PEMAHAMAN MUTU. dr. Zaenal Sugiyanto, M.Kes

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN

MUTU PELAYANAN KESEHATAN Dasar-dasar Pemahaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Negara Indonesia banyak mengalami percobaan. terutama dalam perekonomian. Diantaranya semenjak tahun 1997

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

PENGAWASAN/PENGENDALIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kurniawan dalam Sinambela (2006:5), pelayanan publik adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. (MSDM), perlu diungkap tentang pengertian manajemen itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan, tetapi dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang spesifik. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk terus meningkatkan daya saingnya agar tidak ketinggalan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan dan harapan manusia yang terus-menerus meningkat. Hal ini dapat

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mutu atau kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda. Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. menuntut ilmu bahkan para wisatawan yang berkunjung di kota Yogyakarta.

Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. muncul. Konsep tersebut adalah : akses, biaya dan mutu. Tentu saja akses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

KUALITAS, PENDEKATAN INPUT- PROSES-OUTPUT NUR HADI WIJAYA, STP, MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang Undang Nomor 24 tahun 2011 mengatakan bahwa. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang

kualitas Lely Riawati, ST, MT P e n g e n d a l I A N k u A l i T A s

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis retail merupakan jenis bisnis yang sudah lama ada di dalam pasar. Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selajutnya penjelasan tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembangunan kesehatan di Indonesia, bertanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan sejenis makin kompetitif. Untuk konsumen yang cepat berubah secara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pada instansi pemerintahan seperti KPP Pratama Sleman orientasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

1. Pendahuluan. Kualitas pelayanan telah menjadi kunci keberhasilan bagi organisasi jasa

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja

Model Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Parasuraman et al. By Jacobus Rico Kuntag on August 25, 2012

STUDI KOMPARATIF PESERTA ASKES DAN NON ASKES TENTANG TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia dan menjadi hak asasi

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PEMAHAMAN MUTU dr. Zaenal Sugiyanto, M.Kes 1

Beberapa Definisi Profesional tentang mutu, antara lain : Mutu gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan (American Society for Quality Control). Mutu Fitness for use, atau kemampuan kecocokan penggunaan (J.M. Juran). Mutu kesesuaian terhadap permintaan persyaratan (The conformance of requirements-philip B. Crosby, 1979). 2

Banyak arti tentang mutu namun dua di antaranya sangat penting bagi manajer, meskipun tidak menyadarinya, yaitu : Mutu sebagai keistimewaan Produk Di mata pelanggan, semakin baik keistimewaan produk semakin tinggi mutunya. Mutu berarti bebas dari kekurangan (defisiensi) Di mata pelanggan semakin sedikit kekurangan, semakin baik mutunya. 3

Zeithmalh, dkk (1990: 23 sepuluh ukuran kualitas jasa/ pelayanan, yaitu : 1) Tangible (nyata/berwujud) 2) Reliability (keandalan) 3) Responsiveness (Cepat tanggap) 4) Competence (kompetensi) 5) Access (kemudahan) 6) Courtesy (keramahan) 7) Communication (komunikasi) 8) Credibility (kepercayaan) 9) Security (keamanan) 10) Understanding the Customer (Pemahaman pelanggan 4

Zeithmalh, dkk (1990: 23 1. Realibility : konsistensi kerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (debendability) 2. Responsiveness : kemauan dan kesiapan karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan. 3. Competence : memiliki ketrampilan dan pengetahuan 5

Zeithmalh, dkk (1990: 23 4. Acces : kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. 5. Courtesy : sikap yang sopan santun, respek, perhatian dan keramahan. 6. Communication : memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat dipahami serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. 6

7. Credibility : sifat jujur dan dapat dipercaya, mencakup nama perusahaan 8. Security : aman dari bahaya, resiko, keraguraguan ( keamanan fisik, finansial dan kerahasiaan. 9. Understanding knowing customer : usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan. 10. Tangible : bukti fisik dan jasa (fasilitas fisik dan peralatan). 7

1)Tangible (berwujud); meliputi penampilan fisik dari fasilitas, peralatan, karyawan dan alat-alat komunikasi. 2) Realibility (keandalan); yakni kemampuan untuk melaksanakan jasa yang telah dijanjikan secara konsisten dan dapat diandalkan (akurat). 3) Responsiveness (cepat tanggap); yaitu kemauan untuk membantu pelanggan (konsumen) dan menyediakan jasa/ pelayanan yang cepat dan tepat. 4) Assurance (kepastian); mencakup pengetahuan dan keramah-tamahan para 8

5) Empaty (empati); meliputi pemahaman pemberian perhatian secara individual kepada pelanggan, kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan pelanggan. Pasuraman dkk 9

Keistimewaan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan : Mutu yang lebih tinggi dari produk memungkinkan (memberikan manfaat) untuk : Meningkatkan kepuasan pelanggan. Membuat produk mudah laku dijual Memenangkan persaingan Meningkatkan pangsa pasar Memperoleh pemasukan dari penjualan Menjamin harga premium Dampak yang teruatama adalah terhadap penjualan Biasanya, mutu yang lebih tinggi membutuhkan biaya lebih banyak 10

Mutu yang bebas dari kekurangan : Mutu yang lebih tinggi memungkinkan untuk : Mengurangi tingkat kesalahn Mengurangi pekerjaan ulang dan pemborosan Mengurangi kegagalan di lapangan, beban garansi Mengurangi ketidakpuasan pelanggan Mengurangi keharusan memeriksa dan menguji Memendekkan waktu guna melempar produk baru ke pasar Tingkatkan hasil/kapasitas Meningkatkan kinerja pengiriman Dampak utama biaya Biasanya mutu lebih tinggi biayanya lebih sedikit 11

