BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh 4 spesies plasmodium, yaitu
|
|
- Ida Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1 Malaria 1.1 Pengertian Malaria Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh 4 spesies plasmodium, yaitu p. falciparum, p. ovale, p. malariae dan p. vivax yang di tularkan oleh nyamuknyamuk yang terinfeksi (vector-borne disease). Pada tubuh manusia parasit membelah diri dan bertamabah banyak di dalam hati dan kemudian menyerang semua bentuk eritrosit sehingga perkembang-biakan di dalam darah cepat sekali (Arjatmo dan Hendra, 1991). 1.2 Jenis Plasmodium Dalam berbagai refrensi di jelaskan bahwa ada 4 jenis plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia yaitu : (a) Plasmodium ovale, menyebabkan malaria dengan demam menggigil selang sehari. Jenis ini jarang di jumpai di Indonesia ini di jumpai di Afrika dan Pasifik Barat, (b) Plasmodium falciparum, menyebabkan malaria tropika atau tertiana maligna, jenis ini menimbulkan demam menggigil setiap hari, (c) Plasmodium vivax, menyebabkan malaria tertiana, jenis ini menimbulkan demam menggigil selang sehari, (d) Plasmodium malariae, menyebabkan malaria quartana, jenis ini menimbulkan demam selang dua hari. Pada penderita penyakit malaria, penderita dapat 7
2 8 dihinggapi lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi demikian disebut infeksi campuaran (mixed infection). Dari kejadian infeksi campuran ini biasanya paling banyak dua jenis parasit, yakni campuran plasmodium palsifarum dan plasmodium vivax atau plasmodium malariae (Soedarto, 1990). 2. Siklus Hidup Nyamuk Selama siklus hidupnya, plasmodium mempunyai dua hospes yaitu pada manusia dan nyamuk. Siklus aseksual yang berlangsung pada manusia disebut skizogoni dan siklus seksual yang membentuk sporozoit di dalam nyamuk disebut sporogoni. Siklus tersebut dapat di jelaskan bahwa di bawah ini. Siklus Aseksual, siklus ini merupakan Sporozoit infeksius dari kelenjar ludah nyamuk Anopheles betina dimasukkan dalam darah manusia melalui tusukan nyamuk tersebut. Dalam waktu tiga puluh menit jasat tersebut memasuki sel-sel parenkim hati dan dimulai stadium eksoeeritositik di dalam sel hati parasit tumbuh menjadi skizon dan berkembang menjadi merozoit. Sel hati yang mengandung parasit pecah dan merozoit keluar dengan bebas, sebagian di fagosit karena prosesnya terjadi sebelum memasuki eritrosit maka disebut stadium preeritrositik. Siklus eritrositik dimulai saat merozoit memasuki sel sel darah merah. Parasit tampak sebagai kromatin kecil dan membentuk tropozoit kemudian menjadi skizon muda dan berkembang menjadi skizon matang dan membelah banyak menjadi merozoit. Selasai pembelahan tersebut sel darah merah pecah dan merozoit, pigmen dan sisa sel keluar dan memasuki plasma darah. Parasit
3 9 memasuki sel darah lainya untuk mengulangi silkus skizogoni. Beberapa merozoit memasuki eritrosit dan membentuk skizon dan lainnya membentuk gametosit yaitu bentuk seksual. Siklus Seksual, Siklus ini adalah terjadi dalam tubuh nyamuk. Gametosit yang ada dalam darah tidak dicerna oleh sel-sel lain. Pada makrogamet ( jantan ) kromatin dibagi menjadi 6-8 inti yang bergerak kepinggir parasit. Di pinggir ini beberapa filament dibentuk seperi cambuk dan bergerak aktif disebut mikrogamet. Pembuahan terjadi karena masuknya mikrogamet ke dalam makrogamet untuk membentuk zigot. Zigot berubah bentuk seperti cacing pendek disebut ookinet yang dapat menembus lapisan epitel dan membran basal dinding lambung dan di tempat ini ookinet membesar dan disebut ookista di dalam ookista dibentuk ribuan sporozoit dan beberapa sporozoit menembus kelenjar nyamuk dan bila nyamuk menggigit/menusuk manusia maka sporozoit masuk ke dalam darah dan mulailah siklus pre eritrosit (Zein, 2003). 3. Masa Inkubasi, Menurut Rampengan (1993), masa inkubasi pada penularan secara alamiah bagi masing-masing spesies parasit sebagai berikut: (a) Plasmodium falciparum 12 hari, (b) Plasmodium vivax dan ovale hari (c) Plasmodium malariae hari.
