BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

DAFTAR ISI PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Handayani, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

3. BAB III METODE PENELITIAN. 1) Metode Penelitian dan Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan asesmen alternatif untuk menilai karakter peduli

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMED IA INTERAKTIF D ENGAN TAHAPAN PEMBELAJARAN 5M PAD A MATERI PENGGOLONGAN D AN TATA NAMA SENYAWA HID ROKARBON

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Metode Penelitian dan Pengembangan atau dikenal juga dengan istilah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA UNTUK KELAS XI SMA NEGERI 2 WATES

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian pengembangan (research and development). Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indah Fat, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

= Hasil/keadaan awal kemampuan berpikir kritis kelompok middle.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X AK. Fia Jannatur Rahmah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

JURNAL. Oleh : TRI ANJAYA

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design Group Pre-test Treatment Post-test Eksperimen O E1 X O E2 Kontrol O K1 Y O K2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2011:3) mengatakan bahwa Metode penelitian diartikan

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Definisi Operasional... 29

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan istilah yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlibat di dalam penelitian ini

BAB V DISKUSI HASIL PENGEMBANGAN. Pada bab diskusi hasil pengembangan CAI pada mata pelajaran Akidah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk representasi

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dengan materi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

INSTRUMEN PENILAIAN KELAYAKAN CD INTERAKTIF IPA TERPADU. BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT (Oleh: Ahli/pakar Media) Satuan Pendidikan : SMP. Validator :...

Transkripsi:

A. Populasi dan Sampel Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Populasi pada penelitian ini adalah seluruh CD interaktif pembelajaran biologi SMA yang digunakan di SMA Negeri maupun yang terdapat pada toko-toko yang menyediakan CD interaktif di Kota Bandung. Sampel yang dianalisis pada penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling yang berarti sampel yang dipilih adalah sampel yang sesuai dengan pertimbangan peneliti mengacu pada kriteria yang telah ditentukan (Arikunto, 2006). Kriteria penentuan sampel pada penelitian ini yaitu 1) CD interaktif yang terdapat materi metabolisme, substansi genetik, sintesis protein, dan pembelahan sel, 2) CD interaktif menggunakan software Macromedia Flash, dan 3) CD interaktif merupakan produk sebuah perusahaan atau instansi dan digunakan pada SMA Negeri maupun yang dipasarkan pada toko-toko yang menyediakan CD interaktif. CD interaktif yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak lima CD interaktif yang dipilih sesuai kriteria dari 12 CD interaktif pembelajaran biologi pada materi metabolisme, substansi genetik, sintesis protein, dan pembelahan sel yang didapatkan. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan suatu fenomena yang diteliti (Sukmadinata, 2011). Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk menggambarkan bagaimana kelayakan multimedia interaktif pembelajaran biologi SMA pada materi metabolisme, substansi genetik, sintesis protein, dan pembelahan sel. Penelitian ini merupakan bagian dari sebuah penelitian payung tentang analisis kelayakan multimedia interaktif. Penelitian payung terdiri dari dua jenis 35

