HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

ABSTRAK. Nanik Widiawaty

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA > 25 TAHUN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN TES PAPSMEAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENERAPAN SADARI PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PERTIWI PEMALANG TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU PERAWATANDIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMPN 3 BANTUL YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016

SIKAP REMAJA PUTRI USIA TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SUKOSEWU KABUPATEN BOJONEGORO

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. (Alamat Respondensi: ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah tumor malignan yang berasal dari epitel duktus

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD dr. R. SOEDJATI PURWODADI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP ISTRI DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DESA DUKUHAGUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI DESA SAMBIROTO NGAWI

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Karakteristik Responden

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Fajarina Lathu INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA (STUDI KASUS DI MAN 5 JOMBANG)

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang

Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

Sartika Tolingguhu NIM :

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU SADARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian cross sectional,

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

Fitriani Nur Damayanti 1), Lia Mulyanti 2), Novita Nining Anggraini 3)

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Akademi Farmasi Yamasi Makassar Terhadap Penanganan Nyeri Haid (Dysmenorrhea)

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PELAKSANAAN SENAM HAMIL (Studi Di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang)

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober 2013

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA REMAJA PUTRI DI MAN 1 SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

Sri Suparti Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. posyandu tentang kanker serviks dengan motivasi pada pemeriksaan deteksi dini

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI Nanik Nur Rosyidah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : naniknurrosyidahdh@gmail.com ABSTRAK Mengetahui benjolan abnormal secara dini pada payudara perlu dilakukan pemeriksaan sendiri atau sering disebut SADARI secara rutin dan teratur setiap bulannya. Sehingga perlu adanya pengetahuan yang cukup tentang SADARI. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan SADARI dengan frekuensi melakukan SADARI. Jenis penelitian ini analitik dengan rancang bangun cross sectional. Variabel independent dari penelitian ini yaitu pengetahuan tentang SADARI dan variabel dependentnya frekuensi melakukan SADARI. Populasinya semua mahasiswa kebidanan tingkat III di STIKES Dian Husada Mojokerto tahun 2012 yaitu sebanyak 354 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling sebanyak 188 mahasiswa.. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer, dikumpulkan dengan kuesioner dan diuji dengan spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan, sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup tentang SADARI yaitu 80 responden (42,5%). Sebagian kecil responden berpengetahuan baik yaitu 39 responden (20,7%). Sebagian besar responden Hanya sebagian kecil saja yang sangat sering melakukan SADARI yaitu 11 responden (5,6%). Setelah diuji menggunakan spearman rho didapatkan hasil ρ = 0,003 lebih kecil dari 0,05, jadi dapat disimpulkan r hitung lebih besar dari r tabel atau H0 ditolak yang artinya ada hubungan antara pengetahuan mahasiswa kebidanan tingkat III tentang SADARI dengan frekuensi melakukan SADARI. Kata kunci : Pengetahuan, frekuensi melakukan, SADARI Halaman 14

