BAB III METODELOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara dalam melakukan proses

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang dilakukan dalam Penelitian untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

II. LANDASAN TEORI. Sampling adalah proses pengambilan atau memilih n buah elemen dari populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)

BAB IV METODE PENELITIAN

Modul Kuliah statistika

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan.

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

STATISTIKA DAN PELUANG BAB III STATISTIKA

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Unand

PENDAHULUAN. Statistika penyajian DATA untuk memperoleh INFORMASI penafsiran DATA. Data (bentuk tunggal : Datum ) : ukuran suatu nilai

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh atribut produk kecap ABC

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

Distribusi Sampling merupakan distribusi teoritis (distribusi kemungkinan) dari semua hasil sampel yang mungkin, dengan ukuran sampel yang tetap N,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan. Sukardi (2008, 19 ) mengatakan bahwa metodologi

Transkripsi:

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi da Sampel Peelitia 1. Lokasi Peelitia Peelitia ii dilakuka di Desa Cibodas Kecamata Bugursari Kabupate Purwakarta. Cibodas merupaka desa yag berbatasa dega Desa Karag Mukti disebelah selata, Desa Cikopo di sebelah barat, Sugai Ciherag di sebelah timur, da Desa Jomi, Kotabaru Karawag di sebelah utara. Terdiri dari 5 Ruku Warga (RW). RW 01 Kampug Baka Joggol. RW 02 Kampug Ciseureuh. RW 03 Kampug Tegal Jati. RW 04 Kampug Cibodas. da RW 05 merupaka RW baru yaitu kompleks Perumaha Metro Cibodas. 2. Populasi Peelitia Meurut Hasa (2002:84) meyataka bahwa Populasi adalah totalitas dari semua objek atau idividu yag memiliki karakteristik tertetu, jelas, da legkap yag aka diteliti (baha peelitia). Apabila dalam peelitia terdapat bayak objek da jumlah idividu maka diperluka sebuah cara dalam meetuka idividu-idividu atau objek maa saja yag bear-bear mewakili setiap karakteristik idividu tersebut, hal ii bergua agar peulis dapat memperkecil ruag ligkup peelitia dega megutamaka objektivitas peelitia berdasarka fakta-fakta di lapaga, cara tersebut diamaka dega tekik peetua sampel. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh Balita di Ligkuga Keluarga Sejahtera 1 di Desa Cibodas Bugursari Purwakarta 40

41 Tabel 3.1 Jumlah Populasi Keluarga Sejahtera 1 yag memiliki Balita Desa Cibodas No Ruku Warga Jumlah Keluarga Sejahtera 1 yag memiliki Balita 1 RW 01 Kampug Baka Joggol 14 Keluarga 2 RW 02 Kampug Ciseureuh 16 Keluarga 3 RW 03 Kampug Tegal Jati 12 Keluarga 4 RW 04 Kampug Cibodas 15 Keluarga 5 RW 05 Perumaha Metro Cibodas 5 Keluarga Jumlah Populasi Keluarga Sumber : Data Kepeduduka desa cibodas tahu 2012 3. Sampel Sampel adalah bagia dari jumlah da karakteristik yag dimiliki oleh populasi (Sugiyoo,2008). Sampel peelitia ii adalah Balita di Ligkuga Keluarga Sejahtera 1 di Desa Cibodas Bugursari Purwakarta. a. Estimasi Besar Sampel Besara sampel dalam peelitia ii harus ditetuka maka utuk meetuka jumlah sampel yag diambil diguaka rumus Slovi yag dikutip oleh Husei Umar (2003:4) sebagai berikut: N N ( d) Keteraga: N d 2 1 = Jumlah sampel yag diperluka = Jumlah populasi yag ada = Presisi Berdasarka rumus di atas, maka jumlah sampel yag aka diteliti adalah sebagai berikut: (0,1) 2 1 38,2 = 38 Orag Hasil Pembulata 1,84