36 penelitian yaitu penelitian yang pertama menganalisis kelayakan multimedia interaktif yang digunakan pada sekolah menengah atas (SMA) dan yang beredar di kota Bandung, sedangkan penelitian yang kedua merupakan tindak lanjut penelitian pertama yaitu menganalisis kelayakan multimedia interaktif serta dilihat pula bagaimana efektivitas CD interaktif ketika digunakan pada pembelajaran. Pada penelitian yang kedua, dalam menentukan tingkat kelayakan CD interaktif melibatkan guru dan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama sehingga tidak melibatkan siswa dan guru dalam menganalisis kelayakan multimedia interaktif. Oleh karena itu, pada penelitian ini hanya mendeskripsikan bagaimana kelayakan suatu CD interaktif untuk digunakan dalam pembelajaran yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan kedua observer lainnya. Peranan observer pada penelitian ini akan dijelaskan lebih rinci pada bab III bagian prosedur penelitian. C. Definisi Operasional 1. Analisis kelayakan pada penelitian ini adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan multimedia interaktif untuk dapat digunakan dalam pembelajaran dilihat dari aspek media dan aspek pedagogik. Analisis aspek media mencakup lima sub aspek yaitu 1) kualitas multimedia secara teknis, 2) kemudahan dalam pengoperasian, 3) kualitas elemen media tekstual dan visual, 4) kualitas elemen media audio (narasi, sound effect, backsound), dan 5) interaktivitas. Analisis aspek pedagogik terdapat dua sub aspek yaitu 1) sub aspek pembelajaran dan 2) sub aspek standar isi (kebenaran informasi, gambar, dan animasi, serta kesesuaian dengan kurikulum dan tujuan pembelajaran). Tingkat kelayakan ini akan didapatkan setelah dilakukan analisis menggunakan lembar observasi yang telah melalui proses judgment oleh dosen ahli. 2. Multimedia interaktif pada penelitian ini adalah media pembelajaran yang menggabungkan beberapa media seperti media audio, media visual, dan animasi untuk menyampaikan pesan pembelajaran dan bersifat interaktif yang

37 dapat dikontrol melalui sistem navigasi sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mencari informasi yang diinginkan. Dalam hal ini interaktif yang dimaksud ialah terjadi komunikasi dua arah antara sumber informasi (media) dengan pengguna. Multimedia interaktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah multimedia interaktif pembelajaran SMA pada materi metabolisme, substansi genetik, sintesis protein, dan pembelahan sel yang dikemas dalam bentuk CD (compact disk) yang digunakan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun yang terdapat pada toko-toko yang menyediakan multimedia interaktif di kota Bandung. Pada penelitian ini digunakan lima CD interaktif yaitu CD A, CD B, CD C, CD D, dan CD E yang diambil dari sejumlah CD interaktif yang digunakan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun yang terdapat pada toko-toko yang menyediakan CD interaktif di kota Bandung. D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi. Pada penelitian ini tidak menggunakan angket dan wawancara kepada siswa dan guru untuk menjaring data. Lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan multimedia interaktif. Sebelum lembar observasi digunakan, dilakukan uji coba dan judgment oleh dosen ahli. Analisis kelayakan multimedia interaktif ditinjau dari dua aspek yaitu aspek media dan aspek pedagogik. Pada instrumen penelitian ini, aspek media merupakan hasil modifikasi sebagian dari instrumen penelitian yang dikembangkan oleh Crozat et al. (1998) menggunakan metode EMPI (evaluation multimedia pedagogical and interactive software) dan aspek pedagogik merupakan hasil modifikasi sebagian instrumen dalam penelitian yang dilakukan oleh Saputro (2012) tentang pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Hasil observasi pada setiap indikator yang dianalisis kemudian dicatat dan diinterpretasikan ke dalam skala bertingkat berupa skor 0, 1, 2, 3, 4. Pemberian skor mengacu pada rubrik pada setiap indikator.

38 Kisi-kisi lembar observasi analisis multimedia interaktif dapat dilihat pada Tabel 3.1. Lembar observasi menggunakan rating scale berupa skor 0-4 pada indikator. Skor 0, 1, 2, 3, dan 4 dalam rating scale memiliki arti yang tercantum Lampiran A.2 untuk setiap indikator. 3 Tabel. 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Multimedia Interaktif No Sub Aspek Indikator Item Jumlah Aspek Media a. Portabilitas 1 1 Technical Quality b. Instalasi 2 c. Kelancaran pengoperasian 3 4 d. Dokumentasi 4 2 Usability a. Konsistensi 5 1 a. Teks 6 b. Keselarasan warna teks dan background 7 Elemen Media Tekstual dan Visual c. Ilustrasi (gambar, video animasi) 8 3 4 Elemen Media Audio a. Narasi 9 b. Sound effect 10 c. Backsound 11 3 5 Interaktivitas a. Interaktivitas 12 1 Aspek Pedagogik 6 Pembelajaran 7 Standar Isi a. Keselarasan ilustrasi visual dan deskripsi 13 b. Penekanan pembelajaran 14 c. Evaluasi 15 a. Kebenaran informasi 16 b. Kebenaran gambar 17 c. Kebenaran animasi 18 d. Kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku 19 e. Tujuan pembelajaran 20 3 5

