PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN PADA CV METROPOLITAN PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords : Human Resources Planning, Job Discipline and Employee s Performance

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA CV. RODA LINTAS KATULISTIWA PEKANBARU

ANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DI PT BANK CENTRAL ASIA TBK KANTOR CABANG UTAMA PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

PENGARUH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. BANDAR TEGUH ABADI DI PEKANBARU

PENGARUH INSENTIF, PELATIHAN, MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA MADRASAH TSANAWIYAH SWASTA PERGURUAN DARUL MAIMANAH PEMATANG SIANTAR

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Wisha et al., Pengaruh Kompensasi dan Motivasi untuk Peningkatan Kinerja Karyawan di...

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, karena penelitian ini menjelaskan

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN, DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DPPKAD KABUPATEN KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III METODE PENELITIAN. dalam mengungkapkan permasalahan penelitian. penelitian ini adalah sebagai berikut:

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM MANADO

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PTPN IX PABRIK GULA TASIKMADU

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 Juni karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1) Variabel bebas ( variabel independen): faktor internal (X 1 ) serta faktor

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian pada PT. Trimas Media Kec. Tambang yang berlokasi di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci : lingkungan kerja, komitmen organisasi, kepuasan kerja dan prestasi kerja.

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penjualan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada sebuah

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Regional XII Jl. Hang Tuah Ujung No. 148, Pekanbaru - Riau

Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

Transkripsi:

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN PADA CV METROPOLITAN PEKANBARU Asmara Hendra Komara dan Anton Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Indonesia Jalan Jend. A. Yani No 78 88 Pekanbaru 28127 ABSTRACT The aim of the research is to analyze the influence of intrinsic motivation and extrinsic motivation on sales department employee s performance. This research was done at the CV Metropolitan Pekanbaru. The populations number determined in this research are 33 respondents. As independent variables are intrinsic motivation and extrinsic motivation. While it s dependent variable is employee s performance. The results of the analysis using multiple linier regression are intrinsic motivation and extrinsic motivation variable are influencing to sales department employee s performance. The result of the coefficient of determination could be known that 48,3 percent variation of employee s performance could be explained by independent variable and 51,7 percent by the other factors outside the model. Keyword: Intrinsic Motivation, Extrinsic Motivation, and Employee s Performance ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap kinerja karyawan bagian penjualan. Penelitian ini dilakukan pada CV Metropolitan Pekanbaru. Jumlah populasi yang ditetapkan sebanyak 33 responden. Sebagai variabel independen yaitu, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, sedangkan variabel dependennya adalah kinerja karyawan. Hasil analisis menggunakan regresi linier berganda dapat diketahui bahwa variabel motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian penjualan. Hasil analisis menggunakan koefisien determinasi diketahui bahwa 48,3 persen variasi dari kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini dan 51,7 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model. Kata Kunci: Motivasi Intrinsik, Motivasi Ekstrinsik, Kinerja Karyawan. 341