4 10 4. Gejala Klinis Malaria. Berdasarkan gejala yang di alami oleh penderita yang terjangkit penyakit malaria ialah tergantung pada imunitas penderita, tingginya transmisi infeksi malaria. Berat/ringannya infeksi dipengaruhi oleh jenis plasmodium (Plasmodium falciparum sering memberikan komplikasi), umur (usia lanjut dan bayi sering lebih berat). Malaria sebagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium mempunyai gejala utama ialah demam. Demam ini berhubungan dengan proses skizogoni (pecahnya merozoit/skizon) atau terbentuknya sitokin atau toksin menyebabkan infeksi. Plasmodium yang dikenal ada 4 jenis tersebut yaitu gejala klinis yang pertama adalah, P. vivax, merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria tertiana/vivax (demamnya tiap hari ke-3). P. falciparum, memberikan banyak komplikasi dan mempunyai akibat yang cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabkan malaria tropika/ falciparum (demamnya tiap jam). P. malariae, jarang dan dapat menimbulkan sindroma nefrotik dan menyebabkan malaria quartana/malariae (demamnya tiap hari ke-4). P. ovale, memberikan infeksi yang paling ringan dan sering sembuh spontan tanpa pengobatan menyebabkan malaria ovale. (Harijanto, 2007). Menurut Rampengan (2007), gejala gejala umum yaitu terjadinya Trias Malaria secara berurutan yaitu: (a) Periode Dingin, dimana terjadi gejala menggigil, kulit dingin dan kering, penderita sering membungkus diri dengan selimut atau sarung dan pada saat menggigil sering seluruh badan bergetar dan gigi-gigi saling terantuk, pucat sampai sianosis seperti orang kedinginan. Periode
5 11 ini berlangsung 15 sampai 1 jam dengan meningkatnya temperatur. (b) Periode Panas, disini penderita mengalami muka merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas badan tetap tinggi sampai 40 0 C atau lebih, penderita membuka selimutnya, muntah-muntah, dapat terjadi syok (tekanan darah turun), periode ini dapat sampai 2 jam atau lebih diikuti dengan keadaan berkeringat. (c) Periode Berkeringat, penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, sampai basah, temperatur turun, penderita terasa capek, dan sering tidur. Trias malaria ini secara keseluruhan dapat berlangsung 6-10 jam, lebih sering terjadi pada infeksi P. Vivax, pada P. falciparum menggigil dapat berlangsung berat ataupun tidak ada. Periode tidak panas berlangsung 12 jam pada P. falciparum, 36 jam pada P. vivax dan P. ovale, 60 jam pada P. malariae (Achmadi, 2008). 5. Cara Penularan Penyakit malaria dikenal ada dua cara penularan malaria: Penularan pertama secara alamiah (natural infection) penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles. Sedangkan yang kedua penularan yang tidak alamiah terdiri dari, (a) Malaria bawaan (congenital). Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria, penularan terjadi melalui tali pusat atau placenta. (b) Secara mekanik. Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik. Penularan melalui jarum suntik yang tidak steril lagi. Cara penularan ini pernah dilaporkan terjadi disalah satu rumah sakit di Bandung pada Tahun 1981, pada penderita yang dirawat dan mendapatkan suntikan intra vena
6 12 dengan menggunakan alat suntik yang dipergunakan untuk menyuntik beberapa pasien, dimana alat suntik itu seharusnya dibuang sekali pakai (disposable). (c) Secara oral (melalui mulut). Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung, ayam (P.gallinasium) burung dara (P. relection) dan monyet (P. knowlesi) (Soedarto, 1990). Pada umumnya sumber infeksi bagi malaria pada manusia adalah manusia lain yang sakit malaria baik dengan gejala maupun tanpa gejala klinis. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penularan alamiah seperti adanya gametosit pada penderita, umur nyamuk kontak antara manusia dengan nyamuk dan lain-lain (Hiswani, 2004). 6. Pengobatan Pengobatan radikal malaria dengan membunuh semua stadium parasit yang ada dalam tubuh manusia. Pengobatan radikal bertujuan untuk mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik serta memutuskan rantai penularan. Semua obat malaria tidak boleh diberikan dalam perut kosong karena bersifat iritasi lambung oleh sebab itu semua penderita harus makan terlebih dahulu setiap akan minum obat anti malaria. Pengobatan malaria sebagai berikut, Malaria falsiparum. Pengobatan lini Pertama diberikan Artesunat + Amodiakuin + Primakuin, sedangkan untuk Lini Kedua diberikan Kina + Doksisilin atau Tetrasiklin + Primakuin. Malaria vivak dan malaria ovale. Pengobatannya iyalah Lini Pertama Malaria vivak dan ovale : (ACT) Artemisinin Combination. Therapy yaitu artesunate + amodiaquin atau Dihydroartemisinin Piperaquin (DHP),