39 Agar lebih jelas hal yang dianalisis pada setiap indikator, dapat dilihat pada Tabel 3.2 yang memaparkan deskripsi setiap indikator analisis kelayakan multimedia interaktif pembelajaran. Tabel. 3.2 Deskripsi Indikator Penilaian Multimedia Interaktif No Sub Aspek Indikator Deskripsi Aspek Media 1 2 3 4 Technical Quality (Kualitas media secara teknis) Usability (Mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasian) Elemen Media Tekstual dan Visual (Penyajian informasi yang secara nyata dapat dilihat) Elemen Media Audio (Penyajian informasi yang secara nyata dapat a. Portabilitas Kemampuan multimedia interaktif digunakan pada semua jenis sistem operasi (Windows, Mac, dan Linux) b. Instalasi Kemudahan proses instalasi yaitu tidak perlu melalui proses instalasi, dapat langsung berjalan dengan satu kali klik program tanpa menginstal aplikasi lain c. Kelancaran Kemampuan software yang dapat berjalan pengoperasian dengan lancar, tidak ditemukan hang/crash pada saat digunakan d. Dokumentasi Keberadaan petunjuk penggunaan yang lengkap, jelas dan berguna a. Konsistensi Konsistensi posisi navigasi, bentuk navigasi, dan bentuk tombol serta warna dan fungsi pada setiap screen a. Teks Keterbacaan teks pada multimedia yaitu ukuran huruf cukup besar, jenis huruf menarik serta tidak terdapat banyak kalimat pada satu screen b. Keselarasan warna teks dan background c. Ilustrasi (gambar, video animasi) Ketepatan pemilihan warna teks dan background. Warna teks tidak sama dengan background dan tidak menggunakan banyak warna sehingga teks terbaca dengan jelas Kualitas ilustrasi (gambar, video, dan animasi) baik dalam segi peletakan, ukuran, warna dan pencahayaan a. Narasi Kualitas narasi seperti suara bersih, kejelasan intonasi dan artikulasi, serta kecepatan tempo bicara. b. Sound effect Ketepatan jenis sound effect yang digunakan sehingga tidak mengganggu

40 No Sub Aspek Indikator Deskripsi didengar) konsentrasi. Interaktivitas (Komunikasi dua 5 arah antara multimedia dengan pengguna) Aspek Pedagogik 6 7 Pembelajaran (Penyajian informasi yang menunjang pembelajaran) Standar Isi (Kebenaran informasi dan kesesuaian informasi dalam multimedia dengan standar pada kurikulum) c. Backsound Ketepatan pemilihan backsound yaitu yang tidak mengganggu konsentrasi pengguna dan tidak menutupi suara narasi a. Interaktivitas a. Keselarasan ilustrasi visual dan deskripsi b. Penekanan pembelajaran Kemampuan memberikan feedback dari program untuk setiap perlakuan serta kemampuan program dapat dikontrol sesuai dengan kehendak pengguna Kemudahan deskripsi dipahami dengan adanya ilustrasi visual (gambar/animasi) dan sebaliknya Keberadaan penekanan informasi yang penting dengan diberi warna dan ornamen yang berbeda dengan informasi lainnya sehingga terlihat jelas berbeda c. Evaluasi Kesesuaian soal latihan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang berlaku dan terdapat latihan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi jika hasilnya baik. a. Kebenaran informasi b. Kebenaran gambar c. Kebenaran animasi d. Kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku e. Tujuan pembelajaran Kebenaran informasi secara konsep, informasi tidak menimbulkan penafsiran yang salah dan penjelasan langsung pada inti materi. Kebenaran bentuk secara konsep, kebenaran dan kelengkapan keterangan gambar, serta kesesuaian warna dengan objek asli. Kebenaran informasi, ilustrasi dan simulasi serta kelengkapan informasi pada animasi. Kesesuaian informasi dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang berlaku Kesesuaian tujuan pembelajaran pada multimedia sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang berlaku dan disampaikan secara tertulis dan jelas. E. Prosedur Penelitian

