BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. osteoarthritis. Usia paling muda terjadi pada usia 12 tahun, sedangkan usia

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil desain penelitian cross sectional mengamati hubungan indeks

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap grade osteoarthritis menurut Kellgren dan Lawrence. Diagnosis. ditegakkan berdasarkan klinis dan radiologinya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan kerusakan kartilago articulatio serta menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia prevalensi OA lutut yang tampak secara radiologis mencapai 15,5%

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi.

BAB I.PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi yang. paling sering dijumpai pada masyarakat dan jumlah

I. PENDAHULUAN. baru pada permukaan sendi (Khairani, 2012). Terjadinya osteoarthritis itu

BAB I PENDAHULUAN. Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross-sectional dengan menghubungkan karakteristik gambaran

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi mempermudah manusia dalam kehidupan sehari hari,

BAB I PENDAHULUAN. tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Penurunan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan

Disusun Oleh : Nama : Ariyanto Nim : J

OSTEOARTHRITIS GENU. 1. Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional study dimana pengukuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pembimbing Residen : dr. Praharsa Akmaja Chaetajaka Supervisor : dr. Taufiqqulhidayat, Sp.Rad. Anggota : Monareza Restantia Shirly D.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sejalan dengan semakin meningkatnya usia seseorang, maka akan terjadi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sendi lutut berada di antara tulang femur dan tibia. a. Permukaan Artikulasi Sendi Lutut

III. METODE PENELITIAN. waktu dengan tujuan untuk mencari hubungan Faktor-Faktor Resiko

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang sangat modern untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. degeneratif atau osteoarthritis (OA). Sendi merupakan faktor penunjang yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Lampung pada Poli Ortopedi dengan judul Hubungan Intensitas Nyeri dan

I. PENDAHULUAN. dunia, menurut Arthritis Research UK (2013) osteoartritis dapat mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) PASIEN OSTEOATRITIS LUTUT DITINJAU DARI PEMERIKSAAN RADIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH BERAT BADAN TERHADAP GAYA GESEK DAN TIMBULNYA OSTEOARTHRITIS PADA ORANG DI ATAS 45 TAHUN DI RSUP PROF. DR. R. D.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Osteoarthritis (OA), atau yang biasa dikenal. dengan penyakit sendi degeneratif, merupakan penyakit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Usia, Jenis Kelamin, dan Indeks Masa Tubuh dengan Osteoartritis Lutut.

II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross-sectional, yaitu suatu penelitian untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)

BAB III METODE PENELITIAN

Penetapan Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Semarang dalam kurun waktu Mei Juni pada tahun 2015.

Volume 2 No. 5 April 2016 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang akan diuji adalah berat badan berlebih dan penyembuhan luka

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dan lansia di seluruh dunia (Joern, 2010).OA juga dikenal sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas yang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr Moewardi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

BAB III METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah. ada tindak lanjut (Nursalam, 2013).

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. umum dijumpai diusia tua. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada perempuan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan.

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB III METODE PENELITIAN. paparan masing masing subjek kasus dan kontrol. Penelitian ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain

ORELATION BETWEEN CLINICAL SYMPTOMPS OF KNEE OSTEOARTHRITIS WITH THE DEGREE OF OSTEOARTHRITIS ACCORDING TO KELLGREN AND LAWRENCE

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan mendeskripsikan/memaparkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran Penelitian Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada seluruh pasien yang terdiagnosis Osteoatritis lutut di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Penelitian ini dilakukan setiap ada pasien yang berobat atau control ke RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan dan dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan yang bertujuan untuk mengetahui setatus IMT pasien tersebut: a. Inform Consent Inform Consent dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah pasien bersedia di ukur tinggi badan dan berat badannya b. Pengambilan Data Apabila pasien telah bersedia mengikuti penelitian ini maka dilakukan pengambilan data yang berupa nama, nomor rekap medis, alamat, umur, jenis kelamin, tinggi badan dan berat badan. c. Pengisian Data Pengisian data dicatat dalam blanko yang sudah disediakan oleh peneliti 26

27 d. Penyajian Data Semua data yang telah diperoleh, diolah dan ditampilkan dalam bentuk table. Data antar variable dianalisis dengan uji korelasi yang sesuai yaitu menggunakan analisis deskriptif uji univariat. 2. Karakteristik Responden Setelah dilakuan pengambilan data didapatkan 63 responden yang bersedia mengikuti penelitian ini dan semua responden memenuhi syarat menurut keriteria inklusi dan eksklusi. diperoleh: Berikut adalah karaktristik responden tersebut berdasarkan data yang a. Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan data penelitian dapat dideskripsikan karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut: Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin N % Laki-laki 23 36,5% Perempuan 40 63,5% Berdasarkan tabel 1, responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang (36,5%), dan perempuan sebanyak 40 orang (63,5%). Berdasarkan karakteristik didapatkan bahwa jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki.

