BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Sonny Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perkembangan generasi telekomunikasi Perkembangan jaringan telekomunikasi akan dikupas secara runtut perkembangan teknologi telepon seluler: Gambar 2.1 Generasi komunikasi system [1] Generasi Pertama Telekomunikasi Bergerak (1G) Generasi Pertama Komunikasi Bergerak di Indonesia dimulai dengan adanya teknologi 1G. Teknologi ini dioperasikannya teknologi yang kita kenal dengan teknologi Advanced Mobile Phone System (AMPS) yang bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan user dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan dimana setiap user menggunakan kanal sebesar 30 KHz. 5
2 2.1.2 Generasi Kedua Telekomunikasi Bergerak (2G) GSM juga menggunakan teknologi akses gabungan antara Frequency Division Multiple Access (FDMA) dan Time Division Multiple Access (TDMA) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz. Ini merupakan standar yang dipelopori oleh The European Telecommunication Standard Institute (ETSI) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu. Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara.[3] Code Division Multiple Access (CDMAOne) merupakan standard yang dikeluarkan oleh Telecommunication Industry Association (TIA) yang bekerja pada frekuensi radio 25 MHz pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akses data yang bisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar kbps Generasi kedua-setengah Telekomunikasi Bergerak (2.5G) Pada awalnya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps karena memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan tinggi. Teknologi yang digunakan, Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya kbps. GPRS juga memungkinkan untuk dapat 6
3 berkirim Mobile Multimedia Message (MMS)dan juga menikmati berita langusng dari Hand Phone secara real time.[3] Generasi ketiga Telekomunikasi Bergerak Universal Mobile Telecommunication Service (UMTS) adalah salah satu teknologi 3G yang merupakan lanjutan teknologi dari GSM/GPRS/EDGE. Kecepatan akses data yang bisa didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi 5KHz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED- DO Rel0 sebesar 2.4 Mbps pada frekuensi 1.25MHz dan CDMAx ED-DO rela sebesar 3.1Mbps pada frekuensi 1.25MHz yang merupakan kelanjutan dari teknologi CDMA One dengan mengunakan frekuensi radio sebesar 5 Mhz pada band Mhz (CdmaOne dan CDMA 2000 menggunakan spectrum frekuensi sebesar 1.25 MHz) dan menggunakan chip rate tiga kali lebih tinggi dari CDMA 2000 yaitu 3.84 Mcps (Mega Chip Per Second).[3] Generasi keempat Teknologi Telekomunikasi Bergerak (3.5G dan 4G) Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps, 30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan mengguanakan teknologi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah diimplementasikan.[3] 7
4 2.2 Filter Filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar melewatkan suatu pita frekuensi tertentu sekaligus memperlemah semua sinyal di luar pita ini. Jadi, filter dirancang agar mampu memisahkan pita frekuensi yang diinginkan dari pita frekuensi yang tidak diharapkan.[6] Filter secara umum dapat digambarkan pada Gambar Gambar 2.2 Diagram blok filter secara umum[6] Vi(t) merupakan sinyal dengan beberapa komponen yang frekuensinya berbeda-beda. Rangkaian pemilah frekuensi dalam hal ini memilih sinyal dengan frekuensi tertentu saja, sehingga Vo(t) merupakan tegangan dengan salah satu (daerah) frekuensi saja. Pemisahan frekuensi ini dinyatakan sebagai fungsi-alih H(s) atau h(t), yang merupakan perbandingan tegangan sinyal keluaran dan tegangan sinyal masukan.[6] Filter merupakan rangkaian pengolahan sinyal yang paling fundamental. Beberapa peran penting dari filter adalah sebagai berikut ini. 1. Mengontrol noise, yaitu dengan tidak mengizinkan noise dari luar pita frekuensi yang diinginkan merambat dalam rangkaian. 2. Menjaga sinyal diluar pita transmisi, khususnya harmonisa, supaya tidak ditransmisikan. 8
5 3. Menghadirkan sinyal pada pita frekuensi tertentu pada rangkaian penerima yang aktif. 4. Menjaga sinyal transmisi yang terlalu besar dari rangkaian penerima.[6] Terdapat banyak jenis filter dan cara untuk mengklasifikasikannya, tetapi selektivitas filter merupakan metode yang umum digunakan untuk mengklasifikasikan filter. Berdasarkan selektivitasnya, filter dibagi menjadi 4 jenis, yaitu lowpass, highpass, bandpass dan bandstop.[6] Lowpass Filter Lowpass filter (LPF) digunakan untuk membatasi frekuensi tinggi dari suatu sinyal. LPF akan melewatkan frekuensi rendah atau dengan kata lain LPF akan memberikan tegangan keluaran yang konstan dari DC hingga frekuensi cut off (frekuensi atau frekuensi 3 db) [6]. Untuk dapat berfungsi sebagai LPF dan melemahkan frekuensi tinggi, sebuah induktor dirangkai secara seri untuk menghambat frekuensi tinggi sedangkan kapasitor diletakkan secara shunt untuk mengeluarkan frekuensi yang lebih tinggi, Hal ini dapat dilihat pada rangkaian dasar LC LPF seperti terlihat pada Gambar 2.3 (a) sedangkan respon LPF ini pada kondisi ideal ditunjukkan oleh Gambar 2.3 (b).[6] (a) (b) Gambar 2.3 LPF (a) Rangkaian dasar [3] dan (b) Respon ideal [5] 9
