VIII. AKTIVITAS BAKTERI NITROGEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Teknik Identifikasi Bakteri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

Analisis Nitrit Analisis Chemical Oxygen Demand (COD) HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Identifikasi Bakteri

BAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. 2. TUJUAN Mampu memeriksa kadar Nitrat dalam air.

II. PEWARNAAN SEL BAKTERI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. MATERI DAN METODE

II. METODELOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ACARA V BIOLOGI TERAPAN INOKULASI RHIZOBIUM PADA TANAMAN KACANG TANAH YANG DIBERI BAHAN ORGANIK

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

TUGAS KULIAH MATA KULIAH MANAJEMEN KESUBURAN TANAH DAUR NITROGEN

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

III. METODOLOGIPENELITIAN

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Teknik Pewarnaan Bakteri

Bahan Kuliah Biologi Tanah Jurusan Agroteknologi Fak. Pertanian UPN Veteran Yogyakarta. Keuntungan Adanya Mikroba di Rhizosfer Bagi Tanaman:

HASIL. Karakteristik, Morfologi dan Fisiologi Bakteri Nitrat Amonifikasi Disimilatif

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1 Komposisi media pertumbuhan bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ANGKA LEMPENG TOTAL KOLONI BAKTERI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

2. Manakah yang menunjukan proses Fiksasi Nitrogen dan Denitrifikasi secara berurutan a. I dan III b. VI dan IV c. IV dan V d. V dan IV e.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great

Penambat Nitrogen di alam ENZIM NITROGENASE. Bakteri Penambat Nitrogen TEKNOLOGI PENAMBATAN GAS N2 UDARA & REKAYASA GENETIK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pra-pengamatan atau survei

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB 4. METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. dalam tanah. Bentuk bakteri beragam antara lain bulat (cocci), batang (bacilli),

IV. KULTIVASI MIKROBA

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

Pseudomonas fluorescence Bacillus cereus Klebsiella cloacae (Enterobacter cloacae) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

Gelas beker 3. Potato Dextrose Agar (PDA) 39 gr/l. Labu Erlenmeyer 4. Daging segar tanpa lemak 200 gr

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

MEDIA DAN ZAT WARNA YANG DIGUNAKAN PADA PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Oleh : Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deteksi bakteri Escherichia coli dilakukan melalui metode TPC

PENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL DENGAN METODE KJELDAHL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

Transkripsi:

VIII. AKTIVITAS BAKTERI NITROGEN TUJUAN 1. Mendemonstrasikan peran mikroba dalam proses pengubahan senyawa nitrogen organik menjadi ammonia (amonifikasi). 2. Mendemonstrasikan peran mikroba dalam biokonversi amonia menjadi nitrit, dari nitrit menjadi nitrat (nitrifikasi) 3. Mendemonstrasikan peran bakteri fiksasi nitrogen (N2) dari udara oleh bakteri pemfiksasi nitrogen non-simbiotik. 8.1 AMONIFIKASI PRINSIP DASAR Salah satu dari tahapan siklus nitrogen adalah pengubahan senyawa biopolimer nitrogen organik menjadi amonia. Proses ini diasali dari ekskresi ensim proteolitik ekstraseluler yang biasa dihasilkan oleh beberapa genus mikroba seperti : Bacillus, Clostridium dan Streptomyces. Ensim ini bekerja secara bertahap dalam mengubah senyawa protein yang kompleks dari tumbuhan dan hewan menjadi asam-asam amino. Asam-asam amino ini kemudian akan mengalami proses deaminasi menghasilkan amonia (lihat diagram). Protein dari tumbuhan dan hewan mati Proteolisis Proteosis Pepton Polipeptida NH2-RCH-COOH (Asam Amino) CO2 + H2O + NH3 (Amonia)? NH3 (Amonia) + RCH-COOH (Asam organik) Dalam praktikum ini dipergunakan pepton sebagai sumber protein (senyawa nitrogen organik) untuk selanjutnya diuraikan oleh mikroba uji menjadi amonia. 1

