, beberapa perubahan / perbaikan yang dilakukan yaitu : isi : Tahun pada visi dihilangkan karena tidak perlu dicantumkan Misi : Misi menjadi 4 dimana misi yang ke 1 tidak perlu Tujuan : Tujuan menjadi 4 karena : tujuan disesuaikan dengan 2 urusan yaitu urusan pariwisata dan urusan kebudayaan 2 tujuan tambahan rekomendasi dari kemenpan Sasaran : disesuaikan dengan tujuan Indikator Kinerja : Indikator harus menggambarkan kalimat kondisi Rencana Strategis isi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 2018 adalah : MEWUJUDKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA SENI BUDAYA DAN TUJUAN WISATA INTERNASIONAL isi di atas mengandung pengertian bahwa Kota Bandung yang telah mantap sebagai Kota Seni Budaya (Puseur Budaya) dan Kota Tujuan Wisata di Indonesia selama periode RPJMD 2014 2018, bertekad dan berupaya meningkatkan potensinya menjadi Page 11

Kota Seni Budaya dan Tujuan Wisata Internasional, sehingga Kota Bandung ke depan benar-benar menjadi Kota Seni Budaya dan Tujuan Wisata yang berdaya saing tinggi sejajar dengan kota-kota lain di dalam dan luar negeri yang selama ini telah menunjukkan kiprahnya di bidang Budaya dan Pariwisata. Kota Bandung dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Provinsi Jawa Barat, nasional, bahkan internasional. Perkembangan pariwisata Kota Bandung ditopang oleh ketersediaan dan variasi produk wisata perkotaan dalam bentuk berbagai fitur kota, baik elemen primer maupun sekunder, seperti : pengetahuan, sejarah, budaya, heritage, kuliner, belanja, dan lain sebagainya. Sejalan dengan fungsi Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat dan kota jasa, produk pariwisata MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition), serta wisata berbasis pendidikan (knowlwdge-based tourism) juga menjadi unggulan utama. Dalam lingkup nasional, Kota Bandung ditetapkan sebagai destinasi sekunder dan berada di tempat ke-empat, di bawah Jakarta dan Bali sebagai destinasi primer di Indonesia, dan destinasi Borobudur-Yogya-Solo. Semenjak tahun 2011, Kota Bandung telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Provinsi Jawa Barat (KPPN Bandung Kota dan sekitarnya) dan merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Nasional (DPN Bandung-Ciwidey dan sekitarnya). Pentingnya Kota Bandung sebagai destinasi wisata unggulan diperkuat juga berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh situs Fastbooking.com di akhir 2014. Pada tingkat dunia, Kota Bandung menduduiki posisi ke-21 destinasi wisata terpopuler/terfavorit di dunia. Penentuan peringkat ini berdasarkan dari hasil penghitungan likes yang diklik oleh pengguna Facebook pada satu lokasi wisata. Page 12

Daftar lokasi wisata terpopuler tersebut menempatkan New York pada urutan pertama, kemudian Paris berada diurutan kedua, dan selanjutnya London dan beberapa kota di Amerika Utara. Sedangkan untuk Asia, Seoul di Korea Selatan menjadi kota paling popular di Asia, disusul Jakarta, Mumbai, Bangkok dan Bandung. Keunggulan Kota Bandung juga berasal dari tingkat kenyamanan dan kelayakhunian kota. Hasil survey Most Liveable Cities Index (MLCI) yang dilakukan oleh Ikatan Ahli Perencana (IAP) untuk yang ketiga kalinya (di tahun 2014) memberikan benchmark bagi para pengambil kebijakan mengenai tingkat kelayakhunian kota. Indeks ini merupakan snapshot yang sederhana dan actual mengenai persepsi warga kota yang menunjukkan tingkat kenyamanan sebuah kota berdasarkan persepsi warga yang hidup sehari-hari di kota tersebut. Kota Bandung termasuk ke dalam 7 (tujuh) besar kota layak huni di Indonesia dari hasil survey 2014. Tujuh kota yang memiliki nilai di atas rata-rata nasional, yaitu Balikpapan (71,12), Solo (69,38), Malang (69,3), Yogyakarta ( (67,39), Palembang (65,48), Makassar ( (64,79), dan Bandung ( 64,4). Masuknya Kota Bandung pada peringkat tujuh besar di tahun 2014 merupakan peningkatan yang cukup signifikan, karena hasil survey di tahun 2009 dan 2011 peringkat Kota Bandung masih berada di level yang lebih rendah. Adapun guna mewujudkan isi di atas, maka dijabarkan dalam beberapa Misi: 1. Meningkatkan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan dan kesenian; 2. Mengembangkan industri pariwisata yang kreatif, inovatif dengan memperhatikan terlaksananya sapta pesona; 3. Meningkatkan destinasi pariwisata kota yang berdaya saing tinggi baik pada tingkat regional, nasional maupun internasional; Page 13

4. Meningkatkan pemasaran melalui kemitraan dan kerjasama budaya dan pariwisata dengan pemangku kepentingan dan/atau Kab/kota/negara lain. Page 14

