Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan upaya pemantauan lingkungan hidup - UKL UPL - TOWER TELEKOMUNIKASI (BTS)

dokumen-dokumen yang mirip
KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

BAB II RENCANA KEGIATAN

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 4 /KEP./ /2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN PENGAMBILAN AIR TANAH

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut Triatmodjo (2008), Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya,

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

Tabel Hasil Proses Pelingkupan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi,

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

SURAT IZIN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SUKABUMI. Nomor : 503.1/757- DPMPTSP/2017 TENTANG IZIN LOKASI

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/9 /KEP./ /2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN GUDANG

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya yang sangat penting untuk kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negeri Indonesia beberapa tahun kebelakang yang menyebabkan

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

Volume 5 Nomor 1, Juni 2016 ISSN

BAB III LANDASAN TEORI. tempat ke tempat lain ( Dalam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK

STUDI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) EKSPLORASI GEOTHERMAL DI KECAMATAN SEMPOL, KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

UKL DAN UPL TPA SAMPAH TALANGAGUNG KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

KAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERENCANAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP PT. COMRADINDO LINTASNUSA PERKASA DI SLEMAN

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara 7

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam aspek ini memiliki nilai mean yang berada diantara angka 3,25-4. pembuangan air kotor yang dibuang ke septic tank.

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d).

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air.

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN LINGKAR BOTER KABUPATEN ROKAN HULU

Sumber Pencemar. PT. Menara Sentosa, Desa Pabelan, Kartasura

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

ANALISIS DAN SINTESIS

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

E. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL) PEMBANGUNAN PERUMAHAN OLEH PT. ASABA JAYA GEMILANG

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI TATA LAKSANA DAN ANALISIS BIAYA PEMBANGUNAN KOLAM PENAMPUNGAN PENCAMPUR AIR TAWAR DAN AIR LAUT UNTUK TAMBAK UDANG WINDU

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan vital setiap makhluk hidup. Dalam kehidupan

Transkripsi:

Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan upaya pemantauan lingkungan hidup - UKL UPL - TOWER TELEKOMUNIKASI (BTS) PT. TRITUNGGAL PUTERA PERKASA Alamat kantor : Komp. Holis Commercial Residence Jl. Holis Regency M 39 dan M 41 Bandung Provinsi Jawa Barat 40222 Alamat usaha : Kp. Benteng RT. 01/04 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat @ 2016

UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa KATA PENGANTAR Pembuatan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Kegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar dan penting diharuskan menyusun dokumen UKL-UPL, sehingga rencana operasional PT. Tritunggal Putera Perkasa di Kabupaten Sukabumi kategori dampaknya kecil, tetapi tetap harus diantisipasi dan dilakukan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang memadai. Tujuan penyusunan dokumen UKL-UPL ini khususnya agar dapat digunakan sebagai pedoman bagi pemrakarsa dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup juga bagi Dinas/Instansi terkait di Kabupaten Sukabumi, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah mendukung penyelesaian dokumen UPL-UKL ini. Sukabumi, 14 September 2016 PT. Tritunggal Putera Perkasa i

UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa DAFTAR ISI PERNYATAAN PELAKSANAAN IZIN LINGKUNGAN HIDUP SURAT REKOMENDASI UKL-UPL KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR Hal. i ii iv v Bab 1 Identitas Pemrakarsa.. i-1 1.1. Identitas pemrakarsa.. i-1 1.2. Identitas penyusun i-1 Bab 2 Rencana Kegiatan. ii-1 2.1. Nama Kegiatan ii-1 2.2. Lokasi Kegiatan.. ii-1 2.3. Skala Kegiatan. ii-3 2.4. Kesesuaian Tata Ruang. ii-5 2.5. Rona lingkungan awal. ii-5 2.6. Tahap Pra Konstruksi.. 2.6.1. Sosialisasi kepada masyarakat 2.6.2. Pemanfaatan lahan. 2.6.3. Pengurusan Perizinan ii-7 ii-7 ii-7 ii-7 2.7. Tahap Konstruksi.. 2.7.1. Rekrutmen tenaga kerja konstruksi.. 2.7.2. Pematangan lahan.. 2.7.3. Mobilisasi Peralatan dan material... ii-8 ii-8 ii-9 ii-9 ii

UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa 2.7.4. Pembangunan sarana dan prasarana... ii-10 2.8. Tahap Operasi.. ii-12 2.8.1. Mobilisasi Tenaga Kerja. ii-12 2.8.2. Kegiatan Tower ii-12 Bab 3 Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.. iii-1 3.1. Tahap Pra Konstruksi.. iii-1 3.2. Tahap Konstruksi iii-4 3.3. Tahap Operasi.. iii-14 MATRIKS UKL UPL Bab 4 Jumlah dan Jenis izin PPLH yang dibutuhkan iv-1 DAFTAR PUSTAKA Lampiran lampiran iii

UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa DAFTAR TABEL Hal. Tabel 2.1. Penggunaan lahan.. ii-3 Tabel 2.2. Luas bangunan. ii-3 Tabel 2.3. Peralatan yang digunakan. ii-4 Tabel 2.4. jadwal rencana. ii-5 Tabel 2.5. Baku mutu tingkat kebisingan. ii-6 Tabel 2.6. Perizinan yang dimiliki.. ii-8 Tabel 2.7. Tenaga kerja konstruksi.. ii-9 Tabel 2.8. Peralatan yang digunakan. ii-10 Tabel 2.9. Material yang digunakan. ii-10 Tabel 2.10. Koefisien limpasan. ii-13 Tabel 3.1. Perubahan debit limpasan air hujan tahap konstruksi.. iii-8 iv

UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Peta lokasi.. ii-2 Gambar 2.2. Model sumur resapan.. ii-11 Hal v

Identitas Pemrakarsa Bab 1 Identitas Pemrakarsa 1.1. Identitas Pemrakarsa Nama Perusahaan : PT. TRITUNGGAL PUTERA PERKASA Alamat Perusahaan : Komp. Holis Commercial Residence Jl. Holis Regency M 39 dan M 41 Bandung 40222 Pimpinan : H. Moh. Lili Suharli Jabatan : Direktur Alamat : Margahayu Raya Barat A-2 No. 290 RT. 05/05 Kel. Sekejati Kec. Buah Batu Kota Bandung Provinsi Jawa Barat Telp/fax : 022- Penanggung Jawab UKL-UPL - Nama : H. Moh. Lili Suharli - Jabatan : Direktur Jenis Usaha : Tower Telekomunikasi (BTS) Lokasi Kegiatan : Kp. Benteng RT. 01/04 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat Luas Tanah : + 156 m 2 Tinggi Menara : + 52 m 1.2. Identitas Penyusun Nama Perusahaan Alamat Studio : Inasa Sakha Kirana, PT. : Gg. Pelukis No. 806 RT. 04/01 Desa Sukamanah Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat Telp/HP : 087721817759 Tim penyusun : 1. Dedi Abdillah, S.T. 2. Ismail Hendra, S.Si. UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa I-1