41 Penelitian ini memiliki tiga tahapan utama, yaitu tahap persiapan, tahap pengambilan data, dan tahap analisis data untuk mengetahui tingkat kelayakan multimedia interaktif biologi SMA kelas XII pada materi metabolisme, substansi genetik, sintesis protein, dan pembelahan sel. Alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2. 1. Tahap Pra Persiapan Melakukan studi pustaka mengenai multimedia interaktif yang layak digunakan pada pembelajaran dan cara menganalisis kelayakan multimedia interaktif pembelajaran. Studi pustaka dilakukan dengan membaca buku-buku terkait dan mempelajari penelitian-penelitian terdahulu tentang multimedia interaktif. 2. Tahap Persiapan a. Menyusun lembar observasi untuk penilaian kelayakan multimedia interaktif yang digunakan dalam pembelajaran. Secara garis besar, analisis kelayakan multimedia interaktif dilakukan pada dua aspek yaitu aspek media dan aspek pedagogik. Penyusunan lembar observasi untuk aspek media dilakukan dengan cara memodifikasi sebagian instrumen penelitian yang dikembangkan oleh Crozat et al. (1998) menggunakan metode EMPI (evaluation multimedia pedagogical and interactive software). Sedangkan untuk aspek pedagogik, penyusunan lembar observasi dilakukan dengan cara memodifikasi instrumen penelitian tentang pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang dikembangkan dari Saputro (2012). Modifikasi dilakukan dengan cara mengadaptasi indikator-indikator penilaian multimedia interaktif yang terdapat pada instrumen penelitian yang dikembangkan oleh Crozat et al. (1998) untuk aspek media dan Saputro (2012) untuk aspek pedagogik, selanjutnya peneliti membuat sendiri rubrik penilaian untuk setiap skor yaitu 0, 1, 2, 3, dan 4 pada setiap indikator. Lembar observasi dapat dilihat pada Lampiran A.1 sedangkan rubrik penilaian dapat dilihat pada Lampiran A.2. b. Judgment dan validasi lembar observasi untuk menganalisis kelayakan multimedia interaktif ditinjau dari aspek media dan aspek pedagogik. Judgment

42 dilakukan kepada dosen yang menekuni bidang media dan dosen yang menekuni relasi efektivitas penggunaan media pada perolehan pengetahuan siswa. Dosen yang menekuni bidang media melakukan judgment pada aspek media dan dosen yang menekuni relasi efektivitas penggunaan media pada perolehan pengetahuan siswa melakukan judgment pada aspek pedagogik. Judgment dilakukan sebanyak dua kali. Judgment pertama yaitu menerima saran dan kritik dari kedua dosen kemudian melakukan diskusi dengan dosen pembimbing untuk identifikasi dan mengambil keputusan tentang hal-hal yang harus direvisi serta melakukan revisi untuk menyempurnakan instrumen penelitian sesuai saran kedua dosen judgment. Judgment kedua dilakukan untuk menunjukkan hasil revisi lembar observasi pada dosen ahli. Kemudian lembar observasi dinyatakan valid untuk digunakan dalam penelitian. c. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah lembar observasi dapat digunakan secara efektif dalam menganalisis multimedia interaktif. Uji coba instrumen dilakukan dengan menganalisis multimedia interaktif yang tidak digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen dilakukan oleh observer selain peneliti. Observer memutar multimedia interaktif dan melakukan penilaian pada semua indikator yang terdapat pada lembar observasi. Kemudian observer menuliskan hal-hal yang sulit dimengerti maupun penemuan-penemuan lain ketika melakukan analisis menggunakan lembar observasi. d. Perbaikan instrumen. Hal-hal yang masih menyulitkan pada lembar observasi hasil uji coba diperbaiki. Perbaikan instrumen dilakukan pada rubrik penilaian aspek media khususnya dilakukan pada aspek pedagogik. e. Melakukan kunjungan ke SMA Negeri dan toko-toko yang menyediakan multimedia interaktif di Kota Bandung untuk mendata dan mengumpulkan multimedia interaktif pembelajaran biologi SMA kelas XII yaitu pada materi substansi genetik, sintesis protein, dan pembelahan sel yang digunakan dan yang dipasarkan. Sebanyak 12 CD interaktif biologi SMA kelas XII berhasil

