BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INFORMASI DIFERENSIAL. Oleh: Ani Hidayati

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial. keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Definisi dan Manfaat Informasi Akuntansi Differensial. yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Manajemen. sebuah keputusan yang tegas dan jelas bagi manajemen.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: Relevant Cost, keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban. kelompok sebuah organisasi dengan suatu cara yang menekankan pada

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK TERTENTU

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: Biaya Relevan, Laba Diferensial. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

BAB II BAHAN RUJUKAN

Akuntansi Biaya. Cost Behavior Analysis. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya.

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi yang harus memilih keputusan. Sebelum manajer

AN A A N L A I L SA S A B I B AY A A Y A Yup Y i up e i,, M. M K. om 9/27/2014 1

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakar di bidang akuntansi manajemen, baik perorangan maupun dalam wadah

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11)

BAB II LANDASAN TEORI. adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Anggaran dan Karakteristik Anggaran

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Tentang Peranan Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2000:268) adalah sebagai berikut : Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan Peranan mencakup 3, hal yaitu : a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang di dalam masyarakat. b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. c. Peranan dapat pula dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. 2.2 Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Dilihat dari pihak-pihak yang berkepentingan atau para pemakainya akuntansi dibagi menjadi dua bagian, yaitu akuntansi manajemen (manajement accounting) dan akuntansi keuangan (financial accounting). Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan menurut S.Munawir (2002:290) diantaranya adalah sebagai berikut : 9

No Dimensi Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan 1 Pemakai yang Difokuskan memberikan ditargetkan informasi untuk pemakai dalam lingkungan intern perusahaan (internal). 2 Pedoman Penyusunan Tidak ada standar tentang bentuk, isi, dan periode laporan. 3 Orientasi Informasi Orientasi masa depan dengan prediksi data yang relevan. 4 Isi laporan Anggaran, laporan biaya, laporan prestasi, laporan hasil analisis. 5 Entitas laporan Prestasi manajer pada berbagai pusat pertanggungjawaban. Difokuskan untuk memberikan informasi kepada pemakai di luar perusahaan (eksternal). Harus beracuan pada prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) termasuk standar akuntansi. Orientasi masa lalu dan penilaian kinerja masa lalu. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan secara keseluruhan 2.3 Tipe Informasi Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi akuntansi bagi pihak manajemen, terutama untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan bisnis perusahan. Menurut Mulyadi (2001:17) tipe-tipe informasi akuntansi manajemen dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu : 10

Informasi akuntansi penuh (full accounting information), informasi akuntansi diferensial (differential accounting information), informasi akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting information). Ketiga akuntansi manajemen tersebut meliputi aktiva, pendapatan, dan atau biaya. a. Informasi Akuntansi Penuh Informasi akuntansi penuh menurut Mulyadi (2001:17) adalah sebagai berikut : Informasi akuntansi penuh dapat mencakup informasi masa lalu maupun informasi yang akan datang, dan mencakup informasi mengenai biaya, pendapatan, dan atau aktiva. Informasi akuntansi penuh selalu dihubungkan dengan kesatuan usaha, produk, departemen atau aktivitas. Di dalam hubungannya dengan kesatuan usaha tertentu (divisi atau bagian tertentu di dalam perusahaan) informasi akuntansi penuh dapat berupa informasi aktiva penuh (full assets information), informasi biaya penuh (full cost information), dan atau informasi pendapatan penuh (full revenue information). b. Informasi Akuntansi Differensial Menurut Mulyadi (2001:17) mengemukakan : Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda antara alternatif yang dihadapi oleh pengambilan keputusan. Menurut S.Munawir (2002:305) informasi akuntansi diferensial adalah : Informasi biaya yang akan terjadi dimasa depan (future cost) yang diperkirakan akan berbeda untuk setiap alternatif dan bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan memilih salah satu alternatif tindakan yang terbaik. Informasi akuntansi differensial diperlukan manajemen untuk pengambilan keputusan, mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang 11

tersedia, ditinjau dari segi pengorbanan dan manfaat yang diperoleh bila suatau alternatif tindakan diambil. Karena pengambilan keputusan menyangkut masa yang akan datang, maka informasi akuntansi differensial merupakan informasi masa yang akan datang. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternatif diantara berbagai alternatif yang tersedia, maka informasi akuntansi yang bermanfaat adalah akuntansi yang berbeda diantara setiap alternatif tindakan yang dipilih. Menurut Mulyadi (2001:19) informasi akuntansi differensial terdiri dari pendapatan differensial (differential revenue), biaya differensial (differential cost), dan aktiva differensial (differential assets). c. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Menurut Mulyadi (2001:18) pengertian informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai berikut : Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan dan atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Tiap manajer merencanakan pendapatan, aktiva, biaya, yang menjadi tanggungjawabnya di bawah koordinasi manajemen puncak, serta menyusun anggaran berdasarkan informasi akuntansi pertanggungjawaban ini. Informasi akuntansi pertanggungjawaban juga digunakan untuk mengamati pelaksanaan anggaran dan menilai seberapa manajer melaksanakan rencananya. Halim dan Supomo (2001:9) juga mengemukakan bahwa tujuan dari analisis prestasi masing-masing manajer pusat pertanggungjawaban, infomasi akuntansi ini 12

