LAMPIRAN: Daftar Kuesioner & Hasil Olah Data. Analisis keberadaan..., Marthin Hadi Juliansah, FE UI, 2010.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia. Analisis keberadaan..., Marthin Hadi Juliansah, FE UI, 2010.

PROGRAM PKPP Tahun 2012 PEMETAAN KUALITAS ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA INDUSTRI KREATIF BAMBU DI KABUPATEN BANGLI KUESIONER AHP

UNIVERSITAS INDONESIA TESIS FAKULTAS EKONOMI MAGISTER PERENCANAAN DAN KEBIJAKAN PUBLIK EKONOMI PERENCANAAN KOTA & DAERAH JAKARTA JULI 2010

LAMPIRAN 1 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS (TESIS) Bagoes Maulana. Pembimbing: Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, Prof. Dr. Tulus

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat

LAMPIRAN KUISIONER DATA UMUM PKL DI KOTA BOGOR

BAB III METODE KAJIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pendidikan Formal Responden Tamat SMP 7 Tamat SMA Tamat Perguruan Tinggi Total

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

LAMPIRAN PENENTUAN KRITERIA PENGEMBAGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI KREATIF DI KECAMATAN MAJALAYA

BAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

Analytical hierarchy Process

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari.

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB IV ANALISIS DAN KONSEP PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DALAM RANGKA PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR TERPADU

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

Analytic Hierarchy Process (AHP)

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO

K U E S I O N E R. Intensitas Pentingnya

BAB II LANDASAN TEORI. pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele.

Magister Komputer Universitas Budi Luhur

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Aplikasi Analytical Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Merencanakan Pembangunan Perekonomian

4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENENTUAN KOMODITI/PRODUK/JENIS USAHA MENURUT SEKTOR/SUBSEKTOR USAHA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan berbagai kajian literatur yang ada.

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KUESIONER TERTUTUP. Nama : Umur : Jenis Kelamin :

KUESIO ER PERBA DI GA BERPASA GA SASARA STRATEGIS & KPI

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN PRIORITAS UNTUK PEMILIHAN KOMPONEN GRAVEL PUMP MENGGUNAKAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Menurut Sangaji dan Sopiah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

LAMPIRAN 1 FORMULIR SUPPLIER ASSESSMENT PT GARUDA INDONESIA

AHP (Analytical Hierarchy Process)

CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION DALAM PROYEK BANGUNAN GEDUNG MENGGUNAKAN MODEL ASSESSMENT GREEN CONSTRUCTION

Model Optimalisasi Kinerja DAS Solo Berbasis Pemberdayaan Masyarakat menggunakan AHP (Analisis Hirarki Proses) Lokasi SUB DAS :. Nama :...

PENGARUH METODE EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP HASIL PEKERJAAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB I PENDAHULUAN. kanan. Otak kiri berkaitan dengan hal hal yang bersifat logis sedangkan otak

Pengenalan Metode AHP Pertemuan kuliah Manajemen Pengambilan Keputusan

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut keputusan direksi perusahaan perseroan (persero) PT.

BAB III SOLUSI BISNIS

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK TPST KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIKRITERIA

PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JENIS KEGIATAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DI PT. SPIL

PENETAPAN PRIORITAS PRORGAM PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN METODE ANALITYC HYERARCY PROCES (AHP) DI PROVINSI SULAWESI BARAT

EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMANFAATAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DENGAN PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

Tutorial Sederhana Expert Choice 2000

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

Jumlah kriteria dan intensity rating maksimal 15. Jumlah alternatif bisa sebanyak-banyaknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dijual. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

Pengujian pada Pengguna

Abstrak

KOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

IMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK REKOMENDASI TEMPAT KOST PADA APLIKASI KOST ONLINE

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. pertama adalah pendekatan yang menekankan pada prosedur dan yang kedua. menekankan pada komponen atau elemennya.

