JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Pertemuan 11 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUSKA RIAU. IIS AFRIANTY, ST., M.Sc

VIII.PENGANTAR JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Mengapa Jaringan Syaraf Tiruan

BAB VIII PENGANTAR JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum

Jaringan Syaraf Tiruan

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

MODEL N EURON NEURON DAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jaringan Syaraf Tiruan

Architecture Net, Simple Neural Net

BAB II MODEL NEURON DAN ARSITEKTUR JARINGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A

BAB II LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU PADA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

1.1. Jaringan Syaraf Tiruan

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

terinspirasi dari sistem biologi saraf makhluk hidup seperti pemrosesan informasi

BAB II NEURAL NETWORK (NN)

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jaringan Syaraf Tiruan

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, tiruan dan machinelearning

Dewasa ini teknologi robotik dan informasi telah berkembang dengan cepat. Begitu

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

PENGENALAN POLA HIV DAN AIDS MENGGUNAKAN ALGORITMA KOHONEN PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

MENGENALI FUNGSI LOGIKA AND MELALUI PEMROGRAMAN PERCEPTRON DENGAN MATLAB

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Architecture Net, Simple Neural Net

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

Neural Networks. Machine Learning

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

ANALISA PREDIKSI JUMLAH ORDER BARANG DENGAN ALGORITMA BACK PROPAGATION (Studi Kasus pada MART 165)

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. luar dan daging iga sangat umum digunakan di Eropa dan di Amerika Serikat

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. paling parah dan paling lama tingkat pemulihannya akibat krisis keuangan

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Neural Network (NN) Keuntungan penggunaan Neural Network : , terdapat tiga jenis neural network Proses Pembelajaran pada Neural Network

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Farah Zakiyah Rahmanti

Gambar 2.1 Neuron biologi manusia (Medsker & Liebowitz, 1994)

Research of Science and Informatic BROILER CHICKENS WEIGHT PREDICTION BASE ON FEED OUT USING BACKPROPAGATION

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia

Perbandingan Antara Metode Kohonen Neural Network dengan Metode Learning Vector Quantization Pada Pengenalan Pola Tandatangan

ANALISIS DAN PERACANGAN APLIKASI SISTEM PENDETEKSI GANGGUAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN MULTILAYER DENGAN PELATIHAN FEEDFORWARD SKRIPSI

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

IMPLEMENTASI JST DALAM MENENTUKAN KELAYAKAN NASABAH PINJAMAN KUR PADA BANK MANDIRI MIKRO SERBELAWAN DENGAN METODE BACKPROPOGATION

IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI

JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT )

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Pertemuan 11 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

Outline Konsep JST Model Struktur JST Arsitektur JST Aplikasi JST Metode Pembelajaran Fungsi Aktivasi McCulloch Pitts Backpropagation Network

Konsep JST Jaringan syaraf tiruan (JST) atau Artificial Neural Network (ANN) adalah suatu model matematik atau komputasi untuk mensimulasikan struktur dan fungsi dari jaringan syaraf dalam otak. JST adalah sistem pemrosesan informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi.

Konsep JST (lanjutan..) Jaringan Syaraf Biologi

Konsep JST (lanjutan..) JST dibentuk sebagai generalisasi model matematika dari jaringan syaraf biologi, dengan asumsi bahwa: Pemrosesan informasi terjadi pada banyak elemen sederhana (neuron) Sinyal dikirimkan diantara neuron-neuron melalui penghubung2 Penghubung antar neuron memiliki bobot yang akan memperkuat atau memperlemah sinyal

Konsep JST (lanjutan..) Untuk menentukan output, setiap neuron menggunakan fungsi aktivasi (biasanya bukan fungsi linier) yang dikenakan pada jumlahan input yang diterima. Besarnya output ini selanjutnya dibandingkan dengan suatu batas ambang (threshold)

Konsep JST (lanjutan..) Sebagai contoh: neuron Y pada gambar berikut:

Konsep JST (lanjutan..) JST tidak diprogram untuk menghasilkan keluaran tertentu. Semua keluaran atau kesimpulan yang ditarik oleh jaringan didasarkan pada pengalamannya selama mengikuti proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran, ke dalam JST dimasukkan pola-pola input (dan output) lalu jaringan akan diajari untuk memberikan jawaban yang bisa diterima.