PENDAHULUAN Dunia Bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Keberhasilan perusahaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah sumber daya manusia, karena sumber daya manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumber daya lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia yang baik dapat dilihat dari kinerja dari karyawan di dalam perusahaan tersebut. Untuk mendapatkan kinerja yang baik, karyawan pada perusahaan tersebut harus diberikan motivasi baik dari dalam diri karyawan dan luar diri karyawan. Masalah motivasi pada perusahaan haruslah dijadikan sebagai perhatian yang serius dalam Manajemen Sumber Daya Manusianya. Perusahaan - perusahaan modern dewasa ini haruslah menjadikan pegawai sebagai mitra kerja, bukan lagi hanya sebagai alat produksi semata. Motivasi terdiri dari 2 unsur, yaitu unsur luar dan unsur dalam. Unsur dalam adalah perubahan yang terjadi pada diri seseorang, misalnya kemauan, dan kemampuan yang dimiliki seseorang didalam melakukan tugas. Unsur luar adalah lingkungan dimana dia melakukan aktivitasnya. Motivasi bermanfaat bagi organisasi, karena motivasi itu berfungsi sebagai penggerak, pengarah, dan pendorong terjadinya perbuatan. Implikasi penelitian Herzberg manajemen dan praktik SDM adalah orang mungkin tidak termotivasi untuk bekerja lebih keras walaupun manajer mempertimbangkan dan menyampaikan faktor-faktor hygiene dengan hati-hati untuk menghindari ketidakpuasan pegawai. Herzberg menyatakan bahwa faktor motivasional yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sehingga membuat pegawai mencurahkan lebih banyak usaha, dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa motivasi mempunyai peran sangat penting artinya bagi peningkatan bagi kinerja karyawan, karena dengan motivasi yang tinggi, maka pekerjaan (tugas) dilakukan dengan bersemangat dan bergairah, sehingga akan dicapai hasil yang optimal (kinerja tinggi) yang tentunya akan mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan dengan efisien dan efektif. Motivasi berkaitan dengan kinerja, di mana kinerja dapat ditingkatkan dengan motivasi yang tinggi, kemauan dan kemampuan dalam melakukan tugas yang didukung dengan lingkungan kerja yang nyaman. CV Metropolitan Pekanbaru mulai berdiri sejak tahun 2000. CV Metropolitan Pekanbaru merupakan perusahaan penyedia solusi peralatan teknik dan cat. CV Metropolitan Pekanbaru menyediakan peralatan teknik seperti produk merek Bosch, Ken, Maxpower, Tekirodan sebagainya, sedangkan cat seperti Jotun. Kelancaran CV Metropolitan Pekanbaru tentunya didukung oleh sumber daya manusianya yang memiliki kinerja yang baik. Untuk beberapa tahun belakangan ini pemilik perusahaan mulai melihat kinerja karyawannya mulai menurun, yang dapat dilihat dari penjualan mereka yang menurun dan beberapa kali tidak mencapai target. Peneliti menduga penurunan kinerja ini disebabkan karna motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik karyawan yang menurun. Penurunan tersebut dapat dilihat dari karyawan yang lebih sering telat datang, istirahat jam makan melebihi batas, dan sebagainya. Hal ini diduga dikarenakan kurang motivasi para karyawan baik dari dalam diri (intrinsik) maupun dari luar diri (ekstrinsik) karyawan itu sendiri. Peneliti juga menduga perusahaan kurang memberikan penghargaan terhadap hasil kerja mereka dan perusahaan kurang memberikan sesuatu yang baru pada pekerjaan karyawan yang akhirnya menimbulkan kebosanan pada pekerjaan itu sendiri sehingga diduga karena hal ini kinerja karyawan menjadi menurun. Kemudian hubungan antar karyawan juga kurang baik, dikarenakan ada beberapa karyawan yang sudah bekerja diatas empat tahun mendapatkan gaji yang sama dengan karyawan yang baru bekerja selama dua sampai empat tahun. Sehingga, karyawan yang sudah lama bekerja merasa diperlakukan secara tidak adil dan menurunkan motivasi 342

karyawan tersebut dalam bekerja. Dampak dari penurunan motivasi kerja ini adalah penurunan kinerja karyawan Berikut ini adalah data penjualan selama lima tahun belakangan pada CV Metropolitan Pekanbaru: Tabel 1 Penjualan CV Metropolitan Pekanbaru Tahun 2010-2014 Tahun Target Realisasi Persentase Cat Mesin Cat Mesin Cat Mesin 2010 18.000 6.200 18.880 6.386 104% 103% 2011 18.800 6.400 18.721 6.583 99,5% 102% 2012 18.800 6.800 19.683 6.895 104% 101% 2013 19.000 7.000 19.212 6.828 101% 97,5% 2014 19.200 7.000 19.011 6.763 99% 96,6% Sumber : CV Metropolitan Pekanbaru Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa penjualan alat teknik dan cat di CV Metropolitan mengalami penjualan tertinggi pada tahun 2012, namun perusahaan mulai mengalami penurunan penjualan dari tahun 2013 sampai 2014. Kemudian dalam segi target penjualan perusahaan, dapat dilihat ada beberapa tahun karyawan tidak dapat mencapai target. Penurunan jumlah penjualan dan target yang tidak tercapai dapat disebabkan penurunan kinerja dari karyawan dan dapat menggambarkan penurunan motivasi intrinsik seperti yang diungkapkan oleh Herzberg yang dikutip oleh Luthans (2011 : 160 ), salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik adalah Keberhasilan (Achievement). Faktor keberhasilan ini dapat dilihat dari prestasi kerja/kinerja karyawan. Tabel 2 Data Pendapatan Karyawan CV Metropolitan Pekanbaru Tahun 2015 Masa Kerja Jumlah Karyawan Gaji 0 1 Tahun 8 Orang 1-2 Juta 1 2 Tahun 13 Orang 2-2,5 Juta 2 4 Tahun 7 Orang 2,5-3 Juta 4 < Tahun 5 Orang 2,5-3 Juta Sumber : CV Metropolitan Pekanbaru Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa pendapatan karyawan yang memiliki masa kerja 2 4 tahun sama dengan karyawan yang telah bekerja lebih dari 4 tahun. Menurut teori Herzberg yang dikutip oleh Luthan ( 2011 : 160 ), salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah Gaji (wages). Maka dapat diduga penurunan kinerja karyawan disebabkan oleh faktor gaji yaitu faktor ekstrinsik. 343

