Usulan Peningkatkan Keandalan Mesin Main Pump Hydraulic Unit Pada Lini Continuous Casting

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN KEANDALAN DENGAN MENGGUNAKAN RELIABILITY BLOCK DIAGRAM (RBD) YANG BERKONFIGURASI REDUNDANT PADA MESIN BOILER DI PT. X

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel

Usulan Jadwal Perawatan pada Mesin Electric Arc Furnace 5 dengan Simulasi Monte Carlo

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Identifikasi Pola Kerusakan Komponen Kritis pada Mesin EAF dengan Simulasi Monte Carlo

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Konsumsi Baja per Kapita Tahun 2014

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES*

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Usulan Strategi Perawatan dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Mesin Crane Ship Unloader (Studi Kasus di PT.XYZ)

T U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi

ABSTRAK. Kata kunci: Reliability, FMEA, RCM, RBD, Preventive Maintenance

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK *

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA. Wahyudi Susanto

ANALISIS TINGKAT KENDALAN DAN PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN MESIN POMPA DISTRIBUSI PADA PDAM TIRTA MUARE ULAKAN SAMBAS

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

Perancangan Sistem Informasi Jadwal Perawatan Mesin Untuk Meminimasi Troubleshooting Mesin Produksi PT.XYZ

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI)

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA

PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

USULAN PERAWATAN MESIN BERDASARKAN KEANDALAN SPARE PART SEBAGAI SOLUSI PENURUNAN BIAYA PERAWATAN PADA PT. XYZ

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X *

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II)

Usulan Jadwal Perawatan Preventif Mesin HGF di Stasiun Puteran Pabrik Gula

JADWAL PERAWATAN OVERHEAD CRANE DENGAN MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARDS MODEL DAN TOTAL TIME ON TEST PLOTTING DI PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA *

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2014

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015

Universitas Bina Nusantara

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL. Riana Ayu Andam P. 1, Sudarno 2, Suparti 3

ANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003:

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

Kata Kunci :Breakdown, Delay, Downtime, Total Productive Maintenance (TPM), Overall Equipment Effectivenss (OEE)

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2884

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu meliputi data dan metode analisis data yang digunakan untuk menentukan interval

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI

(Studi Kasus :PT.Suri Tani Pemuka Banyuwangi)

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

PENJADWALAN PERAWATAN PENCEGAHAN KOMPONEN KOPLING DAN REM PADA MOBIL PANCAR DI DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG *

JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN KERUSAKAN KOMPONEN OIL SEAL PADA MESIN BALL MILL DENGAN KRITERIA MINIMISASI TOTAL ONGKOS *

STRATEGI PERAWATAN PADA MESIN LAS MIG DI INDUSTRI KAROSERI KENDARAAN NIAGA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi Kasus: PT. Adi Putro Wirasejati Malang)

Transkripsi:

Usulan Peningkatkan Keandalan Mesin Main Pump Hydraulic Unit Pada Lini Continuous Casting (Studi Kasus: PT. XYZ) Wawan 1, Evi Febianti 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa wawaniwank@yahoo.com 1, evifebianti@yahoo.com 2, oompheo@yahoo.com 3 ABSTRAK PT.XYZ merupakan perusahaan industri baja dilingkungan Kawasan Industri Estate Cilegon (KIEC). Sistem proses produksi PT.XYZ tepatnya pada dinas slab steel plant II (SSPII) berbentuk continous proses, apabila salah satu komponen pada mesin mengalami kerusakan atau kegagalan akan menyebabkan terhentinya mesin, sehingga fungsi sistem terganggu. Mesin yang menjadi objek penelitian adalah main pump hydraulic countinous casting karena merupakan salah satu mesin utama dalam menghasilkan baja batangan slab. Terdapat tiga mesin main pump hydraulic tetapi hanya dua mesin saja yang berfungsi sedangkan satu mesin sebagai cadangan. Main pump hydraulic terkadang mengalami kegagalan dalam memenuhi kebutuhan tenaga hydraulik, seringkali diakibatkan karena kemampuan sistem mulai menurun atau kerusakan komponen, sehingga terjadi kegagalan saat continuous casting beroperasi. Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas produksi rusak pada saat digunakan. Metode ini diaplikasikan pada kasus mesin main pump hydraulic PT.XYZ. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan reliability dari tiap komponen mesin main pump hydraulic,dan menentukan waktu usulan perawatan. Data yang diolah adalah data waktu antar kerusakan (TTF) komponen mesin main pump hydraulic periode Januari sampai Desember 2012 untuk menentukan MTTF, kemudian diuji distribusi yang sesuai untuk menentukan fungsi keandalan tiap komponen. Hasil penelitian ini adalah nilai reliability komponen untuk tiga mesin main pump hydraulic masing - masing sebesar 0,3704, 0,4847, 0,4493, 0,5098, 0,375, 0,4546, 0,499, 0,517, 0,50, 0,8993, 0,367dan 0,319. Kata Kunci : Preventive maintenance, Keandalan ABSTRACT XYZ Company is a steel industry company in the Cilegon Estate Industry Area.The production process system on XYZ Company, especially in the slab steel plant II division (SSPII), is the continuous process: if one of the machine component has defect or failure, the machine will stop, so the machine function will be disturbed.the researched machine is the main pump hydraulic continuous casting because it is one of the primary machines in manufacturing the slab sheet steel.there are three main pump hydraulic machines, but only two machines that function. Another machine is the back up one. Sometimes the main pump hydraulic has failure in completing the hydraulic power need, often caused by the regression of system ability or the component defects, so the failurecomes while continuous casting is operating.the preventive maintenance is the maintenance and treatment which is aimed to prevent the emergence of unexpected defect and find the cause condition of the defect in the product facility when it is operated in the production.thismethod is applied on the XYZ Company main pump hydraulic machine case.the goal of this research is to determine the reliability from each main pump hydraulic machine and the period of treatment proposal.the processed data is the time to failure data (TTF) for each main pump hydraulic machine component from the January until December 2012 period to determine the MTTF, then tested the appropriate distribution to determine the reliability function for each component.the result of this research is the component reliability value for the three main pump hydraulic machine, 0.3704, 0.4847, 0.4493, 0.5098, 0.375, 0.4546, 0.499, 0.517, 0.50, 0.8993, 0.367 and 0.319for each. Keywords : Preventive maintenance, Reliability 197

PENDAHULUAN Keandalan mesin produksi sangat berperan penting dalam menentukan kelayakan mesin saat digunakan untuk kegiatan produksi, karena mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Suatu produk akan berkualitas baik apabila mesin produksinya baik pula. Untuk menentukan keandalan suatu mesin, dibutuhkan teori keandalan. Teori keandalan sangat berpengaruh dalam hal perindustrian, terutama saat membuat produk tertentu dalam skala besar. Teori keandalan menentukan kualitas dari suatu barang yang dapat menentukan kepuasan konsumen (Kumar, 2006). Keandalan suatu mesin sangat dipengaruhi oleh cara perawatan mesin itu sendiri. Kondisi mesin dan peralatan yang terawat merupakan komponen penting dalam manajemen pemeliharaan mesin/peralatan di lantai pabrik. Setiap mesin terdiri dari berbagai jenis komponen penyusunnya, masing-masing komponen memiliki kemungkinan mengalami kerusakan dan pergeseran nilai reliabilitasnya, karena seiring bertambahnya waktu nilai reliabilitas dari sebuah mesin akan semakin berkurang (Hamid, 2013). Perawatan adalah suatu fungsi dari kerusakan dimana hal tersebut dapat di artikan bahwa terjadi kerusakan maka dibutuhkan perawatan. Preventive maintenance adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menjaga agar peralatan dalam kondisi operasi dan untuk mencegah terjadinya kegagalan operasi. Perawatan tidak dapat dianggap hal yang dapat dikesampingkan karena apabila didalam proses unjuk kerja suatu mesin, jika tidak dilakukan perawatan maka akan mengalami penurunan unjuk kerja secara perlahan tapi pasti. Perawatan dilakukan untuk mencegah kegagalan sistem maupun untuk mengembalikan fungsi sistem jika kegagalan telah terjadi. Jadi tujuan utama dari perawatan adalah untuk menjaga dan memperbaiki keandalan dari sistem dan kelancaran produksi (Priyanta, 2000). PT.XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri baja yang terletak di kawasan Krakatau Industri Estate Cilegon. Perusahaan ini merupakan industri berat yang menghasilkan produk berupa besi spong, slab, billet, batang kawat, HRC, dan CRC. PT.XYZ memiliki tiga departeman produksi, yang pertama departemen produksi iron making, merupakan hulu pabrik dan menjadi proses awal produksi baja, terdiri dari pabrik besi spons HYL 1 dan HYL 3. Kemudian yang kedua departeman produksi steel making yang merupakan pabrik pengolahan bahan baku menjadi baja, pabrik ini terdiri dari pabrik billet, pabrik slab baja 1 dan pabrik slab baja 2. Dan yang ketiga departeman produksi rolling mild, sebagai pabrik yang menjadi proses akhir sebuah produk yang bisa langsung dipasarkan, pabrik ini terdiri dari pabrik baja lembaran panas dan pabrik baja lembaran dingin serta pabrik batang kawat. Dari tiga departeman produksi tersebut yang menjadi perhatian dan objek penelitian adalah departeman produksi steel making, tepatnya pabrik slab baja 2 atau lebih dikenal SSP II. Pada pabrik slab baja 2 terdapat mesin continous casting yang merupakan salah satu mesin utama dalam proses produksinya. Mesin continous casting memiliki peranan penting yang berfungsi sebagai mesin pencetak batangan-batangan slab. Mesin tersebut telah digunakan sejak pabrik itu berdiri, yaitu pada tahun 1994. Dibandingkan dengan pendahulunya pabrik slab baja 1 yang telah mengalami revitalisasi pada tahun 2013. Dalam rentang waktu penggunaan atau umur pakai yang telah dilewati tersebut cukup lama, maka akan menurunkan tingkat keandalan dari mesin itu sendiri, dan berdampak langsung pada kualitas hasil produksi atau lebih jauh lagi penurunan kapasitas produksi, karena terlalu banyak waktu delay akibat terjadinya kerusakan mesin. Kerusakan mesin bisa terjadi akibat komponen-komponen mesin yang kurang optimal dalam unjuk kerjanya, bisa juga dipengaruhi karena perawatannya, umur pakai atau kualitas suku cadang komponen. Beberapa kendala yang terjadi pada mesin continous casting salah satunya adalah pada main pump hydraulic unit, berfungsi sebagai sumber tenaga hydraulik yang dibutuhkan mesin continous casting saat beroperasi. Terdapat tiga unit mesin main pump hydraulic tetapi hanya dua unit mesin main pump hydraulic saja yang digunakan, sedangkan yang satu mesin sebagai cadangan. Main pump hydraulic terkadang mengalami kegagalan dalam memenuhi kebutuhan tenaga hydraulik, seringkali diakibatkan karena kemampuan sistem yang mulai menurun atau kerusakan komponen, sehingga terjadi kegagalan seperti low pressure, low level atau failure running start. Dari data laporan petugas seksi maintenance menunjukan beberapa komponen yang mengalami kerusakan dalam kurun waktu januari hingga desember 2012, diantaranya adalah coupling sekitar 20% dari jumlah banyaknya kerusakan, pompa sekitar 22%, kemudian chek valve 12% dan lain-lain. Menurunya kemampuan sistem atau kerusakan komponen bisa saja terjadi karena kualitas suku cadang komponen atau ketidaksesuaian jadwal perawatan. Teknis perawatan yang dilakukan selama ini model age replacement yaitu dimana interval waktu penggantian komponen dengan memperhatikan umur pemakaian dari komponen tersebut, sehingga dapat menghindari terjadinya penggantian peralatan yang masih baru dipasang akan diganti dalam waktu yang relatif singkat. Dengan adanya penelitian ini, maka dapat diketahui nilai reliability dari mesin main pump hydraulic, juga dapat mengusulkan jadwal perawatan yang sesuai dengan keadaan saat ini, sehingga dapat menjaga keseimbangan sistem mesin main pump hydraulic tersebut, agar proses produksi tetap berjalan dengan lancar. 198

METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari dua jenis yakni data primer dan data sekunder. 1. Data primer merupakan dokumentasi data di PT. XYZ yaitu laporan harian maintenance continous casting periode Januari sampai Desember 2012 dimana data yang diambil yaitu data waktu antar kerusakan mesin main pump hydraulic. Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari hasil observasi dan wawancara dengan teknisi dari Maintenance continous casting.pengolahan data adalah segala operasi atau tindakan terhadap data yang membuat data menjadi berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan. Adapun tahapan yang digunakan sebagai berikut : 1. Menentukan waktu antar kerusakan Merupakan tahap awal pengolahan data, adapun data yang diolah adalah waktu antar kerusakan, dengan cara menghitung jumlah selang waktu yang terjadi antara waktu terjadinya kerusakan pertama dengan waktu terjadinya kerusakan kedua, kemudian waktu terjadinya kerusakan kedua dengan waktu terjadinya kerusakan ketiga, dan begitu seterusnya sampai pada waktu terjadinya kerusakan yang terakhir. 2. Perhitungan Index of Fit Sesuai Distribusi Pada setiap perhitungan distribusi dimana datanya adalah waktu antar kerusakan komponen yang sudah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar. Kemudian menghitung Index of Fit dari masing-masing distribusi, gunakan nilai Index of Fit terbesar untuk menentukan distribusi yang dipilih (tabel 4.6 untuk coupling 1). Adapun distribusi yang digunakan adalah distribusi weibull, normal, lognormal dan distribusi eksponensial. 3. Pengujian Pola Distribusi Setelah mengetahui jenis distribusi yang dipilih kemudian melakukan perhitungan pengujian hipotesa. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang ada termasuk kedalam suatu distribusi yang telah terplilih. Pengujian hipotesa dapat dilakukan dengan menggunakan uji bartlett, uji mann s test atau uji kolmogorov smirnov. Data yang diolah untuk menentukan pengujian hipotesa adalah data waktu antar kerusakan. Hasil pengujian hipotesa dapat diterima atau ditolak dengan membandingkan nilai pada tabel distribusi dengan nilai hasil perhitungan yang dilakukan. Penentuan parameter distribusi dapat dilakukan bila hipotesa yang diuji diterima. Namun apabila hipotesa yang diuji ditolak maka dilakukan pengujian ulang pada distribusi lain yang memiliki nilai Index of Fit terbesar kedua dan seterusnya. 4. Perhitungan Parameter Distribusi Terpilih Setelah pola distribusi data selang waktu antar kerusakan diketahui, maka selanjutnya adalah melakukan perhitungan parameter distribusi untuk mendapatkan nilai main time to failure (MTTF) sesuai dengan distribusi yang terpilih. 5. Perhitungan Nilai Reliability Komponen Mesin dan Usulan peningkatan reliability Setelah diketahui nilai dari parameter yang sesuai dengan distribusi yang digunakan, maka dihitung fungsi keandalanya. Menentukan fungsi keandalan ini menggunakan persamaan yang sesuai dengan distribusi yang digunakan. Kemudian membuat usulan interval waktu yang ideal untuk perawatan sampai mendapatkan nilai keandalan/reliability yang diharapkan (0.9 s/d 0.99 standarisasi PT.XYZ). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Menentukan Waktu Antar Kerusakan Komponen Main Pump hydraulic Dari data waktu kerusakan diatas dapat ditentukan nilai waktu antar kerusakannya, yang digunakan sebagai input untuk menghitung nilai index of fit. Tabel 1 Waktu Antar Kerusakan Komponen Coupling 1 Contoh perhitungan : a) 6 Januari pukul 12.30 24.00 = 11,5 jam b) 6-31 Januari = 26 x 24 = 624 jam c) 1 Februari - 31 Maret = (28 x 24) + (31 x 24) = 1416 jam d) 1-10 April = 1 x 24 = 240 jam e) 11 April pukul 00.00-23.10 = 23,3 jam Jadi waktu antar kerusakanya = 11,5 + 624 + 1416 + 240 +23,3 = 2314,8 jam 2. Perhitungan Index of Fit Sesuai Distribusi Komponen kritis yang terdapat pada mesin main pump hydraulic 1,2 dan 3 terdiri dari komponen coupling, pompa, reliev valve, pressure switch, dan chek valve. Komponen yang kritis apabila mengalami kerusakan tidak terduga dapat mengakibatkan kegagalan mesin, hal tersebut berakibat terganggunya proses produksi. Perhitungan index of fit dilakukan berdasarkan persamaan : n x i y i ( x i y i ) {(n x i2 ) ( x i ) 2 }{(n y i 2 ) ( y i ) 2 } 199

Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Index of Fit dan distribusi Tiap komponen Tabel 3 Rekapitulasi Parameter distribusi weibull Tabel 4 Rekapitulasi Parameter distribusi normal 3. Pengujian Pola Distribusi Pengujian Pola Distribusi komponen coupling 1 dengan uji mann s test xi = ln(ti) n = 4 ; k 1 = n n 1 ; k2 = ; Ftabel (0,05 ; 2k2 ; 2k1) 2 2 (0,05 ;3; 4 ) = 9,11718 = 4 2 = 4 1 2 = 2 = 1,5 Untuk t 1 = 942,95 menit Z i = ln [ ln [1 i 0,5 n+0,25 ]] Mi = Zi+1 Zi Z 1 = ln [ ln [1 1 0,5 ]] 4+0,25 M1 = 0,83168 - ( 2,07814) Z 1 = 2,07814 ; M 1 = 1,24646 M = r 1 [ Xi+1 Xi ] i=( r Mi 2 )+1 r 1 [ Xi+1 Xi i=1 ] Mi M = 0,95908 1,49140 = 0,64307 Karena M < F tabel maka H 0 diterima, jadi pola data komponen coupling 1 menggunakan distribusi weibull. 4. Perhitungan Parameter Distribusi Terpilih Perhitungan parameter distribusi untuk mendapatkan nilai main time to failure (MTTF) sesuai dengan distribusi yang terpilih Tabel 5 Rekapitulasi Parameter distribusi eksponensial Tabel 6 Rekapitulasi Parameter distribusi lognormal Pengaruh berbagai macam harga parameter bentuk β terhadap fungsi kerusakan distribusi weibull yang terjadi dijelaskan sebagai berikut (Wolstenholme, 1999 dalam Pratama, 2011): 1. Bila harga 0 < β < 1, maka distribusi weibull mempunyai fungsi kerusakan menurun (decreasing failure rate). 2. Bila harga β = 1, maka distribusi weibull mempunyai fungsi kerusakan konstan atau ekuivalen dengan distribusi eksponensial. 3. Bila harga 1 < β < 2, maka distribusi weibull mempunyai fungsi kerusakan meningkat (indecreasing failure rate) yang bersifat konkaf. 4. Bila harga β = 2, maka distribusi weibull mempunyai fungsi kerusakan linear. 200

Tabel 7 Maintenance interval coupling 1 Gambar 1 Bathtub Curve Untuk parameter komponen berdistribusi normal sering digunakan untuk memodelkan kejadian kelelahan material yang berada pada fase wear-out. Distribusi normal digunakan jika pengaruh suatu keacakan diakibatkan oleh sejumlah besar variasi acak yang tidak bergantungan (saling bebas) yang kecil atau sedikit Untuk parameter komponen distribusi lognormal berguna menggambarkan distribusi kerusakan untuk situasi yang bervariasi. Distribusi lognormal banyak digunakan sebagai model untuk berbagai jenis sifat material dan kelelahan material. Distribusi lognormal didefinisikan hanya untuk nilai t positif sehingga lebih sesuai dari pada distribusi normal sebagai distribusi kerusakan pertama. Untuk parameter komponen Distribusi eksponensial sering digunakan sebagai data kerusakan mempunyai perilaku yang dapat dicerminkan oleh distribusi eksponensial akan tergantung pada nilai laju kegagalan yang konstan (λ). 5. Usulan Peningkatan Reliability Upaya peningkatan reliability suatu komponen atau mesin yang berdistribusi weibull bisa digunakan Burn-in Testing dengan parameter nilai β< 1 (decreasing failure rate), tetapi jika 1< β <2 atau β>2 (inecreasing failure rate ) maka bisa digunakan beberapa alternativ seperti Derating, Part Replacement, atau Preventive Maintenance (Ebeling,1997). Perhitungan usulan komponen Coupling 1 Diketahui nilai : β = 1.816994539 θ = 2520.97206 MTTF = θτ (1 + 1 β ) = 2520.97 τ (1 + 1 1.81 ) = 2241.14 R(t) = 1 ( t θ )ᵝ R(2241.14) = 1 ( 2241.14 2520.97 )1.81 = 1 (0.808) = 0.37049 Dengan demikian usulan peningkatan reliability komponen coupling 1 bisa dilakukan dengan preventive maintenance setiap 500 jam untuk mencapai nilai reliability mesin sebesar 0.93644. Tabel 8 Rekapitulasi Usulan peningkatan Reliability KESIMPULAN Reliability sistem dari mesin main pump hydraulic untuk komponen coupling 1 sebesar 0.37049, coupling 2 sebesar 0.48475, pompa 2 sebesar 0.4493, reliev valve 2 sebesar 0.50980 dan coupling 3 sebesar 0.37529, kemudian komponen pressure switch 2 sebesar 0.45460, reliev valve 1 sebesar 0.4990, chek valve 2 sebesar 0.5716, dan pompa 3 sebesar 0.500, kemudian kompenen pompa 1 sebesar 0.8993. kemudian pressure switch 1 sebesar 0.3678, reliev valve sebesar 0,3788 dan pressure switch 3 sebesar 0.3192. Pola kerusakan komponen utama main pump hydraulic antara lain: coupling 1, coupling 2, coupling 3, pompa 2 dan reliev valve 2 berdistribusi weibull. Untuk komponen, pressure switch 2, reliev valve 1 chek valve 2, dan pompa 3 berdistribusi normal. Untuk komponen pompa 1 berdistribusi lognormal. 201

Sedangkan Untuk komponen pressure switch 1, pressure switch 3, dan reliev valve 3 berdistribusi eksponensial. Usulan Waktu perawatan komponen coupling 1 setiap 500 jam. Untuk komponen coupling 2 setiap 950 jam. Untuk komponen pompa 2 setiap 850 jam. Untuk komponen reliev valve 2 setiap 90 jam. Untuk komponen coupling 3 setiap 300 jam. Untuk komponen pompa 1 setiap 400 jam. Untuk komponen pressure swicth 2 setiap 1000 jam. Untuk komponen reliev valve 1 setiap 250 jam. Untuk komponen chek valve 2 setiap 500 jam. Untuk komponen pompa 3 setiap 500 jam. Untuk komponen pressure swicth 1 setiap 2733 jam. Untuk komponen reliev valve 3 setiap 1635 jam. Sedangkan Untuk komponen pressure switch 3 setiap 2733 jam. Sudibyo. Dkk. 2012. Bisnis dan Proses PT.Krakatau Steel (persero)tbk). Human capital development and Training center. DAFTAR PUSTAKA Ansori, N. 2013. Sistem Perawatan Terpadu (Integrated Maintenance System). Graha Ilmu. Corder, A.S, 2005. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Penerbit Erlangga, Jakarta Ebeling, C. 1997. An Introduction To Reliability And Maintainability Engineering. University of Dayton. Dayton. Hamid, A. 2013. Penentuan Keandalan dengan Menggunakan Reliability Block Diagram (RBD) yang Berkonfigurasi Redundant pada Mesin Boiler PT. X. Cilegon: Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri FT. Untirta Kudin, A. W. 2012. Analisa Penjadwalan Perawatan Maintenance Komponen Listrik pada unit stand 3 PT. XYZ dengan Reliability Block Diagram Cilegon: Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri FT. Untirta Kuo, W., dan Zuo, Ming. J. 2003. Optimal Reliability Modeling. Wiley. J., and Sons. Inc. New Jersey Kumar, Crocker. J, dan Chitra. T. 2006. Reliability And Six Sigma. Springer. New York Nandiroh, S., Pratiwi, I., dan Widodo, H. 2006. Waktu Perawatan Untuk Pencegahan Pada Komponen Kritis Cyclone Feed Pump BerdasarkanKriteria Minimasi Downtime. Jurnal Ilmiyah Teknik Industri. Vol. 5, No. 1, hal. 39-44. Nazarudin, M. N. 2014. Analisa Penjadwalan Perawatan pada Mesin Three Roll Bending PT. XYZ dengan Reliability Block Diagram Cilegon: Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri FT. Untirta Pratama, R. H. J. 2011. Penentuan Nilai Reliability Sistem dengan Menggunakan Reliability Block Diagram. Cilegon: Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri FT. Untirta. Priyanta, D 200. Rekayasa Keandalan Dan Perawatan. Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya Romadhani, D. 2011. Usulan Perawatan Dengan Reliability Centered Maintenance (RCM) II Pada Mesin SPM 2000 Di PT. KHI Pipe Industries. Cilegon: Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri, FT. Untirta 202