6 2.2.2 Highpass Filter Highpass filter (HPF) ini merupakan kebalikan dari LPF. HPF digunakan justru untuk membatasi frekuensi rendah dari suatu sinyal. Highpass filter akan melewatkan frekuensi-frekuensi tinggi sampai tak terbatas [6]. HPF yang melemahkan frekuensi rendah mempunyai kapasitor yang dirangkai secara seri untuk menghambat frekuensi rendah dan induktor yang di-shunt untuk mengeluarkan frekuensi rendah tersebut. Hal ini dapat dilihat pada rangkaian dasar LC HPF seperti yang terdapat pada Gambar 2.4 (a) sedangkan respon HPF ini pada kondisi ideal ditunjukkan oleh (a) (b) Gambar 2.4 HPF (a) Rangkaian dasar [3] dan (b) Respon ideal [5] Bandstop Filter / Band-reject Filter Bandstop filter atau band-reject filter adalah kebalikan dari BPF yaitu menghilangkan frekuensi yang ada di antara dua buah frekuensi tertentu [6]. Respon ideal bandstop filter dapat dilihat pada Gambar
7 (a) (b) Gambar 2.5 Bandstop filter (a) Rangkaian dasar dan (b) Respon ideal [5] Bandpass Filter Bandpass filter (BPF) adalah rangkaian yang melewatkan frekuensi pada daerah diantara frekuensi cut off pertama dan frekuensi cut off kedua dan meredam frekuensi di luar daerah tersebut. BPF merupakan penggabungan dari LPF dan HPF. Daerah passband dibatasi oleh dua frekuensi tepi. Frekuensi tepi yang rendah menunjukkan batas frekuensi rendah dari suatu HPF dan frekuensi tepi yang tinggi menunjukkan batas frekuensi tinggi dari suatu LPF [6]. Rangkaian dasar LC HPF terdapat pada Gambar 2.6 (a) dan respon BPF ini pada kondisi ideal ditunjukkan oleh Gambar 2.6 (b). (a) (b) Gambar 2.6 BPF (a) Rangkaian dasar [3] dan (b) Respon ideal [5] BPF memilik dua frekuensi cutoff yaitu frekuensi cutoff 1 (fc1) dan frekuensi cutoff 2 (fc2). Range kedua frekuensi cutoff inilah yang akan dilewatkan 11
8 oleh filter, diluar range tersebut maka sinyal akan diredam. BPF bias merupakan gabungan dari filter jenis LPF dan HPF. BPF memilik satu frekuensi tengah yang merupakan frekuensi resonansinya (fo).[6] 2.3 Aproksimasi Filter Filter juga diklasifikasikan berdasarkan karakteristik respon passbandnya, filter bisa diklasifikasikan ke dalam empat macam. Bentuk respon frekuensi tergantung dari jumlah elemen atau orde filter. Semakin banyak jumlah elemen filter, maka bentuk respon semakin curam dan sebaliknya apabila jumlah elemen sedikit, bentuk respon menjadi landai Keempat respon tersebut adalah respon Butterworth (maximally flat), Chebyshev, Elliptic, dan Gaussian / Bessel(Maximally Flat Group-Delay).[7] Respon Butterworth (Maximally Flat) Pada jenis filter ini tidak terdapat ripple pada respon passband-nya. Gambar 2.7 menunjukkan respon LPF Butterworth.[7] Gambar 2.7 Respon LPF Butterworth [7] Respon Chebyshev Respon chebyshev memilik selektivitas yang lebihbaik dibandingkan dengan respon butterworth. Namun, pada filter ini terdapat ripple yang constant pada daerah passband-nya. Gambar 2.4 menunjukkan respon LPF Chebyshev. 12
9 Gambar 2.8 Respon LPF Chebyshev [7] Respon Elliptic Filter ini mempunyai ripple yang sama pada respon passband dan stopband. Gambar 2.5 menunjukkan respon LPF Ellipitic. Gambar 2.9 Respon LPF Elliptic [7] Respon Gaussian/Bessel (Maximally Flat Group-Delay) Respon gaussian tidak mempunyai ripple pada respon passband-nya. Pada respon ini, terdapar delay untuk setiap orde filter yang diberikan. Gambar 2.10 Respon LPF Gaussian/Bessel [7] 13
10 2.4 Microstrip Line Saluran transmisi mikrostrip adalah saluran transmisi informasi yang banyak digunakan dalam aplikasi gelombang mikro maupun Frekuensi Radio (RF). Selain itu mikrostrip juga dapat dimanfaatkan untuk merancang komponenkomponen lain, misalnya filter, coupler, transformator dan pembagi daya[1] Struktur microstrip terdiri dari lapisan strip dengan ketebalan dan lebar W terletak di atas bahan dielektrik (substrat) dengan dielektrik konstan dan tinggih seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Bagian bawah struktur adalah ground.[1] Gambar 2.11 Struktur dasar mikrostrip line [1] Diatas mikrostrip adalah udara yang mempunyai konstanta dielektrik r =1.Sebagian medan elektromagnetik di udara akan meradiasi apabila tidak ada shielding diatas medium dielektrik, dan sebagian lagi ada yang masuk kembali ke dalam medium dielektrik.[5] Dengan demikian, secara keseluruhan, saluran mikrostrip dapat dipandang sebagai sebuah saluran dengan dielektrik homogeny yang lebih besar dari satu, tapi lebih kecil dari konstanta dielektrik bahan ( r) [7]. Karakteristik transmisi mikrostrip dipengaruhi oleh dua parameter yaitu konstanta dielektrik efektif re dan impedansi ZC [7]. 14
