BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL FATH PESAGEN GUNUNGWUNGKAL PATI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BMT AL-FATH PATI

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL FATH PESAGEN GUNUNGWUNGKAL PATI. A. Gambaran Singkat Profil KJKS BMT al Fath. 1. Sejarah Berdirinya KJKS BMT al Fath

BAB III PRAKTEK PENGALIHAN TANGGUNG JAWAB ATAS RISIKO PEMBIAYAAN MACET KEPADA PEGAWAI DI KJKS BMT AL-FATH PATI

LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Pertanyaan Wawancara

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB III LAPORAN ARUS KAS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MAWAR. dan mendapat pengesahan dari Bupati Lamongan. Ruang lingkup kegiatan

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN. A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan

BAB IV DESKRIPSI DATA. A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AULIA MAGELANG

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

BAB III KELEMBAGAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan sesuai laporan keputusan RAT berganti nama menjadi KOPSYAH

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III GAMBARAN UMUM KOPSIM NU BATANG. 1. Sejarah Berdirinya KOPSIM NU Batang. Unit Simpan Pinjam Syariah.

BAB III PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT EL AMANAH KEC. KENDAL KAB. KENDAL

BAB III PRAKTEK JAMINAN DALAM AKAD PEMBIAYAAN IJARAH AL MUNTAHIYA BITTAMLIK DI KJKS BMT BACHTERA PEKALONGAN

BAB III PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT DI KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA. muda yang didukung oleh para tokoh masyarakat. Pendirian ini didasarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

MUKADIMAH VISI DAN MISI. dengan sdi yang profesional menuju kesejahteraan bersama dunia dan akhirat

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA. A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa. (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT WALISONGO SEMARANG

BAB III BMT MASLAHAH DAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN QARD{UL H{ASAN

BAB I PENDAHULUAN. mudharib pengelola, sedangkan penabung bertindak sebagai shahibul maal

Divisi Produk & Prosedur Pembiayaan. Sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil,

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

PROFIL KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARI AH BMT SURYA MELATI WAY JEPARA

BAB III SEJAHTERA. keprihatinan bersama beberapa jamaah dan pengurus Masjid al-fajar terhadap kondisi

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB II GAMBARAN UMUM BMT WALISONGO PAPANDAYAN SEMRANG Sejarah berdirinya BMT WALISONGO Papandayan Semarang

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB III PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARI AH

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.715, 2010 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. KPR Bersubsidi. KPR Sarusuna Bersubsidi. Perubahan.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Usaha Gabungan Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

BAB III PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BALAI USAHA MANDIRI TERPADU (BMT) KUBE SEJAHTERA

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH. A. Profil Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) JASA Layanan Syariah

BAB III APLIKASI PENERAPAN DISKON MURA>BAH}AH DI BMT MANDIRI SEJAHTERA JL. RAYA SEKAPUK KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul mall dan Baitul Tamwil. Pengertian BMT

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ASAD ALIF. Pada saat awal berdiri, PT. BPRS Asad Alif Sukorejo bernama Balai

BAB III PROFIL DAN PRODUK-PRODUK BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya BMT ANKASA Kabupaten Pekalongan 1

BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat, dana

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN. A. Sejarah Pendirian KJKS BMT Istiqlal Pekalongan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. A. Profil Objek Penelitian (Lembaga Keuangan Syariah Berkah Banua Banjarmasin)

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Berdirinya BMT MU Al-Mubarak Sukowono