Tabel 2.2 Rencana Strategis Awal dan Revisi RENSTRA AWAL RENSTRA REISI NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA 1 2 Meningkatkan kualitas SDM insan Pariwisata Meningkatkan perlindungan pemanfaatan dan Pengembangan Budaya Tersedianya SDM Usaha Pariwisata yang kompeten dibidang Pariwisata Meningkatnya perlindungan, Pemanfaatan dan Pengembangan Budaya Jumlah Usaha Pariwisata yang dibintekkan Seni budaya tradisi yang dilestarikan Cakupan Kajian Seni & Budaya Cakupan Gelar Seni Budaya & Festival Cakupan Misi Kebudayaan & Kesenian 1 Lestarinya Seni Budaya Daerah 2 Kepariwisataan Kota Bandung yang berkualitas Lestarinya Bangunan Cagar Budaya Berkembangnya Seni Budaya Daerah Meningkatnya Kunjungan wisatawan ke Kota Bandung Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung Berkembangnya Obyek Daya Tarik Wisata Kota Bandung Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam Kondisi Baik dan Terlindungi Cakupan Gelar Seni & Budaya Jumlah Lingkung Seni / Budaya yang Aktif Jumlah Kunjungan Wisatawan Jumlah Wisatawan Menginap Rata-rata lama tinggal wisatawan Jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE Jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE yang berkualitas Jumlah Kampung Wisata 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Meningkatkan kreatifitas para Seniman/Budayawan dalam kiprah pengembangan Seni dan Budaya Meningkatkan kuantitas usaha pariwisata non hiburan Meningkatkan kualitas pelayanan potensi pariwisata Mendorong/fasilitasi perwujudan Kampung-kampung Wisata di Kota Bandung Meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung Mendorong serta memfasilitasi kegiatan promosi pariwisata budaya yang kreatif dan unggul dengan melibatkan masyarakat Memfasilitasi kerjasama promosi pariwisata dengan stakeholder Peningkatan kualitas pelayanan publik Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Meningkatnya kreatifitas para Seniman/Budayawan dalam kiprah pengembangan Seni dan Budaya Meningkatnya kuantitas usaha pariwisata non hiburan Jumlah usaha pariwisata yang berprestasi Terwujudnya Kampung-kampung Wisata di Kota Bandung Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kota Bandung Terlaksananya kegiatan promosi pariwisata kreatif dan unggul Kerjasama promosi pariwisata didalam dan diluar negeri Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kineja birokrasi Perlindungan terhadap BCB 3 Jumlah Seniman/Budayawan yang mendapat Anugerah Budaya Jumlah usaha pariwisata non hiburan Jumlah usaha pariwisata yang mendapat anugerah Pariwisata Jumlah Kampung Wisata Jumlah Wisnus Jumlah Wisman Jumlah event tingkat Internasional promosi pariwisata yang kreatif dan unggul Perjanjian kerjasama baru promosi pariwisata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai evaluasi AKIP Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yg ditindaklajuti Prosentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah 4 Peningkatan kualitas pelayanan publik Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kineja birokrasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai evaluasi AKIP Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yang ditindaklajuti Prosentase Tertib Administrasi Barang /Aset Daerah Page 15

2.3 Tabel Indikator Kinerja Utama Sebagai upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia dikeluarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.Pan/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Berdasarkan Keputusan Walikota Bandung Nomor : 640/Kep.210-Bag. Orpad tentang Perubahan Indikator Kinerja Utama Rencana Pembanguna Jangka Menengah (RPJMD) Kota Bandung Hasil Reviu, Dinas Kebudayaaan dan Pariwisata Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama yaitu sebagaimana table berikut : NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET 1 Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam kondisi baik dan terlindungi BCB 337 2 Jumlah Lingkung Seni/Budaya yang Aktif Kelompok 572 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Orang 5.480.821 4 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Angka 73 Surat Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung tentang Indikator Kinerja Utama (IKU), Terlampir. 2.4 Tabel Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan Page 16

dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan focus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegitan instansi yang tidak terarah. Dinas Kebudayaaan dan Pariwisata Kota Bandung telah menyusun Perjanjian Kinerja Tahun 2015, dengan uraian sebagai berikut : NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET 1 2 3 4 5 6 7 Lestarinya Bangunan Cagar Budaya Berkembangnya Seni Budaya Daerah Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung Berkembanya Obyek Daya Tarik Wisata Kota Bandung Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam Kondisi Baik dan Terlindungi Jumlah Lingkung Seni / Budaya yang Aktif Jumlah Kunjungan Wisatawan Rata-rata Lama Tinggal Wisatawan Jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE Jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE yang berkualitas Jumlah Kampung Wisata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BCB 337 Kelompok 572 Orang 5.480.821 Hari 2,01 Hotel 113 Hotel 22 Kampung Wisata 15 Angka 73 Nilai Evaluasi AKIP Angka 70 Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti Prosentase Tertib Angka 100% Page 17

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target Kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Capaian indikator kinerja yang dilaksanakan pada Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung merupakan ukuran atas hasil (kinerja) organisasi dari target yang telah ditetapkan untuk mewujudkan tujuan organisasi dalam periode tahun anggaran berjalan sebagai dasar pengukuran keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatanyang diamanatkan para pemangku kepentingan dalam urusan Kebudayaan dan Pariwisata. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator- indikator outcomes atau minimal output dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Pencapaian kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam Tahun 2015 merupakan kemampuan perencanaan dan hasil pelaksanaan baik kegiatan pembangunan maupun rutin Page 18

Metode Pengukuran kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut : a. semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik maka digunakan rumus: Persentase pencapaian rencana tingkat capaian Realisasi Rencana x 100% b. semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus: Persentase pencapaian rencana tingkat capaian Rencana - (Realisasi - Rencana) Rencana x 100% Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masingmasing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut : No Nilai Angka Interpretasi 1. 2. 3. 4. n/a < 100% = 100% > 100% Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada melebihi target. Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 100% termasuk pada tidak tercapainya taget. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi Page 19

kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. 3.1 CAPAIAN KINERJA Tabel 3.1.1 Capaian Kinerja Tahun 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Berdasarkan Renstra 2014-2018 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN % 1 Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam kondisi baik dan terlindungi BCB 337 421 124,92 2 Cakupan Gelar Seni dan Budaya Kegiatan 100 146 146,00 3 4 Jumlah Lingkung Seni/Budaya yang Aktif Jumlah Kunjungan Wisatawan Kelompok 572 605 105,76 Orang 5.480.821 6.061.094 110.58 5 Jumlah Wisatawan menginap Orang 4.134.783 4.004.492 96,84 6 Rata-rata lama tinggal wisatawan Hari 2,01 2.25 111.94 7 8 Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE yang berkualitas 9 Jumlah Kampung Wisata Hotel 113 113 100,00 Hotel 22 22 100,00 Kampung Wisata 15 15 100,00 10 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Angka 73 73 100,00 11 Nilai Evaluasi AKIP Angka 70 65.17 93.10 12 13 Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti Prosentase Tertib % 100 100 100,00 Prosentase Administrasi Barang / Aset Daerah % 100 100 100,00 Page 20