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan Bp. Bambang Heriyanto pada tanggal 15 September 1994 dan Surat Izin Usaha

Bab II Analytic Hierarchy Process

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. perumahan yang terletak di jalan Kedungwringin Patikraja, Griya Satria Bukit

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

LAMPIRAN: Daftar Kuesioner & Hasil Olah Data

Daftar Kuesioner Model Analytical Hierarchy Process (AHP) Analisis Keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi A. Penjelasan singkat kuesioner : Kuesioner ini merupakan data/input dari penelitian yang dilakukan dengan judul Analisis Keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi, yang diambil oleh peneliti sebagai bahan Tesis guna melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Magister Perencanaan & Kebijakan Publik Fakultas Universitas Indonesia. B. Data Peneliti : Nama : Marthin Hadi Juliansah No. Mahasiswa : 0706181725 Angkatan : XVII B Program Studi : Magister Perencanaan & Kebijakan Publik Fakultas Universitas Indonesia C. Penjelasan Model : AHP adalah suatu metode untuk menangkap secara rasional persepsi manusia, Input utama dalam model ini adalah persepsi manusia yang dianggap expert artinya orang yang mengerti benar permasalahan yang diajukan, merasakan akibat suatu masalah atau punya kepentingan terhadap masalah tersebut. Model AHP merupakan model pengambilan keputusan yang komprehensif, memperhitungkan hal-hal kualitatif dan kuantitatif sekaligus. Oleh karena penelitian ini terdapat dua hal yang terpisah yaitu manfaat dan biaya, maka analisis Benefit - Cost dengan AHP digunakan dua hirarki yang terpisah antara Hirarki untuk Benefit Analisis dan Hirarki untuk Cost Analisis. Keputusan akhir model ini adalah perhitungan rasio antara biaya dan manfaatnya dimana rasio terbesar berarti makin besarnya manfaat dibanding biaya adalah pilihan terbaik. D. Susunan hirarki model adalah sebagai berikut : - Level pertama (goal) : Untuk hirarki manfaat : Manfaat Dari Adanya TPST Bantar Gebang. Untuk hirarki biaya : Biaya Dari Adanya TPST Bantar Gebang. - Level 2 : Kriteria - kriteria manfaat (Hirarki manfaat) dan Kriteria Kriteria Biaya (Hirarki biaya) pada level ini kriteria kedua hirarki sama yaitu: ekonomi, sosial, dan lainnya. - Level 3 : Hal hal yang berkaitan dengan kriteria di level 2. Pada hirarki manfaat : (peningkatan pendapat pemerintah, peningkatan pendapatan masyarakat, alokasi sumber daya manusia) (kesadaran pentingnya sampah, pengetahuan masyarakat) (keteraturan tata kelola sampah, peningkatan aktifitas wilayah, migrasi penduduk) - Pada hirarki biaya : (turunnya harga tanah, Berkurangnya lahan yang potensi ) (Pencemaran Lingkungan, berkurangnya tempat bermain anak-anak, image lingkungan yang buruk) (migrasi penduduk, Rusaknya fungsi tanah, tercemarnya air tanah, tercemarnya udara) - Level 4 : Alternatif tindakan/kebijakan yang akan diambil.

Daftar Kuesioner Model Analytical Hierarchy Process (AHP) Analisis Keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi 1. Hirarki Dampak Positif : Memaksimalkan Dampak Positif TPST Bantar Gebang peningkatan pendapat pemerintah peningkatan pendapat masyarakat alokasi sumber daya manusia kesadaran pentingnya sampah pengetahuan masyarakat keteraturan tata kelola sampah peningkatan aktifitas wilayah migrasi penduduk (Jakarta-Swasta) Kerjasama Antar Daerah/Pihak Terkait (Jakarta-Bekasi-Swasta) Dikelola Swasta 2. Hirarki Dampak Negatif : Meminimalkan Dampak Negatif TPST Bantar Gebang turunnya harga tanah Berkurangnya lahan yang potensi Pencemaran Lingkungan berkurangnya tempat bermain anak-anak image lingkungan yang buruk migrasi penduduk Rusaknya fungsi tanah tercemarnya air tanah tercemarnya udara (Jakarta-Swasta) Kerjasama Antar Daerah/Pihak Terkait (Jakarta-Bekasi-Swasta) Dikelola Swasta