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

BAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL FATH PESAGEN GUNUNGWUNGKAL PATI A. Gambaran Profil KJKS BMT Al Fath 1. Sejarah berdirinya KJKS BMT Al Fath Koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) Baitul Mall Wat Tamwil (BMT) Al Fath didirkan oleh keluarga besar Yayasan Perguruan Islam Thowalib (YPIT) Pesagen Gunungwungkal Pati pada tahun 2002 yang merupakan usaha mencari format yang ideal sebuah yayasan perguruan dalam hal mencari dana tambahan untuk membiayai pelaksanaan proses belajar mengajar dan untuk lebih mensejahterakan civitas akademika yang ada di yayasan. Selain itu, untuk usaha membantu masyarakat dalam mendapatkan modal usaha, karena pada umumnya mereka mengelola beragam usaha, baik dalam pertanian, peternakan, perdagangan, industri maupun jasa.akan tetapi usaha-usaha tersebut sulit berkembang yang salah satunya penyebabnya adalah keterbatasan modal dan sulitnya mengakses kelembaga keuangan, khususnya perbankan. Berdasarkan hal tersebut, maka diadakan pertemuan antara beberapa komponen dari Yayasan Perguruan Islam Thowalib, yang diprakarsai oleh Moh.Syadzali, SH sebagai pengurus yayasan yang juga kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Thawalib dengan seorang inisiator yaitu Bapak H. Sanusi Anwar, SE yang merupakan praktisi perbankan Syariah di Bank Muamalah Indonesia Cabang Surabaya. Pertemuan tersebut dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2000 yang menghasilkan kesepakatan mendirikan Koperasi Pondok Pesantren Al Fath dengan harapan dapat memberikan jasa dan manfaat bagi Yayasan Perguruan Islam Thowalib, anggota masyarakat, gerakan masyarakat, dan pemerintah.

Kopontren Al Fath resmi memperoleh Badan Hukum dengan Nomor 346/BH/Kdk.11.9/IV/2000 pada tanggal 15 April 2000 dalam perkembangannya, KOPONTREN Al Fath memfokuskan usahanya pada bidang simpan pinjam Syariah dan menjadi kemudian mengubah nama menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al Fath dengan perubahan Badan Hukum Nomor 346 a/bh/pad/iii/2006. Koperasri Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Al-Fath didirikan pada tanggal 15 April 2000 dengan Akta Pendirian 346/BH/Kdk.11.9/IV/2000 yang beralamat di Kompleks MTs Thowalib Desa Pesagen 1/1 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati yang sekarang berfungsi sebagai kantor pusat. KJKS BMT Al Fath memiliki tiga Kantor Cabang Pembantu (KCP), yaitu KCP Lahar yang berada di Desa Lahar Kecamatan Tlogowungu Kebupaten Pati, KCP Sumberrejo yang berada di Desa Sumberrejo kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati, dan KCP Margorejo yang berada di Jl. Raya Pati Kudus km. 6 Bumirejo 3/3 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. 2. Visi, misi, dam motto KJKS BMT Al-Fath Dalam suatu lembaga atau organisasi yang tujuan utamanya adalah mendapatkan profit yang berkesinambungan, lembaga atau organisasi harus memiliki visi, misi dan motto untuk mendapatkan tujuan lembaga tersebut dan juga untuk menjelaskan gambaran dari lembaga tersebut. a. Visi KJKS BMT Al Fath Terwujudnya Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Al Fath yang mandiri dan tangguh berlandaskan Syariah dalam membangun ekonomi bersama secara amanah dan berkeadilan. b. Misi KJKS BMT Al Fath 1) Mengajak seluruh potensi yang ada dalam Yayasan Perguruan Islam Thowalib (YPIT) untuk bersama-sama mewujudkan koperasi yang sehat dan amanah.