lebih efektif daripada informasi akuntansi penuh, karena informasi akuntansi pertanggungjawaban lebih bersifat khusus pada suatu pusat pertanggungjawaban. 2.4 Analisis biaya diferensial 2.4.1 Biaya 2.4.1.1 Pengertian Biaya Definisi biaya menurut Hongren, Foster (2003:30), adalah sebagai berikut : Accounts define cost as resource sacrificed of forgone to achieve a specific objective. Definisi biaya menurut Mulyadi (2001:8), adalah sebagai berikut : Di dalam arti luasnya biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Terdapat empat unsur pokok yang ada dalam definisi biaya diatas, yaitu : 1. Biaya merupakan sumber ekonomi. 2. Diukur dalam satuan uang. 3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi. 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Berdasarkan definisi diatas dapat diartikan, bahwa biaya merupakan pengorbanan sumberdaya atau pengorbanan ekonomis yang dapat diukur dalam satuan uang untuk memperoleh manfaat tertentu. 2.4.1.2 Klasifikasi Biaya Teknik penyajian informasi biaya berpedoman pada konsep different classification of cost for different purposes yang berarti, untuk tujuan penggunaan 13

informasi biaya yang berbeda, diperlukan juga biaya yang berbeda. Sehingga, klasifikasi biaya tidak dapat digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan. Menurut Mulyadi (2001:14) biaya dapat digolongkan menurut : 1. Objek penggeluaran 2. Fungsi pokok atau kegiatan utama perusahaan 3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai 4. Penggolongan biaya atas dasar hubungan biaya dengan volume kegiatan 5. Penggolongan biaya atas dasar waktu. Penulis akan menguraikan pengelompokan biaya tersebut hanya yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. Ad 1. Biaya dalam hubungannya dengan produk Dalam perusahaan pabrikase, biaya operasional terdiri dari : 1. Biaya produksi Merupakan biaya yang berkaitan dengan proses penggolongan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual. Biaya produksi dibagi menjadi : 1. Biaya bahan langsung yang merupakan biaya dari penggunaan bahan yang diolah menjadi produk selesai. Pertimbangan pertama pengelompokan bahan ke dalam bahan langsung yaitu kemudahan penelusuran proses pengubahan sampai bahan menjadi barang jadi. 2. Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya tenaga kerja yang terlibat dalam proses pengubahan bahan menjadi bahan jadi. 3. Biaya overhead merupakan biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrikase lainnya yang tidak dapat dibebankan langsung ke produk tertentu. 14

2. Biaya Operasional Biaya operasional dikelompokan menjadi : 1. Biaya administrasi merupakan beban yang dikeluarkan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi. 2. Biaya pemasaran, dimulai pada saat biaya pabrikase berakhir, yaitu saat proses pabrikase selesai dan barang sudah siap untuk dijual. Ad 2. Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi Menurut hubungan antara total biaya dengan perubahan volume kegiatan atau produksi biaya dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : 1. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang di dalam jarak kapasitas (range of capacity) tertentu totalnya tetap, meskipun volume kegiatan perusahaan berubah-ubah. Biaya tetap merupakan biaya yang harus dikorbankan tanpa memperhatikan volume kegiatan atau jumlah output yang dihasilkan. Definisi biaya tetap menurut L.M.Samryn (2001:34) adalah sebagai berikut : Biaya yang konstan secara total sekalipun terjadi perubahan tingkat aktivitas. Menurut Garrison, Noreen (2003:52) biaya tetap adalah: Fixed cost is a cost that remains constant, in total, regardless of change in the level of activity. Menurut Mulyadi (2001:17) pengertian biaya tetap adalah sebagai berikut : Biaya yang jumlahnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. 15

