HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENERAPAN SADARI PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PERTIWI PEMALANG TAHUN 2017

Transkripsi

1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENERAPAN SADARI PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PERTIWI PEMALANG TAHUN 2017 Elqy Mei Zumaro 1) Ratna Dewi Handayani 2) Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang Abstrak Faktor yang mempengaruhi penerapan SADARI diantaranya disebabkan masyarakat kurang mengerti bagaimana mengetahui sedini mungkin timbulnya tumor payudara, sehingga angka kejadian tumor sering ditemukan pada stadium lanjut. Kejadian kanker payudara di Kabupaten Pemalang mengalami peningkatan ditahun 2015 sejumlah 691 kasus dibandingkan jumlah kasus pada tahun Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa smester I, III, dan V Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang tahun Penelitian ini merupakan suatu penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang tahun 2017 semester I, III dan V dengan jumlah 32 orang secara Total Sampling. Hasil penelitian menunjukan paling banyak mahasiswa mene SADARI sebanyak 19 orang (59,4%), pengetahuan mahasiswa terhadap SADARI cukup baik sebanyak 19 orang (59,4%), sikap baik mahasiswa dalam penerapan SADARI sebanyak 26 orang (81,2%). terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan penerapan SADARI dengan hasil ρ = 0,848 berarti ρ > α. Ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan penerapan SADARI dengan hasil ρ = 0,000 berarti ρ < α. Diha bagi peneliti dapat melanjutkan penelitian ini dengan variabel-variabel yang lain yang mungkin berpengaruh terhadap penerapan SADARI. Kata kunci ; Pengetahuan, Sikap, Penerapan, SADARI 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang maksimal guna tercapai suatu Negara yang kuat sehingga memiliki ketahanan bangsa yang tangguh dan memiliki kesehatan fisik, mental, dan sosial serta memiliki produktivitas yang tinggi (Candiel, 2008). Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan salah satu upaya yang dilakukan yaitu dapat melalui program kesehatan reproduksi pada wanita dewasa sehingga membantu agar memiliki kesadaran, sikap dan perilaku kehidupan reproduksi sehat dan bertanggung jawab, melalui advokasi, promosi, konseling pelayanan yang memiliki permasalahan khusus serta dukungan pada kegiatan yang bersifat positif (Candiel, 2008). Kanker payudara adalah terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. Payudara tersusun atas kelenjar susu, jaringan lemak, kantung penghasil susu, dan kelenjar getah bening. Sel abnormal bisa tumbuh di empat bagian tersebut, dan mengakibatkan kerusakan yang lambat tetapi pasti menyerang payudara (Nurcahyo, 2010). Jumlah kasus kanker payudara pada tahun 2015 di Provinsi Jawa Tengah meningkat sebanyak kasus atau (0,91%) dibandingkan pada tahun 2014 yang sebanyak 0,90% atau kasus dengan kejadian kanker payudara di Kabupaten Pemalang dalam kategori 10 besar (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015). Kasus kanker payudara dii Kabupaten Pemalang mengalami peningkatan ditahun 2015 sejumlah 691 kasus dibandingkan jumlah kasus pada tahun 2014 yaitu sebanyak 610 kasus 10

