BAB I PENDAHULUAN. hubungan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hartati (2006: 34)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Manusia yang berkualitas diharapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa berarti terampil menyimak (mendengarkan), terampil berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa salah satu pembelajaran yang diterapkan di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 SEMESTER 1 TEMA: Budi Pekerti

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN DENGAN MEDIA GAMBAR DI KELAS I SD NEGERI 222 PASIR POGOR

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 2

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan; sikap, muatan/nilai dan kemampuan guna meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap. dari aspek kognitif, psikomotorik, dan efektif. Guru yang kompeten akan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Bahasa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Keterampilan berbahasa ( language skill) dalam kurikulum di sekolah. biasanya mencakup empat segi, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I MIS Sinoutu Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

19. Mata Pelajaran Bahasa Arab Untuk Paket C Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat mencapai perkembangan intelektual, sosial dan emosional

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. Undang- undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Di antara

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

Kompetensi Dasar : 1. IPS : Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga. 2. IPA : Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat.

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III - SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang penting dalam kehidupan. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan ia unggul atas makhluk-makhluk lain di muka bumi. Bahasa

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 5

BAB I PENDAHULUAN. lulus tidaknya seorang siswa. Oleh sebab itu mutu pelajaran Bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 2

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

20. Mata Pelajaran Bahasa Jerman Untuk Paket C Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. semua jenjang pendidikan, termasuk sekolah dasar. Oleh karena itu, Bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kompetensi Dasar : 1. IPS : Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga.

PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran PKn Kelas 2

BAB I PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab 1

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 TEMA: PERMAINAN

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 SEMESTER 2 TEMA: LINGKUNGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. yang kita pakai sekarang ini adalah sebagai bahasa resmi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS IV - SEMESTER 1

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Strategi Bimbingan Langsung Pada Siswa Kelas 1 SD Inpres 2 Lambunu

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 TEMA: PERISTIWA

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran matematika secara tuntas di setiap jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kata yang sesuai yang terdapat pada KD menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. KOMPETENSI DASAR 5.1 Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

BAB I. PENDAHULUAN. bukan hanya perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, tetapi lebih dari itu,

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 4

BAB I PENDAHULUAN. sebagai komponen yang paling strategis dalam proses pendidikan.

BAB II LANDASAN TEORI

STRUKTUR KURIKULUM KTSP

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Diki Sumarna, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana komunikasi manusia untuk menjalin hubungan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hartati (2006: 34) bahasa adalah simbol verbal yang merupakan sistem lambang baik lisan ataupun tulis dan digunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi. Tanpa bahasa, komunikasi seseorang akan tertutup dari berbagai informasi. Hal yang paling sederhana, bila seseorang tidak pernah melakukan komunikasi, orang tersebut tidak akan dapat berbicara dan pada tahap selanjutnya orang tersebut tidak bisa belajar sehingga tidak akan dapat membaca dan menulis. Berpedoman pada uraian di atas, pembelajaran cara berkomunikasi yang baik pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi harus dilaksanakan dengan baik. Tidak ada ilmu pengetahuan yang tidak menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasinya. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia harus diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa agar dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

2 Di jenjang sekolah dasar, penanaman konsep kemampuan berbahasa terutama membaca dan menulis sangatlah penting, karena sekolah dasar khususnya kelas rendah merupakan pondasi ilmu kebahasaan siswa (Resmini dkk, 2006: 232). Pada awal sekolah siswa kelas I sekolah dasar mendapatkan sajian pembelajaran berbahasa yang utama yaitu membaca dan menulis permulaan. Melalui membaca menulis permulaan, untuk pertama kalinya siswa diperkenalkan dengan lambang-lambang tulis yang biasa digunakan untuk berkomunikasi. Sasaran utama pembelajaran ini agar siswa kelas I sekolah dasar memiliki kemampuan membaca dan menulis pada tingkat dasar. Kemampuan tersebut akan menjadi dasar bagi kemampuan-kemampuan lain, baik dalam kehidupan akademik di sekolah maupun dalam kehidupan seharihari di masyarakat. Pemilihan metode pembelajaran dalam menyampaikan materi membaca menulis permulaan mempengaruhi proses pemahaman siswa dalam menyampaikan materi membaca menulis permulaan mempengaruhi proses pemahaman siswa dalam membaca dan menulis. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih dan menggunakan metode pembelajaran bahasa Indonesia dengan baik dalam membelajarkan membaca menulis permulaan di sekolah dasar khususnya kelas rendah. Berdasarkan hasil observasi awal dan diskusi dengan guru bahasa Indonesia kelas I Sekolah Dasar Negeri 01 Metro Utara yaitu Ibu Kusmiyatin pada tanggal 2 April 2009 diperoleh hasil belajar bahasa Indonesia kelas I masih rendah (nilai rata-rata 6,56 untuk ujian semester) sedangkan hasil ratarata nilai rapor untuk mata pelajaran bahasa Indonesia semester I tahun

3 pelajaran 2008/2009 juga tidak jauh berbeda rata-rata 66,2 sedangkan kriteria ketuntasan minimal untuk mata pelajaran ini adalah 70,0 (dokumen nilai leger sekolah kelas I, 2008). Nilai rendah tersebut didapatkan oleh siswa karena dalam tes kemampuan membaca dan menulis siswa kurang menguasai, dalam membaca siswa belum bisa membaca dengan nyaring dan intonasi yang tepat, siswa masih sulit membedakan atau mengelompokkan kata menjadi suku kata dan huruf, sedangkan dalam kemampuan menulis siswa belum bisa menulis dengan rapi dan bersih, melengkapi kata dan menyesuaikan tulisan dengan gambar. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa, namun hasilnya masih jauh dari harapan yaitu 70,00 atau lulus KKM. Nilai rapor semester I Tahun Pelajaran 2008/2009 lebih rendah dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal (70,00 yaitu dengan tingkat ketercapaian hanya 30%. Rendahnya hasil belajar tersebut diduga kuat akibat kemampuan membaca dan menulis siswa dalam proses pembelajaran tidak berlagsung secara maksimal, sehingga siswa terlihat tidak siap untuk menerima materi pelajaran membaca dan menulis dalam setiap pertemuan. Hasil pengamatan peneliti dan refleksi guru dalam proses pembelajaran, didapatkan bahwa 30% siswa memiliki kesiapan yang cukup untuk belajar di kelas, sehingga dapat mengikuti secara aktif dalam setiap proses pembelajaran. Proses pembelajaran selama ini kurang menarik, karena dalam mengajar guru masih menggunakan metode pembelajaran yang masih berpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif membangun pengetahuannya

4 sendiri. Guru belum mengembangkan metode pembelajaran yang bervariatif sehingga minat siswa untuk mengikuti pembelajaran menjadi berkurang, siswa merasa jenuh, dan kurang memiliki minat pada pelajaran bahasa Indonesia. Akibat kejenuhan tersebut suasana kelas menjadi pasif, banyak diam, sedikit sekali siswa yang terampil dalam membaca dan menulis. Kejenuhan belajar membuat siswa tidak terfokus pada materi pembelajaran. Menurut Reber (dalam Muhibbin, 2007:165) kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar tetapi tidak mendatangkan hasil. Kejenuhan yang dialami oleh siswa secara terus menerus akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Chaplin (dalam Muhibbin, 2007:165), kejenuhan belajar dapat mempengaruhi siswa apabila ia telah kehilangan motivasi dan kehilangan konsolidasi salah satu tingkat kemampuan tertentu sebelum siswa tersebut sampai pada tingkat kemampuan berikutnya. Jika kejenuhan tidak dapat diatasi berakibat rendahnya kemampuan membaca dan menulis dan hasil belajar peserta didik. Oleh sebab itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang menarik sehingga dapat mengatasi kejenuhan siswa yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa. Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) dapat menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut, karena metode menggabungkan beberapa metode pembelajaran membaca dan menulis permulaan di kelas rendah diantaranya metode eja, global, suku kata dan kata, serta metode bunyi. (Hartati, 2006: 143).

5 Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator pelajaran bahasa Indonesia kelas I semester I cukup sulit diajarkan karena perlu ketelitian dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat. SK mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I semester I yaitu memahami kata kalimat sederhana dengan membaca nyaring, menulis permulaan dengan meniru, menebalkan, mencontoh, melengkapi dan menyalin. KD yang ditekankan pada penelitian ini adalah aspek membaca menulis permulaan. Indikator yang harus dicapai yaitu membaca nyaring kata dan suku kata serta kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat dan sesuai (aspek membaca), mencontoh, meniru/menebalkan huruf, kata atau kalimat sederhana dengan benar (aspek menulis). Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan metode pembelajaran SAS untuk mengoptimalkan peningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan siswa. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas I SD Negeri 1 Metro Utara selama ini kurang menarik, karena dalam mengajar guru masih menggunakan pendekatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru. 2. Proses pembelajaran didominasi oleh metode ceramah, sehingga siswa kurang aktif membangun pengetahuannya sendiri.

6 3. Guru belum mengembangkan metode pembelajaran yang bervariatif sehingga minat siswa untuk mengikuti pembelajaran menjadi berkurang. 4. Siswa kurang tertarik pada pelajaran bahasa Indonesia, karena guru belum dapat memusatkan perhatian siswa dengan materi yang diajarkan, suasana kelas cenderung pasif, banyak diam, sedikit sekali siswa yang mampu atau terampil dalam membaca dan menulis. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah penggunaan metode pembelajaran SAS dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri 01 Metro Utara? 1. 4 Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca menulis permulaan siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri 01 Metro Utara menggunakan metode SAS. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Siswa; yaitu dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri 01 Metro Utara menggunakan metode pembelajaran SAS.

7 2. Guru bahasa Indonesia; yaitu dapat menambah wawasan tentang pembelajaran kemampuan membaca dan menulis permulaan berdasarkan metode SAS, sehingga menjadi guru yang profesional. 3. Sekolah; yaitu hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan acuan bagi pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran kemampuan membaca dan menulis permulaan yang inovatif dan menyenangkan. 4. Peneliti; menambah pengetahuan tentang metode pembelajaran membaca dan menulis permulaan serta penelitian tindakan kelas, sehingga kelak dapat menjadi guru yang profesional. 5. Secara teoretis penelitian ini dapat bermanfaat untuk pengembangan teori pembelajaran membaca dan menulis permulaan di kelas rendah sekolah dasar. 1.6 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I semester I di Sekolah Dasar Negeri 01 Metro Utara tahun pelajaran 2009/2010. Standar kompetensi yang disampaikan adalah membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan metode pembelajaran SAS. Materi pokok yang disajikan adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara lisan dan tulisan dengan perkenalan dan tegur sapa, pengenalan benda dan fungsi anggota tubuh dan keluarga.