43 ditemukan kemudian dipilih yang sesuai dengan kriteria yaitu 1) CD interaktif yang dipilih adalah CD interaktif pada materi metabolisme, substansi genetik, sintesis protein, dan pembelahan sel, 2) CD interaktif menggunakan software Macromedia Flash dan dapat diputar ketika digunakan pada komputer atau laptop peneliti, dan 3) CD interaktif merupakan produk sebuah perusahaan atau instansi dan digunakan pada SMA Negeri maupun yang dipasarkan pada tokotoko yang menyediakan CD interaktif. Setelah dilakukan pemilihan, dari 12 CD interaktif yang terkumpul didapatkan lima CD interaktif yang sesuai dengan kriteria tersebut yang akan digunakan pada penelitian ini untuk dianalisis kelayakannya ditinjau dari aspek media dan aspek pedagogik. 3. Tahap pelaksanaan Peneliti melakukan analisis kelayakan pada multimedia interaktif yang telah dipilih sesuai kriteria yaitu sebanyak lima CD interaktif biologi pada materi metabolisme, substansi genetik, sintesis protein, dan pembelahan sel. Analisis dilakukan oleh tiga observer. Observer pertama adalah peneliti sedangkan dua observer lainnya adalah selain peneliti. Analisis multimedia interaktif dilakukan dengan dua cara, yaitu menganalisis pada setiap screen untuk indikator yang dapat dianalisis pada setiap screen dan analisis pada indikator yang tidak terdapat pada setiap screen seperti indikator portabilitas, instalasi, dan dokumentasi pada aspek media serta indikator evaluasi pada aspek pedagogik. Berikut ini adalah tahap pelaksanaan analisis: a. Observer pertama (peneliti) menganalisis dengan cara memutar CD interaktif dan menganalisis pada setiap screen untuk indikator yang dapat dianalisis pada setiap screen. Indikator tersebut diberi skor mengacu pada rubrik penilaian untuk setiap screen. Skor yang didapatkan pada setiap screen kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan untuk mendapatkan skor setiap indikator. Kemudian untuk indikator yang tidak dapat dilakukan analisis pada setiap screen seperti indikator portabilitas, instalasi, dokumentasi, dan evaluasi hanya dianalisis pada bagian-bagian yang terdapat komponen penilaian pada