Keberhasilan proses ini diindikasikan dengan munculnya warna kuning ketika Reagen Nessler ditambahkan kepada cuplikan medium yang telah ditumbuhi mikroba. Amonia yang dihasilkan dapat dikuantifikasikan dari kepekatan warna kuning yang terbentuk. BAHAN Tanah : 0.1 gram tanah rhizosfir dan tanah tandus Reagent Nessler Media : Kaldu pepton 4% PERALATAN Bunsen, Kawat inokulasi (Oose), Plat tetes dan Pipet Pasteur. CARA KERJA 1. Beri tanda masing tabung yang berisi kaldu pepton dengan kode tanah rhizosfit yang hendak diuji, serta satu tabung sebagai kontrol. 2. Inokulasikan masing medium tersebut dengan bakteri dan tanah (cukup 1 Oose) kecuali kontrol. 3. Inkubasikan medium yang sudah diinokulasi tersebut selama 7 hari pada temperatur ruang. PENGAMATAN 1. Lakukan pengujian adanya amonia pada hari ke 3, 5, dan 7. Cara pengujian adalah sebagai berikut : Tempatkan satu tetes reagent Nessler pada plat tetes sesuai banyaknya bakteri dan tanah yang diuji plus kontrol. Masukkan satu Oose dari masing kultur dan kontrol ke masing plat yang ada reagent Nessler. Aduk dengan Oose sampai timbul perubahan warna. 2. Lakukan pencatatan hasil dengan menggunakan pedoman berikut : Warna Angka Penilaian terhadap amonia yang dihasilkan Tidak ada perubahan warna Kuning muda Kuning tua Coklat 0 1 2 3 Tidak dihasilkan amonia Sedikit Sedang Banyak 2

3. Sesuai dengan hasil pengamatan, bagaimana perbedaan hasil yang diperoleh dari tanah yang berbeda, mana yang paling banyak menghasilkan amonia? Adakah perbedaan hasil dari hari kehari? 8.2 NITRIFIKASI PRINSIP DASAR Amonia yang dilepaskan selama proses amonifikasi jarang terakumulasi dalam jumlah yang berarti. Dalam kondisi aerob amonia akan teroksidasi oleh bakteri menjadi nitrat melalui 2 tahapan proses yang terutama melibatkan mikroba kemoautotrof Nitrosomonas dan Nitrobacter. Proses ini disebut dengan istilah nitrifikasi dengan reaksi sebagai berikut : Step 1 : Pembentukan nitrit NH4 + + O2 NO2 - + H2O ion amonium Nitrosomonas ion nitrit Step 2 : Pembentukan nitrat NO2 - + O2 NO3 - ion nitrit Nitrobacter ion nitrat Nitrat yang dilepaskan ke dalam tanah sangat mudah terlarut dan terasimilasi oleh flora tumbuhan darat dan beberapa mikroba untuk biosintesis protein sel. Dalam percobaan ini akan dipergunakan kaldu amonium sulfat sebagai medium dasar untuk menunjukkan kemampuan mikroba uji dalam mengubah amonium menjadi nitrit. Sedangkan untuk mengetahui kemampuan mikroba dalam mengubah (oksidasi) nitrit menjadi nitrat maka digunakan kaldu nitrit sebagai medium dasar. Cara penentuan adanya nitrit : 1. Lakukan uji amonia dengan menggunakan reagent Nessler. Adanya warna kuning menandakan bahwa amonia belum diubah menjadi nitrit. Tidak ada perubahan warna berarti tidak terdapat amonia dan berarti nitrit sudah terbentuk. 2. Lakukan pengujian nitrit dengan menggunakan reagent Trommsdorf dan asam sulfat. Adanya warna biru hitam menandakan adanya nitrit; sedangkan kalau tidak terjadi perubahan warna berati tidak terbentuk nitrit. Cara penentuan adanya nitrat : 1. Uji keberadaan nitirit dengan menggunakan reagent Trommsdorf dan asam sulfat dengan cara sama dengan langkah no 2 di atas. 3

2. Lakukan pengujian nitrat (setelah uji nitrit negatif) dengan menggunakan reagent diphenylamine dan asam sulfat. Warna biru hitam menandakan adanya nitrat. BAHAN Dua macam tanah : yang agak alkali (ph >7) dan yang agak asam (ph <7) MEDIA Kaldu amonium sulfat dan kaldu nitrit dalam labu Erlenmeyer REAGENT Nessler, diphenylamine, Trommsdorf, asam sulfat pekat, dan asam sulfat encer (H2SO4 : H2O = 1:3) PERALATAN Bunsen, pipet Pasteur, plat tetes, dan tusuk gigi / batang korek api. PROSEDUR KERJA 1. Beri label masing labu yang berisi medium kaldu amonium dan kaldu nitrit dengan kode tanah yang diperiksa 2. Masukkan 1-2 Oose tanah (sampel) ke masing labu sesuai dengan label yang tertera 3. Inkubasi semua labu yang sudah diberi tanah dalam suhu ruang selama beberapa minggu PEMERIKSAAN Periksa keberadaan nitrit dan nitrat selang tujuh hari (satu minggu) dengan cara sbb. Pemeriksaan nitrit 1. Periksa ada tidaknya amonia dengan cara seperti percobaan 8.1 2. Kalau uji amonia negatif, lakukan uji nitrit dengan mencampurkan 3 tetes reagent Trommsdorf dengan 1 tetes asam sulfat encer pada plat tetes (satu plat untuk satu sampel tanah) 3. Tambahkan 1 tetes kultur ke dalam campuran reagent tersebut 4. Aduk dengan menggunakan batang korek api 5. Amati perubahan warna yang terjadi Pemeriksaan nitrat 1. Lakukan uji nitrit terlebih dahulu untuk meyakinkan nitrit sudah berubah menjadi nitrat dengan cara yang sama seperti di atas 4