Daftar Kuesioner Model Analytical Hierarchy Process (AHP) Analisis Keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi Petunjuk pengisian kuesioner : - Pengambil keputusan (responden) menterjemahkan seluruh persepsi dan informasi yang tersedia ke dalam perbandingan sepasang elemen, dengan menggunakan skala sebagai berikut: Skala Perbandingan (Numerik) Definisi Verbal Keterangan 1 Sama penting ( equal importance ) Dua elemen menyumbang sama penting/besar terhadap tujuan 3 Sedikit lebih penting ( moderate importance ) Pengalaman dan judgement bahwa sebuah elemen agak mendekati/diyakini agak lebih dibandingkan yang lain 5 Lebih penting (essential or strong importance) Pengalaman dan judgement bahwa sebuah elemen lebih mendekati/diyakini lebih dibandingkan yang lain 7 Sangat lebih penting (very strong importance) Pengalaman dan judgement bahwa sebuah elemen sangat kuat mendekati/diyakini dibandingkan yang lain dan dominasinya terlihat nyata dalam keadaan sebenarnya 9 Mutlak sangat penting (extreme importance) Fakta bahwa sebuah elemen mendekati/diyakini lebih daripada elemen yang lain dan berada pada kemungkinan yang tertinggi 2, 4, 6, 8 Merupakan angka kompromi Bila kompromi diperlukan antara dua penilaian. Artinya jika ragu ragu memilih skala, misalkan 7 dan 9 maka nilau antara dapat digunakan yaitu 8. - Proses penilaian antara dua elemen berlaku aksioma reciprocal, artinya jika elemen i dinilai 3 kali lebih penting dibanding elemen j, maka elemen j harus 1/3 kali lebih penting dari elemen i. - Jika elemen pada kolom sebelah kiri (kolom 1) lebih penting dibandingkan elemen pada kolom sebelah kanan (kolom 2), maka nilai perbandingan dituliskan pada bagian sebelah kiri, dan sebaliknya.

Contoh Kuesioner : Berikan tanda (x) persepsi atau pilihan Bapak/Ibu atas pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan berpedoman pada petunjuk pengisian kuesioner diatas. - Berkaitan dengan dampak positif sisi ekonomi yaitu peningkatan pendapatan daerah, maka strategi kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan pada pengelolaan sampah di Bantar Gebang? () x () x x 1) Jika jawaban bahwa kerjasama pihak terkait (Jakarta-Bekasi-Swasta) lebih berkontribusi terhadap pendapatan daerah daripada diterapkan kerjasama (Jakarta-Swasta) maka tanda silang diletakkan pada kolom angka 5 sebelah kanan. 2) Jika jawaban bahwa kerjasama () sangat berkontribusi terhadap pendapatan daerah daripada apabila dikelola pihak Swasta, maka tanda silang diletakkan pada kolom angka 7 sebelah kiri. 3) Jika jawaban bahwa kerjasama () sama pentingnya dengan pengelolaan oleh pihak Swasta, maka tanda silang diletakkan pada kolom angka 1, dan seterusnya.

Kuesioner Dampak Positif Berikan tanda (x) pada persepsi atau pilihan Bapak/Ibu atas pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan berpedoman pada petunjuk pengisian kuesioner. - Berkaitan dengan dampak positif dari adanya TPA Bantar Gebang, maka dampak manakah yang sebaiknya benar - benar harus diperhatikan? - Berkaitan dengan dampak positif dari sisi ekonomi adanya TPA Bantar Gebang, maka hal manakah yang sebaiknya lebih diperhatikan? Peningkatan Pendapatan Pemerintah Peningkatan Pendapatan Pemerintah Peningkatan Pendapatan Masyarakat Peningkatan Pendapatan Masyarakat Alokasi Sumberdaya Manusia Alokasi Sumberdaya Manusia - Berkaitan dengan dampak positif dari sisi sosial adanya TPA Bantar Gebang, maka hal manakah yang sebaiknya lebih diperhatikan? Kesadaran Pentingnya Sampah Pengetahuan Masyarakat - Berkaitan dengan dampak positif dari sisi lainnya adanya TPA Bantar Gebang, maka hal manakah yang sebaiknya lebih diperhatikan? Keteraturan Tata Kelola Sampah Keteraturan Tata Kelola Sampah Peningkatan Aktifitas Wilayah Peningkatan Aktifitas Wilayah - Berkaitan dengan dampak positif sisi ekonomi yaitu peningkatan pendapatan daerah, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan pada pengelolaan sampah di Bantar Gebang? Page 1 of 3