Rencana Kegiatan Bab 2 Rencana Kegiatan 2.1. Nama Kegiatan Kegiatan ini adalah rencana pembangunan Tower Telekomunikasi (BTS) dengan fasilitas pendukung lainnya oleh PT. Tritunggal Putera Perkasa yang selanjutnya disingkat Tower. Rencana pembangunan tower diatas lahan 156 m 2 dengan tinggi Menara 52 m dengan type tower konvensional self supporting tower IM3/SATC/ISAT/other. 2.2. Lokasi Kegiatan Lokasi tower berada di Kp. Benteng RT. 01/04 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Lokasi rencana berada pada titik koordinat 6 45'21.17"S 106 46'54.12"E. Luas tanah untuk rencana land pembangunan tower sebesar + 156 m 2 dengan tinggi Menara 52 meter type tower konvensional self supporting tower IM3/SATC/ISAT/other. Kesampaian lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat serta truk engkel dikarenakan akses jalan menuju lokasi melewati jalan Desa. Adapun lokasi rencana pembangunan tower, berbatasan langsung dengan sekitar antara lain : Sebelah utara : tanah darat yang ditanami Sebelah timur : tanah darat akses jalan masuk Sebelah selatan : tanah darat yang ditanami Sebelah barat : tanah dara yang ditanami UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 1

Rencana Kegiatan Gambar 2.1. Peta Lokasi Kegiatan UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 2

Rencana Kegiatan 2.3. Skala Kegiatan Penggunaan Lahan Lahan yang akan digunakan untuk rencana pembangunan tower oleh PT. Tritunggal Putera Perkasa seluas + 156 m 2 diatas tanah hak milik (SHM) Uci Suryadi seluas 3.040 m 2. Tabel 2.1. Penggunaan Lahan No Bangunan Tertutup (m 2 ) Terbuka (m 2 ) Persen (%) A Lahan tertutup bangunan 1 Landasan tower 156-100 Jumlah 156-100 B. Lahan Terbuka RTH - - 0 Jumlah - - 0 Jumlah total 156 100 Dimensi pembangunan landasan tower yaitu 12 x 13 meter dan dimensi Menara tower berbentuk persegi dengan panjangn sisi - sisi 5,2 x 5,2 m. Menara tersbut dibangun dengan ketinggian mencapai 52 m dari dasar permukaan lantai. Tabel 2.2. Luas Bangunan No. Bangunan Dimensi (m) Luas (m 2 ) 1 Landasan 12 x 13 156 2 Menara 5,2 x 5,2 27,04 3 Ketinggian 52 - Sumber : PT. Tritunggal Putera Perkasa Kegiatan Utama Kegiatan utama adalah Tower Telekomunikasi (BTS) yang merupakan salah satu media pemancar gelombang elektromagnetik / gelombang radio untuk sarana telekomunikasi yang berfungsi untuk penerima dan pengirim sinyal telekomunikasi. BTS merupakan bagian network elemen GSM yang berhubungan langsung dengan mobile station/hp. Suatu BTS dapat mengcover area sejauh 35 KM (jarak tembak ke udara). Standar yang dikeluarkan WHO (World Health Organization) masing-masing 4,5 Watt/m 2 untuk perangkat yang menggunakan frekuensi 900 MHz dan 9 Watt/m 2 untuk 1.800 MHz. Sementara itu, standar yang dikeluarkan IEEE C95.1-1991 malah lebih tinggi lagi, yakni 6 Watt/m 2 untuk frekuensi 900 MHz dan 12 watt/m 2 untuk perangkat berfrekuensi 1.800 MHz. UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 3

Rencana Kegiatan Kebutuhan Peralatan dan Bahan Rencanan pembangunan tower dan saran pendukungnyan membutuhkan peralatan penunjang diantaranya adalah : Tabel 2.3. Peralatan yang digunakan No Jenis alat/barang Fungsi 1 Rectifier Penyearah tegangan dari tegangan AC dari PLN dikonversi ke dalam tegangan searah untuk dikonsumsi perangkat lainnya 2 PWSB Power suplai independen perangkat GSM/BTS 3 BB2F Base Band/pengatur slot trafik pada BTS 4 WCGA Combiner antara transmitter ke DVJA 5 DVJA Duplexer/output semua sector, sebagai pemisah antara transmitter dengan receiver 6 TSGB TRX unit, menentukan kanal frekuensi 7 M2LA Sebagai combiner receiver ke DVJA 8 BOIA Prosesor BTS (bentuk sama dengan BB2F namun memiliki port penghubung untuk maintenance) 9 Antenna OMNI Memberikan servis dalam radius 360 drahat dari titik lokasi 10 Baterai Backup power ke BTS apabila PLN padam 11 Microwave sistem Terdiri atas indoor unit dan outdoor unit 12 Antenna sectoral Penghubung antar BTS dengan HP 13 Feeder Kaber media rambatan gelombang radio antara BTS dengan antenna sector 14 Shelter Tempat penyimpanan equipment 15 Baja Untuk konstruksi tiang/menara Sumber : PT. Tritunggal Putera Perkasa Kebutuhan Tenaga Kerja Untuk operasional BTS tidak memerlukan tenaga kerja di lokasi akan tetapi teknisi dari perusahaan telekomunikasi yang akan melakukan maintenance bila diperlukan. Jadwal Kegiatan Jadwal rencana pembangunan tower oleh PT. Tritunggal Putera Perkasa dimulai dari melakukan pemanfaatan lahan sampai operasional tower dan fasilitas pendukungnya. Adapun rencana dirangkum dalam tabel di bawah ini. UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 4

Rencana Kegiatan No Tabel 2.4. Jadwal Rencana Kegiatan Kegiatan I Pra Konstruksi 1 Pemanfaatan Lahan 2 Sosialisasi kepada masyarakat 3 pengurusan perizinan II Konstruksi 1 rekrutmen tenaga kerja konstruksi 2 pematangan lahan 3 mobilisasi alat dan material 4 pembangunan sarana dan prasarana III Operasi 1 BTS 2016 2017 Bulan VI VII VIII IX X XI XII I Keterangan : kerjasama pemanfaatan lahan sudah selesai di proses kedua belah pihak antara pemilik lahan dan penyewa lahan yakni PT. Tritunggal Putera Perkasa. 2.4. Kesesuaian Tata Ruang Rencana tower oleh PT. Tritunggal Putera Perkasa haruslah sesuai dengan perda 22/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sukabumi. 2.5. Rona Lingkungan Awal 1. Iklim Cuaca adalah keadaan atmosfir pada waktu tertentu yang berubah ubah, sedangkan iklim adalah keadaan rata rata cuaca dalam waktu relatif lama dan tetap. Keadaan iklim di sekitar daerah lokasi studi secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah curah hujan, lama penyinaran matahari, temperatur, kelembaban relative dan dataran sedang. Desa Kutajaya memiliki kelembaban ratarata berkisar antara 75-89 %, temperatur 25-35 C, curah hujan 3.835 mm/tahun dan jenis tanah latosol dan andisol. 2. Kualitas Udara Kualitas udara di sekitar lokasi studi cukup baik, hanya apabila musim kemarau banyak terdapat debu dari jalan. Kualitas udara harus memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah. UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 5

