BAB II LANDASAN TEORI. sel saraf (sumber Wikipedia Bahasa Indonesia) atau neuron dimana otak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bulu, Kabupaten Temanggung dan dikepalai oleh Ibu Fadhilah, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Dennison (2002) mengatakan bahwa Brain Gym adalah serangkaian gerak

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB II LANDASAN TEORI

MANFAAT SENAM OTAK. Zulaini *

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan memegang peranan yang sangat

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS

PERKEMBANGAN MOTORIK PLAY GROUP DAN TAMAN KANAK-KANAK OLEH: ENDANG RINI SUKAMTI, M.S DOSEN FIK UNY

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan tentang Senam Otak. 1. Pengertian Senam Otak. Senam Otak adalah serangkaian latihan gerak sederhana untuk

BAB I PENDAHULUAN. System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk Tingkat Raudhatul Athfal ( Khusus pengembangan motorik anak TK / RA )

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anak prasekolah adalah anak yang mempunyai pribadi berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan

I. PENDAHULUAN. sesuai kemampuannya (Darmajo, 2009).

BRAIN GYM (STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PAUD I) Copyright Sulis Diana, Ferilia Adiesty, dan Elyana Mafticha

ANALISIS MATERI. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

Perilaku gerak dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: (1) kontrol gerak, (2) pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

BRAIN GYM, BRAIN GAMES ( MARI BERMAIN OTAK DENGAN SENAM OTAK ) Oleh : EVA IMANIA ELIASA, S.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONSEP GERAK DASAR UNTUK ANAK USIA DINI

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini merupakan anak yang memiliki masa keemasan bagi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan fase bayi. Anak usia 4 6 tahun rata-rata penambahan

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan terjadinya perkembangan fisik motorik, kognitif, dan

PERKEMBANGAN MELIBATKAN PERUBAHAN PERKEMBANGAN MERUPAKAN HASIL DR PROSES KEMATANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang

KAJIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK DI KOTA BANDA ACEH

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI SEBAGAI DASAR MENUJU PRESTASI OLAH RAGA. Endang Rini Sukamti, MS FIK-UNY

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nera Insan Nurfadillah, 2013

DIKTAT PERKEMBANGAN MOTORIK

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Ciri-ciri Seks Sekunder pada Masa Remaja

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa SD, tukang bengkel, dsb. Hal ini memudahkan mobilitas dan efektivitas

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh. Otak manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, setiap manusia akan melalui tahap perkembangan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

RINGKASAN MATERI. Pengembangan gerak dasar adalah merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa berkembang berdasarkan :

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. berjalan normal sesuai dengan tahapan normalnya adalah hal yang paling

Pendidikan Jasmani dan Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MOTOR DEVELOPMENT OLEH : B. EVI S

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

A. Bagian-Bagian Otak

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. untuk stimulasi potensi-potensi anak, sehingga secara nature dan nurture anak

BAB I PENDAHULUAN. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

Hakikat Perkembangan Motorik Anak

KONTRIBUSI BERLATIH OLAHRAGA DI KLUB TERHADAP PENDIDIKAN DI SEKOLAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABAA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS II - SEMESTER 1

PERMAINAN YANG BERORIENTASI PERKEMBANGAN UNTUK ANAK TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otak 2.1.1. Pengertian otak Otak manusia adalah struktur yang sangat menakjubkan, jagat dari kemungkinan dan struktur yang tak terbatas (David, 2012). Struktur otak manusia memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf (sumber Wikipedia Bahasa Indonesia) atau neuron dimana otak merupakan pusat pengaturan fungsi tubuh manusia meliputi perilaku, gerakan maupun mengatur tekanan darah, detak jantung dan suhu tubuh. Tidak hanya itu, pusat pemikiran manusia juga dari otak. Segala aktivitas manusia diatur oleh otak. Emosi, ingatan, kemampuan motorik dan fungsi lainnya melibatkan kerja otak. 2.1.2. Perkembangan otak anak usia 5 6 tahun Perkembangan otak anak ini diambil dari artikel Pondok Ibu (2011) a. Usia 5 tahun Perkembangan otak anak usia 5 tahun terjadi di limbik kanan bagian dalam. Dimana perkembangannya sangat melibatkan perasaan anak usia ini. Mereka belajar merangkai kata-kata yang ia gunakan untuk berkomunikasi dan lebih peka. Mereka ingin mendapatkan perhatian, pujian dan penghargaan. 6

