aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

dokumen-dokumen yang mirip
abungan, baik dalam rupiah giro valuta

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

% yoy. Jan*

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

meningkat % (yoy) Feb'15

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

Perkembangan Uang Beredar (M2)

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

(%, SBT) (%, qtq)

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

(%, SBT) (%, qtq)

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Huruf a Perhitungan pemenuhan GWM Primer secara harian dilakukan berdasarkan posisi s

Banking Weekly Hotlist (9 April 13 April 2018)

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di DIY (Jiwa)

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

RENCANA PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI 1)

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SURVEI KREDIT PERBANKAN

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016

BAB I PENDAHULUAN. dan profesi yang berkaitan dengan efek (Martalena dan Malinda, 2011:3). Pasar

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

KONDISI TRIWULAN II-2007

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

BAB I PENDAHULUAN. sektor tersebut mempunyai andil dalam menambah devisa negara dan

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

UMKM & Prospek Ekonomi 2006

BAB II URAIAN TEORITIS

Transkripsi:

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa Agustus 2015 Likuiditas perekonomian terakselerasi didukung pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan. Posisi uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh 13,3% (yoy), setelah tumbuh 12,5% (yoy) pada bulan sebelumnya. Meningkatnya pertumbuhan M2 tersebut terutama dipengaruhi oleh akselerasi penyaluran kredit perbankan yang tumbuh lebih tinggi (10,8% yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya (9,6% yoy), setelah mengalami perlambatan sejak tember 2013. Akselerasi pertumbuhan kredit tersebut terutama terjadi pada pertumbuhan Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari seluruh komponen M2. Komponen M1 (uang kartal dan giro rupiah) mengalami kenaikan pertumbuhan dari 12,3% (yoy) pada i 2015 menjadi 14,6% (yoy) pada Agustus 2015. Hal ini sejalan dengan perkiraan membaiknya konsumsi sebagaimana terindikasi dari indeks keyakinan konsumen yang meningkat pada Agustus 2015. Selain itu, komponen Uang Kuasi (simpanan berjangka dan tabungan dalam rupiah dan valas serta simpanan giro valuta asing) dan Surat Berharga Selain Saham pada Agustus 2015 masing-masing tumbuh sebesar 12,7% (yoy) dan 94,7% (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 12,4% (yoy) dan 69,0% (yoy). Suku bunga kredit relatif stabil di tengah turunnya suku bunga simpanan. Pada Agustus 2015, suku bunga kredit tercatat sebesar 12,92% sama dengan i 2015. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan pada Agustus 2015 masing-masing tercatat sebesar 7,65%, 8,06%, 8,64%, dan 8,58%, atau turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 7,77%, 8,13%, 8,71%, dan 8,75%. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang U Beredar, Dana dan Kredit Tabel 1. Uang Beredar 2015 % (yoy) '15 '15* Uang Beredar Luas (M2) 4,373.2 4,403.0 12.5 13.3 Uang Beredar Sempit (M1) 1,031.9 1,026.4 12.3 14.6 o/w: Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR 431.5 423.2 (4.7) 6.0 Uang Kuasi 3,325.9 3,361.1 12.4 12.7 Surat Berharga Selain Saham 15.4 15.6 69.0 94.7 Keterangan: Sejak periode data uari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode i 2015 KOMPONEN UANG BEREDAR Likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) 1 tumbuh meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi M2 pada akhir Agustus 2015 tercatat sebesar Rp4.403,0 triliun, atau tumbuh 13,3% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan i 2015 yang sebesar 12,5% (yoy). Peningkatan pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari seluruh komponen M2, yaitu M1, Uang Kuasi, dan Surat Berharga Selain Saham. Komponen M1 (uang kartal dan giro rupiah) tercatat sebesar Rp1.026,4 triliun, mengalami kenaikan pertumbuhan menjadi 14,6% (yoy) dari 12,3% (yoy) pada i 2015. Hal ini sejalan dengan perkiraan membaiknya konsumsi sebagaimana terindikasi dari indeks keyakinan konsumen yang meningkat pada Agustus 2015. Peningkatan M1 tersebut bersumber dari uang kartal yang tumbuh 6,0% (yoy) pada Agustus 2015, setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 4,7% (yoy). Posisi 1 Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 1

