PENGARUH DESENTRALISASI DAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MOBIL DI KOTA JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA LPD DI KECAMATAN DENPASAR UTARA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel: 3.1. Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia s/d s/d ,7.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) LAMONGAN)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Jurnal Cakrawala Akuntansi ISSN 1979-4851 Vol. 6 No.1, Februari 2014, hal. 32-43 http://jca.unja.ac.id PENGARUH DESENTRALISASI DAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MOBIL DI KOTA JAMBI Fitrini Mansur 1) 1) Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Abstrak: Pemberian kewenangan yang luas kepada pihak manajemen dalam mengambil keputusan merupakan salah satu langkah penting dalam memperbaiki kinerja. Desentralisasi merupakan pemberian kewenangan dalam pengambilan keputusan yang menyebar pada setiap tingkatan manajemen. Untuk dapat mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi akuntansi. Informasi akuntansi terdiri dari informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Salah satu tipe informasi akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi pertanggungjawaban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh desentralisasi dan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang signifikan terhadap kinerja manajerial baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini akan dilaksanakan pada perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. Populasi pnelitian ini adalah seluruh manajer dan supervisor pada perusahaan. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini adalah secara parsial desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban tidak berpengaruh. Secara simultan desentralisasi dan informasi akuntansi pertanggungjawaban mempengaruhi kinerja manajer perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. Kata Kunci: Desentralisasi, Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban, Kinerja Manajer Pemberian kewenangan yang luas kepada pihak manajemen dalam mengambil keputusan merupakan salah satu langkah penting dalam upaya perbaikan kinerja. Pemberian kewenangan dalam pengambilan keputusan yang menyebar pada setiap tingkatan manajemen disebut dengan desentralisasi. Desentralisasi ditandai oleh kadar kewenangan dalam pengambilan keputusan yang relatif besar didelegasikan kepada jenjang manajerial menengah dan bawah. Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat, manajemen membutuhkan sejumlah informasi. Pengambilan keputusan pada hakekatnya merupakan pemilihan yang tepat dari sejumlah alternatif yang ada dan mengandung ketidakpastian. Informasi sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan karena dapat mengurangi ketidakpastian. Salah satu jenis informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan adalah informasi akuntansi, yang terdiri dari informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi akuntansi keuangan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pihak ekstern perusahaan, antara lain kreditor, investor, dan pemerintahan. Informasi akuntansi manajemen bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan intern perusahaan dalam hal ini pihak manajemen. Informasi manajemen memiliki perananan yang penting untuk menunjang seluruh kegiatan perusahaan, karena informasi akuntansi manajemen menyangkut informasi masa lalu dan informasi masa yang akan datang. Salah satu tipe informasi akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi pertanggungjawaban. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab atas pusat 32

Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43 33 pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggung jawaban memberikan masukan antara lain berupa informasi pertanggungjawaban atas anggaran dan realisasi biaya pada suatu departemen, penyimpangan biaya yang terjadi ada suatu periode tertentu, laporan pertanggungjawaban atas anggaran atau realisasi pendapatan pada suatu departemen. Informasi akuntansi pertanggungjawaban membantu manajer dalam mengambil keputusan yang tepat, membantu mengevaluasi setiap keputusan yang di ambil, sehingga apabila terjadi penyimpangan akan dengan mudah dilakukan tindakan koreksi. Juga meningkatkan kemampuan manajer untuk memahami keadaan lingkungan eksternal dan dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian kinerja manajerial. Kinerja manajer merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Karena penilaian terhadap kinerja manajer perlu dilakukan secara teratur. Penilaian kinerja manajer dapat dilakukan dari dua perspektif, yakni perspektif keuangan dan perspektif non keuangan. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini dilihat dari perspektif non keuangan, yakni melalui pengukuran kinerja personal atau kinerja individual para kepala divisi. Mahoney et al. telah mengembangkan metode penilaian kinerja manajerial mencakup kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial antara lain perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staf, negosiasi dan representasi. Kinerja manjerial merupakan keseluruhan kegiatan perusahaan yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dari suatu perusahaan dan merupakan tingkat pencapaian hasil. Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada latar belakang di atas. Peneliti akan merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah desentralisasi dan informasi akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh secara parsial dan simulatan terhadap kinerja manajerial di perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. TINJAUAN PUSTAKA Desentralisasi Apabila manajemen puncak mendelegasikan pengambilan keputusan manajerial kepada tingkat manajemen lebih rendah, maka organisasi atau perusahaan tersebut menganut sistem desentralisasi. Jika otoritas pengambilan keputusan relatif kecil didelegasikan kepada manajer menengah dan rendah, maka struktur organisasi tersebut sentralisasi. Sebaliknya, jika kewenangan tersebut menyebar pada perbagai tingkat organisasi maka strukturnya adalah desentralisasi. Pengukuran desentralisasi menggunakan standar keputusan yang dikembangkan oleh Gordon dan Narayanan dan telah digunkan oleh Gul dan Chia (1994) yang terdiri dari: kebijakan dalam pengembangan produk atau jasa baru, kebijakan dalam pemutusan hubungan kerja, penentuan investasi dalam skala besar, pengalokasian anggaran, dan penelitian harga jual. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan memilih menerapkan sistem desentralisasi. Di bawah ini beberapa faktor-faktor penyebab perusahaan menerapkan sistem desentralisasi.

