MENUJU MASYARAKAT ACEH YANG LEBIH SEHAT 1
SISTEMATIKA 1 PENDAHULUAN SDGs RPJMN 2 STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN PARADIGMA SEHAT ARAH PENGUATAN AKSES & MUTU YANKES PENDEKATAN KELUARGA 3 REVIEW PEMBANGUNAN KESEHATAN DI ACEH
TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Pencapaian MDGs & SDGs Implementasi JKN angka kemiskinan angka kesakitan angka kematian akses pelayanan Pelayanan yg terstruktur Pelayanan yg efisien & efektif DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT 3
MDGs yang belum seluruhnya tercapai Tantangan: Agenda Pembangunan Pasca-2015 (SDGs) + 4 MDGs berakhir 2015 Target yg belum tercapai dilanjutkan di SDGs
NAWACITA & SDGs Goal 17, 16, 10, 3 All goals Goal 1-11 All goals Goal 4, 2, 3, 6 Goal 1-10 Goal 1,2,3,4,5,8,9,12 Goal 3,4,11 Goal 17, 16, 10, 5 6
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN (2005-2024) RPJMN I 2005-2009 RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015-2019 RPJMN IV 2020-2024 Upaya Kuratif Universal Coverage Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan Pendukung/penunjang
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM RPJMN 2015-2019 (PERPRES N0. 2 TAHUN 2015) 1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; 2. Meningkatnya pengendalian penyakit; 3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; 4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, 5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; 6. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan Sumber : Perpres N0. 2 Tahun 2015 Tentang RPJMN 2015-2019 10
STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN 11
STRATEGI PEMBANGUNAN 1. Membangun utk manusia dan masyarakat 1. DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA Pendidikan Kesehatan Perumahan NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA 2. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial dan pemb. ekologi berkelanjutan Kepastian dan Penegakan Hukum 3. Memulihkan dan menjaga keseimbangan antarsektor, antarwilayah dan antar kelompok sosial dalam pembangunan 4. Mewujudkan perekonomian yang inklusif, berbasis IPTEK, dan keunggulan SDM 3 DIMENSI PEMBANGUNAN 2. DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan Kemaritiman Pariwisata dan Industri KONDISI PERLU Keamanan dan Ketertiban Politik & Demokrasi 3. DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN Antar kelompok Pendapatan Antar wilayah QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA Tata Kelola & RB
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN VISI DAN MISI PRESIDEN TRISAKTI: Mandiri di Bidang Ekonomi; Berdaulat di Bidang Politik; Berkepribadian dlm Budaya PROGRAM INDONESIA PINTAR PENERAPAN PARADIGMA SEHAT 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia PROGRAM INDONESIA SEHAT RENCANA STRATEGIS KEMENKES 2015-2019 PENGUATAN PELAYANAN KES PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA KELUARGA SEHAT DTPK
