LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN MALARIA OLEH Nurhafni, SKM. M.Kes AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA BINJAI 2015
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Manfaat... BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 2.1 Pengertian Malaria... 2.3 Ciri-ciri Penyakit Malaria... 2.4 Cara Pencegahan... BAB III PENUTUP... 3.1 Kesimpulan... 3.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit Malaria tidak hanya menyerang daerah tropis, tetapi juga menyerang daerah subtropics diseluruh dunia. Kematian banyak sering pada Negara-negara yang menjadi daerah endemic malaria, antara lain Negara Negara Asai Tenggara termasuk Indonesia, terutama Di Privinsi Timur seperti daerah pedesaan di luar jawa dan Bali. Di Jawa Tengah dan Jawa Barat, Malaria merupakan penyakit yang muncul kembali (Reemerging disease). Sistem kesehatan Nasional menggariskan tujuan pembangunan kesehatan adalah Tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan optimal, sebagai salah satu unsure kesejateraan dari Tujuan Nasional (Depkes, 1999). Di Indonesia sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan penyakit ini masih cukup tinggi, terutama di daerah Indonesia bagian timur. Di daerah trasmigrasi dimana terdapat campuran penduduk yang berasal dari daerah yang endemis dan tidak endemis malaria, di daerah endemis malaria masih sering terjadi letusan kejadian luar biasa (KLB) malaria Oleh karena kejadian luar biasa ini menyebabkan insiden rate penyakit malaria masih tinggi di daerah tersebut. Dewasa ini upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui, pemberantasan vektor penyebab malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan dengan melakukan pengobatan kepada mereka yang diduga menderita malaria atau pengobatan
juga sangat perlu diberikan pada penderita malaria yang terbukti positif secara laboratorium. Dalam hal pemberantasan malaria selain dengan pengobatan langsung juga sering dilakukan dengan jalan penyemprotan rumah dan lingkungan sekeliling rumah dengan racun serangga, untuk membunuh nyamuk dewasa upaya lain juga dilakukan untuk memberantas larva nyamuk. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membunuh larva nyamuk anopheles : 1. Secara Kimiawi. Pemberantasan nyamuk anopheles secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan larvasida yaitu zat kimia yang dapat membunuh larva nyamuk, yang termasuk dalam kelompok ini adalah solar/minyak tanah, parisgreen, temephos, fention, altosid dll. Selain zat-zat kimia yang disebutkan di atas dapat juga digunakan herbisida yaitu zat kimia yang mematikan tumbuh tumbuhan air yang digunakan sebagai tempat berlindung larva nyamuk. 2. Secara Hayati. Pemberantasan larva nyamuk anopheles secara hayati dilakukan dengan mengunakan beberapa agent biologis seperti predator misalnya pemakan jentik (clarviyorous fish) seperti gambusia, guppy dan panchax (ikan kepala timah). Selain secara kimiawi dan secara hayati untuk pencegahan penyakit malaria dapat juga dilakukan dengan jalan pengelolaan lingkungan hidup (environmental management), yaitu dengan pengubahan lingkungan hidup (environmental modification) sehingga larva nyamuk anopheles tidak mungkin hidup. Kegiatan ini antara lain dapat berupa penimbunan
tempat perindukan nyamuk, pengeringan dan pembuatan dam, selain itu kegiatan lain mencakup pengubahan kadar garam, pembersihan tanaman air atau lumut dan lain-lain. Diantara cara pemberantasan nyamuk seperti yang sudah diuraikan di atas, sampai saat ini di Idonesia paling sering di pakai cara yang pertama yaitu secara kimiawi. Dengan menggunakan solar dan minyak tanah yang dicampur dengan spreading agent yaitu zat kimia yang dapat mempercepat penyebaran bahan aktif yang digunakan. Pengunaan minyak solar untuk anti larva di Indonesia pertama dilakukan di Bali pada tahun 1974, yang kemudian pada tahun 1975 cara tersebut juga diterapkan didaerah Jawa Timur dan Jawa Barat. Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen (sporogani) dalam badan nyamuk anopeles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebra termasuk manusia. a. Fase aseksual Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase jaringan, sporozoit masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembangbiak membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merozoit. Proses ini di sebut skizogoni praeritrosit. Lama fase ini berbeda untuk tiap fase. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merazoit keluar dan masuk aliran darah, disebut sporulasi. Pada plasmodium vivax dan palsmodium ovale, sebagian sporozoit membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang dan rekurens. Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk trofozoit. Proses berlanjut menjadi trofozoit-skizon-merozoit. Setelah 2-3 generasi merozoid dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara
permulaan infeksi sampai ditemukannya parasat dalam darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa tunas/inkubasi intristik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya gejala klinis demam. b. Fase seksual Parasit seksual masuk dalam lambung betina nyamuk. Bentuk ini mengalami pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadilah perubahan disebut zigot (ookinet). Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi ookista.bila ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjar liur nyamuk.