Keinginan untuk memimpin terlihat ketika mereka bergaul dengan teman sebayanya. Mereka tahu arti ditinggalkan, tidak disukai temannya dan kehilangan. b. Usia 6 tahun Ketika memasuki usia enam tahun, kemampuannya berkembang dengan kreativitas yang mereka miliki, termasuk daya imajinasi di dalam otak mereka. Berkhayal dan mempunyai impian-impian ke masa depan. Mereka juga mampu mencari dalang ketika temannya berbuat salah maupun mengganggunya. Perkembangan otak kanan pada usia ini tergolong cepat. Mereka mampu menunjukkan rasa percaya diri mereka. Kreativitasnya bisa terlihat ketika ia mampu mencipta bentuk dan tidak hanya sekedar mewarnai dengan satu warna saja tetapi dengan bermacam-macam warna. Terlihat juga mereka sudah berani mengeluarkan pendapat. 2.2. Brain Gym 2.2.1. Pengertian brain gym Menurut Dennison (2002) Brain gym adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan oleh para murid di Educational Kinesiology (Edu-K) untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak. Sedangkan Lucas, Bill (2001) berpendapat bahwa senam otak adalah melatih 7

dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat. Brain Gym menurut Tom Manguire (2000) dalam Shufia (2010) adalah serangkaian latihan yang dirancang untuk membantu pelajar mengkoordinasikan otak dan tubuh mereka lebih baik. Pendapat lain dari Yanuarita, Andri (2012) mengatakan bahwa senam otak atau brain gym adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana. Dalam Jurnal Teologi Kontesktual juga dikatakan bahwa Brain Gym atau dalam bahasa Indonesia senam otak adalah serangkaian latihan gerak sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar dan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari, dan merupakan inti dari Edu-K (Demuth, 2005) Peneliti dapat menyimpulkan dari beberapa teori di atas bahwa Brain Gym adalah serangkaian gerakan sederhana dan menyenangkan untuk mengkoordinasikan seluruh otak sehingga kemampuan belajar meningkat. 2.2.2. Dasar gerakan brain gym Dennison (2002), pencipta dan pendiri Brain Gym International mengembangkan program berdasarkan tiga teori dasar: 8

a. Orton s Theory of Cerebral Dominance: Penelitian yang dilakukan Samuel Orton pada tahun 1930-an tentang kesulitan membaca yang terhubung ke belahan otak kanan dan otak kiri. b. Doman Delacato Theory of Development Teori perkembangan Doman Delacato tentang otak individu yang kehilangan tahap perkembangan dasar dan bagaimana cara untuk menghubungkan kembali otak tersebut. c. Perceptual Motor Training Latihan persepsi motorik yang menunjukkan masalah belajar karena ketidakmampuan menggabungkan koordinasi keterampilan sensorik. 2.2.3. Manfaat brain gym Menurut Dennison (2002), kegiatan brain gym dibuat guna : a. Menstimulasi dimensi lateralitas ( untuk belahan otak kiri dan otak kanan) Lateralitas (sisi) tubuh manusia dibagi dalam sisi kiri dan sisi kanan. Sifat ini memungkinkan dominansi salah satu sisi misalnya menulis dengan tangan kanan atau kiri, dan juga untuk integrasi kedua sisi tubuh (bilateral integration), yaitu untuk menyeberangi garis tengah tubuh untuk bekerja di bidang tengah. Bila keterampilan ini sudah dikuasai, orang akan mampu memproses 9