PROGRAM GENERIK & TEKNIS KEMENTERIAN PETA STRATEGI PENCAPAIAN VISI 2019 KEMENTERIAN KESEHATAN T1. MENINGKATNYA STATUS KESEHATAN MASYARAKAT AKI, AKB, % BBLR, % RMH TANGGA PHBS, VISI KEMENKES 2019 Masy Sehat Yg Mandiri & Berkeadilan MISI KEMENKES 2015-2019 T2. MENINGKATNYA RESPONSIVENESS & PERLIN- DUNGAN MASY THD RISIKO SOSIAL & FINANSIAL DI BIDANG KESEHATAN Out of pocket peserta JKN, responsiveness ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI NASIONAL (RPJMN 2015-2019) ARAH KEBIJAKAN KEMENKES: Penguatan primary health care (UKP dan UKM) Continum of care thru life cycle Intervensi berbasis health risk SASARAN STRATEGIS/PROGRAM (1) Meningkatnya (2) (3) Meningkatnya Meningkatnya Akses Pengendalian Kesehatan masyarakat & Mutu Fasyankes Penyakit Meningkatnya Jumlah, Jenis, (4) (5) Meningkatnya Kemandirian, Akses Kualitas, dan Pemerataan & Mutu Sediaan Farmasi (Obat, Tenaga Kesehatan Vaksin, Biosimilar) & Alkes Meningkatnya (6) Sinergitas Antar K/L Pusat & Daerah Meningkatnya Dayaguna Kemitraan (DN & LN) Meningkatnya Integrasi (8) Perencanaan, Bimtek & Monev (9) Meningkatnya Efektivitas Litbangkes Meningkatnya tata (10) Meningkatnya Kompetensi & Kinerja Sistem Informasi (11) (12) Meningkatnya kelola kepemerintahan yang Aparatur Kemenkes Kes. Terintegrasi baik dan bersih (7) KERANGKA REGULASI: Percepatan Regulasi Penyempurnaan Sistem JKN KERANGKA PENDANAAN: Peningkatan Pendanaan Preventif & Promotif Peningkatan Efektivitas Pembiayaan Kesehatan KERANGKA KELEMBAGAAN: Peningkatan Efektivitas Organisasi LINGKUNGAN STRATEGIS: GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL
PROGRAM INDONESIA SEHAT PARADIGMA: PARADIGMA SEHAT (1) PENGARUSUTAMAAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN (2) PROMOTIF & PREVENTIF: PILAR UTAMA UPAYA KESEHATAN (3) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN ARAH KEBIJAKAN: (1) PENGUATAN PHC, (2) PENDEKATAN CONTINUUM OF CARE, (3) INTERVENSI BERBASIS HEALTH RISK PROGRAM: (1) PENINGKATAN AKSES TERUTAMA PADA FKTP, (2) OPTIMALISASI SISTEM RUJUKAN, (3) PENINGKATAN MUTU JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) KERANGKA PENDANAAN: PENINGKATAN PENDANAAN PROMOTIF & PREVENTIF, PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN KESEHATAN PROGRAM: (1) PENYEDIAAN BENEFIT, (2) PENYEL. SISTEM ASURANSI SOSIAL (AZAS GOTONG ROYONG), (3) KENDALI MUTU & KENDALI BIAYA KIS..
SASARAN PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT (1) NO SASARAN BENTUK PERUBAHAN YG DIHARAPKAN 1 Penentu Kebijakan Lintas Sektor 2 Tenaga kesehatan Pemangku Kepentingan memperhatikan segi/ dampak kesehatan dari kebijakan yg diambil baik di hulu maupun di hilir Kebijakan publik berwawasan kesehatan Terlaksanakan paradigma sehat di setiap lini pelayanan kesehatan & mengupayakan agar : Orang sehat tetap sehat/ tdk menjadi sakit Orang sakit menjadi sehat Orang sakit tdk menjadi lebih sakit DAMPAK 1. Menjadikan kesehatan sbg arus utama pembangunan di Indonesia 2. Meningkatkan peran lintas sektor dalam pembangunan kesehatan 1. Promotif preventif merupakan aspek utama dlm setiap upaya kesehatan (program PHBS, Kesling, Promkes, KIA, gizi & lainnya) 2. Meningkatnya kemampuan nakes dlm hal promosi & prevensi 16
SASARAN PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT (2) NO SASARAN BENTUK PERUBAHAN YG DIHARAPKAN 3 Institusi Kesehatan Penerapan standar mutu & standar pelayanan kesehatan 4 Masyarakat Masyarakat harus merasa bahwa kesehatan adalah harta berharga yg harus dijaga Pemberdayaan masyarakat dan kemandirian masyarakat DAMPAK 1. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan 2. Memberikan pelayanan yg terbaik bagi masyarakat 1. Terlaksananya PHBS di keluarga & masyarakat 2. Masyarakat aktif sbg kader & terlaksananya Kegiatan pemberdayaan masyarakat (Posyandu, Poskesdes, Posbindu, Desa Siaga dll) 17