PENDAHULUAN Pemeriksaan payudara sendiri atau sering disebut SADARI merupakan salah satu cara mengenal payudara sendiri sehingga dapat mendeteksi secara dini perubahannya. Tetapi terkadang perubahan tersebut dianggap normal bagi mereka yang tidak merasa terganggu dengan benjolan serta nyeri tekan payudara pada saat menstruasi. Padahal benjolan atau perubahan pada payudara jangan sampai diabaikan (Gilly, 2009). Pemeriksaan payudara pada remaja sangat penting karena pemeriksaan payudara banyak manfaat diantaranya mengetahui adanya FAM (Fibroadenoma mammae) yang biasa terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun, selain itu manfaatnya untuk mendeteksi dini kanker payudara. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri melalui SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri (Gilly, 2009). Fenomena yang terjadi di STIKES Dian Husada Mojokerto menunjukkan, banyak mahasiswa yang tidak melakukan SADARI. Berdasarkan laporan dari NSW Breast Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia 50 tahun, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita umur antara 15-25 tahun, lebih dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. (Syarif, 2010). Yayasan Kanker Payudara Jakarta menyatakan bahwa 10 dari 10.000 penduduk Indonesia terkena kanker payudara, 70% penderita datang kedokter atau rumah sakit pada keadaan stadium lanjut. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan teknik wawancara pada tanggal 22 Oktober 2011 kepada 20 mahasiswa Prodi Kebidanan tingkat III STIKES Dian Husada Mojokerto,didapatkan 8 mahasiswa (40%) tidak pernah melakukan SADARI dengan alasan belum memahami dengan benar materi tentang SADARI dan tidak ada waktu luang, 9 (45%) diantaranya jarang melakukan SADARI karena anggapan mereka masih muda sehingga tidak mungkin terkena tumor payudara,2 mahasiswa (10%) sering melakukan SADARI dengan frekuensi antara 10-12 x/tahun,sedangkan 1 (5%) sangat sering melakukan SADARI. SADARI dilakukan untuk mendeteksi secara dini adanya suatu kelainan pada payudara sehingga bila ada suatu kelainan akan mendapat penanganan sedini mungkin untuk menghindari komplikasi yang parah. Jika SADARI tidak dilakukan maka deteksi dini terhadap kanker payudara dan kelainan payudara yang lain akan sulit ditemukan dan biasanya ditemukan saat kanker sudah stadium lanjut sehingga perlu biaya yang mahal untuk melakukan pengobatan yang intensif. Dalam menangani kanker payudara, cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengulang kembali materi tentang SADARI supaya mahasiswa lebih memahami materi tentang SADARI, selain itu SADARI perlu untuk dimasukkan dalam target praktikum supaya mahasiswa tidak hanya memahami materi SADARI saja tetapi dapat rutin mengaplikasikan SADARI dalam kehidupan sehari-hari dengan benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan mahasiswa Prodi Kebidanan tingkat III tentang SADARI dengan frekuensi melakukan SADARI di STIKES Dian Husada Mojokerto. METODE PENELITIAN Desain ini prosesnya adalah penelitian observasional analitik yaitu dimana peneliti menghubungkan antara dua variabel yaitu variabel independent (pengetahuan mahasiswa tingkat III tentang SADARI) dan variabel dependent (frekuensi melakukan SADARI). Penelitian observasional analitik ini menggunakan pendekatan cross sectional merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan. (Hidayat, 2007). Wilayah generalisasi yang terjadi atas objek/ subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat III yang berada di STIKES Dian Husada Mojokerto yang dibagi 6 kelas. Teknik sampling yang digunakan sadalah cluster random sampling, cara ini dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen. Menentukan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi pada penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dimana pengambilan sampel bermaksud memberikan peluang sama dalam pengambilan sampel (Hidayat, 2007). Variabel yang menjadi sebab Halaman 15

perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat) pada penelitian ini yaitu pengetahuan SADARI. Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas atau variabel independent yaitu frekuensi melakukan SADARI. Pada penelitian bivarat peneliti menggunakan uji statistik Sperman Rank (Rho) yaitu analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat eratnya hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal dan ordinal. Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan melalui tahapan editing, coding, scoring dan tabulating. PEMBAHASAN 1. Pengetahuan mahasiswa kebidanan tingkat III tentang SADARI Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 80 responden (42,5%). Sebagian kecil responden berpengetahuan baik yaitu 39 responden (20,7%) tentang SADARI. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang memerlukan pengindraan terhadap objek (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya pendidikan lingkungan, informasi, dengan bertambahnya usia maka pengetahuan seseorang akan bertambah baik (Mubarok, 2007). Seharusnya semakin tinggi pengetahuan seseorang maka mereka akan membentuk perilaku yang baik pula. Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden berumur 19-21 tahun yaitu 182 responden (96,7%) memiliki pengetahuan cukup tentang SADARI. Bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologi (mental), pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan : pertama perubahan ukuran, kedua perubahan proporsi, ketiga kehilangan ciri-ciri lama, keempat timbulnya ciri-ciri baru. Ini akibat pematangan fisik organ, pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang makin matang (Mubarok, 2007). Berdasarkan fakta dan teori diatas kita bisa melihat bahwa usia sangat mempengaruhi pengetahuan seseorang, meskipun sebagian besar mahasiswa memiliki usia antara 19-21 tahun yang seharusnya memiliki pengetahuan baik karena usia mereka adalah usia mahasiswa pada umumnya. Dimana mahasiswa sering digolongkan sebagai kaum intelegensi dan sosok yang memiliki kedinamisan dan sikap rasional. Namun masih ada sebagian kecil dari mahasiswa yang berpengetahuan kurang. Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mendapat informasi dari dosen tentang SADARI yaitu 188 responden (100%). Berdasarkan teori, pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya pendidikan lingkungan, informasi, dengan bertambahnya usia maka pengetahuan seseorang akan bertambah baik (Mubarok, 2007). Pada materi ginekologi yang didalamnya dibahas tentang SADARI sudah diajarkan pada semester 3. Tapi hanya sebagian kecil yang memiliki pengetahuan baik, dan tiga kali lipat mahasiswa yang pengetahuan baik memiliki pengetahuan kurang. Hal ini disebabkan karena intelegensi atau daya tangkap dalam memperoleh materi atau informasi berbeda antara individu satu dan yang lain. Sebagian mahasiswa juga ada yang tidak mengikuti perkuliahan ginekologi, sehingga mereka belum mengerti benar tentang materi SADARI. 2. Frekuensi melakukan SADARI di STIKES Dian Husada Mojokerto Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden memiliki frekuensi sangat sering hanya 11 responden (5,9%) sedangkan mahasiswa yang tidak pernah melakukan SADARI yaitu 52 responden (27,7%). Informasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Semakin banyak orang menggali informasi baik dari media cetak maupun elektronik maka pengetahuan yang dimiliki akan semakin banyak dan meningkat pula. Setelah seseorang memiliki pengetahuan dari informasi, objek atau stimulasi, kemudian mengadakan penilaian atau pendapatan terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan akan melaksanakan atau mempraktekan apa yang dilihat dan diketahuinya (Notoatmodjo, 2007). Informasi seharusnya memotivasi mahasiswa untuk melakukan SADARI dengan rutin dan teratur. Banyak alasan yang dikatakan Halaman 16