2) Memberdayakan potensi yang ada dalam masyarakat dengan tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan, agar mereka bersama-sama bersatu padu dan beriktikad baik membangun ekonomi Syari ah dalam bentuk koperasi. 3) Membantu para pengusaha mikro dan kecil didalam mengakses permodalan demi kelancaran usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. 4) Turut membantu pembangunan ekonomi dan menunjang pelaksanaan kegiatan usaha secara efektif dengan mengajak mitra usaha lainnya baik BUMN, Swasta, Perbankan maupun gerakan koperasi lainya. c. Motto KJKS BMT Al Fath Motto KJKS BMT Al Fath yaitu Bersama Menuju Sejahtera. Dengan adanya jalinan kerjasama dan sikap saling tolong menolong dalam kebajikan, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan semua pihak, baik pengelola, anggota, maupun nasabah. B. Struktur organisasi KJKS BMT Al Fath Struktur organisasi BMT menunjukkan adanya garis wewenang dan tanggung jawab, serta cakupan bidang pekerjaan masing-masing. Struktur ini menjadi sangat penting agar tidak terjadi benturan pekerjaan serta memperjelas fungsi dan masing-masing bagian dalam organisasi. Dalam struktur kepengurusan dalam KJKS BMT Al Fath terdiri dari: Pengurus: Ketua : H. Moh. Syadzali, S.H Bendahara : H. Slamet Riyanto Sekretaris : Ali Masduki, S.H Anggota : H. Jejer Munardi, S,Pd dan Samidi, S,Pd.I

Pengawas: Pengawas I Pengawas II : H. Sanusi Anwar, S.E : Hj. Suryaningsih, S.Pd Dewan Pengawas Syariah Pengawas : Jumaiti, S.Pd.I Susunan Pengelola Manajer : Drs. Abdurrahman Kabag. Pembiayaan : Sulistiyono, Amd Kabag. Operasinal : Humaidi, S.E Kacab. Sumberrejo : Ari Sutrisno Kacab, Lahar : Romli, S.E Kacab. Pati : Rupadi, S.E Bagan struktur organisasi KJKS BMT Al Fath Gunungwungkal Pati: Bagan 1. Struktur Organisasi KJKS BMT Al Fath Sumber: wawancara dengan bagian operasional

C. Produk-produk KJKS BMT Al Fath KJKS BMT Al Fath sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang berbasis simpan pinjam Syariah mempunyai produk-produk simpanan dan pembiayaan, antara lain: 1. Produk Simpanan a. Simpanan Syariah (SiRela), yaitu simpanan sukarela, dimana pihak penyimpan berhak mendapatkan nisbah bagi hasil sesuai dengan perjanjuan yang sebelumnya telah disepakati dan simpanan tersebut diambil tepat waktu. b. Simpanan Al Fath Berjangka, merupakan simpanan yang dapat ditarik berdasarkan jangka waktu yang telah disepakati, yaitu 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Nisbah bagi hasil dan syarat simpanan berjangka antara lain: 1) Nisbah bagi hasu lebih besar daripada simpanan biasa 2) Nisbah bagi hasil penyimpanan 3 bulan 40% : 60% 4 bulan 45% : 55% 12 bulan 50% : 50% 3) Dapat digunakan sebagai agunan pembiayaan Adapun syarat yang ditentukan adalah a) Mengisi formulir pembukaan rekening simpanan b) Foto copy identitas yang berlaku c) Setoran minimal Rp. 1.000.000 c. Simpanan Peduli Siswa, merupakan layanan penyimpanan dan yang diperutukkan untuk lembaga pendidikan guna menghimpun dana tabungan siswa dengan akad. Ketentuan pada simpanan peduli siswa ini adalah 1) Setoran awal Rp. 10.000 dan setoran berikutnya adalah minimal Rp. 5000

2) Penarikan simpanan dapat dilakukan minimal 6 bulan atau diakhir tahun pelajaran 3) Pengajuan beasiswa apabila dana simpanan mencapai saldo ratarata Rp. 5.000.000 4) Pengambilan beasiswa diakhir tahun pelajaran ketika simpanan akan diambil. d. Simpanan Ziarah, yaitu simpanan yang diperuntukkan bagi mereka yang merencanakan ziarah. Penarikan dilakukan satu kali, satu bulan menjelang ziarah. Simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga akan mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbah 20% : 80%. 2. Produk Pembiayaan a. Murabahah, yaitu jual beli barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang tersebut kepada pembeli. b. Musyarakah, yaitu akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan resiko berdasarkan porsi kontribusi dana. c. Mudharabah, yaitu kerjasama usaha antara dua belah pihak dimana pihak pertama (BMT) sebagai shahibul mal yang menyediakan modal, sedangkan pihak kedua sebagai mudharib (pengelola) bertindak sebagai pengelalo dana, dan keuntungan usaha dibagi diantara kedua pihak sesuai nisbah kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik dana sepanjang bukan merupakan kelalaian pengelola dana. d. Qardhul hasan, yaitu akad pinjaman tanpa imbalan yang memungkinkan peminjam menggunakan dana tersebut selama jangka waktu tertentu dan mengembalikan dalam jumlah yang sama pada akhri periode yang disepakati.