Tabel 3.1.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Berdasarkan Indikator Kinerja Utama NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN % 1 2 Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam kondisi baik dan terlindungi Jumlah Lingkung Seni/Budaya yang Aktif BCB 337 421 124,92 Kelompok 572 605 105,76 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Orang 5.480.821 6.061.094 110,58 4 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Angka 73 73 100,00 Indikator Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam Kondisi Baik dan Terlindungi mencapai target dengan capaian 124,92%. Bahwa bangunan yang akan diusulkan perlindungan dalam bentuk Peraturan Walikota hampir 50,00% milik swasta dan perorangan, dimana tidak semua masyarakat pemilik yang bersedia bangunan miliknya dijadikan BCB. Sehingga perlu upaya-upaya intesifikasi sosialisasi dan pendekatan kepada para pemilik bangunan tersebut. Kendala lainnya bahwa keberadaan bangunan yang telah teridentifikasi sebagai Bangunan Cagar Budaya saat ini banyak yang telah berubah secara fisik, sehingga tidak lagi memenuhi kriteria sebagai BCB atau bahkan bangunan tersebut sudah hilang dibongkar (rata dengan tanah), sehingga perlu dilaksanakan pendataan ulang sebelum diusulkan dan ditetapkan menjadi Bangunan Cagar Budaya yang terlindungi secara hukum dalam Peraturan Walikota. Indikator Jumlah Lingkung Seni/Budaya yang Aktif telah mencapai target dengan capaian 105.76%. Keberhasilan capaian melebihi target kinerja ini adalah telah diadakan pembinaan terhadap lingkung-lingkung seni budaya melalui Inventarisasi data Seni dan Budaya update Tahunan, monitoring dan legalitas Lingkung Seni yang kesemuanya dilakukan dalam rangka Pelestarian, Pengembangan Pemanfaatan Seni Tradisional. Page 21

Indikator Jumlah Kunjungan Wisatawan telah mencapai melebihi target dengan capaian 106.45 %. Keberhasilan pencapaian target kinerja ini tidak terlepas dari dukungan seluruh stakeholder pariwisata dan warga masyarakat Kota Bandung, upaya lain yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yaitu dengan : - Intensifikasi promosi pariwisata Kota Bandung baik direct promotion maupun melalui media-media promosi lainnya. - Adanya website yang menampilkan profil dan keunggulan daerah yang memiliki potensi wisata. - Meningkatkan jalinan kerjasama dengan instansi terkait khususnya dalam penataan infrastruktur Kota untuk mendukung daya Tarik wisata Kota Bandung. - Pelaksanaan kerjasama promosi pariwisata dengan Kabupaten/Kota/Negara lain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) telah mencapai target dengan capaian 100,00%. Tabel 3.1.3 Capaian Kinerja Tahun 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Berdasarkan Perjanjian Kinerja NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN % 1 2 Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam kondisi baik dan terlindungi Jumlah Lingkung Seni/Budaya yang Aktif BCB 337 421 124,92 Kelompok 572 605 105,76 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Orang 5.480.821 6.061.094 110,58 4 Rata-rata lama tinggal wisatawan Hari 2,01 5 6 Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE yang berkualitas 2,25 111,94 Hotel 113 113 100,00 Hotel 22 22 100,00 Page 22

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN % 7 Jumlah Kampung Wisata Kampung Wisata 15 15 100,00 8 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Angka 73 73 100,00 9 Nilai Evaluasi AKIP Angka 70 65,17 93,10 10 Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti Prosentase Tertib % 100 100 100,00 3.2 PENGUKURAN KINERJA Sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam Perencanaan Strategis, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah menetapkan 5 sasaran Urusan dengan 9 indikator kinerja dan 2 sasaran Non Urusan dengan 4 indikator kinerja, rincian sebagai berikut : Urusan Non Urusan Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3 Sasaran 4 Sasaran 5 Sasaran 6 Sasaran 7 terdiri dari 1 Indikator terdiri dari 2 Indikator terdiri dari 3 Indikator terdiri dari 2 Indikator terdiri dari 1 Indikator terdiri dari 1 Indikator terdiri dari 3 Indikator Bahwa berdasarkan tabel tersebut di atas, untuk pengukuran akuntabilitas kinerja dilaksanakan pada level sasaran dan indikator yang terkait langsung dengan urusan (sasaran 1-5) Hasil pengukuran kinerja sasaran di atas dapat dikemukakan Pencapaian Kinerja Sasaran strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung tahun 2015 sebagaimana tabel berikut : Page 23

Tabel 3.2.1 Pencapaian Kinerja Sasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2015 No Sasaran Strategis Rata-Rata Capaian Capaian 1 Tidak Ada Target n/a - 2 Tidak Tercapai < 100% 1 3 Tercapai = 100% 5 4 Melebihi Target > 100% 4 Jumlah 10 Adapun pencapaian kinerja sasaran strategis pada tiap misi dirinci dalam tabel, sebagai berikut: Tabel 3.2.2 Capaian Kinerja Sasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2015 NO SASARAN STRATEGIS 1 Sasaran 1 Lestarinya Bangunan Cagar Budaya 2 Sasaran 2 Berkembangnya Seni Budaya Daerah 3 Sasaran 3 Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung 4 Sasaran 4 Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung 5 Sasaran 5 Berkembangnya Obyek Daya Tarik Wisata Kota Bandung 6 Sasaran 6 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik JUMLAH INDIKATOR RATA- RATA CAPAIAN n/a < 100 = 100 > 100 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target 1 124,92 2 125,88 3 106,45 2 100,00 1 100,00 1 100,00 Page 24

NO SASARAN STRATEGIS 7 Sasaran 7 Meingkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi JUMLAH INDIKATOR RATA- RATA CAPAIAN n/a < 100 = 100 > 100 Tidak Ada Target 3 97,7 Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target Pencapaian realisasi 13 (tigabelas) indikator kinerja sasaran terhadap target pada setiap sasaran yang sudah ditetapkan adalah sebagai berikut : Tabel 3.2.3 Pencapaian Target Sasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2015 No Sasaran Jumlah Indikator Sasaran Melebihi Target (>100%) Tingkat Pencapaian Tercapai (100%) Tidak Tercapai (<100%) Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Sasaran 1 1 1 124,92 2 Sasaran 2 2 2 125,88 3 Sasaran 3 3 2 111,26 1 96,84 4 Sasaran 4 2 2 100,00 5 Sasaran 5 1 1 100,00 6 Sasaran 6 1 1 100,00 7 Sasaran 7 3 2 100,00 1 93,10 Jumlah 13 Page 25