Tabel 3 Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan CV Metropolitan Pekanbaru Tahun 2010-2014 Tahun Kehadiran Ketidakhadiran Cuti Sakit 2010 92% 4% 2% 2% 2011 94% 3% 2% 1% 2012 93% 3% 3% 1% 2013 91% 4% 3% 2% 2014 89% 6% 3% 3% Sumber: CV Metropolitan Pekanbaru Dapat dilihat dari Tabel 3 beberapa tahun belakangan ini terjadi kenaikan pada tingkat ketidakhadiran karyawan. Sesuai dengan teori As ad (2003), pengukuran kinerja dapat dilihat dari tingkat absensi. Peningkatan ketidakhadiran karyawan di perusahaan ini dapat menggambarkan penurunan kinerja karyawan. Maka peneliti menduga penurunan kinerja karyawan disebabkan oleh kurangnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik karyawan. Berdasarkan fenomena yang terjadi di CV Metropolitan Pekanbaru, maka peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Penjualan pada CV Metropolitan Pekanbaru. Rumusan Masalah Adapun perumusan masalah adalah sebagai berikut : Adakah pengaruh motivasi intrinsik, secara parsial terhadap kinerja karyawan bagian penjualan CV Metropolitan Pekanbaru. Adakah pengaruh motivasi ekstrinsik, secara parsial terhadap kinerja karyawan bagian penjualan CV Metropolitan Pekanbaru. Adakah pengaruh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, secara simultan terhadap kinerja karyawan bagian penjualan CV Metropolitan Pekanbaru. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yaitu : Bagi perusahaan, diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui arti pentingnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik sehingga dapat mendorong kinerja CV Metropolitan dalam menyusun strategi dan program pengembangan sumber daya manusia. Dan bagi pihak lain, sebagai bahan penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan referensi bagi penulis lain yang mengambil masalah yang sama. TINJAUAN PUSTAKA Motivasi Kerja Perilaku manusia sebenarnya hanyalah cermin yang paling sederhana motivasi dasar mereka. Agar perilaku manusia sesuai dengan tujuan organisasi, maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka sendiri dan permintaan organisasi. Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi. Motivasi merupakan proses yang berperan yang berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya individu kearah pencapaian sasaran (Robbins, 2007 : 56). 344

Pengertian lainnya tentang motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerj atau kata lain pendorong semangat kerja (Martoyo, 2007 : 131). Berdasarkan beberapa pengertian motivasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi timbul dari diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan juga bisa dikarenakan oleh dorongan orang lain. Tetapi motivasi yang paling baik adalah dari diri sendiri karena dilakukan tanpa paksaan dan setiap individu memiliki motivasi yang berbeda untuk mencapai tujuannya. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Suwatno, 2011:175). Faktor-faktor motivasi intrinsik adalah (Herzberg,1966): (a) Keberhasilan (Achievement) (b) Penghargaan (Recognition) (c) Pekerjaan itu sendiri (Work it self) (d) Tanggung Jawab (Responsibility) (e) Pengembangan (Advencement) Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar (Suwatno, 2011:175). Faktor-faktor motivasi ekstrinsik adalah (Herzberg,1966): (1) Supervisi (Quality Supervisor) (2) Hubungan Antar Pribadi (Interpersonal Relation) (3) Gaji (Wages) (4) Kondisi kerja (Working Condition) Kinerja Kerja Kinerja Karyawan (Simamora, 2004:83) adalah tingkat hasil kerja karyawan dalam pencapaian persyaratan pekerjaan yang diberikan. Menurut (Rivai, 2004:5) Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang yang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Lebih lanjut menurut (Prawirosentono, 2008 : 23), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organiasasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Suatu perusahaan dalam mencapai tujuan ditetapkan harus melalui sarana organisasi yang terdiri dari sumber daya yang berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan yang bersangkutan. Kinerja perorangan mempunyai hubungan erat dengan kinerja lembaga atau perusahaan. Dengan kata lain kinerja seseorang tinggi apabila dia mempunyai keahlian yang tinggi, bersedia bekerja sesuai upah atau gaji yang telah disepakati. Agar seseorang dapat mencapai kinerja yang tinggi tergantung pada kerja sama, kepribadian, kepandaian yang beraneka ragam, kepemimpinan, keselamatan, pengetahuan pekerjaan, kehadiran, kesetiaan, ketangguhan dan inisiatif. Faktor-faktor kinerja untuk mengukur kinerja karyawan secara individu, antara lain sebagai berikut (Fuad Mas ud, 2004 : 63): (1) Kualitas (2) Kuantitas (3) Efektivitas (4) Ketepatan Waktu 345

Kerangka Pemikiran Motivasi Intrinsik (X 1) H 1 H 3 Kinerja (Y) Motivasi Ekstrinsik (X 2) H 2 Sumber: Data Olahan (2016) Gambar 1 Kerangka Pemikiran Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H 1 : Motivasi Intrinsik berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Bagian Penjualan pada CV Metropolitan Pekanbaru. H 2 : Motivasi Ekstrinsik berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Bagian Penjualan pada CV Metropolitan Pekanbaru. H 3 : Motivasi Intrinsik dan Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Bagian Penjualan pada CV Metropolitan Pekanbaru. METODE PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian di laksanakan pada CV Metropolitan Pekanbaru yang berlokasi di Jalan Ir, H. Juanda No. 68-70-72 yang bergerak di bidang peritelan alat teknik dan cat. Sumber dan Jenis Data Data Primer - Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden berupa jawaban kuesioner, yaitu karyawan CV Metropolitan Pekanbaru. Data Sekunder - Data Skunder merupakan data yang didapat dari Informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dapat menunjang penelitian ini seperti jumlah karyawan, data karyawan, dan struktur organisasi. Variabel Penelitian Adapun variabel bebas dalam penelitian adalah : Variabel X1 Motivasi Intrinsik terdiri dari 5 indikator yaitu : ( Keberhasilan X1.1, Penghargaan X1.2, Pekerjaan itu sendiri X1.3, Tanggung Jawab X1.4, Pengembangan X1.5 ) Variabel X2 Motivasi Ekstrinsik terdiri dari 4 indikator yaitu : ( Supervisi X2.1, Hubungan antar pribadi X2.2, Gaji X2.3, Kondisi Kerja X2.4 ) Variabel Y Kinerja terdiri dari 4 indikator yaitu : ( Kualitas Y1.1, Kuantitas Y1.2, Efektifitas Y1.3, Ketepatan Waktu Y1.4 ). Analisis Data Analisis Kualitatif Analisis kualitatif adalah bentuk analisa yang berdasarkan dari data yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitatif merupakan data yang hanya dapat diukur secara langsung. Proses analisis kualitatif ini dilakukan dalam tahapan sebagai berikut: 346