kode linear, simbol tertulis (misal tulisan) dengan dua belahan otak dari kedua jurusan: kiri ke kanan atau kanan ke kiri, yang merupakan dasar kesuksesan akademik. b. Meringankan dimensi pemfokusan (untuk bagian belakang otak, brainstem atau batang otak dan bagian depan otak atau frontal lobes Fokus adalah kemampuan menyeberangi garis tengah partisipasi yang memisahkan bagian belakang dan depan tubuh, dan juga bagian belakang (occipital) dan depan otak (frontal lobe). Garis tengah partisipasi adalah garis bayangan vertikal di tengah tubuh (dilihat dari samping); tergantung partisipasi batis pada suatu kegiatan apakah seorang berada di depan atau belakang garis tersebut. c. Merelaksasi dimensi pemusatan (untuk sistem limbis atau midbrain dan otak besar atau cerebral cortex) Pemusatan adalah kemampuan untuk menyeberangi garis pisah antara bagian atas dan bawah tubuh dan mengaitkan fungsi dari bagian atas dan bawah otak: bagian tengah sistem limbis yang berhubungan dengan informasi emosional serta otak besar untuk berpikir yang abstrak. Brain gym didasarkan pada tiga pokok yang sederhana (Dennison, 2002): 10

a. Belajar adalah kegiatan yang alami dan menyenangkan yang terus terjadi sepanjang hidup b. Kesulitan belajar adala ketidakmampuan mengatasi stress dan keraguan dalam menghadapi suatu tugas yang baru c. Kita semua mengalami kesulitan belajar selama kita telah belajar untuk tidak bergerak. 2.2.4. Gerakan brain gym untuk keterampilan motorik kasar Dennison (2002) mengungkapkan gerakan brain gym menjadikan anak lebih leluasa ketika mengkoordinasikan otak dan badannya melalui gerakan yang terfokus. Gerakan ini terkait dengan koordinasi tangan-mata dan kemudahan menyusuri suatu garis, lintasan. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Catron, Carol E. & Allen, Jan. (1999) dalam Artikel Media Pendidikan (2014) bahwa domain perkembangan motorik meliputi koordinasi mata tangan, kemampuan lokomotor, kemampuan non lokomotor, kemampuan pengendalian dan pengaturan tubuh. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut : a. Gerakan silang (cross crawl) Gerakan silang mengaktifkan hubungan kedua sisi otak dan merupakan gerakan pemanasan untuk semua keterampilan yang memerlukan penyeberangan garis tengah bagian lateral tubuh. Gerakan ini dilakukan dengan cara menyentuh kaki dan tangan yang berlawanan melalui belakang tubuh. Jadi hubungan gerakan 11

ini dengan motorik kasar adalah gerakan ini akan menstimulasi gerakan berdiri dengan dua kaki dan menyentuh tangan secara berlawanan sambil geleng-geleng. b. Olengan pinggul (the rocker) Olengan pinggul mengendorkan punggung bawah dan tulang kelangkang (sacrum) dengan memijat kelompok otot gluteus (otototot di paha dan sekitar pantat); juga menstimulasi syaraf di pinggul yang melemah karena terlalu lama duduk. Gerakan ini dilakukan dengan cara menyangga badan dengan tangan sewaktu mengangkat kaki dan bergoyang. Hubungan gerakan ini dengan kegiatan motorik kasar pada saat anak menirukan gerakan orang mengayuh sepeda. 12

c. Pengisi energi (energizer) Pada gerakan ini, tujuannya mengaktifkan otak untuk mampu menyeberangi garis tengah dan sistem syaraf pusat yang relaks. Hubungan gerakan ini dengan kegiatan anak pada saat menirukan gerakan ikan berenang karena gerakan ini dilakukan dengan cara mengangkat kepala maupun menundukkan kepala menghadap lantai dengan posisi tengkurap sementara pinggang dan tubuh bagian bawah menempel di lantai. d. Tombol imbang (balance buttons) Tombol imbang dengan segera menyeimbangkan ketiga dimensi kiri-kanan, atas-bawah, dan belakang-depan. Mengembalikan 13

keseimbangan ke bagian belakang otak (occiput) dan daerah telinga bagian dalam membantu memulihkan keseimbangan tubuh secara keseluruhan. Hubungan gerakan ini dengan motorik kasar adalah pada saat anak berjaan ke depan dengan tumit karena gerakan ini dilakukan dengan cara Anak mampu menyentuhkan 2 jari tangan ke belakang telinga dan letakkan tangan satunya di pusar yang divariasikan dengan gerakan berjalan maju dengan tumit. e. Tombol angkasa (space buttons) Tombol imbang mengaktifkan otak untuk relaksasi sistem syaraf pusat dan mengaktifkan garis-garis tengah dari ketiga dimensi tubuh. Hubungan gerakan ini sama dengan tombol imbang. Pada gerakannya diberi tambahan gerakan maju ke depan dengan tumit pada saat menyentuhkan 2 jari tangan di atas bibir dan tangan yang lain pada tulang ekor sambil digosok-gosok. 14