11 Bidang dalam mikrostrip terdiri dari dua media, udara di atas dan di bawah dielektric sehingga struktur adalah homogen. Oleh karena itu jalur transmisi mikrostrip tidak mendukung gelombang TEM murni. Gambar di bawah menunjukkan perilaku garis medan listrik dan magnet. Gambar 2.12 Garis-garis gaya medan listrik dan medan magnet[1] Karakteristik transmisi mikrostrip dijelaskan oleh dua parameter, yaitu konstanta efektif ɛ re dielektrik dan karakteristik impedansi Z c, dan mereka ditentukan dari nilai-nilai dua kapasitansi sebagai berikut[1] Dimana : Cd : Kapasitansi persatuan panjang dengan substrat dielektrik Ca : Kapasitansi persatuan panjang dengan substrat dielektrik digantikan oleh udara Untuk konduktor sangat tipis (t 0), persamaan untuk konstanta dielektrik dan karakteristik impedansi yang menyediakan akurasi yang lebih baik dari 1% adalah sebagai berikut : Untuk W/h 1 15
12 Untuk mendapatkan impedansi karakteristik Z c tertentu dan konstanta dielektrik efektif dan substrat ɛ re dan ketebalan h, persamaan yang digunakan untuk menghitung lebar jalur adalah sebagai berikut Untuk W/h 2 Dimana : 2.5 Resonator Resonator adalah perangkat yang menyimpan energi, namun dalam dua cara yang berbeda. Sistem ini beresonansi dengan bertukar energi yang tersimpan dari satu cara yang lain. Dalam resonator LC energi yang dipertukarkan antara induktor, di mana disimpan sebagai energy magnetik, dan kapasitor, di mana disimpan sebagai energy listrik. Resonansi terjadi pada frekuensi bila rata-rata energi listrik dan energi magnetik yang disimpan sama.[1] Ada banyak bentuk resonator mikrostrip. Secara umum, resonator microstrip untuk desain filter dapat diklasifikasikan sebagai resonator-elemen kuasi. Dalam skripsi ini resonator yang digunakan adalah hairpin( berbentuk U) yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya.[1] 16
13 2.5.1 Resonator Hairpin Resonator Hairpin adalah salah satu konfigurasi microstrip filter yang paling populer digunakan di frekuensi gelombang mikro yang lebih rendah. Sangat mudah untuk memproduksi karena memiliki ujung sirkit terbuka yang tidak memerlukan landasan. Bentuknya berasal dari tepi-digabungkan resonator filter dengan melipat kembali ujung-ujung resonator menjadi "U" bentuk; ini mengurangi panjang dan meningkatkan rasio aspek microstrip. Selain itu, struktur resonator ini memiliki keuntungan dari ukuran yang kompak dan biaya rendah.[1] Gambar berikut menunjukkan resonator hairpin konvensional Gambar 2.13 Variasi struktur hairpin resonator. [1] (a) hairpin resonator konvensional. (b) miniature hairpin resonator dengan dimuat disamakan kapasitor. (c) miniature hairpin resonator dengan melipat garis digabungkan Struktur Kopling Hairpin Ketiga struktur kopling dasar yang ditunjukkan pada gambar2.13 di atas dapat menunjukkan bahwa pada resonansi, masing-masing dari resonator hairpin memiliki intensitas medan listrik maksimum di sisi terbuka, dan intensitas medan magnet maksimum pada sisi yang berlawanan.[1] 17
14 Karena bidang pinggiran memiliki karakter eksponensial yang kuat, sehingga bidang sisi pinggiran distribusi medan listrik maksimum, sedangkan sisi tengah memiliki distribusi medan magnet maksimum. Struktur Hairpin resonator, dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 2.14 Struktur Resonator Hairpin [1] Gambar berikutnya dapat menjelaskan susunan untuk memperoleh kopling filter yang maksimum, dimana pada gambar (a) akan diperoleh kopling listrik maksimum, gambar (b) diperoleh kopling magnetik maksimum dan gambar (c) merupakan perpaduan kedua kopling tersebut.[1 Gambar Konfigurasi Resonator Hairpin dengan kopling listrik dan kopling magnetik.[1] 18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Filter Secara umum, filter berfungsi untuk memisahkan atau menggabungkan sinyal informasi yang berbeda frekuensinya. Mengingat bahwa pita spektrum elektromagnetik adalah
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. yang dibangkitkan dengan frekuensi yang lain[1]. Filter digunakan untuk
BAB II DASAR TEORI 2.1 Filter Filter atau tapis didefinisikan sebagai rangkaian atau jaringan listrik yang dirancang untuk melewatkan atau meloloskan arus bolak-balik yang dibangkitkan pada frekuensi tertentu
Lebih terperinciSISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???
SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS??? KELOMPOK 4 1.BAYU HADI PUTRA 2. BONDAN WICAKSANA 3.DENI ANGGARA PENGENALAN TEKNOLOGI 2G DAN 3G Bergantinya teknologi seiring majunya teknologi yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bandpass Filter Filter merupakan blok yang sangat penting di dalam sistem komunikasi radio, karena filter menyaring dan melewatkan sinyal yang diinginkan dan meredam sinyal yang
Lebih terperinciPENGARUH UKURAN GAP ANTAR RESONATOR PADA PERANCANGAN COUPLED EDGE BANDPASS FILTER
PENGARUH UKURAN GAP ANTAR RESONATOR PADA PERANCANGAN COUPLED EDGE BANDPASS FILTER Ayudya Tri Lestari 1), Dharu Arseno, S.T., M.T. 2), Dr. Ir. Yuyu Wahyu, M.T. 3) 1),2) Teknik Telekomunikasi, Universitas
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2013
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2013 PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER BERBASIS MIKROSTRIP MENGGUNAKAN METODE SQUARE LOOP RESONATOR PADA FREKUENSI 1710-1785
Lebih terperinciBAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP
BAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP 2.1 Umum Suatu informasi dari suatu sumber informasi dapat diterima oleh penerima informasi dapat terwujud bila ada suatu sistem atau penghubung diantara keduanya. Sistem
Lebih terperinciTeknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA
Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA OVERVIEW Dalam sistem komunikasi wireless, efisiensi pemakaian lebar bidang frekuensi diusahakan diantaranya melalui teknik multiple akses, agar dalam alokasi frekuensi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BAND PASS FILTER DENGAN METODE HAIRPIN MENGGUNAKAN SALURAN MIKROSTRIP UNTUK FREKUENSI 2,4-2,5 GHZ. Oleh:
RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER DENGAN METODE HAIRPIN MENGGUNAKAN SALURAN MIKROSTRIP UNTUK FREKUENSI 2,4-2,5 GHZ Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1)
Lebih terperinciDefinisi Filter. Filter berdasar respon frekuensinya : 1. LPF 2. HPF 3. BPF 4. BRF/BSF
FILTER AKTIF Definisi Filter Filter adalah rangkaian yang berfungsi untuk menyaring frekuensi pada suatu band tertentu Filter berdasarkan komponennya : 1. Filter Aktif Terdiri dari Op-Amp dan R, L C 2.
Lebih terperinciTeknologi Seluler. Pertemuan XIV
Teknologi Seluler Pertemuan XIV Latar Belakang Teknologi jaringan seluler berevolusi dari analog menjadi sistem digital, dari sirkuit switching menjadi packet switching. Evolusi teknologi seluler terbagi
Lebih terperinciBAB 1 RESONATOR Oleh : M. Ramdhani
BAB 1 RESONATOR Oleh : M. Ramdhani Ruang Lingkup Materi : Rangkaian resonator paralel (loss less components) Rangkaian resonator dengan L dan C mempunyai rugirugi/ losses Transformator impedansi (tujuan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN FILTER PASIF SEBAGAI MODUL PERAGA
RANCANG BANGUN FILTER PASIF SEBAGAI MODUL PERAGA Irawati Razak, ST., MT, Ir. Farchia Uliah, MT, Ir. Abdullah Bazergan, MT, Airin Dewi Utami, ST., MT, Sulwan Dase, ST., MT Email : ira_razak@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciMAKALAH KOMUNIKASI DIGITAL
MAKALAH KOMUNIKASI DIGITAL OLEH : 1.RAHMAT JALANI (D41110014) 2.MUH REZA ADRIAN (D41110256) 3.LORA GALA P (D41110284) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2012 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Filter [1] Filter merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk melewatkan frekuensi tertentu, dengan meloloskan sinyal frekuensi yang diinginkan dan meredam frekuensi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai Tinjauan Umum Teknologi MetSat (Meteorological-Satellite) Service, pengertian filter, Combline Filter Bandpass Filter dengan karakteristik ideal,
Lebih terperinciSISTEM SELULAR. Pertemuan XIV
Pertemuan XIV SISTEM SELULAR Sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan jasa telekomunikasi bagi pelanggan bergerak disebut dengan sistem cellular karena daerah layanannya dibagi bagi menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Telekomunikasi data mobile saat ini sangat diminati oleh masyarakat karena mereka dapat dengan mudah mengakses data dimana saja dan kapan saja. Untuk mengimbangi kebutuhan
Lebih terperinciPERANCANGAN MULTIPLEXER PADA DCS, UMTS DAN LTE
PERANCANGAN MULTIPLEXER PADA DCS, UMTS DAN LTE Bayu Purnomo Program Magister Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta Bayu.pur67@gmail.com Abstrak Dalam penelitian ini, diusulkan sebuah pekerjaan
Lebih terperinciFilter Orde Satu & Filter Orde Dua
Filter Orde Satu & Filter Orde Dua Asep Najmurrokhman Jurusan eknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani 8 November 3 EI333 Perancangan Filter Analog Pendahuluan Filter orde satu dan dua adalah bentuk
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BAND PASS FILTER DENGAN METODE HAIRPIN MENGGUNAKAN SALURAN MIKROSTRIP UNTUK FREKUENSI 2,4-2,5 GHZ
RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER DENGAN METODE HAIRPIN MENGGUNAKAN SALURAN MIKROSTRIP UNTUK FREKUENSI 2,4-2,5 GHZ Frans Christian Sitompul, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komponen yang sangat mempengaruhi perkembangan teknologi telekomunikasi pada daerah frekuensi gelombang mikro atau microwave adalah sebuah filter microwave.
