Modul VIII Filter Aktif

dokumen-dokumen yang mirip
Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II

Modul VII Operasional Amplifier

Tipe op-amp yang digunakan pada tugas akir ini adalah LT-1227 buatan dari Linear Technology dengan konfigurasi pin-nya sebagai berikut:

Definisi Filter. Filter berdasar respon frekuensinya : 1. LPF 2. HPF 3. BPF 4. BRF/BSF

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Oleh : Sri Supatmi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Mempelajari karakteristik statik penguat opersional (Op Amp )

Penguat Inverting dan Non Inverting

SIMULASI FILTER SALLEN KEY DENGAN SOFTWARE PSPICE

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 1 / RANGKAIAN LISTRIK / 2015 PERATURAN PRAKTIKUM. 1. Peserta dan asisten memakai kemeja pada saat praktikum

MODUL - 04 Op Amp ABSTRAK

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto

MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 5 (BAND STOP FILTER)

Dengan Hs = Fungsi alih Vout = tegang keluran Vin = tegangan masukan

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1

MODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF

OPERATIONAL AMPLIFIERS (OP-AMP)

Lampiran A. Praktikum Current Feedback OP-AMP. Percobaan I Karakteristik Op-Amp CFA(R in,vo max. Slew rate)

Penguat Oprasional FE UDINUS

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektrik

BAB I FILTER I. 1. Judul Percobaan. Rangkaian Band Pass Filter. 2. Tujuan Percobaan

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)

PENGUAT OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Laporan Praktikum

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Modul 04: Op-Amp. Penguat Inverting, Non-Inverting, dan Comparator dengan Histeresis. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER

Modul 02: Elektronika Dasar

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

BAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING

MODUL III PENGUAT DENGAN UMPAN BALIK

LEMBAR PENGOLAHAN DATA PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA 2016 OP-AMP DAN FILTER AKTIF. Nama : Asisten : Kelompok : I.

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI

MAKALAH LOW PASS FILTER DAN HIGH PASS FILTER

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti

Laporan Praktikum Elektronika Fisika Dasar II PENGUAT UMPAN BALIK

PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER

PENDAHULUAN. Modul Praktikum Rangkaian Linear Aktif. Lab. Elektronika Fakultas Teknik UNISKA

BAB III PERANCANGAN ALAT

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

BAB II DASAR TEORI. yang dibangkitkan dengan frekuensi yang lain[1]. Filter digunakan untuk

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL

Perancangan Sistim Elektronika Analog

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP

penulisan ini dengan Perancangan Anti-Aliasing Filter Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Butterworth. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sampling Teori Sampl

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 4 (LOW PASS FILTER )

MODUL 08 Penguat Operasional (Operational Amplifier)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Workshop Instrumentasi Industri Page 1

Gambar 2.1. simbol op amp

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menganalisa data hubungan tegangan dengan

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM SISTEM ELEKTRONIKA TELKOM UNIVERSITY

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

MODUL XI / 11. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Iradath, ST., MBA ELEKTRONIKA ANALOG 1

PERCOBAAN 7 RANGKAIAN PENGUAT RESPONSE FREKUENSI RENDAH

Filter Frekuensi. f 50

Operational Amplifier Karakteristik Op-Amp (Bagian ke-satu) oleh : aswan hamonangan

Filter Orde Satu & Filter Orde Dua

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Receiver [1]

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

BAB 4. Rangkaian Pengolah Sinyal Analog

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

BAB II Dasar Teori. Gambar 2.1. Model CFA [2]

BAB 1 RESONATOR Oleh : M. Ramdhani

Sistem Pengaturan Waktu Riil

Modul 4. Asisten : Catra Novendia Utama ( ) : M. Mufti Muflihun ( )

BAB II DASAR TEORI. Sistem pengukur pada umumnya terbentuk atas 3 bagian, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

MODUL 5 RANGKAIAN AC

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK ET2100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI

MODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

ANALISIS PENGUATAN BIOPOTENSIAL DENGAN REDUKSI INTERFERENSI GANGGUAN

Filter Gelombang Mikro (1) TTG4D3 Rekayasa Gelombang Mikro Oleh Budi Syihabuddin Erfansyah Ali

BAB II DASAR TEORI. dan carrier (gelombang pembawa) yang sesuai dengan aplikasi yang diterapkan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah modulator BPSK dengan bit rate

PENGENALAN OPERATIONAL AMPLIFIER (OP-AMP)