28 b. Berdasarkan Usia Berdasarkan data penelitian dapat dideskripsikan karakteristik subjek penelitian berdasarkan usia sebagai berikut: Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan usia Usia N % <50 tahun 10 15.9 50-60 tahun 25 39.7 >60 tahun 28 44.4 Total 63 100% Berdasarkan tabel.2 diatas diketahui dari jumlah total 63 responden karakteristik berdasarkan usia <50 tahun berjumlah sebanyak 10 orang (15,9 %), usia 50-60 tahun berjumlah sebanyak 25 orang (39,7 %),dan usia >60 tahun berjumlah sebanyak 28 orang (44,4 %) oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah pada usia >60 tahun. 3. Hasil Penelitian a. Medasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT) Berdasarkan data penelitian dapat dideskripsikan karakteristik subjek penelitian berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT) sebagai berikut: Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT) Indeks Masa Tubuh N % Normal (18,5-22,9) 12 19,1 Massa Tubuh Berlebih (23,0-27,4) 23 36,5 Obesitas (27,5-40) 28 44,4 Total responden 63 100

29 Berdasarkan tabel.3 diatas diketahui dari jumlah total 63 responden karakteristik berdasarkan Indeks Masa Tubuh didapatkan kategori Normal 12 orang (19,1%), Massa Tubuh Berlebih 23 orang (36,5%), Obesitas 28 orang (44,4%). b. Radiologi Berikut ini gambaran radiologis pasien osteoatritis di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan sebagai berikut: Tabel 4. Spesifikasi gambaran radiologis osteoatritis lutut Gambaran radiologis Frekuensi % Penyempitan celah sendi asimetris (lebih 27 kasus 38,0 berat bagian yang menanggung beban) Peningkatan densitas (sklerotik) subkondral 19 kasus 26,8 tulang Kista tulang 0 kasus 0 Osteofit pada pinggir tulang sendi 18 kasus 25,4 Perubahan struktur anatomi tulang 7 kasus 9,8 Dari responden yang di diagnosis osteoatritis lutut yang dilakukan pemeriksaan radiologi ada 48 data dan didapatkan hasil spesifikasi radiologis sebanyak 71 kasus yang mengarah pada karakteristik osteoatritis lutut. Intrpetasi gambaran radiologi yang kami ambil berdasarkan penulisan dari dokter yang menangani pasien tersebut atau ahli radiologinya, bukan berdasarkan hasil langsung analisis kami. Pada gambaran radiologis responden pasien osteoatritis lutut didapatkan bahwa gambaran penyempitan celah sendi asimetris paling banyak yaitu 27 kasus, gambaran peningkatan densitas (sklerotik) subkondral tulang sebanyak 19 kasus, sedangkan kista

30 tulang tidak didapatkan pada pasien, osteofit pada pinggir tulang sendi didapatkan 18 kasus, dan perubahan struktur anatomi tulang didapatkan 7 kasus. Berikut adalah lokasi pada gambaran radiologisnya responden pasien osteoatritis lutut, sebagai berikut: Tabel 5. Lokasi gambaran radiologis pasien osteoatritis lutut Lokasi gambaran radiologis Frekuensi % Genu dextra 17 35,4 Genu sinistra 15 31,3 Genu dextra sinistra 16 33,3 Total 48 100 Dari total 48 pasien yang didiagnosis Osteoatritis Lutut didapatkan gambaran radiologis pasien menunjukan lokasi genu dextra terbanyak yang mengalami gangguan Osteoatritis Lutut yaitu sebanyak 17 responden. Sedangkan pada genu sinistra didapatkan 15 reponden dan pada genu dextra sinistra sebanyak 16 reponden. c. Uji Kappa Peneliti A Tabel 6. Hasil Uji Kappa Peneliti B OA Tidak OA Total F % f % F % OA 1 33,3 0 0,0 1 20,0 Tidak OA 2 66,7 2 100,0 4 80,0 Total 3 100,0 2 100,0 5 100,0 Nilai P 0,361

31 Nilai kappa menunjukan 0,286 dan signifikansinya 0,361 yang berarti tidak memiliki korelasi yamg signifikan antara peneliti pertama 1 dan ke dua 2. Indikator bahwa peneliti 1 dan 2 konsisten dengan menunjukan nilai kappa mendekati 1. d. Pengaruh IMT pada OA lutut dan analisis korelasi ETA Tabel 7. Uji analisis pengaruh IMT pada OA lutut OA lutut IMT Ya Tidak Total F % F % F % Normal 4 8,3 8 53,3 12 19,1 Masa Tubuh Berlebih 18 37,5 5 33,3 23 36,5 Obesitas 26 54,1 2 13,3 28 44,4 Total 48 100 15 100 63 100 Nilai P 0,000 Berdasarkan tabel diatas diketahui dari jumlah total 63 responden karakteristik berdasarkan Indeks Masa Tubuh didapatkan kategori Normal terdapat 4 responden (8,3%) yang di diagnosis Osteoatritis Lutut dan 8 responden (53,3%) yang bukan Osteoatritis Lutut, Massa Tubuh Berlebih terdapat 18 responden (37,5%) yang di diagnosis Osteoatritis Lutut dan 5 responden (33,3%) yang bukan Osteoatritis Lutut, Obesitas terdapat 26 responden (54,1%) yang di diagnosis Osteoatritis Lutut dan 2 responden (13,3%) yang bukan Oateoatritis Lutut. Jadi total yang di diagnosis Osteoatritis Lutut sebanyak 48 responden dan 15 yang bukan Osteoatritis lutut. Dari hasil analisis di atas didapatkan hasil nilai P<0,05 yang artinya didapatkan pengaruh yang bermakna oleh IMT terhadap kejadian OA lutut secara statistik.