Dari 7 (tujuh) sasaran dengan 13 (tigabelas) indikator kinerja, kategori pencapaian indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung berdasarkan misi dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.2.4 Kategori Pencapaian Indikator Sasaran Tahun 2015 NO KATEGORI JUMLAH INDIKATOR A Sasaran 1 1 PRESENTASE 1 Melebihi Target 1 124,92 2 Tercapai 3 Tidak Tercapai B Sasaran 2 2 1 Melebihi Target 2 125.88 2 Tercapai 3 Tidak Tercapai C Sasaran 3 3 1 Melebihi Target 2 111,26 2 Tercapai 3 Tidak Tercapai 1 96,84 D Sasaran 4 2 1 Melebihi Target 2 Tercapai 2 100,00 3 Tidak Tercapai E Sasaran 5 1 1 Melebihi Target 2 Tercapai 1 100,00 3 Tidak Tercapai F Sasaran 6 1 1 Melebihi Target 2 Tercapai 1 100,00 3 Tidak Tercapai G Sasaran 7 3 1 Melebihi Target 2 Tercapai 2 100,00 3 Tidak Tercapai 1 93,10 Page 26

Tabel 3.2.5 Target dan Capaian SPM Bidang Seni dan Budaya Tahun 2015 No Indikator SPM Target Realisasi Target Nasional 1 Cakupan kajian seni 100.00 100.00 2 Cakupan fasilitas seni 100.00 100.00 3 Cakupan gelar seni 100.00 100.00 4 Misi kesenian 100.00 100.00 5 Cakupan SDM kesenian 50.00 50.00 6 Cakupan tempat kesenian 100.00 100.00 7 Cakupan organisasi kesenian 66.70 66.70 Page 27

3.3 EALUASI DAN ANALISIS KINERJA Tahapan akuntabilitas kinerja berikutnya yaitu evaluasi kinerja. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui capaian realisasi, kemajuan dan kendala-kendala yang dijumpai didalam pelaksanaan kegiatan kegiatan dalam rangka pencapaian misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program / kegiatan di masa yang akan datang. Adapun evaluasi yang terhadap keberhasilan/kegagalan pencapaian pada masing-masing sasaran dapat kami kemukakan sebagai berikut : Sasaran 1 Lestarinya Bangunan Cagar Budaya Pencapaian sasaran 1 meliputi 1 (satu) indikator dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.3.1 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Lestarinya Bangunan Cagar Budaya NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2018 TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET 1 Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam Kondisi baik dan terlindungi BCB 237 371 156,54 337 421 124,92 637 Page 28

Grafik 3.3.1 Sasaran 1 Lestarinya Bangunan Cagar Budaya 337 421 2015 Target Realisasi Pelestarian Bangunan Cagar Budaya menjadi sasaran dengan indikator jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam Kondisi baik dan terlindungi dengan target sebanyak 337 BCB, terealisasi 421 BCB dengan tingkat rata-rata capaian kinerja sebesar 124,92 %. Perhitungan Bangunan Cagar Budaya yang dilestarikan dihitung berdasarkan akumulasi jumlah bangunan yang diusulkan dan ditetapkan dalam bentuk Peraturan Walikota sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB). Terdapat lima kriteria untuk memutuskan suatu bangunan masuk menjadi bangunan cagar budaya. Kriteria tersebut ditinjau dari nilai sejarah, nilai arsitektur, nilai ilmu pengetahuan, nilai sosial budaya, dan usia bangunan minimal 50 tahun. Cagar budaya golongan A memiliki minimal 4 kriteria, golongan B tiga kriteria, dan golongan C sebanyak dua kriteria. Adapun Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya yang baik dan terlindungi adalah sebagai berikut : 1. Kawasan I (Kawasan Pusat Kota) terdapat 49 bangunan 2. Kawasan II (Pecinan/Perdagangan) terdapat 5 bangunan 3. Kawasan III (Pertahanan & Militer/Keamanan) terdapat 16 bangunan 4. Kawasan I (Etnik Sunda) terdapat 2 bangunan 5. Kawasan (Perumahan illa dan Non illa) terdapat 26 bangunan 6. Kawasan I (Industri) terdapat 2 bangunan Page 29

Analisis pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan diantaranya adalah bahwa bangunan yang akan diusulkan perlindungan dalam bentuk Peraturan Walikota hampir 50,00% milik swasta dan perorangan, dimana tidak semua masyarakat pemilik yang bersedia bangunan miliknya dijadikan BCB. Sehingga perlu upaya-upaya intesifikasi sosialisasi dan pendekatan kepada para pemilik bangunan tersebut. Kendala lainnya bahwa keberadaan bangunan yang telah teridentifikasi sebagai Bangunan Cagar Budaya saat ini banyak yang telah berubah secara fisik, sehingga tidak lagi memenuhi kriteria sebagai BCB atau bahkan bangunan tersebut sudah hilang dibongkar (rata dengan tanah), sehingga perlu dilaksanakan pendataan ulang sebelum diusulkan dan ditetapkan menjadi Bangunan Cagar Budaya yang terlindungi secara hukum dalam Peraturan Walikota. Program dan Kegiatan serta penganggaran untuk pencapaian sasaran termaksud adalah : Tabel 3.3.2 Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran NO PROGRAM KEGIATAN 1 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Pelestarian Peninggalan Sejarah Purbakala, Museum dan Peninggalan Bawah Air ANGGARAN (PERUBAHAN) RP REALISASI RP 1.456.943.218 1.258.754.140 OUTPUT PROGRAM/ KEGIATAN YANG DIHASILKAN Perlindungan Benda Cagar Budaya KETERKAITAN OUTPUT TERHADAP PENCAPAIAN SASARAN MENUNJANG PECAPAIAN KURANG MENUNJANG PENCAPAIAN Permasalahan : - Kurangnya peranserta masyarakat pemilik Bangunan Cagar Budaya; - Keberadaan bangunan Bangunan Cagar Budaya banyak yang telah berubah fisik atau hilang dibongkar. Solusi : - Perlunya sosialisasi dan pendekatan kepada para pemilik Bangunan Cagar Budaya; - Perlunya pendataan ulang Bangunan Cagar Budaya. Page 30