Lebih terperinciMULTIPLEXING. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung
MULTIPLEXING Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2010 1 Pengertian Multiplexing: Proses penggabungan beberapa
Lebih terperinciDTG2D3 ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI FILTER ANALOG. By : Dwi Andi Nurmantris
DTG2D3 ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI FILTER ANALOG By : Dwi Andi Nurmantris Ruang Lingkup Materi RANGKAIAN RESONATOR PENDAHULUAN LOW PASS FILTER HIGH PASS FILTER BAND PASS FILTER BAND STOP FILTER RANGKAIAN
Lebih terperinciGambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Digital Signal Processing Pada masa sekarang ini, pengolahan sinyal secara digital yang merupakan alternatif dalam pengolahan sinyal analog telah diterapkan begitu luas. Dari
Lebih terperinciBAB I PROTOKOL KOMUNIKASI
BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu pengalihan informasi dan pengertian diantara bagian individu, dan suatu proses pengiriman dari lambang- lambang antar pribadi dengan makna-makna yang dikaitkan
Lebih terperinciModul VIII Filter Aktif
Modul VIII Filter Aktif. Tujuan Praktikum Praktikan dapat mengetahui fungsi dan kegunaan dari sebuah filter. Praktikan dapat mengetahui karakteristik sebuah filter. Praktikan dapat membuat suatu filter
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI FILTER DENGAN SELEKTIVITAS TINGGI PADA BAND FREKUENSI 1.27 GHZ
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2490 PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER DENGAN SELEKTIVITAS TINGGI PADA BAND FREKUENSI 1.27 GHZ DESIGN AND REALIZATION HIGH SELECTIVITY
Lebih terperinciDiajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :
TUGAS AKHIR MENGATASI ADJACENT CHANNEL INTERFERENCE 3G/WCDMA PADA KANAL 11 & 12 MILIK OPERATOR AXIS DENGAN MENGUNAKAN BAND PASS FILTER STUDI KASUS SITE PURI KEMBANGAN Diajukan guna melengkapi sebagian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Secara umum, antena adalah sebuah perangkat yang mentransformasikan sinyal EM dari saluran transmisi kedalam bentuk sinyal radiasi gelombang EM dalam ruang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi tanpa mengenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri Telekomunikasi berkembang sangat cepat. Hal itu disebabkan kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi tanpa mengenal batas waktu dan ruang.
Lebih terperinciPerancangan Tunable Interdigital Bandpass Filter
Perancangan Tunable Interdigital Bandpass Filter Pada Rentang Frekuensi 680-950 MHz Bima Taufan Prasedya 1, Bambang Setia Nugroho 2, Budi Syihabbuddin 3 Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom 1 bimataufanp@gmail.com
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KOMUNIKASI RADIO SEMESTER V TH 2013/2014 JUDUL REJECTION BAND AMPLIFIER GRUP 06 5B PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA PEMBUAT
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA 2012 RANCANG BANGUN BANDPASS FILTER UNTUK APLIKASI RADAR X-BAND MENGGUNAKAN RESONATOR MIKROSTRIP HAIRPIN DENGAN MENGGUNAKAN OPEN STUB DAN SQUARE GROOVE SKRIPSI YUSUF FAUZI 0906603190
Lebih terperinciAgus Setiadi BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi 3G 3G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Antena Antena merupakan elemen penting yang terdapat dalam sistem telekomunikasi tanpa kabel (wireless). Pemilihan antena yang tepat, perancangan yang baik dan pemasangan yang benar
Lebih terperinciPerancangan Wideband Band Pass Filter (Bpf) Dengan Metamaterial Mikrostrip Frekuensi 1,78 Ghz 3,38 Ghz
Perancangan Wideband Band Pass Filter (Bpf) Dengan Metamaterial Mikrostrip Frekuensi 1,78 Ghz 3,38 Ghz Triprijooetomo 1, Toto Supriyanto 2 Politeknik Negeri Jakarta, Depok 16425 Telepon : 021-7270036,
Lebih terperinciTTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Multiple Access
TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Multiple Access S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Oleh: Linda Meylani Agus D. Prasetyo Tujuan Pembelajaran Memahami konsep multiple access.