Dari pendapat para ahli diatas dapat diartikan bahwa biaya tetap adalah biaya yang dalam jarak kapasitas tertentu totalnya tetap meskipun tertjadi perubahan volume kegiatan. Contoh biaya tetap adalah biaya gaji karyawan yang dibayar secara periodik, asuransi, dan lain sebagainya. Karakteristik biaya tetap menurut S.Munawir (2002:316) adalah : 2. Biaya Variabel 1. Secara total jumlahnya tetap dalam jarak waktu yang relevan, tidak dipengaruhi oleh perubahan tingkat aktivitas. 2. Secara unit berubah-ubah, dalam arti bahwa biaya tetap per unit akan turun apabila tingkat aktivitas naik, sebaliknya biaya per unit akan naik apabila tingkat aktivitasnya turun. 3. Pembebanan kepada suatu objek yang dibiayai menggunakan keputusan manajemen atau metode alokasi tertentu. 4. Pengawasan terjadinya atau penggunaannya menjadi tanggungjawab (terkendali) bagi manajemen puncak. Biaya variabel adalah biaya-biaya yang totalnya sudah berubah secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan perusahaan. Bila volume kegiatan atau aktivitas produksi bertambah, maka biaya ini juga akan berubah sehingga biaya variabel tidak akan timbul apabila perusahaan tidak akan berproduksi. Biaya variabel menurut Mulyadi (2001:16) adalah : Biaya variabel adalah biaya-biaya yang totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Sedangkan menurut Horngren, Datar, Foster (2003:2) biaya variabel adalah : a variabel cost change in total proportion to change in the related level of total activity or volume. 16

Dari definisi diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh tingkat volume yang ditentukan oleh perusahaan. 3. Biaya Semivariabel Biaya semivariabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah tetapi tidak proporsional dengan perubahan volume kegiatan perusahaan. Berubahnya biaya ini tidak dalam tingkat perubahan yang konstan, karena di dalam biaya semivariabel ini mengandung unsur tetap dan unsur variabel. Untuk tujuan pengambilan keputusan, maka biaya semivariabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Pengertian biaya semivariabel menurut Mulyadi (2001:16) adalah : Biaya yang totalnya berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan. Total biaya semivariabel berubah secara tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan karena biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa biaya semivariabel adalah biaya yang sebagian mengandung unsur tetap dalam rentang keluaran yang relevan, dan sebagian mengandung unsur variabel yang bervariasi sebanding dengan perubahan jumlah keluaran. Contohnya adalah pemeliharaan dan reparasi mesin dan peralatan pabrik, biaya telpon, dan lain sebagainya. Metode Pemisahan Biaya Semivariabel ke dalam Biaya Tetap dan Biaya Variabel Untuk merencanakan, menganalisis, mengendalikan, mengukur biaya dalam berbagai kegiatan, haruslah dilakukan pemisahan terhadap biaya tetap dan biaya variabel. Tujuannya adalah untuk analisis biaya diferensial. 17

Menurut Mulyadi (2001:514) metode yang digunakan untuk memisahkan biaya semivariabel dari biaya tetap dan biaya variabel adalah sebagai berikut : 1. Metode titik tertinggi dan terendah 2. Metode biaya berjaga 3. Metode kuadrat terkecil. Umumnya penggolongan dan estimasi biaya yang lebih diandalkan diperoleh dengan menggunakan salah satu metode perhitungan, diantaranya yaitu metode titik tertinggi dan terendah, metode least square, dan metode standby. Metode ini juga digunakan untuk menentukan apakah jenis biaya tertentu sepenuhnya tetap atau sepenuhnya variabel dalam rentang kegiatan yang relevan. Ad 1. Metode Titik tertinggi dan Terendah Dalam metode ini, unsur biaya semivariabel yang bersifat tetap dan variabel dihitung dari dua titik data. Titik-titik data (periode) yang dipilih dari data historis yang sedang dianalsis adalah periode-periode yang kegiatannya tertinggi dan terendah. Selisih biaya yang dihitung merupakan unsur biaya semivariabel dalam biaya tersebut. Selisih biaya perunit membagi selisih biaya dengan selisih volume. Jika fungsi biaya tersebut dinyatakan dalam persamaan sistematis, akan membentuk fungsi linier sebagai berikut : y = a + bx Pemisahan biaya semivariabel dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah ini terlalu sederhana, karena dari 12 pasangan data kegiatan dan biaya (biasanya satu tahun) tersebut hanya diperhitungkan dua pasangan sehingga estimasi 18

atas komponen variabel dan tetap dari biaya semivariabel yang dihasilkan metode ini bisa menyimpang (bias). Ad 2. Metode Biaya Berjaga Analisis perilaku biaya dalam metode ini dengan terlebih dahulu menentukan unsur biaya tetap dari biaya yang bersangkutan. Penentuan unsur biaya tetap dilakukan dengan cara menghentikan kegiatan perusahaan untuk sementara waktu. Dengan cara ini dapat diketahui besarnya biaya yang terjadi jika perusahaan terhenti kegiatannya. Biaya yang timbul selama perusahaan terhenti kegiatannya adalah biaya cadangan yang merupakan unsur biaya tetap dari biaya yang dianalisis. Selisih antara biaya berjaga dengan biaya yang terjadi selama kegiatan perusahaan berjalan merupakan unsur biaya variabel. Ad 3. Metode Kuadrat Terkecil Metode ini menganggap bahwa antara biaya dengan volume kegiatan terhadap suatu hubungan garis lurus yang dapat digambarkan dengan persamaan y = a + bx, dimana y merupakan variabel tidak bebas (dependent variabel) yaitu variabel yang perubahannya ditentukan oleh perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas (independent variabel). Variabel y menunjukan biaya sedangkan variabel x menunjukan volume kegiatan. y = a + bx Keterangan : y = biaya semivariabel a= biaya tetap b = biaya variabel x = volume kegiatan 19