Trilogi Juran : Perencanaan Mutu (Quality Planning) Pengendalian Mutu (Quality Control) Peningkatan Mutu (Quality Improvement) 12

Perencanaan Mutu : Suatu mutu seharusnya direncanakan atau dirancang, yang terdiri atas tahap-tahap sebagai berikut : Menetapakan (Identifikasi) siapa pelanggan Menetapkan (identifikasi) kebutuhan pelanggan mengembangkan keistimewaan produk merespon kebutuhan pelanggan. mengembangkan proses yang mampu menghasilkan keistimewaan produk Mengarahkan perencanaan ke kegiatan- kegiatan operasioanal 13

Pengendalian Mutu : Kontrol mutu adalah proses deteksi dan koreksi adanya penyimpangan atau perubahan segera setelah terjadi, sehingga mutu dapat dipertahankan. Langkah Kegiatan yang dikerjakan, antara lain : Evaluasi kinerja dan kontrol produk Membandingkan kinerja aktual terhadap tujuan produk. Bertindak terhadap perbedaan atau penyimpangan mutu yang ada. 14

Peningkatan Mutu : Peningkatan mutu mencakup dua hal yaitu : 1. Fitness for use 2. Mengurangi tingkat kecacatan dan kesalahan Kegiatan-kegiatan Peningkatan Mutu : Mengadakan infrastruktur yang diperlukan bagi upaya peningkatan mutu. Identifikasi apa yang perlu ditingkatkan dan proyek peningkatan mutu. Menetapkan tim proyek Menyediakan tim dengan sumber daya, pelatihan, motivasi untuk : Mendiagnose penyebab Merangsang perbaikan Mengadakan pengendalian agar tetap tercapai perolehan 15

anajemen Mutu Philip B. Crosby Menurut, Philip B. Crosby, ada empat hal yang mutlak (absolut) menjadi bagian integral dari manajemen mutu, yaitu bahwa : Definisi mutu adalah kesesuaian terhadap persyaratan (The definition of Quality is conformance to requirements) Sistem mutu adalah pencegahan (The system of quality is prevention) Standar penampilan adalah tanpa cacat (The performance standard is Zero Defects) Ukuran mutu adalah harga ketidaksesuaian (The measurement nonconformance) of quality is the price of 16

Pengertian Segitiga Deming,Segitiga Joiner Atau Segitiga TQM * Aksioma 1 : Komitmen tingkat puncak untuk perbaikan mutu. * Aksioma 2 : Menatap setiap aspek secara efektif untuk meyakinkan bahwa produk atau jasa di rancang, dibangun, dan diantarkan sesuai dengan harapan pelanggan. * Aksioma 3 : Setiap anggota organisasi menyadari pentingnya peranan dirinya untuk pencapaian tersebut. 17

Management Commitment to improvement Improve Interrelationship Obsession of Quality Deming`s Triangle Apply the statisticals methodology Improve Interrelationship All in One Team The Joiner Triangle Use of the Scientific Methode Aksioma 3 : Keterlibatan (Involvement) The TQM Triangle Aksioma 2 : Pengetahuan Ilmiah (Scientific Knowledge) 18

1. Struktur Sarana fisik perlengkapan dan peralatan,organisasi dan manajemen, keuangan, sumber daya manusia dan sumber daya lain di fasilitas kesehatan (tenaga kesehatan yang kompeten, peralatan pemeriksaan, obat, pasien, dan waktu konsultasi ditentukan) 2. Proses Kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan dan interaksinya dengan pasien. a. Manajemen tehnis pelayanan (anamnesis, pemeriksaan fisik,pengobatan, pemeriksaan penunjang 19

b. Manajemen Interpersonal Interaksi sosial dan psikologis - keramahan - Komunikatif - Responsif - Informatif - Suportif c. Kenyamanan 3. Outcome - Kepuasan pasien - Kesembuhan - Pengetahuan pasien 20

Standar adalah suatu harapan dimana nilai yang diharapkan akan terwujud, sebelumnya lebih dulu melakukan pembelian atau penggunaan. Standar dapat berupa : Penampilan yang diperkirakan Berdasarkan norma dan pengalaman Kewajaran Nilai-nilai Ideal Toleransi minimum Kepantasan Keinginan atau janji penjual 21

Kepuasan Pelanggan Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang Philip Kotler 22

Kepuasan pelanggan rumah sakit atau organiasi pelayanan kesehatan lain atau kepuasan pasien Dipengaruhi banyak faktor, antara lain yang Bersangkutan dengan : Pendekatan dan perilaku petugas, perasaan pasien terutama saat pertama kali datang. Mutu informasi yang diterima, seperti apa yang dikerjakan, apa yang dapat diharap Prosedur perjanjian Waktu tunggu Fasilitas umum yang tersedia Fasilitas perhotelan Outcome terapi dan perawatan yang diterima 23

Pandangan Pasien terhadap Mutu Pandangan pasien terhadap Mutu Klinik, yaitu : 1. Dokter terlatih dengan baik 2. Melihat dokter yang sama setiap visite 3. Perhatian pribadi dokter terhadap pasien 4. Privacy dalam diskusi penyakit 5. Ongkos klinik terbuka 6. Waktu tunggu dokter yang singkat 7. Informasi dari dokter 8. Ruang istirahat yang baik 9. Staf yang menyenangkan 10. Ruang tunggu yang nyaman 24