Lebih terperinciJl. Gegerkalong Hilir Desa Ciwaruga, Bandung, Indonesia b Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Desain dan Implementasi Duplekser dengan Metoda Pseudo-Interdigital untuk Uplink dan Downlink LTE Design and Implementation of Duplexer with Pseudo- Interdigital Method for LTE Uplink and Downlink Enceng
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau
7 BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau komponen yang digunakan, antara lain teori tentang: 1. Sistem Monitoring Ruangan 2. Modulasi Digital
Lebih terperinciPERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING
Widya Teknika Vol.19 No. 1 Maret 2011 ISSN 1411 0660 : 34 39 PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING Dedi Usman Effendy 1) Abstrak Dalam
Lebih terperinciBAB 2 DASAR PERANCANGAN COUPLER. Gambar 2.1 Skema rangkaian directional coupler S S S S. ij ji
5 BAB 2 DAAR PERANCANGAN COUPLER 2.1 DIRECTIONAL COUPLER Directional coupler memegang peranan penting dalam rangkaian microwave pasif. Divais ini di implementasikan dalam banyak cara untuk mendapatkan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713
IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) FILTER IMPLEMENTATION WITH BUTTERWORTH AND CHEBYSHEV
Lebih terperinci: Widi Pramudito NPM :
SIMULASI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BERBENTUK SEGIEMPAT DAN LINGKARAN PADA FREKUENSI 1800 MHZ UNTUK APLIKASI LTE MENGGUNAKAN SOFTWARE ZELAND IE3D V12 Nama : Widi Pramudito NPM : 18410009 Jurusan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi medan eksitasi terhadap
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang
BAB II TEORI DASAR 2.1. PROPAGASI GELOMBANG Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang didesain untuk memancarkan sinyal
Lebih terperinciTeknik Modulasi dan Frekuensi GSM
Teknik Modulasi dan Frekuensi GSM Isa Falaq Albashar, 31285-TE Umar Sidiq An Naas, 31768-TE Rezky Mahendra, 31789-TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta 1.1 PENDAHULUAN Komunikasi bergerak (mobile
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BAND PASS FILTER MIKROSTRIP HAIRPIN DENGAN OPEN STUB DAN DEFECTED GROUND STRUCTURE (DGS) UNTUK FREKUENSI UMTS 3G ( MHz)
ISSN 1412 3762 http://jurnal.upi.edu/electrans ELECTRANS, VOL.13, NO.2, SEPTEMBER 214, 17-118 RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER MIKROSTRIP HAIRPIN DENGAN OPEN STUB DAN DEFECTED GROUND STRUCTURE (DGS) UNTUK
Lebih terperinciKuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital
TKE 8329W Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital (lanjutan) Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DAN PENGERTIAN JUDUL
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DAN PENGERTIAN JUDUL Peranan filter penting dalam instrumentasi dan industri komunikasi RF dan gelombang mikro serta mampu meloloskan sinyal dengan frekuensi yang diinginkan
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MAKALAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 1G DAN TEKNOLOGI 2G OLEH: KELOMPOK I AGUS RIZKI ANA INGIN HARAHAP AYU HASTUDI DEWI SUPMA BAMBANG HERDIANTO DWI PUTRI MENTARI ESTER LITA LIMBONG FAHRI MUHAZWAR HARDI VENTA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED
RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2, GHz DAN, GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED Chandra Elia Agustin Tarigan, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciBab II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI. Gbr. 2.1 Grafik Faktor Refleksi Terhadap. Faktor Refleksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Antena 2.1.1 Faktor Refleksi Frekuensi kerja antena menunjukkan daerah batas frekuensi gelombang elektromagnetik yang mampu untuk ditransmisikan dan atau ditangkap oleh antena dengan
Lebih terperinciMULTIPLEXING DE MULTIPLEXING
MULTIPLEXING DE MULTIPLEXING Adri Priadana ilkomadri.com MULTIPLEXING DAN DEMULTIPLEXING MULTIPLEXING Adalah teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG TDMA (Time Divison Multiple Access) merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensi masih dibagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Data pada setiap
Lebih terperinciAplikasi Multiplexer -8-
Sistem Digital Aplikasi Multiplexer -8- Missa Lamsani Hal 1 Multiplexer Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Telekomunikasi adalah salah satu bidang yang memegang peranan penting di abad ini. Dengan telekomunikasi orang bisa saling bertukar informasi satu dengan yang lainnya.