para mahasiswa tentang alasan tidak atau jarang melakukan SADARI. Bukan hanya karena malas atau tidak sempat tapi anggapan kurang pentingnya pelaksanaan SADARI secara rutin dan teratur, padahal SADARI penting bukan hanya untuk ibu-ibu yang berusia lebih dari 30 tahun saja yang bisa mempunyai benjolan abnormal pada payudara atau sering disebut FAM (fibroadenoma mammae). 3. Hubungan antara pengetahuan SADARI dengan frekuensi melakukan SADARI Dari tabel 3 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu 80 responden (42,5%). Informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Dari pengetahuan seseorang bisa melakukan atau mempraktekan apa yang diketahui atau diamatinya (Mubarok, 2007). Setelah seseorang mengetahui stimulasi atau objek, kemudian mengadakan penilaian atau pendapatan terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya akan melaksanakan atau mempraktekan apa yang dilihat dan diketahuinya (Notoatmodjo, 2007). Sehingga informasi merupakan faktor yang tidak bisa dipisahkan dalam mempengaruhi pengetahuan. Adanya pengetahuan yang baru bagi responden tentang SADARI akan memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan sehingga dapat berpikir apakah hal itu memang baik atau buruk untuk kehidupan. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa dari responden yang sebagian besar berusia 19-21 tahun, dari 39 responden (20,7%) yang memiliki pengetahuan baik masih ada mahasiswa yang tidak pernah melakukan SADARI yaitu 10 responden (5,3%). Dari 69 responden (36,7%) yang berpengetahuan kurang ternyata ada mahasiswa yang sangat sering melakukan SADARI yaitu sebanyak 3 responden (1,6%). Semakin bertambah usia seseorang akan semakin matang mereka dalam berpikir dan bertindak melakukan suatu pengetahuan atau pengalaman yang mereka dapat (Mubarok, 2007). Semakin bertambah dan cukup bisa berpikir logis mahasiswa seharusnya mampu melakukan hal positif atas pengetahuan positif yang didapat. Bukan hanya sebatas teori tetapi juga praktek untuk melakukan hal positif tersebut. Hal ini berbeda dengan yang ditemukan ditempat penelitian dimana sekalipun usia sudah cukup matang tapi masih belum melakukan SADARI dengan rutin. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa perilaku seseorang melakukan SADARI dengan rutin dan teratur terbentuk dari pemahaman responden tentang baik ataupun buruknya suatu pengetahuan yang mereka dapat. Pengalaman yang diperoleh dan pengembangan mental yang bagus, membuat responden memberikan tanggapan atau perilaku yang baik dalam mempraktekan apa yang dilihat atau pengetahuan yang didapat secara rutin dan teratur. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal berikut : 1. Pengetahuan remaja di STIKES Dian Husada Mojokerto adalah sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 80 responden (42,5%). Sebagian kecil responden berpengetahuan baik yaitu 39 responden (20,7%) tentang SADARI. 2. Frekuensi remaja dalam melakukan SADARI di STIKES Dian Husada Mojokerto adalah sebagian besar jarang melakukan SADARI yaitu 74 responden (39,4%) 3. Perhitungan hubungan pengetahuan SADARI dengan frekuensi melakukan SADARI di STIKES Dian Husada Mojokerto ketika sudah dilakukan uji spearman rho mendapat hasil ρ = 0,003 lebih kecil dari 0,05 jadi dapat disimpulkan r hitung lebih besar dari r tabel. Berarti H0 ditolak yang artinya ada hubungan antara pengetahuan mahasiswa kebidanan tingkat III tentang SADARI dengan frekuensi melakukan SADARI. SARAN 1. Diharapkan tenaga kesehatan bisa meningkatkan kesadaran atau memberi penyuluhan kepada remaja atau dewasa muda yang masih dalam masa usia reproduksi untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin. Halaman 17

2. Diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada dunia ilmu pengetahuan umumnya dan ilmu kesehatan pada khususnya dalam hal pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri sebagai salah satu upaya deteksi dini tumor payudara. DAFTAR PUSTAKA Andrew, Gilly. 2009. Kesehatan reproduksi wanita. Jakarta: EGC Arycoloum. 2010. Deteksi dini kelainan payudara. Jakarta: Salemba medika Azwar, Saifudin. 2008. Sikap manusia teori dan pengukurannya. Yogyakarta: pustaka belajar Dixon, J.M. dan Leonard, R.C.F. 2006. Kelainan payudara. Jakarta: dian rakyat Hidayat. 2007. Metodologi penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta: salemba medika Kumalasari, Intan. 2012. Kesehatan reproduksi untuk mahasiswa kebidanan dan keperawatan. Jakarta: Salemba medika Maulani. 2009. Kanker payudara dan solusinya. Jakarta: media aesclapius Mubarok. 2007. Promkes dan sebuah pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta: Graha ilmu Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: rineka cipta Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: rineka cipta Nursalam. 2009. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman skripsi, tesis dan instrumen penelitian. Jakarta: salemba medika Setiadi. 2007. Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha ilmu Sobur, Alek. 2007. Psikologi umum dalam lintas sejarah. Bandung : cv pustaka setia Sugiono. 2009. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sumantri, Arif. 2006. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba medika Varney. 2007. Buku ajar asuhan kebidanan edisi 4. Jakarta: EGC Halaman 18