7 13 sedangkan untuk lini kedua malaria vivax : Kina + Primakuin. Malaria malariae. Pengobatan malaria malariae cukup diberikan ACT 1 kali perhari selama 3 hari. Sedangkan pengobatan malaria mix (P. falciparum + P. vivak) dengan Artemisinin Combination Therapy (ACT), selama 3 hari serta pemberian primakuin pada hari 1 dengan dosis 0,75mg/kg BB dilanjutkan pada hari 2-14 primakuin dengan dosis 0,25 mg/kg BB (Harijanto, 2010). 7. Faktor yang mempengaruhi kejadian malaria. Epidemologi malaria adalah ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit malaria dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam masyarakat. Dalam epidemologi ada 3 (tiga) faktor yang diselidiki yaitu : Host/pejamu (manusia dan nyamuk), Agent (parasit/plasmodium) dan Environment (lingkungan). Interaksi antara tiga faktor diatas dapat di gambarkan seperti di bawah ini. Gambar 2-1. Segitiga Epidemologi, Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Effendy, Host Host Agent Environment
8 14 Agent penyebab penyakit malaria disebabkan oleh parasit/plasmodium yang hidup dalam tubuh manusia dan dalam tubuh nyamuk. Parasit/plasmodium hidup dalam tubuh manusia dalam daur aseksual. Spesies plasmodium yang terdapat pada manusia adalah : plasmodium falciparum, plasmodium vivax, plasmodium ovale dan plasmodium malariae. Jenis plasmodium yang banyak di temukan di Indonesia adalah plasmodium falcifarum dan plasmodium vivax. Host (Penjamu) penyebab penyakit malaria terdiri dari (a) Hospes Intermediate (manusia). Manusia dapat tertular malaria bila parasit plasmodium berkembang biak menjadi infektif di dalam tubuh. Beberapa faktor intrinsik yang dapat mempengaruhi kerentanan manusia terhadap plasmodium adalah, usia, jenis kelamin, ras, sosial ekonomi, status perkawinan, riwayat penyakit sebelumnya, cara hidup, herediter (keturunan), status gizi dan tingkat imunitas. (b) Hospes Depenitif (Anopheles). Faktor nyamuk sangat menentukan dalam proses penularan malaria, seperti umur nyamuk, kerentanan nyamuk terhadap infeksi gametosit, frekwensi menggigit manusia dan siklus gonotropik yaitu waktu yang diperlukan untuk matangnya telur (Depkes RI, 1999). Environment (lingkungan), Dalam perkembangannya nyamuk membutuhkan lingkungan yang sesuai yaitu adanya tempat perindukan dan adanya makanan untuk berkembang biak dengan baik. Lingkungan yang sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan nyamuk adalah : (a) Lingkungan Fisik terdiri suhu udara, kelembapan udara, curah hujan, kecepatan angin dan arus air.
9 15 Suhu udara mempengaruhi parasit dalam nyamuk. Suhu yang optimum berkisar antara 20 dan 30º c. makin tinggi suhu (sampai batas tertentu) makin pendek masa inkubasi ekstrinsik (sprogoni) dan sebaliknya makin rendah suhu semakin panjang masa inkubasi skstrinsik. Kelembaban udara yang rendah memperpendek umur nyamuk. Tingkat kelembaban 60% merupakan angka paling rendah untuk memungkinkan adanya penularan nyamuk. Kelembaban mempengaruhi kecepatan berkembang biak, kebiasaan menggigit dan istirahat nyamuk. Hujan yang terjadi di suatu daerah memudahkan perkembangan larva nyamuk menjadi bentuk dewasa. Besar kecilnya pengaruh tergantung jenis hujan, deras hujan, jumlah hari hujan, jenis vektor dan jenis tempat perindukkan nyamuk. Kecepatan angin pada saat matahari terbit dan terbenam yang merupakan saat terbang nyamuk ke dalam atau ke luar rumah, adalah salah faktor yang ikut menentukan jumlah kontak antara manusia dan nyamuk. Jarak terbang nyamuk dapat diperpendek dan diperpanjang oleh arah angin. Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan larva nyamuk berbedabeda. An. sundaicus menyenangi tempat yang teduh sedangkan An. Barbirotris akan menyenangi hidup di tempat yang teduh maupun yang terang. Pengaruh arus air terhadap pertumbuhan larva nyamuk berpariasi yaitu An. Barbirotris menyukai tempat yang airnya statis atau mengalir sedikit. An minimus menyukai tempat yang aliran airnya cukup deras dan An letifer di tempat yang airnya tergenang (Harijanto, 2000).
