ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN BARANG PADA TOKO BATIK HENDRO DJUMAL DI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Andrian Surya Pratama 11.12.5530 Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014 i
ii
ANALYSIS AND DESIGN OF INFORMATION SYSTEMS INVENTORY AND SALE OF GOODS ON THE SHOP BATIK HENDRO DJUMAL IN YOGYAKARTA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN BARANG PADA TOKO BATIK HENDRO DJUMAL DI YOGYAKARTA Andrian Surya Pratama Erik Hadi Saputra Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Hendro Djumal Batik shop is a business entity engaged in the business Batik. All transactions and records are still done manually. During the Batik shop always had difficulty in generating reports and data items are not able to provide an accurate report. From the background of the problems that exist, then in this thesis will be made an inventory of information systems and computerized sale of goods, which in turn can help the user in managing transaction data available electronically, making it more efficient in time and improve effectiveness of user performance. The Information System inventory and sale of goods includes, supplier data reports, inventory reports, incoming data items, data items out, and returns the data item. Application program inventory system and sales of goods made using a windows based software is Microsoft Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000. Keywords: Management Information Systems, Transaction of goods, goods data reports. iii
1. Pendahuluan Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya menyediakan informasi kwantitatif terutama yang bersifat keuangan, mengenai satuan-satuan ekonomi dan dimaksudkan untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yaitu dalam menetapkan pilihan yang tepat di antara beberapa alternative tindakan. Tujuan umum akuntansi keuangan dan laporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan yang handal mengenai sumber daya dan kewajiban-kewajiban ekonomi dari suatu badan usaha. Dengan adanya komputer berupa perangkat keras, perangkat lunak pun dapat dihasilkan dan dimanfaatkan untuk menangani berbagai permasalahan prusahaan yang akan semakin mempermudah dan mempercepat kinerja perusahaan dalam proses transaksi usaha. Salah satunya adalah pengolahan data persediaan dan penjualan barang, antara lain mengenai pemasukan, penyimpanan, pengeluaran dan data kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan operasional yang sesuai dengan bidang usaha pada perusahaan tersebut. Sistem informasi mempunyai peran yang sangat penting bagi pelaku bisnis dalam pengambilan keputusan dan melakukan evaluasi maupun upaya pengembangan sebuah sistem informasi yang memanfaatkan adanya teknologi informasi. Dalam peningkatan kemajuan ekonomi perlu adanya teknologi yang semakin lama semakin canggih, apalagi dalam hal pelayanan informasi data untuk meminimalisasi pengeluaran dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan akibat proses pencatatan data yang kurang efektif yang dapat merugikan perusahaan maupun konsumen. Berdasarkan pengamatan dan informasi yang diperoleh pada Toko Batik Hendro Djumal pada bagian pengolahan data barang yang pengolahannya masih dilakukan secara manual atau sederhana, dimana output yang berupa informasi atau laporan masih berupa arsip-arsip yang jumlahnya sangat banyak. Sehingga sering kali terjadi keterlambatan dalam penyampaian informasi kepada pihak manajemen maupun dalam pelayanan kepada pembeli. Berdasarkan uraian di atas maka penulis sebagai Mahasiswa pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta akan mengadakan penelitian dengan judul Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Dan Penjualan Barang Pada Toko Batik Hendro Djumal di Yogyakarta dengan harapan pemanfaatan teknologi informasi bisa lebih optimal dan efektif terutama dibidang sistem pengolahan data yang terkomputerisasi nantinya dapat membantu pengolahan data yang lebih kompleks sehingga informasi yang dihasilkan dapat mendukung pihak manajemen Toko Batik Hendro Djumal dalam mengambil keputusan. 1