42 Dari rumus diatas dega jumlah populasi sebayak orag keluarga sejahtera 1 yag memiliki balita di wilayah Desa Cibodas Kecamata Bugursari Kabupate Purwakarta, maka diperoleh sampel sebayak 38 orag keluarga sejahtera 1 di desa cibodas yag tersebar di 5 ruku warga (RW). b. Tekik Samplig Tekik samplig yag diguaka dalam peelitia ii adalah propotioal radom samplig. Pegambila sampel secara proporsi dilakuka dega megambil subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditetuka seimbag dega bayakya subjek dalam masig-masig strata atau wilayah (Arikuto: 2006: 146). Kemudia dilakuka tekik simple radom samplig yaitu pegambila sampel secara acak sederhaa, tekik ii dibedaka mejadi dua cara yaitu dega cara megudi (lottery techique) atau dega megguaka tabel bilaga agka acak (radom umber) (Notoadmodjo, 2010: 120) Dega megguaka tekik proportioal radom samplig didapatka jumlah samplig sebayak 38 keluarga sejahtera 1 di desa cibodas, adapu besar atau jumlah pembagia sampel utuk masig masig ruku warga (RW) yag tersebar di wilayah desa cibodas, diguaka rumus Sugiyoo (2007: 68) berikut ii: X N x 1 Keteraga: X N N1 : Jumlah sampel yag diigika dari setiap wilayah : Jumlah Populasi setiap Wilayah : Jumlah populasi seluruh keluarga sejahtera 1 di desa cibodas kec. Bugursari kab. Purwakarta : Sampel Berdasarka rumus diatas maka pembagia sampel utuk masig masig ruku warga (RW) yag terdapat di desa cibodas adalah sebagai berikut:

43 RW 01 Kampug Baka Joggol 14 x 38 RW 02 Kampug Ciseureuh 16 x38 9 10 RW 03 Kampug Tegal Jati 12 x38 7 RW 04 Kampug Cibodas 15 x38 9 RW 05 Perumaha Metro Cibodas 5 x38 3 Setelah dilakuka perhituga utuk pegambila sampel dari populasi yag ada da sampel miimum utuk masig masig ruku warga (RW) yag tersebar di desa Cibodas Kec. Bugursari Kab. Purwakarta maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.2 Jumlah Sampel Keluarga Sejahtera 1 yag memiliki Balita di masig-masig Ruku Warga (RW) Desa Cibodas No Ruku Warga Populasi Keluarga Sejahtera 1 yag memiliki Balita 1 RW 01 Kampug Baka Jumlah Sampel/ RW (Pembulata) 14 Keluarga 9 Joggol 2 RW 02 Kampug Ciseureuh 16 Keluarga 10 3 RW 03 Kampug Tegal Jati 12 Keluarga 7 4 RW 04 Kampug Cibodas 15 Keluarga 9 5 RW 05 Perumaha Metro Cibodas 5 Keluarga 3 Jumlah Sampel Keseluruha 38 Skema pearika sampel yag diguaka adalah kombiasi pearika acak bertigkat (multistage samplig) dega megguaka rumus proportioal

44 radom samplig. Tekik ii diguaka agar keragama populasi terwakili sama dalam pearika sampel poit (RW) da respode. Uit samplig terkecil dalam peelitia ii adalah Rukum Warga (RW). Jumlah sampel yag di ambil sebayak 38, masig-masig ditetuka secara proporsioal, agar mejagkau keterwakila kategori respode yag direcaaka, utuk lebih jelas dapat dilihat pada baga berikut ii: Baga 3.1 Skema Peetua Jumlah Sample Pada Masig-Masig Wilayah POPULASI KS-1 Desa Cibodas KK SAMPLING AREA Acak Muri (Radom) SAMPEL 5 RW RW 01 Kp. Baka Jogol RW 02 Kp. Ciseureuh RW 03 Kp. Tegal Jati RW 04 Kp. Cibodas RW 05 Perum Metro Cibodas 9 KK KS-1 10 KK KS-1 7 KK KS-1 9 KK KS-1 3 KK KS-1 B. Metodelogi Peelitia Metode peelitia deskriptif merupaka cara utuk medeskripsika da megiterpretasika hubuga yag ada. Proses yag sedag berlagsug, akibat yag sedag terjadi atau feomea yag sedag berkembag. Peelitia ii dilakuka dega cara megaalisis da megiterpretasika data yag dikumpulka.