Rencana Kegiatan 3. Kebisingan Keadaan di lokasi studi mempunyai tingkat kebisingan relative aman, karena berada di areal pemukiman dan lahan terbuka hijau. Namun, kebisingan diakibatkan dari aktivitas mobilisasi kendaraan umum pengguna jalan Kp. Selaawi yang merupakan jalan Desa. Tabel 2.5. Baku Mutu Tingkat Kebisingan No. Parameter Baku Mutu (dba) 1. Perumahan dan pemukiman 55 2. Perdagangan dan jasa 70 3. Perkantoran dan perdagangan 65 4. Ruang terbuka hijau (RTH) 50 5. Industri 70 6. Pemerintahan dan fasilitas umum 60 7. Rekreasi 70 Sumber : Kepmen LH. No. 48/1996 4. Perairan Pola aliran permukaan suatu daerah tangkapan hujan ditentukan oleh tofografi dan kondisi bentang alam daerah. Kondisi lahan wilayah studi merupakan dataran dengan kemiringan yang landai < 10º. Secara alami air akan mengalir ke tempat-tempat yang rendah. Untuk mengetahui kondisi fisik, kimia dan biologi air maka tim melakukan pengamatan langsung dilapangan. 5. Kependudukan Desa Kutajaya yang memiliki wilayah 641 Ha terdiri dari 142 Ha tanah sawah, 279 Ha tanah kering dan 220 Ha tanah bangunan/pekarangan. Jumlah penduduk Desa Kutajaya sebanyak 17.246 jiwa terdiri dari 8.915 laki-laki dan 8.331 perempuan. Sebanyak 5.621 Kepala Keluarga (KK), yang tersebar dalam wilayah 9 kedusunan, 7 RW dan 47 RT. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai pedagang dan buruh industri sedangkan yang lainnya berprofesi sebagai PNS, pegawai swasta/karyawan, tenaga pengajar, TNI, POLRI, buruh tani, peternak, dan sebagainya. UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 6

Rencana Kegiatan 2.6. Tahap Pra Konstruksi Tahap pra konstruksi, meliputi : sosialisasi kepada masyarakat, pemanfaatan lahan, dan pengurusan perizinan. 2.6.1. Sosialisasi Kepada Masyarakat Sosialisasi rencana pembangunan tower oleh PT. Tritunggal Putera Perkasa dilakukan melalui pertemuan dengan masyarakat setempat di Kp. Benteng RT. 01/04 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat yang merupakan masyarakat terkena dampak langsung. Rangkuman hasil sosialisasi kepada masyarakat menghasilkan kesepakatan/persetujuan masyarakat. Pada prinsipnya warga masyarakat sekitar lokasi tidak keberatan dan mendukung pembangunan tower ini. 2.6.2. Pemanfaatan Lahan Tanah seluas 156 m 2 dimanfaatkan oleh PT. Tritunggal Putera Perkasa untuk pembangunan rencana melalui proses pengajuan sewa lahan antara pemilk lahan Sertifikat Hak Milik (SHM) no. 74 atan nama Uci Suryadi seluas 3.040 m 2 dengan PT. Tritunggal Putera Perkasa sebagai pegembang Tower. Durasi sewa lahan untuk 10 tahun dan dapat diperpanjang sesuai peraturan yang berlaku. Tanah eksisting berupa tanah darat yang tidak produktif. Surat perjanjian kerjasama dan pernyataan tidak sengketa serta pernyataan persetujuan dari hak waris terlampir dalam dokumen ini. Sehingga disimpulkan status lahan tidak dalam keadaan sengketa lahan oleh sebab itu pembangunan tower dapat dilaksanakan. 2.6.3. Pengurusan Perizinan Pengurusan izin tower oleh PT. Tritunggal Putera Perkasa termasuk pula didalamnya sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi untuk mendapatkan persetujuan tetangga. Secara keseluruhan pengurusan perizinan meliputi : Persetujuan warga Surat keterangan domisili Surat rekomendasi Kecamatan Rekomendasi UKL-UPL Izin Lingkungan Izin gangguan (Ho) UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 7

Rencana Kegiatan Tanda daftar perusahaan (TDP) SIUP IMB Adapun izin yang dimiliki PT. Tritunggal Putera Perkasa antara lain : Tabel 2.6. Perizinan yang dimiliki No. Jenis surat Nomor Instansi 1 Izin tetangga - - 2 Pernyataan akses 24 jam - Pemilik lahan 3 Pernyataan tidak - Pemilik lahan sengketa 4 SHM 74 tahun 1991 BPN Kab. Sukabumi 5 Berita acara sewa - Penyewa lahan 6 Persetujuan keluarga - - 7 Domisili desa 470/227/Pemdes/2016 Desa Kutajaya 8 Rekomendasi Camat 500/65/Trantib/2016 Kecamatan Cicurug 9 Rekomendasi Cell Plan 555/041/Bid.Kominfo Dishubkominfo 10 Akta perusahaan 47 tahun 2009 Notaris Tendy Suwarman, SH 11 SK-IKR Distarkimsih Sumber : PT. Tritunggal Putera Perkasa 2.7. Tahap Konstruksi Tahap konstruksi, meliputi : rekrutmen tenaga kerja, pematangan lahan, mobilisasi alat dan material, dan pembangunan tower. 2.7.1. Rekrutmen Tenaga Kerja Konstruksi Untuk melaksanakan rencana pembangunan tower oleh PT. Tritunggal Putera Perkasa membutuhkan tenaga kerja konstruksi sebanyak 25 orang untuk pembangunan sesuai dengan rencana teknis yang sudah ditetapkan. UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 8

Rencana Kegiatan Tabel 2.7. Tenaga Kerja Konstruksi No. Tenaga Kerja Pendidikan Jumlah Asal 1 Kepala proyek Sarjana 1 Sukabumi 2 Teknik Sarjana 3 Sukabumi 3 Tukang - 5 Warga sekitar 4 Asisten tukang - 14 Warga sekitar 5 Keamanan - 2 Warga sekitar Jumlah 25 Sumber : PT. Tritunggal Putera Perkasa Untuk tenaga kerja kepala proyek dan tenaga teknik membutuhkan kemampuan ahli khusus akan di prioritaskan warga Kabupaten Sukabumi atau luar Sukabumi. Sedangkan tenaga kerja lainnya di rekrut memprioritaskan warga sekitar lokasi sesuai dengan pengalaman dan keahliannya. Jam kerja tahap konstruksi ini dimulai dari jam 08.00 16.00 WIB setiap hari kerja dari senin sabtu dan hari minggu libur. 2.7.2. Pematangan Lahan Lahan yang berupa tanah darat dilakukan pembersihan dan pematokan tanah yang akan di manfaatkan untuk lantai kerja. Dilakukan penggalian serta pengurugan untuk pembangunan pondasi dan land area. Hal tersebut dilakukan bertujuan agar tanah bisa stabil dan tidak mudah amblas sehingga memudahkan dalam pengerjaan pondasi dan selasar beton. Selain itu, dilakukan pula uji sondir dan struktur mengukur kekuatan ketahanan beban tanah terhadap beban bangunan Menara serta dilakukan pengerjaan teknik sipil lainnya. 2.7.3. Mobilisasi Peralatan dan Material Alat yang digunakan untuk melaksanakan rencana konstruksi pembangunan tower beserta sarana dan prasarana dasar maupun pekerjaan finishing sesuai rencana teknis oleh PT. Tritunggal Putera Perkasa adalah : UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 9