Untuk menentukan total biaya tetap dan total biaya variabel per unit dengan menggunakan rumus adalah sebagai berikut : Dimana : a = = jumlah n xy x y b = 2 2 n x (x) y b x n n = jumlah data biaya yang digunakan y = biaya semi variabel a = biaya tetap b = biaya variabel x = volume kegiatan Dari ketiga metode di atas penulis berpendapat bahwa yang paling tepat digunakan untuk analisis biaya diferensial dalam pengambilan keputusan membuat sendiri atau membeli bahan baku adalah dengan metode kuadrat terkecil. Tetapi pada pelaksanannya tergantung dari kebijaksanaan dari masing-masing perusahaan apakah akan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah atau biaya berjaga. Biaya Diferensial 2.4.2.1 Pengertian Biaya Diferensial Terdapat beberapa definisi biaya diferensial diantaranya adalah : a. Menurut Halim dan Supomo (2000:76) Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kondisi yang lain. Biaya diferensial dinamakan pula biaya relevan (relevant cost). 20

b. Menurut Garrison, Noreen (2003:55) Differential cost is a difference in cost between any two alternatives. c. Menurut Mulyadi (2001:118) Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif. Menurut para ekonom biaya diferensial bersinonim dengan biaya marginal, menurut cara industrial engineers biaya diferensial bersinonim dengan incremental cost, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa biaya diferensial sama dengan biaya relevan. S. Munawir (2002:498) berpendapat sebagai berikut : Biaya diferensial disebut juga biaya relevan, karena biaya relevan adalah semua biaya yang mempengaruhi suatu pengambilan keputusan. Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya diferensial memiliki dua karakteristik umum, yaitu : (1) Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang. (2) Biaya diferensial merupakan biaya yang berbeda diantara kondisi dengan kondisi yang lain. Untuk mendapatkan pengertian yang benar dan jelas mengenai biaya diferensial akan diuraikan konsep biaya lain (perbedaan biaya diferensial dengan biaya lain) dibawah ini : 1. Biaya diferensial berbeda dengan biaya penuh Biaya diferensial berbeda dengan biaya penuh dalam tiga aspek, yaitu : 21

1) Unsur biaya Unsur yang membentuk biaya penuh suatu produk adalah biaya langsung yang berkaitan dengan produk yang ditambah dengan biaya tidak langsung yang dibebankan kepada produk tersebut, sedangkan analisis biaya diferensial hanya meliputi biaya yang berbeda dalam kondisi tertentu. Bila pengambilan keputusan berkaitan dengan pemanfaatan kapasitas produksi, maka pemahaman mengenai perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan sangat penting untuk membentuk biaya deferensial yang akan dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. 2) Sumber informasi Informasi biaya penuh diambil langsung dari catatan akuntansi regular perusahaan, karena sistem akuntansi perusahaan dirancang untuk menghasilkan informasi biaya penuh dalam kegiatan normal. Caranya untuk menghasilkan biaya deferensial adalah merancang sistem akuntansi sedemikian rupa, sehingga memudahkan penaksiran biaya diferensial dengan masalah tertentu yang sedang dihadapi oleh pengambilan keputusan. 3) Perspektif waktu Di dalam perencanaan jangka panjang, biaya penuh diperlukan untuk salah satu dasar penyusunan program. Informasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai jumlah biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif dilaksanakan, dibandingkan dengan jumlah biaya jika alternatif lain yang dipilih. 22