2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut : Sesuatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 2.2 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu : 1. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem (Boundary) Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem memungkinkan suatu dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Lingkungan Luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntugkan dan dapat juga merugikan sistem tersbut. 4. Penghubung Sistem (Interface) Merupakan media pengubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya yang mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukkan Sistem (Input) Masukan (input) adalah energy yang dimasukkan ke dalam sistem, dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energy yang di masukkan supaya sistem 2
tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk mendapatkan keluaran. 6. Keluaran Sistem (Output) Keluaran (output) adalah hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolahan dan merupakan tujuan akhir dari sistem. Keluaran dapat merupakan masukkan untuk subsistem yang lain. 7. Pengolah Sistem (Process) Pengolah sistem adalah pemrosesan atau pengolahan seluruh masukkan data menjadi informasi yang lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan. 8. Sasaran atau Tujuan Sistem (Objectives/goal system) Sasaran adalah sesuatu yang menjadi tujuan dari operasi sistem, adapun sistem yang berhasil adalah sistem yang dapat mencapai tujuan atau sasaran dari sistem tersebut. 2.3 Konsep Dasar Informasi Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi menjadi sangat penting didalam organisasi untuk mendukung kelangsungan perkembangannya. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun dan sebagainya, dimana data adalah suatu kenyataan yang bermanfaat menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. 2.4 Kualitas Informasi Efektifitas dalam pengambilan keputusan pada suatu organisasi tergantung pada nilai informasinya yang berkualitas baik. Menurut John Burch dan Gary Grudnitski menyebutkan adanya tiga pilar utama yang menyebutkan bahwa informasi dikatakan berkualitas apabila memenuhi karakteristik-katarteristik sebagai berikut : 1. Akurat (Accurate) Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya bagi user yang menerimanya. 2. Tepat Waktu (Timesliness) Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, atau informasi yang datang bagi penerima tidak boleh terlambat karena informasi dapat berakibat fatal apabila informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut tidak mempunyai nilai yang baik. 3. Relevan (Relevance) 3
Informasi harus sesuai dengan kebutuhan dan mempunyai manfaat pemakaianya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. 2.5 Nilai Informasi Nilai informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivencess atau cost benefit. 2.6 Pengertian dan Tujuan Persediaan Pengertian mengenai persediaan dalam hal ini adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Jadi persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, yang disediakan untuk proses produksi, yang disediakan untuk memenuhi permintaan konsumen atau langganan setiap waktu. Berbagai rumusan tentang definisi persediaan telah banyak dikemukan oleh para ahli, diantaranya definisi yang dikemukakan oleh Starr dan Miller yang menyatakan bahwa persediaan adalah suatu sumber daya yang menggangur (idle resources), akan tetapi sumber daya tersebut mempunyai nilai ekonomis. Nilai ekonomis persediaan timbul karena sumber daya tersebut diperoleh dengan suatu pengorbanan dengan harapan untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Definisi lain menyatakan bahwa pada dasarnya persediaan adalah suatu sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lebih lanjut di sini dapat berupa kegiatan produksi seperti yang dijumpai pada sistim industri, kegiatan pemasaran seperti dijumpai pada sistim distribusi ataupun kegiatan konsumsi seperti dijumpai pada sistim rumah tangga. 4