34 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi... a. Response to environmental complexity Perusahaan yang terdesentralisasi akan mudah melakukan respon terhadap perubahan-perubahan. b. Cost information Menurut Hirsch biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi merupakan alasan penting diterapkannya sistem desentralisasi. c. Timeliness Perusahaan harus cepat menanggapi perubahan kondisi yang terjadi. d. Motivation and training Motivasi juga dapat memberikan peluang kepada manajer yang lebih rendah untuk belajar membuat keputusan. Dari beberapa alasan yang dikemukakan tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa penerapan sistem desentralisasi dalam suatu perusahaan disebabkan oleh keterbatasan manajemen puncak dalam proses semua informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu tipe informasi akuntansi manajemen, selain informasi akuntansi penuh dan informasi akuntansi diferensial. Informasi akuuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem yang diogunakan untuk menilai atau mengukur prestasi manajer, sebagaimana halnya dikemukakan oleh Hansen dan Mowen (2004) bahwa: Responbility accounting is a system that measures the results of each responbility center according to the information managers need to operate their center. Jenis-jenis pusat pertanggungjawaban: a. Pusat Pendapatan (Revenue Center) Pengukuran kinerja manajer pada pusat pertanggungjawaban ini didasarkan pada pendapatan yang diperolehnya atau unit output yang dihasilkan. b. Pusat Biaya (Cost Center) Manajer pusat biaya diukur kinerjanya dengan cara membandingkan antara biaya yang dianggarkan dengan realisasinya. c. Pusat Laba (Profit Center) Manajer pusat laba diukur kinerjanya berdasarkan perolehan laba atau selisih antara pendapatan dan biaya. d. Pusat investasi (Investment Center) Pengukuran kinerja manajer pusat investasi dilakukan dengan menghubungkan antara laba yang diperoleh pada pusat investasi tersebut dengan besarnya investasi yang dilakukan. Menurut Mulyadi (2003:170) informasi akuntansi pertanggungjawaban berupa informasi masa lalu dan informasi masa yang akan datang yang bermanfaat dalam penilaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dan pemotivasi manajer. Informasi masa yang akan datang bermanfaat dalam penyusunan anggaran. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Kinerja Menurut Sadeli bahwa kinerja adalah suatu pernyataan akuntansi manajemen yang akan membandingkan secara aktual antara suatu

Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43 35 aktivitas dengan suatu standar. Secara umum dapat juga dikatakan kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2001:329). Pengukuran kinerja menurut Herther dan Davis adalah penilaian hasil kinerja yang telah dicapai karyawan dibandingkan dengan tujuan perusahaan secara keseluuruhan serta standar dan kriteria yang telah ditetapkan. Pengukuran dan evaluasi kinerja dapat dilakukan dari dua perspektif, yaitu perpektif keuangan dan perspektif non keuangan. Pengukuran kinerja dari perspektif keuangan maksudnya mengevaluasi hasil yang dicapai dengan didasarkan pada kriteria-kriteria keuangan, misalnya tingkat perolehan laba, tingkat perputaran aktiva, rasio hutang dan sebagainya. Pengukuran kinerja dari aspek non keuangan dapat dilakukan dengan mengevaluasi pelaksanaan fungsi-fungsi manajer. Pengukuran kinerja ini pertama kali dikembangkan oleh Mahoney, dkk yakni mengukur kinerja manajer berdasarkan delapan dimensi kegiatan manajerial, yaitu perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pemilhan staf, negosiasi dan perwakilan. Pengukuran kinerja secara berkelanjutan memberikan umpan balik, yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya perbaikan secara terus menerus dan mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Salah satu peranan pengukuran kinerja adalah sebagai alat manajemen, yang berguna untuk: 1. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja manajemen. 2. Memberikan arah dalam mencapai target yang telah ditetapkan. 3. Memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan membandingkannya dengan target kinerja. 4. Sebagai dasar dalam memberikan penghargaan dan hukuman secara obyektif atas pencapaian prestasi yang diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati. 5. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaiki kinerja organisasi. 6. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan terpenuhi. 7. Membantu memahami proses kegiatan perusahaan. 