Tabel 2. Penghimpunan Dana DPK 2015 % (yoy) '15 '15* Rupiah 3,477.6 3,482.0 12.3 10.3 Giro 636.5 639.6 25.8 18.6 Tabungan 1,158.5 1,148.8 3.0 3.0 Simpanan Berjangka 1,682.6 1,693.6 14.8 12.6 Valas 710.9 734.3 21.7 25.0 Giro 323.8 337.8 34.3 38.4 Tabungan 102.7 107.2 13.5 18.7 Simpanan Berjangka 284.3 289.3 12.5 14.3 Total Jenis Simpanan 4,188.4 4,216.3 13.8 12.6 Giro 960.4 977.4 28.5 24.8 Tabungan 1,261.1 1,256.0 3.8 4.2 Simpanan Berjangka 1,966.9 1,982.9 14.4 12.9 *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode 2015 Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) 2015 % yoy Kredit 4 3,869.3 3,914.3 9.6 10.8 Lainnya bersih 48.4 39.5 6.1 10.8 Keterangan: Sejak periode data uari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode i 2015 Tabel 4. Pinjaman Kepada Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode i 2015 '15 '15* Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 4,373.2 4,403.0 12.5 13.3 Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 1,177.6 1,178.6 12.0 10.8 Aktiva Dalam Negeri Bersih 3,195.6 3,224.4 12.7 14.2 Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat 407.3 420.7 38.7 37.3 Tagihan kepada Pemerintah Pusat 689.4 715.3 15.9 20.0 Kewajiban kepada Pemerintah Pusat 282.2 294.6 (6.3) 1.7 Tagihan Kepada Sektor Lainnya 4,155.1 4,212.6 10.9 12.1 o/w: Keterangan 2015 % yoy Kredit Modal Kerja (KMK) 1,826.5 1,851.1 8.4 10.2 o/w Industri Pengolahan 495.7 501.9 14.0 16.2 Perdagangan, Hotel dan Restoran 668.2 682.3 6.8 10.1 Kredit Investasi (KI) 946.4 960.1 11.9 12.9 o/w Industri Pengolahan 200.3 207.0 17.3 20.5 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 143.5 145.8 16.1 16.9 Uang Kuasi 2 tercatat sebesar Rp3.361,1 triliun, atau tumbuh 12,7% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan i 2015 (12,4% yoy). Peningkatan pertumbuhan Uang Kuasi terutama dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka dalam valas. Pertumbuhan surat berharga selain saham juga mengalami peningkatan dari 69,0% (yoy) pada i 2015 menjadi 94,7% (yoy) pada Agustus 2015. Sementara itu, penghimpunan simpanan masyarakat di bank (DPK) 3 pada Agustus 2015 tercatat tumbuh sebesar 12,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan periode i 2015 (13,8% yoy). Perlambatan tersebut bersumber dari Giro dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah (Tabel 2). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh akselerasi a pertumbuhan kredit perbankan. Posisi kredit 4 yang disalurkan oleh perbankan pada Agustus 2015 tercatat sebesar Rp3.914,3 triliun, atau tumbuh 10,8% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (9,6% yoy) (Tabel 3). Akselerasi pertumbuhan kredit setelah mengalami perlambatan sejak tember 2013, memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi kedepan. Akselerasi pertumbuhan kredit tersebut terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI) yang meningkat. Pada Agustus 2015, KMK tercatat sebesar Rp1.851,1 triliun, atau tumbuh 10,2% (yoy) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya (8,4% yoy). Peningkatan pertumbuhan KMK antara lain terjadi pada sektor Industri Pengolahan dan PHR (Perdagangan, Hotel, dan Restoran) yang masing-masing tumbuh dari 14,0% 2 Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing 3 DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. Sementara, dalam menganalisis perkembangan DPK termasuk juga simpanan yang diblokir dan merupakan simpanan milik pihak ketiga (tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan Bukan penduduk), baik dalam Rupiah dan Valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka. 4 Kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker s Acceptances), dan Tagihan Repo. Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 2

Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum 2015 yoy (%) '15 '15 Skala Usaha Mikro 155.7 156.2 16.8 17.2 Kecil 201.6 203.3 3.5 4.1 Menengah 351.0 350.6 8.6 9.5 Jenis Penggunaan Modal Kerja 518.4 520.8 9.8 10.5 Investasi 189.9 189.3 6.1 6.7 Total UMKM 708.3 710.1 8.8 9.5 Grafik 2. Pertumbuhan Kredit PHR, Properti, dan Industri Pengolahan 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 PHR Properti Industri Pengolahan Tabel 6. Kredit Properti 2015 % (yoy) Kredit Properti 591.6 597.9 13.6 13.5 KPR dan KPA 329.0 331.2 7.6 8.0 Konstruksi 165.3 166.6 24.3 21.4 Real estate 97.3 100.1 18.6 20.9 *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode i 2015 Grafik 3. 3. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit 10.0 % BI Rate 1 Bulan % 12.90 9.0 8.0 12.40 7.0 6.0 5.0 % 11.90 11.40 (yoy) dan 6,8% (yoy) pada i 2015 menjadi 16,2% (yoy) dan 10,1% (yoy) pada Agustus 2015. Sementara itu, KI pada Agustus 2015 tercatat sebesar Rp960,1 triliun, tumbuh 12,9% (yoy), meningkat dibandingkan i 2015 (11,9% yoy). Peningkatan KI tersebut antara lain terjadi pada sektor Industri Pengolahan dan Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan yang masingmasing tumbuh 20,5% (yoy) dan 16,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan i 2015 (17,3% dan 16,1% yoy) (Tabel 4). Akselerasi pertumbuhan kredit juga terjadi pada kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bank Umum menyalurkan kredit UMKM pada Agustus 2015 sebesar Rp710,1 triliun, atau tumbuh 9,5% (yoy) meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 8,8% (yoy). Peningkatan pertumbuhan kredit UMKM terjadi pada seluruh skala usaha (Mikro, Kecil, dan Menengah), yang masing-masing tumbuh 17,2% (yoy), 4,1% (yoy), dan 9,5% (yoy) pada Agustus 2015, lebih tinggi dibandingkan i 2015 yang tumbuh sebesar 16,8% (yoy), 3,5% (yoy), dan 8,6% (yoy) (Tabel 5). Di sisi lain, pertumbuhan penyaluran kredit pada sektor properti menunjukkan perlambatan. Pada Agustus 2015, kredit pada sektor properti tercatat sebesar Rp597,9 triliun, atau tumbuh 13,5% sedikit lebih rendah dibandingkan i 2015 (13,6% yoy). Perlambatan kredit sektor properti bersumber dari kredit konstruksi yang tumbuh 21,4% (yoy) pada Agustus 2015, lebih rendah dibandingkan i 2015 (24,3% yoy). Di sisi lain, pada Agustus 2015 kredit real estate dan KPR dan KPA tercatat tumbuh masing-masing sebesar 20,9% (yoy) dan 8,0% (yoy), meningkat dibandingkan i 2015 (18,6% dan 7,6% yoy) (Tabel 6). SUKU BUNGA SIMPANAN DAN KREDIT Suku bunga 5 kredit relatif stabil di tengah turunnya suku bunga simpanan. Pada Agustus 2015, suku bunga kredit tercatat sebesar 12,92% sama dengan i 2015. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan pada 5 Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 3

Agustus 2015 masing-masing tercatat sebesar 7,65%, 8,06%, 8,64%, dan 8,58%, atau turun dibandingkan bulan sebelumnya, yang masing masing tercatat sebesar 7,77%, 8,13%, 8,71%, dan 8,75% (Grafik 3). SEPTEMBER 2015 DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN STATISTIK DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 4

Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Trilliun Rp) Uraian Uang Beredar Luas (M2) 3,886.5 4,010.1 4,024.5 4,076.7 4,173.3 4,174.8 4,218.1 4,246.4 4,275.7 4,288.4 4,358.8 4,373.2 4,403.0 Uang Beredar Sempit (M1) 895.8 949.2 940.3 955.5 942.2 918.1 927.8 957.6 959.4 980.9 1,039.5 1,031.9 1,026.4 Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR 399.3 395.2 396.1 405.7 419.3 391.3 387.9 382.0 395.7 406.5 409.7 431.5 423.2 Simpanan Giro Rupiah 496.6 553.9 544.2 549.8 523.0 526.8 540.0 575.6 563.7 574.4 629.8 600.4 603.2 Uang Kuasi 2,982.7 3,044.8 3,066.4 3,099.4 3,209.5 3,233.9 3,278.9 3,275.5 3,302.2 3,293.1 3,305.6 3,325.9 3,361.1 Simpanan Berjangka 1,629.4 1,665.8 1,680.6 1,694.6 1,729.9 1,788.6 1,846.8 1,849.3 1,862.4 1,858.2 1,829.2 1,827.8 1,847.4 Rupiah 1,396.8 1,418.0 1,444.5 1,456.5 1,475.4 1,523.8 1,570.2 1,572.2 1,589.2 1,578.2 1,558.9 1,567.9 1,582.9 Valas 232.6 247.8 236.2 238.0 254.5 264.8 276.6 277.1 273.2 280.0 270.3 259.9 264.5 Tabungan 1,132.3 1,143.1 1,138.9 1,158.9 1,234.6 1,184.8 1,182.0 1,171.0 1,176.8 1,169.0 1,190.4 1,219.5 1,221.6 Rupiah 1,044.4 1,055.5 1,053.9 1,070.3 1,144.3 1,093.3 1,090.3 1,077.7 1,082.1 1,077.0 1,094.2 1,123.1 1,116.4 Valas 87.8 87.6 85.0 88.6 90.3 91.5 91.6 93.3 94.7 92.0 96.2 96.5 105.2 Simpanan Giro Valuta Asing 221.0 235.9 246.9 245.9 245.0 260.4 250.2 255.2 263.0 265.9 286.0 278.6 292.1 Surat Berharga Selain Saham 8.0 16.1 17.7 21.8 21.6 22.9 11.3 13.3 14.1 14.3 13.6 15.4 15.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 3,886.5 4,010.1 4,024.5 4,076.7 4,173.3 4,174.8 4,218.1 4,246.4 4,275.7 4,288.4 4,358.8 4,373.2 4,403.0 Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 1,063.3 1,114.2 1,096.3 1,102.3 1,105.8 1,194.2 1,207.6 1,189.2 1,160.8 1,189.0 1,190.3 1,177.6 1,178.6 Aktiva Dalam Negeri Bersih 2,823.2 2,895.9 2,928.2 2,974.3 3,067.5 2,980.6 3,010.5 3,057.2 3,114.9 3,099.4 3,168.5 3,195.6 3,224.4 Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat 306.3 345.8 380.0 394.5 416.6 363.5 382.6 426.4 417.4 365.1 408.2 407.3 420.7 Tagihan kepada Pemerintah Pusat 596.0 619.3 606.1 609.1 615.8 620.2 646.7 664.9 672.8 668.6 677.6 689.4 715.3 Kewajiban kepada Pemerintah Pusat 289.7 273.5 226.1 214.6 199.2 256.8 264.0 238.5 255.3 303.5 269.3 282.2 294.6 Tagihan Kepada Sektor Lainnya 3,757.1 3,823.5 3,845.0 3,913.5 3,961.6 3,936.2 3,958.6 3,981.4 4,026.4 4,079.7 4,157.4 4,155.1 4,212.6 Tagihan k/lembaga Keuangan - - - - - - - - - - - - - Lainnya: 239 240 241 250 253 248 257 257 261 259 261 263 263 Pinjaman yang Diberikan 181 183 181 185 189 184 188 183 183 183 187 190 188 Tagihan Lainnya 58 57 60 65 64 65 70 74 77 76 74 73 75 Tagihan kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - - Daerah: 