2.2.5. Langkah dasar kesiapan untuk brain gym Demuth (2005) berpendapat bahwa ada 4 langkah dasar kesiapan untuk belajar yang disebut PACE (Positif-Aktif-Clear-Energetik). PACE sebaiknya dibuat tiap pagi sebelum pelajaran dimulai dan setiap saat bila diperlukan perhatian dan konsentrasi. Langkah-langkah tersebut yaitu : a. Minum air putih secukupnya b. Pijat saklar otak c. Gerakan silang d. Kait relaks Pada gambar di bawah menunjukkan gerakan PACE yang dilakukan anak di pagi hari : 15

2.3. Keterampilan Motorik 2.3.1. Pengertian keterampilan motorik kasar Zulkifli (1986) yang dimaksud dengan motorik ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Hurlock (1980) mengatakan bahwa perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Menurut Kirkendall (1980) kemampuan motorik merupakan kemampuan yang dikembangkan melalui belajar gerak dan merupakan faktor fisik. Secara umum, Olvista (2012) mengemukakan kemampuan motorik dibedakan menjadi dua yaitu: 16

a. Keterampilan motorik kasar Adalah kemampuan mengkoordinasi gerakan otot-otot besar yaitu tangan, kaki dan keseluruhan anggota tubuh. Santrock dalam bukunya Perkembangan anak menegaskan bahwa keterampilan motorik kasar merupakan keterampilan motorik yang melibatkan aktivitas otot yang besar, seperti berjalan. Keterampilan motorik kasar dapat terlihat pada aktivitas normal seperti berjalan, berlari, melompat, berguling, memukul, bergantungan dan berayun, mendorong dan menarik, naik tangga dan turun tangga, melempar dan menangkap, menendang, mengubah posisi seperti: berbaring, duduk, jongkok, membungkuk, merentangkan tangan). b. Keterampilan motorik halus Adalah kemampuan mengkoordinasi gerakan otot kecil dari anggota tubuh. Keterampilan motorik halus terutama melibatkan jari tangan, dan biasanya dengan koordinasi mata. Dan Santrock (2002) mengatakan bahwa keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang diatur secara halus. Keterampilan motorik halus terlihat pada saat anak memegang, menulis, menggunting, dan lain sebagainya. 2.3.2. Gerakan motorik kasar Ada 3 macam gerakan motorik kasar (Setiowargo, 2010), diantaranya yaitu : 17

a. Gerakan Lokomotor Gerakan ini menggunakan otot-otot besar untuk berpindah atau menggunakan seluruh anggota tubuh, seperti kegiatan melompat, meloncat, berlari cepat, berjingkrak, dan meluncur. b. Gerakan Non-lokomotor Pada gerakan ini, yang digunakan hanya bagian anggota tubuh tertentu (kepala, kaki, tangan dll) tanpa melakukan perpindahan. Kegiatan ini dapat berupa gerakan mendorong, menarik, mengayun, meliuk, memutar, peregangan, mengangkat, membungkuk, angkat satu kaki, dst. c. Gerakan Manipulatif Gerakan ini memerlukan benda sebagai medianya.. Alat atau media ini dapat diperlakukan dengan cara dilempar, diayun, diangkat, ditarik, digulirkan, dihentakkan, atau dengan cara lainnya. 2.3.3. Cara pengukuran keterampilan motorik kasar Berdasarkan gerakan brain gym menurut Dennison (2002), instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan motorik kasar adalah sebagai berikut : CHECKLIST KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5 6 TAHUN Nama : Kelas : 18

