RECOVERY TEMBAGA (Cu) DARI LIMBAH PENGOLAHAN/PELEBURAN EMAS MENGGUNAKAN BAK ELEKTROLISIS BERTINGKAT DAN MESIN PENGONTROL DEBIT AIR LIMBAH

dokumen-dokumen yang mirip
KIMIA ELEKTROLISIS

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

Pengaruh Medan Magnet terhadap Proses Elektrolisis Air (H 2 O)

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

MODUL SEL ELEKTROLISIS

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

PENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI. Satriananda 1 ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

Bab IV Hasil dan Pembahasan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

APLIKASI METODE ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH COOLANT. Arie Anggraeny, Sutanto, Husain Nashrianto

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM

Sulistyani, M.Si.

HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAHAN ELEKTRODE PADA PENGAMBILAN Cu DAN Cd SECARA ELEKTROKIMIA

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

KAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

PROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

ELECTROWINNING Cu UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN HIDRO ELEKRO METALURGI ARDI TRI LAKSONO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

EFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA

FILTER AIR DENGAN METODE ELEKTROLISA

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

MAKALAH PPM TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING DENGAN PEMANFAATAN KEMBALI LIMBAH ELEKTROPLATING. Oleh: R. Yosi Aprian Sari, M.

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Pengaruh Variasi Tegangan pada Pengolahan Limbah Cair Laundry Menggunakan Proses Elektrolisis

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

Purna Septiaji Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, 55183, Indonesia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

Elektrokimia. Sel Volta

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

logam-logam berat diantaranya adalah logam berat tembaga yang terdapat pada limbah

KAJIAN PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENYISIHAN COD DAN TURBIDITI DALAM LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT. Ratni Dewi *) ABSTRAK

PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN PROSES ELEKTROLFOKULATOR SECARA BATCH

KAJIAN KINETIKA KIMIA MODEL MATEMATIK REDUKSI KADMIUM MELALUI LAJU REAKSI, KONSTANTE DAN ORDE REAKSI DALAM PROSES ELEKTROKIMIA ABSTRAK ABSTRACT

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI KHROMIUM DAN TEMBAGA DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING ARTIFICIAL DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

ELEKTROLISIS AIR (ELS)

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMRODUKSI GAS BROWN SEBAGAI BAHAN BAKAR DENGAN METODE ELEKTROLISIS

LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN PENGARUH PASANGAN ELEKTRODA TERHADAP PROSES ELEKTROKOAGULASI PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

SILVER RECYCLING FROM PHOTO-PROCESSING WASTE USING ELECTRODEPOSITION METHOD

I. Tujuan. Dasar Teori

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

ANALISA PEMBUATAN SERBUK TEMBAGA HASIL PROSES ELECTROREFINING METODE LABORATORIUM

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

Pengaruh Logam Tembaga dalam Penyisihan Logam Nikel dari Larutannya menggunakan Metode Elektrodeposisi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN AIR GARAM SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF Muh. Ali Usman 1, Muhammad Hasbi 2, Budiman Sudia 3

Transkripsi:

