LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN MALARIA. OLEH Nurhafni, SKM. M.Kes

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

A. Pengorganisasian. E. Garis Besar Materi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN BAHAYA NARKOBA. OLEH Nurhafni, SKM., M.Kes

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

DEFINISI KASUS MALARIA

Latar Belakang Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MALARIA Oleh Dedeh Suhartini

Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini. sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Ada empat spesies

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit parasit yang tersebar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Project Status Report. Presenter Name Presentation Date

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh 4 spesies plasmodium, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

BAB II LANDASAN TEORI

TATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit

SKRIPSI. Oleh Thimotius Tarra Behy NIM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSIDEN PENYAKIT MALARIA DI KELURAHAN TELUK DALAM KECAMATAN TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN TAHUN 2005

MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYELIDIKAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MALARIA

BAB I PENDAHULUAN. utama, karena mempengaruhi angka kesakitan bayi, balita, dan ibu. melahirkan, serta menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Epidemiologi dan aspek parasitologis malaria. Ingrid A. Tirtadjaja Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit dari

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai perantara (vektor) beberapa jenis penyakit terutama Malaria

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan parasit Plasmodium yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi penyakit malaria menurut World Health Organization (WHO)

I. PENDAHULUAN. serangga yaitu Aedes spesies. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah. penyakit demam berdarah akut, terutama menyerang anak-anak dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki resiko terkena malaria. WHO

I. PENDAHULUAN. dunia. Di seluruh pulau Indonesia penyakit malaria ini ditemukan dengan

EFEK EKSTRAK BIJI Momordica charantia L TERHADAP LEVEL GAMMA GLUTAMYL TRANSFERASE SERUM MENCIT SWISS YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (Harijanto, 2014). Menurut World Malaria Report 2015, terdapat 212 juta kasus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Malaria didefinisikan suatu penyakit infeksi dengan demam berkala yang

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN CIKUNGUNYAH. OLEH Nurhafni, SKM., M.Kes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis,

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KECAMATAN SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU PROPINSI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah. satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Malaria merupakan salah satu penyakit infeksius. yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina.

BAB I PENDAHULUAN. Separuh penduduk dunia berisiko tertular malaria karena hidup lebih dari 100

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Malaria merupakan penyakit infeksi yang bersifat akut maupun kronis

Diagnosis, Patofisiologi Malaria. Dr.H.Armen Ahmad SpPD KPTI FINASIM

ANALISIS MODEL PENYEBARAN MALARIA YANG BERGANTUNG PADA POPULASI MANUSIA DAN NYAMUK SKRIPSI. Oleh : Renny Dwi Prastiwi J2A

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium. Vivax. Di Indonesia Timur yang terbanyak adalah Plasmodium

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium.

BAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan

GAMBARAN PENYAKlT DAN VEKTOR MALARIA DI INDONESIA HISWANI. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

BAB I. Pendahuluan. A. latar belakang. Di indonesia yang memiliki iklim tropis. memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak dengan baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP. Definisi penyakit malaria menurut World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang. masih menjadi masalah di negara tropis dan subtropis

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih me rupakan salah satu masalah

Proses Penularan Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang


BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PENANGGULANGAN MALARIA DI KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2011

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Malaria Definisi Malaria merupakan infeksi protozoa genus Plasmodium yang dapat

1. PENDAHULUAN. Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp. betina (Depkes R.I.,

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit protozoa UKDW

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi di daerah tropis

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya terdapat sekitar 15 juta penderita malaria klinis yang mengakibatkan

MAKALAH MALARIA. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit Menular MUTIA NIM :

I. PENDAHULUAN. nyamuk Anopheles sp. betina yang sudah terinfeksi Plasmodium (Depkes RI, 2009)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. endemik malaria, 31 negara merupakan malaria-high burden countries,

Malaria disebabkan parasit jenis Plasmodium. Parasit ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh parasit Protozoa genus Plasmodium dan ditularkan pada