Penguat Operasional OP-AMP ASRI-FILE

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Modul VIII Filter Aktif. Tujuan Praktikum Praktikan dapat mengetahui fungsi dan kegunaan dari sebuah filter. Praktikan dapat mengetahui karakteristik sebuah filter. Praktikan dapat membuat suatu filter aktif dengan karakteristik yang diinginkan. 2. Poin-poin Dasar Teori Pengertian Dasar Filter elektronik Pengertian Filter Ideal Jenis Filter berdasarkan komponennya Jenis Filter berdasarkan frekuensi yang diloloskan Cara kerja filter secara umum 3. Dasar Teori Filter aktif RC adalah rangkaian pemilah frekuensi yang komponen-komponen pasifnya terdiri dari tahanan ( R ), kapasitor ( C ) dan Op Amp sebagai komponen aktifnya. Tidak digunakannya induktor merupakan suatu keuntungan terutama dalam fabrikasi rangkaian terpadu, induktor dalam fabrikasi rangkaian terpadu maupun dalam rangkaian diskrit menggunakan space yang cukup besar sehingga tidak diinginkan. Ada empat jenis filter yang mempunyai tanggapan frekuensi ideal seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini: Hal.

Respon frekuensi filter ideal tersebut ialah dari jenis: Lewat bawah (Low Pass), keluaran filter (yang mungkin merupakan penguatan), yang dinyatakan oleh H(j2 f) muncul untuk frekuensi-frekuensi rendah, dalam gambar ditunjukkan dari frekuensi nol sampai frekuensi batas atas fh. Lewat pita (Band Pass), keluaran filter yang dinyatakan oleh H(j2 f) muncul untuk frekuensi-frekuensi antara frekuensi batas bawah f dan frekuensi batas atas f2. Lewat atas (High Pass), keluaran filter yang dinyatakan oleh H(j2 f) muncul untuk frekuensi-frekuensi antara frekuensi batas bawah f dan frekuensi batas atas tak terhingga. Eliminasi pita / penolakan pita (Band Rejection), keluaran filter yang dinyatakan oleh H(j2 f) tidak muncul untuk frekuensi-frekuensi antara frekuensi batas bawah f dan frekuensi batas atas f2. Pada kenyataannya, tanggapan frekuensi sebuah filter tidak seideal seperti yang ditunjukkan pada gambar. Tanggapan H(j2 f) tidak tetap besarnya, bervariasi antara harga maksimum H0 dan H. Beda antara H0 dan H dinamakan kerutan (ripple). Untuk lebih jelasnya pada gambar 2 akan terlihat karakteristik yang sesungguhnya dari suatu filter lewat bawah (Low Pass). Hal. 2

Filter Aktif Orde Pertama Secara umum, rangkaian filter aktif orde pertama terlihat seperti pada dibawah ini. Rangkaian filter orde pertama secara umum Komponen yang dipilih menjadi impedansi Zi dan Zf akan menentukan apakah filter akan bersifat lowpass atau highpass, akan tetapi salah satu dari komponen impedansi tersebut harus bersifat reaktif. Untuk dapat mengetahui apakah filter bersifat lowpass atau highpass melalui perhitungan, perlu diingat kembali bahwa pada modul op-amp, fungsi transfer dari sebuah op-amp dapat dirumuskan sebagai berikut: H(ω) = V o V i = Z f Z i Setelah mendapat fungsi transfer dari rangkaian filter, perlu diketahui spesifikasi dari filter, yaitu saat frekuensi berapa saja filter ini melewatkan atau menahan sinyal. Frekuensi dimana filter mulai menahan ataupun melewatkan sinyal disebut sebagai frekuensi cut-off. Frekuensi cut-off terjadi pada saat P o P i = 2 max atau V o V i = Filter Aktif Lowpass Orde pertama 2 max Rangkaian filter aktif lowpass orde pertama sederhana dapat dilihat pada gambar dibawah ini Rangkaian sederhana filter aktif lowpass orde pertama Hal. 3

