BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun pengertian kompensasi menurut para ahli sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

SISTEM KOMPENSASI PEGAWAI

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Robbins & Coulter, (2010) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti.

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kinerja. Pemberian imbalan berguna baik bagi perusahaan maupun

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

Motivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan. Meningkatkan Kinerja Karyawan. Meningkatka n Kinerja Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan efesien dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan (Hasibuan,2006).

BAB I PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada. Sumber daya tersebut dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. pegawai. Manajemen sumber daya manusia yang baik dapat menghasilkan kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMPENSASI KERJA. Hendra Wijayanto

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kehidupan kepada organisasi dan memberikan tujuan. Jadi,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu beradaptasi kembali dengan guru baru yang mengajarnya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidupnya tanpa adanya lembaga sebagai tempat mencari nafkah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Wirawan (2005) dalam Potu

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. Newstrom (dalam Arijanto, 2011:1) mengemukakan bahwa job satisfaction is the

BAB III PEMBAHASAN. A. Kompensasi. 1. Pengertian Kompensasi. Salah satu tugas manajemen sumber daya manusia atau manajemen

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Strategic Human Resource Management

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA (ISH) CABANG MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

Transkripsi:

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.1. Kajian Pustaka Dalam bab ini, penulis akan memaparkan beberapa teori mendasar yang digunakan sebagai penjelasan dari masing-masing variable yang diteliti dalam penelitian ini. 2.1.1. Manajemen Menurut Robbins dan Coutler (2009:22) manajemen merupakan suatu kegiatan yang melibatkan koordinasi dan pengawasan aktivitas kerja yang lain sehingga aktifitas kerja mereka dapat terselesaikan dengan efisien dan efektif. Menurut Hasibuan (2005:1) manajemen adalah ilmu, dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Hersey, Blanchard, dan Johnson (2012:7) Manajemen sebagai proses bekerja dengan dan melalui individu dan kelompok dan sumber daya lainnya (seperti peralatan, modal, dan teknologi) untuk mencapai tujuan organisasi. Dapat uraian diatas kami menyimpulkan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan, ilmu, seni dan proses suatu kegiatan yang memanfaatkan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Adapun fungsi manajemen yaitu elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. 5

6 2.1.2. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Snell dan Bohlander (2010:4) manajemen sumber daya manusia merupakan proses pengelolaan bakat atau talenta dari seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2005:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Menurut Abdurrahmat Fathoni (2006) Manajemen sumber daya manusia adalah proses pengendalian berdasarkan fungsi manajemen terhadap daya yang bersumber dari manusia Dari uraian di atas kami menyimpulkan bahwa Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu, seni dan proses untuk mengatur pengelolan bakat utuk membantu terwujudnya tujuan organisasi yang telah di tentukan. Adapun tujuan dari Manajemen sumber daya adalah memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja terhadap organisasi atau perusahaan dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis dan sosial. 2.1.2.1. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Tujuan dari manajemen sumber daya manusia, menurut Hasibuan, (2005:250) : 1. Untuk menentukan dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan. 2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya. 3. Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

7 4. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS), sehingga produktivitas kerja meningkat. 5. Untuk menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan. 6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan. 7. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertical atau horizontas) dan pensiun karyawan. 8. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian karyawan. Dilihat dari uraian di atas kami menyimpulkan bahwa tujuan dari Manajemen sumber daya adalah memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja terhadap organisasi atau perusahaan dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis dan sosial. Adapun pengertian perilaku pemimpin adalah sikap dan tindakan yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Menurut Snell dan Bohlander (2010), Secara garis besar adalah Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu, seni dan proses untuk mengatur pengelolan bakat untuk membantu terwujudnya tujuan organisasi yang telah di tentukan. Dari ketiga variabel yang kami pakai untuk penelitian ini adalah perilaku pemimpin, kompensasi, dan prestasi kerja karyawan termasuk ke dalam bagian Manajemen sumber daya manusia (MSDM).

8 2.1.3. Perilaku Pemimpin Menurut Achua dan Lussier (2010:64-65) perilaku pemimpin merupakan apa yang dikatakan dan dilakukan oleh seorang pemimpin. Dalam bukunya Hughes,Ginnet, & Curphy (2009:265-266) menjelaskan perilaku pemimpin sebagai tindakan yang dilakukan seorang pemimpin yang dipengaruhi beberapa faktor seperti kepribadian dan kemampuan. Dalam jurnal Characterizing Effective Leader Behaviors for The Future oleh Elizabeth A. Rupprecht, Jessica S. Waldrop, dan Matthew J. Grawitch mengatakan bahwa perilaku pemimpin merupakan suatu set karakter yang dimiliki seorang pemimpin. Dari penjelasan-penjelasan ini dapat kita lihat bahwa perilaku pemimpin merupakan suatu sikap dan tindakan dari seorang pemimpin akan sesuatu yang dipengaruhi oleh karakter dan kemampuannya. 2.1.3.1. Indikator Perilaku Pemimpin Dalam jurnal Characterizing Effective Leader Behaviors for The Future oleh Elizabeth A. Rupprecht, Jessica S. Waldrop, dan Matthew J. Grawitch mengatakan bahwa terdapat beberapa karateristik atau indikator dari perilaku pemimpin yang baik, antara lain 1. Visi dan misi Bagaimana seorang pemimpin mendefinisikan dan mengkomunikasikan visi dan menciptakan misi kepada para karyawannya. 2. Strategi Seorang pemimpin merupakan figure sentral dalam suatu pengembangan strategi yang mendukung visi dam misi