Al Jazari Journal of Mechanical Engineering ISSN: 2527-3426 Al Jazari Journal of Mechanical Engineering 1 (1) (2016) 1-5 RECOVERY TEMBAGA (Cu) DARI LIMBAH PENGOLAHAN/PELEBURAN EMAS MENGGUNAKAN BAK ELEKTROLISIS BERTINGKAT DAN MESIN PENGONTROL DEBIT AIR LIMBAH Trisnawan, Shofiatul Ula Jurusan Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Indonesia. Email: trisnakiageng@gmail.com Abstrak Dalam makalah ini, kami akan mengkaji recovery (pengambilan kembali) kandungan logam tembaga yang terdapat pada limbah pengolahan dan peleburan emas dengan tujuan meminimalkan logam tembaga yang dibuang ke lingkungan, sekaligus meningkatkan nilai ekonomis dari logam tembaga tersebut. Dalam pekerjaan ini, kitaakan recovery logam tembaga dengan rekayasa proses pengolahan limbah cair pemurnian emas dengan bak elektrolisis bertingkat dan mesin pengontrol debit air limbah. Terakhir, nilai efesiensi recovery logam tembaga dalam proses pengolahan limbah cair pemurnian emas telah disajikan secara lengkap dalam makalah ini. Kata Kunci: pengolahan limbah cair, bak elektrolisis bertingkat, mesin pengontrol debit air limbah Abstract 1. Pendahuluan In this paper, we will study the recovery of copper metal content contained in waste processing and smelting of gold with the objective of minimizing the copper metal released into the environment, while enhancing the economic value of the copper metal. In this work, we will recovery of copper metal by engineering the wastewater treatment process of refining gold with electrolysis bath terraced and wastewater discharge machine controller. Finally, the value of efficiency of copper recovery in the wastewater treatment process of refining gold have been presented in detail in this paper. Keywords: wastewater treatment, electrolysis bath-rise, the engine controller wastewater discharge Dalam mencegah dan mengendalikan pencemaran akibat air limbah pemurnian emas, sebagaimana yang terjadi pada industri skala rumahan seperti yang terjadi di kabupaten Purworejo, kehadiran teknologi pengolahan limbah cair mempunyai peranan yang sangat penting. Untuk itu perlu dicari teknologi yang lebih efektif, dan efisien sehingga air limbah industri tidak mencemari lingkungan. Saat ini di wilayah kabupaten Purworejo masih dijumpai pengrajin emas yang kesehariannya memurnikan emas rongsok dan mengolah logam emas menjadi perhiasan. Pada dasarnya kegiatan mereka akan menghasilkan limbah cair yang mengandung logam berat seperti perak dan tembaga. Limbah cair ini oleh para 1 pengrajin emas tidak diolah secara maksimal untuk mengurangi kadar logam sebelum dibuang ke badan air maupun ke tanah. Untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup agar tetap bermanfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya maka Menteri Lingkungan Hidup telah mengatur batasan kandungan logam tembaga dalam limbah cair industri yang boleh dibuang ke lingkungan sesuai dengan Baku Mutu Air Limbah [1]. Jika hal ini dibiarkan saja dan terus menerus, logam tembaga yang masih terkandung didalam limbah cair tersebut akan mencemari lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya suatu paket rancangan proses pengolahan limbah cair pemurnian emas. Salah satu alternatif bentuk pengolahan air limbah industri kerajinan emas adalah dengan metode elektrolisis. Elektrolisis merupakan perubahan kimia atau