8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif. Melalui pengukuran kinerja diharapkan perusahaan dapat mengetahui kinerjadalam suatu periode tertentu. Dengan adanya suatu pengukuran kinerja maka kegiatan dan program perusahaan dapat diukur dan dievaluasi. METODE PENELITIAN Objek dalam penelitian ini adalah desentralisasi, informasi akuntansi pertanggungjawaban dan kinerja manajer. Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan pembiayaan mobil yang beroperasi di Jambi selama lebih dari 3 tahun pada tahun 2010. Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 11 perusahaan pembiayaan yang ada di Kota Jambi. Berikut perusahaan pembiayaan (mobil) di Kota Jambi: PT Adira Dinamika Mullti Finance, Tbk, PT. Astra Credit Company, tbk, PT. Batavia Prosperindo Finance, tbk, PT. BCA

36 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi... finance, tbk, PT. BFI finance, tbk, PT Buana Finance, tbk, PT Clipan Finance, tbk, PT. Sinar Mas Multifinance, tbk, PT. Sinar Mitra Sepadan, tbk, PT. Oto Multiartha, tbk, PT. Mandiri Tunas Finance, tbk. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini menjelaskan pengaruh desentralisasi (X1) dan informasi akuntansi pertanggungjawaban (X2) terhadap kinerja manajer (Y) yang diukur dengan menggunakan skala ordinal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei, yaitu penelitian mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun, 1995:3). Ukuran yang digunakan untuk menilai jawabanjawaban yang diberikan ada 5 tingkatan yaitu skor 1 (satu) hingga 5 (lima). Untuk menguji kuesioner diperlukan dua macam pengujian yaitu uji Validitas dan uji Reabilitas. Dalam analisis data pada penelitian ini akan digunakan model persamaan yaitu model regresi linear berganda yang diformulasikan sebagai berikut: Y = β 0 + β 1 X 1 +β 2 X 2 + Є Dimana : Y = Kinerja manajer β 0, β 1, β 2, = Koefisien Regresi X 1 = Desentralisasi X 2 = Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Є = Variabel penganggu Model regesi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, asumsi tersebut yaitu normalitas, multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H 0 : β i = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. H 0 : β i 0, artinya variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Sebelum melakukan pengujian hipotesis maka perlu dilakukan uji keseluruhan (over all test) untuk mengetahui pengaruh variable independent secara bersama terhadap variable dependen yaitu uji F (F Test). Uji F ini berguna untuk membuktikan secara statistic bahwa keseluruhan koefesien regresi signifikan dalam mempengaruhi nilai variable dependen. Pengujian kedua dilakukan dengan Uji-t (t-test), dimana uji-t ini digunakan untuk melihat signifikan pengaruh variabel independen secara individu (parsial) terhadap variabel dependen. PEMBAHASAN Pengujian instrumen dilakukan untuk menguji setiap item pertanyaan. Setiap item pertanyaan akan diuji validitas dan reabilitasnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan metode Product Moment Corelation. Pengujian reabilitas dilakukan peneliti dengan melihat nilai Cronbach Alpha Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2011). Uji Validitas Desentralisasi diukur dengan menggunakan 6 pertanyaan. Tabel 1 berikut ini menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan desentralisasi (X1). Berdasarkan hasil pengujian

Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43 37 tabel 1 diketahui bahwa r hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,361 sehingga instrumen penelitian tersebut dikatakan valid. Tabel 1 Hasil Uji Validitas terhadap Item Pertanyaan Desenrtalisasi (X1) Item Pertanyaan r hitung R tabel Keterangan 1 0.772 0.361 Valid 2 0.709 0.361 Valid 3 0.844 0.361 Valid 4 0.651 0.361 Valid 5 0.630 0.361 Valid 6 0.741 0.361 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban diukur dengan menggunakan 9 pertanyaan. Tabel 2 berikut ini menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (X2). Tabel 2 Hasil Uji Validitas terhadap Item Pertanyaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (X2) Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan 1 0.795 0.361 Valid 2 0.744 0.361 Valid 3 0.843 0.361 Valid 4 0.616 0.361 Valid 5 0.657 0.361 Valid 6 0.741 0.361 Valid 7 0.729 0.361 Valid 8 0.744 0.361 Valid 9 0.863 0.361 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan hasil pengujian tabel 2 diatas diketahui bahwa r hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar dari niilai r tabel sebesar 0,361 sehingga instrumen penelitian tersebut dikatakan valid. Penilaian kinerja manajerial diukur dengan menggunakan 6 pertanyaan. Tabel menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan kinerja manajerial. Tabel 3 Hasil Uji Validitas terhadap Item Pertanyaan Kinerja Manajerial (Y) Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan 1 0.742 0.361 Valid 2 0.802 0.361 Valid 3 0.805 0.361 Valid 4 0.801 0.361 Valid 5 0.628 0.361 Valid 6 0.654 0.361 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan hasil pengujian tabel 3. diatas diketahui bahwa r hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar dari niilai r tabel sebesar 0,361 sehingga instrumen penelitian tersebut dikatakn valid. Artinya enam pertanyaan penilaian kinerja untuk penelitian ini dapat

38 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi... mengukur untuk variabel Y. Selanjutnya semua item instrumen diuji dengan pengujian reabilitas. Uji Reabilitas Hasil pengujian reabilitas terhadap instrumen penelitian ini yaitu desentralisasi, informasi pertanggungjawaban dan kinerja manajerial adalah sebagai berikut: Tabel 4 Hasil Uji Realibilitas Terhadap Item Pertanyaan Desentralisasi (X1), Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban X2) dan Penilaian Kinerja (Y) Instrumen Cronbach s Alpha Nilai Kriteria Keterangan Desentralisasi 0,816 0,60 Reliabel Informasi Akuntansi 0,901 0,60 Reliabel Pertanggungjawaban Penilaian kinerja 0,828 0,60 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data Hasil pengujian terhadap instrumen desentralisasi, informasi pertanggungjawaban dan penilaian kinerja manajerial dikatakan reliabel, karena nilai Cronbach Alpha > 0,60, sehingga data-data tersebut dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya. Hasil Pengujian Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis data dan pengujian hipotesis, harus terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi dalam model analisis regresi. Pengujian ini dilakukan agar penaksiran parameter dan koefisen regresi tidak bias. Analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian ini dikatakan baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik yaitu: uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Uji statistik sederhana yang dapat digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S), dengan taraf signifikansi 0,05.Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kinerja Manajerial Desentralisasi Pertanggungjawaban Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini, yaitu desentralisasi, informasi akuntansi pertanggungjawaban dan kinerja manajerial memiliki signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Kolmogorov-Smirnov Statistic Df Sig 0,136 11 0,200 0,141 11 0,200 0,194 11 0,200 Uji Multikolinearitas dimaksudkan untuk membuktikan apakah terdapat hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel independent. Ada tidaknya terjadi multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF atau nilai Toleransi. Hasil pengujian multikolinearitas penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43 39 Tabel 6 Hasil Uji Multikolinearitas Variance Inflation Factors (VIF) Desentralisasi Pertanggungjawaban Sumber: Hasil Pengolahan Data Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa kedua variabel independen memiliki nilai Tolerance Value di atas 0,1 dan VIF kurang dari 10. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan melihat Model 1 (Constan) Desentr Pertangjwb Sumber : Hasil Pengolahan Data Colinearity Statistics Sig Tolerance VIF 0,002 0,488 2,049 0,136 0,488 2,049 grafik plot. Hasil pengujian heteroskedasitas dengan menggunakan grafik scatterplot dapat dilihat pada lampiran dibelakang. Berdasarkan analisis grafik scatterplot menunjukkan tidak ada pola yang jelas, sehingga dapat dinyatakan bahwa data pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta 6145,84 255,38 0,734 927,02 0,271-9011,8 1147,6 1536,3 Dari hasil regresi yang terlihat di tabel 7 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = - 9011,79 + 1147,63 X1 + 1536,33 X2 Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1 dan X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Berdasarkan tabel 7 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengujian hipotesis 1, koefisien regresi variabel desentralisasi (X1) Nilai t hitung variabel desentralisasi (X1) adalah sebesar 4,494. Jika dibanding dengan t tabel sebesar 3,612, maka t hitung > t tabel. Jika dilihat dari signifikansi varibel desentralisasi (X1) mempunyai level Unstandardized Coefficients T Sig - 1,466 4,494 1,657 0,181 0,002 0,136 signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh antara desentralisasi dengan kinerja manajer. 2. Pengujian hipotesis 2, koefisien regresi variabel Informasi Akuntansi Pertang gungjawaban (X2) Nilai t hitung variabel Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (X2) adalah sebesar 1,657. Jika dibanding dengan t tabel sebesar 3,612, maka t hitung < t tabel. Jika dilihat dari signifikansi varibel Informasi Akuntansi Pertanggung jawaban (X2) mempunyai level