9 perusahaan. Melalui seorang pemimpin juga para karyawan menjamin strategi tersebut berjalan lancar implementasi dan intergrasinya. 3. Berbagi nilai Berbagi nilai dalam kelompok termasuk bagaimana mengidentifikasikan, menunjukkan, dan memperkuat nilainilai yang sesuai dengan visi & misi. 4. Pemberdayaan Pemberdayaan karyawan termasuk didalamnya bagaimana membuat karyawan dapat menyelesaikan tugasnya dan mengelola sumberdaya untuk penyelesaiannya. 5. Mempengaruhi, memotivasi, dan menginspirasi Bagaimana mempengaruhi, memotivasi, serta menginspirasi karyawan agar dapat menyelesaikan tugas adalah salah satu hal penting dalam kepemimpinan. 2.1.4. Kompensasi Dessler (2007) menuliskan bahwa kompensasi adalah semua bentuk atau hadiah yang diterima setiap karyawan sebagai pengganti jasa yang telah mereka berikan untuk tujuan dan kemajuan perusahaan. Kompensasi menurut Hasibuan (2005:118) adalah Semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.. Dari uraian mengenai kompensasi di atas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan balas jasa dari perusahaan terhadap karyawannya. Kompensasi dibagi menjadi dua jenis yakni kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.

10 2.1.4.1. Indikator Kompensasi 1. Kompensasi Finansial Menurut Mondy dan Noe dikutip Panggabean (2004:77) Kompensasi finansial langsung terdiri dari gaji dan insentif (komisi dan bonus). Menurut Sophia dalam jurnalnya The Effect of Compensation toward Job Satisfaction and Job Performance of Outsourcing Employees of Syariah Banks in Malang Indonesai kompensasi finansial dapat berupa gaji pokok dan tunjangan. 2. Kompensasi Non Finansial Selain kompensasi finansial, perusahaan atau organisasi juga harus memberikan kompensasi non finansial atau yang lebih lazim disebut kompensasi pelengkap (tambahan). Pengertian kompensasi tidak langsung (tambahan, pelengkap) menurut Panggabean (2004:77) Kompensasi tidak langsung (fringe benefit) merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawannya. Kompensasi ini dapat berupa pengakuan dari perusahaan, asuransi, atau fasilitas lainnya. Sophia dalam jurnalnya The Effect of Compensation toward Job Satisfaction and Job Performance of Outsourcing Employees of Syariah Banks in Malang

11 Indonesai menjelaskan bahwa kompensasi non finansial ada dalam berbagai bentuk antara lain berbagai jaminan seperti jaminan sosial dan jaminan kesehatan serta berbagai fasilitas kerja. Dari uraian di atas kami menyimpulkan bahwa jenisjenis kompensasi adalah bentuk-bentuk imbalan yang diberikan perusahaan sesuai tingkatan pekerjaan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi yaitu acuan dalam pemberian balas jasa atau imbalan. 2.1.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompensasi Kompensasi yang diberikan perusahaan atau organisasi berbeda satu dengan yang lain. Panggabean (2004:88) mengemukakan hal ini dipengaruhi oleh : 1. Penawaran dan Permintaan 2. Serikat pekerja 3. Kemampuan untuk membayar 4. Produktifitas 5. Biaya hidup 6. Pemerintah Dari uraian diatas kami menyimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi kompensasi yaitu suatu acuan yang menjadi penentu dalam pemberian imbalan atau balas jasa. Adapun tujuan pemberian kompensasi yaitu sebagai acuan,untuk memotivasi dan balasan apa yang telah di lakukan seorang karyawan.