45 Meurut Rakhmat (2000: 25) meyatka bahwa: Metode peelitia deskriptif yaitu metode yag diperguaka utuk memaparka situasi atau peristiwa, tidak mecari atau mejelaska hubuga, tidak meguji hipotesis atau membuat prediksi melaika haya igi memperoleh gambara komprehesif tetag situasi atau peristiwa Lebih lajut Rakhmat (2000: 25) megemukaka tujua dari metode deskriptif yaitu: Megumpulka iformasi aktual secara rici yag melukiska gejala yag ada, megidetifikasi masalah, atau memeriksa kodisi da praktikpraktik yag ada, membuat perbadiga atau evaluasi, da meetuka apa yag dilakuka orag lai dalam meghadapi masalah yag sama da belajar dari pegalama mereka utuk meetapka recaa pada waktu yag aka datag Jeis peelitia ii adalah peelitia deskriptif, melihat gambara pembiasaa pola maka balita di Desa Cibodas Bugursari Purwakarta. Peelitia deskriptif ii utuk memperoleh gambara pembiaasa pola balita megeai jeis makaa yag dikosumsi, jumlah makaa terkait tigkat kecukupaya, waktu maka, da cara medidik aak utuk dapat meerima, meyukai da memilih makaa yag meyehatka. C. Defiisi Operasioal Defiisi operasioal dalam pembuata peelitia ii bertujua utuk meghidari kesalahpahama peulis da pembaca yag dimulai dega meafsirka istilah-istilah yag terdapat dalam judul yaitu : Pembiasaa :Pembiasaa (habituatio) merupaka proses pembetuka sikap da perilaku yag relatif meetap da bersifat otomatis melalui proses pembelajara yag berulag-ulag (Departeme Pedidika Nasioal, 2007:4) Pola Maka :Berbagai iformasi yag memberika gambara megeai jeis da jumlah baha maka yag dimaka

46 Balita tiap hari oleh satu idividu atau kelompok (Satoso da Rati, 2009:89) : Aak usia 1-5 tahu Berdasarka uraia diatas, maka pembiasaa pola maka balita adalah proses pembetuka sikap da perilaku megeai jeis da jumlah makaa yag dikosumsi setiap hari oleh aak usia 1-5 tahu sehigga mejadi suatu kebiasaa yag meetap. D. Istrume Peelitia Istrume peelitia adalah alat yag diguaka utuk medapatka data peelitia, istrumet dalam peelitia ii adalah : 1. Food Frequecy Food frequecy adalah istrumet yag diguaka utuk memperoleh data tetag jeis makaa yag dikosumsi da seberapa serig makaa tersebut dikosumsi dalam periode tertetu seperti hari, miggu, bula atau tahu. 2. Food Recall Food Recall adalah istrume yag diguaka utuk medapatka iformasi megeai jumlah makaa yag dikosumsi, maka pegambila data megguaka formulir metode food recall 24 Jam, pada peelitia ii terdiri dari : kolom waktu maka (pagi, siag, da malam), ama masaka yag di olah, jeis baha makaa, da bayakya baha makaa yag di tulis dega ukura rumah tagga da di rubah kedalam gram. Supriasa (2013: 94) Berdasarka peelitia meujuka bahwa miimal 2x recall 24 jam tapa berturut-turut, dapat meghasilka gambara zat gizi lebih optimal da memberika variasi yag lebih besar tetag itake haria idividu. Setelah megetahui jumlah makaa yag di kosumsi yag di peroleh dari food recall. 3. Agket