reaksi dekomposisi dalam suatu elektrolit oleh arus listrik. Elektrolit larut dalam pelarut polar (semisal air) dengan terdisosiasi menjadi ion-ion positif (kationkation) dan ion-ion negatif (anion-anion). Ion negatif melalui larutan tertarik ke muatan positif pada anoda, sedang ion positif melalui larutan akan bergerak menuju muatan negatif pada katoda [2]. Umumnya industri menyukai pengolahan limbah cair yang sederhana dan tidak membutuhkan biaya operasional yang tinggi. Beberapa referensi menyebutkan proses pengolahan skala laboratorium terhadap limbah cair kandungan/unsur tembaga memanfaatkan proses elektrolisis memberikan hasil efektif, persentase removal berkisar antara 96,88-99%. Namun ternyata dalam aplikasi dilapangan proses ini memerlukan biaya operasional yang sangat mahal [3]. Pada proses elektrolisis jarak antar elektroda akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses elektrolisis. Pada saat elektrolisis berlangsung terdapat ruang yang cukup antar elektroda untuk menampung deposit tembaga yang terbentuk. Dengan semakin lamanya proses elektrolisis menyebabkan menyempitnya ruang antar elektroda. Hal inilah yang menghambat laju proses elektrolisis [3]. Dalam proses elektrolisis, pada katoda akan dihasilkan gas hidrogen dan ion hidroksida, sedangkan pada anoda akan terjadi reaksi oksidasi ion sisa asamnya dan pengendapan flok-flok yang terbentuk, karena dalam proses elektrolisis ini banyak menghasilkan gas, maka kotoran-kotoran yang terbentuk yang ada dalam air akan terangkat ke permukaan air. Flok-flok yang terbentuk tersebut semakin lama ukurannya semakin besar [4]. Berdasarkan uraiaan di atas, penelitian ini difokuskan pada 3 tahapan: tahap penyiapan limbah cair, tahap elektrolisis dan tahap penghitungan efesiensi alat. Pada sub bab selanjutnya, akan disajikan Pembahasan secara lengkap. 2. Landasan Teori Proses elektrolisis dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang suatu alat yang dapat merecovery logam tembaga dalam limbah cair pemurnian emas, karena mampu mereduksi logam dengan menggunakan dua elektroda atau lebih yang dialiri arus listrik. Salah satu alat yang menerapkan metode elektrolisis untuk merecovery logam tembaga dalam limbah cair pemurnian emas adalah bak elektrolisis bertingkat. Alat ini bekerja berdasarkan gaya gravitasi, sehingga aliran limbah dapat mengalir berdasarkan ketinggian, yaitu mengalir dari bak yang lebih tinggi ke bak yang lebih rendah. Tiap-tiap bak elektrolisis dipasang elektroda yang berbeda, dengan harapan pada elektroda katodanya diperoleh logam yang diinginkan dengan kemurnian tinggi. Pemilihan elektroda didasarkan pada potensial elektroda. Salah satu alat yang menerapkan metode elektrolisis untuk merecovery logam tembaga dalam limbah cair pemurnian emas adalah bak elektrolisis bertingkat. Alat ini bekerja berdasarkan gaya gravitasi, sehingga aliran limbah dapat mengalir berdasarkan ketinggian, yaitu mengalir dari bak yang lebih tinggi ke bak yang lebih rendah. Tiap-tiap bak elektrolisis dipasang elektroda yang berbeda, dengan harapan pada elektroda katodanya diperoleh logam yang diinginkan dengan kemurnian tinggi. Pemilihan elektroda didasarkan pada potensial elektroda. Dalam bak elektrolisis bertingkat kerapatan arus listrik yang mengalir melewati elektroda karena adanya beda potensial mempengaruhi reaksi yang terjadi. Semakin tinggi beda potensialnya, semakin besar rapat arus listriknya, semakin cepat reaksi elektrolisis dalam bak elektrolisis bertingkat. Waktu kontak sangat berpengaruh dalam proses elektrolisis. Makin lama waktu kontak maka penangkapan ion-ion pada elektroda semakin banyak sehingga kadar logam dalam limbah cair dapat diturunkan. Jarak antara elektroda dalam proses elektrolisis berpengaruh terhadap efesiensi penurunan ion-ion yang akan ditangkap oleh elektroda. Semakin dekat jarak antara elektroda semakin cepat proses elektrolisisnya Elektroda yang telah dialiri tegangan (beda potensial) akan menyebabkan limbah cair kerajinan emas mengalami reaksi reduksi oksidasi. Ion tembaga Cu 2+ akan lebih mudah tereduksi pada elektroda katoda, karena potensial reduksi logam Cu lebih rendah dibanding potensial reduksi H 2 O. Pada elektroda katoda akan terjadi pengikatan dan pengendapan ion-ion logam Cu 2+. Sehingga pada katodanya akan terlapisi logam tembaga Cu 2+. Dalam sel elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Hubungan kuantitatif antara jumlah muatan listrik yang digunakan dan jumlah zat yang terlibat dalam reaksi telah dirumuskan oleh Faraday. Hal ini dapat terjadi karena melibatkan reaksi reduksi-oksidasi yang mengandalkan peran partikel bermuatan sebagai penghantar muatan listrik [2]. Hasil reaksi, oleh Faraday di rumuskan e. i. t W (1) 96500 Dengan W, e, i, dan t masing-masing menyatakan jumlah gram zat dalam reaksi, bobot ekuivalen zat, jumlah arus listrik yang digunakan, dalam ampere dan waktu elektrolisis yang dinyatakan dalam satuan detik [5-8]. 2

3. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lingkungan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Sampel penelitian diambil dari limbah cair pemurnian emas UD. Sardjono, yang mengandung logam tembaga. Metode penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan: tahap penyiapan limbah cair, tahap elektrolisis dan tahap penghitungan efesiensi alat, secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 1. Prinsip kerja bak elektrolisis bertingkat yaitu mengalirkan arus listrik searah pada elektroda yang dicelupkan dalam bak elektrolisis yang tersusun bertingkat. Mesin pengatur debit difungsikan untuk mengalirkan air limbah ke bak penampungan awal. Pada tahap penyiapan limbah cair, limbah cair pemurnian emas diletakkan di bak penampung awal yang berada lebih tinggi dari bak elektrolisis. Pada tahap elektrolisis elektroda dicelupkan dalam limbah cair dan diberikan arus listrik searah. Pada tahap akhir, dilakukan pengujian terhadap kadar tembaga dalam limbah cair. Mulai Persiapan Limbah Cair Proses Elektrolisis Perhitungan Efisiensi Analisis Pembahasan kutub negatif/katode dan menempel pada elektroda tembaga. Dengan kerapatan ion tembaga yang tinggi dalam limbah cair menyebabkan ion semakin semakin tidak leluasa dalam pergerakannya yang pada akhirnya akan menghambat laju kecepatan recovery logam tembaga pada elektroda katodenya. Penelitian ini menjadikan konsentrasi tembaga sebagai variabel tetap dan waktu tinggal/lama elektrolisis sebagai variabel bebas. Data yang didapatkan dari hasil pengamatan dan perhitungan selama proses elektrolisis berlangsung disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1: Data Flooding No Flooding Tinggi (Cm) Volume (ml) 1 Flooding bak 3 500 equalisasi 2 Flooding bak 2,5 325 elektrolisis I 3 Flooding bak elektrolisis II 2.5 325 Bahan bak elektrolisis I, II terbuat dari bahan plastik microwave tahan panas sampai suhu 140 0 C (dalam oven microwave). Pengukuran waktu tinggal dalam bak elektrolisis dapat dijelaskan pada Tabel 2. Tabel 2: Waktu tinggal elektrolisis No Bak Elektrolisis I () Bak Elektrolisis II () Total Tinggal () Debit aliran limbah 1 10 10 20 32,5 ml/ 2 15 15 30 21,67mL/ 3 20 20 40 16,25mL/ 4 25 25 50 13 ml/ Hasil analisis laboratorium terhadap limbah cair pemurnian emas ditunjukkan pada Tabel 3. Gambar 1: Alur Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan Selesai Pada penelitian ini limbah cair yang telah disiapkan, dialirkan menuju bak penampungan awal melalui mesin pengatur debit air limbah. Pada bak penampungan awal dialirkan ke bak elektrolisis bertingkat. Arus listrik mengalir menuju katode dan anode bak elektrolisis. dalam waktu bersamaan ion tembaga mengalir menuju 3 Tabel 3: Hasil Analisis Laboratorium terhadap limbah cair pemurnian emas. No Perlakuan Kadar Tembaga (ppm) BE BE tunggal bertingkat 1 Sebelum 564 elektrolisis 564 2 Elektrolisis 20 430 372 3 Elektrolisis 30 320 350 4 Elektrolisis 40 192 265 5 Elektrolisis 50 118 242