Beri tanda check ( ) yang sesuai dengan kemampuan anak. Jika Ya, nilai : 1 Jika Tidak, nilai : 0 Ket. : KMK (Keterampilan Motorik Kasar) No Indikator Ya Tidak 1 Anak mampu menyentuh kaki dan tangan yang berlawanan melalui belakang tubuh KMK: Berdiri dengan dua kaki dan menyentuh tangan secara berlawanan sambil geleng-geleng 2 Anak mampu menyangga badan dengan tangan sewaktu mengangkat kaki dan bergoyang KMK: Menirukan gerakan orang mengayuh sepeda 3 Anak mampu mengangkat kepala maupun menundukkan kepala menghadap lantai dengan posisi tengkurap sementara pinggang dan tubuh bagian bawah menempel di lantai KMK: Menirukan gerakan ikan berenang 4 Anak mampu menyentuhkan 2 jari tangan ke belakang telinga dan letakkan tangan satunya di pusar KMK: Berjalan ke depan dengan tumit 5 Anak mampu menyentuhkan 2 jari tangan di atas bibir dan tangan yang lain pada tulang ekor sambil digosok-gosok KMK : Berjalan ke depan dengan tumit 19

2.3.4. Fungsi keterampilan motorik kasar Menurut Cahaya Abadi (2011), fungsi keterampilan motorik kasar adalah sebagai berikut : a. Keterampilan bantu diri (self help) Keterampilan ini bertujuan agar anak mampu segala sesuatu untuk dirinya sendiri, misalnya makan, berpakaian dan mandi. b. Keterampilan bantu sosial (social help) Dalam keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar anak harus mampu menjadi anggota kooperatif yaitu membantu pekerjaan rumah atau sekolah. c. Keterampilan bermain Jika anak mempunyai keterampilan bermain dengan teman sebayanya maka anak akan dapat diterima oleh teman-temannya. d. Keterampilan sekolah Semakin banyak dan semakin baik keterampilan yang dimiliki seorang anak di sekolah, semakin baik pula prestasi yang dimiliki khususnya di bidang non akademik. 2.4. Tingkat Perkembangan Anak Usia 5 6 Tahun Menurut Permendiknas No.58 Tahun 2009 bahwa Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Motorik Kasar Kelompok Usia 5-6 tahun adalah : 20

a. Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan. b. Melakukan koordinasi gerakan kaki tangan- kepala dalam menirukan tarian atau senam. c. Melakukan permainan fisik dengan aturan. d. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri. e. Melakukan kegiatan kebersihan sendiri. f. Melompat dengan kaki yang saling bergantian. g. Mengendarai sepeda roda dua. h. Melakukan lemparan dengan wajar dan teliti. i. Menangkap bola dengan menggunakan tangan. 2.5. Kajian Penelitian yang relevan Berikut ini adalah penelitian yang relevan dengan judul Peningkatan keterampilan motorik kasar pada anak usia 5 6 tahun di TK Negeri Pembina Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung : a. Sudiarto, Rinik Eko Kapti, Puguh Sigit P (2013) pada penelitian yang berjudul Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) terhadap peningkatan motorik halus anak usia 4-5 tahun di Raudotul Athfal Baitul Mu minin (Muslimat 17) Gunungrejo-Malang mengatakan bahwa desain penelitian ini adalah quasy experimental dan hasilnya adalah ada pengaruh senam otak terhadap peningkatan motorik halus anak usia 4-5 tahun di Raudotul Athfal Baitul Mu minin (Muslimat 17) Gunungrejo-Malang. 21

b. Santika Ratna Wulan (2013) pada penelitian yang berjudul Pengaruh Brain Gym terhadap Motorik Kasar Anak Taman Kanak-kanak mengatakan bahwa penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan hasilnya pada kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan yang signifikan sedangkan pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode brain gym mengalami peningkatan. 2.6. Kerangka Berpikir Brain Gym merupakan latihan gerak sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar dan sangat bermanfaat bagi manusia, termasuk juga anakanak. Salah satu manfaat brain gym adalah untuk koordinasi seluruh tubuh yang merupakan bagian dari motorik kasar. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berfikir dari penelitian ini adalah seperti pada bagan di bawah ini : Brain Gym Keterampilan Motorik Kasar Koordinasi Seluruh Tubuh Gerakan Brain Gym Cross Crawl, The Rocker, Energizer, Balance Buttons, Space Buttons 22

2.7. Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada peningkatan yang signifikan keterampilan motorik kasar pada anak usia 5 6 tahun melalui Brain Gym di TK Negeri Pembina Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. 23