Kuesioner Dampak Positif - Berkaitan dengan dampak positif sisi ekonomi yaitu peningkatan pendapatan masyarakat, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan pada pengelolaan sampah di Bantar Gebang? - Berkaitan dengan dampak positif sisi ekonomi yaitu alokasi sumber daya manusia, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan pada pengelolaan sampah di Bantar Gebang? - Berkaitan dengan dampak positif dari sisi sosial adanya TPA Bantar Gebang, maka hal manakah yang sebaiknya lebih diperhatikan? Kesadaran Pentingnya Pengelolaan Sampah Pengetahuan Mengenai Sampah - Berkaitan dengan dampak positif sisi sosial yaitu kesadaran pentingnya pengelolaan sampah, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan - Berkaitan dengan dampak positif sisi sosial yaitu pengetahuan mengenai pengelolaan sampah, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan Page 2 of 3

Kuesioner Dampak Positif - Berkaitan dengan dampak positif dari sisi lainnya adanya TPA Bantar Gebang, maka hal manakah yang sebaiknya lebih diperhatikan? Keteraturan Tata Kelola Sampah Keteraturan Tata Kelola Sampah Peningkatan Aktifitas Wilayah Peningkatan Aktifitas Wilayah - Berkaitan dengan dampak positif sisi lainnya yaitu keteraturan tata kelola sampah, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan - Berkaitan dengan dampak positif sisi lainnya yaitu peningkatan aktifitas wilayah, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan - Berkaitan dengan dampak positif sisi lainnya yaitu migrasi penduduk, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan Page 3 of 3

Kuesioner Dampak Negatif Berikan tanda (x) persepsi atau pilihan Bapak/Ibu atas pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan berpedoman pada petunjuk pengisian kuesioner. - Berkaitan dengan dampak negatif dari adanya TPA Bantar Gebang, maka dampak manakah yang sebaiknya benar - benar harus diperhatikan? - Berkaitan dengan dampak negatif dari sisi ekonomi adanya TPA Bantar Gebang, maka hal manakah yang sebaiknya lebih diperhatikan? Turunnya Harga Tanah Berkurangnya Lahan Yang Potensi - Berkaitan dengan dampak negatif dari sisi sosial adanya TPA Bantar Gebang, maka hal manakah yang sebaiknya lebih diperhatikan? Pencemaran Lingkungan Pencemaran Lingkungan Berkurangnya Tempat Bermain Anak-anak Berkurangnya Tempat Bermain Anak-anak Image Lingkungan Yang Buruk Image Lingkungan Yang Buruk - Berkaitan dengan dampak negatif dari sisi lainnya adanya TPA Bantar Gebang, maka hal manakah yang sebaiknya lebih diperhatikan? Rusaknya Fungsi Tanah Rusaknya Fungsi Tanah Pencemaran Air Tanah Rusaknya Fungsi Tanah Pencemaran Air Tanah Pencemaran Udara Pencemaran Air Tanah Pencemaran Udara Pencemaran Udara - Berkaitan dengan dampak negatif sisi ekonomi yaitu turunnya harga tanah, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan pada pengelolaan sampah di Bantar Gebang? Page 1 of 3

