PERMASALAHAN KEPATUHAN Masalah Temuan Rek Satker 1. Pendapatan 5 18 2. Belanja a. Pegawai 4 13 b. Barang 33 123 DITJEN KELEMBAGAAN, DITJEN SDID, DITJEN c. Modal 8 24 1 2 BELMAWA, DITJEN RISBANG, DITJEN PI, SETJEN, UNSYIAH, UNRI, UNIB, UNSRAT, UNY, IKIP BUDI UTOMO, UTP, UNIPA, ITN BANDUNG, POLITANI KUPANG, UWMS, UNTAG SBY, UMB YGY, UNHAS, UNJ, UNNES, UNSOED, UT, UNRAM, UNESA Permasalahan pelaksanaan belanja barang - 26 Satker 4 3
PERMASALAHAN SPI Masalah Temuan Rek Satker 1. Penyajian LK 8 27 2. Pengelolaan & PJ KN a. Penatausahaan & Pengelolaan Pendptan b. Penatausahaan & Pengelolaan Belanja 1 4 12 4 3 1 57 DITJEN SDID, DITJEN BELMAWA, DITJEN RISBANG, UNY, ITS, UNRI, UB, UNSRAT, UNHAS, UNRAM, UNIB, UNS, UNSYIAH, UNNES, UT, UNAND, UNUD, UNJ, UNSOED 3. Pengelolaan & Penatausahaan Aset 2 7 28 UGM, IPB, ITS, UNUD, UNRI, UNSRAT, UNIB, UNHAS, UB, UNNES, UNIMED, USU, UNSOED, UNY, UNAND, UNIMA, UNRAM Permasalahan pengelolaan dan PJKN - 19 Satker Permasalahan pengelolaan dan penatausahaan asset - 17 Satker
Reformasi Birokrasi K/L Proses Reformasi Birokrasi: 1) Landasan hukum dan regulasi; 2) Organisasi; 3) Tatalaksana; 4) Manajemen SDM aparatur; 5) Pola pikir, budaya organisasi, dan nilai dasar aparatur; 6) Integritas aparatur; 7) Sistem pengawasan intern dan akuntabilitas kinerja; 8) Kualitas pelayanan publik; 9) Sistem monitoring dan evaluasi kinerja, 1) Pengelolaan pengetahuan reformasi birokrasi. Layanan Prima Birokrasi yang bersih dan Bebas KKN Kepercayaan Masyarakat Better, Faster, Cheaper!!!! Kondisi Birokrasi Eksisting Sekarang
Sasaran Reformasi Birokrasi SASARAN REFORMASI BIROKRASI 21-214 SASARAN REFORMASI BIROKRASI 215-219 Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN Birokrasi yang bersih dan akuntabel Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Birokrasi yang efektif dan efisien Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas
Reformasi Birokrasi Kemenristekdikti 215-219 Manajemen Perubahan Pengawas -an Akuntabilitas Kelembagaan Terciptanya budaya kerja positif yang kondusif bagi terciptanya birokrasi yang bersih dan akuntabel, efektif, dan efisien serta mampu memberikan pelayanan yang berkualitas Meningkatnya penyelenggaraan birokrasi yang bersih & bebas KKN Birokrasi lebih berkinerja dan mampumempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan segala sumber-sumber yg digunakannya Terciptanya budaya/perilaku yang lebih kondusif dalam upaya mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien Tata Laksana SDM Aparatur Peraturan Perundangan Pelayanan Publik Mendorong efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan, sekaligus juga untuk mengubah mental aparatur Sistem manajemen SDM yang mampu menghasilkan pgawai yg profesional Sistem peraturan perundangundangan yang lebih efektif dan menyentuh kebutuhan masyarakat Mendorong perubahan profesionalisme para penyedia pelayanan serta peningkatkan kualitas pelayanan
1. Penyusunan Program Pengawasan internal 2. Pengawasan kebijakan dan program 3. Pengawasan pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan BMN 4. Pemantauan dan pengkoordinasian tindak lanjut hasil pemeriksaan internal dan eksternal 5. Pendampingan dan reviu Laporan Keuangan (LK) 6. Pemberian saran dan rekomendasi 7. Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan 8. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pengawasan
USULAN KRITERIA EVALUASI SPI KRITERIA % INTEGRITAS 4 KERJASAMA 25 KOMITMEN 2 KOMPETENSI 15 TOTAL 1
SCORE PENUGASAN JOINT AUDIT SPI 1 2 3 4 NAMA 1 2 3 4 NAMA 2 1 4 45 TINI 2 2 75 4 45 NITA 2 4 125 8 6 IIS 2 2 75 4 45 ADE 12 2 125 4 6 ANI 16 4 1 4 45 BUSA 16 16 1 4 45 HASAN 12 2 125 8 6 KABAN 16 2 75 4 45 YATI 12 16 75 4 45 RUMI 12 75 6 6 YULI 1 8 6 EKO 1 6 6 ANDRI 75 2 3 ARUN 75 4 45 IKA 1 4 45 MANIS 75 2 3 SANI 75 4 6 ARMA 75 2 3 HARI 75 2 3 HABIN
KEBIJAKAN TEKNIS PENGAWASAN 217 1. Membangun komitmen seluruh jajaran Kemenristekdikti dari pimpinan sampai staf terbawah 2. Membangun sinergitas dengan pihak-pihak terkait (BPK, SPI, BPKP, Mitra Pengawasan Internal, dan KPK) 3. Mengoptimalkan Kapasitas Inspektorat Jenderal: a. Mengoptimalkan peran dan layanan Inspektorat Jenderal sebagai pemberian peringatan dini, katalisator dan konsultasi. b. Mengoptimalkan manajemen sumber daya manusia Inspektorat Jenderal dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. c. Menerapkan praktik-praktik pemeriksaan intern yang profesional. d. Meningkatkan akuntabilitas dan manajemen kinerja Inspektorat Jenderal secara baik. e. Membangun hubungan dan budaya organisasi yang baik dengan pihak-pihak lain yang terkait. f. Menerapkan struktur tata kelola yang baik. 4. Mengoptimalkan Kapasitas dan Peran Satuan Pengawas Intern (SPI) PTN: a. Meningkatkan peran dan fungsi SPI sebagai pengawal PTN b. Mengupayakan penegasan struktur organisasi SPI PTN c. Meningkatkan kapabilitas SDM SPI PTN
REKOMENDASI PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN SPI (1) Implementasi dukungan pelaksanaan Nawa Cita (2) Implementasi area perubahan RB, khususnya pengawasan dan akuntabilitas (3) Penjabaran dan implementasi pengawasan intern di lingkungan Kemenristekdikti.