2 (Dinas Kesehatan Kabupaten pemalang, 2016). Menurut badan kesehatan dunia WHO, satu- satunya cara yang efektif untuk meningkatkan deteksi dini terhadap kanker payudara sampai saat ini adalah melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Deteksi dini dan terapi yang baik juga telah terbukti menurunkan angka kematian karena kanker payudara sejak tahun 1990 (Rosjidi, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 11 orang Bidan, empat orang diantaranya adalah bidan yang baru saja menyelesaikan pendidikan program D III Kebidanan dengan lama tugas masing-masing 23 tahun, 12 tahun, 11 tahun dan 10 tahun. Hasilnya didapatkan bahwa lima orang (45,45%) berpengetahuan baik, empat orang (36,36%) berpengetahuan cukup dan dua orang (18,18%) berpengetahuan kurang. Kemudian dari 11 orang Bidan yang (SADARI) secara rutin yaitu tiga orang (27,27%), yang melakukan SADARI tetapi tidak rutin yaitu enam orang (54,54%), selain itu yang tidak melakukan SADARI sama sekali yaitu dua orang (18,18%). Kemudian studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 Mahasiswa semester VII Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang yang diambil secara simple random sampling didapatkan hasil bahwa enam orang (60%) berpengetahuan baik, tiga orang (30%) berpengetahuan cukup, dan satu orang (10%) berpengetahuan kurang. Kemudian dari 10 orang mahasiswa tersebut, empat orang (40%) mene SADARI secara rutin, dan 6 orang (60%) yang tidak mene SADARI dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap penerapan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang Tahun METODE PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang tahun 2017 semester I, III, dan V. Sampel penelitian sebanyak 32 mahasiswa. Analisis data menggunakan chi square. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Penerapan SADARI No dapat dilihat bahwa sebanyak 19 responden (59,4%) dinilai mene SADARI dalam kehidupan sehari-hari. 2. Pengetahuan Responden Tingkat Pengetahuan No. Kategori 1. Baik 9 28,1 2. Cukup 19 59,4 3. Kurang 4 12,5 Jumlah dapat dilihat bahwa sebanyak 19 responden (59,4%) dinilai memiliki pengetahuan cukup baik oleh mahasiswa. 3. Sikap Responden No. Kategori Kategori Penerapan SADARI , ,6 Jumlah ,0 Sikap SADARI 1. Baik 26 81,2 2. Baik 6 18,8 Jumlah ,0 dapat dilihat bahwa sebanyak 26 responden (81,2%) dinilai memiliki sikap baik oleh mahasiswa. 11

3 4. Hubungan Pengetahuan dengan Penerepan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Penge tahuan Penerapan SADARI Jml % N Baik 6 66,7 3 33,3 9 Cukup 12 63,2 7 36,8 19 Kurang 1 25,0 3 75,0 4 Jml 19 59, ,6 32 Data di atas menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik terdapat 19 responden (59,4%) yang mene SADARI, dan paling banyak 12 responden (63,2%) yang berpengetahuan cukup yang mene SADARI. Responden dengan pengetahuan kurang yang mmene SADARI sebanyak 1 orang (25,0%). Hasil analisi statistik dengan uji Chi- Square menggunakan α = 0,05 didapatkan nilai ρ = 0,848 berarti ρ > α, maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan penerepan SADARI pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang Tahun Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Azmeilia tahun 2010 pada mahasiswi Fakultas Psikologi USU yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara pengetahuan tentang kanker payudara dan sadari dengan perilaku sadari. Pengetahuan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena perilaku yang didasari oleh pengetahuan yang baik akan bersifat langgeng atau bertahan lama, sedangkan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan yang baik tidak akan berlangsung lama dan biasanya hanya karena mengikuti situasi atau untuk mendapatkan hasil tertentu yang diha setelah melakukan tindakan (Notoatmodjo, 2003). Pada penelitian ini didapatkan sebagian besar pengetahuan responden cukup yaitu sebanyak 12 orang (63,2%). Hal ini di sebabkan tinggi rendahnya pengetahuan seseorang sangat berpengaruh terhadap penerapan sebuah tindakan, dalam hal ini SADARI. Dengan pengetahuan yang baik akan membuat seseorang berperilaku positif. Pengetahuan yang sangat baik dapat diperoleh responden dari berbagai sumber, baik dari pembelajaran pada saat perkuliahan ataupun banyaknya informasi yang didengar yang akan membuat seseorang kaya akan pengetahuan, sehingga pada akhirnya setiap orang akan mengetahui baik buruk dari sebuah tindakan. 5. Hubungan sikap dengan penerapan SADARI Penge tahuan Penerapan SADARI Jml rap kan Baik 19 73,1 7 26,9 26 Tdk 0 0, baik Jml 19 59, ,6 32 Data di atas menunjukkan bahwa dari responden yang mene SADARI, terdapat 19 orang (73,1%) yang bersikap baik dan tidak ada yang bersikap tidak baik (0,0%). Kemudian dari responden yang tidak mene SADARI terdapat 7 orang (26,9%) yang bersikap baik dan 6 orang (100%) berpengetahuan tidak baik. Hasil analisis statistik dengan uji Fishe s Exact Test didapatkan dengan α = 0,05 didapatkan nilai ρ = 0,000 berarti ρ < α, maka Ho ditolak artinya ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan penerepan SADARI pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang Tahun Hasil penelitian ini sependapat dengan hasil penelitian Dwi Sri Handayani tahun 2008 yang menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku responden dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Cara sadari yang baik merujuk pada sikap seseorang untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan payudara sehingga dapat melakukan upaya pencegahan secara dini terhadap kanker payudara. Namun demikian 12