Konsep JST (lanjutan..) Karakteristik JST ditentukan oleh 1.Pola hubungan antar neuron (disebut arsitektur jaringan) 2.Metode penentuan bobot-bobot sambungan (disebut dengan pelatihan atau proses belajar jaringan) 3.Fungsi aktivasi

Konsep JST (lanjutan..) Analogi JST dengan JSB

Model Struktur Neuron JST

Model Neuron Tanpa bias Masukan /Inputs p 1 w 1 Penjumlahan Fungsi Aktifasi p 2. w 2 Σ n=σp i.w i F(y) a=f(n).. w i p i Bobot/Weight = bisa diatur

Model Neuron dengan bias Masukan /Inputs p 1 w 1 Penjumlahan Fungsi Aktivasi p 2. w 2 Σ n=σp i.w i F(y) a=f(n).. w i b (Bias)=Fix p i Bobot/Weight = bisa diatur

Neuron Sederhana

Arsitektur JST 1. Jaringan dengan lapisan tunggal (single layer net) 2. Jaringan dengan banyak lapisan (multilayer net) 3. Jaringan dengan lapisan kompetitif (competitive layer net)

Arsitektur JST (lanjutan..) 1. Jaringan dengan lapisan tunggal (single layer net) Hanya memiliki 1 lapisan dengan bobotbobot terhubung. Jaringan ini hanya menerima input kemudian secara langsung akan mengolahnya menjadi output tanpa harus melalui lapisan tersembunyi. Seberapa besar hubungan antara 2 neuron ditentukan oleh bobot yang bersesuaian. Semua unit input akan dihubungkan dengan setiap unit output.

Arsitektur JST (lanjutan..) Gambar single layer net

Arsitektur JST (lanjutan..) 2. Jaringan dengan banyak lapisan (multilayer net) Memiliki 1 atau lebih lapisan yang terletak diantara lapisan input dan lapisan output. Umumnya ada lapisan bobot-bobot yang terletak antara 2 lapisan yang bersebelahan. Jaringan dengan banyak lapisan ini dapat menyelesaikan permasalahan yang lebih sulit daripada lapisan tunggal, tentu saja dengan pembelajaran yang lebih rumit. Pada banyak kasus, pembelajaran pada jaringan dengan banyak lapisan ini lebih sukses dalam menyelesaikan masalah.

Arsitektur JST (lanjutan..) Gambar multilayer net

Arsitektur JST (lanjutan..) 3. competitive layer net Pada jaringan ini sekumpulan neuron bersaing untuk mendapatkan hak menjadi aktif. Umumnya hubungan antar neuron pada lapisan kompetitif ini tidak diperlihatkan pada diagram arsitektur. Gambar berikut menunjukkan salah satu contoh arsitektur jaringan dengan lapisan kompetitif yang memiliki bobot η

Arsitektur JST (lanjutan..) Gambar competitive layer net

PROSES PEMBELAJARAN JARINGAN Cara belajar JST : Ke dalam JST diinputkan informasi yang sebelumnya telah diketahui hasil keluarannya. Penginputan informasi ini dilakukan lewat node-node atau unit-unit input. Bobot-bobot antarkoneksi dalam suatu arsitektur diberi nilai awal dan kemudian JST dijalankan. Bobot-bobot ini bagi jaringan digunakan untuk belajar dan mengingat suatu informasi. Pengaturan bobot dilakukan secara terus-menerus dan dengan menggunakan kriteria tertentu sampai diperoleh keluaran yang diharapkan.

Aplikasi JST Pada tahun 1988 DARPA Neural Network Study membuat daftar berbagai aplikasi JST, yang diawali dengan aplikasi adaptive channel equalizer (1984), yang merupakan jaringan neuron-tunggal untuk sistem telepon jarak jauh, untuk menstabilkan sinyal suara. Alat ini mengalami kesuksesan luar biasa dalam industri.

Aplikasi JST (lanjutan..) Di samping itu, beberapa aplikasi JST: Pengenalan pola (pattern recognition) untuk mengenali pola (mis angka, huruf, suara, atau tanda tangan) yang sudah sedikit berubah. Hal ini mirip dengan otak manusia yang masih mampu mengenali orang yang sudah beberapa waktu tidak dijumpainya Pengolahan sinyal JST (model ADALINE) dapat dipakai untuk menentukan noise dalam saluran telepon Peramalan untuk meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan pola kejadian di masa lampau. Hal ini dapat dilakukan mengingat kemampuan JST untuk mengingat dan membuat generalisasi dari apa yang sudah ada sebelumnya

Aplikasi JST (lanjutan..) Aplikasi-aplikasi lain : Aerospace Otopilot pesawat terbang akurasi tinggi, simulasi jalur penerbangan, sistem pengendali pesawat, simulasi komponen pesawat terbang, detektor kerusakan komponen pesawat Otomotif Sistem pemandu otomatis, penganalisis aktivitas pengemudi Perbankan Pembaca cek dan dokumen, evaluasi aplikasi kredit Pertahanan Pengendali senjata, penjejak target, diskriminasi objek, pengenalan wajah, sensor-sensor baru, sonar, radar dan pengolahan sinyal citra (termasuk data kompresi), ekstraksi ciri, peredam derau, identifikasi sinyal / citra