2. Biaya deferensial berbeda dengan biaya variabel Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, biaya deferensial selalu berkaitan dengan alternatif tertentu yang sedang dipertimbangkan untuk dipilih. Jika keputusan yang sedang dipertimbangkan berhubungan dengan pemilihan satu diantara berbagai volume kegiatan, maka biaya diferensial sama dengan biaya variabel. 3. Biaya deferensial berbeda dengan biaya tetap Di dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya tetap mungkin merupakan biaya diferensial atau mungkin tidak. Jika biaya tetap akan dikeluarkan dalam jumlah yang sama tanpa mempertimbangkan keputusan khusus mana yang diambil, maka biaya tersebut bukan merupakan biaya diferensial. 4. Biaya deferensial berbeda dengan biaya depresiasi Depresiasi merupakan alokasi secara periodik harga pokok aktiva tetap yang diperoleh pada waktu yang lampau. Depresiasi berhubungan erat dengan pengambilan keputusan jangka panjang dan hanya dipengaruhi pada saat keputusan penanaman modal diambil. 5. Biaya diferensial berbeda dengan biaya tambahan Biaya tambahan akan sama dengan biaya diferensial hanya dalam pengambilan keputusan pemilihan alternatif penambahan atau penurunan volume kegiatan. Jika alternatif pengambilan keputusan di luar pemilihan penambahan atau penurunan volume kegiatan, istilah biaya tambahan menjadi tidak relevan dan hanya biaya diferensial yang relevan dengan segala jenis pengambilan keputusan. 23

6. Biaya diferensial berbeda dengan biaya relevan Suatu biaya relevan jika biaya tersebut berhubungan dengan perekayasaan biaya tersebut. Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah biaya diferensial 2.4.2.2 Karakteristik Biaya Diferensial Menurut Mulyadi (2001:115) adalah : Biaya diferensial adalah sebagai bagian dari informasi akuntansi diferensial. Seperti dijelaskan sebelumnya biaya diferensial mempunyai dua karakteristik, yaitu : 1. Biaya diferensial selalu berhubungan dengan masa yang akan datang Biaya diferensial digunakan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berbagai alternatif. Setiap keputusan berhubungan dengan masa yang akan datang. Biaya ini merupakan biaya yang diharapkan terjadi di masa yang akan datang, maka jumlahnya harus ditaksir dan terjadinya harus dapat diramalkan. 2. Biaya diferensial meliputi biaya yang berbeda diantara berbagai alternatif Suatu biaya bukan merupakan biaya diferensial atau menjadi tidak relevan jika tetap sama pada semua alternatif. 2.4.2 Pengertian Analisis Biaya Diferensial adalah: Pengertian analisis biaya diferensial menurut Henry Simamora (1999:218) 24

Analisis diferensial adalah pendekatan terhadap analisis biaya relevan yang terfokus pada biaya yang berbeda dalam serangkaian alternatif. berikut : 1. Relevan cost Untuk tujuan pengambilan keputusan klasifikasi biaya dapat diuraikan sebagai Pengertian biaya relevan menurut Hendry Simamora (1999:218) adalah sebagai berikut : Biaya relevan adalah biaya di masa depan yang berbeda diantara alternatif-alternatif yang ada. Segala keputusan berkaitan dengan masa depan. Oleh karena itu, hanya biaya-biaya masa yang akan datang saja yang relevan untuk keputusan-keputusan yang akan diambil. 2. Differential cost Pengertian differential cost menurut Hendry Simamora (1999:218) adalah : Biaya diferensial adalah perbedaan antara biaya relevan dari dua atau lebih alternatif. 3. Incremental cost Menurut Mulyadi (2001:121) biaya tambahan adalah : Biaya tambahan merupakan tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan dipilih. 4. Avoidable cost Menurut Mulyadi (2001:122) biaya terhindarkan adalah sebagai berikut : Biaya terhindarkan yaitu biaya yang tidak akan terjadi jika suatu alternatif dipilih. Biaya terhindarkan ini sesungguhnya merupakan variasi biaya tambahan, sehingga biaya tambahan ini sering disebut dengan istilah penghematan biaya tambahan. 25

5. Opportunity cost Menurut Mulyadi (2001:123) biaya kesempatan adalah : Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Sedangkan menurut Atkison, dkk (2001:81), pengertian biaya kesempatan adalah : Oppurtunity cost is the sacrafice you make when you use a resource for one purpose instead of another. 6. Sunk cost Menurut Mulyadi (2001:123) biaya terbenam adalah : Biaya terbenam merupakan biaya yang terjadi sebagai akibat dari pengambilan keputusan yang telah lalu. Dari definisi diatas analisis biaya diferensial adalah analisis yang melihat hubungan antara pendapatan dan biaya diferensial yang terjadi pada setiap alternatif tindakan yang diambil oleh manajemen. Perubahan pendapatan yang terjadi karena keputusan yang diambil dibandingkan dengan perubahan biaya yang terjadi. 2.4.4 Manfaat Analisis Biaya Diferensial Menurut Mulyadi (2001:126) Manfaat analisis biaya diferensial di dalam pengambilan keputusan jangka pendek adalah : 1. Membuat sendiri atau membeli ( make or buy decision ) Keputusan membeli atau membuat sendiri dapat dibagi ke dalam dua tipe, yaitu : a. Keputusan membuat sendiri atau membeli yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok luar. 26