OPERASIONAL PARADIGMA SEHAT OPERASIONAL PARADIGMA SEHAT 1. PREVENSI PRIMER 2. PREVENSI SEKUNDER PROMOSI KESEHATAN (Health Promotion) PERLINDUNGAN SPESIFIK (SPECIFIC PROTECTION) EARLY DIAGNOSIS & PROMP TREATMENT GERAKAN MASYARAKAT SEHAT 3. PREVENSI TERTIER DISABILITY LIMITATION REHABILITATION 18
1. Akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas belum merata 2. Akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas belum merata 3. Mutu pelayanan fasyankes dasar & lanjutan belum merata A. PENINGKATAN AKSES B. KUALITAS FASYANKES
Sasaran Strategis Penguatan Pelayanan Kesehatan Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas bagi masyarakat Indikator Target dan Pencapaian 2015 Target 2016 Target 2019 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional 350/93 26,57% 94/50 53,19% 700-93=607 5600 190-50=140 481
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional 5600 481 a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional 2800 384 a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional 1400 287 a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi 700 b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional 190 a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi 350 b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional 94
SASARAN SASARAN & INDIKATOR SASARAN UTAMA RPJMN 2015-2019 PADA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER SASARAN UTAMA RPJMN 2015-2019 ( BUKU II RPJMN) DI YANKES DASAR SASARAN/INDIKATOR STATUS AWAL TARGET 2019 MENINGKATNYA PEMERATAAN AKSES & MUTU PELAYANAN KESEHATAN DASAR IKP JUMLAH KECAMATAN YANG MEMILIKI MINIMAL SATU PUSKESMAS YANG TERSERTIFIKASI AKREDITASI 0 5600 NO NO INDIKATOR TARGET TARGET INDIKATOR JANJI QUICK REN RPJMN 2015 2016 2017 2018 2015 2019 2016 PRESIDEN 2017WINS 2018 2019STRA KET CAPAIAN 2015 1. 2. 3. 4. 5. Jumlah 1. Puskesmas Jml Kecamatan Non yang Rawat memiliki minimal 1 Puskesmas yang 350 700 1400 2800 5600 RPJMN & Inap dan Puskesmas tersertifikasirawat akreditasi Inap Renstra 700 1.400 2800 5600 6000 848 yang memberikan pelayanan 2. Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap dan Rawat Inap yang 700 1400 2800 5600 6000 RPJMN & sesuai standar memberikan pelayanan sesuai standar Renstra Jumlah Kabupaten/Kota yang melakukan 3. Jumlah Pelayanan Kab/Kota Kesehatan yang melakukan Pelayanan 107 Kesehatan 118 Bergerak 128 139 107 150 118 128 139 150 RPJMN & 116 Bergerak (PKB) di daerah didaerah Terpencil T dan ST dan Renstra Sangat Terpencil Jumlah 4. Puskesmas Jumlah Puskesmas yang telah yang telah berkerjasama melalui Dinkes 200 1600 3000 4400 5600 RPJMN & bekerjasama dengan melalui UTD dan Dinkes RS 200 1.600 3000 4400 5600 Renstra 212 dengan UTD dan RS Jumlah 5. Puskesmas Jumlah Puskesmas yang telah yang telah melaksanakan manajemen 6706 8280 8698 9033 9414 Renstra melaksanakan Puskesmas manajemen 6.706 8.280 8698 9033 9414 6762 Puskesmas 6. Jumlah Kab/kota yang memiliki daerah T/ST yang mempunyai Jumlah Kab/Kota regulasi tentang yang memiliki penetapan Puskesmas T/ST 229 247 265 282 318 Renstra daerah T/ST yang mempunyai 229 247 265 282 318 187 regulasi tentang penetapan 7. Jumlah Kab/Kota yang siap akreditasi faskes primer 86 210 266 313 366 Renstra Puskesmas T/ST
PROGRAM PENINGKATAN AKSES PENGUATAN SISTEM RUJUKAN REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN PENGEMBANGAN YAN INOVASI TELEMEDICINE, FLYING HC SPGDT, RS PRATAMA MEWUJUDKAN KEMITRAAN YANG BERDAYA GUNA TINGGI SISTER HOSPITAL, PIHAK SWASTA, KSO ALAT MEDIS, AHS