44 indikator tersebut. Analisis pada indikator portabilitas dilakukan dengan memutar CD interaktif pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, maupun Mac. Pada indikator portabilitas hanya dianalisis apakah CD interaktif dapat dijalankan pada sistem operasi tersebut. Pada indikator instalasi, dianalisis kemudahan proses instalasi sehingga pada indikator ini dilihat ketika proses instalasi dilakukan. Analisis indikator dokumentasi (petunjuk penggunaan) dilakukan dengan cara menganalisis kejelasan dan kelengkapan petunjuk penggunaan yaitu terdapat cara penggunaan dan cara instalasi serta dapat berguna. Pada indikator dokumentasi analisis dilakukan hanya pada screen yang memuat dokumentasi maupun buku petunjuk penggunaan. Indikator evaluasi menilai kesesuaian evaluasi dengan kurikulum yang berlaku sehingga analisis dilakukan hanya pada screen yang memuat evaluasi pada CD interaktif. b. Terdapat empat indikator yang dianalisis dengan cara yang berbeda dengan indikator lainnya. Indikator kebenaran informasi, kebenaran gambar, kebenaran animasi, dan kesesuaian informasi pada kurikulum dianalisis dengan cara yang lebih mendetail. Pada indikator tersebut dianalisis setiap informasi, gambar, dan animasi pada setiap screen. Analisis kebenaran informasi, kebenaran gambar, dan kebenaran animasi dilakukan dengan cara mencocokkan informasi, gambar, dan animasi yang terdapat pada CD interaktif dengan informasi, gambar, dan animasi yang terdapat buku yang dijadikan acuan. Kemudian peneliti mempertimbangkan skor yang akan diberikan pada setiap informasi, gambar, dan animasi mengacu pada rubrik penilaian pada indikator tersebut serta menuliskan analisis tentang alasan dalam penentuan skor. Skor yang didapatkan pada setiap informasi, gambar, dan animasi kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan untuk mendapatkan skor indikator. Sedangkan untuk analisis pada indikator kesesuaian dengan kurikulum, terlebih dahulu dibuat indikator pada setiap kompetensi dasar. Setelah itu mengecek kesesuaian informasi yang terdapat pada CD interaktif dengan

45 standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berlaku dan indikator yang telah ditetapkan. c. Setelah peneliti (observer pertama) melakukan analisis, dilakukan pengulangan analisis oleh dua observer yang lain. Analisis yang dilakukan observer kedua dan ketiga adalah dengan cara memberi skor pada setiap indikator pada lembar observasi yang disertai hasil analisis peneliti pada setiap indikator. Penyertaan hasil analisis peneliti (observer pertama) tentang alasan dalam penentuan skor pada setiap indikator bertujuan untuk mempermudah analisis yang dilakukan oleh observer kedua dan ketiga. Observer kedua dan ketiga hanya melakukan pertimbangan benar atau tidak analisis yang telah dilakukan oleh peneliti (observer pertama). 4. Tahap Akhir a. Melakukan rekapitulasi dengan cara menjumlahkan skor hasil analisis pada ketiga observer pada setiap indikator. Kemudian jumlah skor yang didapatkan dari tiga observer dirata-ratakan untuk mendapatkan skor pada setiap sub aspek. Skor sub aspek dijumlahkan dan dirata-ratakan sehingga mendapatkan skor aspek. Rata-rata skor yang didapatkan pada setiap sub aspek dan aspek dikonversi ke dalam bentuk persentase menggunakan rumus yang terdapat pada bab III bagian teknik analisis data. Persentase yang didapatkan kemudian diinterpretasikan menggunakan skala interpretasi pada Tabel 3.3 untuk mendapatkan hasil akhir analisis kelayakan multimedia interaktif pada setiap sub aspek maupun rata-rata skor akhir pada aspek media dan aspek pedagogik. b. Membuat pembahasan pada setiap indikator. Setiap indikator dibahas dengan membandingkan kualitas indikator pada setiap CD dengan kualitas yang seharusnya pada CD interaktif yang digunakan pada pembelajaran maupun dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya terkait analisis multimedia interaktif pembelajaran. Hal tersebut dilakukan agar dapat menunjukkan kelemahan dan kelebihan pada setiap indikator untuk setiap CD interaktif.

