LAMPIRAN 1 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1. Langkah Program PLAXIS V.8.2

BAB III PROSEDUR ANALISIS

LANGKAH PEMODELAN ANALISA KAPASITAS LATERAL KELOMPOK TIANG PADA PROGRAM PLAXIS 3D FOUNDSTION

Bab 3 METODOLOGI. penyelidikan tanah di lapangan dan pengujian tanah di laboratorium. Untuk memperoleh

LANGKAH-LANGKAH PEMODELAN MENGGUNAKAN PLAXIS V8.2. Pada bagian ini dijelaskan tentang cara-cara yang dilakukan untuk memodelkan proyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi literatur. Pemodelan numerik Plaxis 2D. Input data 1. Geometri model 2. Parameter material

BAB IV METODE PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI PERNYATAAN ABSTRAK. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR NOTASI

STABILITAS DERMAGA AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT (STUDI KASUS: PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PEMANGKAT KALIMANTAN BARAT)

ANALISIS STABILITAS LERENG PADA JALAN REL SEPANCAR - GILAS STA 217 MENGGUNAKAN METODE IRISAN BISHOP DAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN. parameter yang digunakan dalam perhitungan ini adalah:

BAB II DASAR TEORI...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

Analysis Slope Stability dengan Plaxis 8.x. ANALYSIS SLOPE STABILITY Site ID : Site Name : I. Data Boring LOG. By: dedy trianda Hal.

Denny Nugraha NRP : Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani, MT. ABSTRAK

BAB IX PERENCANAAN TUBUH EMBUNG

BAB III PROSEDUR ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS. MRT (twin tunnel) dengan shield pada tanah lempung berlanau konsistensi lunak


HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR MOTTO PERSEMBAHAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun langkah-langkah metodologi dalam menyelesaikan tugas akhir ini dapat dilihat pada flow chart sebagai berikut. Mulai.

BAB III LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

BAB III METODE ANALISIS PLAXIS

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ATAU TANPA PERKUATAN GEOTEXTILE DENGAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

HAND OUT KOMPUTASI GEOTEKNIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PLAXIS Versi 8. Manual Latihan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS OPTIMASI JUMLAH JANGKAR PADA KONSTRUKSI TURAP BERJANGKAR MENGGUNAKAN PLAXIS 2D ABSTRAK

ANALISIS STABILITAS TIMBUNAN MENGGUNAKAN TURAP BETON PADA TAMBANG SITE TELEN ORBIT PRIMA ABSTRAK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.

REKAYASA GEOTEKNIK DALAM DISAIN DAM TIMBUNAN TANAH

ANALISIS LERENG DENGAN PERKUATAN PONDASI TIANG

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Tujuan Kajian Sistematika Penyusunan Laporan...3

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

BAB IV METODE PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE

PERHITUNGAN STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS 2D

Gambar 2.1 Konstruksi jalan rel

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

4 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

PENGARUH KEDALAMAN PEMANCANGAN TURAP BAJA PADA BERBAGAI KEPADATAN TANAH NON-KOHESIF TERHADAP FAKTOR KEAMANAN PEMANCANGAN ABSTRAK

BAB III METODE ANALISIS PLAXIS

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR.. i. DAFTAR ISI.ii. DAFTAR TABEL v. DAFTAR GAMBAR ix. DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

BAB IV PERENCANAAN LERENG GALIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB III METODE PENELITIAN. Proyek Jalan bebas Hambatan Medan Kualanamu merupakan proyek

Setyanto1) Ahmad Zakaria2) Giwa Wibawa Permana3)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 3, No. 2 : , September 2016

BAB 4 PEMBAHASAN. memiliki tampilan input seperti pada gambar 4.1 berikut.

DAFTAR ISI. i ii iii iv

ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN DENGAN PERKUATAN SABUT KELAPA

Jurnal J-Ensitec: Vol 03 No. 01, November 2016 ABSTRACT

PENGARUH METODE KONSTRUKSI PONDASI SUMURAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL (148G)

Analisa Beban Gempa pada Dinding Besmen dengan Plaxis 2D

MODUL 1 FINITE ELEMENT MODELLING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pemodelan 3D Pada Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Tiang Menggunakan Metode Elemen Hingga

1. Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar 90245

Analisis Stabilitas Lereng Bertingkat Dengan Perkuatan Geotekstil Menggunakan Metode Elemen Hingga

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

STUDI STABILITAS SISTEM PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN KERETA API CIREBON KROYA

STUDI STABILITAS PELABUHAN TANJUNG PRIOK JAKARTA

ANALISIS STABILITAS DAN PERKUATAN LERENG PLTM SABILAMBO KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA ABSTRAK

ANALISA PENANGANAN PENURUNAN TANAH DI TANAH MAS, SEMARANG UTARA

ANALISA KONSOLIDASI DAN KESTABILAN LERENG BENDUNG KOSINGGOLAN

STUDI PERILAKU TEGANGAN-DEFORMASI DAN TEKANAN AIR PORI PADA TANAH DENGAN METODE ELEMEN HINGGA STUDI KASUS PENIMBUNAN PADA TANAH LEMPUNG LUNAK ABSTRAK

Pengaruh Kedalaman PVD Pada Analisis Konsolidasi Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga

STUDI GERAKAN TANAH AKIBAT PEMANCANGAN TIANG FONDASI (SQUARE PILE) STUDI KASUS PADA PEMBANGUNAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA SUPADIO PONTIANAK

DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA TANAH LEMPUNG BERLAPIS MENGGUNAKAN METODE "MEYERHOF DAN HANNA" DAN METODE ELEMENT HINGGA (PLAXIS)

ANALISIS DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL TANAH LUNAK DI BAWAH PILED-GEOGRID SUPPORTED EMBANKMENT

Perilaku Tanah Dasar Fondasi Embankment dengan Perkuatan Geogrid dan Drainase Vertikal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penulisan tugas akhir ini adalah Perencanaan kemantapan lereng (Slope

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN MATERIAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL DI ATAS TANAH LEMPUNG

BAB IV KRITERIA DESAIN

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN AIR PORI PADA TANAH LUNAK DI BAWAH PILED - GEOGRID SUPPORTED EMBANKMENT. Oleh: Adhe Noor Patria.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun langkah penelitian adalah:

BAB III METODOLOGI. 3.1 Umum

BAB III METODE KAJIAN

Analisis Perilaku Geogrid Terhadap Beban Dinamik (Gempa) dengan Metode Finite Element. Studi Kasus: Lereng Cipularang KM

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN ELEMEN HINGGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

KARAKTERISTIK GRAFIK PENURUNAN PONDASI GABUNGAN TELAPAK DAN SUMURAN PADA TANAH PASIR HOMOGEN DENGAN VARIASI DIMENSI TELAPAK DAN DIAMETER SUMURAN

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN PILE DAN SHEET PILE SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KETINGGIAN TIMBUNAN TERHADAP KESTABILAN LERENG

Zainul Faizien Haza; Suriya Yuli Ariyawan Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Transkripsi:

LAMPIRAN 1 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6

LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6 Berikut ini merupakan langkah-langkah pemodelan analisa stabilitas timbunan pada program PLAXIS 8.6: 1. Pada saat membuka PLAXIS Input, sebuah kotak dialog Creat/Open project akan ditampilkan. Gambar 1 Kotak Dialog Creat/Open project Pilih option New Project pada kotak dialog tersebut kemudian tekan tombol <OK>. 2. Setelah kotak dialog General settings ditampilkan, pada lembar tab Project masukkan nama proyek pada kotak Title. Karena timbunan akan dianalisa dengan menggunakan model regangan bidang dimana elemen tanah dimodelkan sebagai elemen segitiga dengan 6 titik nodal, maka pada combo box Model dan Elements berturut-turut dipilih Plane strain dan 6-Node. Pilih tombol <Next> atau lembar tab Dimensions. L1-1

L1-2 Gambar 2 Lembar Tab Project pada Kotak Dialog General Settings Gambar 3 Lembar Tab Dimensions pada Kotak Dialog General Settings Karena satuan panjang, gaya, dan waktu yang akan digunakan adalah m, kn, dan hari, maka pada combo box Length, Force, dan Time berturut-turut dipilih m, kn, dan day. Setelah itu, masukkan data geometri dan data grid yang akan digunakan. Adapun input untuk kedua jenis data tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. Setelah semua data input selesai dimasukkan, pilih tombol <OK>.

L1-3 3. Pada saat jendela PLAXIS Input ditampilkan, gambar model geometri yang akan dianalisa sebagaimana yang ditampilkan pada Gambar 4 dengan menggunakan Geometry line. Adapun langkah untuk mengakses Geometry line adalah dengan memilih Geometry > Geometry line pada baris menu atau dengan memilih tombol pada toolbar. Gambar 4 Penggambaran Model Geometri pada PLAXIS Input Tabel 1 Data Koordinat Model Geometri No. Point Absis Ordinat No. Point Absis Ordinat 0 0,000 0,000 13 0,000 22,000 1 55,000 0,000 14 13,500 22,000 2 55,000 20,000 15 0,000 22,500 3 0,000 20,000 16 12,500 22,500 4 0,000 25,000 17 0,000 23,00 5 7,500 25,000 18 11,500 23,000 6 17,500 20,000 19 0,000 23,500 7 0,000 20,500 20 10,500 23,500 8 16,500 20,500 21 0,000 24,000 9 0,000 21,000 22 9,500 24,000 10 15,500 21,000 23 0,000 24,500 11 0,000 21,500 24 8,500 24,500 12 14,500 21,500

L1-4 4. Untuk menggambar elemen geotekstil, pilih Geometry > Geogrid pada baris menu atau dengan memilih tombol pada toolbar. Setelah itu, aplikasikan elemen Geogrid pada dasar timbunan sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Pengaplikasian Geogrid pada Model Geometri 5. Karena akan terjadi interaksi pada material geotekstil dengan tanah, baik tanah dasar maupun tanah timbunan, maka aplikasikan Interface pada meterial Geogrid dengan memilih Geometry > Interface pada baris menu atau dengan memilih toolbar Interface. Gambar 6 Pengaplikasian Interface pada Model Geometri

L1-5 6. Untuk membentuk kondisi batas pada model geometri, pada baris menu pilih Loads > Standard fixities atau dengan memilih tombol pada toolbar. Gambar 7 Pengaplikasian Standard fixities pada Model Geometri 7. Setelah boundary condition untuk model geometri terbentuk, langkah berikutnya adalah pengidentifikasian dan pengaplikasian data tanah dan geotekstil pada model geometri. Adapun langkah untuk mendefinisikan parameter tanah yang digunakan adalah dengan memilih tombol pada toolbar atau dengan memilih Materials > Soil & Interfaces... pada baris menu.

L1-6 Gambar 8 Kotak Dialog Material sets Untuk mendefinisikan data tanah yang digunakan, pada kotak dialog Material sets, pilih tombol <New...>. Sebuah kotak dialog baru yang terdiri dari lembar tab General, Parameters, dan Interfaces akan ditampilkan. Masukkan identitas tanah pada kotak Identification. Pada combo box Material model dan Material type berturut-turut dipilih model analisa yang akan digunakan dan kondisi tanah yang akan dimodelkan. Kemudian pada kotak γ unsat, γ sat, k x, dan k y berturut-turut dimasukkan parameter tanah berupa berat isi tanah dalam kondisi kering dan dalam kondisi jenuh air serta permeabilitas tanah dalam arah horizontal dan arah vertikal. Setelah itu pilih tombol <Next> atau pilih lembar tab Parameters.

L1-7 Gambar 9 Lembar Tab General pada Kotak Dialog Mohr-Coulomb Pada lembar tab Parameters, masukkan data modulus elastisitas, poisson ratio, kohesi, dan sudut geser tanah berturut-turut pada kotak E ref, υ (nu), c ref, dan φ (phi). Setelah itu pilih lembar tab Interfaces atau memilih tombol <Next>. Gambar 10 Lembar Tab Parameters pada Kotak Dialog Mohr-Coulomb

L1-8 Masukkan nilai interface pada kotak R inter dengan memilih option Manual pada lembar tab Interfaces. Setelah itu pilih tombol <OK>. Untuk mengaplikasikan material tanah ke dalam model geometri, drag material tanah yang ada ke model geometri. Gambar 11 Lembar Tab Interfaces pada Kotak Dialog Mohr-Coulomb Data tanah yang digunakan dalam model geometri dalam PLAXIS Input dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Parameter Tanah pada Model Geometri Parameter Tanah Tanah Tanah Dasar Timbunan Satuan Model material Mohr-Coulomb Mohr-Coulomb Tipe material Drained Drained Berat isi jenuh (γ sat ) 14 18 kn/m 3 Berat isi kering (γ dry ) 12 16 kn/m 3 Permeabilitas horizontal (k x ) 10 5 0 m/hari Permeabilitas vertikal (k y ) 10 5 0 m/hari Modulus Young (E ref ) 250 c ref 12500 kn/m 2 Poisson rasio (υ) 0,35 0,30 Kohesi (c ref ) 5 s.d. 30 35 kn/m 2 Sudut geser (φ) 0 25 Sudut dilatansi (ψ) 0 0 Interface 0,90 0,90

L1-9 drag Gambar 12 Pengaplikasian Data Tanah pada Model Geometri 8. Pendefinisian material geotekstil dilakukan dengan memilih Geogrids pada combo box Set type yang berada dalam kotak dialog Material sets atau dengan memilih Materials > Geogrids pada baris menu, kemudian pilih tombol <New...>. Gambar 13 Kotak Dialog Geogrid properties Masukkan identitas material geotekstil dan kekakuan aksial material geotekstil berturut-turut pada kotak Identification dan EA yang ada pada kotak dialog Geogrid properties. Pilih tombol <OK> dan kemudian aplikasikan data geotekstil pada model geometri. Setelah pengaplikasian dilakukan, pilih tombol <OK> pada kotak dialog Material sets.

L1-10 9. Setelah pendefinisian dan pengaplikasian data meterial selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah membuat jaring elemen hingga pada model geometri. Adapun langkah penyusunan jaring elemen hingga dapat dilakukan dengan memilih tombol. Setelah itu akan ditampilkan sebuah jendela PLAXIS Output. Pilih tombol untuk memperbaharui jaring elemen hingga. Gambar 14 Kotak Dialog Mesh generation setup Untuk memperhalus jaring-jaring elemen hingga yang ada, pilih Mesh > Global coarseness..., kemudian pilih Medium pada combo box yang ada pada kotak dialog Mesh generation setup. Setelah itu pilih tombol <Generate>. Gambar 15 View Generated Mesh pada PLAXIS Output 10. Untuk mendefinisikan konsidi awal tanah, pilih tombol atau dengan memilih Initial > Initial conditions pada baris menu.

L1-11 11. Pada kotak dialog Water weight, masukkan nilai berat jenis air sebesar 10 kn/m 3 pada kotak γ water kemudian pilih tombol <OK>. Gambar 16 Kotak Dialog Water weight 12. Untuk memodelkan batas muka air tanah pada model geometri, pilih tombol pada toolbar atau dengan memilih Geometry > Phreatic level pada baris menu. Aplikasikan batas muka air tanah pada model geometri seperti pada Gambar 17. Gambar 17 Pengaplikasian Batas Muka Air Tanah pada Model Geometri 13. Untuk membatasi pergerakan air pada saat analisa konsolidasi, maka pada baris menu pilih Geometry > Closed consolidation boundary atau dengan memilih tombol pada toolbar. Aplikasikan Closed consolidation boundary pada model geometri seperti yang terlihat pada Gambar 18.

L1-12 Gambar 18 Pengaplikasian Closed consolidation boundary pada Model Geometri 14. Untuk menghitung tegangan air pori pada model geometri, pilih pada toolbar atau dengan memilih Generate > Water pressures pada baris menu. Kotak dialog seperti pada Gambar 19 akan ditampilkan. Gambar 19 Kotak Dialog Water pressure generation Pada kotak dialog Water pressure generation pilih option Phreatic level kemudian pilih tombol <OK>. Setelah itu akan ditampilkan sebuah jendela PLAXIS Output seperti yang tergambar pada Gambar 20.

L1-13 Gambar 20 Jendela View pore pressures pada PLAXIS Output Pada jendela PLAXIS Output, pilih tombol pada toolbar untuk memperbaharui perhitungan tegangan air pori pada model geometri. 15. Pilih pada toolbar untuk masuk ke bagian perhitungan tegangan tanah pada model geometri. Pada bagian ini, pilih model geometri yang akan dihilangkan pada kondisi awal model geometri tanah. Adapun kondisi awal model geometri dapat dilihat pada Gambar 21. Gambar 21 Kondisi Awal Model Geometri Tanah

L1-14 Setelah kondisi awal model geometri ditentukan, pilih Generate > Initial stresses atau dengan memilih tombol pada toolbar. Kotak dialog K0-procedure akan ditampilkan. Pada tahap ini terima nilai awal ΣM-weight = 1 dan pilih tombol <OK>. Gambar 22 Kotak Dialog K0-procedure Jendela View Initial soil stresses pada PLAXIS Output akan ditampilkan. Pilih tombol pada toolbar untuk memperbaharui perhitungan tegangan pada model geometri. Gambar 23 Jendela View Initial soil stresses pada PLAXIS Output

L1-15 16. Setelah proses identifikasi dan pendefinisian model geometri tanah selesai dilakukan, maka tahap berikutnya adalah melakukan perhitungan pada model geometri. Adapun langkah untuk melakukan perhitungan adalah dengan memilih tombol atau pada toolbar. 17. Setelah jendela PLAXIS Calculation ditampilkan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengidentifikasian tahapan perhitungan. Tahapan perhitungan yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3. Gambar 24 Jendela PLAXIS Calculation

L1-16 Tabel 3 Tahapan Perhitungan dalam PLAXIS Calculation Identification Phase Number Start From Calculation Loading Input Initial phases 0 Timbun 0.5 m 1 0 Consolidation Staged construction (5 day) Konsolidasi 0.5 m 2 1 Consolidation Staged construction (30 day) Timbun 1 m 3 2 Consolidation Staged construction (5 day) Konsolidasi 1 m 4 3 Consolidation Staged construction (30 day) Timbun 1.5 m 5 4 Consolidation Staged construction (5 day) Konsolidasi 1.5 m 6 5 Consolidation Staged construction (30 day) Timbun 2 m 7 6 Consolidation Staged construction (5 day) Konsolidasi 2 m 8 7 Consolidation Staged construction (30 day) Timbun 2.5 m 9 8 Consolidation Staged construction (5 day) Konsolidasi 2.5 m 10 9 Consolidation Staged construction (30 day) Timbun 3 m 11 10 Consolidation Staged construction (5 day) Konsolidasi 3 m 12 11 Consolidation Staged construction (30 day) Timbun 3.5 m 13 12 Consolidation Staged construction (5 day) Konsolidasi 3.5 m 14 13 Consolidation Staged construction (30 day) Timbun 4 m 15 14 Consolidation Staged construction (5 day) Konsolidasi 4 m 16 15 Consolidation Staged construction (30 day) Timbun 5 m 17 16 Consolidation Staged construction (5 day) Konsolidasi 5 m 18 17 Consolidation Staged construction (30 day) Faktor Keamanan 19 18 Phi/c reduction Total multipliers TIMBUN 5 m 20 0 Consolidation Staged construction (5 day) KONSOLIDASI 5 m 21 20 Consolidation Staged construction (30 day) FAKTOR KEAMANAN 22 21 Phi/c reduction Total multipliers

L1-17 18. Apabila input tahapan perhitungan telah dilakukan, maka langkah berikutnya adalah menentukan titik nodal dimana deformasi dan tegangan pada model geometri akan ditinjau. Untuk menentukan titik nodal yang ditinjau, pilih View > Select points for curves pada baris menu atau dengan memilih tombol pada toolbar. 19. Setelah jendela Select points pada PLAXIS Output ditampilkan, dilakukan pemilihan titik nodal yang akan ditinjau pada model geometri. Pilih titik A seperti yang ditampilkan pada Gambar 25 untuk menentukan posisi dimana deformasi pada model geometri akan ditinjau. Sedangkan untuk menentukan posisi titik nodal dimana tegangan pada model geometri akan ditinjau, pilih pada toolbar kemudian pilih titik B seperti yang ditampilkan pada Gambar 26. Setelah itu, pilih tombol pada toolbar. Gambar 25 Penentuan Titik Nodal Tempat Deformasi pada Model Geometri Akan Ditinjau

L1-18 Gambar 26 Penentuan Titik Nodal Tempat Tegangan pada Model Gerometri Akan Ditinjau 20. Setelah penentuan titik nodal selesai ditentukan, maka untuk memulai perhitungan pada PLAXIS Calculation pilih tombol. Sebuah jendela baru yang menunjukkan informasi perhitungan sebagaimana pada Gambar 27 akan ditampilkan. Gambar 27 Jendela Informasi Perhitungan

L1-19 21. Output perhitungan dapat dilihat pada jendela PLAXIS Output dengan memilih tombol pada PLAXIS Calculation. Sedangkan kurva hasil analisa program dapat dilihat pada PLAXIS Curve dengan memilih tombol. Gambar 28 Output Perhitungan pada PLAXIS Output