Pengeditan (Editing) - Pengeditan adalah memilih atau mengambil data yang perlu dan membuang data dianggap tidak perlu, untuk memudahkan perhitungan dalam pengujian hipotesis. Pemberian Kode (Coding) - Proses pemberian kode tertentu terhadap macam dari angket untuk kelompok ke dalam kategori yang sama. Bagian analisis ini akan membahas mengenai bentuk sebaran jawaban responden terhadap seluruh konsep yang diukur dari sebaran jawaban responden tersebut. Untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden terhadap jawaban masing-masing variabel akan didasarkan pada nilai rata-rata skor jawaban yang selanjutnya akan dikategorikan pada rentang skor berikut: Skor minimum = 1 Skor maksimum = 4 Skor interval = (5 1) / 5 = 0,8 Adapun persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y 1 = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Uji Instrumen Uji Validitas Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan r hitung dan r tabel. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masing-masing pertanyaan setiap variabel yang dianalisis dengan program spss dan outputnya bernama corrected item-total correlation. Sedangkan untuk mendapatkan r tabel dilakukan dengan melihat tabel r dengan n = 35 pada α = 5% dengan uji dua sisi sehingga di dapat r tabel sebesar 0,3440. Apabila r hitung > r tabel = Valid dan r hitung < r tabel = Tidak Valid. Hasil uji validitas selengkapnya dapat di lihat sebagai berikut: Sumber : Data Olahan, 2016 Tabel 4 Hasil Uji Validitas Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan Indikator 1 0,699 Indikator 2 0,665 Indikator 3 0,489 Indikator 4 0,486 Motivasi Indikator 5 0,575 Intrinsik Indikator 6 0,741 0,3440 Valid Indikator 7 0,479 Indikator 8 0,533 Indikator 9 0,614 Motivasi Ekstrinsik Kinerja Karyawan Indikator1 0,750 Indikator 2 0,819 Indikator 3 0,530 Indikator 4 0,707 Indikator 5 0,344 Indikator 6 0,425 Indikator 7 0,518 Indikator 1 0,625 Indikator 2 0,726 Indikator 3 0,504 Indikator 4 0,506 Indikator 5 0,546 Indikator 6 0,382 Indikator 7 0,697 0,3440 Valid 0,3440 Valid 347

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap indikator dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur variabel. Uji Reliabilitas Reliabilitas suatu indikator dapat dilihat dari nilai cronbach s alpha (α). Jika nilai cronbach s alpha (α) lebih besa (>) 0,60 maka indikator dinilai relibel, sedangkan apabila nilai cronbach s alpha (α) lebih kecil (<) 0,60 maka indikator dinilai tidak reliable. Secara keseluruhan hasil uji reliabilitas dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut: Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Crobach s Alpha Keterangan X1 : Motivasi Intrinsik 0,733 Realibel X2 : Motivasi Ekstrinsik 0,779 Realibel Y : Kinerja Karyawan 0,742 Realibel Sumber :Data Olahan, 2016 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator yang terkait dengan variabel penelitian dinyatakan reliabel. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekatai normal. Pada normal probability, data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sumber : Data Olahan 2016 Gambar 2 Hasil Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan metode scatterplot. Jika pada titik-titik di dalam scatterplot terbentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas. 348

Sumber : Data Olahan 2016 Gambar 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinieritas Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai variance Inflating Factor (VIF) dari hasil regresi. Jika nilai >10, maka terdapat gejala multikolinearitas yang tinggi. Sumber : Data Olahan 2016 Tabel 6 Uji Multikolinearitas Variabel VIF Keterangan Motivasi Intrinsik (X1) 1,151 Tidak ada multikolinearitas Motivasi Ekstrinsik (X2) 1,151 Tidak ada multikolinearitas Uji Hipotesis Uji Parsial t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial uji pengaruh secara parsial dari variabel motivasi intrinsic dan ekstrinsik terhadap kinerja karyawan berikut akan dijelaskan pengujian masing-masing variable secara parsial. Variabel Motivasi Intrinsik Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk variabel motivasi intrinsic 4.070 lebih besar dari t tabel 2,04227 atau nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05. Hal ini berarti bahwa motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel Motivasi Ekstrinsik Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk variabel motivasi ekstrinsik2,172 lebih besar dari t tabel 2,04227 atau nilai signifikan 0,038 lebih kecil dari alpha 0,05. Hal ini berarti bahwa motivasi ekstrinsik berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Model persamaan regresi linier berganda yang dapat dituliskan dari hasil tersebut adalah sebagai berikut : Y = 4,809 + 0,391X 1 + 0,300X 2 349