Rencana Kegiatan Tabel 2.8. Peralatan yang digunakan No. Jenis Peralatan Jumlah Fungsi 1 Crane/skylif 1 Mengangkat beban berat 2 Vibrator 1 Memadatkan 3 Cangkul 10 Menggali 4 Balincong 10 Menggali, 5 Mollen 1 Pengolahan beton 6 Alat bangunan sederhana lainnya Sumber : PT. Tritunggal Putera Perkasa adalah : Sedangkan material yang digunakan untuk pengerjaan pada tahap konstruksi Tabel 2.9. Material yang digunakan No. Jenis Material Fungsi 1 Pasir batu Bahan lapisan base course 2 Pasir Campuran beton 3 Semen Campuran beton 4 Krikil Campuran beton 5 Baja siku Tiang, rangka 6 Batu belah Pondasi 7 BRC Pagar 8 Kolom pedestal Pondasi tiang 9 Pipa besi Pagar 10 Bahan bangunan lainnya Sumber : PT. Tritunggal Putera Perkasa 2.7.4. Pembangunan sarana dan prasarana Tower Telekomunikasi (BTS) Pembangunan tower oleh PT. Tritunggal Putera Perkasa berdasarkan rencana teknis dengan memanfaatkan luas tanah seluas 156 m 2 sebagai land area. Sedangkan untuk ukuran tower berbentuk segi empat dengan panjang sisi 5,2 m dengan luas 27,04 m 2. Pembangunan pondasi dibuat dengan konsep pondasi telapak 120 x 120 cm beton bertulang beralaskan lantai kerja cor beton 1:3:5 dengan tebal 10 cm. Kedalaman penggalian pondasi sampai 900 cm atau tanah keras serta pemadatan tiang menggunakan tanah urugan. UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 10

Rencana Kegiatan Pembangunan Sarana Telekomunikasi Sarana telekomunikasi seperti plan purpose BTS, plan purpose pole ACPDB, fence dan pole, antenna microwave, yard lamp, panel listrik, baterai dan lain-lain. Pemasangan sarana telemomunikasi BTS tersebut disesuaikan dengan kebutuhan yang mendukung kinerja tower BTS. Penggunaan Jaringan Listrik Kebutuhan tenaga listrik bersumber dari PT. PLN Sukabumi sebesar 1 KVA. Disamping itu, sumber energy listrik cadangan menggunakan baterai sebesar 1 KVA bilamana listrik dari PLN padam. Pemasangan Alat Pemadam Kebakaran Penyediaan dan pemasangan alat pemadam kebakaran digunakan APAR 3 kg sebanyak 2 unit. Sumur Resapan PT. Tritunggal Putera Perkasa diharuskan membangun sumur resapan dan atau biopori dalam menangangi limpasan air larian atau run off. Sumur resapan dengan ukuran 1 x 1 x 2 m sesuai dengan SNI dengan daya tampung air pada sumur resapan adalah 2 m 3. Sumur resapan yang akan dibuat untuk rencana pembangunan tower berjumlah 1 unit yang akan ditempatkan sisi-sis dalam jaringan drainase dan lindi pada land area. Gambar 2.2. Model Sumur Resapan UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 11

Rencana Kegiatan 2.8. Tahap Operasi Tahap operasi meliputi, mobilisasi tenaga kerja dan tower. 2.8.1. Mobilisasi Tenaga Kerja Untuk operasional BTS tidak memerlukan tenaga kerja di lokasi akan tetapi teknisi dari perusahaan telekomunikasi yang akan melakukan maintenance bila diperlukan. 2.8.2. Kegiatan Tower Potensi Timbulnya Keresahan Warga Potensi timbulnya keresahan warga disebabkan radiasi gelombang elektromagnetik/gelombang radio yang memancar dari atena tower BTS. Selama ini menjadi kekhawatiran warga masyarakat setempat akan menimbulkan dampak negative sebagai sumber wabah penyakit mutasi genetik baik secara fisik maupun kimiawi. Selain itu, adanya kekhawatiran Menara tower roboh menimpa pemukiman yang berada di sekitar lokasi, dikarenakan oleh gempa atau bencana alam. Oleh karena itu, harus dilakukan sosialisasi dan menjalin komunikasi dengan baik dengan warga masyarakat sekitar lokasi dan Muspika setempat. Disarankan jarak antara pemukiman dengan tower sejauh 53 meter. Ketika tower dengan ketinggian 52 meter mengalami roboh tidak akan menimpa pemukiman setempat. Selain itu, memberikan jaminan kesehatan dan ganti rugi kepada warga masyarakat sekitar jika mengalami kecelakaan atau gangguan kesehatan yang disebabkan dari operasional tower BTS tersebut. Lahan Tertutup Bangunan (Run Off) Adanya tanah seluas 156 m 2 terbangun beton tidak tembus air akan menyebabkan peningkatan limpasan air hujan di areal lokasi. Besarnya debit aliran limpasan air hujan dapat di hitung dengan menggunakan rumus rasional, Q = 0,00278 C.A.I Dimana: Q = Total Debit Limpasan C = Koefisien air limpasan A = Rencana luas lahan terbangun I = Intensitas hujan UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 12

Rencana Kegiatan Koefisien limpasan dapat dilihat pada tabel : Tabel 2.10. Koefisien Limpasan Tipe Area Koefisien Run off Pegunungan yang curam 0,75-0,90 Tanah yang bergelombang dan hutan 0,50-0,75 Atap yang tidak tembus air 0,75-0,90 perkerasan aspal, beton 0,80-0,90 Tanah padat sulit diresapi 0,40-0,55 Tanah agak mudah diresapi 0,05-0,35 Taman / lapangan terbuka 0,05-0,25 Kebun 0,05-0,20 Perumahan tidak begitu rapat (20 rumah/ha) 0,25-0,40 Perumahan kerapatan sedang (21-60 rumah/ha) 0,40-0,70 Perumahan rapat (60-160 rumah/ha) 0,70-0,80 Daerah rekreasi 0,20-0,30 Daerah Industri 0,80-0,90 Daerah perniagaan 0,90-0,95 Sumber : Buku Drainase Perkotaan, H.A. Halim Asma Jika diketahui : - Luas lahan terbangun adalah 156 m 2 (0,0156 Ha) - Intensitas hujan berdasarkan hasil analisa hidrologi, dengan durasi hujan 120 menit dan periode ulang hujan 5 tahun terakhir, intensitas hujannya adalah 0,44 mm/jam untuk wilayah Sukabumi Kab. Sukabumi. Maka : Perkiraan debit limpasan air hujan di daerah perkerasan beton adalah: Q = 0,00278 C. A. I = 0,00278 x 0,8 x 0,0156 x 0,44 = 0,000015 m 3 /s = 1,3 m 3 /hari Q = 0,00278 C. A. I = 0,00278 x 0,9 x 0,0156 x 0,44 = 0,000017 m 3 /s = 1,5 m 3 /hari UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 13

Rencana Kegiatan Dengan demikian dapat disimpulkan debit limpasan air hujan berkisar antara 1,3 1,5 m 3 /hari. Oleh karena itu, dibangun lindi air pusat tiang tower dan drainase yang mengalirkan limpasan air hujan dengan baik menuju sumur resapan. Sumur dibuatkan sesuai SNI dan peraturan pemerintah sebanyak 1 unit bervolume 2 m 3 pada sisi land area. UKL-UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa ii - 14

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bab 3 Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Dari komponen-kompenen mulai dari tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasi pada rencana pembangunan Tower oleh PT. Tritunggal Putera Perkasa yang terletak di Kp. Benteng RT. 01/04 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kecamatan Sukabumi akan menimbulkan dampak terhadap komponenkomponen lingkungan hidup, baik dampak positif (+) maupun dampak negatif (-) dari tahapan yang meliputi : 1. Tahap pra konstruksi, meliputi: sosialisasi kepada masyarakat, pemanfaatan lahan, dan pengurusan perizinan. 2. Tahap konstruksi, meliputi : rekrutmen tenaga kerja konstruksi, pematangan lahan, mobilisasi peralatan dan material, dan pembangunan sarana dan prasarana; 3. Tahap operasi, meliputi : Kegiatan tower. Prakiraan dampak dari tahapan tersebut diatas diuraikan dibawah ini : 3.1. Tahap Pra Konstruksi Kegiatan yang diprakirakan dapat menimbulkan dampak pada tahap pra konstruksi adalah sebagai berikut : 1. Persepsi Masyarakat Sumber Dampak Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi di Kp. Benteng RT. 01/05 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kecamatan Sukabumi untuk mendapatkan persetujuan izin warga. Jenis Dampak Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana pembangunan tower. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 1

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Besaran Dampak Jumlah dan respon masyarakat yang menanggapi positif dan negatif terhadap rencana pembangunan tower. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Melakukan komunikasi, sosialisasi dan observasi. Lokasi UKL Warga Kp. Benteng RT. 01/05 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kecamatan Sukabumi. Periode UKL Satu kali pada saat sosialisasi rencana dan untuk mendapatkan persetujuan izin warga. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Observasi dan wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi. Lokasi UPL Warga Kp. Benteng RT. 01/05 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kecamatan Sukabumi. Periode UPL Sekali pada saat pembuatan izin tetangga dan Rekomendasi Camat. Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa. Pengawas : Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug. Penerima laporan : Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug. Keterangan Pada prinsipnya warga terkena dampak langsung Warga Kp. Benteng RT. 01/05 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kecamatan Sukabumi setuju dengan adanya rencana pembangunan Tower oleh PT. Tritunggal Putera Perkasa. 2. Pemanfaatan Lahan Sumber Dampak Adanya pemanfaatan lahan untuk rencana pembangunan Tower. Pemanfaatan lahan dimaksudkan untuk memastikan hak kepemilikan lahan tidak dalam keadaan sengketa lahan. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 2

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis Dampak Adanya lahan tidak produktif seluas 156 m 2 dimanfaatkan untuk rencana pembangunan tower PT. Tritunggal Putera Perkasa. Besaran Dampak Bertambahnya nilai investasi asset dalam bentuk lahan yang dimanfaatkan. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Melakukan pengukuran luas lahan. Memagar batas-batas lahan. Melakukan transaksi sewa lahan. Membuat surat perjanjian/pernyataan atas hak pemanfaatan lahan. Lokasi UKL Areal lokasi Kp. Benteng RT. 01/05 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kecamatan Sukabumi. Periode UKL Sekali pada proses pemberian hak atas pemanfaatan lahan. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Areal lokasi Kp. Benteng RT. 01/05 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kecamatan Sukabumi. Periode UPL Pada tahap pra konstruksi saat dikeluarkannya surat pernyataan hak pemanfaatan lahan. Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa. Pengawas : Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, BPN Sukabumi. Penerima laporan : Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, BPN Sukabumi. Keterangan Pemilik lahan yakni Uci Suryadi telah mengeluarkan surat pernyataan atas hak pemanfaatan lahan miliknya kepada PT. Tritunggal Putera Perkasa. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 3

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 3.2. Tahap Konstruksi Kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak pada tahap konstruksi adalah sebagai berikut : 1. Rekrutmen Tenaga Kerja Konstruksi Sumber Dampak Untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan sesuai rencana teknis membutuhkan tenaga kerja konstruksi. Jenis Dampak Terserapnya tenaga kerja lokal. Besaran Dampak Tenaga kerja konstruksi sebanyak 25 orang. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Rekrutmen tenaga kerja konstruksi lebih memprioritaskan warga sekitar lokasi yang terkena dampak langsung. Lokasi UKL Warga Kp. Benteng RT. 01/05 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kecamatan Sukabumi. Periode UKL Seminggu sebelum pekerjaan pematangan lahan dilakukan. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Melakukan wawancara dan observasi dengan pekerja dan penduduk sekitar. Pencatatan dan dokumentasi Lokasi UPL Warga Kp. Benteng RT. 01/05 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kecamatan Sukabumi. Periode UPL Sekali pada tahap rekrutmen tenaga kerja konstruksi. Instansi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa. Pengawas : Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Disnakertrans. Penerima laporan : Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Disnakertrans. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 4

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Keterangan Tenaga kerja tukang dan asisten tukang di prioritaskan berasal dari warga sekitar lokasi. Sedangkan tenaga teknik jika tidak ditemukan di warga setempat maka di datangkan dari wilayah Sukabumi atau luar Sukabumi. 2. Pematangan Lahan Sumber Dampak Penggunaan lahan tidak produktif seluas 156 m 2 dilakukan pembersihan, perataan, dan penggalian untuk pondasi Menara sesuai rencana teknis. a. Jenis Dampak Kualitas Udara Peningkatan kadar debu. Besaran Dampak Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien, dan besaran partikel harus lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m 3 dan debu maksimum 350 mm 3 /m 2 per hari (PP. 41 tahun 1999). Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Penyiraman lahan secara periodik pada musim kemarau. Lokasi UKL Areal lokasi. Periode UKL Pada saat musim kemarau. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Uji kualitas udara. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Areal lokasi. Periode UPL Sekali pada saat dilakukan pematangan lahan. b. Jenis Dampak Tingkat Kebisingan Peningkatan tingkat intensitas kebisingan. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 5

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Besaran Dampak Kebisingan melebihi baku mutu KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu kebisingan untuk ruang terbuka hijau 50 dba. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Pemagaran di sekeliling areal. Pekerjaan yang menimbulkan kebisingan dilakukan pada siang hari. Lokasi UKL Areal pagar batas lahan. Periode UKL Sebelum pematangan lahan dilakukan. Selama pematangan lahan. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Uji tingkat intensitas kebisingan. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Di dalam dan di luar areal proyek. Periode UPL Sekali pada saat dilakukan pematangan lahan. c. Jenis Dampak Estetika Lingkungan Penurunan estetika lingkungan. Besaran Dampak Volume puing-puing tanah sisa galian yang berceceran tidak beraturan. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Pembersihan lahan. Pemanfaatan tanah sisa galian untuk perataan. Penyediaan TPS sementara. Lokasi UKL Areal lokasi. Periode UKL Selama pematangan lahan. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pengamatan visual. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 6

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Areal lokasi. Periode UPL Selama pematangan lahan. d. Jenis Dampak Flora dan Fauna Terganggunya flora dan fauna di lokasi Besaran Dampak Jumlah flora dan fauna yang terganggu/mati akibat dari Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Memilah dan memindahkan tanaman endemic yang dilindungi Lokasi UKL Areal lokasi Periode UKL Sebelum melaksanakan pematangan lahan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pengamatan visual Pencatatan dan dokumentasi Lokasi UPL Areal lokasi Periode UPL Selama pematangan lahan e. Jenis Dampak Run Off Peningkatan run off pada saat turun hujan. Besaran Dampak Perkiraan selisih perubahan limpasan air hujan dari tanah kebun menjadi tanah padat sulit diresapi dengan menggunakan metode rasional Q = 0,00278 C.I.A adalah sebesar 0,000009 m 3 /s. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 7

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Tabel 3.1. Perubahan Debit limpasan air hujan tahap konstruksi Komponen Sebelum pematangan Sesudah pematangan Luas lahan (Ha) 0,0156 0,0156 Intensitas hujan 0,44 0,44 (mm/jam) Koefisien air limpasan 0,05 0,40 Konstanta 0,00278 0,00278 Debit air limpasan 0,000001 0,00001 (m 3 /s) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Membuat trap lumpur/kolam pengendapan. Membuat saluran drainase. Lokasi UKL Trap lumpur/kolam pengendapan. Saluran drainase. Periode UKL Selama berlangsung pada saat turun hujan. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pengamatan visual pada saat turun hujan. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Trap lumpur. Saluran drainase. Periode UPL selama pematangan lahan. Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa. Pengawas : Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, BLH Sukabumi. Penerima laporan : Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, BLH Sukabumi. Keterangan - UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 8

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 3. Mobilisasi Peralatan dan Material Sumber Dampak Adanya mobilisasi alat berat, material bangunan, dan perlengkapan lainnya yang di datangkan baik dari dalam maupun dari luar daerah. a. Jenis Dampak Kualitas Udara Peningkatan kadar debu. Besaran Dampak Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien dengan besaran partikel lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m 3 dan debu maksimum 350 mm 3 /m 2 per hari (PP. 41 tahun 1999) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Penyiraman secara periodik pada musim kemarau. Penggunaan kendaraan angkut yang telah lulus uji emisi. Lokasi UKL Areal lokasi. Periode UKL Selama dilaksanakan. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Uji kualitas udara. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Areal lokasi. Periode UPL Sebelum dan sekali disela-sela pelaksanaan. b. Jenis Dampak Tingkat Kebisingan Peningkatan tingkat intensitas kebisingan. Besaran Dampak Kebisingan tidak melebihi baku mutu untuk pemukiman sebesar 55 dba sesuai KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu kebisingan. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Pemagaran sekeliling areal lokasi. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 9

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Pekerjaan yang menimbulkan kebisingan tinggi dikerjakan pada siang hari. Lokasi UKL Areal lokasi. Periode UKL Sebelum dan pada saat dilaksanakan. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Uji tingkat intensitas kebisingan. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Areal. Periode UPL Sebelum dan sekali di sela-sela pelaksanan. c. Jenis Dampak Lalu Lintas Peningkatan arus lalu lintas. Besaran Dampak Bertambahnya volume kendaraan melalui jalan Selaawi. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Pengangkutan alat terjadwal dan dilakukan pada siang hari. Penempatan petugas pengatur lalu lintas di pintu keluar masuk lokasi proyek. Melaksanakan rekomendasi ANDALALIN Lokasi UKL Jalan Selaawi. Pintu keluar masuk lokasi proyek. Periode UKL Pada saat kendaraan angkut datang. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pengamatan visual. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Jalan Selaawi. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 10

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Periode UPL Pada saat kendaraan angkut keluar masuk lokasi proyek. d. Jenis Dampak Kualitas Badan Jalan Penurunan kualitas badan jalan. Besaran Dampak Panjang jalan yang terkotori lumpur dan mengalami kerusakan oleh kendaraan proyek. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Pembuatan kolam pengendapan pembersihan ban kendaraan. Penyemprotan ban kendaraan sebelum keluar areal lokasi. Bobot kendaraan angkut tidak boleh melebihi tonase yang di izinkan. Lokasi UKL Jalan Selaawi. Pintu keluar masuk lokasi proyek. Periode UKL Pada saat kendaraan angkut keluar masuk lokasi proyek. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pengamatan visual. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Jalan Selaawi. Pintu keluar masuk lokasi proyek. Periode UPL Pada saat kendaraan angkut keluar masuk lokasi proyek. Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa. Pengawas : BLH, Dishubkominfo. Penerima laporan : BLH, Dishubkominfo. Keterangan Peralatan dan material akan didatangkan secara bertahap dan terencana sesuai jadwal yang sudah di tetapkan tim teknis. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 11

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 4. Pembangunan Sarana dan Prasana Tower Sumber Dampak Adanya pembangunan sarana dan prasarana untuk tower. a. Jenis Dampak Kualitas Udara Peningkatan kadar debu Besaran Dampak Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien dengan besaran partikel lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m 3 dan debu maksimum 350 mm 3 /m 2 per hari (PP. 41 tahun 1999). Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Penyiraman secara periodic pada musim kemarau. Lokasi UKL Areal lokasi. Periode UKL Sebelum dilaksanakan. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Uji kualitas udara dan kadar debu. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Areal lokasi. Periode UPL Sekali ditengah-tengah pelaksanaan. b. Jenis Dampak Tingkat Kebisingan Peningkatan tingkat intensitas kebisingan. Besaran Dampak Kebisingan tidak melebihi baku mutu untuk pemukiman 55 dba sesuai KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu kebisingan. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Pemagaran di sekeliling areal. Pekerjaan yang menimbulkan kebisingan tinggi di kerjakan pada siang hari. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 12

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi UKL Areal lokasi. Periode UKL Selama pelaksanaan. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Uji tingkat kebisingan. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Areal pembangunan. Periode UPL Sekali pada saat pelaksanaan. c. Jenis Dampak Estetika Lingkungan Penurunan estetika lingkungan. Besaran Dampak Volume sampah/limbah padat sisa-sisa pembangunan yang berserakan. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Penyediaan tempat pembuangan sampah sementara. Sisa bahan bangunan yang layak pakai dapat dimanfaatkan kembali atau di jual. Lokasi UKL Areal lokasi pembangunan. Periode UKL Selama pembangunan. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pengamatan visual. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Areal lokasi pembangunan. Periode UPL Selama pembangunan. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 13

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup d. Jenis Dampak Kecelakaan Kerja Potensi terjadinya kecelakaan kerja. Besaran Dampak Jumlah pekerja yang mengalami kecelakaan dan gangguan kesehatan. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Pemakaian alat pelindung kerja konstruksi sesuai SNI seperti helm, sarung tangan, sepatu dan pakaian khusus proyek dan lain-lain. Penyediaan P3K. Lokasi UKL Areal lokasi pembangunan. Periode UKL Selama pembangunan. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pengamatan visual. Medical chek up. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Areal lokasi pembangunan. Periode UPL Sekali sebelum dan setelah pembangunan. Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa. Pengawas : BLH, Distarkimsih, DIshubkominfo, BPPTPM. Penerima laporan : BLH, Distarkimsih, Dishubkominfo, BPPTPM. Keterangan Luas lahan 156 m 2 untuk land area dengan luas alas Menara sebesar 27,04 m 2. 3.3. Tahap Operasi Kegiatan yang diprakirakan dapat menimbulkan dampak pada tahap operasi adalah sebagai berikut : UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 14

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 1. Kegiatan Tower Sumber Dampak Adanya praduga dampak dari gelombang elektromagnetik/radio yang terpancar dari tower dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan masyarakat sekitar serta potensi bencana mengakibatkan Menara tower roboh menghantam pemukiman sekitar lokasi. a. Jenis Dampak Keresahan Warga Adanya stigma negatif terhadap bahaya tower BTS telekomunikasi yang menimbulkan keresahan warga masyarakat. Besaran Dampak Jumlah warga masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan dan mengalami kerugian material yang diakibatkan dari pancaran gelombang elektromagnetik dan bencana robohnya menara tower. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Melakukan mantainence terjadwal secara rutin Memasang warning simbol pada setiap bagian komponen sarana BTS Melakukan sosialisasi, komunikasi dan koordinasi secara baik dengan warga masyarakat sekitar lokasi dan Muspika setempat. Disarankan jarak antara lokasi tower BTS dengan pemukiman terdekat sejauh 52 meter. Pemberian jaminan kesehatan kepada warga yang mengalami gangguan kesehatan diakibatkan dari aktivitas tower BTS. Memberikan penggantian material kepada warga yang dirugikan dari bencana robohnya tower BTS. Lokasi UKL Warga Kp. Benteng RT. 01/05 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kecamatan Sukabumi. Periode UKL Selama operasional tower. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Melakukan wawancara dan komunikasi dengan warga sekitar lokasi. Melakukan jejak pendapat berupa kuisioner kepada masyarakat sekitar UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 15

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Warga Kp. Benteng RT. 01/05 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kecamatan Sukabumi. Periode UPL Selama operasional tower dilakukan dan dilaporkan setiap 6 bulan sekali. b. Jenis Dampak Run Off Peningkatan run off limpasan air. Besaran Dampak Perkiraan limpasan air hujan dengan menggunakan rumus rasional untuk areal perkerasan beton diperkirakan sebesar 1,3 1,5 m 3 /hari. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Membuat saluran drainase. Membuat sumur resapan 2 m 3 sebanyak 1 unit. Membuat saluran lindi. Membuat grill. Lokasi UKL Drainase. Sumur resapan. Lindi Sisi-sisi land area. Periode UKL Sebelum operasional. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pengamatan visual. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Drainase. Sumur resapan. Lindi. Sisi-sis land area. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 16

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Periode UPL Pada saat musim hujan. Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa Pengawas : Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, BLH, Dishukominfo. Penerima laporan : Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, BLH, Dishubkominfo. Keterangan Operasional Tower akan menyesuaikan dan mengikuti perkembangan peraturan dan perundangan Pemerintahan Indonesia serta melaporkan setiap 6 bulan sekali. UKL UPL PT. Tritunggal Putera Perkasa iii- 17

MATRIKS UKL UPL Tower PT. Tritunggal Putera Perkasa MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Sumber Dampak Jenis Dampak A. Pra Konstruksi Persepsi Sikap dan masyarakat persepsi masyarakat Pemanfaata n lahan Adanya lahan tidak produktif seluas 156 m 2 dimanfaatkan untuk rencana pembangunan tower PT. Tritunggal Putera Perkasa. Besaran Dampak Jumlah respon positif dan negative dari warga masyarakat Bertabahnya nilai asset dalam bentuk lahan yang dimanfaatkan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode dan Pemantaua n Melakukan komunikasi, sosialisasi, dan observasi rencana Melakukan pengukuran luas lahan Memagar batasbatas luar lahan Melakukan transaksi sewa lahan Membuat surat perjanjian/pernyat aan ha katas pemanfaatan lahan Kp. Benteng Rt. 01/04 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Kp. Benteng Rt. 01/04 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi 1 Satu kali pada saat sosialisasi rencana dan untuk mendapatkan persetujuan izin warga Sekali pada proses pemberian ha katas pemanfaatan lahan Observasi dan wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi Pencatatan dan dokumentasi Kp. Cibuntu RT. 01/04 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Kp. Benteng Rt. 01/04 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Sekali pada saat pembuatan izn tetangga dan Rekomenda si Camat Pada tahap pra konstruksi pada saat dikeluarkan nya surat ha k atas pemanfaata n lahan Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa Pengawas : Desa Kutajaya, Kec. Cicurug Penerima laporan : Desa Kutajaya, Kec. Cicurug Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa Pengawas : Desa Kutajaya, Kec. Cicurug, BPN Kab. Sukabumi Penerima laporan : Desa Kutajaya, Keteranga n Pada prinsipnya warga terkena dampak langsung setuju dengan adanya rencana pembangu nan tower PT. Tritunggal Putera Perkasa Pemilik lahan yakni Uci Suryadi telah mengeluark an surat pernyataan atas hak pemanfaat an lahan miliknya kepada PT. Tritunggal Putera Perkasa

MATRIKS UKL UPL Tower PT. Tritunggal Putera Perkasa Sumber Dampak Jenis Dampak B. Konstruksi Rekrutmen Terserapnya tenaga kerja tenaga kerja konstruksi lokal Pematanga n lahan Peningkatan kadar debu Besaran Dampak Tenaga kerja konstruksi sebanyak 25 orang Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien, dan besaran partikel harus lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m 3 dan debu maksimum 350 mm 3 /m 2 per hari (PP. 41 tahun 1999) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode dan Pemantaua n Kec. Cicurug, BPN Kab. Sukabumi Rekrutmen tenaga kerja konstruksi lebih memprioritaskan warga sekitar lokasi yang terkena dampak langsung Penyiraman lahan secara periodic pada musim kemarau Kp. Benteng Rt. 01/04 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Areal lokasi 2 Seminggu sebelum pekerjaan pematangan lahan dilaksanakan Pada saat musim kemarau Melakuka n wawancar a dan observasi Pencatata n dan dokument asi Uji kualitas udara Pencatata n dan dokument asi Kp. Benteng Rt. 01/04 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Areal lokasi Sekali pada tahap rekrutmen tenaga kerja konstruksi Sekali pada saat dilakukan pematanga n lahan Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa Pengawas : Desa Kutajaya, Kec. Cicurug, Disnakertrans Penerima laporan : Desa Kutajaya, Kec. Cicurug, Disnakertrans Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa Pengawas : Desa Kutajaya, Kec. Cicurug, BLH Keteranga n Tenaga kerja tukang mempriorit askan warga sekitar lokasi. Sedangkan tenaga teknik jika tidak ditemukan di warga setempat maka di datangkan dari wilayah Sukabumi dan luar Sukabumi -

MATRIKS UKL UPL Tower PT. Tritunggal Putera Perkasa Sumber Dampak Jenis Dampak Peningkatan kebisingan Penurunan estetika lingkungan Terganggunya flora dan fauna di sekitar Peningkatan run off pada saat turun hujan Besaran Dampak Kebisingan melebihi baku mutu KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu kebisingan untuk lahan ruang terbuka dan hijau 50 dba Volume sisa tanah galian yang berceceran tidak beraturan Jumlah flora dan fauna yang terganggu/mati akibat dari Perkiraan perubahan limpasan air hujan dari kebun menjadi tanah padat sulit diresapi dengan menggunakan metode rasional Q = 0,00278 C.I.A adalah sebesar 0,000009 m 3 /s Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode dan Pemantaua n Pemagaran di sekeliling areal Pekerjaan yang menimbulkan kebisingan dilakukan pada siang hari Pembersihan lahan Pemanfaatan tanah sisa galian untuk perataan Penyediaan TPS sementara Memilah dan memindahkan tanaman endemic yang di lindungi Membuat trap lumpur/kolam pengendapan Membuat saluran drainase Areal pagar batas lahan Areal lokasi Areal lokasi Areal lokasi Trap lumpur/k olam pengenda pan Saluran drainase Sebelum pematanga n lahan dilakukan Selama pematanga n lahan Selama pematangan lahan Sebelum melaksanakan pematangan lahan Selama kegaitan berlangsung pada saat turun hujan Uji tingkat kebisinga n Pencatata n dan dokument asi Pengamat an visual Pencatata n dan dokument asi Pengamat an visual Pencatata n dan dokument asi Pengamat an visual pada saat turun hujan Pencatata n dan dokument asi Di dalam dan di luar areal proyek Areal lokasi Areal lokasi Trap lumpur/k olam pengenda pan Saluran drainase Sekali pada saat dilakukan pematanga n lahan Selama pematanga n lahan Selama pematanga n lahan Selama pematanga n lahan Penerima laporan : Desa Kutajaya, Kec. Cicurug, BLH Keteranga n 3

MATRIKS UKL UPL Tower PT. Tritunggal Putera Perkasa Sumber Dampak Mobilisasi peralatan dan material Jenis Dampak Peningkatan kadar debu Peningkatan intensitas kebisingan Besaran Dampak Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien, dan besaran partikel harus lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m 3 dan debu maksimum 350 mm 3 /m 2 per hari (PP. 41 tahun 1999) Kebisingan tidak melebihi baku mutu untuk areal pemukiman sebesar 55 dba sesuai KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu kebisingan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode dan Pemantaua n Penyiraman lahan secara periodic pada musim kemarau Penggunaan kendaraan angkut yang telah lulus uji emisi Pemagaran di sekeliling areal Pekerjaan yang menimbulkan kebisingan dilakukan pada siang hari Areal lokasi Areal lokasi Selama dilaksanakan Sebelum dan pada saat dilaksanakan Uji kualitas udara Pencatata n dan dokument asi Uji tingkat kebisinga n Pencatata n dan dokument asi Areal lokasi Areal lokasi Sebelum dan sekali di sela-sela pelaksanaa n Sebelum dan sekali di sela-sela pelaksanaa n Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa Pengawas : BLH, Dishubkominf o Penerima laporan : BLH, Dishubkominf o Keteranga n Peralatan dan material akan didatangka n secara bertahap dan terencana sesuai jadwal yang sudah di tetapkan perusahaa n. Peningkatan arus lalu lintas Bertambahnya volume kendaraan melalui jalan Selaawi Pengangkutan alat terjadwal dan dilakukan pada siang hari Penempatan petugas pengatur lalu lintas di pintu keluar masuk lokasi proyek Melaksanakan rekomendasi Andalalin Jalan Selaawi Pintu keluar masuk lokasi proyek Pada saat kendaraan angkut datang Pengamat an visual Pencatata n dan dokument asi Jalan Selaawi Pada saat keluar masuk kendaraan angkut ke lokasi proyek 4

MATRIKS UKL UPL Tower PT. Tritunggal Putera Perkasa Sumber Dampak Pembangun an sarana dan prasarana Jenis Dampak Penurunan kualitas badan jalan Peningkatan kadar debu Peningkatan intensitas kebisingan Besaran Dampak Panjang jalan yang terkotori lumpur dan mengalami kerusakan oleh kendaraan proyek Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien, dan besaran partikel harus lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m 3 dan debu maksimum 350 mm 3 /m 2 per hari (PP. 41 tahun 1999) Kebisingan tidak melebihi baku mutu untuk areal pemukiman sebesar 55 dba sesuai KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu kebisingan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode dan Pemantaua n Pembuatan kolam pengendapan pembersihan ban kendaraan. Penyemprotan ban kendaraan sebelum keluar areal lokasi. Bobot kendaraan angkut tidak boleh melebihi tonase yang di izinkan. Penyiraman lahan secara periodic pada musim kemarau Pemagaran di sekeliling areal Pekerjaan yang menimbulkan kebisingan dilakukan pada siang hari Jalan Selaawi Pintu keluar masuk lokasi proyek Areal lokasi Areal lokasi Pada saat kendaraan angkut keluar masuk lokasi proyek Sebelum dilaksanakan Selama pelaksanaan Pengamat an visual Pencatata n dan dokument asi Uji kualitas udara dan kadar debu Pencatata n dan dokument asi Uji tingkat kebisinga n Pencatata n dan dokument asi Jalan Selaawi Pintu keluar masuk lokasi proyek Areal lokasi Areal pembangun an Pada saat kendaraan angkut keluar masuk lokasi proyek Sekali ditengahtengah pelaksanaa n Sekali pada saat pelaksanaa n Pelaksana : PT. Tritunggal Putera Perkasa Pengawas : BLH, Distarkimsih Penerima laporan : BLH, Distarkimsih Keteranga n Luas lahan 156 m 2 untuk land area dengan luas alas Menara sebesar 27,04 m 2. 5