Suatu pengendalian persediaan yang dijalankan oleh suatu perusahaan sudah tentu memiliki tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian persediaan yang dijalankan adalah untuk menjaga persediaan pada tingkat yang optimal sehingga diperoleh penghematan-penghematan untuk persediaan tersebut. Dari pengertian tersebut, maka tujuan pengelolaan tersebut : 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). 2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi, hal ini dikarenakan : a. Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh. b. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan. 3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan. 4. Menjaga agar pembeli yang menbeli dalam jumlah yang kecil dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar. 5. Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak menumpuk, karena akan mengakibatkan biaya menjadi lebih besar. Dari beberapa tujuan pengendalian di atas maka dapat dipahami bahwa tujuan pengendalian persediaan adalah untuk menjamin terdapatnya persediaan sesuai kebutuhan. Ada dua macam kelompok bahan baku yaitu : a. Bahan baku langsung (direct material), yaitu bahan yang membentuk dan merupakan bagian dari barang jadi yang biayanya dengan mudah bisa ditelusuri dari biaya barang jadi tersebut. Jumlah bahan baku langsung bersifat variabel, artinya sangat tergantung atau dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi atau perubahan output. b. Bahan baku tak langsung (indirect material), yaitu bahan baku yang dipakai dalam proses produksi, tetapi sulit menelusuri biayanya pada setiap barang jadi. 2.6.1 Fungsi Persediaan Fungsi utama persediaan yaitu sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi dan distribusi untuk memperoleh efisiensi. Fungsi lain 5
persediaan yaitu sebagai stabilisator harga terhadap fluktuasi permintaan. Lebih spesifik, persediaan dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya sebagai berikut : a. Persediaan dalam Lot Size. Persediaan muncul karena ada persyaratan ekonomis untuk penyediaan (replishment) kembali. Penyediaan dalam lot yang besar atau dengan kecepatan sedikit lebih cepat dari permintaan akan lebih ekonomis. Faktor penentu persyaratan ekonomi antara lain biaya setup, biaya persiapan produksi atau pembelian dan biaya transportasi. b. Persediaan Cadangan. Pengendalian persediaan timbul berkenaan dengan ketidakpastian. Peramalan permintaan konsumen biasanya disertai kesalahan peramalan. Waktu siklus produksi (lead time) mungkin lebih dalam dari yang diprediksi. Jumlah produksi yang ditolak (reject) hanya bisa diprediksi dalam proses. Persediaan cadangan mengamankan kegagalan mencapai permintaan konsumen atau memenuhi kebutuhan manufaktur tepat pada waktunya. c. Persediaan Antisipasi Persediaan dapat timbul mengantisipasi terjadinya penurunan persediaan (supply) dan kenaikan permintaan (demand) atau kenaikan harga. Untuk menjaga kontinuitas pengiriman produk ke konsumen, suatu perusahan dapat memelihara persediaan dalam rangka liburan tenaga kerja atau antisipasi terjadinya pemogokan tenaga kerja. d. Persediaan Lebih. Yaitu persediaan yang tidak dapat digunakan karena kelebihan atau kerusakan fisik yang terjadi. 2.7 Pengertian Sistem Informasi Penjualan Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan. 6
2.8 Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen merupakan penerapan sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Menurut Gordon B. Davis : Sistem Informasi Manajemen adalah sistem manusia/mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Secara umum Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam suatu organisasi. 2.9 Konsep Analisis dan Perancangan Sistem 2.9.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai : Penguraian dari suatu informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Analisis sistem merupakan salah satu tahapan pada pengembangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Langkah-langkah didalam tahap analisis hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Di analisis sistem, ruang lingkup tugasnya lebih terinci (detail). Penelitian yang dilakukan pada tahap analisis sistem merupakan penelitian terinci, sedang di perencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan. Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut : 1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem. 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. 7