BAB II PEMBAHASAN 2. 1. Pengertian Malaria Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronis, disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam,anemia, dan spenomegali. 2. 2. Etiologi ( Penyebab ) Plasmodium sebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaitu plasmodium vivax, plasmodium falcifarum, plasmodium malariae, plasmodium ovale. Malaria juga melibatkan hospes perantara, yaitu manusia maupun vertebra lainnya, dan hospes definitif, yaitu nyamuk anopeles. 2.3. Patogenesis Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen (sporogani) dalam badan nyamuk anopeles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebra termasuk manusia. a. Fase aseksual Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase jaringan, sporozoit masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembangbiak membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merozoit. Proses ini di sebut skizogoni praeritrosit. Lama fase ini berbeda untuk tiap fase. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merazoit keluar dan masuk aliran darah, disebut sporulasi. Pada plasmodium
vivax dan palsmodium ovale, sebagian sporozoit membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang dan rekurens. Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk trofozoit. Proses berlanjut menjadi trofozoit-skizon-merozoit. Setelah 2-3 generasi merozoid dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara permulaan infeksi sampai ditemukannya parasat dalam darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa tunas/inkubasi intristik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya gejala klinis demam. b. Fase seksual Parasit seksual masuk dalam lambung betina nyamuk. Bentuk ini mengalami pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadilah perubahan disebut zigot (ookinet). Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi ookista.bila ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjar liur nyamuk. Patogenesis malaria ada dua cara yaitu : 1. Alami, melalui gigitan nyamuk ke tubuh manusia. 2. Induksi, jadi stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia melalui transfusi, suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (kongenital)
2. 4. Manifestasi Klinis Pada anamnesis ditanyakan gejala penyakit dan riwayat berpergian kedaerah endemik malaria. Gejala dan tanda yang dapat ditemukan adalah: 1. Demam Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi). Pada malaria tersiana (P. vivax dan p. ovale), pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke-3, sedangkan malaria kuartana (p. malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditandai dengan beberapa serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit-1jam), puncak demam (2-6 jam), dan berkeringat (2-4 jam). Demam akan mereda secara bertahap karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respons imun. 2. Splenomegali Splenomegali merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongesti, menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah. 3. Anemia Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah anemia karena p. falcifarum. Anemia disebabkan oleh: Eritrosit normal tidak dapat hidup lama (reduced survival time) Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang (diseritropoesis).
4. Iktrus Iktrus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar. Malaria laten adalah masa pasien di luar masa serangan demam. Periode ini terjadi bila parasit tidak dapat ditemukan dalam darah tepi, tetapi stadium masih bertahan dalam jaringan hati. Relaps adalah timbulnya gejala infeksi setelah serangan pertama. Relaps dapat bersifat: Relaps jangka pendek (rekrudesensi), dapat timbul 8 minggu setelah serangan pertama hilang karena parasit dalam eritrosit yang berkembang biak. Relaps jangka panjang (rekurns), dapat muncul 24 minggu atau lebih setelah serangan pertama hilang karena parasit eksoeritrosit hati masuk kedalam darah dan berkembang biak. 2.5. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah tepi, pembuatan preparat darah tebal dan tipis dilakukan untuk melihat keberadaan parasit dalam darah tepi, seperti tropozoit yang berbentuk cicin.
BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronis, disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam,anemia, dan spenomegali. Patogenesis malaria ada dua cara yaitu : 1. Alami, melalui gigitan nyamuk ke tubuh manusia. 2. Induksi, jadi stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia melalui transfusi, suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (kongenital). Gejala dan tanda yang dapat ditemukan adalah: Demam Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi). Pada malaria tersiana (P. vivax dan p. ovale), pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke-3, sedangkan malaria kuartana (p. malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditandai dengan beberapa serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit-1jam), puncak demam (2-6 jam), dan berkeringat (2-4 jam). Demam akan mereda secara bertahap karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respons imun.
Splenomegali Splenomegali merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongesti, menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah. Anemia Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah anemia karena p. falcifarum. Anemia disebabkan oleh: - Eritrosit normal tidak dapat hidup lama (reduced survival time). - Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang (diseritropoesis). Iktrus Iktrus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar. Malaria laten adalah masa pasien di luar masa serangan demam. Periode ini terjadi bila parasit tidak dapat ditemukan dalam darah tepi, tetapi stadium masih bertahan dalam jaringan hati. 3.2. Saran Sebelum mendiagnosa sebaiknya ditanyakan gejala penyakit dan riwayat berpergian kedaerah endemik malaria. Diharapkan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan karena Penyakit Malaria tidak hanya menyerang daerah tropis, tetapi juga menyerang daerah subtropics diseluruh dunia.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (MALARIA) I. Identitas Pokok Bahasan : Malaria Sub Pokok : 1. Sebutkan pengertian Malaria? 2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria? 3. Uraikan Tanda dan gejala Penyakit malaria? 4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria? Sasaran : Anak SMA 3 Penyuluh Waktu : Dosen Tetap Akbid Kharisma Husada : 10.25-11.00 Wib Hari/tanggal : jum at, 13 Maret 2015 Tempat : Jl. Anggrek Lingk.IV Kel. Pahlawan Kec.Binjai Utara Kota Binjai II. Tujuan Intruksional 1. Umum Setelah dilakukan Penyuluhan tentang MALARIA di harapkan Bapak/Ibu Penduduk Lingk. IV Kel. Pahlawa Binjai Utara memahami bahaya dari Malaria.