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG
RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR KOORDINASI ANTARA PENYELENGGARA SISTEM PERSONAL COMMUNICATION SYSTEM 1900 DENGAN PENYELENGGARA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Antena Mikrostrip Antena mikrostrip terdiri dari tiga bagian, yaitu conducting patch, substrat dielektrik, dan ground plane. Bagian-bagian tersebut dapat dilihat seperti gambar1
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI BAND PASS FILTER FREKUENSI TENGAH 2.35 GHz DENGAN METODA PSEUDO-INTERDIGITAL
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 447 PERANCANGAN DAN REALISASI BAND PASS FILTER FREKUENSI TENGAH 2.35 GHz DENGAN METODA PSEUDO-INTERDIGITAL Suproborini Caturarum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Radio Frequency Identification Radio Frequency Identification (RFID) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut
Lebih terperinciBAB III WAVEGUIDE. Gambar 3.1 bumbung gelombang persegi dan lingkaran
11 BAB III WAVEGUIDE 3.1 Bumbung Gelombang Persegi (waveguide) Bumbung gelombang merupakan pipa yang terbuat dari konduktor sempurna dan di dalamnya kosong atau di isi dielektrik, seluruhnya atau sebagian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka antara satu BTS dengan BTS yang lain frekuensinya akan saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG FDMA (Frequency Division Multiple Access) melakukan pembagian spektrum gelombang dalam beberapa kanal frekuensi. Setiap panggilan hubungan akan memperoleh kanal tersendiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group
Laporan Tugas Akhir-BAB I BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai Tinjauan Umum terkait Radar secara umum. Dilanjutkan dengan pengertian filter, seperti jenis-jenis filter dan bentuk pola pada mikrostrip. Selanjutnya
Lebih terperinciMAKALAH LOW PASS FILTER DAN HIGH PASS FILTER
MAKALAH LOW PASS FILTER DAN HIGH PASS FILTER Disusun oleh : UMI EKA SABRINA (115090309111002) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 PEMBAHASAN 1.1.
Lebih terperinciMultiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes
Multiple Access Downlink Uplink Handoff Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes Base Station Fixed transceiver Frequency TDMA: Time Division Multiple Access CMDA: Code
Lebih terperinciMultiplexing. Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.
Multiplexing Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau
Lebih terperinciMODUL XI / 11. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Iradath, ST., MBA ELEKTRONIKA ANALOG 1
MODUL XI / 11 2.10.1 Low Pass Filter (LPF) Low pass filter yang dibahas disini adalah model butterworth dan beberapa model lainnya antara lain adalah model buffer model inveting. Seperti tampak pada gambar
Lebih terperinciBAB II SALURAN TRANSMISI
BAB II SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara keduanya. Jika jarak
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI FILTER DENGAN SELEKTIVITAS TINGGI PADA BAND FREKUENSI 1.27 GHZ
PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER DENGAN SELEKTIVITAS TINGGI PADA BAND FREKUENSI 1.27 GHZ DESIGN AND REALIZATION HIGH SELECTIVITY FILTER AT BAND FREQUENCY 1.27 GHZ Ernaldo Lumbantobing [1], Dr. Bambang
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER
BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER Pada bab ini akan dibahas mengenai bagaimana proses perancangan dan realisasi band pass filter square open-loop, mulai dari perhitungan matematis, perancangan ukuran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi menjadi suatu kebutuhan yang penting dalam era globalisasi seperti sekarang ini, salah satu teknologi yang sangat berperan dalam kehidupan bermasyarakat yaitu
Lebih terperinciRANGKAIAN RESONATOR (Resonator Circuit / Tune Circuit) By : Team Dosen Elkom
RANGKAIAN RENATOR (Resonator Circuit / Tune Circuit) By : Team Dosen Elkom Fungsi : Memilih / meloloskan sinyal pada rekuensi tertentu, meredam secara signiicant di luar rekuensi yang diinginkan. Jadi
Lebih terperinciDesain dan Realisasi Filter Bandpass Mikrostrip dengan Struktur Hairpin Design and Realization Microstrip Bandpass Filter with Hairpin Structure
Desain dan Realisasi Filter Bandpass Mikrostrip dengan Struktur Hairpin Design and Realization Microstrip Bandpass Filter with Hairpin Structure Teguh Praludi * dan Yaya Sulaeman Pusat Penelitian Elektronika
Lebih terperinci6.2. Time Division Multiple Access (TDMA)
6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem FDMA, domain frekuensi di bagi menjadi beberapa pita non-overlaping, oleh karena itu setiap pesan pengguna dapat dikirim menggunakan band yang ada
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT KOPLING APERTURE DENGAN FREKUENSI 2,45 GHz MENGGUNAKAN ANSOFT HFSS 11
PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT KOPLING APERTURE DENGAN FREKUENSI 2,45 GHz MENGGUNAKAN ANSOFT HFSS 11 Windu Bastian, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI
BAB TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI.1 Pendahuluan Secara umum, antena adalah sebuah perangkat yang mentransformasikan sinyal EM dari saluran transmisi kedalam bentuk sinyal radiasi gelombang EM dalam