Karena Zi adalah Ri dan Sehingga Z f = R f = R f/jωc f R f = jωc f R f + /jωc f + jωc f R f H(ω) = Z f Z i = R f + jωc f R f Ri H(ω) = R f ( + jωc f R f ) Saat ω= 0, H(0) = R f (+0) = R f, sementara saat ω=, H( ) = R f (+ ) = 0 Maka harga maksimal dari fungsi transfer ini adalah R f. Dari pengujian nilai frekuensi saat nol dan tak hingga ini, dapat terlihat bahwa saat frekuensi rendah mendekati nol maka sinyal akan mengalami penguatan maksimum, sementara pada frekuensi tinggi mendekati tak hingga maka sinyal akan ditahan oleh filter. Hal ini menunjukkan bahwa filter ini adalah filter lowpass. Fungsi transfer ini memiliki magnitude: Respons frekuensi rangkaian filter aktif lowpass V o V i (ω) = R f Re 2 + Im 2 = R f 2 + (ωc f R f ) 2 Cut off terjadi saat V o V i = 2 R f maka 2 R f = R f + (ω cut off C f R f ) 2 Hal. 4

2 = + (ω cut off C f R f ) 2 Frekuensi cut-off rangkaian yang didapat adalah ω cut off = C f R f atau f cut off = 2πC f R f Pada persamaan diatas, terlihat bahwa frekuensi cut-off tidak bergantung pada Ri. Hal ini berarti bahwa jika input lebih dari satu dengan harga Ri yang berbeda-beda, maka seluruhnya akan dijumlahkan dan frekuensi cut-off akan tetap sama. Ini menunjukkan kestabilan rangkaian dibandingkan filter pasif. Filter Aktif Highpass Orde pertama Rangkaian filter aktif highpass orde pertama sederhana dapat dilihat pada gambar dibawah ini Karena Zf adalah Rf dan Sehingga Rangkaian sederhana filter aktif highpass orde pertama Z i = + jωc i H(ω) = Z f Z i = R f + jωc i H(ω) = R f ( + jωc i ) Saat ω= 0, H(0) = R f (+ ) = 0, sementara saat ω=, H( ) = R f (+0) = R f Hal. 5

Maka harga maksimal dari fungsi transfer ini adalah R f. Dari pengujian nilai frekuensi saat nol dan tak hingga ini, dapat terlihat bahwa saat frekuensi rendah mendekati nol maka sinyal akan ditahan oleh filter sementara pada frekuensi tinggi mendekati tak hingga maka sinyal akan mengalami penguatan maksimum. Hal ini menunjukkan bahwa filter ini adalah filter highpass. Fungsi transfer ini memiliki magnitude: Respons frekuensi rangkaian filter aktif highpass V o V i (ω) = R f Re 2 + Im 2 = R f + (ω cut off C i ) 2 Cut off terjadi saat V o V i = 2 R f maka 2 R f = R f + (ω cut off C i ) 2 2 = + Frekuensi cut-off rangkaian yang didapat adalah (ω cut off C i ) 2 ω cut off = C i atau f cut off = 2πC i Filter Aktif Bandpass Rangkaian filter aktif bandpass dapat didesain dengan mengkaskadekan rangkaian filter aktif lowpass dan filter aktif highpass yang akan menghasilkan gain K untuk rentang Hal. 6

frekuensi yang ingin dilewatkan. Dengan mengkaskadekan filter aktif lowpass dengan unity gain, filter aktif highpass dengan unity gain, dan sebuah inverter dengan gain Rf /Ri, maka dapat diperoleh filter bandpass sederhana. Filter bandpass hanya akan melewatkan sinyal yang memiliki frekuensi diantara kedua frekuensi cut-offnya. Blok rangkaian filter aktif bandpass sederhana Respon frekuensi rangkaian filter aktif bandpass Rangkaian sederhana filter aktif bandpass Pada rangkaian op-amp, untuk memperoleh fungsi transfer dan gain/penguatan secara keseluruhan, cukup mengkalikan saja fungsi transfer dan penguatan setiap stage. Fungsi transfer rangkaian adalah : Hal. 7

H(ω) = ( + jωc R) H(ω) = R f ( + jωc R) R f ( + ( ) jωc 2 R ) jωc 2 R ( + jωc 2 R) Filter lowpass akan menghasilkan harga ω2 atau frekuensi cut-off atas, yaitu : ω 2 = C 2 R Filter highpass akan menghasilkan harga ω atau frekuensi cut-off bawah, yaitu : ω = C R Frekuensi tengah rangkaian adalah : ω 0 = ω ω 2 Bandwidth frekuensi kerja rangkaian adalah β = ω 2 ω Quality Factor, Q = ω 0 β Filter Aktif Bandreject Sebuah filter bandreject dapat dibentuk dengan kombinasi paralel filter lowpass dan highpass serta sebuah penguat penjumlah (summing amplifier) seperti pada gambar berikut Blok diagram rangkaian filter bandreject sederhana Filter bandstop memiliki frekuensi cut-off bawah ω yang dihasilkan filter lowpass dan frekuensi cut-off atas ω2 yang dihasilkan filter highpass. Filter bandreject ini akan menolak sinyal-sinyal di antara kedua frekuensi cut-off. Respon frekuensi rangkaian bandreject dapat dilihat pada Gambar berikut Hal. 8