40 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi... signifikansi sebesar 0,136 lebih besar dari 0,05, dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh antara Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (X2) dengan kinerja manajer. Tabel 8 Hasil Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X1 dan X2 secara bersamasama berpengaruh secara signifikansi terhadap variabel dependen (Y). Hasil uji F terhadap variabel penelitian sebagai berikut: Model Sum of Squares df Mean Square F Sig 1 Regression Residual Total 8,347E8 96979431,8 9,317E8 2 8 10 4,174E8 12122428,98 34,428 0,000 Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel desentralisasi dan informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari level signifikansi 0,05, dengan demikian Ho ditolak Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara desentralisasi dan informasi akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial padda perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. PEMBAHASAN Pengaruh Parsial Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa variabel desentralisasi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,002, lebih kecil dari tingkat signifikansi (0,05) menunjukkan bahwa desentralisai mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajer di perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. Dalam sistem desentralisasi, pengambilan keputusan manajer diukur dengan menggunakan standar keputusan yang menyebar dari berbagai tingkat manajemen, yaitu dari manajer paling rendah sampai yang paling tinggi. Pemberian tanggungjawab yang lebih luas kepada manajer level bawah dalam pengambilan keputusan, akan menimbulkan tanggungjawab yang lebih besar bagi manajer tersebut. Robbins mengatakan bahwa desentralisasi dapat memotivasi karyawan karena mereka diberi kesempatan untuk mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan. Motivasi juga dapat memberikan peluang kepada manajer yang lebih rendah untuk belajar membuat keputusan. Penerapan sistem desentralisasi dalam pengambilan keputusan manajer suatu perusahaan menyebabkan perubahan pada lingkungan perusahaan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Dari perubahanperubahan inilah kinerja manajer dapat dinilai. Pengaruh Parsial Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban. Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa variabel informasi akuntansi pertanggungjawaban mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,136, lebih besar dari

Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43 41 tingkat signifikansi (0,05) menunjukkan bahwa informasi akuntansi pertanggungjawaban tidak berpengaruh terhadap kinerja manajer di perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Manajer pada pusat pertanggungjawaban diberi peran dalam merencanakan pendapatan/biaya yang menjadi tanggungjawabnya, dan wajib menyajikan informasi mengenai realisasi pendapatan/biaya tersebut. Manajer pada setiap divisi-divisi hanya bertanggung jawab kepada divisinya. Pada divisi pendapatan, manajer hanya bertanggungjawab atas unit output atau pendapatan yang dihasilkan, tidak bertanggungjawab atas biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan output atau pendapatan tersebut. Manajer pada divisi biaya hanya bertanggungjawab atas biaya atau output yang dikeluarkan, tidak bertanggungjawab terhadap jumlah pendapatan atau output yang dihasilkan dari biaya yang telah dikeluarkan tersebut. Pengaruh Simultan Desentralisasi dan Informasi Akuntansi Pertanggung jawaban Terhadap Kinerja Manajer di Perusahaan Pembiayaan di Kota Jambi Hasil pengujian hipotesis 3 menunjukkan bahwa variabel desentralisai dan informasi akuntansi pertanggungjawaban secara bersamasama mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi (0,05) menunjukkan bahwa desentralisasi dan informasi akuntansi