10 16 Lingkungan biologi merupakan tempat berbagai tumbuhan dan hewan sebagai perindukan atau pertumbuhan larva nyamuk. Berbagai tumbuhan missal bakau, lumut, ganggang dan bermacam-macam jenis tumbuhan lain mempengaruhi larva nyamuk karena ia dapat menghalangi sinar matahari masuk. Adanya berbagai jenis ikan pemakan larva seperti ikan kepala timah, gambusia, nila dan mujair akan mempengaruhi populasi nyamuk. Lingkungan kimiawi sampai saat ini baru diketahui pengaruhnya adalah kadar garam tempat perindukan, misalnya Anopheles sundaicus tumbuh pada air payau dengan kadar garam 12-18% dan tidak dapat berkembang biak pada kadar garam 40% keatas. Namun di Sumatera Utara di temukan pula perindukan An. Sundaicus dalam air tawar (Harijanto, 2000). Lingkungan sosial budaya mempunyai pengaruh yang besar terhadap kejadian malaria (Sari, 2005). Budaya atau kebiasaan di masyarakat berada di luar rumah sampai larut malam dimana vektornya lebih bersifat eksofilik dan eksofagik akan memperbesar jumlah gigitan nyamuk. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap penyakit malaria akan mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk memberantas malaria antara lain yaitu menggunakan kelambu, memasang kawat kasa pada rumah dan penggunaaan zat penolak nyamuk (Harijanto, 2000). Menurut Gunawan (2000), perilaku masyarakat yang terkait dengan penularan malaria meliputi tidur di luar kamar/ rumah, kebiasaan tidak memakai kelambu pada saat tidur, kebiasaan menjaga kebun di malam hari, kebiasaan keluar rumah untuk berkumpul pada malam hari dan lain- lain. Sutatik (2007)
11 17 mengatakan adanya ternak besar seperti sapi dan kerbau dapat mengurangi gigitan nyamuk pada manusia apabila kandang hewan diletakkan di luar rumah tetapi tidak jauh dari rumah. Pekerjaan seseorang memungkinkan berperan penting dalam penularan malaria, seperti bekerja di kebun, sawah, atau hutan mempunyai peluang yang besar untuk kontak secara langsung dengan nyamuk vektor malaria (Mardiana, 2000). Status ekonomi masyarakat juga berpengaruh dalam penularan penyakit malaria. Malaria umumnya banyak ditemukan di daerah yang terpencil dan sebagian besar penderitanya dari golongan ekonomi lemah (Hiswani, 2004). Terjadinya suatu penyakit khususnya malaria tidak hanya ditentukan oleh unsur penyebab semata tetapi yang utama adalah bagaimana rantai penyebab dan hubungan sebab akibat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor antara lain faktor lingkungan sosial budaya (Nasri dan Noor, 1997). Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung atau yang tudak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2005). Selain itu perilaku dapat bersifat aktif dapat pula bersifat pasif. Oleh karena itu, kita mengenal bentuk perilaku, yakni perilaku dalam bentuk praktik (Notoatmodjo, 2007). Praktik atau tindakan adalah respon atau reaksi yang konkrit seseorang terhadap stimulus atau obyek. Respon ini sudah dalam bentuk tindakan (action) yang melibatkan aspek psikomotor, atau seseorang telah mempraktekkan apa yang diketahui atau yang disikapinya. Jadi setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau berpendapat terhadap apa
12 18 yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya (Notoatmodjo, 2005). 7.1 Kondisi Fisik Rumah Salah satu penyebab terjadinya penularan malaria adalah keadaan dinding rumah yang tidak rapat, dengan demikian akan mempermudah masuknya nyamuk ke dalam rumah menjadi lebih besar di bandingkan dengan rumah yang berdinding rapat. Hal tersebut menyebabkan orang yang tinggal di rumah dengan dinding yang tidak rapat lebih potensial untuk digigit nyamuk, sehingga akan memperbesar resiko terjadinya malaria (Depkes RI, 1999). Ventilasi salah satu penyebab terjadinya penularan malaria adalah kondisi rumah yang tidak terpasang kawat kasa pada ventilasi rumah, dimana hal ini akan mempermudah masuknya nyamuk ke dalam rumah sehingga mempunyai resiko terkena gigitan nyamuk (Erdinal, 2006). Langit-langit rumah yang tidak tertutup rapat bisa menjadi tempat lalu lintas masuknya nyamuk penyebab malaria. Begitu juga dengan penggunaan atap rumbia pada rumah yang akan menjadikan sebagai tempat untuk istirahat (Resting habit) oleh nyamuk Anopheles baik sebelum atau sesudah menggigit, sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya penularan malaria (Depkes RI, 1999). Kondisi lingkungan yang menunjukan adanya genangan air yang potensial menjadi tempat perindukan vektor malaria di lingkungan rumah berupa parit, kolam, bekas galian, dan sejenisnya yang langsung berhubungan dengan tanah,
13 19 yang berada pada radius 100 meter dari rumah memiliki probabilitas terkena malaria (Unit Pelaksana Fungsional Penelitian Vektor dan Reservoir Penyakit Banjarnegara, 2002). Kebersihan rumah adalah merupakan suatu perilaku masyarakat untuk mau membersihkan lingkungan sekitar rumah, bila rumah bersi biasanya penghuninya juga akan mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap kebersihan lingkungan sehingga lingkungan sekitar tidak kotor dan tidak menjadi sarang nyamuk (Supratman dkk, 2003). 7.2 Bionomik Vektor Malaria Daur hidup semua serangga termasuk nyamuk, dalam siklus hidupnya mempunyai tingkatan-tingkatan yaitu tingkatan di dalam air dan tingkatan di luar tempat berair (darat/udara). Tingkatan-tingkatan kehidupan yang berada di dalam air ialah : telur menjadi jentik selanjutnya menjadi kepompong. Setelah 1 atau 2 hari telur berada di dalam air, maka telur akan menetas dan keluarlah jentik. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari tergantung pada suhu udara, adanya makanan serta spesies nyamuk. Jentik akan tumbuh menjadi kepompong (pupa) yang merupakan tingkatan atau stadium istirahat atau tidak makan. Setelah cukup waktunya, dari kepompong akan keluar nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya. Selanjutnya nyamuk akan bersentuhan dengan udara, maka nyamuk tersebut telah mampu terbang, yang berarti meninggalkan lingkungan berair untuk meneruskan hidupnya di darat atau udara (Depkes RI, 1999).