Sasaran 2 Berkembangnya Seni Budaya Daerah Pencapaian sasaran 2 meliputi 2 (dua) indikator dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.3.3 Analisis Pencapaian Sasaran 2 Berkembangnya Seni Budaya Daerah N O INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2018 TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET 1 2 Cakupan Gelar Seni dan Budaya Jumlah Lingkung Seni / Budaya yang Aktif Kegiatan 60 102 170,00 100 146 146,00 100 Kelompok 565 565 100,00 572 605 105,76 600 Rata-rata pencapaian 125,88 Grafik 3.3.2 Sasaran 2 Berkembangnya Seni Budaya Daerah 700 600 500 400 300 572 605 200 100 100 146 0 Cakupan Gelar Seni dan Budaya Jumlah Lingkung Seni / Budaya yang Aktif Target Realisasi Page 31

Berkembangnya Seni Budaya Daerah menjadi sasaran dengan indikator jumlah Cakupan Gelar Seni target sebanyak 100 terealisasi 146 dan Jumlah Lingkung Seni / Budaya yang Aktif dengan target sebanyak 572 terealisasi 605, dengan tingkat rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 125.88 %. Perhitungan Cakupan gelar seni dan budaya dan jumlah lingkung seni / budaya yang aktif dihitung berdasarkan akumulasi cakupan gelar seni dan budaya dan jumlah lingkung seni / budaya yang aktif. Wujud gelar seni dan budaya antara lain pergelaran, pameran, festival, dan lomba. Pergelaran kesenian adalah kegiatan yang mempertunjukkan hasil karya seni di tengah masyarakat. Pameran seni adalah kegiatan seniman yang memamerkan karya seni untuk masyarakat. Festival kesenian adalah suatu kegiatan yang menyajikan dan mempertunjukkan berbagai bentuk karya seni yang memiliki kekhasan masing-masing. Data Cakupan Gelar Seni dan Budaya : NO URAIAN JUMLAH KET 1 Pentas Seni Ruang Publik-Sentra Wisata-Gedung Pertunjukkan 124 2 Pentas Seni dalam Propinsi 6 3 Pentas Seni luar Propinsi 11 4 Pentas Seni Luar Negeri 5 T O T A L 146 Lingkung/Sanggar seni yang terdaftar pada Bidang Seni Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung berjumlah 605 Lingkung seni dari total 30 Kecamatan yang ada di Kota Bandung. Eksistensi mereka dalam mendukung program Pemerintah Kota Bandung khususnya di bidang seni budaya sebagaimana yang tercantum pada Peraturan Daerah Kota Bandung No.5 Tahun 2012 tentang pelestarian Seni Tradisional patut mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Pemerintah Page 32

Kota Bandung sebagai stake holder. Keberadaan lingkung seni sebagai upaya untuk melindungi, mengembangkan, dan pemanfaatan kesenian untuk kesejahteraan masyarakat, kebanggaan nasional, dan sebagai penguat jati diri bangsa dalam prakteknya banyak menemui kendala seperti kurangnya pendanaan yang diberikan oleh pemerintah karena keterbatasan dana dari APBD. Meskipun begitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung tetap berusaha memfasilitasi eksistensi berkesenian para pelaku seni khususnya seni tradisi yang bernaung pada Lingkung seni yang memang telah terdaftar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, hingga bisa dikatakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung mengkriteriakan lingkung/sanggar seni yang disebut aktif adalah mereka yang secara kontinuitas menjalankan aktivitas keseniannya serta memperpanjang legalitas keberadaannya yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Keberhasilan pencapaian yang melebihi target kinerja sasaran ini merupakan bagian dari upaya membangun kerjasama dan partisipasi masyarakat serta swasta yang tentunya dapat mengefisiensi anggaran dalam satu event, sehingga Pagelaran Seni Budaya dapat terlaksana melebihi dari yang telah ditargetkan, dan pembinaan terhadap lingkunglingkung seni budaya melalui Inventarisasi data Seni dan Budaya update Tahunan, monitoring dan legalitas Lingkung Seni yang kesemuanya dilakukan dalam rangka Pelestarian, Pengembangan Pemanfaatan Seni Tradisional. Data Lingkung Seni terlampir. Program dan Kegiatan serta penganggaran untuk pencapaian sasaran termaksud adalah : Page 33

Tabel 3.3.4 Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran NO PROGRAM KEGIATAN 1 2 3 4 Program Pengelolaan Keragaman Budaya Program Pengembang an Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Program Pengembang an Nilai Budaya Kegiatan Pengembang an Kesenian dan Kebudayaan Daerah Kegiatan Fasilitasi Penyelenggar aan Festival Budaya Daerah Kegiatan Seminar dalam rangka Revitalisasi dan Reaktualisasi Budaya Lokal Kegiatan Membangun Kemitraan Pengelolaan Kebudayaan antar Daerah Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Kekayaan Budaya Lokal Daerah Kegiatan Pengembang an Kebudayaan dan Pariwisata Kegiatan Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah ANGGARAN (PERUBAHAN) RP REALISASI RP 5.108.340.788 4.944.474.400 841.790.540 782.615.600 1.591.773.055 1.372.234.776 650.897.781 637.770.000 355.750.495 0 14.782.518.986 4.559.734.800 1.265.049.671 1.168.826.191 OUTPUT PROGRAM/ KEGIATAN YANG DIHASILKAN Meningkatnya kesenian dan kebudayaan lokal daerah Peningkatan sarana pemasaran produk seni budaya daerah Meningkatnya penyelenggara an pentas seni budaya lokal Peningkatan kemitraan pengelolaan kebudayaan antar daerah Peningkatan pelestarian dan pengembanga n bahasa dan sastra daerah Peningkatan pengembanga n kebudayaan dan pariwisata Apresiasi pemerintah terhadap seniman dan budayawan Kota Bandung Terlaksanany a sosialisasi PERDA dan PERWAL Kesenian Tradisional dan akurasi data potensi seni budaya KETERKAITAN OUTPUT TERHADAP PENCAPAIAN SASARAN MENUNJANG PECAPAIAN KURANG MENUNJANG PENCAPAIAN Page 34