Uji Simultan F Dari hasil pengujian secara simultan, diperoleh hasil F hitung adalah 15,922, sedangkan nilai F tabe l adalah 3,32. Hal ini berarti F hitung > F tabel dan nilai Sig 0,000 < alpha 0,05. Jadi dengan demikian maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Artinya motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Uji Koefisien Determinasi (R²) Dari hasil pengolahan menunjukkan nilai R 2 sebesar 0,483. Hal ini berarti bahwa variasi kinerja karyawan dijelaskan oleh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sebesar 48,3%, sedangkan sebesar 51,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Karyawan Jadi, dapat disimpulkan bahwa indikator bapak/ibu bekerja secara maksimal untuk memperoleh prestasi kerja yang baik mempunyai skor paling tinggi dengan rata-rata jawaban sangat setuju dari responden. Menunjukkan bahwa jika karyawan tersebut mempunyai motivasi akan memperoleh prestasi kerja yang baik maka kinerja karyawan akan meningkat. Maka perusahaan harus meningkatkan motivasi karyawan seperti menghargai prestasi yang telah di capai oleh karyawan sehingga karyawan juga menjadi lebih semangat dalam bekerja. Sedangkan indikator terdorong untuk selalu mengembangkan potensi yang ada pada diri memiliki skor yang paling rendah. Hal ini berarti pengembangan potensi diri pada karyawan belum tentu meningkatkan motivasi karyawan akan bekerja. Pengaruh Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja Karyawan Jadi, berdasarkan hasil analisa di atas, dapat dilihat bahwa indikator Bapak/ibu memiliki hubungan yang baik dengan atasan, hampir seluruh karyawan setuju dengan indikator tersebut. Dengan demikian sebaiknya perusahaan lebih sering memperhatikan dan mendekatkan diri dengan karyawannya agar semangat kerja karyawan meningkat yang akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Sedangkan indikator motivasi ekstrinsik Kondisi tempat kerja bapak/ibu nyaman, rata-rata responden menjawab kurang setuju. Hal ini berarti tempat kerja di perusahaan ini kurang nyaman sehingga menurunkan motivasi kerja karyawan. Jadi perusahaan harus lebih memperhatikan kondisi tempat kerja, sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan yang akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja Karyawan Dari hasil pengujian secara simultan, diperoleh hasil bahwa nilai Fhitung 15,922 lebih besar dari Ftabel 3,32 dan nilai Sig. 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05. Nilai koefisien determinasi (R2) yang digunakan untuk menjelaskan proporsi variasi dalam variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas secara bersama-sama menunjukkan angka sebesar 0,483. Hal ini berarti bahwa variasi kinerja karyawan dijelaskan oleh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sebesar 48,3%, sedangkan sebesar 51,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model ini. Dari kedua pengujian diatas diperoleh kesimpulan motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik memiliki pengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan di CV Metropolitan Pekanbaru 350

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pengujian secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi intrinsik berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja karyawan bagian penjualan di CV Metropolitan Pekanbaru. Dimana motivasi intrinsik terdiri dari keberhasilan, penghargaan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan pengujian secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi ekstrinsik berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja karyawan bagian penjualan di CV Metropolitan Pekanbaru. Dimana motivasi ekstrinsik terdiri dari supervise, hubungan antar pribadi, kondisi kerja, gaji Berdasarkan pengujian secara simultan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik bepengaruh dan signifikan terhadap kinerja karyawan bagian penjualan di CV Metropolitan Pekanbaru. Saran Untuk meningkatkan kinerja karyawan maka perusahaan perlu lebih menghargai kinerja karyawan seperti memberikan penghargaan berupa sertifikat atau pun yang lain yang dapat memotivasi karyawan tersebut dari dalam dirinya. Perlu ditingkatkan kenyamanan tempat kerja, sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik yang dapat memotivasi karyawannya. Kalau karyawan sudah termotivasi maka kinerja karyawan juga meningkat. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel lain diluar variabel yang telah diteliti dalam penelitian ini, agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. DAFTAR RUJUKAN Fuad Mas ud. 2004. Survai Diagnosis Organisasional, Konsep & Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Herzberg, Frederick. 1966. Work and the Nature of Man. New York: World Publishing Co. Luthans, Fred. 2011. Organizational Behavior: An Evidence-Based Approach. New York: McGraw-Hill. Martoyo, Susilo. 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Prawirosentono, Suyadi. 2008. Kebijakan Kinerja Karyawan Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku Organisasi Edisi Bahasa Indonesia Cetakan Ke 2. Jakarta: Prenhallindo. Suwatno & Priansa, D. 2011. Manajemen SDM dalam organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. 351