32 Tabel 8. Hasil analisis korelasi ETA ETA Value OA Lutut Dependent 0.512 Dari hasil analisis korelasi ETA yang merupakan analisis korelasi nominal ordinal didapatkan nilai positif yaitu 0,512. Yang bermakna didapatkan korelasi positif yaitu semakin pertambahan usia maka, semakin berhubungan dengan kejadian OA lutut, nilai 0,512 memiliki kekuatan korelasi sedang. B. Pembahasan Berdasarkan penelitian saya responden yang masuk dalam penelitian ini sebagian besar mempunyai Indeks Masa Tubuh (IMT) Obesitas yaitu sejumlah 28 orang atau 44,4%. Dari uji analisis yang dilakukan didapatkan hasil responden yang memiliki IMT dalam kategori Obesitas lebih banyak dibanding responden yang memiliki nilai IMT Normal dan Masa tubuh berlebih, selain itu uji analisis pengaruh IMT dan OA lutut didapatkan nilai P yang signifikan (P<0,05). Obesitas merupakan salah satu metabolic syndrome yang ditandai dengan IMT berlebih. Obesitas erat hubungannya dengan peningkatan resiko sejumlah komplikasi yang dapat terjadi sendiri-sendiri atau secara bersamaan, salah satu nya adalah OA. Menurut Coggon D pada tahun 2001, terdapat 33.7% penderita obesitas dengan OA dari 729 kasus. (Sunarti, Ridwan, & Firdaus, 2011)

33 Banyak hal yang dapat menjadi faktor risiko (multi factorial) penyakit ini, salah satu di antaranya adalah obesitas. Angka kejadian penyakit ini pun bertambah seiring dengan bertambahnya usia, yang umumya menyerang pada usia di atas 50 tahun. (Isbagio, 2009) Populasi dengan berat badan lebih dan obesitas mempunyai faktor risiko Osteoartritis lutut lebih besar dibanding dengan populasi dengan berat badan normal. Obesitas merupakan faktor risiko kuat bagi OA lutut bilateral maupun unilateral pada jenis kelamin apapun. (Eyler, 2003) Untuk gambaran radiologis berdasarkan penelitian saya yang terbanyak ialah responden yang mengalami Penyempitan celah sendi asimetris (lebih berat bagian yang menanggung beban) yaitu sejumlah 27 kasus atau 38,0% selain itu ada juga gambaran peningkatan densitas (sklerotik) subkondral tulang, osteofit pada pinggir tulang sendi, dan perubahan struktur anatomi tulang. Lutut yang sering terkena adalah genu dextra. Hal ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan Maya Yanuarti yaitu pada OA terdapat gambaran radiografi yang khas, yaitu osteofit. Selain osteofit, pada pemeriksaan X-ray penderita OA biasanya didapatkan penyempitan celah sendi, sklerosis, dan kista subkondral (M Yanuarti, 2014) Pasien dengan beban tubuh besar maka akan besar pula gaya gesekan yang terjadi antar sendinya dan akan menimbulkan nyeri pada penderita osteoarthritis. Pengurangan berat badan setengah kilogram menghemat beban lutut 2 kg, dan berkurangnya berat badan 2 kg menurunkan resiko OA sendi

34 lutut 50% pada wanita. Besar Gaya Gesekan pada Penderita Osteoarthritis. (Soenarwo, 2011) Pernyataan bahwa makin kasar permukaan benda yang saling bersinggungan maka makin besar gaya gesekan juga berlaku dengan penjelasan bahwa penipisan tulang kartilago dan pembentukan osteofit pada pinggir-pinggir tulang menyebabkan permukaan tulang menjadi kasar sehingga dengan bersinggungannya antar tulang menyebabkan nyeri yang hebat dan pembatasan dalam pergerakkan. Mengontrol besar gaya gesekan dilakukan dengan mengontrol nilai koefisien gesekannya. Koefisien gesekan dapat diperkecil dengan memperhalus permukaan yang melakukan kontak, contohnya cairan synovial pada sendi yang melumasi persendian tulang. (Popov, 2010)