e. Ijarah, yaitu akad sewa-menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau upah untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang tersebut. 3. Produk Jasa KJKS BMT Al Fath a. Payment Point Online Bank (PPOB), yaitu layanan pembayaran rekening listrik, telepon, dan angsuran kredit kendaraan. b. Jasa remitansi, merupakan jasa layanan penerimaan dan mengiriman (tranfer) uang dari dalam maupun luar negeri. 1 D. Prosedur Pembiayaan Murabahah Pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh BMT Al Fath memiliki persyaratan, prosedur, dan sistem sendiri. Adapun anggota yang akan mengajukan permohonan pembiayaan murabahah, persyaratan yang harus dipenuhi antara lain: a) Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami istri b) Foto copy Kartu Keluarga (KK) c) Foto copy Surat nikah d) Fotocopy agunan e) Foto copy pemilik agunan Sedangkan untuk anggota berbentuk badan usaha harus persyaratannya ditambah: a) Foto copy SIUP b) Foto copy TDP c) Foto copy NPWP Setelah anggota membawa persyaratan-persyaratan tersebut, kemudian ke costumer service untuk wawancara, penjelasan produk pembiayaan, pengisian form permohonan pembiayaan, check list persyaratan pembiayaan, mencatat ke dalam buku daftar permohonan pembiayaan, dan memberikan informasi 1 Hasil wawancara dengan bagian operasional

survei. Kemudian petugas survei melakukan wawancara kepada keluarga dan warga sekitar, menilai kelayakan usaha, dan menilai kondisi jaminan. Setelah itu diserahkan ke komite, komite menganalisis hasil survei, memutuskan permohonan pembiayaan anggota, dan memberikan rekomendasi. Jika perbiayaan disetujui, maka menyiapkan berkas-berkas untuk akad. Jika permohonan ditolak, maka mengirim surat keputusan penolakan pembiayaan. Pembiayaan disetujui, maka manajer mengadakan akad pembiayaan, melengkapi persyaratan pembiayaan, menadatangani aqad pembiayaan, pencatatan oleh notaries, dan menerbitan SPM (Surat Perintah Membayar). Kemudian teller menyerahkan dana pembiayaan. Jenis murabahah yang dijalankan oleh BMT adalah murabahah pesanan yang bersifat mengikat, dimana BMT melakukan pembeli barang setelah ada pemesanan dari anggota (nasabah) dan pembeli harus membeli barang yang dipesannya. Keuntungan murabahah yang diterapkan oleh KJKS BMT Al Fath sebesar 1.8% sampai dengan 2.5%. Keuntungan tersebut diambil dari biaya perolehan atau jumlah pembiayaan murabahah. Pembiayaan murabahah juga terdapat al-khairat (dana kebajikan), dana kebajikan ditetapkan oleh pihak BMT sebesar 0.5% dari jumlah pembiayaan murabahah. Dana kebajikan tersebut biasanya digunakan untuk keperluan dana sosial. Ketentuan persentse baik dari segi keuntungan murabahah maupun denda, ditentukan oleh manajer yang berpedoman pada ketentuan yang dibuat oleh pengurus dan dewan pengawas. 2 2 Hasil wawancara bagian dengan pembiayaan pada tanggal 10 Oktober 2016