Kegiatan Pemberian Dukungan, Penghargaan dan Kerjasama di bidang Budaya 848.024.238 718.183.698 Meningkatnya upaya pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah Permasalahan dan Solusi Permasalahan : - Terbatasnya anggaran dalam satu event Solusi : - Kerjasama dan partisipasi masyarakat serta swasta yang dapat mengefisiensi anggaran dalam satu event, sehingga Pagelaran Seni Budaya dapat terlaksana melebihi dari yang telah ditargetkan Sasaran 3 Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Pencapaian sasaran 3 meliputi 3 (tiga) indikator dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.3.5 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung NO INDIKATOR KINERJA TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2018 SATUAN TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET 1 2 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Jumlah Wisatawan menginap Rata-rata lama tinggal wisatawan orang 5.367.894 5.807.565 108,00 5.480.821 6.061.094 110.58 6.035.475 orang 4.014.352 4.018.781 110,00 4.134.783 4.004.492 96,84 4.518.189 hari 2,00 2,12 106,00 2,01 2.25 111.94 2,16 Rata-rata pencapaian 106.45 Page 35

Grafik 3.3.3 Sasaran 3 Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung 8000000 3 6061094 5480821 2 2,25 5000000 4134783 4004492 1,5 2000000 Jumlah Kunjungan Wisatawan Jumlah Wisatawan Menginap 0 Rata-rata Lama Tinggal Wisatawan Target Realisasi Target Realisasi Sasaran Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung, dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator, yaitu jumlah kunjungan wisatawan, jumlah wisatawan menginap dan rata-rata lama tinggal wisatawan. Tingkat rata-rata capaian kinerja nyata indikator ini adalah sebesar 106,45 %. Capaian indicator jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2015 terealisasi sebanyak 6.061.094 orang atau 110,58 % dari target wisatawan 5.480.821 orang. Realisasi capaian kunjungan wisatawan Tahun 2015 lebih baik dari capaian Tahun 2014 yang mencapai realisasi sebanyak 104,36 %. Capaian indicator jumlah wisatawan menginap pada tahun 2015 terealisasi sebanyak 4.004.492 orang atau 96,84 % dari target wisatawan Page 36

4.134.783 orang. Realisasi capaian kunjungan wisatawan Tahun 2015 lebih baik dari capaian Tahun 2014 yang mencapai realisasi sebanyak 4.018.781 orang. Indikator rata-rata lama tinggal wisatawan adalah indikator baru di tahun 2015 dengan terealisasi 2,25 hari atau 111,94 % dari target 2,01 hari. Perhitungan Jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah wisatawan yang menginap serta rata-rata lama tinggal wisatawan dihitung berdasarkan akumulasi jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung bekerja sama dengan dinas/instansi terkait (Dishub, PT. Jasa Marga, PT. KAI, Kantor Imigrasi, PT. Angkasa Pura) serta perhitungan akhir yang dikerjasamakan dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung. Keberhasilan pencapaian target kinerja sasaran ini tidak terlepas dari dukungan seluruh stakeholder pariwisata dan warga masyarakat Kota Bandung. Program dan Kegiatan serta penganggaran untuk pencapaian sasaran termaksud adalah : Tabel 3.3.6 Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran NO PROGRAM KEGIATAN 1 Program Pengembanga n Pemasaran Pariwisata Kegiatan Analisa Pasar untuk Promosi dan Pemasaran Objek Pariwisata Kegiatan Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pemasaran Pariwisata ANGGARAN (PERUBAHAN) RP REALISASI RP 122.272.700 57.615.000 203.500.000 201.244.800 OUTPUT PROGRAM/ KEGIATAN YANG DIHASILKAN Tersedianya buku kajian analisa pasar kota Bandung Tersedianya data informasi pariwisata KETERKAITAN OUTPUT TERHADAP PENCAPAIAN SASARAN MENUNJANG PECAPAIAN KURANG MENUNJANG PENCAPAIAN Page 37

Kegiatan Pengembanga n Jaringan Kerja Sama Promosi Pariwisata Kegiatan Koordinasi dengan Sektor Pendukung Pariwisata Kegiatan Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan di Luar Negeri Kegiatan Pengembanga n Statistik Wisata Terpadu Kegiatan Penyelenggara an Bersama Konferensi Asia Afrika (Banprop) 1.159.243.825 702.241.554 406.090.983 207.448.000 8.952.938.119 7.560.948.233 1.500.000 1.500.000 4.000.000.000 3.726.572.200 Terjalinnya kerjasama pariwisata antar Kota/Kab Luar Propinsi Jabar Terjalinnya kerjasama pariwisata dengan para pelaku usaha pariwisata Tersebarnya informasi wisata Kota Bandung kepada Wisnus maupun Wisman Pelaksanaan pelatihan pemandu wisata terpadu Permasalahan dan Solusi Permasalahan : - Promosi pariwisata Kota Bandung yang belum maksimal - Masih kurangnya koordinasi dengan instansi terkait khususnya dalam penataan infrastruktur Kota untuk mendukung daya Tarik wisata Kota Bandung. - Belum optimalnya Pelaksanaan kerjasama promosi pariwisata dengan Kabupaten/Kota/Negara lain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Solusi : - Intensifikasi promosi pariwisata Kota Bandung baik direct promotion maupun melalui media-media promosi lainnya. - Meningkatkan jalinan kerjasama dengan instansi terkait khususnya dalam penataan infrastruktur Kota untuk mendukung daya Tarik wisata Kota Bandung. Page 38

- Pelaksanaan kerjasama promosi pariwisata dengan Kabupaten/Kota/Negara lain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Page 39