Kuesioner Dampak Negatif - Berkaitan dengan dampak negatif sisi ekonomi yaitu berkurangnya lahan yang potensi, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan pada pengelolaan sampah di Bantar Gebang? - Berkaitan dengan dampak negatif sisi sosial yaitu pencemaran lingkungan, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan - Berkaitan dengan dampak negatif sisi sosial yaitu berkurangnya tempat bermain anak-anak, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan - Berkaitan dengan dampak negatif sisi sosial yaitu image lingkungan yang buruk, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan Page 2 of 3

Kuesioner Dampak Negatif - Berkaitan dengan dampak negatif sisi lainnya yaitu migrasi penduduk, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan - Berkaitan dengan dampak negatif sisi lainnya yaitu rusaknya fungsi tanah, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan - Berkaitan dengan dampak negatif sisi lainnya yaitu tercemarnya air tanah, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan - Berkaitan dengan dampak negatif sisi lainnya yaitu tercemarnya udara, maka kebijakan apakah yang sebaiknya diterapkan Page 3 of 3

Dampak Positif Sri Bebassari Douglas Manurung Abdul Malik Bambang Rata2 Rasio B/C 0,333 0,082 0,114 0,258 0,197 0,333 0,671 0,814 0,637 0,614 0,333 0,247 0,072 0,105 0,189 Pend. Pem 0,200 0,072 0,200 0,429 0,225 Pend. Masy 0,200 0,649 0,600 0,429 0,470 Alokasi SDM 0,600 0,279 0,200 0,143 0,306 Pend. Pem J-S 0,149 0,072 0,063 0,709 0,248 J-B-S 0,785 0,649 0,672 0,179 0,571 S 0,066 0,279 0,265 0,113 0,181 Pend. Masy J-S 0,105 0,072 0,055 0,637 0,217 J-B-S 0,799 0,649 0,655 0,258 0,590 S 0,096 0,279 0,290 0,105 0,193 Alokasi SDM J-S 0,149 0,072 0,066 0,183 0,118 J-B-S 0,785 0,649 0,785 0,742 0,740 S 0,066 0,279 0,149 0,075 0,142 Kesadaran Masy 0,750 0,750 0,875 0,833 0,802 Pengeta. Masy 0,250 0,250 0,125 0,167 0,198 Kesadaran Masy J-S 0,188 0,088 0,070 0,149 0,124 J-B-S 0,731 0,669 0,751 0,785 0,734 S 0,081 0,243 0,178 0,066 0,142 Pengeta. Masy J-S 0,188 0,081 0,188 0,149 0,152 J-B-S 0,731 0,731 0,731 0,785 0,745 S 0,081 0,188 0,081 0,066 0,104 Tata kelola 0,600 0,405 0,778 0,481 0,566 Aktifitas Wilayah 0,200 0,481 0,111 0,114 0,227 Migrasi 0,200 0,114 0,111 0,405 0,208 Tata kelola J-S 0,111 0,072 0,178 0,279 0,160 J-B-S 0,778 0,649 0,751 0,649 0,707 S 0,111 0,279 0,070 0,072 0,133 Aktifitas Wilayah J-S 0,149 0,149 0,243 0,265 0,202 J-B-S 0,785 0,785 0,669 0,672 0,728 S 0,066 0,066 0,088 0,063 0,071 Migrasi J-S 0,111 0,105 0,072 0,188 0,119 J-B-S 0,778 0,637 0,814 0,731 0,740 S 0,111 0,258 0,114 0,081 0,141