SISTEM RUJUKAN NASIONAL: Penguatan Layanan Primer Dan Peningkatan Kualitas Layanan Sekunder FAKTA: >70% Penyakit yang ditangani Rumah Sakit adalah Penyakit Kewenangan tingkat pertama (puskesmas) Panduan Klinis Proses Rujukan PROFESI Memperkuat Layanan Kesehatan Primer Penurunan Tingkat Kematian di RS Penurunan Beban Kapasitas RS Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Rujukan FKTP Regionalisasi RS
SISTEM RUJUKAN Tertiary Secondary Rujukan - Kewenangan Primary Care Tertiary Care GATE KEEPER Self Care FKTP RS Kab/Kota 110 RS Rujukan Regional 20 RS Rujukan Provinsi 14 RS Rujukan Nasional
RS Rujukan Nasional dan RS Rujukan Provinsi RS Rujukan Nasional Provinsi RS Kelas A 11 2 RS Kelas B 3 14 RS Kelas C -- 4 Jumlah 14 20 **Kepmenkes HK.02.02/MENKES/390/2014 dan HK.02.02/MENKES/391/2014 RS Rujukan Regional RS KELAS A RS KELAS B RS KELAS C RS KELAS D RS RUJUKAN REGIONAL (= 110 RS) 3 RS 48 RS 52 RS 7 RS
STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Akses Pelayanan Kesehatan Primer yang Terjangkau dan Berkualitas Bagi Masyarakat OUTCOME Terwujudnya Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Primer Jumlah Kabupaten/Kota yang melakukan Pelayanan Kesehatan Bergerak di daerah T/ST Jumlah Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinkes dengan UTD dan RS Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Primer) Jumlah Puskesmas RI & Non RI yg memberikan pelayanan sesuai standar Terwujudnya Inovasi Pelayanan Kesehatan Primer Terwujudnya Penguatan Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas Terwujudnya Penguatan Pelayanan Kesehatan pada Klinik Pratama Terwujudnya Penguatan Pelayanan Kesehatan pada Praktik Perorangan PROSES STRATEGIS Terwujudnya Kemitraan LS/LP yang Berdaya Guna Tinggi dalam Yankes Primer Terwujudnya Mutu Advokasi, Pembinaan dan Pengawasan Yankes Primer Terwujudnya Perencanaan terintegrasi Terlaksananya monitoring yang efektif dan sistim pelaporan SUMBER DAYA Tersedianya Dukungan Regulasi Tersedianya SDM Kompeten & Berbudaya Kinerja Tersedianya Dukungan Anggaran
DUA SAYAP PUSKESMAS UKM PUSKESMAS UKP 1. PEMB. WAWASAN KES 2. PEMBERDAYAAN MASY 3. PENDEKATAN KELUARGA KELUARGA SEHAT JAMINAN KESEHATAN NASIONAL 28
GERAKAN MASYARAKAT SEHAT BAPPENAS & Kemkeu : Perencanaan, Penganggaran, Monev Kemenperin: Fortifikasi, GGL BPOM: Jajanan Anak Sekolah Kemenkes: 1000 HPK Menpan: Edaran ttg Olahraga di Kantor/Institusi Mendikbud & Menag: UKS, Kurikulum Pemda: Kawasan Tanpa Rokok Kemenkeu: Cukai Rokok Kemendag: Peredaran min. beralkohol PKK, Pramuka: Karang Kitri Pemda: Taman untuk aktifitas fisik Car Free Day Kemendikbud Kantin Sehat Kementan: Buah & sayur murah Kemenhub: Jalur sepeda Pedestrian Kemenhub: Keamanan Transportasi BPJS: Pencegahan Sekunder Kemenpora: Gedung & Fasilitas Olahraga Kemendes: Lapangan desa Kemenkes: Screening Kanker, Hipertensi, PHBS Kemenkes: Pola Gizi Seimbang KemenUKM: Minum Jamu KKP: Gemar ikan Kemenparekraf: Pariwisata Olahraga Pemda & Kem Pora Kejuaraan OR Olahraga & Aktifitas fisik Masy, Poco-Poco Kemenkes: Surveilans penyakit Kemkominfo: Iklan layanan masyakat MENKO PMK, MENKO PEREKONOMIAN: Pengendalian Pelaksanaan 1000 HPK Meningkatnya KONSUMSI BUAH & SAYUR Meningkatnya AKTIFITAS FISIK Menurunnya MEROKOK YANKESDAS LINGKUNGAN SEHAT Hidup Sehat Prevalensi Penyakit menurun 50% Sehat,Bugar,Produktif 29
PENDEKATAN CONTINUUM OF CARE & LIFE CYCLE BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN SIKLUS HIDUP MANUSIA PENDEKATAN KELUARGA 30
REFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DASAR PENDEKATAN KELUARGA 1. Penguatan kebijakan publik lintas sektor, pelibatan dunia usaha dan masyarakat 2. Reformasi sistem pelayanan kesehatan dasar dengan pendekatan keluarga 3. Penguatan kepemimpinan dan tata kelola yang efektif 4. Penguatan komponen promotif dan preventif dalam paket manfaat Jaminan Kesehatan Nasional Pendekatan keluarga
PENDEKATAN KELUARGA Cara kerja Puskesmas yg tdk hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di DLM GEDUNG, melainkan juga KELUAR GEDUNG dg mengunjungi KELUARGA di wilayah kerjanya (tdk hanya mengandalkan UKBM yg ada) Pendekatan pelayanan yg mengintegrasikan UKP & UKM Secara berkesinambungan Dgn target keluarga Didasari data & informasi dari profil kes keluarga TUJUAN: 1. Meningkatkan akses keluarga thd pelayanan kes yg komprehensif 2. Mendukung pencapaian SPM kab/kota & SPM Provinsi 3. Mendukung pelaksanaan JKN 4. Mendukung tercapainya program Indonesia Sehat 32
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT 33
PROGRAM UNGGULAN KEMENKES 2015 2019 Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat Meningkatnya Sinergitas antar K/L Pusat & Daerah 1. Penurunan AKI dan AKB 2. Perbaikan Gizi (Stunting) 3. Pengendalian Penyakit Menular (ATM) 4. Pengendalian PTM Meningkatnya Efektivitas Litbangkes
REVIEW PEMBANGUNAN KESEHATAN DI ACEH 35
ANGKA KEMATIAN BAYI DI INDONESIA HASIL SDKI 2012 (REGIONAL BARAT) Aceh 47 Sumut Sumbar 27 40 Target MDG s 2015 23 Riau 24 Jambi 34 Sumsel 29 Bengkulu 29 Lampung 30 Babel 27 Kepri 35 INDONESIA 34 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Angka ini menggambarkan kondisi angka kematian bayi periode 10 tahun sebelum survei. Angka kematian bayi di Indonesia periode 5 tahun sebelum survei sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup. 36
ANGKA KEMATIAN BALITA DI INDONESIA HASIL SDKI 2012 (REGIONAL BARAT) Aceh Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Babel Kepri INDONESIA 34 28 36 37 35 38 32 52 42 43 54 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Angka ini menggambarkan kondisi angka kematian balita periode 10 tahun sebelum survei. Angka kematian balita di Indonesia periode 5 tahun sebelum survei sebesar 40 per 37 1.000 kelahiran hidup.
PREVALENSI GIZI BURUK DAN GIZI KURANG PADA BALITA (BB/U) DI INDONESIA TAHUN 2013 Sumber : Riskesdas 2013 38
ROAD MAP PUSKESMAS NRI DAN RI DENGAN PELAYANAN SESUAI STANDAR TAHUN 2016 DATA PUSKESMAS PROSPEK UNTUK PENCAPAIAN TARGET 2016 2015 22 PROVINSI 140 KAB/KOTA 848 PUSKESMAS KETERANGAN: 1. Data Puskesmas Prospek untuk pencapaian target 2016 akan disandingkan dengan capaian tahun 2015 (848 Puskesmas) agar tidak terhitung dua kali. 2. Data Puskesmas Prospek untuk pencapaian target 2016 akan dipantau dengan Instumen untuk ditetapkan sesuai standar, 3. Capaian indikator merupakan kumulatif, sehingga capaian tahun 2015 tetap akan dipantau dengan instrumen sehingga kesesuaian standar tetap terjamin. NO. PROVINSI PUSKESMAS JUMLAH KESELURUHAN ISO/AKREDITASI DAERAH JUMLAH KAB/KOTA JUMLAH PUSKESMA S JUMLAH KAB/KOTA JUMLAH PUSKESMAS PUSKESMAS BLUD JUMLAH KAB/KOTA JUMLAH PUSKESMAS Puskesmas Program Donatur JUMLAH JUMLAH PUSKESMA KAB/ KOTA S 1 ACEH 9 27 2 3 0 0 8 26 2 SUMATERA UTARA 15 52 14 14 0 0 5 42 3 SUMATERA BARAT 1 1 1 1 0 0 0 0 4 RIAU 0 0 0 0 0 0 0 0 5 JAMBI 1 1 1 1 0 0 0 0 6 SUMATERA SELATAN 1 38 1 1 1 38 0 0 7 BENGKULU 0 0 0 0 0 0 0 0 8 LAMPUNG 1 14 0 0 1 14 0 0 9 BANGKA BELITUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 10 KEPULAUAN RIAU 1 1 1 1 0 0 0 0 11 DKI JAKARTA 6 328 6 328 6 33 0 0 12 JAWA BARAT 5 63 0 0 0 0 5 63 13 JAWA TENGAH 16 71 14 30 0 0 6 47 14 DI YOGYAKARTA 5 18 4 9 4 14 0 0 15 JAWA TIMUR 18 91 4 4 0 0 16 87 16 BANTEN 5 36 4 17 0 0 2 24 17 BALI 3 18 2 5 1 13 0 0 18 NUSA TENGGARA BARAT 2 6 2 6 0 0 0 0 19 NUSA TENGGARA TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 20 KALIMANTAN BARAT 8 44 4 5 1 27 6 23 21 KALIMANTAN TENGAH 1 1 1 1 0 0 0 0 22 KALIMANTAN SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 0 23 KALIMANTAN TIMUR 6 24 5 20 1 4 0 0 24 KALIMANTAN UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 25 SULAWESI UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 26 SULAWESI TENGAH 4 5 4 5 0 0 0 0 27 SULAWESI SELATAN 6 38 0 0 0 0 7 42 28 SULAWESI TENGGARA 0 0 0 0 0 0 0 0 29 GORONTALO 0 0 0 0 0 0 0 0 30 SULAWESI BARAT 2 2 2 2 0 0 0 0 31 MALUKU 0 0 0 0 0 0 0 0 32 MALUKU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 33 PAPUA BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 34 PAPUA 4 12 0 0 0 0 4 12 JUMLAH 120 891 72 453 15 143 59 366 TARGET : 1400 PUSKESMAS Diperlukan penambahan 552 Puskesmas dengan ditambah capaian tahun 2015 39
RS Rujukan Regional (110 RS Rujukan Regional) RS RUJUKAN REGIONAL (= 110 RS) RS KELAS A RS KELAS B RS KELAS C RS KELAS D 3 RS 48 RS 52 RS 7 RS PROVINSI ACEH 1. RSUD Datu Beru Takengon 2. RSUD Dr.Fauziah Bireuen 3. RSUD Kota Langsa 4. RSUD Yuliddin Away 5. RSUD Cut Nyak Dien Meulaboh Kelas B Kelas C Kelas B Kelas C Kelas C 40
PERINGKAT NASIONAL IPKM 2013 DI PROVINSI ACEH NO KAB/KOTA PERINGKAT PERINGKAT NO KAB/KOTA NASIONAL NASIONAL 1 Kab. Simeulue 219 13 Kab. Gayo Leus 364 2 Kab. Aceh Singkil 302 14 Kab. Aceh Tamiang 224 3 Kab. Aceh Selatan 416 15 Kab. Nagan Raya 404 4 Kab. Aceh Tenggara 180 16 Kab. Aceh Jaya 160 5 Kab. Aceh Timur 399 17 Kab. Beneur Meriah 346 6 Kab. Aceh Tengah 309 18 Kab. Pidie Jaya - 7 Kab. Aceh Barat 379 19 Kota Banda Aceh 7 8 Kab. Aceh Besar 87 20 Kota Sabang 51 9 Kab. Pidie 358 21 Kota Langsa 79 10 Kab. Bireun 311 22 Kota Lhokseumawe 145 11 Kab. Aceh Utara 385 23 Kota Subulussalam - 12 Kab. Aceh Barat Daya 397 41
HARAPAN PADA PEMDA 1. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan melalui kerja sama lintas sektor 2. Peningkatan jumlah fasilitas kesehatan perlu diikuti dengan upaya pemenuhan tenaga kesehatan, terutama tenaga dokter. 3. Komitmen Pemda dalam besar alokasi anggaran kesehatan yang sudah baik perlu diikuti dengan pemanfaatan anggaran yang lebih baik.
HARAPAN PADA PEMDA (lanjutan) 4. Memastikan agenda SDGs masuk dalam RPJMD yang 1. sedang Meningkatkan disusun, aksesibilitas dan sejalan masyarakat dengan Program terhadap Indonesia Sehat. fasilitas pelayanan kesehatan melalui kerja sama lintas sektor 5. Rakerkesda ini perlu ditindaklanjuti dengan rencana aksi 2. untuk Peningkatan menjawab jumlah permasalahan fasilitas kesehatan di provinsi/kabupaten/ perlu diikuti kota. dengan upaya pemenuhan tenaga kesehatan, terutama 6. Hampir tenaga seluruh dokter. Kab/kota telah mengeluarkan Perda 3. Kawasan Komitmen Tanpa Pemda Rokok. dalam Gubernur besar alokasi telah menjadi anggaran pelopor Berhenti kesehatan Merokok. yang sudah Apresiasi baik perlu terhadap diikuti dengan upaya besar ini, semoga pemanfaatan terjadi anggaran penurunan yang prevalensi lebih baik. perokok yang bermakna dan berdampak pada kesehatan masyarakat.