Sasaran 4 Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung N O 1 2 Pencapaian sasaran 4 meliputi 2 (dua) indikator dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : INDIKATOR KINERJA Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE yang Berkualitas Tabel 3.3.7 Analisis Pencapaian Sasaran 4 Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung SATUAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2018 TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET Hotel 105 105 100,00 113 113 100,00 137 Hotel 18 18 100,00 22 22 100,00 34 Rata-rata pencapaian 100,00 Grafik 3.3.4 Sasaran 4 Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung 150 140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 113 113 Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang Mice 22 22 Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang Mice yang Berkualitas Target Realisasi Page 40

Sasaran Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung, dapat dilihat dari 2 (dua) indikator. Tingkat rata-rata capaian kinerja nyata indikator ini adalah sebesar 100,00%. Perhitungan Jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE dan jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE yang berkualitas dihitung berdasarkan akumulasi jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE. MICE merupakan kegiatan konvensi, perjalanan intensif dan pameran dalam industri pariwisata. Sedangkan apa yang dimaksud dengan MICE? MICE yang secara teknis merupakan singkatan dari Meeting, Incentive, Conference, Exhibition, digolongkan ke dalam industri pariwisata. MICE bisa diartikan sebagai wisata konvensi, dengan batasan: usaha jasa konvensi, perjalanan intensif, dan pameran merupakan usaha dengan kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan,dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Pada umumnya kegiatan konvensi berkaitan dengan kegiatan usaha pariwisata lain, seperti transportasi, akomodasi, hiburan, perjalanan pra- dan pasca-konferensi (pre-and post-conference tours). Kriteria Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE yang Berkualitas adalah sebagai berikut : - Fasilitas setiap ruangan meeting dilengkapi dengan fasilitas audio visual; - Tersedianya fasilitas presentase terkini; - Tersedianya fasilitas ballroom yang lengkap; - Tersedianya fitur bisnis yang lengkap; - Tersedianya makanan dan minuman yang sesuai dengan kelas meeting tertentu; - Tersedianya meeting room dengan berbagai kapasitas (class room, round table room dan U Shape); Page 41

- Mengacu pada Sapta Pesona. Program dan Kegiatan serta penganggaran untuk pencapaian sasaran termaksud adalah : Tabel 3.3.8 Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (PERUBAHAN) RP REALISASI RP OUTPUT PROGRAM/ KEGIATAN YANG DIHASILKAN KETERKAITAN OUTPUT TERHADAP PENCAPAIAN SASARAN MENUNJANG PECAPAIAN KURANG MENUNJANG PENCAPAIAN Kegiatan Pengembanga n dan Penguatan Litbang Kebudayaan dan Pariwisata 439.525.480 365.428.300 Tersedianya hasil kajian kebutuhan kamar dan hotel ideal di kota Bandung 1 Program Pengembang an Kemitraan Kegiatan Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata 702.763.880 682.877.320 Meningkatnya kemitraan dengan para pelaku pariwisata Kegiatan Pengembanga n Sumberdaya Manusia dan Profesionalis me Bidang Pariwisata 1.329.590.400 1.133.892.660 Terselenggara nya pengembanga n profesionalism e SDM Kepariwisataa n Permasalahan dan Solusi Permasalahan : Belum maksimalnya jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE yang Berkualitas Solusi : Perlu diadakan monitoring dan evaluasi untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan MICE Page 42

Sasaran 5 Berkembangnya Obyek Daya Tarik Wisata Kota Bandung Pencapaian sasaran 5 meliputi 1 (satu) indikator dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : N O INDIKATOR KINERJA Tabel 3.3.9 Analisis Pencapaian Sasaran 5 Berkembangnya Obyek Daya Tarik Wisata Kota Bandung SATUAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2018 TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET 1 Jumlah Kampung Wisata Kampung Wisata 10 10 100,00 15 15 100,00 30 Rata-rata pencapaian 100,00 Grafik 3.3.5 Sasaran 5 Berkembangnya Obyek Daya Tarik Wisata Kota Bandung 16 14 12 10 8 6 4 2 0 15 15 Jumlah Kampung Wisata Target Realisasi Sasaran Berkembangnya Obyek Daya Tarik Wisata Kota Bandung, dapat dilihat dari 1 (satu) indikator. Tingkat rata-rata capaian kinerja nyata indikator ini adalah sebesar 100,00%. Perhitungan Jumlah Kampung Wisata dihitung berdasarkan akumulasi jumlah Kampung Wisata di Kota Bandung. Page 43

Kampung Wisata adalah salah satu ungkapan kehidupan manusia yang menyuguhkan tujuan wisata perkampungan. Dalam perwujudannya, kampung wisata hendaknya dapat memenuhi tuntutantuntutan yang ada baik yang menyangkut fasilitas wisata, sirkulasi, dan pengolahan ruang luar yang memiliki banyak keanekaragaman. Adapun kriteria Kampung Wisata adalah sebagai berikut : 1. Aksebilitasnya baik, sehingga mudah dikunjungi wisatawan dengan menggunakan berbagai jenis alat transportasi; 2. Memiliki obyek-obyek menarik berupa alam, seni budaya, legenda, makanan local, dan sebagainya untuk dikembangkan sebagai obyek wisata; 3. Masyarakat dan aparat desanya menerima dan memberikan dukungan yang tinggi terhadap kampung wisata serta para wisatawan yang datang ke desanya. 4. Keamanan di desa tersebut terjamin; 5. Tersedia akomodasi, telekomunikasi, dan tenaga kerja yang memadai; 6. Beriklim sejuk atau dingin; 7. Berhubungan dengan obyek wisata lain yang sudah dikenal oleh masyarakat luas. Data Kampung Wisata Tahun 2015, adalah sebagai berikut : 1. Kawasan Wisata Kreatif Kampung Eco Bambu, Kecamatan Cidadap; 2. Kawasan Wisata Kreatif Kampung Toge, Kecamatan Bandung Kulon; 3. Kawasan Wisata Kreatif Kampung Batik Cigadung, Kecamatan Cibeunying Kaler; 4. Kawasan Wisata Kreatif Kampung Situs, Kecamatan Bandung Kulon; 5. Kawasan Wisata Kreatif Kampung Peuyeum, Kecamatan Mandalawati. Page 44