2. Lakukan uji nitrat setelah yakin uji nitrit negatif dengan menambahkan 1 tetes diphenylamine dan 2 tetes asam sulfat pekat pada plat tetes 3. Tambahkan 1 tetes kultur ke campuran reagent tersebut 4. Aduk dengan batang korek api 5. Amati perubahan warna yang terjadi Lakukan pencatatan terhadap hasil di dalam tabel seperti berikut: Medium kaldu amonium sulfat Medium kaldu nitrit Medium dan Jenis uji Uji amonia dengan reagent Nessler Uji nitrit dengan reagent Trommsdorf Uji nitrit dengan reagent Trommsdorf Uji nitrat dengan diphenylamine Tanah alkali Tanah asam Minggu ke : Minggu ke : 1 2 3 1 2 3 8.3 FIKSASI NITROGEN PRINSIP DASAR Fiksasi Nitrogen adalah salah satu aspek dari siklus nitrogen. Proses ini sangat penting dalam menyediakan sumber Nitrogen bagi tanaman. Proses fiksasi nitrogen oleh mikroba terjadi melalui 2 sistem (simbiotik dan non-simbiotik). Yang simbiotik contohnya adalah Rhizobium dengan tanaman leguminosae sedangkan yang non-simbiotik seperti : Azotobacter, Beijerinckia, Clostridium dan Cyanobacteria. Kelompok yang simbiotik biasanya membentuk struktur yang disebut bintil atau nodul pada akar tanaman. Dalam praktikum ini akan dilakukan 2 jenis percobaan : (1) memeriksa keberadaan bakteri pemfiksasi nitrogen simbiotik dari bintil akar dan (2) pengisolasian bakteri pemfiksasi nitrogen non-simbiotik dari tanah yang alkali dengan menggunakan medium agar manitol yang bebas nitrogen. BAHAN Tanah alkali Bintil akar dari tanaman kelompok leguminosae MEDIA Kaldu manitol (50mL) yang bebas nitrogen dalam labu Erlenmeyer 5

Agar tegak manitol bebas nitrogen REAGENT set pewarnaan Gram Methylene blue, crystal violet, Gram s iodine, etil alkohol, dan safranin PERALATAN Bunsen, kawat Oose, kaca obyek, perangkat pewarnaan PROSEDUR KERJA Isolasi Azotobacter 1. Masukkan 1 g tanah ke dalam medium kaldu manitol bebeas N, lalu kocok sampai terbentuk suspensi yang homogen 2. Inkubasikan medium yang berisi tanah ini pada temperatur ruang selama 7 hari (1 minggu) 3. Pada akhir masa penginkubasian, periksa ada tidaknya suatu lapisan tipis pada permukaan medium. Jangan goncangkan labu supaya lapisan tiipis tersbut tidak rusak 4. Pindahkan 1 Oose dari lapisan tipis tersebut ke lempeng agar manitol bebas N. Buat 16 goresan dengan pada permukaan lempeng pada 4 sisi dengan teknik 16 goresan 5. Inkubasikan cawan lempeng yang sudah dinokulasi tersebut pada suhu ruang selama 6 hari Pengamatan 1. Pilih 2 atau 3 koloni yang tumbuh dari agar manitol bebas N 2. Amati ada tidaknya pigmentasi 3. Lakukan pewarnaan Gram 4. Amati dengan mikroskop bantuk sel, susunan, serta ukuran dari sel Azotobacter memiliki ciri sebagai berikut : Koloni tidak berwarna atau kecoklatan setelah tua Berpendar kehijauan atau tidak berpendar di bawah sinar UV Gram negatif Bentuk sel ovoid batang Ukuran sel besar-besar Sel sering dalam pasangan-pasangan 6