b. Keputusan membuat sendiri atau membeli yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut. 2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk ( sell or process further) 3. Menghentikan atau melanjutkan produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan (stop or continue product line) 4. Menerima atau menolak pesanan khusus (special order decision). Disini penulis hanya akan membatasi pada masalah yang akan dibahas yaitu analisis biaya diferensial dalam pengambilan keputusan membuat sendiri atau membeli bahan baku. Keputusan membuat sendiri atau membeli bahan baku tipe a umumnya merupakan keputusan manajemen jangka pendek, yang tidak menyangkut investasi jangka panjang. Menurut Mulyadi (2001:197) terdapat dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan, yaitu : a. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternatif membeli dari luar. Untuk pengambilan keputusan, manajemen perlu mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat dari pemilihan alternatif membuat sendiri atau membeli. Jika perusahaan sebelumnya membuat sendiri kemudian mempertimbangkan akan membeli dari luar, manfaat dari pemilihan alternatif membeli dari luar adalah besarnya biaya diferensial yang berupa biaya yang terhindarkan jika kegiatan membuat sendiri dihentikan. Pengorbanan dari pemilihan alternatif membeli dari luar adalah sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk membeli produk dari pemasok luar. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar lebih menguntungkan jika dipilih. Sebaliknya, jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar sebaliknya tidak dipilih. b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya, karena manajemen memilih alternatif membeli dari luar. Dalam pengambilan keputusan ini, di samping manajemen mempertimbangkan biaya diferensial sebagai hasil pemanfaatan fasilitas yang dihentikan pemakaiannya dalam 27

bisnis lain. Jika perusahaan sebelumnya membuat sendiri kemudian mempertimbangkan akan membeli dari luar, manfaat dari pemilihan alternatif membeli dari luar adalah besarnya biaya diferensial yang berupa biaya yang terhindarkan jika membuat sendiri dihentikan dan pendapatan diferensial dari pemanfaatan fasilitas dalam usaha bisnis lain. Pengorbanan dari pemilihan alternatif membeli dari luar adalah sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk membeli produk dari pemasok luar. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar lebih menguntungkan jika dipilih. Sebaliknya jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan alternatif membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih. Sesuai dengan keadaan perusahaan yang harus memilih alternatif membuat sendiri atau membeli bahan baku, maka untuk pengambilan keputusan digunakan alat bantu yaitu analisis biaya diferensial. Pengertian Pengambilan Keputusan dan Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut Drs. Ibnu Syamsi, S.U (2000:5) pengambilan keputusan adalah : Pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya melalui pemilihan satu diantara alternatif yang dimungkinkan. Sedangkan Pengambilan keputusan menurut Ulbert Silalahi (2002:207) adalah: Pengambilan keputusan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang (pimpinan) atau sekelompok orang (antar pimpinan dan bawahan) dalam usaha memecahkan dan mencari solusi dari suatu problema yang dihadapi dengan merumuskan, menetapkan, berbagai alternatif. Satu dari berbagai alternatif yang dianggap paling baik, tepat dan rasional dipilih untuk dilaksanakan. Pengambilan keputusan dapat disimpulkan berarti memilih dan menetapkan alternatif yang dianggap paling tepat dari berbagai alternatif yang akan dipilih. Alternatif yang dipilih dan menjadi keputusan harus fleksibel, realistis, dan mungkin 28

untuk dilaksanakan dengan dukungan sarana, prasarana, dan sumber-sumber daya yang tersedia. Langkah Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan menurut Mulyadi (2001:108) dilaksanakan melalui empat langkah yaitu : 1. Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan 2. Pencarian tindakan alternatif dan pengkualifikasian masing-masing 3. Pemilihan alternatif optimum atau alternatif memuaskan 4. Implementasi dan penindaklanjutan. Uraian dari pendapat ahli diatas adalah sebagai berikut : 1. Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan Keputusan yang harus diambil oleh manajemen kemungkinan merupakan respon terhadap: (1) Peristiwa yang mengandung masalah Sebagai contoh, jika manajemen menerima informasi bahwa biaya produk per unit sesungguhnya masih berada di atas target cost, informasi dapat menjadi pemicu timbulnya kesadaran untuk mengambil keputusan mengenai program pengurangan biaya yang harus dipilih untuk mencapai target cost. (2) Ancaman yang dirasakan ada Pengambilan keputusan juga dapat dipicu oleh adanya ancaman yang berupa hadirnya pasangan baru yang sangat agresif memasuki pasar dengan harga produknya jauh di bawah harga yang di tawarkan perusahaan (3) Kesempatan yang diperkirakan akan terjadi 29