14 20 Prilaku vektor malaria Untuk menunjang kelangsungan hidup nyamuk ada tempat yang harus di penuhi yaitu tempat untuk berkembang biak, tempat untuk istirahat dan tempat untuk mencari makan (Depkes RI, 1999). Tempat tersebut dapat dijelaskan disini : (a) Prilaku tempat berkembangbiak dari sekitar 180 spesies nyamuk anopheles, 18 spesies yang dapat menularkan malaria dan di antaranya ditemukan di Indonesia. Nyamuk anopheles betina mempunyai kemampuan untuk memilih tempat perindukan atau tempat berkembangbiak sesuai dengan kesenangannya dan kebutuhannya (Depkes RI,1999). (b) Perilaku mencari darah oleh nyamuk Anopheles spp pada umumnya waktu malam hari. Jika di amati ada nyamuk yang mulai menggigit mulai senja sampai tengah malam dan ada pula yang mulai tengah malam sampai menjelang pagi seperti Anopheles Sundaicus, Anopheles Barbirostris dan Anopheles Farauti (Sembel, 2009). (c) Prilaku istirahat pada umumnya nyamuk beristirahat pada tempat yang teduh, lembab dan aman. Ternyata apabila di amati lebih lanjut nyamuk mempunyai prilaku istirahat yang berbeda-beda. Anopheles Barbirostris lebih senang istirahat di luar rumah seperti pohon kopi, pohon nenas dan tanaman lainnya. Anopheles Aconitus beristirahat/hinggap di tempat dekat tanah, sedangkan Anopheles Sundaicus di tempat-tempat tinggi. Pada malam hari ada nyamuk masuk rumah hanya mengisap darah lalu keluar, ada pula sebelum maupun sesudah mengisap darah hinggap di dinding untuk beristirahat lebih dahulu. (Depkes, 2005).
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium yaitu makhluk hidup bersel satu yang termasuk ke dalam kelompok protozoa. Malaria ditularkan
Lebih terperinciLatar Belakang Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa
Latar Belakang Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa parasit
Lebih terperinciProject Status Report. Presenter Name Presentation Date
Project Status Report Presenter Name Presentation Date EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MALARIA Oleh : Nurul Wandasari S Program Studi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul 2012/2013 Epidemiologi Malaria Pengertian:
Lebih terperinciDEFINISI KASUS MALARIA
DEFINISI KASUS MALARIA Definisi kasus adalah seperangkat criteria untuk menentukan apakah seseorang harus dapat diklasifikasikan sakit atau tidak. Kriteria klinis dibatasi oleh waktu, tempat, dan orang.
Lebih terperinciA. Pengorganisasian. E. Garis Besar Materi
Pokok Bahasan : Malaria Sub Pokok : Pencegahan Malaria Sasaran : Ibu/Bapak Kampung Yakonde Penyuluh : Mahasiswa PKL Politeknik Kesehatan Jayapura Waktu : 18.30 WPT Selesai Hari/tanggal : Senin, 23 Mei
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN MALARIA Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa dari genus plasmodium yang ditularkan kepada manusia oleh nyamuk Anopheles dengan gejala demam
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyebab Malaria Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium yang ditransmisikan ke manusia melalui nyamuk anopheles betina. 5,15 Ada lima spesies
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Malaria Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. 3 Malaria
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp. betina (Depkes R.I.,
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini banyak ditemukan dengan derajat dan infeksi yang bervariasi. Malaria
Lebih terperinciProses Penularan Penyakit
Bab II Filariasis Filariasis atau Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Filariasis disebabkan
Lebih terperinciBAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan tubuh nyamuk.
6 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Malaria Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan tubuh nyamuk. Penyakit
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dunia. Di seluruh pulau Indonesia penyakit malaria ini ditemukan dengan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria merupakan penyakit yang penyebarannya sangat luas di dunia. Di seluruh pulau Indonesia penyakit malaria ini ditemukan dengan derajat dan berat infeksi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP. Definisi penyakit malaria menurut World Health Organization (WHO)
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP A. Kajian Pustaka 1. Definisi Malaria Definisi penyakit malaria menurut World Health Organization (WHO) adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria
Lebih terperinciNYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,
PLEASE READ!!!! Sumber: http://bhell.multiply.com/reviews/item/13 Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus yang mengandung virus dengue dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) yang ditandai dengan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSIDEN PENYAKIT MALARIA DI KELURAHAN TELUK DALAM KECAMATAN TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN TAHUN 2005
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSIDEN PENYAKIT MALARIA DI KELURAHAN TELUK DALAM KECAMATAN TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN TAHUN 2005 Oleh: Suhardiono, S.K.M., M.Kes. ABSTRAK Malaria adalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembangbiak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini ditularkan
Lebih terperinciTATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :
Revisi Halaman Kepala 1. Pengertian Malaria adalah suatu infeksi penyakit akut maupun kronik yang disebakan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Epidemiologi Penyakit Malaria 1. Pengertian Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dari genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan
Lebih terperinciLAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN
93 LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar 1. Keadaan Rumah Responden Gambar 2. Keaadaan Rumah Responden Dekat Daerah Pantai 94 Gambar 3. Parit/selokan Rumah Responden Gambar 4. Keadaan Rawa-rawa Sekitar
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SST AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA BINJAI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN BAB l PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Penyakit Malaria 1. Definisi Penyakit Malaria Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium yang termasuk golongan protozoa,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Malaria 2.1.1. Pengertian Malaria Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi nyamuk Anopheles sp. adalah sebagai berikut:
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anopheles sp. a. Klasifikasi nyamuk Anopheles sp. Klasifikasi nyamuk Anopheles sp. adalah sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthopoda
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Anopheles spp. Sebagai Vektor
4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anopheles spp. Sebagai Vektor Nyamuk Anopheles merupakan satu genus dari famili Culicidae, ordo Diptera, kelas Insecta. Jentik Anopheles ditandai dengan rambut berbentuk kipas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama, karena mempengaruhi angka kesakitan bayi, balita, dan ibu. melahirkan, serta menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, karena mempengaruhi angka kesakitan bayi, balita, dan ibu melahirkan, serta menimbulkan Kejadian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria (plasmodium)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Malaria 2.1.1 Pengertian Malaria Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria (plasmodium) bentuk aseksual yang masuk kedalam tubuh manusia yang ditularkan melalui
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Malaria Malaria adalah penyakit yang telah lama diketahui sejak zaman Yunani. Penyakit ini memiliki tanda yang khas yaitu demam yang naik turun dan teratur disertai
Lebih terperinciGAMBARAN PENYAKlT DAN VEKTOR MALARIA DI INDONESIA HISWANI. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
GAMBARAN PENYAKlT DAN VEKTOR MALARIA DI INDONESIA HISWANI Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Di Indonesia sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah klien serta semakin luas penyebarannya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Penyakit malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit (Protozoa)
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Malaria 2.1.1. Definisi Penyakit Malaria Penyakit malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit (Protozoa) dari genus Plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang No. 41/1999 dan Undang-Undang No. 19/2004
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekosistem Hutan Mangrove Berdasarkan Undang-Undang No. 41/1999 dan Undang-Undang No. 19/2004 yang mengatur tentang kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Vektor 2.1.1. Defenisi Vektor BAB II TINJAUAN PUSTAKA Vektor adalah parasit arthropoda dan siput air yang berfungsi sebagai penular penyakit baik pada manusia maupun hewan. Ada beberapa jenis vektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Malaria merupakan penyakit yang penyebarannya di dunia sangat luas. Di Indonesia, penyakit malaria ditemukan tersebar luas di seluruh pulau dengan derajat dan berat infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Ada empat spesies
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Penyakit Malaria merupakan infeksi parasit yang disebabkan oleh Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Ada empat spesies Plasmodium penyebab malaria
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN MALARIA. OLEH Nurhafni, SKM. M.Kes
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN MALARIA OLEH Nurhafni, SKM. M.Kes AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA BINJAI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Manfaat...
Lebih terperinciAmelia Febriana Rohi Riwu Ririn Arminsih Wulandari Fakultas Kesehatan Masyarakat Peminatan Kebidanan Komunitas Universitas Indonesia ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEBA KECAMATAN SABU BARAT KABUPATEN SABU RAIJUA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012 ABSTRAK Amelia Febriana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyamuk Anopheles 1. Klasifikasi Nyamuk Anopheles Urutan penggolongan klasifikasi nyamuk Anopheles seperti binatang lainnya adalah sebagai berikut [8] : Phylum : Arthropoda Classis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus. Virus dengue
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Demam Berdarah Dengue a. Definisi Demam berdarah dengue merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus. Virus dengue terdiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Plasmodium. Malaria pada manusia dapat disebabkan oleh P. malariae, P.vivax, P.
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Epidemiologi Malaria Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa dari genus Plasmodium. Malaria pada manusia dapat disebabkan oleh P. malariae, P.vivax, P.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nyamuk Anopheles sp. betina yang sudah terinfeksi Plasmodium (Depkes RI, 2009)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini menjadi masalah bagi kesehatan di Indonesia karena dapat menyebabkan kematian terutama pada bayi, balita,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Malaria 2.1.1. Pengertian Malaria Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dari genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Malaria terjadi bila eritrosit diinvasi oleh salah satu dari empat spesies
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Malaria Falsiparum Malaria terjadi bila eritrosit diinvasi oleh salah satu dari empat spesies parasit protozoa genus plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anoples
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
3 2.1. Kota Pangkalpinang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Kota Pangkalpinang merupakan daerah otonomi yang letaknya di bagian timur Pulau Bangka. Secara astronomi, daerah ini berada pada garis 106 4 sampai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, terutama di negara-negara tropis dan subtropis. Kurang lebih satu miliar penduduk dunia pada 104 negara (40%
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Penyakit Malaria Penyakit malaria adalah penyakit infeksi dengan demam berkala yang disebabkan oleh parasit Plasmodium (termasuk Protozoa) dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles
Lebih terperinciMalaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini. sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk
A. PENDAHULUAN Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembangbiak dan berpotensi melakukan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Malaria Malaria disebut juga dengan paludisme, demam intermitens, panas dingin, demam Roma, demam Chagres, demam rawa, demam tropik, demam pantai, dan ague. 10 Istilah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi tingginya angka
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian Kabupaten Intan Jaya, adalah kabupaten yang baru berdiri pada tahun 2009, dan merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai perantara (vektor) beberapa jenis penyakit terutama Malaria
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyamuk adalah Serangga yang termasuk dalam Phylum Arthropoda, yaitu hewan yang tubuhnya bersegmen-segmen, mempunyai rangka luar dan anggota garak yang berbuku-buku.