pertanggungjawaban secara simultan mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajer di perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. Pengukuran kinerja di lakukan diperusahaan berperan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen antara bawahan dan pimpinan untuk memperbaiki kinerja organisasi. Dengan desentralisasi perusahaan akan mudah melakukan perbaikan-perbaikan terhadap perubahanperubahan yang terjadi karena dalam mengumpulkan informasi sistem desentralisasi menghindari informasi melalui vertikal. Setiap pusat pertanggungjawaban memberikan informasi langsung kepada manajer atasannya. Informasiinformasi dari pusat pertanggungjawaban inilah yang digunakan dalam pengambilan keputusan manajer. Manajer dan divisi-divisi yang memiliki informasi mampu untuk membuat perencanaan yang lebih baik dan mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini khususnya lebih nampak pada organisasi-organisasi yang tersentralisasi (Chia, 1995). Hasil survei yang pernah dilakukan oleh AICPA & Lawrence S Maisel mengenai pengukuran kinerja menyatakan, sebanyak 77% responden menyetujui bahwa informasi yang berkualitas penting dalam meningkatkan kinerja manajerial. Melaui pengukuran kinerja diharapkan perusahaan dapat mengetahui kinerja dalam suatu periode tertentu. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab sebelumnya, serta landasan teori ang digunakan dalam penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

42 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi... 1. Desentralisasi berpengaruh secara parsial terhdap kinerja manajerial pada perusahaan pembiayaan di Kota Jambi. 2. Informasi akuntansi pertanggungjawaban secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja manajer pada perusahaan Pembiayaan di Kota Jambi. 3. Desentralisasi dan informasi akuntansi pertanggungjawaban secara simultan berpengaruh terhadap kinerja manajer pada perusahaan Pembiayaan di Kota Jambi. Saran Dari simpulan penelitian maka saran penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam pengambilan keputusan manajer memberikan tanggungjawab yang lebih luas kepada manajer level bawah agar manjer tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap divisi-divisi yang di pimpinnya. 2. manajer perusahaan pembiayaan di Kota Jambi harus memperhatikan Informasi akuntansi pertanggungjawaban. Karena informasi akuntansi pertanggungjawaban membantu manajer dalam mengambil keputusan yang tepat karena informasi memberikan masukan mengenai asset, pendapatan, dan biaya pada suatu pusat pertanggungjawaban. Informasi akuntansi pertanggungjawaban juga membantu mengevaluasi setiap keputusan yang di ambil, sehingga apabila terjadi penyimpangan akan dengan mudah dilakukan tindakan koreksi. Dengan memanfaatkan masukan yang diperoleh dari informasi akuntansi pertanggungjawaban, manajer dapat meningkatkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajer dengan baik. Informasi akuntansi pertanggungjawaban juga meningkatkan kemampuan manajer untuk memahami keadaan lingkungan eksternal dan dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian kinerja manajerial. 3. Pengukuran kinerja di lakukan diperusahaan berperan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen antara bawahan dan pimpinan untuk memperbaiki kinerja organisasi. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2010. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gul, F. A, dan Yew Ming Chia. 1994. The Effect of Management Accounting Systems, Perceived Environment Uncertainty and Decentralization on Managerial Performance: A Test of Three Way Interaction. Accounting Organization and Society, Vol. 19. pp.413-426. Hansen dan Mowen. 2004. Management Accounting. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat. Horngren, Foster. Datar. 2000. Cost Accounting- A Managerial Emphasis. Tenth Edition, Prentice-Hall Inc, New Jersey. Kaplan, Roberts S., dan Anthony A. Atkinson. 1998. Advanced Management Accounting. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMMP YKPN.. Mardiyah, Aida Ainul, dan Gudono. 2001. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi manajemen. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 1. Hal 1-27. Simamora. 2009. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2008. Metode Peneltian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43 43 Supriyono. 1999. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE. Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Rineka Cipta.