Kesempatan yang dipandang akan memberikan peluang bisnis bagi perusahaan juga dapat memicu timbulnya keputusan. 2. Pencarian tindakan alternatif dan pengkualifikasian masing-masing Jika masalah atau kesempatan telah selesai dirumuskan, manajemen harus mencari alternatif tindakan untuk memecahkan masalah tersebut dan menghitung secara kuantitatif. Dalam mencari tinakan alternatif, manajemen dapat melihat dari pengalaman yang sama yang terjadi di masa lalu. Cara lain yaitu dengan mencari tindakan alternatif dengan mencari alternatif baru untuk memecahkan masalah atau menghadapi kesempatan. Alternatif ini digunakan jika pengambil keputusan belum pernah memiliki pengalaman dengan masalah atau kesempatan yang dihadapi sekarang. 3. Pemilihan alternatif optimum atau alternatif yang memuaskan Tahap yang paling pelik adalah pemilihan satu diantara alternatif yang dipilih. Pemilihan akhir seringkali lebih didasarkan atas pertimbangan yang bersifat politis dan psikologis daripada pertimbangan secara ekonomis rasional. 4. Implementasi dan penindaklanjutan Berhasil atau tidaknya pilihan akhir tergantung atas efisiensi implementasi alternatif yang dipilih. Implementasi akan berhasil jika individu yang memiliki pengendalian terhadap sumber daya organisasi yang diperlukan untuk melaksanakan keputusan tersebut sepenuhnya sanggup mewujudkan alternatif yang dipilih. 30

Pengambilan Keputusan Membuat sendiri atau Membeli Bahan Baku Menurut Mulyadi (2001:127) keputusan membuat atau membeli dapat dilihat dari dua tipe keputusan, yaitu : 1. Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok luar. 2. Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut. Selanjutnya Mulyadi (2001:127) mengemukakan bahwa : Keputusan membeli atau membuat sendiri tipe pertama umumnya merupakan keputusan jangka pendek, yang tidak menyangkut investasi jangka panjang. Sedangkan keputusan tipe kedua merupakan keputusan manajemen jangka panjang, yang menyangkut investasi jangka panjang. Biaya diferensial dalam keputusan membeli atau membuat sendiri merupakan perbedaan antara biaya yang dapat dihindari (avoidable cost). Di dalam hal ini : Jika: Biaya yang dapat dihindari > Harga beli bahan baku Maka: Perusahaan lebih baik membeli bahan baku Biaya yang dapat dihindari < Harga beli bahan baku Perusahaan lebih baik membuat bahan baku Penggunaan analisis informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri bahan baku produk, secara umum adalah membandingkan antara biaya yang dapat dihindari dengan harga beli bahan baku dari pihak luar. Dari perbandingan ini dapat diambil keputusan, yaitu : 31

1. Jika biaya yang dapat dihindari lebih besar dari pada harga beli bahan baku dari pihak luar, maka perusahaan lebih baik membeli bahan baku tersebut dari pihak luar. 2. Jika biaya yang dapat dihindari lebih kecil dari pada harga beli bahan baku dari pihak luar, maka perusahaan lebih baik membuat sendiri bahan baku tersebut. Pengertian dan Perhitungan Laba Pengertian Laba Kemampuan suatu perusahan dalam menghasilkan laba merupakan dampak operasional perusahaan yang berjalan dengan efektif dan efisien, serta kualitas dari pemimpin (manajemen) yang baik. Meskipun ada berbagai cara untuk mengukur laba, semuanya itu berdasarkan pada konsep dasar bahwa laba adalah pengembalian (return) yang melebihi investasi. Mulyadi (2001:11) mengemukakan tentang laba : Laba adalah selisih antara nilai keluaran dengan nilai masukan, dimana nilai keluaran harus lebih tinggi dari nilai masukan yang dikorbakan untuk menghasilkan keluaran. Selain itu Mulyadi (2001:225) mengemukakan bahwa : Laba merupakan ukuran yang sering dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan. Sedangkan laba menurut S. Munawir (2002:47) adalah : Laba adalah selisih antara pendapatan yang telah direalisasi dengan biaya yang terjadi untuk mendapatkan pendapatan tersebut. 32

2.7.2 Pengertian Laba Diferensial Pengertian laba diferensial menurut Supriyono (1999:275) adalah : Laba diferensial adalah laba yang akan datang yang berbeda diantara berbagai macam alternatif yang mungkin dipilih. Laba masa lalu atau laba yang akan datang namun tidak berbeda diantara berbagai alternatif keputusan yang mungkin dipilih bukan merupakan laba diferensial dan oleh karena itu tidak diferensial untuk dipertimbangkan di dalam pembuatan keputusan. 2.7.3 Perhitungan Laba Agar perusahaan mampu menghasilkan laba, maka manajemen harus merencanakan dan mengendalikan dengan baik dua faktor laba yaitu pendapatan dan biaya, sehingga dalam pemilihan alternatif untuk masa yang akan datang, manajemen memerlukan informasi untuk menilai berbagai macam kemungkinan yang berakibat terhadap laba. Perhitungan laba rugi dilakukan dengan mengurangka pendapatan (kuantitas keluaran x harga persatuan) dikurangkan dengan biaya-biaya (biaya tetap + biaya variabel) Laba = Pendapatan Biaya Perhitungan laba rugi umumnya mempunyai dua tujuan yaitu : 33