2.10 Pengertian Sistem Basis Data Basis data terdiri 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusis, hewan, keadaan dan sebagainya, yang rekam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Basis Data adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai. Menurut Linda Marlinda, S.Kom, Sistem Basis Data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan keputusan. 2.11 Sistem Perangkat Lunak Yang Digunakan 2.11.1 Mircosoft Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara tepat dan mudah. Visual Basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar. Visual dalam hal ini merupakan bahasa pemrograman yang menyerahkan berbagai macam desain dengan model GUI (Graphical user interface). Hanya dengan mengetikkan sedikit kode program, sudah dapat menikmati tampilan yang menarik. Basic menunjukan bahasa pemrograman BASIC (Bignner All- Purpose Symbolic Instruction Code). Visual Basic dikembangkan dari bahasa BASIC yang ditambah ratusan perintah tambahan, function, keyword dan banyak berhubungan langsung dengan GUI Windows. Visual Basic berorientasi pada objek (Object Oriented Programming/OOP) yang sangat mudah untuk digunakan dan dipelajari. Pada pembuatan Sistem Informasi Persediaan dan Penjualan Barang menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. 8
2.11.2 Database Microsoft SQL Server 2000 SQL Server 2000 merupakan salah satu produk DBMS yang dibuat oleh Microsoft. Selain Microsoft SQL Server 2000, produk DBMS Microsoft yang lain adalah Access yang di-include-kan dalam paket Microsoft Office sehingga versi terbaru Microsoft Access menyesuaikan versi Microsoft Office yang ada. Selain itu SQL Server 2000 merupakan database yang mendukung penggunaan arsitektur client-server. Sehingga sangat cocok bagi pengguna yang ingin membangun aplikasi yang berbasis client-server. SQL Server 2000 menawarkan beberapa fitur didalam mengelola database. Ada dua fitur yang biasa digunakan untuk mengelola database dalam SQL Server 2000, diantaranya : a. Enterprise Manager Fitur ini relatif mudah digunakan karena mode pengolahan database yang terdapat dalam fitur ini berbasis GUI (Graphical User Interface). Oleh karena itu, cukup dengan metode click and drag. Anda dapat membuat database dan tabel serta manajemen database yang lain dengan mudah. b. Query Analyzer Fitur ini menggunakan Transact SQL untuk mengelola database didalam SQL Server 2000. Perintah-perintah merupakan pengembangan dari perintah-perintah SQL standar yang disesuaikan dengan manajemen database di SQL Server 2000. Transact SQL memungkinkan pengguna untuk dapat membuat database, membuat tabel, mengubah struktur tabel, menghapus database, menghapus tabel, mengubah data dan lain-lain. Objek-objek yang terdapat dalam SQL Server 2000, antara lain : a. Diagrams Merupakan sebuah diagram yang digunakan untuk mendesain sebuah relasi atau hubungan antar tabel-tabel dalam sebuah database. b. Tabels Tabel adalah inti dari sebuah database yang dikelompokkan dalam bentuk baris dan kolom. c. Views View adalah sebuah tabel virtual yang digunakan untuk mengakses datadata tertentu pada sebuah tabel. Data-data penting yang tidak ditampilkan secara public dapat disembunyikan menggunakan view. d. Stored Procedured 9
Merupakan sekumpulan perintah SQL yang tersimpan dalam server database dan dapat dieksekusi melalui execute. e. User Orang atau pengguna yang diberi hak untuk mengakses database pada server database. f. Function Sama halnya seperti Stored Procedured, yaitu sekumpulan perintah SQL, akan tetapi Function akan mengembalikan nilai, sedangkan Stored Procedured tidak mengembalikan nilai. 3. Analisis Dan Perancangan 3.1 Sejarah Berdirinya Toko Batik Hendro Djumal Toko Batik Hendro Djumal berdiri pada tahun 1990 yang bermula dari penjualan pakaian di rumah, kemudian pemilik berniat untuk mendirikan Toko Batik, supaya hasil yang didapat lebih maksimal. Toko Batik Hendro Djumal adalah suatu bentuk usaha dibidang penjualan pakaian. Berbagai jenis dan model pakaian tersedia di Toko Batik ini. Agar tujuan bisa tercapai maka Toko Batik Hendro Djumal berusaha dengan cara selalu menyesuaikan stok barang dan trend yang sedang ada, menyediakan model dengan keragaman yang baik dan menggunakan konsep harga pas. 3.2 Analisis Sistem Analisis dapat di identifikasikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian atau komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang dihadapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Terdapat beberapa pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara. Hasil modifikasi dapat berupa komponen baru atau serangkaian transformasi baru. Tujuannya adalah untuk memperbaiki beberapa fungsi dalam sistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasran sistem, mengganti output dan lain-lain. 10