Tingkat efisiensi penurunan kadar tembaga dalam proses elektrolisis dinyatakan dengan nilai sebelum dan sesudah proses elektrolisis. Perhitungan efesiensi penurunan kadar logam tembaga diadaptasikan dari penelitian Hindarti [9], sebagaimana berikut ini: So Si Efisiensi (%) = x100% (2) S o Dimana, S o adalah Kadar logam tembaga sebelum perlakuan dan S i adalah Kadar logam tembaga sesudah perlakuan. Dengan menggunakan rumus efesiensi penurunan kadar tembaga dalam limbah cair tersebut diperoleh penurunan kadar tembaga setelah mengalami elektrolisis seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 4. Tabel 4: Efesiensi penurunan kadar tembaga setelah mengalami elektrolisis. No Perlakuan Efesiensi (%) BE bertingkat BE tunggal 1 Sebelum elektrolisis 0 0 2 Elektrolisis 20 23.75 21.98 3 Elektrolisis 30 43.26 37.94 4 Elektrolisis 40 65.95 53.01 5 Elektrolisis 50 79.07 60.46 Konsentrasi logam tembaga dalam limbah cair mengalami perubahan yang cukup signifikan dengan menggunakan bak elektrolisis bertingkat dibandingkan hanya menggunakan bak elektrolisis tunggal (sebagai control). Terlihat pada Gambar 2, dimana terdapat selisih sebesar 10 ppm untuk waktu tinggal 20, sebesar 30 ppm untuk waktu tinggal 30, sebesar 73 ppm dengan waktu tinggal 40 dan sebesar 105 ppm dengan waktu tinggal 50. Gambar 2: Grafik penurunan kadar tembaga setelah mengalami elektrolisis Efesiensi penurunan logam logam tembaga juga terlihat perbedaan yang signifikan antara penggunaan bak elektrolisis bertingkat dengan bak elektrolisis tunggal. Terlihat pada Gambar 2, terdapat selisih efesiensi 4 sebesar 1,77 % untuk waktu tinggal 20, 5,31 % untuk waktu tinggal 30, 12,9 % untuk waktu tinggal 40 dan 18,61% untuk waktu tinggal 50. Gambar 2: Grafik efesiensi kadar tembaga setelah mengalami elektrolisis Hasil analisis setelah melalui proses elektrolisis menggunakan bak elektrolisis bertingkat dengan variasi waktu tinggal 20, 30, 40, dan 50 memberikan perubahan yang signifikan dibandingkan dengan menggunakan elektrolisis bak tunggal. Pada proses elektrolisis ini terbentuk endapan tembaga di elektroda katode yang pada akhirnya bisa diambil untuk direcovery untuk pemanfaatan campuran pembuatan perhiasan emas kembali 5. Kesimpulan Proses recovery tembaga dari limbah pengolahan/peleburan emas menggunakan bak elektrolisis bertingkat dan mesin pengontrol debit air limbah dapat mengurangi konsentrasi tembaga dalam air limbah Elektrolisis menggunakan bak elektrolisis bertingkat dengan variasi waktu tinggal 20, 30, 40, dan 50 memberikan perubahan yang signifikan dibandingkan dengan menggunakan elektrolisis bak tunggal. Pada proses elektrolisis ini terbentuk endapan tembaga di elektroda katode yang pada akhirnya bisa diambil untuk direcovery untuk pemanfaatan campuran pembuatan perhiasan emas kembali. Efesiensi penurunan logam tembaga terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan bak elektrolisis bertingkat dengan bak elektrolisis tunggal. Terlihat pada grafik 2, terdapat selisih efesiensi sebesar 1,77 % untuk waktu tinggal 20, 5,31 % untuk waktu tinggal 30, 12,9 % untuk waktu tinggal 40 dan 18,61% untuk waktu tinggal 50.

Daftar Pustaka 1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 5 Thn 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Jakarta 2014. 2. S. Y. L. Isana, Perilaku sel elektrolisis air dengan elektroda stainless steel. Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia, Yogyakarta 30 Oktober 2010, 1-9. ISBN: 978-97-98117-7-6 3. H. B. Cahyono dan N. M. Ariani., Reduksi tembaga dalam limbah cair proses etching Printing Circuit Board (PCB) dengan proses elektrokimia, Journal of Industrial Research, 8 (2), 101-121, 2014. 4. Yohanes, Pengaruh Waktu Kontak Proses Pertukaran Ion Resin Amberlite Terhadap Penurunan Kandungan Tembaga Dan Likel Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam Kotagede. Yogyakarta: STTL (2005). 5. D. Halliday, J. Walker dan R. Resnick. Fundamentals of Physics, New York: John Wiley & Sons (2010). 6. D. C. Giancoli., Physics for scientists and engineers. Vol. 3. Upper Saddle River, NJ: Prentice hall (2000). 7. J. D. Jackson, Classical electrodynamics. New York: Wiley (1999). 8. C. M. Ryu, Spin Motive Force dan Faraday Law for Electrons in Mesoscopic Rings, Physical Review Letters, 76 (6), 968-970, 1996. 9. F. Hindarti, Pengolahan Limbah Cair Proses Etching (Limbah Cair Pelarutan Tembaga dalam Proses Pembuatan Papan Rangkaian Tercetak) dengan Metode Elektrolisis. Magister Tesis, Gadjah Mada University, Yogyakarta (2007). 5