PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

Ketahanan Pangan dan Pertanian. disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55

MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN NASIONAL

KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

RANCANGAN KELEMBAGAAN PANGAN

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

CUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan global di masa mendatang juga akan selalu berkaitan dengan

PENGUATAN KOORDINASI DINAS/INSTANSI DALAM PEMANTAPAN KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Indonesia Nomor 5360); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi (Lembaran Negara Republik Indones

Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi Undang-Undang Pangan. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI

PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN KETAHANAN PANGAN TA.2015

I. LATAR BELAKANG POKOK BAHASAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI KETAHANAN PANGAN NASIONAL Posisi Pangan dalam Pembangunan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang

Kualitas Gizi Faktor Penting Pembangunan

Ketahanan Pangan Masyarakat

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Politik Pangan Indonesia - Ketahanan Pangan Berbasis Kedaulatan dan Kemandirian Jumat, 28 Desember 2012

PEMERINTAH KOTA BINJAI TAHUN

pertanian pada hakekatnya, adalah semua upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani menuju kehidupan yang lebih

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gambar 1.1 Persentase konsumsi pangan di Indonesia

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II BADAN KETAHANAN PANGAN MEDAN. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara yang awal mulanya

KEGIATAN ANALIS KETAHANAN PANGAN BIDANG CADANGAN PANGAN. Oleh: Dr. Ardi Jayawinata,MA.Sc Kepala Bidang Cadangan Pangan

Penyusutan Luas Lahan Tanaman Pangan Perlu Diwaspadai Rabu, 07 Juli 2010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Oleh : Drs. H. Apris, MM Wakil Ketua Komisi II/ Bidang Ekonomi DPRD Prov Sumbar Padang, 29 September 2015

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

RUMUSAN SEMINAR NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAHULUAN. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : MEWUJUDKAN JAWA TIMUR LEBIH SEJAHTERA, BERDAYA SAING MELALUI KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Oleh : Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

REVITALISASI PERTANIAN

Rubrik Utama MODEL. Oleh: Dr. Ir. Suswono, MM Menteri Pertanian RI Kabinet Indonesia Bersatu II ( ) Agrimedia

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KETAHANAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

5 / 7

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

tersedianya pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau (UU No.7 tahun 1996 tentang Pangan).

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia. Sistem Ekonomi Indonesia Hubungan Internasional

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Samarinda, April 2016 Kepala, Ir. Fuad Asaddin, M.Si. Nip

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENJABAT BUPATI SEMARANG

PENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan

I. PENDAHULUAN. komponen dasar dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk

KETAHANAN PANGAN : SUBSISTEM KETERSEDIAAN

SAMBUTAN DAN ARAHAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN pada RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA.

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 1

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA PENELITIAN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN Oleh : Tenaga Ahli Badan Ketahanan Pangan Dr. Ir. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed

SITUASI DAN TANTANGAN GLOBAL Pertumbuhan Penduduk & Urbanisasi Pola Konsumsi Stunting Tenaga Kerja Alih Fungsi Lahan Transformasi Sistem Pertanian- Pangan Masalah Gizi Gizi Ganda Kualitas Konsumsi Ketersediaan Lahan dan Air Lahan Garapan Degradasi Lahan Penggunaan Air untuk Pertanian KETAHANAN PANGAN

SITUASI DAN TANTANGAN NASIONAL DEMAND Penduduk 252 juta Dinamika penduduk: SUPPLY Konversi lahan pertanian masih tinggi dan tidak terkendali struktur piramida, urbanisasi, angkatan kerja wanita Proporsi penduduk miskin masih besar (11.4%) Ketergantungan thdp beras (2014: konsumsi per kapita= 114,8 kg) Masalah Gizi Akses terhadap sumber pembiayaan, teknologi, informasi, dan pasar rendah Sebaran produksi pangan tidak merata, baik antar daerah maupun antar waktu Dampak negatif perubahan iklim global Peningkatan Permintaan Pangan (Jumlah, Mutu, Keragaman dan Keamanan Pangan Perlu ada kebijakan terobosan peningkatan produksi pangan

LANDASAN HUKUM UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan PP No17/2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi 2015-2019

Kerangka Pikir Pembangunan Pangan Kedaulatan Pangan Kemandirian Pangan Ketahanan Pangan Penyelenggaraan Pangan Outcome Masyarakat dan perseorangan yang sehat, aktif, produktif

6 Lingkup Penyelenggaraan Pangan:

Kedaulatan Pangan : Hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan menjamin hak atas pangan bagi rakyat memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal. Kemandirian Pangan : Kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. Ketahanan Pangan : Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan tercermin dari tersedianya pangan yang cukup jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat, untuk hidup sehat, aktif, produktif, dan berkelanjutan

ARAH KEBIJAKAN UMUM KEDAULATAN PANGAN DALAM RPJMN 2015-2019 Pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok Stabilisasi harga bahan pangan ARAH KEBIJAKAN UMUM KEDAULATAN PANGAN Terjaminnya bahan pangan yang aman dan berkualitas dengan nilai gizi yang meningkat Meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha pangan 8

RENCANA STRATEGIS KEMENTAN 2015-2019 VISI Terwujudnya sistem pertanian bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi berbasis sumberdaya lokal untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani SASARAN STRATEGIS 1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula 2. Peningkatan diversifikasi pangan 3. Peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor, dan substitusi impor 4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi 5. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani TARGET SUKSES Swasembada : Padi, Jagung, Kedelai Peningkatan produksi : Tebu Hasil Ternak Cabe Bawang Merah Diversifikasi Pangan : Skor PPH Konsumsi Energi (kkal/kapita/hari)

ARAH PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN Peningkatan Ketersediaan Pangan yang bersumber dari Produksi Dalam Negeri Peningkatan Produksi Pangan dengan sistem pertanian berkelanjutan Pengembangan Cadangan Pangan Nasional Pengelolaan Ekspor/Impor Pangan Berdasarkan Kepentingan Nasional

Lanjutan Arah Pembangunan Ketahanan Pangan... Penguatan Distribusi dan Peningkatan Akses Pangan Penyaluran Pangan Pokok Bagi Masyarakat Miskin (Raskin) Bantuan Pangan untuk Keadaan Darurat Peningkatan Kualitas Konsumsi dan Keamanan Pangan Percepatan Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal Penanganan Keamanan Pangan Perbaikan Gizi Masyarakat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pokok 11

PP NO 17 TAHUN 2015 KETAHANAN PANGAN DAN GIZI Pasal-pasal dalam UU Pangan yang diamanatkan untuk dijabarkan dalam PP Pasal/ Ayat Pasal 28 ayat (4) Pasal 43 Pasal 45 ayat (3) Aspek yang Ditindaklanjuti Mekanisme Penetapan dan Pengadaan cadangan Pangan Pemerintah. Pencapaian pola konsumsi yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) Lembaga yang menetapkan Peran Pemerintah, Pemda, masyarakat, dan industri/swasta. Mekanisme penetapan kriteria dan status krisis pangan 12

Pasal-pasal (lanjutan) Pasal/ Ayat Pasal 48 ayat (2) Pasal 52 ayat (2) Pasal 54 ayat (3) Pasal 112 Pasal 116 Pasal 131 ayat (2) Aspek yang Ditindaklanjuti Pengembangan dan pengelolaan sistem distribusi pangan Penjaminan kelancaran dan keamanan distribusi pangan Mekanisme, tata cara dan jumlah maksimal penyimpanan pangan pokok oleh pelaku usaha pangan. Jenis, besaran denda, tata cara, dan mekanisme pengenaan sanksi administratif terhadap pelaku penimbunan pangan pokok. Mekanisme dan tata cara pengawasan terhadap ketersediaan dan keamanan pangan. Sistem informasi Pangan Tata cara penyampaian permasalahan, masukan, dan/atau cara penyelesaian Masalah Pangan 13

Struktur Bab PP 17/2015 Bab Judul Pasal Ket I Ketentuan Umum 1 2 2 Pasal II III IV V Cadangan Pangan Pemerintah dan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Penganekaragaman Pangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat Kesiapsiagaan Krisis Pangan dan Penanggulangan Krisis Pangan Distribusi Pangan, Perdagangan Pangan, dan Bantuan Pangan 3 24 22 Pasal 25 40 21 Pasal 41 58 18 Pasal 59 70 12 Pasal VI Pengawasan 71 74 4 Pasal VII Sistem Informasi Pangan dan Gizi 75 85 11 Pasal VIII Peran Serta Masyarakat 86 87 2 Pasal IX Ketentuan Peralihan 88 1 Pasal X Ketentuan Penutup 89 90 2 Pasal 14

KSPG 2015-2019 Kelanjutan dari KUKP 2010-2014 Implementasi agenda prioritas Nawa Cita. implementasi UU 18/2012 dan penjabaran dari RPJMN 2015-2019 referensi utama bagi para perumus dan pelaksana kebijakan di bidang pangan dan gizi memuat konsep dasar kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan, keragaan, peluang, dan tantangan pembangunan pangan dan gizi, serta kebijakan strategis dan rencana aksi pembangunan pangan dan gizi. 15

PENGGUNAAN KSPG 2015-2019 Sebagai acuan (common platform) bagi para pemangku kepentingan : Pemerintah pusat dan daerah; swasta, BUMN, perguruan tinggi, organisasi profesi; organisasi masyarakat agar dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam pembangunan pangan dan gizi. Sebagai acuan bagi lembaga pemerintah dan pemerintah daerah untuk membangun koordinasi lintas sektor dalam mendukung terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat, aktif, produktif, dan berkualitas. 16

ARAH DAN TUJUAN KSPG 2015-2019 ARAH : untuk mewujudkan kedaulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan yang mampu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat sampai perseorangan dengan harga yang wajar dan terjangkau untuk mendukung terwujudnya manusia Indonesia yang sehat, aktif, produktif, dan berkualitas. TUJUAN : menyediakan pangan bermutu yang cukup dan aman secara berkelanjutan dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, berkualitas, dan sejahtera 17

KERAGAAN, POTENSI dan TANTANGAN PEMBANGUNAN PANGAN DAN GIZI ASPEK KERAGAAN PANGAN DAN GIZI 1 PENYEDIAAN PANGAN 2 KONSUMSI PANGAN DAN GIZI 3 4 KEAMANAN PANGAN HARGA PANGAN 18

POTENSI DAN PELUANG PERMASALAHAN KERAGAAN, POTENSI lanjutan Ketersediaan sumber daya Dukungan teknologi Kekuatan kebijakan nasional Sistem pertanian pangan Perubahan iklim Volatilitas harga Dinamika penduduk Pola konsumsi Kompetisi pemanfaatan pangan Pencapaian swasembada pangan Stabilisasi pasokan dan harga pangan Penanganan kerawanan TANTANGAN pangan Penanggulangan kemiskinan Perbaikan gizi masyarakat Peningkatan keamanan pangan Diversifikasi pangan

KEBIJAKAN STRATEGIS 5. Penguatan Koordinasi Ketahanan Pangan 1. Pengelolaan Ketersediaan Pangan KSPG 2015-2019 2. Pengelolaan Keterjangkauan Pangan 4. Penguatan Kelembagaan dan Infrastruktur Pangan 3. Pemanfaatan Pangan

1. Pengelolaan Ketersediaan Pangan Produksi Domestik Cadangan Pangan Pemerintah dan Masyarakat Desa Perdagangan (Ekspor dan Impor) Pangan Produksi dan Olahan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal 21

2. Pengelolaan Keterjangkauan Pangan Efisiensi Pemasaran Pangan Sistem Logistik Pangan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Kerawanan Pangan Darurat Bantuan Pangan Bagi Keluarga Miskin 22

3. Pemanfaatan Pangan Pengembangan Pola Konsumsi B2SA dan Percepatan Diversifikasi Pangan dan Gizi Berbasis Pangan Lokal Perbaikan Gizi Masyarakat Pengembangan Keamanan Pangan Segar dan Pangan Olahan 23

4. Penguatan Kelembagaan dan Infrastruktur Pangan Regenerasi Petani dan Penguatan Organisasi Petani-Nelayan Pengembangan Kemitraan Ketahanan Pangan Kesetaraan Gender Dalam Pencapaian Ketahanan Pangan dan Gizi 24

5. Penguatan Koordinasi Ketahanan Pangan Kebijakan Pendukung dari Kementerian/Lembaga Optimalisasi Koordinasi Lintas Sektor dan Pusat-Daerah Optimalisasi Fungsi Dewan Ketahanan Pangan 25

26