3.3 Identifikasi Masalah Langkah awal pada tahap analisis adalah mengidentifikasi masalah yang tidak mampu ditangani oleh sistem sehingga menyebabkan tidak tercapainya sasaran yang diinginkan. Pencatatan dan pengolahan data pada Toko Batik Hendro Djumal masih dilakukan secara manual. Data-data ditulis secara manual kedalam buku atau nota oleh bagian pendataan barang. Perhitungan barang keluar dan barang masuk yang masih dihitung menggunakan kalkulator dan dimasukkan kedalam buku transaksi jual beli barang. Adapun masalah-masalah yang timbul dalam Sistem Informasi Persediaan dan Penjualan Barang Pada Toko Batik Hendro Djumal sebagai berikut : 1. Proses pendataan barang kurang berjalan lancar. Hal ini terjadi karena untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai status pemasukan dan pengeluaran, harus melalui pencarian data secara manual. Sehingga untuk mendapatkan data yang dibutuhkan memerlukan waktu yang lama. Selain itu perhitungan data pemasukan dan pengeluaran barang yang masih dilakukan secara manual, kemungkinan terjadinya kesalahan perhitungan semakin besar. 2. Kesulitan dan ketidaktepatan dalam pembuatan laporan. Laporan dibuat berdasarkan data-data yang ada, sedangkan data berupa arsip yang tidak tersusun, sehingga laporan yang dihasilkan tidak maksimal. 3.4 Analisis Studi Kelayakan Sistem Studi kelayakan sistem adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan apakah proyek pengembangan sistem layak dipakai atau tidak. Adakah beberapa macam kelayakan yang dapat dipertimbangkan, yaitu kelayakan teknis, operasional, sumber daya, hukum, dan ekonomi. 3.5 Perancangan Sistem Desain atau perancangan dapat didefinisikan sebagai pekerjaan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa, atau penyusunan beberapa elemen ke dalam kesatuan unit yang utuh. Desain sistem berhubungan dengan upaya pengembangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam tahap ini dilakukan desain sistem yang meliputi desain menggunakan analisis model yang dapat merepresentasikan sistem sesuai kebutuhan. Desain sistem meliputi desain basis data, desain proses dan desain antar muka. Untuk 11
desain desain basis data dan desain proses, metode analisis model yang digunakan adalah Analisis Terstruktur (Structured Analysis). Metode ini merupakan metode klasik yang menggunakan notasi untuk menggambarkan isi informasi (data dan kontrol) dan alirannya, yakni dengan membagi sistem secara fungsional dan perilakunya, kemudian menggambarkan hal hal yang harus dibangun. 3.6 Normalisasi Normalisasi diperlukan untuk melakukan pengujian apakah database yang kita buat sudah normal atau belum. Normalisasi disini mengandung arti bahwa database tidak mengalami kekacauan data maupun aplikasi data. Jadi normalisasi adalah proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel menggunakan entity dan relasi. 3.7 DFD (Data Flow Diagram) Data flow diagram adalah suatu model untuk menggambarkan dari mana asal data akan disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data tersimpan dan proses. 4. Implementasi Dan Pembahasan 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem yang telah dibahas pada BAB III, untuk tahap selanjutnya yaitu implementasi sistem. Implementasi sistem merupakan tahapan untuk meletakkan sistem yang baru dikembangkan agar nantinya sistem tersebut siap dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan dari tahap implementasi ini adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Implementasi sistem adalah tahapan setelah melakukan analisis dan rancangan sistem pada siklus rekayasa perangkat lunak (software enginering). Pada tahap ini sistem mulai dibuat, dengan menggunakan tool tertentu. Adapun software aplikasi yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai editor untuk menuliskan script, sedangkan sofrware databasenya adalah SQL Server 2000. 4.2 Konversi Sistem Konversi sistem adalah bagian akhir dari implementasi sistem, dimana proses ini adalah proses melakukan konversei dari sistem yang lama kedalam sistem yang baru. 12