Lebih terperinciPemanen Energi RF 900 MHz menggunakan Antena Mikrostrip Circular Patch
12 Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.1, No.1, April 2013, 12-17 Pemanen Energi RF 900 MHz menggunakan Antena Mikrostrip Circular Patch Chyntya Rahma Ningsih 1, Siska Novita Posma 2, Wahyuni Khabzli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi berkembang sangat pesat seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia yang bergantung dengan teknologi. Salah satu teknologi yang paling dibutuhkan
Lebih terperinciParlin Pasaribu
Evolusi Teknologi Telekomunikasi Bergerak: 1G to 4G Parlin Pasaribu parlin@brainmatics.com http://parlinpasaribu.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI
5 BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Penyampaian imformasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampai diantara keduanya
Lebih terperinciPenguat Oprasional FE UDINUS
Minggu ke -8 8 Maret 2013 Penguat Oprasional FE UDINUS 2 RANGKAIAN PENGUAT DIFERENSIAL Rangkaian Penguat Diferensial Rangkaian Penguat Instrumentasi 3 Rangkaian Penguat Diferensial R1 R2 V1 - Vout V2 R1
Lebih terperinciSIMULASI FILTER SALLEN KEY DENGAN SOFTWARE PSPICE
JETri, Volume 6, Nomor, Februari 7, Halaman -4, ISSN 4-37 SIMULASI FILTER SALLEN KEY DENGAN SOFTWARE PSPICE Kiki Prawiroredjo Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract A Sallen Key
Lebih terperinciPrototipe Lowpass Filter Stepped Impedance Pada UMTS Untuk Sistem Rectenna
T E S L A VOL. 17 NO. OKTOBER 15 Prototipe Lowpass Filter Stepped Impedance Pada UMTS Untuk Sistem Rectenna Dian Widi Astuti 1 Abstract: Rectenna is a passive element which generally consists of an antenna,
Lebih terperinciPerkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA
Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA TEKNOLOGI AMPS Analog mobile phone system(amps) dimulai
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER MIKROSTRIP RING SQUARE RESONATOR PADA FREKUENSI X-BAND (9.4 GHZ) UNTUK RADAR FM- CW PENGAWAS PANTAI
PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER MIKROSTRIP RING SQUARE RESONATOR PADA FREKUENSI X-BAND (9.4 GHZ) UNTUK RADAR FM- CW PENGAWAS PANTAI (Design And Realization Bandpass Filter Ring Square Resonator
Lebih terperinciBAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT
BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT 3.1. Pendahuluan Antena slot mikrostrip menggunakan slot berbentuk persegi panjang ini merupakan modifikasi dari desain-desain
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. radiasi antena tidak tetap, tetapi terarah dan mengikuti posisi pemakai (adaptive).
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengerian Smart Antenna Istilah smart antenna umumnya mengacu kepada antena array yang dikombinasikan dengan pengolahan sinyal yang canggih, yang mana desain fisiknya dapat dimodifikasi
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 267 / DIRJEN / 2005 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 267 / DIRJEN / 2005 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT JARINGAN RADIO (RADIO NETWORK) BERBASIS UNIVERSAL MOBILE TELECOMMUNICATION SYSTEM
Lebih terperinciBAB II TEORI PENUNJANG
BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Dasar-Dasar Jaringan GSM 2.1.1 Pengertian GSM Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi
Lebih terperinciBAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik
BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) 2.1 Pengenalan CDMA CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik akses jamak (multiple access) yang memisahkan percakapan dalam domain
Lebih terperinciPERANCANGAN BANDPASS FILTER UNTUK CPE m-wimax MENGGUNAKAN FILTER AKTIF MIKROSTRIP HAIRPIN
UNIVERSITAS INDONESIA PERANCANGAN BANDPASS FILTER UNTUK CPE m-wimax MENGGUNAKAN FILTER AKTIF MIKROSTRIP HAIRPIN TESIS Toto Supriyanto NPM : 0806424743 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DEPOK DESEMBER
Lebih terperinciFilter Frekuensi. f 50
Filter Frekuensi Dalam kehidupan kita sehari-hari kita banyak menjumpai filter, filter dari kata itu sendiri adalah penyaring. Filter sendiri bermacam-macam, ada filter udara untuk menyaring udara kotor
Lebih terperinciBroadband Metamaterial Microstrip Filter
Broadband Metamaterial Microstrip Filter Triprijooetomo 1, Toto Supriyanto 2 1 Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta, Depok 16425, Telepon : 021-7270036, 021-7270044.
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T
Multiplexing Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak) informasi melalui satu saluran. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar &
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima
Lebih terperinciPEMANCAR DAN PENERIMA RADIO MOD. f c AUDIO AMPL. f LO MOD FREK LOCAL OSCIL
VII. PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO VII.1. BLOK DIAGRAM PEMANCAR AM / FM a. MOD Sinyal AM / FM / SSB Antena b. MOD AMP POWER Mikr s.akustik s. Listrik f LO LOCAL OSCIL Antena c. MOD FREK FREQ. MULTI PLIER
Lebih terperinciBAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk
BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk komunikasi, salah satunya pada rentang band High Frequency (HF). Mahasiswa
Lebih terperinci