Program dan Kegiatan serta penganggaran untuk pencapaian sasaran termaksud adalah : Tabel 3.3.10 Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (PERUBAHAN) RP REALISASI RP OUTPUT PROGRAM/ KEGIATAN YANG DIHASILKAN KETERKAITAN OUTPUT TERHADAP PENCAPAIAN SASARAN MENUNJANG PECAPAIAN KURANG MENUNJANG PENCAPAIAN Kegiatan Pengembangan objek pariwisata unggulan 3.353.731.850 2.614.704.077 Terwujudnya Kampung Wisata kreatif 1 Program Pengembang an Destinasi Pariwisata Kegiatan Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata Kegiatan Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan destinasi pemasaran pariwisata 400.000.000 376.410.000 893.305.600 508.330.510 Teridentifikasin ya pengembangan destinasi pariwisata kota Bandung Terlaksananya pelatihan dan pembinaan sumber daya manusia tempat hiburan dan rekreasi Permasalahan dan Solusi Permasalahan : Belum maksimalnya jumlah Kampung Wisata Solusi : Perlunya peningkatan pengembangan kampung wisata sebagai destinasi pariwisata Kota Bandung, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung. Page 45

Sasaran 6 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Pencapaian sasaran 6 meliputi 1 (satu) indikator dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.3.11 Analisis Pencapaian Sasaran 6 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik NO 1 INDIKATOR KINERJA Indeks Kepuasan Masyarakat TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2018 SATUAN TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET Jumlah 70 70 100,00 73 73 100,00 85 Rata-rata pencapaian 100,00 Grafik 3.3.6 Sasaran 6 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 80 70 60 50 40 30 20 10 0 73 73 Indeks Kepuasan Masyarakat Target Realisasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil survei pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Survey IKM bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan Page 46

secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dapat dilihat dari 1 (satu) indikator. Tingkat rata-rata capaian kinerja nyata indikator ini adalah sebesar 100 %. Perhitungan Jumlah Indeks Kepuasan Masyarakat dihitung berdasarkan survei jumlah Indeks Kepuasan Masyarakat di Disbudpar Kota Bandung. Data Indeks Kepuasan Masyarakat berdasarkan hasil survey melalui 100 kuesioner/pertanyaan terhadap 100 orang responden adalah sebagai berikut : No Alternatif Jawaban Nilai Jumlah 1. A 1 2. B 2 3. C 3 4. D 4 TOTAL Perhitungan : Skor tertinggi = 4 x 100 x 14 = 5.600 Interpretasi = 4.088/5.600 x 100 = 73,00 Page 47

Tabel 3.3.12 Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran NO PROGRAM KEGIATAN 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan komponen instalasi listrik/penera ngan bangunan kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor ANGGARAN (PERUBAHAN) RP REALISASI RP 231.000.000 153.097.657 463.860.600 448.377.600 138.160.000 130.665.610 150.700.000 147.774.550 56.105.000 50.404.200 1.880.850.000 1.808.674.050 80.000.000 67.040.200 2.509.200.000 2.445.282.200 320.000.000 162.029.179 601.411.420 308.000.164 75.000.000 69.600.000 200.260.000 197.346.300 OUTPUT PROGRAM/ KEGIATAN YANG DIHASILKAN Meningkatnya tata administrasi perkantoran Meningkatnya tata administrasi perkantoran Meningkatnya tata administrasi perkantoran Meningkatnya tata administrasi perkantoran Meningkatnya tata administrasi perkantoran Meningkatnya tata administrasi perkantoran Meningkatnya tata administrasi perkantoran Meningkatnya tata administrasi perkantoran Meningkatnya tata administrasi perkantoran Meningkatnya tata administrasi perkantoran Meningkatnya tata administrasi perkantoran Meningkatnya tata administrasi perkantoran KETERKAITAN OUTPUT TERHADAP PENCAPAIAN SASARAN MENUNJANG PECAPAIAN KURANG MENUNJANG PENCAPAIAN Page 48

2 3 4 Program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Program peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pengadaan Mebeleur Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan Rutin/Berkal a Kendaraan Dinas/Opera sional Pemeliharaan Rutin/Berkal a Perlengkapan Gedung Kantor Pengadaan Mesin/karti absensi Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapan nya Pengadaan pakaian khusus harihari tertentu Pembinaan kinerja aparatur 276.650.000 255.029.000 558.800.000 555.381.260 621.720.000 510.347.020 322.305.000 308.892.450 16.000.000 14.080.000 59.500.000 54.361.000 164.500.000 143.695.000 463.051.440 377.537.500 Meningkatnya tempat kerja yang representatif Meningkatnya tempat kerja yang representatif Meningkatnya kendaraan dinas/operasi onal yang representatif Meningkatnya tempat kerja yang representatif Meningkatnya kesadaran kehadiran tepat waktu Meningkatnya kesadaran berseragam kerja Meningkatnya kesadaran berseragam kerja Meningkatnya kinerja aparatur Permasalahan dan Solusi Permasalahan - Kurangnya pelayanan publik yang prima dan lemahnya pemahaman aparatur terhadap system manajemen mutu pelayanan yang prima - Kurang dipahaminya peraturan tentang pelayanan prima Solusi - Perlunya pembinaan aparatur terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik yang prima - Perlunya sosialisasi peraturan tentang pelayanan prima Page 49

Sasaran 7 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Pencapaian sasaran 7 meliputi 3 (tiga) indikator dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.3.13 Analisis Pencapaian Sasaran 7 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2018 TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET 1 2 3 Nilai evaluasi AKIP Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat Prosentase Tertib Administrasi Barang/Aset Daerah Angka 70 70 101.46 73 65,17 93,10 75 % 100 100 100,00 100 100 100,00 100 % 100 100 100,00 100 100 100,00 100 Rata-rata pencapaian 97,70 Grafik 3.3.7 Sasaran 7 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi 100 100 100 100 100 100 100 100 100 70 70 73 65,17 50 0 Nilai Evaluasi AKIP 2014 & 2015 Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 2014 & 2015 Prosentase Tertib Administrasi Barang/Aset Daerah 2014 & 2015 Target 2014 Realisasi 2014 Target 2015 Realisasi 2015 Page 50