Lebih terperinciMAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYELIDIKAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MALARIA
MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYELIDIKAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MALARIA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi semester genap Disusun Oleh: 1. Faathiroh Mukholifah (P07133112018) 2. Lukas
Lebih terperinciC030 PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KABUPATEN MIMIKA
C030 PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KABUPATEN MIMIKA Nurhadi 1,2, Soenarto Notosoedarmo 1, Martanto Martosupono 1 1 Program Pascasarjana Magister Biologi Universitas Kristen Satya Wacana,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit dari
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Malaria 2.1.1 Definisi Malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Plasmodium ditandai demam berkala, menggigil dan berkeringat. Penyakit ini
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Malaria Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit jenis Plasmodium ditandai demam berkala, menggigil dan berkeringat. Penyakit ini menyerang manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Malaria didefinisikan suatu penyakit infeksi dengan demam berkala yang
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep tentang Malaria 2.1.1 Pengertian Malaria didefinisikan suatu penyakit infeksi dengan demam berkala yang disebabkan oleh parasit plasmodium (termasuk protozoa) dan ditularkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Berdasarkan data WHO (2010), terdapat sebanyak
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu penyakitnya yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Efikasi Larvisida Efikasi adalah kemampuan suatu larvisida untuk memenuhi pernyataan sebagaimana yang tercantum pada label yang diusulkan. Hal ini dapat dinyatakan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Malaria 1. Malaria Malaria adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh Plasmodium, meskipun awal mulanya tidak diketahui secara pasti. Para ilmuan menduga
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. fisiologis dan psikologis yang mengolah bermacam-macam input sebagai
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persepsi Pengertian persepsi adalah akal manusia yang sadar meliputi proses fisik, fisiologis dan psikologis yang mengolah bermacam-macam input sebagai penggambaran
Lebih terperinciGAMBARAN FAKTOR LINGKUNGAN DAERAH ENDEMIS MALARIA DI DAERAH BERBATASAN (KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN KABUPATEN TRENGGALEK)
Ririh Y., Gambaran Faktor Lingkungan Daerah Endemis Malaria GAMBARAN FAKTOR LINGKUNGAN DAERAH ENDEMIS MALARIA DI DAERAH BERBATASAN (KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN KABUPATEN TRENGGALEK) Environmental Factor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh parasit Protozoa genus Plasmodium dan ditularkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Malaria merupakan penyakit yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh parasit Protozoa genus Plasmodium dan ditularkan pada manusia oleh gigitan nyamuk Anopheles
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Malaria 1. Penyakit Malaria Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan ditularkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium. Vivax. Di Indonesia Timur yang terbanyak adalah Plasmodium
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria di Indonesia tersebar di seluruh pulau dengan derajat endemisitas yang berbeda. Spesies yang terbanyak dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Malaria 2.1.1 Pengertian Malaria Malaria adalah penyakit dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis terbesar di dunia. Iklim tropis menyebabkan timbulnya berbagai penyakit tropis yang disebabkan oleh nyamuk dan sering
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Demam Berdarah Dengue Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Nyamuk merupakan salah satu golongan serangga yang. dapat menimbulkan masalah pada manusia karena berperan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Nyamuk merupakan salah satu golongan serangga yang dapat menimbulkan masalah pada manusia karena berperan sebagai vektor penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daerah tropis antara lain adalah malaria dan filariasis merupakan masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO (2013) penyakit infeksi oleh parasit yang terdapat di daerah tropis antara lain adalah malaria dan filariasis merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. endemik malaria, 31 negara merupakan malaria-high burden countries,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit malaria masih mendominasi masalah kesehatan di masyarakat dunia, menurut laporan WHO tahun 2009 ada 109 negara endemik malaria, 31 negara merupakan malaria-high
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN ANTARA FAKTOR LINGKUNGAN DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP PENYAKIT MALARIA DI KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2010 SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN ANTARA FAKTOR LINGKUNGAN DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP PENYAKIT MALARIA DI KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : NIKEN KUSUMA DEWI K
PENGARUH FORMULASI CETYL ALCOHOL TERHADAP SIFAT FISIK DAN AKTIVITAS LOTION MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odoratum (Lmk.) Hook. & Thoms.) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Anopheles aconitus BETINA
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN KEBERADAAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS HANURA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2010 TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN KEBERADAAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS HANURA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2010 TESIS NIKEN WASTU PALUPI NPM : 0806443300 PROGRAM STUDI ILMU
Lebih terperinciPENGESAHAN TESIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGA KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA
Proposal Tesis FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGA KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Proposal Tesis Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2 Magister