Respon frekuensi filter bandreject Fungsi transfer rangkaian diatas adalah : Rangkaian sederhana filter aktif bandreject Filter lowpass akan menghasilkan harga ω atau frekuensi cut-off atas, yaitu : ω = C 2 R Filter highpass akan menghasilkan harga ω2 atau frekuensi cut-off bawah, yaitu : ω 2 = C R Frekuensi tengah rangkaian adalah : ω 0 = ω ω 2 Bandwidth frekuensi kerja rangkaian adalah β = ω 2 ω Quality Factor, Q = ω 0 β Filter bandpass hanya akan melewatkan sinyal yang memiliki frekuensi diantara ω dan ω2, sinyal pada frekuensi lain akan ditahan. Sementara Filter Bandreject akan hanya Hal. 9

menahan sinyal yang memiliki frekuensi diantara ω dan ω2 sementara sinyal pada frekuensi selain itu akan dilewatkan. Jenis-Jenis Filter Aktif Jika melihat dari persamaan fungsi transfer dari suatu filter aktif, dapat dibagi menjadi sebagai berikut:. Filter Butterworth, merupakan filter yang keluarannya dapat mengurangi atenuasi, seiring dengan bertambahnya orde dari filter tersebut. 2. Filter Chebyshev, merupakan filter yang keluarannya dapat mengurangi ripple, seiring dengan bertambahnya orde dari filter tersebut. 3. Filter Bassel, merupakan filter yang keluarannya dapat mengurangi perbedaan fasa, seiring dengan bertambahnya orde dari filter tersebut. Jika melihat dari topologi atau konfigurasi rangkaian suatu filter aktif, dapat dilihat topologi seperti:. Filter Sallen Key, merupakan filter aktif, yang digunakan untuk orde genap (n = 2,4,6,..) sehingga dapat langsung menghasilkan orde 2 (atau kelipatannya) dan dapat menghemat pemakaian komponen lainnya. 2. Filter Multiple Feedback, merupakan filter aktif yang digunakan untuk orde genap (n = 2,4,6,), konfigurasi ini merupakan inverting amplifier pada dasarnya, sehingga fasa yang dihasilkan berbeda 80 derajat dari fasa asli sumber. Hal. 0

Penurunan Rumus Sallen-Key Architecture Active Filter Kirchoff Current Law pada titik Vf: Vf ( Z + Z2 + Z4 ) = Vi ( Z ) + Vp ( Z2 ) + Vo ( Z4 ) Kirchoff Current Law pada titik Vp: Vp ( Z2 + Z3 ) = Vf ( Z2 ) Vf = Vp ( + Z2 Z3 ) Substitusikan persamaan KCL Vf ke dalam persamaan KCL Vp: Z2Z3Z4 Vp = Vi ( Z2Z3Z4 + ZZ2Z4 + ZZ2Z3 + Z2Z2Z4 + Z2Z2Z ) ZZ2Z3 + Vo ( Z2Z3Z4 + ZZ2Z4 + ZZ2Z3 + Z2Z2Z2Z4 + Z2Z2Z ) Kirchoff Current Law pada titik Vn: Vn ( R3 + R4 ) = Vo ( R3 ) Vn = Vo ( R4 R3 + R4 ) Gain-Block Diagram Hal.

Sesuai dengan persamaan Vp = Vi*c + Vo*d, dibuat representasi Gain Block Diagram dengan nilai c dan d sebagai berikut: c = Z2 Z3 Z4 Z2 Z3 Z4 + Z Z2 Z4 + Z Z2 Z3 + Z2 Z2 Z4 + Z2 Z2 Z d = Z Z2 Z3 Z2 Z3 Z4 + Z Z2 Z4 + Z Z2 Z3 + Z2 Z2 Z4 + Z2 Z2 Z Sesuai dengan persamaan Vn, didapatkan nilai b sebagai berikut: b = R3 R3 + R4 dan a(f) adalah nilai open-loop gain dari amplifier. Vo Vi = (c b ) ( + a(f)b d ) b Fungsi Transfer Ideal Open loop gain dari amplifier sangat besar sehingga: a(f)b 0 Menjadikan fungsi transfer berdasarkan gain block diagram menjadi seperti: Vo Vi = c b ( d ) b Dengan memasukkan nilai /b = K, didapatkan fungsi transfer umum dari sebuah filter menggunakan Sallen Key architecture sebagai berikut: Vo Vi = ZZ2 Z3Z4 + Z Z3 + Z2 Z3 K Z( K) + + Z4 Hal. 2

Fungsi Transfer High Pass Filter dan Frekuensi Cutoff Menggunakan penurunan rumus dari fungsi transfer filter ideal di atas, dapat dihasilkan fungsi transfer untuk filter high pass dengan gain unity sebagai berikut: Vo Vi = s 2 (RR2CC2) + s(r2c) + s(r2c2) + fc = 2π RR2CC2 Fungsi Transfer Low Pass Filter dan Frekuensi Cutoff Menggunakan penurunan rumus dari fungsi transfer filter ideal di atas, dapat dihasilkan fungsi transfer untuk filter low pass dengan gain unity sebagai berikut: Vo Vi = s 2 (RR2CC2) + s(rc2 + R2C2) + fc = 2π RR2CC2 Hal. 3

4. Langkah Percobaan Low Pass Filter Rangkaian Percobaan Langkah Percobaan Susun rangkaian seperti pada gambar. Pasang function generator dengan mode gelombang sinusoidal pada kanal input dan oscillator pada kanal output. Beri catu daya pada rangkaian, catat level tegangan dan frekuensi yang tertera pada oscilloscope untuk masukan frekuensi yang berbeda. Peralatan Percobaan Function generator Oscilloscope Protoboard dan kabel penghubung DC power supply Komponen: Resistor: 220Ω/W (2); 00Ω/2W (); 00kΩ/0,5W () Kapasitor: 0,μF/400V (2) Op Amp () Hal. 4

High Pass Filter Rangkaian Percobaan Langkah Percobaan Susun rangkaian seperti pada gambar. Pasang function generator dengan mode gelombang sinusoidal pada kanal input dan oscillator pada kanal output. Beri catu daya pada rangkaian, catat level tegangan dan frekuensi yang tertera pada oscilloscope untuk masukan frekuensi yang berbeda. Peralatan Percobaan Function generator Oscilloscope Protoboard dan kabel penghubung DC power supply Komponen: Resistor: 220Ω/W (2); 00Ω/2W (); 00kΩ/0,5W () Kapasitor: 0,μF/400V (2) Op Amp () Hal. 5

Band Pass Filter Rangkaian Percobaan Langkah Percobaan Susun rangkaian seperti pada gambar. Pasang function generator dengan mode gelombang sinusoidal pada kanal input dan oscillator pada kanal output. Beri catu daya pada rangkaian, catat level tegangan dan frekuensi yang tertera pada oscilloscope untuk masukan frekuensi yang berbeda. Peralatan Percobaan Function generator Oscilloscope Protoboard dan kabel penghubung DC power supply Komponen: o Resistor: 2.2kΩ/0.5W (); 4.7kΩ/0.5W (2); 6.8kΩ/0.5W (); o Kapasitor: 4.7nF/200V (); 470nF/200V (); 330nF/200V (); 2.2nF/200V (); o TL-072 (2). Hal. 6

Band Reject Filter Rangkaian Percobaan Langkah Percobaan Susun rangkaian High Pass dan Low Pass secara seri. Pasang function generator dengan mode gelombang sinusoidal pada kanal input dan oscillator pada kanal output. Beri catu daya pada rangkaian, catat level tegangan dan frekuensi yang tertera pada oscilloscope untuk masukan frekuensi yang berbeda. Hal. 7

Peralatan Percobaan Function generator Oscilloscope Protoboard dan kabel penghubung DC power supply Komponen: o Resistor: 2.2kΩ/0.5W (); 4.7kΩ/0.5W (2); 6.8kΩ/0.5W (); o Kapasitor: 4.7nF/200V (); 470nF/200V (); 330nF/200V (); 2.2nF/200V (); o TL-072 (2). 5. Daftar Pustaka Sutanto, Rangkaian Elektronika Analog dan Terpadu. Millman, Jacob & Arvin Grabel, Microelectronics. Millman, Jacob & Christos Halkias, Integrated Electronics. Hal. 8