2. Khusus Setalah dilakukan Penyuluhan tentang MALARIA di harapkan Ibu dapat memahami tentang : 1. Sebutkan pengertian Malaria? 2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria? 3. Uraikan Tanda yang sering di temukan pada gejala Penyakit malaria? 4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria? III. Materi 1. Sebutkan pengertian Malaria? 2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria? 3. Uraikan Tanda yang sering di temukan pada gejala Penyakit malaria? 4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria? IV. Metode o Ceramah o Tanya jawab/ curah pendapat
V. KEGIATAN PENYULUHA Tahap Waktu Kegiatan Pembukaan 5 Menit Mengucapkan Salam Memperkenalkan Diri Melakukan Apersepsi Penyajian 30 Menit Menyampaikan materi tentang : Pengertian Malaria Faktor Penyebab Terjadinya Malaria Tanya jawab 20 Menit Tanda yang sering ditemukan pada Gejala terjangkit Penyakit Malaria Menguraikan Proses Penyebaran Penyakit Malaria Penutup 5 Menit Memberikan kesempatan pada siswa untuk mencurahkan pendapat dan Bertanya Merespon pendapat yang diberikan ibu dan menjawab pertanyaan dari siswa Menyimpulkan materi yang telah diberikan
bersama-sama dengan siswa Melakukan evaluasi secara lisan Memberikan salam penutup VI. Media / Alat Leflet Poster LCD VII. Evaluasi - Secara lisan - Soal 1. Sebutkan pengertian Malaria? 2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria? 3. Uraikan Tanda yang sering di temukan pada gejala Terjangkit Penyakit malaria? 4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria?
YAYASAN KHARISMA HUSADA BINJAI AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA Jl. Padang Sidempuan No.18 Kel. Rambung Barat Kec. Binjai Selatan Kota Binjai Propinsi Sumatera Utara Email : akbidkharismahusada@ymail.com/fax : (061)8821859 Telp : (061) 8821859/0812-6319654/0813-62087557 No : /AKBID-KHB/III/2015 Lamp : 1 (satu) Hal : Permohonan Bantuan Dana Kepada Yth : Ketua Yayasan Akbid Kharisma Husada Binjai Di Tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan rencana Penyuluhan saya yang berjudul, Malaria. Untuk sudi kiranya Bapak Yayasan Akbid Kharisma Husada memberikan bantuan dana seperti yang terlampir pada proposal. Adapun nama saya adalah : Nama Pekerjaan : Nurhafni, SKM., M.Kes : Dosen Tetap Akbid Kharisma Husada Binjai Demikian surat ini dibuat, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Binjai, Maret 2015 (Nurhafni, SKM. M.Kes)
Dana / pengeluaran untuk kegiatan pengabdian pada masyarakat Tahun 2015 No Jenis pengeluaran @ Jumlah 1 Bus, 2x perjalanan 1 Transportasi untuk survei awal/lokasi Rp.200.000 Surat pengantar Surat undangan untuk kepala desa Surat undangan untuk kader desa yang bersangkutan dengan materi penyuluhan 2 1 Bus, 2x perjalanan RP.200.000 Transportasi penyuluhan 3 Peralatan/ perlengkapan Tenda, Kursi, Meja 1 tenda x 300.000 50 kursi x 3000 per kursi, 10 meja x5000 per meja Rp.500.000 4 5 LCD, leflet Pantom/ gambar/ poster Kuesioner/ lembar yang disebar 50 gambar x 5000 per gambar 100 kuesioner x 2000 per kuesioner 100 kotak x 3000 per kotak Rp.250.000 Rp.200.000 RP.300.000 konsumsi Snake 50 nasi kotak x 10.000 per kotak Rp.500.000 Nasi kotak Minuman 5 kotak x 10.000 per kotak Rp.50.000 Biaya tak terduga Rp.300.000 Total Rp.2.500.000
YAYASAN KHARISMA HUSADA BINJAI AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA Jl. Padang Sidempuan No.18 Kel. Rambung Barat Kec. Binjai Selatan Kota Binjai Propinsi Sumatera Utara Email : akbidkharismahusada@ymail.com/fax : (061)8821859 Telp : (061) 8821859/0812-6319654/0813-62087557 No : /AKBID-KHB/III/2015 Lamp : 1 (satu) Hal : Persetujuan Bantuan Dana Kepada Yth : Dosen Tetap Akbid Kharisma Husada Di Tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan surat permohonan tanggal 7 Maret 2015. Perihal Permohonan Bantuan Dana Penyuluhan. Dengan ini kami dari Yayasan Akbid Kharisma Husada bersedia memberikan bantuan dana kepada : Nama Pekerjaan : Nurhafni, SKM. M.Kes : Dosen Tetap Akbid Kharisma Husada Binjai Demikian surat ini dibuat, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Binjai, (Nurhafni, SKM., M.Kes)
ABSENSI PESERTA PENYULUHAN SMAN 3 BINJAI No. Nama JK NIS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. Binjai, 13 Maret 2015 (...)