4 memiliki pengetahuan yang baik tidak serta merta dapat menunjang kesadaran seseorang untuk melakukan sikap cara sadari yang baik karena berdasarkan pada strukturnya, sikap itu sendiri terdiri dari tiga komponen, yaitu kognitif, afektif, dan konatif. 4. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan penerapan SADARI pada mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang tahun 2017 (ρ = 0,848) 2. Ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan penerapan SADARI pada mahasiswa Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang tahun 2017 (ρ = 0,000) B. Saran 1. Bagi peneliti diha dapat melanjutkan penelitian ini dengan variabel-variabel yang lain yang mungkin berpengaruh terhadap penerapan SADARI seperti faktorfaktor atau motivasi. 2. Bagi mahasiswa sebaiknya lebih meningkatkan pengetahuan dalam hal kesehatan reproduksi dengan membaca buku dan mencari informasi lewat jurnal- jurnal yang ada. 13

5 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. EGC Azwar, Syaifudin Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Bulent et al Intraductal location of the sclerosing adenosis of the breast, Clinical Study. Journal Citation Reports. Pittsburgh Dinkes Jateng. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Handayani, Dwi Sri Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku Para Wanita Dewasa Awal Dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri Di Kelurahan Kalangan Kecamatan Pedan: PSIK Undip Indiyastuti, Sri Kanker Payudara. 1.html. Diakses 25 Januari jam WIB Kardinah Pelibatan Masyarakat Dalam Deteksi Dini Kanker Payudara. Diakses tanggal 25 Januari jam WIB Notoatmodjo, Soekidjo Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta.. Rineka Cipta. Nursalam dan Pariani, Siti Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta. EGC Rasjidi, I., Deteksi Dini Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: Fakultas Kedokteran Pelita Harapan. Reksoprodjo Kumpulan Kuliah Bedah. Jakarta. Bina Aksara Jakarta Sarwono, Y Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. Saryono, Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Buku Kesehatan. Suddarth, Brunner Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi Kedelapan. Jakarta. EGC Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada Sjamsuhidayat dan Wim de Joing, R Buku Ajar Ilmu Bedah, Revisi ed. EGC, Jakarta. Tambunan Diagnosis dan Tatalaksana Sepuluh Jenis Kanker di Indonesia. Jakarta. EGC Tjandra, Kejadian Kanker Payudara Masih Tertinggi. Available from: /kejadian-kankerpayudara-masih-tertinggi Tjindarbumi, Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing House PVT LTD Wahyuni, Arlinda Sari Hubungan Jenis Histologi dengan Ketahanan Hidup 5 Tahun Penderita Kanker Payudara. Majalah Kedokteran Nusantara No. 1: 39 Weiss, G.R., Clinical Oncology. Texas: The University of Texas Health Sciene Center at San Antonio WHO, Kanker Payudara. Available from: d/kan 14