12 2.1.5 Prestasi Kerja Sulistiyani, Rosidah (2009) menuliskan prestasi kerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. 2.1.5.1. Indikator Prestasi Kerja Hasibuan (2005) menuliskan Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkaatas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Unsur- unsur yang dinilai dalam prestasi kerja antar lain; 1. Kredibilitas Kualitas, kapabilitas, atau kekuatan dari seorang karyawan untuk menimbulkan kepercayaan 2. Kreativitas Kemampuan karyawan mengembangkan kretivitas untuk menyelesaikan pekerjaannnya, sehingga lebih berdaya guna 3. Kepribadian Sikap, perilaku, kesopanan, disukai, memberikan kesan yang menyenangkan, memperhatikan sikap yang baik dan penampilan simpatik serta wajar dari karyawan tersebut 4. Kecakapan Kecakapan karyawan dalam menyatakan dan menjelaskan semua yang terlibat di dalam penyusunan kebijakan perusahaan. 5. Progresif

13 Bagaimana seorang karyawan dapat menyelesaikan tugasnya tepat waktu. 2.1.5.2. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja Siagian (2005:230) bahwa system penilaian prestasi kerja yang baik sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan sebagai berikut : 1) Mendorong peningkatan prestasi kerja 2) Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan 3) Untuk kepentingan mutasi pegawai 4) Guna menyusun program pendidikan dan latihan 5) Membantu para pegawai menentukan rencana karir dan pengembangan karir (promosi) Dari uraian di atas kami menyimpulkan bahwa manfaat penilaian prestasi kerja adalah suatu faktor yang menentukan imbalan atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Adapun indikatorindikator prestasi kerja yaitu variabel yang menyatakan faktorfaktor yang menjadi acuan untuk menentukan pencapaian karyawan. 2.2 Hubungan antar Variabel Hubungan perilaku pemimpin terhadap prestasi kerja karyawan Dalam jurnal Characterizing Effective Leader Behaviors for The Future (2013) oleh Elizabeth A. Rupprecht, Jessica S. Waldrop, dan

14 Matthew J. Grawitch menjelaskan bahwa salah satu penentu dari prestasi karyawan adalah pemimpinnya. Melalui survey yang mereka kembangkan, mereka membuktikan bahwa perilaku pemimpin akan mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Terdapat beberapa karateristik dari perilaku pemimpin yang dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan(effective leader behaviours) Hidayat Kaiman dalam jurnalnya Leadership Behavior and Commitment. The Effect to Employee Job Satisfaction and Employee Performance on Department of Population and Civil Registration Jakarta, Indonesia (2013) melakukan penelitian terhadap 100 karyawan di dinas kependudukan dan catatan sipil untuk mencari tahu salah satunya pengaruh dari perilaku pemimpin kepada tingkat prestasi kerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan perilaku pemimpin yang baik dapat meningkatkan tingkat prestasi karyawan. Hubungan kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan Dalam jurnal The Effect of Compensation toward Job Satisfaction and Job Performance of Outsourcing Employees of Syariah Banks in Malang Indonesai (2013) oleh Sophia mengadakan penelitian bagaimana pengaruh dari pemberian kompensasi kepada karyawan outsourcing di bank Syariah di malang. Hasil penelitianan membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari pemberian kompensasi kepada tingkat prestasi kerja karyawan. Bilal Jamil dan Naintara Sarfaraz Raja dalam jurnalnya Impact of Compensation, Performance Evaluation and Promotion Practices on Government Employees Performance VS Private Employees Performance (2011) melakukan penelitian terhadap 125 sampel yang dikumpul dari sektor public maupun swasta Pakistan untuk mencari tahu salah satunya

15 pengaruh dari kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan. Hasil penelitian menunjukan kompensasi memilki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat prestasi kerja karyawan. Gunu Umar dalam jurnalnya The Influence of Compensation on Performance of Sales Representatives of Pharmaceutical Companies Based in Ilorin Nigeria (2010) melakukan penelitian terhadap sejumlah perwakilan penjualan dari perusahaan farmasi di nigeria untuk melihat bagaimana pengaruh pemberian kompensasi terhadap tingkat prestasi kerja mereka. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari pemberian kompensasi kepada tingkat prestasi karyawan. 2.3 Kerangka Pemikiran Independent variable (X) Dependent variable (Y) Perilaku Pemimpin : (X1) (Elizabeth A. Rupprecht, Jessica S. Waldrop, dan Matthew J. Grawitch,2013) Visi & misi Strategi Berbagi nilai Pemberdayaan Mempengaruhi,memotivasi, dan menginspirasi Kompensasi : (Sophia. 2013) (X2) Gaji pokok Tunjangan karyawan Jaminan sosial Jaminan kesehatan Fasilitas Kerja Prestasi Kerja : (Hasibuan. 2005) Kredibilitas Kreativitas Kepribadian Kecakapan Progresif (Y) Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

16 Hipotesis 1 = Ho = Perilaku pemimpin tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan H1 = Perilaku pemimpin berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Hipotesis 2 = Ho = Kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan H1 = Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Hipotesis 3 = Ho = Perilaku pemimpin dan kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan H1 = Perilaku pemimpin dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan