Metode Identifikasi Rekursif. Zulkifli Hidayat Laboratorium Teknik Sistem Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III EXTENDED KALMAN FILTER DISKRIT. Extended Kalman Filter adalah perluasan dari Kalman Filter. Extended

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

SIMULASI PENGOLAHAN SINYAL DIJITAL FILTER ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS, RLS, FAST KALMAN, DAN GAL

ANALISIS PERBANDINGAN DISKRITISASI ZOH DAN TUSTIN PADA PROSES ESTIMASI PARAMETER MODEL ROL PENGGULUNG MESIN METALLIZING

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

Metode Asimilasi Data sebagai Estimasi Penyelesaian Masalah-masalah Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki hubungan di antara dua atau lebih peubah prediktor X terhadap peubah

3. Metode identifikasi, yaitu kriteria pemilihan model dari himpunan model berdasarkan

OPTIMASI FUNGSI MULTIVARIABLE TANPA KENDALA DENGAN METODE NEWTON

BAB I PENDAHULUAN. Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang

2.1. Filter. Gambar 1. Bagian dasar konverter analog ke digital

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

Dr. Ir. Bib Paruhum Silalahi, M.Kom

ESTIMASI KANAL MIMO 2x2 DAN 2x3 MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF KALMAN

Perbandingan Metode Kalman Filter, Extended Kalman Filter, dan Ensemble Kalman Filter pada Model Penyebaran Virus HIV/AIDS

Program Aplikasi Rekonsiliasi Data untuk Pendeteksian Gross Error pada Sistem Tangki Ganda yang Berinteraksi

3.7 Further Results and Technical Notes. Yenni Angraini-G

PENGENDALI TEMPERATUR FLUIDA PADA HEAT EXCHANGER DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC)

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Beamforming Adaptif pada Smart Antenna Menggunakan Algoritma Robust Kalman Filter : kondisi stasioner dan nonstasioner

METODE PENELITIAN Sumber Data

BAB III MINIMUM VOLUME ELLIPSOID PADA ANALISIS KOMPONEN UTAMA ROBUST. Pada bab ini akan dikaji bahasan utama yaitu pencilan dan analisis

METODE STEEPEST DESCENT

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

BAB I PENDAHULUAN. untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen dengan satu atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

OPTIMASI FUNGSI MULTI VARIABEL DENGAN METODE UNIVARIATE. Dwi Suraningsih (M ), Marifatun (M ), Nisa Karunia (M )

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1

Implementasi Super Pairwise Alignment pada Global Sequence Alignment

BAB III PERANCANGAN DAN METODOLOGI

Pengendali Temperatur Fluida Pada Heat Exchanger Dengan Menggunakan Algoritma Model Predictive Control (MPC)

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Regresi Spline Kuadratik

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Usman dan Warsono (2000) bentuk model linear umum adalah :

R = matriks pembobot pada fungsi kriteria. dalam perancangan kontrol LQR

METODE NUMERIK ARAH KONJUGASI

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi sekarang ini berkembang sangat pesat, hampir semua kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Spesifikasi Model Berbagai model dalam pemodelan persamaan struktural telah dikembangkan oleh banyak peneliti diantaranya Bollen

Pemodelan Matematika dan Kontrol

BAB 3 MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT

II. TINJAUAN PUSTAKA

Metode Deret Berkala Box Jenkins

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter

Presentasi Sidand Tesis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel

APLIKASI METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER (ENKF) PADA MODEL PENURUNAN PRODUKSI SUMUR PANAS BUMI

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

Desain dan Implementasi Model Reference Adaptive Control untuk Pengaturan Tracking Optimal Posisi Motor DC

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR)

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:

BAB III METODE PERMUKAAN RESPON. Pengkajian pada suatu proses atau sistem sering kali terfokus pada

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

PENGGUNAAN MODEL NOISE PADA METODE ITERATIVE FEEDBACK TUNING UNTUK PENGHILANGAN GANGGUAN SISTEM PENGENDALIAN

ANALISIS REGRESI LINEAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

BAB III METODE DEKOMPOSISI SEASONAL TREND BASED ON LOESS (STL) average sebagai pemulus data untuk mengestimasi komponen musiman dan

BAB IV PENGUJIAN ALGORITMA TRACKING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA = (2.2) =

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4

Implementasi Ensemble Kalman Filter (Enkf) Untuk Estimasi Ketinggian Air Dan Temperatur Uap Pada Steam Drum Boiler

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG)

BAB II KAJIAN TEORI. Bab ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian dasar yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB 3 SMOOTH TRANSITON AUTOREGRESSIVE. waktu nonlinear yang merupakan perluasan dari model Autoregressive (AR).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. Metode kriging digunakan oleh G. Matheron pada tahun 1960-an, untuk

IDENTIFIKASI MODEL RUANG KEADAAN SISTEM REFRIGERASI MENGGUNAKAN METODE SUBSPACE MOESP DAN N4SID SKRIPSI BIGER SIBARANI

REGRESI ROBUST UNTUK MENGATASI OUTLIER PADA REGRESI LINIER BERGANDA. Isma Hasanah

Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Kepuasan Pelanggan, dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan Flexi Mobile Broadband

MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Topik Khusus: M

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan keadaan pada suatu waktu merupakan hal penting. Hal itu

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

BAB II LANDASAN TEORI

LOGO OLEH : ANIKE PURBAWATI DOSEN PEMBIMBING : KATHERIN INDRIAWATI, ST.MT.

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

BAB 2 LANDASAN TEORI

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R.

Bab II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

Transkripsi:

Metode Identifikasi Rekursif Zulkifli Hidayat Laboratorium Teknik Sistem Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS

Mengapa Identifikasi Rekursif? Alasan menggunakan identifikasi rekursif Estimasi online Sistem Pengaturan Adaptif Sistem parameter berubah waktu Deteksi kegagalan RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 2 / 29

Bagaimana Caranya? Bagaimana melakukan estimasi parameter berubah waktu? Model diperbarui secara reguler (setiap waktu cacah). Menggunakan perhitungan sebelumnya dengan efisien. Prosedur dasarnya adalah dengan memodifikasi metode-metode offline. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 3 / 29

Sifat-sifat Yang Diinginkan Diinginkan sifat-sifat metode estimasi sebagai berikut: Cepat mencapai konvergensi. Estimasi yang konsisten (untuk model time-invariant). Kemampuan tracking yang baik. Komputasi yang sederhana (dapat menyelesaikan semua perhitungan dalam satu waktu cacah). Trade-offs Tidak algoritma yang sempurna Kerumitan komputasi vs akurasi RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 4 / 29

Metode Least Square Rekursif ˆθ = arg min θ V t (ˆθ), V t (ˆθ) = t ε(k) k=1 dimana ε(k) = y(k) ϕ T (k)θ. Penyelesaiannya adalah ˆθ(k) = Rt 1 r t dimana R t = t ϕ(k)ϕ T (k) r t = k=1 t ϕ(k)y(k) k=1 Fungsi kriteria V t (ˆθ) berubah setiap saat k sehingga estimasi parameter ˆθ(k) juga berubah setiap saat. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 5 / 29

Metode Least Square Rekursif Algoritma: 1. Untuk k = 0: pilih ˆθ(0) dan P(0). 2. Untuk setiap waktu cacah, perbarui ϕ(k) dan hitung ˆθ(k) = ˆθ(k 1) + K(k)ε(k) ε(k) = y(k) ϕ(k)ˆθ(k 1) K(k) = P (k)ϕ(k) P(k) = P(k 1) ϕ(k)p(k 1)ϕT (k)p(k 1) 1 + ϕ T (k)p(k 1)ϕ(k) RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 6 / 29

Tracking Bagaimana menghadapi sistem time-varying? Buat perkiraan model time-varying. Biasanya parameter akan bervariasi sesuai dengan random walk dan gunakan filter Kalman sebagai estimator. Modifikasi fungsi biaya sehingga kita bisa mengabaikan pengaruh data lama. Karena itu model akan sesuai dengan data yang yang paling baru (model diadaptasi untuk mendeskripsikan data terbaru). Fungsi biaya yang dimodifikasi: ˆθ(k) = arg min θ V k (θ), V k (θ) = k β(k, n)ε 2 (n) n=1 RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 7 / 29

Tracking Anggap fungsi pembobot β(k, n) memenuhi β(k, n) = λ(k)β(k 1, n), β(k, n) = 1 0 n < k Pilihan yang umum adalah memberi nilai λ(k) = λ, dimana λ disebut dengan forgetting factor. Pada kasus ini didapatkan: β(k, n) = λ k n, 0 < λ 1 λ = 1 bersesuaian dengan standar RLS. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 8 / 29

RLS Berbobot Algoritma: Pada saat k = 0: pilih ˆθ(0) dan P(0). Untuk setiap waktu cacah, perbarui ϕ(k) dan hitung ˆθ(k) = ˆθ(k 1) + K(k)ε(k) ε(k) = y(k) ϕ T (k)ˆθ(k 1) K(k) = P (k)ϕ(k) RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 9 / 29

Kondisi Awal ˆθ(0) adalah estimasi parameter mula-mulai. Pandang P(0) sebagai estimasi dari matrix kovarians dari estimasi parameter mula-mula. P(0) (dan P(k)) adalah matriks kovarians, dan harus positif definit. Pilih P(0) = ρi. ρ besar artinya respon mula-mula besar. Ini baik jika estimasi ˆθ(0) tidak pasti. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 10 / 29

Forgetting Factor Misal λ(k) = λ. Forgetting factor akan menentukan kemampuan tracking. Untuk menjadi konvergen haruslah λ = 1. λ kecil berarti data lama dilupakan lebih cepat, karena itu menghasilkan tracking yang lebih baik. λ kecil berarti algoritma ini sensitif terhadap noise (konvergensi menjadi buruk). Konstanta ingatan didefinisikan dengan T 0 = 1 1 λ. Karenanya pemilihan nilai λ adalah trade-off antara kemampuan tracking dan sensitifitas terhadap noise. Pilihan yang umum diambil adalah λ (0.95, 0.99). Biasanya juga membuat λ(k) naik secara eksponensial menuju 1, yaitu λ(k) = 1 λ k 0(1 λ(0)) RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 11 / 29

Filter Kalman Perhatikan sistem: x(k + 1) = Fx(k) + Gu(k) + v(k) y(k) = Hx(k) + e(k) dimana v(k) dan e(k) adalah white noise yang saling independen dengan E{e 2 (k)} = R 2 dan E{v(k)v T (k)} = R 1. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 12 / 29

Filter Kalman Prediktor variabel state x(k) yang optimal dinyatakan dengan filter Kalman dimana ˆx(k + 1) = Fˆx(k) + Gu(k) + K(k) [y(k) Hˆx(k)] K(k) = FP(k)H T R 2 + HP(k)H T P(k + 1) = FP(k)F T FP(k)HT HPF R 2 + HP(k)H T R 1 RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 13 / 29

Filter Kalman Kita modelkan variasi parameter menurut θ(k + 1) = θ(k) + v(k) y(k) = ϕ T (k)θ(k) + e(k) Maka ˆθ(k + 1) = ˆθ(k) + K(k) [y(k) Hˆx(k)] RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 14 / 29

Filter Kalman Kemampuan tracking dipengaruhi oleh matriks kovarian R 1 (untuk penyederhanaan anggap R 2 = 1). Pandang R 1 sebagai variabel disain. Anggap R 1 adalah matriks diagonal. Elemen-elemen R 1 yang besar = variasi parameter besar dan sebaliknya. Filter Kalman lebih fleksibel dibanding dengan forgetting factor. Kita dapat dengan mudah membuat asumsi variasi yang berbeda untuk setiap parameter. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 15 / 29

IVM Rekursif Seperti pada metode kuadrat terkecil, bentuk rekursif dari metode IV dapat dicari secara langsung [ k ] 1 [ k ] ˆθ(k) = z(k)ϕ T (k) z(k)y(k) n=1 n=1 sebagai ˆθ(k) = ˆθ(k 1) + K(k)ε(k) K(k) = P(k)z(k) ε(k) = y(k) ϕ T (k)ˆθ(k 1) RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 16 / 29

Filter Kalman Pengaruh variabel disain P(0), ˆθ(0), dan λ serupa dengan metode RLS. Metode RIV menghasilkan estimasi A(q 1 ) dan B(q 1 ) yang konsisten pada model ARMAX. Konsistensi ini bahkan berlaku pada noise berwarna (colored noise). RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 17 / 29

PEM Rekursif Untuk mendapatkan metode PEM rekursif dimulai dengan mendefinisikan fungsi biaya (untuk sistem SISO) V k (θ) = 1 2 k λ k s ε 2 (s, θ) s=1 Mendapatkan algoritma rekursif secara langsung dari metode off-line tidak dimungkinkan karena metode off-line menggunakan minimisasi numerik. Karena itu harus digunakan pendekatan. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 18 / 29

PEM Rekursif Anggap bahwa ˆθ(k 1) meminimalkan V k (θ) and titik minimum dari V k (θ) mendekati ˆθ(k 1). Dengan menggunakan ekspansi Taylor orde kedua dari V k (θ) didapatkan V k (θ) V k (ˆθ(k 1)) + V k(ˆθ(k 1))(θ ˆθ(k 1)) + 1 2 (θ ˆθ(k 1)) T V k (ˆθ(k 1))(θ ˆθ(k 1)) Fungsi di atas diminimisasi terhadap θ dan nilai minimumnya adalah ˆθ(k): ˆθ(k) = ˆθ(k 1) [V k (ˆθ(k 1))] 1 V k(ˆθ(k 1)) T Rem: Kita harus mencari V k (ˆθ(k 1)) dan P(k) = [V k (ˆθ(k 1))] 1. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 19 / 29

PEM Rekursif Algoritma: ˆθ(k) = ˆθ(k 1) + K(k)ε(k) K(k) = P(k)ψ(k) P(k) = 1 [ P(k 1) P(k ] 1)ψ(k)ψT (k)p(k 1) λ 1 + ψ T (k)p(k 1)ψ(k) dimana implementasi pendekatannya ε(k) ε(k, ˆθ(k 1)) yang bergantung pada struktur model. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 20 / 29

Regresi Pseudolinier Rekursif Perhatikan model ARMAX A(q 1 )y(k) = B(q 1 )u(k) + C(q 1 )e(k) Model dapat ditulis ulang menjadi y(k)ϕ T (k) + e(k) ϕ T (k) = [ y(k 1) y(k n a ) u(k 1) u(k n b ) e(k 1) e(k n c ) ] θ = [ a 1 a na b 1 b nb c 1 c nc ] Disini e(k 1),, e(k n nc ) tidak diketahui. Dengan mengganti eror dengan prediksi eror ε(k 1),, ε(k n nc ) dan menggunakan RLS didapatkan RPLR. Perhatikan ε(k) = y(k) ϕ T ˆθ(k 1). RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 21 / 29

Regresi Pseudolinier Rekursif Perbandingan RPEM dan RPLR: Beban komputasi kedua metode sama. RPEM konvergen dengan asumsi yang lemah sedangkan konvergensi RPLR tidak selalu dijamin (bergantung pada C 0 (q 1 )). Pada beberapa kasus tertentu, RPLR memiliki perilaku transien yang lebih baik dibanding RPEM. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 22 / 29

Masalah yang Umum Terjadi pada Identifikasi Rekursif Eksitasi Estimator Windup P(k) menjadi tak hingga RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 23 / 29

Eksitasi Sebagaimana pada identifikasi off-line, masukan saat melakukan identifikasi rekursif juga harus persistently excited dengan orde yang cukup tinggi. Ini berlaku selama proses identifikasi. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 24 / 29

Estimator Windup Seringkali, ada periode eksperimen identifikasi yang menunjukkan eksitasi yang buruk. Kasus ini menyebabkan masalah pada algoritma identifikasi. Perhatikan keadaan ekstrim saat ϕ(k) = 0 pada algoritma RLS. Maka ˆθ(k) = ˆθ(k 1) P(k) = 1 λ P(k 1) Perhatikan: ˆθ konstan saat k naik. P naik secara eksponensial seseuai waktu untuk λ < 1 RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 25 / 29

Estimator Windup Ketika sistem dieksitasi lagi (ϕ(k) 0), maka penguatan estimator K(k) = P (k)ϕ(k) akan menjadi sangat besar. Sehingga akan ada perubahan mendadak pada estimasi ˆθ walaupun sistem tidak tidak dirubah. Ini yang disebut dengan estimator windup. Penyelesaian: Jangan perbarui P(k) jika eksitasi yang jelek. Ada beberapa algoritma yang dapat melakukan hal ini secara otomatis. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 26 / 29

P(k) Tak Hingga P(k) adalah matriks kovarians yang harus simetris dan definit positif. Kesalahan pembulatan bisa terakumulasi yang membuat P(k) tak hingga (yang akan menjadikan estimasi divergen). Untuk menyelesaikan perlu diingat bahwa setiap matriks definit positif dapat ditulis menjadi P(k) = S(k)S T (k) Maka algoritma identifikasi dapat dirubah dengan memperbarui S(k) yang disebut dengan Algoritma Potters Square Root. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 27 / 29

Algoritma Pendekatan Struktur dari RPEM (Newton-Raphson) ˆθ(k) = ˆθ(k [ ] 1 1) V t (ˆθ(k 1)) V t (ˆθ(k 1)) T Menghitung Hessian V t (ˆθ(k 1)) akan merepotkan. Algoritma pendekatan akan lebih lebih sederhana secara komputasi. Misalkan mengabaikan Hessian ˆθ(k) = ˆθ(k 1) γ k V t (ˆθ(k 1)) T Ini bisa menjadi algoritma steepest descent, algritma rata-rata kuadrat terkecil (LMS), dan lainnya. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 28 / 29

Kesimpulan Kita akan sering menggunakan identifikasi rekursif (sistem parameter berubah waktu, identifikasi on-line, deteksi kesalahan). Metode LSM dan IVM mudah dikonversi ke dalam bentuk rekursif. Untuk metode PEM hanya bisa dilakukan pendekatan. Sifat-sifat metode on-line sebanding dengan metode off-line. Kemampuan tracking dapat dimasukkan dengan menggunakan forgetting factor atau dengan memodelkan variasi parameter. Ada trade off antara kecepatan konvergen dengan sifat tracking, juga antara kerumitan komputasi dan akurasi. Pada prakteknya, dapat dilakukan penyederhanaan dan modifikasi untuk menjadikan metode lebih mudah secara komputasi dan robust secara numerik. RE1465 Pengolahan Sinyal Pengaturan 29 / 29