46 c. Membuat kesimpulan tentang bagaimana kelayakan multimedia interaktif biologi SMA pada materi metabolisme, substansi genetik, sintesis protein, dan pembelahan sel yang digunakan di SMA Negeri maupun yang terdapat pada toko yang menyediakan multimedia interaktif di Kota Bandung. d. Melakukan penyusunan laporan penelitian. F. Teknik Pengambilan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi penilaian multimedia interaktif yang dilakukan oleh tiga observer untuk menghindari subjektivitas dalam pengambilan data. Satu observer adalah peneliti dan dua observer lainnya adalah selain peneliti. Peran setiap observer dapat dilihat pada bab III bagian prosedur penelitian. Berikut ini penjelasan tahapan pengumpulan data: 1. Melakukan analisis pada aspek media yang mencakup lima sub aspek yaitu kualitas multimedia secara teknis, kemudahan dalam pengoperasian, elemen media tekstual dan visual, elemen media audio, dan interaktivitas dengan cara memutar CD interaktif kemudian dilakukan analisis pada setiap indikator dan mempertimbangkan skor yang akan diberikan mengacu pada rubrik penilaian. 2. Melakukan analisis pada aspek pedagogik. Analisis aspek pedagogik mencakup dua sub aspek yaitu sub aspek pembelajaran dan sub aspek standar isi. Pengambilan data pada sub aspek standar isi yang mencakup kebenaran informasi, kebenaran gambar, kebenaran animasi dengan cara mencocokkan dengan buku acuan serta mengecek kesesuaian informasi dengan kurikulum yang berlaku. 3. Melakukan pengulangan analisis oleh kedua observer lainnya. 4. Melakukan rekapitulasi skor hasil analisis pada ketiga observer untuk mendapatkan hasil akhir analisis kelayakan multimedia interaktif pada aspek media dan aspek pedagogik. G. Teknik Analisis Data

47 Data diperoleh dengan menggunakan skala pengukuran rating scale berupa skor 0, 1, 3, dan 4 pada setiap indikator yang terdapat pada tabel lembar observasi analisis kelayakan multimedia interaktif. Skor 0, 1, 2, 3, dan 4 dalam rating scale memiliki arti masing-masing yang tercantum pada rubrik analisis kelayakan multimedia interaktif untuk setiap indikator yang dapat dilihat secara detail pada lampiran A.2. Perolehan skor rekapitulasi ketiga observer kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data menurut Sugiyono (2011) dengan rumus sebagai berikut: Perolehan skor (%) = Skor hasil pengumpulan data Skor maksimum Perolehan skor (%) yang diperoleh kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan skala interpretasi. Skala interpretasi diperoleh dengan cara membagi skor maksimum menjadi empat secara kontinum. Skor maksimum jika dalam bentuk persen berarti 100% yang artinya sangat baik. Persentase dari hasil penghitungan dicocokkan dengan skala interpretasi. Skala interpretasi menggunakan interpretasi skor menurut Trisanti et al., (2013) pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Skala Interpretasi Perolehan Skor Persentase (%) Kategori 0 20 Sangat tidak baik 21-40 Kurang Baik 41-60 Cukup 61-80 Baik 81-100 Sangat baik x 100% Kategori pada skala interpretasi dapat terlihat lebih jelas menggunakan garis kontinum menurut Sugiyono (2011). Perolehan skor (%) kemudian dilihat berada pada posisi mana dalam garis kontinum pada Gambar 3.1. 0 20% 40% 60% 80% 100% Sangat Kurang Sangat Analisis Kelayakan Tidak Multimedia Interaktif Biologi SMA Pada Materi Metabolisme, Substansi Genetik, Baik Baik Universitas Pendidikan Baik Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

48 Cukup Baik Gambar 3.1 Garis kontinum Studi Literatur Tahap Persiapan Perumusan masalah Pengumpulan CD interaktif Biologi SMA kelas XII yang digunakan di SMA Negeri maupun yang beredar di kota Bandung Penyusunan proposal penelitian Seminar proposal penelitian Penentuan CD interaktif pembelajaran Biologi SMA kelas XII yang sesuai kriteria Revisi proposal penelitian Revisi Penyusunan lembar observasi analisis kelayakan multimedia interaktif Validasi dan uji coba instrumen Tahap Pelaksanaan Analisis multimedia interaktif menggunakan lembar observasi pada aspek media Analisis multimedia interaktif menggunakan lembar observasi pada aspek pedagogik Analisis data dan membuat pembahasan Tahap Akhir

49 Penarikan kesimpulan Gambar 3.2 Alur Penelitian

Sintesis Protein Dan Pembelahan Sel 35