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

BAB I PENDAHULUAN. sering disebut sebagai vektor borne diseases. Vektor adalah Arthropoda atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah sejenis penyakit menular pada manusia. Sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang

a. Perilaku tertutup (covert behavior)

Transkripsi:

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN MALARIA OLEH Nurhafni, SKM. M.Kes AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA BINJAI 2015

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Manfaat... BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 2.1 Pengertian Malaria... 2.3 Ciri-ciri Penyakit Malaria... 2.4 Cara Pencegahan... BAB III PENUTUP... 3.1 Kesimpulan... 3.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit Malaria tidak hanya menyerang daerah tropis, tetapi juga menyerang daerah subtropics diseluruh dunia. Kematian banyak sering pada Negara-negara yang menjadi daerah endemic malaria, antara lain Negara Negara Asai Tenggara termasuk Indonesia, terutama Di Privinsi Timur seperti daerah pedesaan di luar jawa dan Bali. Di Jawa Tengah dan Jawa Barat, Malaria merupakan penyakit yang muncul kembali (Reemerging disease). Sistem kesehatan Nasional menggariskan tujuan pembangunan kesehatan adalah Tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan optimal, sebagai salah satu unsure kesejateraan dari Tujuan Nasional (Depkes, 1999). Di Indonesia sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan penyakit ini masih cukup tinggi, terutama di daerah Indonesia bagian timur. Di daerah trasmigrasi dimana terdapat campuran penduduk yang berasal dari daerah yang endemis dan tidak endemis malaria, di daerah endemis malaria masih sering terjadi letusan kejadian luar biasa (KLB) malaria Oleh karena kejadian luar biasa ini menyebabkan insiden rate penyakit malaria masih tinggi di daerah tersebut. Dewasa ini upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui, pemberantasan vektor penyebab malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan dengan melakukan pengobatan kepada mereka yang diduga menderita malaria atau pengobatan

juga sangat perlu diberikan pada penderita malaria yang terbukti positif secara laboratorium. Dalam hal pemberantasan malaria selain dengan pengobatan langsung juga sering dilakukan dengan jalan penyemprotan rumah dan lingkungan sekeliling rumah dengan racun serangga, untuk membunuh nyamuk dewasa upaya lain juga dilakukan untuk memberantas larva nyamuk. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membunuh larva nyamuk anopheles : 1. Secara Kimiawi. Pemberantasan nyamuk anopheles secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan larvasida yaitu zat kimia yang dapat membunuh larva nyamuk, yang termasuk dalam kelompok ini adalah solar/minyak tanah, parisgreen, temephos, fention, altosid dll. Selain zat-zat kimia yang disebutkan di atas dapat juga digunakan herbisida yaitu zat kimia yang mematikan tumbuh tumbuhan air yang digunakan sebagai tempat berlindung larva nyamuk. 2. Secara Hayati. Pemberantasan larva nyamuk anopheles secara hayati dilakukan dengan mengunakan beberapa agent biologis seperti predator misalnya pemakan jentik (clarviyorous fish) seperti gambusia, guppy dan panchax (ikan kepala timah). Selain secara kimiawi dan secara hayati untuk pencegahan penyakit malaria dapat juga dilakukan dengan jalan pengelolaan lingkungan hidup (environmental management), yaitu dengan pengubahan lingkungan hidup (environmental modification) sehingga larva nyamuk anopheles tidak mungkin hidup. Kegiatan ini antara lain dapat berupa penimbunan

tempat perindukan nyamuk, pengeringan dan pembuatan dam, selain itu kegiatan lain mencakup pengubahan kadar garam, pembersihan tanaman air atau lumut dan lain-lain. Diantara cara pemberantasan nyamuk seperti yang sudah diuraikan di atas, sampai saat ini di Idonesia paling sering di pakai cara yang pertama yaitu secara kimiawi. Dengan menggunakan solar dan minyak tanah yang dicampur dengan spreading agent yaitu zat kimia yang dapat mempercepat penyebaran bahan aktif yang digunakan. Pengunaan minyak solar untuk anti larva di Indonesia pertama dilakukan di Bali pada tahun 1974, yang kemudian pada tahun 1975 cara tersebut juga diterapkan didaerah Jawa Timur dan Jawa Barat. Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen (sporogani) dalam badan nyamuk anopeles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebra termasuk manusia. a. Fase aseksual Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase jaringan, sporozoit masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembangbiak membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merozoit. Proses ini di sebut skizogoni praeritrosit. Lama fase ini berbeda untuk tiap fase. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merazoit keluar dan masuk aliran darah, disebut sporulasi. Pada plasmodium vivax dan palsmodium ovale, sebagian sporozoit membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang dan rekurens. Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk trofozoit. Proses berlanjut menjadi trofozoit-skizon-merozoit. Setelah 2-3 generasi merozoid dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara

permulaan infeksi sampai ditemukannya parasat dalam darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa tunas/inkubasi intristik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya gejala klinis demam. b. Fase seksual Parasit seksual masuk dalam lambung betina nyamuk. Bentuk ini mengalami pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadilah perubahan disebut zigot (ookinet). Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi ookista.bila ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjar liur nyamuk.

BAB II PEMBAHASAN 2. 1. Pengertian Malaria Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronis, disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam,anemia, dan spenomegali. 2. 2. Etiologi ( Penyebab ) Plasmodium sebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaitu plasmodium vivax, plasmodium falcifarum, plasmodium malariae, plasmodium ovale. Malaria juga melibatkan hospes perantara, yaitu manusia maupun vertebra lainnya, dan hospes definitif, yaitu nyamuk anopeles. 2.3. Patogenesis Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen (sporogani) dalam badan nyamuk anopeles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebra termasuk manusia. a. Fase aseksual Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase jaringan, sporozoit masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembangbiak membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merozoit. Proses ini di sebut skizogoni praeritrosit. Lama fase ini berbeda untuk tiap fase. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merazoit keluar dan masuk aliran darah, disebut sporulasi. Pada plasmodium

vivax dan palsmodium ovale, sebagian sporozoit membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang dan rekurens. Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk trofozoit. Proses berlanjut menjadi trofozoit-skizon-merozoit. Setelah 2-3 generasi merozoid dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara permulaan infeksi sampai ditemukannya parasat dalam darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa tunas/inkubasi intristik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya gejala klinis demam. b. Fase seksual Parasit seksual masuk dalam lambung betina nyamuk. Bentuk ini mengalami pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadilah perubahan disebut zigot (ookinet). Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi ookista.bila ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjar liur nyamuk. Patogenesis malaria ada dua cara yaitu : 1. Alami, melalui gigitan nyamuk ke tubuh manusia. 2. Induksi, jadi stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia melalui transfusi, suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (kongenital)

2. 4. Manifestasi Klinis Pada anamnesis ditanyakan gejala penyakit dan riwayat berpergian kedaerah endemik malaria. Gejala dan tanda yang dapat ditemukan adalah: 1. Demam Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi). Pada malaria tersiana (P. vivax dan p. ovale), pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke-3, sedangkan malaria kuartana (p. malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditandai dengan beberapa serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit-1jam), puncak demam (2-6 jam), dan berkeringat (2-4 jam). Demam akan mereda secara bertahap karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respons imun. 2. Splenomegali Splenomegali merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongesti, menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah. 3. Anemia Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah anemia karena p. falcifarum. Anemia disebabkan oleh: Eritrosit normal tidak dapat hidup lama (reduced survival time) Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang (diseritropoesis).

4. Iktrus Iktrus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar. Malaria laten adalah masa pasien di luar masa serangan demam. Periode ini terjadi bila parasit tidak dapat ditemukan dalam darah tepi, tetapi stadium masih bertahan dalam jaringan hati. Relaps adalah timbulnya gejala infeksi setelah serangan pertama. Relaps dapat bersifat: Relaps jangka pendek (rekrudesensi), dapat timbul 8 minggu setelah serangan pertama hilang karena parasit dalam eritrosit yang berkembang biak. Relaps jangka panjang (rekurns), dapat muncul 24 minggu atau lebih setelah serangan pertama hilang karena parasit eksoeritrosit hati masuk kedalam darah dan berkembang biak. 2.5. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah tepi, pembuatan preparat darah tebal dan tipis dilakukan untuk melihat keberadaan parasit dalam darah tepi, seperti tropozoit yang berbentuk cicin.

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronis, disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam,anemia, dan spenomegali. Patogenesis malaria ada dua cara yaitu : 1. Alami, melalui gigitan nyamuk ke tubuh manusia. 2. Induksi, jadi stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia melalui transfusi, suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (kongenital). Gejala dan tanda yang dapat ditemukan adalah: Demam Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi). Pada malaria tersiana (P. vivax dan p. ovale), pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke-3, sedangkan malaria kuartana (p. malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditandai dengan beberapa serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit-1jam), puncak demam (2-6 jam), dan berkeringat (2-4 jam). Demam akan mereda secara bertahap karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respons imun.

Splenomegali Splenomegali merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongesti, menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah. Anemia Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah anemia karena p. falcifarum. Anemia disebabkan oleh: - Eritrosit normal tidak dapat hidup lama (reduced survival time). - Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang (diseritropoesis). Iktrus Iktrus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar. Malaria laten adalah masa pasien di luar masa serangan demam. Periode ini terjadi bila parasit tidak dapat ditemukan dalam darah tepi, tetapi stadium masih bertahan dalam jaringan hati. 3.2. Saran Sebelum mendiagnosa sebaiknya ditanyakan gejala penyakit dan riwayat berpergian kedaerah endemik malaria. Diharapkan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan karena Penyakit Malaria tidak hanya menyerang daerah tropis, tetapi juga menyerang daerah subtropics diseluruh dunia.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (MALARIA) I. Identitas Pokok Bahasan : Malaria Sub Pokok : 1. Sebutkan pengertian Malaria? 2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria? 3. Uraikan Tanda dan gejala Penyakit malaria? 4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria? Sasaran : Anak SMA 3 Penyuluh Waktu : Dosen Tetap Akbid Kharisma Husada : 10.25-11.00 Wib Hari/tanggal : jum at, 13 Maret 2015 Tempat : Jl. Anggrek Lingk.IV Kel. Pahlawan Kec.Binjai Utara Kota Binjai II. Tujuan Intruksional 1. Umum Setelah dilakukan Penyuluhan tentang MALARIA di harapkan Bapak/Ibu Penduduk Lingk. IV Kel. Pahlawa Binjai Utara memahami bahaya dari Malaria.

2. Khusus Setalah dilakukan Penyuluhan tentang MALARIA di harapkan Ibu dapat memahami tentang : 1. Sebutkan pengertian Malaria? 2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria? 3. Uraikan Tanda yang sering di temukan pada gejala Penyakit malaria? 4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria? III. Materi 1. Sebutkan pengertian Malaria? 2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria? 3. Uraikan Tanda yang sering di temukan pada gejala Penyakit malaria? 4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria? IV. Metode o Ceramah o Tanya jawab/ curah pendapat

V. KEGIATAN PENYULUHA Tahap Waktu Kegiatan Pembukaan 5 Menit Mengucapkan Salam Memperkenalkan Diri Melakukan Apersepsi Penyajian 30 Menit Menyampaikan materi tentang : Pengertian Malaria Faktor Penyebab Terjadinya Malaria Tanya jawab 20 Menit Tanda yang sering ditemukan pada Gejala terjangkit Penyakit Malaria Menguraikan Proses Penyebaran Penyakit Malaria Penutup 5 Menit Memberikan kesempatan pada siswa untuk mencurahkan pendapat dan Bertanya Merespon pendapat yang diberikan ibu dan menjawab pertanyaan dari siswa Menyimpulkan materi yang telah diberikan

bersama-sama dengan siswa Melakukan evaluasi secara lisan Memberikan salam penutup VI. Media / Alat Leflet Poster LCD VII. Evaluasi - Secara lisan - Soal 1. Sebutkan pengertian Malaria? 2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria? 3. Uraikan Tanda yang sering di temukan pada gejala Terjangkit Penyakit malaria? 4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria?

YAYASAN KHARISMA HUSADA BINJAI AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA Jl. Padang Sidempuan No.18 Kel. Rambung Barat Kec. Binjai Selatan Kota Binjai Propinsi Sumatera Utara Email : akbidkharismahusada@ymail.com/fax : (061)8821859 Telp : (061) 8821859/0812-6319654/0813-62087557 No : /AKBID-KHB/III/2015 Lamp : 1 (satu) Hal : Permohonan Bantuan Dana Kepada Yth : Ketua Yayasan Akbid Kharisma Husada Binjai Di Tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan rencana Penyuluhan saya yang berjudul, Malaria. Untuk sudi kiranya Bapak Yayasan Akbid Kharisma Husada memberikan bantuan dana seperti yang terlampir pada proposal. Adapun nama saya adalah : Nama Pekerjaan : Nurhafni, SKM., M.Kes : Dosen Tetap Akbid Kharisma Husada Binjai Demikian surat ini dibuat, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Binjai, Maret 2015 (Nurhafni, SKM. M.Kes)

Dana / pengeluaran untuk kegiatan pengabdian pada masyarakat Tahun 2015 No Jenis pengeluaran @ Jumlah 1 Bus, 2x perjalanan 1 Transportasi untuk survei awal/lokasi Rp.200.000 Surat pengantar Surat undangan untuk kepala desa Surat undangan untuk kader desa yang bersangkutan dengan materi penyuluhan 2 1 Bus, 2x perjalanan RP.200.000 Transportasi penyuluhan 3 Peralatan/ perlengkapan Tenda, Kursi, Meja 1 tenda x 300.000 50 kursi x 3000 per kursi, 10 meja x5000 per meja Rp.500.000 4 5 LCD, leflet Pantom/ gambar/ poster Kuesioner/ lembar yang disebar 50 gambar x 5000 per gambar 100 kuesioner x 2000 per kuesioner 100 kotak x 3000 per kotak Rp.250.000 Rp.200.000 RP.300.000 konsumsi Snake 50 nasi kotak x 10.000 per kotak Rp.500.000 Nasi kotak Minuman 5 kotak x 10.000 per kotak Rp.50.000 Biaya tak terduga Rp.300.000 Total Rp.2.500.000

YAYASAN KHARISMA HUSADA BINJAI AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA Jl. Padang Sidempuan No.18 Kel. Rambung Barat Kec. Binjai Selatan Kota Binjai Propinsi Sumatera Utara Email : akbidkharismahusada@ymail.com/fax : (061)8821859 Telp : (061) 8821859/0812-6319654/0813-62087557 No : /AKBID-KHB/III/2015 Lamp : 1 (satu) Hal : Persetujuan Bantuan Dana Kepada Yth : Dosen Tetap Akbid Kharisma Husada Di Tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan surat permohonan tanggal 7 Maret 2015. Perihal Permohonan Bantuan Dana Penyuluhan. Dengan ini kami dari Yayasan Akbid Kharisma Husada bersedia memberikan bantuan dana kepada : Nama Pekerjaan : Nurhafni, SKM. M.Kes : Dosen Tetap Akbid Kharisma Husada Binjai Demikian surat ini dibuat, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Binjai, (Nurhafni, SKM., M.Kes)

ABSENSI PESERTA PENYULUHAN SMAN 3 BINJAI No. Nama JK NIS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. Binjai, 13 Maret 2015 (...)