Dampak Negatif Sri Bebassari Douglas Manurung Abdul Malik Bambang Rata2 Rasio B/C 0,185 0,111 0,081 0,134 0,128 0,659 0,778 0,639 0,747 0,706 0,156 0,111 0,279 0,119 0,166 Turunnya harga tanah 0,250 0,500 0,167 0,167 0,271 Berkurangnya lahan potensial 0,750 0,500 0,833 0,833 0,729 Turunnya harga tanah J-S 0,230 0,067 0,096 0,194 0,147 J-B-S 0,648 0,715 0,799 0,743 0,726 S 0,122 0,218 0,105 0,063 0,127 Berkurangnya lahan potensial J-S 0,081 0,088 0,066 0,188 0,106 J-B-S 0,731 0,669 0,785 0,731 0,729 S 0,188 0,243 0,149 0,081 0,165 Pencemaran Lingkungan 0,600 0,279 0,066 0,731 0,419 Berkurangnya tempat bermain ana 0,200 0,072 0,785 0,081 0,285 Image lingkungan yg buruk 0,200 0,649 0,149 0,188 0,297 Pencemaran Lingkungan J-S 0,072 0,072 0,188 0,188 0,130 J-B-S 0,649 0,649 0,731 0,731 0,690 S 0,279 0,279 0,081 0,081 0,180 Berkurangnya tempat bermain anak2 J-S 0,081 0,088 0,243 0,188 0,150 J-B-S 0,731 0,669 0,669 0,731 0,700 S 0,188 0,243 0,088 0,081 0,150 Image lingkungan yg buruk J-S 0,111 0,072 0,111 0,265 0,140 J-B-S 0,778 0,649 0,778 0,672 0,719 S 0,111 0,279 0,111 0,063 0,141 0,096 0,047 0,046 0,048 0,059 Rusaknya fungsi tanah 0,208 0,163 0,573 0,182 0,282 Pencemaran air tanah 0,208 0,395 0,189 0,362 0,289 Pencemaran udara 0,487 0,395 0,193 0,407 0,371 J-S 0,066 0,081 0,091 0,178 0,104 J-B-S 0,785 0,731 0,818 0,751 0,771 S 0,149 0,188 0,091 0,070 0,125 Rusaknya fungsi tanah J-S 0,091 0,067 0,066 0,188 0,103 J-B-S 0,818 0,467 0,785 0,731 0,700 S 0,091 0,467 0,149 0,081 0,197 Pencemaran air tanah J-S 0,091 0,226 0,149 0,188 0,164 J-B-S 0,818 0,674 0,785 0,731 0,752 S 0,091 0,101 0,066 0,081 0,085 Pencemaran udara J-S 0,149 0,149 0,131 0,279 0,177 J-B-S 0,785 0,691 0,793 0,649 0,730 S 0,066 0,160 0,076 0,072 0,094

Strategi Kebijakan "Positif" Sri Bebassari Douglas Manurung Abdul Malik Bambang Rata2 Rasio B/C J-S 0,140 0,072 0,059 0,603 0,219 J-B-S 0,788 0,649 0,685 0,293 0,604 S 0,072 0,279 0,257 0,104 0,178 J-S 0,188 0,086 0,089 0,149 0,128 J-B-S 0,731 0,685 0,740 0,785 0,735 S 0,081 0,229 0,171 0,066 0,137 J-S 0,119 0,113 0,174 0,241 0,162 J-B-S 0,779 0,713 0,749 0,685 0,732 S 0,102 0,174 0,077 0,075 0,107 Goal J-S 0,150 0,082 0,087 0,276 0,149 1,118 J-B-S 0,765 0,671 0,741 0,648 0,706 0,996 S 0,085 0,247 0,172 0,077 0,145 0,919 Strategi Kebijakan "Negatif" Sri Bebassari Douglas Manurung Abdul Malik Bambang Rata2 Rasio B/C J-S 0,118 0,077 0,071 0,189 0,114 J-B-S 0,710 0,692 0,788 0,733 0,731 S 0,172 0,231 0,141 0,078 0,156 J-S 0,082 0,073 0,186 0,203 0,136 J-B-S 0,691 0,651 0,729 0,720 0,698 S 0,227 0,276 0,085 0,078 0,167 J-S 0,117 0,163 0,095 0,225 0,150 J-B-S 0,799 0,650 0,788 0,698 0,734 S 0,084 0,188 0,116 0,077 0,116 Goal J-S 0,094 0,083 0,151 0,204 0,133 1,118 J-B-S 0,712 0,655 0,750 0,719 0,709 0,996 S 0,195 0,261 0,098 0,078 0,158 0,919