Untuk konversi sistem, teknik yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan data yang lama untuk dimasukkan ke dalam sistem yang baru. Data lama yang masih menggunakan buku dokumen atau nota dipindahkan ke dalam database SQL, dengan cara mengentri data yang lama melalui sistem baru satu persatu sesuai dengan yang dibutuhkan sistem baru. 4.3 White Box Testing Testing adalah proses eksekusi program yang bertujuan untuk menemukan error. Sebuah test yang baik adalah yang mempunyai kemungkinan besar menemukan error yang sebelumnya tidak terdeteksi. Sebuah test dikatakan berhasil jika dapat menemukan error yang tidak ditemukan sebelimnya. Testing pada white box testing ini menguji kemampuan sistem untuk mengeluarkan hasil apakah sesuai dengan rekuirement analsis yaitu pada persyaratan fungsional dan non fungsional. 4.4 Black Box Testing Black box testing berfungsi untuk mengetahui fungsi spesifik dari software, dengan desain test untuk mendemonstrasikan setiap fungsi dan mengecek apakah terjadi error atau tidak. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang ada pada halaman sebelumnya, dengan adanya penelitian pada Toko Batik Hendro Djumal, maka dapat disimpulkan dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Dan Penjualan Barang Pada Toko Batik Hendro Djumal Di Yogyakarta, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perancangan sistem ini menggunakan perangkat lunak berbasis windows yaitu microsoft visual basic 6.0 dan microsoft SQL server 2000. Setelah program jadi software diberi nama sistem informasi persediaan dan penjualan toko batik hendro djumal. Aplikasi ini dapat menganalisis data dan dapat membuat laporan. Sehingga membantu kinerja toko batik hendro djumal saat melakukan transaksi jual beli. 2. Aplikasi sistem informasi persediaan dan penjualan barang ini berbasis client server. Pada aplikasi ini terdapat lima menu yang dapat digunakan pada saat melakukan transaksi jual beli, seperti input data barang, data pegawai, data pelanggan, transaksi pembelian, transaksi penjualan. Hal ini 13
memudahkan perusahaan untuk melakukan pengolahan data persediaan dan penjualan barang. Sehingga sistem ini dapat menjaga keakuratan data serta mempermudah dalam pemanggilan data untuk pembuatan laporan. 5.2 Saran 1. Bagi Mahasiswa dan Pengembang Sistem Untuk semua mahasiswa dan pengembang sistem agar dapat mengembangkan sistem ini dengan lebih sempurna. Ada beberapa teori yang harus dipahami dalam analisis ini, antara lain : a. Merancang sistem basis data yang lebih baik untuk menjaga keakuratan data. b. Konsep analisis dan pemrograman yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan sistem yang terus berkembang sesuai perkembangan usaha dan peningkatan kebutuhan user. 2. Bagi Toko Batik Hendro Djumal Diharapkan bagi pihak instansi untuk mengembangkan dan menggunakan sistem informasi persediaan dan penjualan barang ini untuk diterapkan pada lingkungan kerja Toko Batik Hendro Djumal. Dengan harapan dapat lebih memudahkan dalam penyimpanan data dan pembuatan laporan. 3. Bagi Penulis Mengingat tidak ada yang sempurna di dunia ini, maka penulis menyadari sepenuhnya bahwa sistem ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis akan menampung semua saran dan kritik demi perkembangan dan kesempurnaan sistem ini. 14
DAFTAR PUSTAKA 1. Hanif Al-Fatta, 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Yogyakarta: ANDI 2. Jogiyanto. HM, 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi Offset. 3. Kusrini, 2007. Strategi Perancangan dan PengolahanBasis Data, Yogyakarta: ANDI 4. Ladjamudin, bin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu. 5. Linda Marlinda, S.Kom. 2004. Sistem Basis Data, Yogyakarta: Andi Offset. 6. Sunyoto Andi, S.Kom, Pemrograman Visual Basic dengan Microsoft Access, Amikom, Yogyakarta. 15