47 Utuk medapatka gambara megeai proses pembiasaa yag di lakuka oleh orag tua di ligkuga keluarga sejahtera 1 yaitu dega megguaka agket tetag cara medidik aak utuk dapat meerima, meyukai, da memilih makaa yag meyehatka. E. Tekik Pegumpula Data Tekik pegumpula data yag dilakuka pada peelitia ii adalah tekik wawacara. Tekik wawacara yag diguaka adalah wawacara terstruktur dega megguaka format food recall 24 jam, da kueisioer frekuesi maka. Wawacara terstruktur ii di lakuka utuk medapatka iformasi megeai pola maka balita. Sugiyoo (2012: 188) meyataka bahwa Wawacara terstruktur diguaka sebagai tekik pegumpula data, bila peeliti atau pegumpul data telah megetahui dega pasti berbagai iformasi apa yag aka di peroleh. Lagkah-lagkah wawacara dega megguaka format food recall 24 jam adalah : 1. Pewawacara mejelasaka tujua dari wawacara, mejelasaka sedikit megeai kegiata peelitia. 2. Pewawacara, meayaka kembali da mecatat semua makaa da miuma yag dikosumsi respode dalam ukura rumah tagga (URT) selama kuru waktu 24 jam yag lalu ( wawacara dilakuka 2 kali, miggu pertama da miggu kedua). 3. Pewawacara megguaka berbagai alat batu cotoh ukura rumah tagga (sedok, pirig, gelas) da model dari makaa (food model). F. Aalisis da Pegolaha Data Agar peulis dapat membuktika kebeara data yag telah diambil maka data yag telah terkumpul dari hasil peelitia diaalisis megguaka pedekata statistik, diataraya :

48 1. Meetuka Nilai Rata-Rata Nilai rata-rata ii didapat dega mejumlahka data keseluruha dega setiap variable, kemudia dibagi dega jumlah respode. Meurut sugioo (2007:49) utuk meghitug rata-rata masig-masig variabel dega megguaka rumus sebagai berikut : Xi X Keteraga : X : Mea (rata-rata) : Sigma (Jumlah) Xi : Jumlah respode : Jumlah X ke i sampai x ke 2. Meetuka Stadar Deviasi Stadar deviasi atau simpaga baku suatu ukura yag meggambarka tigkat peyebara data dari ilai rata-rata. S ( Xi X )² ( 1) Keteraga : S : Simpaga baku : Sigma (Jumlah) Xi : Jumlah X ke i sampai x ke X : Nilai rata-rata N : Jumlah sampel (Sugiyoo, 2007:57) 3. Meetuka Tigkat Kecukupa Gizi Pegukura jumlah makaa yag dikosumsi dilakuaka dega melihat tigkat kecukupa giziya berdasarka kecukupa eergi, protei, lemak dega rumus : TK K KC x100% Keteraga : TK = Tigkat Kecukupa K = Kosumsi

49 KC = Kecukupa yag diajurka Hasil aalisis baha makaa selama dua hari aka dihitug rata-rata kosumsi eergi da proteiya, kemudia dibadigka dega agka kecukupa eergi da protei. Tigkat eergi da protei dapat digologka atas : (Supriasa, 2013:114) a. 100% AKG : Baik b. 80-99% AKG : Sedag c. 70-80% AKG : Kurag d. < 70% AKG : Defisit 4. Meetuka Perse Data Perse data diguaka utuk melihat besar kecilya frekuesi jawaba dalam agket yag dihitug dalam jumlah presetase. Sesuai dega pedapat yag dikemukaka oleh Sudjaa,N (2011:129), bahwa rumus utuk meghitug persetasi adalah : Keteraga: P = Persetasi (Jumlah persetasi yag dicari) f = Frekuesi jawaba respode = Jumlah respode 100 % = Bilaga tetap 5. Peafsira Data Peafsira dapat dilakuka utuk memperoleh gambara yag jelas terhadap hasil peelitia yag dilakuka. Kriteria peafsira persetase yag peulis guaka dalam peelitia ii megadopsi pedapat yag dikemukaka oleh Sofia Efedi da Tukira (2012:304) yag kemudia peulis kembagka sesuai dega tujua peelitia mejadi 7 kriteria dibawah ii: 100% = Seluruhya 76% - 99% = Sebagia besar 51% - 75% = Lebih dari setegahya 50% = Setegahya 26% - 49% = Kurag dari setegahya 1% - 25% = Sebagia kecil 0% = Tidak satupu

50