1. Tujuan internal Berhubungan dengan usaha manajemen untuk mengarahkan aktivitas perusahaan pada kegiatan yang menguntungkan. Dengan diketahui besarnya laba, manajer dapat mengukur peningkatan laba dibandingkan dengan tahun sebelumnya, usaha yang menghasilkan konstribusi pada laba keseluruhan dan usaha yang tidak memberikan konstribusi dan lain sebagainya. 2. Tujuan eksternal Perhitungan laba rugi ditujukan untuk memberikan pertanggungjawaban pada para pemegang saham, untuk kepentingan perpajakan, dan untuk keperluan permohonan kredit pada bank atau lembaga keuangan lainnya. 2.7.4 Perhitungan Laba Rugi untuk Pengambilan Keputusan Membuat Sendiri atau Membeli Bahan Baku Dalam melakukan perhitungan laba rugi, perusahaan harus melakukan perbandingan perolehan laba bersih antara 2 alternatif keputusan yaitu : 1. Perolehan laba pada saat membuat sendiri bahan baku 2. Perolehan laba pada saat membeli bahan baku dari luar. Apabila kita telah mengetahui jumlah dari kedua alternatif tersebut kita dapat menentukan alternatif terbaik dengan melihat jumlah laba yang lebih besar atau menguntungkan. 2.7.5 Perhitungan Laba Diferensial Besarnya laba diferensial dinyatakan dengan rumus : Laba diferensial = Pendapatan diferensial Biaya diferensial 34

Pedoman untuk menentukannya dengan tiga cara yaitu : 1. Jika alternatif keputusan mempunyai pendapatan diferensial dan biaya diferensial dan biaya diferensial yang berbeda, maka laba diferensial adalah sebesar selisih antara pendapatan diferensial dengan biaya diferensial. 2. Jika pendapatan laba alternatif keputusan besarnya sama, maka laba diferensial adalah sebesar biaya diferensialnya yaitu penghematan, biaya antara alternatif yang satu dibandingkan alternatif lainnya. 3. Jika biaya pada alternatif keputusan besarnya sama, maka laba diferensial adalah sebesar pendapatan diferensialnya yaitu perbedaan antara pendapatan pada alternatif yang satu dibandingkan dengan pendapatan pada alternatif lainnya. 2.7.6 Analisis Perhitungan Laba Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Membuat Sendiri atau Membeli Bahan Baku Dalam melakukan analisis perhitungan laba diferensial, PT Lancar Sejahtera dihadapkan pada dua alternatif keputusan, yaitu : 1. Pada saat memproduksi bahan baku 2. Pada saat membeli bahan baku dari luar. Dalam menganalisis perhitungan laba diferensial tersebut dibandingkan antara pendapatan diferensial dan biaya diferensial, sehingga apabila kita telah mengetahui jumlah dari kedua alternatif tersebut maka kita dapat menentukan alternatif terbaik dengan melihat jumlah laba yang besar atau menguntungkan. 35

2.8 Penerapan Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Manajemen Membuat Sendiri atau Membeli Bahan Baku Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, setiap perusahaan pada umumnya memiliki tujuan untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya dan untuk mewujudkan hal ini, peran manajemen sangat penting. Manajemen sangat berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan ini karena manajemen bertanggungjawab untuk mengambil keputusan-keputusan yang penting di dalam perusahaan. Seringkali dalam pengambilan keputusan harus dipilih salah satunya. Sesuai dengan keadaan perusahaan yang harus memilih alternatif membuat sendiri atau membeli bahan baku, maka salah satu alat bantu manajemen dalam pengambilan keputusan adalah analisis biaya diferensial. Dengan analisis biaya diferensial, manajemen akan dapat menentukan alternatif pilihan terbaik yang harus diambil. Terpilihnya satu alternatif keputusan yang terbaik berdasarkan analisis biaya diferensial, akan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, karena perusahaan akan memilih alternatif keputusan dengan biaya yang paling rendah untuk meningkatkan laba perusahaan. Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas jelas bahwa analisis biaya diferensial dalam pengambilan keputusan manajemen adalah yang paling tepat dalam membuat atau membeli bahan baku produk untuk meningkatkan laba perusahaan. 36