Lebih terperinciFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
1 HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG TIRAM KECAMATAN TANJUNG TIRAM KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2017 SKRIPSI OLEH SRI DWI
Lebih terperinciSeminar Nasional Biologi dan Pembelajaran Biologi. Biodiversitas Kepulauan Maluku dan Pemanfaatannya dalam menunjang Pembelajaran Biologi
Seminar Nasional Biologi dan Pembelajaran Biologi Biodiversitas Kepulauan Maluku dan Pemanfaatannya dalam menunjang Pembelajaran Biologi 26 Oktober 2017 PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciFaktor Lingkungan, Perilaku dan Penyakit Malaria Sutarto, Eka Cania B Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Faktor Lingkungan, Perilaku dan Penyakit Malaria Sutarto, Eka Cania B Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung Abstrak Banyak faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria. Secara teoritis dan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki resiko terkena malaria. WHO
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malaria merupakan penyakit menular yang dominan di daerah tropis dan sub tropis dan dapat mematikan. Setidaknya 270 penduduk dunia menderita malaria dan lebih dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Vektor Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa vektor mekanis dan biologis, juga dapat berupa vektor primer dan sekunder.vektor mekanis adalah
Lebih terperinciGAMBARAN PERILAKU PENDERITA MALARIA KLINIS DI KELURAHAN CAILE KECAMATAN UJUNG BULU KABUPATEN BULUKUMBA SULAWESI SELATAN
GAMBARAN PERILAKU PENDERITA MALARIA KLINIS DI KELURAHAN CAILE KECAMATAN UJUNG BULU KABUPATEN BULUKUMBA SULAWESI SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai 2 triliun/tahun. (Anonim. 2014). sebagai berikut : adanya parasite, adanya sumber parasit untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi parasit internal masih menjadi faktor yang sering mengganggu kesehatan ternak dan mempunyai dampak kerugian ekonomi yang besar terutama pada peternakan rakyat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Malaria 2.1.1 Pengertian Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang dapat ditandai dengan demam, hepatosplenomegali dan anemia. Plasmodium
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Malaria 2.1.1 Defenisi Penyakit Malaria adalah penyakit yang di sebabkan oleh protozoa genus plasmodium bentuk aseksual yang masuk ke dalam tubuh manusia dan di tularkan oleh
Lebih terperinciKUESIONER. Hari/Tanggal : Waktu : Pukul... s/d... No. Responden : 1. Nama (inisial) : 2. Umur :
KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MENJEGAH PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012 Hari/Tanggal : Waktu : Pukul...
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. A. latar belakang. Di indonesia yang memiliki iklim tropis. memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak dengan baik
BAB I Pendahuluan A. latar belakang Di indonesia yang memiliki iklim tropis memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak dengan baik dan dapat berfungsi sebagai vektor penyebar penyakitpenyakit seperti malaria,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertahap, yaitu pada tahun 2010 semua Kabupaten/Kota mampu. pada tahun 2020 seluruh wilayah Indonesia sudah memasuki tahap pre
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyamuk Aedes aegypti Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. [2,12] Aedes aegypti tersebar luas di wilayah tropis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyamuk Culex sp Culex sp adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit yang penting seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese enchepalitis, St Louis encephalitis.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Malaria Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Di tubuh manusia parasit ini berkembang biak di hati dan kemudian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit genus plasmodium yang termasuk golongan protozoa melalui perantaraan gigitan nyamuk Anopheles
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Malaria Definisi Malaria merupakan infeksi protozoa genus Plasmodium yang dapat
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Malaria 2.1.1. Definisi Malaria merupakan infeksi protozoa genus Plasmodium yang dapat menjadi serius dan menjadi salah satu masalah besar kesehatan dunia. 20,21 Setiap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kelurahan Kayubulan Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan mengenai faktor yang mempengaruhi persebaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan mengenai faktor yang mempengaruhi persebaran penyakit malaria sangat diperlukan bagi penduduk maupun daerah yang masuk pada wilayah endemis malaria, dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Malaria Malaria adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh beberapa parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan penyakit ini secara
Lebih terperinciII MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD
8 II MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD 3.1 Penyebaran Virus DBD DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyebaran virus demam berdarah dengue ditularkan oleh nyamuk. Nyamuk Aedes
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Ukuran Stadium Larva Telur nyamuk Ae. aegyti menetas akan menjadi larva. Stadium larva nyamuk mengalami empat kali moulting menjadi instar 1, 2, 3 dan 4, selanjutnya menjadi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Iklim dan Cuaca Pesisir Selatan
6 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Iklim dan Cuaca Pesisir Selatan Pantai Batu Kalang terletak di pinggir pantai selatan Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Daerah Sumatera
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Identifikasi Nyamuk
16 Identifikasi Nyamuk HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis nyamuk yang ditemukan pada penangkapan nyamuk berumpan orang dan nyamuk istirahat adalah Ae. aegypti, Ae. albopictus, Culex, dan Armigeres. Jenis nyamuk
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA PADA KELUARGA
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA PADA KELUARGA Fera Meliyanti Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Al- Ma arif Baturaja Jl. Dr. Moh. Hatta
Lebih terperinci