6 6 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 Pinjaman yang Diberikan 6 6 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 Tagihan Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Tagihan k/ Lembaga Bukan Keuangan - - - - - - - - - - - - - BUMN: 220 228 210 214 214 227 223 209 219 230 239 241 234 Pinjaman yang Diberikan 202 206 190 195 194 206 197 181 191 202 211 214 206 Tagihan Lainnya 18 22 20 20 19 21 26 28 29 28 28 27 27 Tagihan kepada Sektor Swasta 3,292.7 3,349.7 3,387.5 3,442.8 3,488.7 3,454.7 3,471.9 3,509.1 3,540.6 3,585.0 3,651.3 3,644.7 3,709.9 Pinjaman yang Diberikan 3,144.6 3,200.7 3,215.9 3,246.0 3,318.9 3,272.6 3,309.1 3,345.4 3,368.6 3,404.1 3,463.0 3,460.7 3,514.6 Tagihan Lainnya 148.2 149.0 171.6 196.8 169.8 182.1 162.8 163.7 172.0 181.0 188.3 184.1 195.4 Saham dan Modal Lainnya (959.6) (988.5) (991.5) (1,006.4) (1,027.3) (1,060.1) (1,075.0) (1,076.7) (1,058.1) (1,071.8) (1,082.9) (1,095.1) (1,137.8) Lainnya bersih 35.6 42.6 26.0 10.0 49.7 43.8 44.4 32.3 39.6 47.1 25.8 48.4 39.5 Keterangan: Sejak data uari 2013 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Dalam penyusunan statistik Uang Beredar (Lampiran 1), kredit yang diberikan termasuk Pinjaman (Loans), Tagihan Akseptasi (Banker s Acceptances) dan Tagihan Repo. *Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data i 2015 Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp) DPK 2014 2015 Rupiah 3,157.7 3,260.6 3,277.3 3,312.4 3,376.0 3,346.4 3,398.7 3,424.2 3,431.5 3,426.6 3,492.9 3,477.6 3,482.0 Giro 539.4 601.1 590.3 601.3 576.9 561.6 576.6 614.6 602.6 612.7 670.6 636.5 639.6 Tabungan 1,114.8 1,127.2 1,125.6 1,138.0 1,204.1 1,142.6 1,135.3 1,119.3 1,119.6 1,114.4 1,130.5 1,158.5 1,148.8 Simpanan Berjangka 1,503.6 1,532.3 1,561.4 1,573.0 1,595.0 1,642.2 1,686.9 1,690.3 1,709.3 1,699.6 1,691.8 1,682.6 1,693.6 Valas 587.5 615.9 613.3 621.5 637.9 663.9 669.1 681.8 694.5 709.4 731.0 710.9 734.3 Giro 244.0 256.2 269.1 271.7 268.8 283.3 275.8 286.4 301.4 306.9 331.2 323.8 337.8 Tabungan 90.3 90.9 88.1 91.9 94.2 94.8 95.2 96.9 98.2 98.7 102.0 102.7 107.2 Simpanan Berjangka 253.1 268.8 256.1 257.9 274.9 285.7 298.1 298.4 294.9 303.9 297.8 284.3 289.3 Total Jenis Simpanan 3,745.2 3,876.5 3,890.6 3,933.9 4,013.8 4,010.2 4,067.8 4,106.0 4,126.0 4,136.0 4,224.0 4,188.4 4,216.3 Giro 783.4 857.3 859.4 873.0 845.7 844.9 852.3 901.1 904.0 919.5 1,001.9 960.4 977.4 Tabungan 1,205.1 1,218.1 1,213.7 1,229.9 1,298.3 1,237.4 1,230.5 1,216.2 1,217.8 1,213.0 1,232.5 1,261.1 1,256.0 Simpanan Berjangka 1,756.7 1,801.1 1,817.5 1,830.9 1,869.8 1,927.9 1,985.0 1,988.7 2,004.2 2,003.5 1,989.6 1,966.9 1,982.9 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 5

Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan Jenis Valuta Rupiah 2,988.8 3,029.0 3,037.6 3,068.9 3,126.4 3,078.3 3,105.8 3,133.5 3,161.0 3,195.9 3,259.2 3,256.8 3,286.6 Valas 543.0 566.1 555.1 562.3 581.5 589.4 593.8 581.2 586.3 598.2 606.2 612.5 627.6 Jenis Penggunaan KI 850.3 864.3 861.5 873.7 894.6 900.5 905.8 915.9 915.2 932.1 936.7 946.4 960.1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 124.7 125.2 126.0 130.2 132.2 133.0 133.1 134.3 135.5 137.9 141.1 143.5 145.8 Pertambangan dan Penggalian 40.1 42.4 41.6 40.5 46.6 47.0 48.2 46.8 47.1 49.6 48.6 49.4 49.9 Industri Pengolahan 171.8 175.9 175.3 178.8 180.8 186.6 188.8 191.3 189.4 193.8 197.3 200.3 207.0 Listrik, Gas dan Air Bersih 68.1 69.0 66.2 68.0 70.3 70.1 71.7 71.5 71.9 74.4 72.8 74.0 77.1 Konstruksi 38.2 38.7 41.9 43.3 44.9 45.7 45.8 46.8 47.1 47.6 49.5 50.7 49.9 Perdagangan, Hotel dan Restoran 154.2 156.2 155.3 157.4 163.5 163.1 164.6 168.8 170.6 172.2 174.5 173.8 173.5 Pengangkutan dan Komunikasi 101.9 103.5 102.2 101.0 99.3 98.8 97.5 98.0 95.6 98.8 94.7 94.3 94.6 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 93.4 94.9 95.6 94.4 94.2 93.8 94.7 95.6 95.5 95.1 95.0 95.7 97.6 Jasa-jasa 58.1 58.6 57.3 59.9 62.8 62.4 61.6 62.7 62.7 62.6 63.3 64.8 64.7 KMK 1,679.4 1,716.9 1,707.2 1,722.5 1,765.3 1,719.8 1,740.4 1,737.0 1,762.3 1,785.9 1,836.5 1,826.5 1,851.1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 83.8 84.8 84.9 85.5 89.7 88.0 86.3 87.3 88.3 89.3 90.6 91.5 94.9 Pertambangan dan Penggalian 85.7 88.8 81.6 85.9 92.9 93.3 86.4 77.7 83.4 84.1 89.0 86.1 86.2 Industri Pengolahan 431.9 448.6 451.7 454.5 474.2 464.4 477.0 476.3 479.3 484.4 499.3 495.7 501.9 Listrik, Gas dan Air Bersih 20.0 18.6 9.9 10.2 10.3 13.6 16.8 13.4 11.0 13.6 14.9 18.4 13.0 Konstruksi 101.1 105.9 108.2 107.4 103.6 97.0 99.1 103.8 107.7 110.1 115.3 116.6 118.6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 619.4 625.5 629.8 637.5 640.5 628.1 636.6 642.7 651.1 662.0 679.1 668.2 682.3 Pengangkutan dan Komunikasi 67.8 69.2 65.7 65.1 66.3 63.6 65.0 66.9 73.7 73.5 73.4 75.3 75.4 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 203.4 207.4 207.7 208.3 211.1 204.2 207.7 205.1 203.6 204.3 208.5 208.5 209.7 Jasa-jasa 66.3 68.2 67.6 68.2 76.7 67.4 65.6 63.7 64.1 64.6 66.3 66.2 69.3 KK 1,002.1 1,013.9 1,024.0 1,035.0 1,048.0 1,047.5 1,053.3 1,061.9 1,069.8 1,076.0 1,092.2 1,096.4 1,103.1 Total 3,531.8 3,595.1 3,592.6 3,631.2 3,707.9 3,667.7 3,699.6 3,714.8 3,747.3 3,794.0 3,865.4 3,869.3 3,914.3 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 6