Aplikasi JST (lanjutan..) Elektronik Prediksi sekuens kode, tata letak integrated circuit, kontrol proses, analisis kerusakan chip, machine vision, sintesis suara, permodelan nonlinier. Hiburan Animasi, efek khusus, prakiraan pasar Keuangan Taksiran harga properti, penasihat kredit, pemeriksaan hipotik, corporate bond rating, analisis kredit, program penjualan portofolio, analisis finansial keuangan, prediksi harga valuta

Aplikasi JST (lanjutan..) Asuransi Evaluasi aplikasi polis, optimisasi produksi Manufaktur Kontrol proses, analisis dan disain produk, diagnosis mesin dan proses, identifikasi partikel (real time), sistem inspeksi kualitas (visual), pembungkusan, analisis kualitas, dll Medis analisis sel kanker, analisis EEG dan ECG, disain prostesis, optimisasi waktu transplantasi, reduksi pengeluaran rumah sakit, peningkatan kualitas RS. Migas Eksplorasi

Aplikasi JST (lanjutan..) Robotik Kontrol trajektori, robot pengangkat, sistem penglihatan Percakapan Pengenalan percakapan, kompresi, klasifikasi huruf, sintesis teks ke percakapan. Sekuritas Analisis pasar, automatic bond rating, sistem pelaporan perdagangan saham Telekomunikasi Kompresi citra dan data, pelayanan informasi otomatis, penterjemah otomatis, sistem pemroses pembayaran rekening Transportasi Sistem diagnosis rem, penjadwalan, penentuan rute

Metode pembelajaran/pelatihan JST : 1. Pembelajaran terawasi (supervised learning) 2. Pembelajaran tak terawasi (unsupervised learning) / pembelajaran tanpa guru 3. Gabungan pembelajaran terawasi dan tak terawasi (hybrid)

Metode pembelajaran/pelatihan JST : 1. Pembelajaran terawasi (supervised learning) Pada pembelajaran ini kumpulan input yang digunakan, output-outputnya telah diketahui. Perbedaan antara output-output aktual dengan output-output yang diinginkan digunakan untuk mengoreksi bobot JST agar JST dapat menghasilkan jawaban sedekat (semirip) mungkin dengan jawaban yang benar yang telah diketahui oleh JST. Contoh : Hebbian, Perceptron, Adaline, Back Propagation, LVQ (Learning Vector Quantization)

Metode pembelajaran/pelatihan JST (lanjutan..) 2. Pembelajaran tak terawasi (unsupervised learning) / pembelajaran tanpa guru Pada pembelajaran ini, JST mengorganisasi dirinya sendiri untuk membentuk vektor-vektor input yang serupa, tanpa menggunakan data atau contoh-contoh pelatihan. Struktur menggunakan dasar data atau korelasi antara pola-pola data yang dieksplorasi. Contoh : Kohonen, ART

Metode pembelajaran/pelatihan JST (lanjutan..) 3. Gabungan pembelajaran terawasi dan tak terawasi (hybrid) 1. Merupakan kombinasi dari kedua pembelajaran tersebut. 2. Sebagian dari bobot-bobotnya ditentukan melalui pembelajaran terawasi dan sebagian lainnya melalui pembelajaran tak terawasi.

Fungsi Aktivasi Fungsi undak biner (hard limit) Fungsi undak biner (threshold)

Fungsi Aktivasi Fungsi bipolar Fungsi bipolar dengan threshold

Fungsi Aktivasi Fungsi Linier (identitas) Fungsi Sigmoid biner

Catatan untuk fungsi aktivasi Untuk pengambilan keputusan biasanya digunakan Hardlimit Untuk pengenalan pola/jaringan back propagation biasanya digunakan sigmoid Untuk prediksi/aproksimasi linear biasanya digunakan linear Utk hebbian/single layer menggunakan biner thresold.

McCulloch Pitts Fungsi aktivasi biner Besar bobotnya sama Memiliki threshold yang sama Contoh buat fungsi logika and, input X1 dan X2, dan Y = 1 jika dan hanya jika inputan 1 X1 X2 Y 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0

Jawab X1 X2 net Y, 1 jika net >=2, 0 jika net < 2 1 1 1.1+1.1=2 1 1 0 1.1+0.1=1 0 0 1 0.1+1.1=1 0 0 0 0.1+0.1=0 0 X1 1 Y X2 1 2

Problem OR X1 X2 net Y, 1 jika net >=1, 0 jika net < 1 1 1 1.1+1.1=2 1 1 0 1.1+0.1=1 1 0 1 0.1+1.1=1 1 0 0 0.1+0.1=0 0 X1 1 Y 1 X2 1

Keterbatasan JST Meskipun banyak aplikasi dapat dilakukan oleh JST, namun ia memiliki beberapa keterbatasan umum. Keterbatasan utamanya adalah KETIDAK AKURATAN hasil yang diperoleh (karena JST bekerja berdasarkan pola yang terbentuk pada inputnya).

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA